Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGARUH BEBAN PUNCAK TERHADAP EFISIENSI DAN UMUR

TRANSFORMATOR DAYA 30 MVA DI PT. PLN ( PERSERO ) GARDU INDUK 150


KV BLORA.
Alfi Ardian Rohman1)
1)
Mahasiswa Universitas Semarang (USM)
Universitas Semarang, Semarang, Indonesia
Kampus USM, Semarang, 50196
Telp, (024) 6702757 fax. (024) 6702272
e-mail : alfiardian4@gmail.com

ABSTRACT

The magnitude of the efficiency of the transformer in the primary and secondary windings is influenced by
total losses, the efficiency and service life of the transformer which continues to decrease will result in non-
optimal electrical power and even worse conditions can damage the transformer. The research method is
descriptive analysis, which is done by collecting data and then analyzing it, and drawing conclusions that are in
accordance with the data and analysis results. After conducting an analysis at the 150 KV Blora Substation in
October 2021, when the largest peak load of 19.4 MW produced an average efficiency of 95.80 %, while at the
time of the smallest peak load of 6.5 MW produced an average efficiency of 96, 96%. At the highest peak load,
the apparent power of 19.98 MVA resulted in a life loss of 0.06058 pu/day, while at the time of the smallest peak
load with an apparent power of 6.609 MVA it resulted in a life loss of 0.0234 pu/day, and for the calculation of
the estimated age at when the highest peak load is 20.004 years, the average is 20.444 years.

Keywords : Efficiency , Top oil temperature, Ambient temperature, Loading, Life loss.

ABSTRAK
Besarnya efisiensi trafo pada belitan primer dan sekunder dipengaruhi oleh rugi-rugi total, efisiensi dan umur
pakai transformator yang terus menurun akan mengakibatkan daya lstrik yang tidak optimal bahkan kondisi yang
lebih buruk dapat merusak transformtaor. Metode penelitian yang dilakukan adalah analisa deskriptif yaitu
dilakukan dengan cara mengumpulkan data kemudian menganalisanya, serta mengambil kesimpulan yang sesuai
dengan data dan hasil analisis. Setelah melakukan analisis di Gardu Induk Blora 150 KV pada bulan oktober 2021,
pada saat beban pncak terbesar 19,4 MW menghasilkan efisiensi rata-rata 95,80 % , sedangkan pada saat beban
puncak terkecil 6,5 MW menghasilkan efisiensi rata-rata 96,96 %. Pada saat beban puncak terbesar daya semu
19,98 MVA menghasilkan susut umur yaitu 0,06058 pu/hari, sedangkan pada saat beban puncak terkecil dengan
daya semu 6,609 MVA menghasilkan susut umur yaitu 0,0234 pu/hari, dan untuk perhitungan perkiraan umur
pada saat beban puncak terbesar yaitu 20,004 tahun, rata-rata yaitu 20,444 tahun.

Kata Kunci : Efisiensi , Suhu Top oil, Suhu Ambient, Pembebanan, Susut Umur

I. PENDAHULUAN menyalurkan energi lstrik ke konsumen. Dimulai dari


pembangkit kemudian dinaikan untuk disalurkan ke
A. Latar Belakang transmisi menuju gardu induk, kemudian dari gardu
induk akan diturunkan ke distribusi yang selanjutnya

T
ransformator merupakan komponen yang akan masuk ke konsumen. Transformator pada gardu
penting dalam sistem penyaluran energi listrik induk yang satu bisa saja berbeda dengan gardu induk
baik di pembangkit , Gardu Induk atau yang lain tergantung pada jumlah beban yang dilayani
Distribusi. Karena Transformator digunakan untuk oleh gardu induk tersebut sehingga transformatornya

1
juga memiliki rating yang berbeda pula. Oleh karena
fungsinya yang sangat penting dalam penyaluran daya
II. LANDASAN TEORI
listrik maka kondisi transformator selalu dipantau
setiap waktunya A. Transformator

Efisiensi dan usia pakai transformator yang terus Transformator adalah peralatan listrik yang berfungsi
menurun akan mengakibatkan penyaluran daya listrik untuk mengubah dan memindahkan energi listrik dari
yang tidak optimal bahkan pada kondisi yang lebih suatu rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain
buruk dapat merusak transformator. beberapa faktor melalui suatu gandengan, dengan frekuensi yang sama
yang menyebabkan berkurangnya usia pakai atau dan bekerja berdasarkan prinsip induksi
kerusakan pada isolasinya antara lain adalah suhu elektromagnetik. [1]
sekitar, suhu minyak transformator dan pola 𝑑𝜑
𝑒 = −𝑁 ...........................................................(2.1)
pembebanan 𝑑𝑡

B. Tujuan Dimana
1. Menghitung efisiensi pada Transformator Daya 30 e = Gaya gerak listrik (ggl) [ V ]
MVA Gardu Induk Blora N = Jumlah Lilitan
2. Untuk menghitung susut umur pada saat beban 𝑑𝜑
= Perubahan Fluks Magnet
puncak Tranformator Daya 30 MVA Di PT. PLN ( 𝑑𝑡

Persero ) Gardu Induk 150 KV Blora.


3. Untuk menghitung perkirakan umur pakai dari Pada transformator ideal energi listrik pada
transformator daya melalui sistem beban puncak kumparan primer dan sekunder sama karena tidak ada
harian yang dipakai pada transformator daya 30 energi yang diubah menjadi bentuk energi lain dapat
MVA PT. PLN ( Persero ) Gardu Induk Blora dituliskan dalam persamaan sebagai berkut :

𝑆𝑝 = 𝑆𝑠................................................................(2.2)
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam menganalisis pengaruh beban 𝑉𝑝. 𝐼𝑝 = 𝑉𝑠. 𝐼𝑠.....................................................(2.3)
puncak terhadap efesiensi dan umur pakai Vp Is
= .....................................................................(2.4)
Vs Ip
transformator daya adalah sebagai berikut:
𝐼𝑠 𝑁𝑝
1. Penelitian ini Hanya membahas efisiensi dan Umur = ..................................................................(2.5)
𝐼𝑝 𝑁𝑠
Transformator 2 dengan Kapasitas Daya 30 MVA.
𝑁𝑝 𝑉𝑝 𝐼𝑠 𝐸𝑝
2. Membandingkan perhitungan efisiensi dengan cara = = 𝐼𝑝 = ................................................(2.6)
𝑁𝑠 𝑉𝑠 𝐸𝑠
manual dengan perhitungan simulink matlab.
3. Membandingkan perhitungan umur transformator Dimana
dengan cara manual dengan perhitungan simulink
Sp = Daya Primer (VA)
matlab.
Ns = Jumlah Lilitan Sekunder (lilit)
4. Kualitas minyak transformator tidak dibahas dalam
Ss = Daya Sekunder (VA)
tugas akhir ini.
Np = Jumlah Lilitan Primer (lilit)
5. Penelitian ini hanya menganalisis beban puncak
Ip = Kuat Arus Primer (A)
terhadap efisiensi dan Umur transformator daya
Vp = Tegangan Primer (V)
6. Penelitian ini hanya menganalisis beban puncak
Is = Kuat Arus Sekunder (A)
dan pengaruh suhu sekitar terhadap usia pakai
Vs = Tegangan Sekunder (V)
transformator.
7. Penelitian ini hanya membahas pengaruh beban
B. Pendinginan
puncak dan jenis pendingin untuk mendapatkan
umur transformator daya. Minyak isolasi trafo selain merupakan media
isolasi juga berfungsi sebagai pendingin. Pada saat
minyak bersirkulasi, panas yang berasal dari belitan

2
akan dibawa oleh minyak sesuai jalur sirkulasinya dan b. Selain itu suhu udaranya juga tidak boleh melebihi 40
akan didinginkan pada sirip – sirip radiator. [2] o
C dan lebih rendah kurang dari -25 oC ( pasangan luar
) atau -5 oC ( pasangan dalam ).
Macam-macam sistem pendingin transformator
berdasarkan media dan cara pengalirannya dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
C. Perhitungan Efisiensi dan Umur Transformator
Tabel 2. 1 Macam-macam sistem pendingin
Faktor Daya
Media
Faktor daya merupakan perbandingan antara
Dalam Luar daya aktif / nyata (p) dan daya kompleks (s),
Macam
No Sistem Transformator Transformator didefinisikan sebagia cosinus dari sudut fasa antara
Pendingin arus dan tegangan. Karena distribusi beban trafo
Sirkulasi Sirkulasi Sirkulasi Sirkulasi
Alamiah Paksa Alamiah Alamiah yang selalu berubah secara kontinu. [3]

1 AN - - Udara -

2 AF - - - Udara

3 ONAN Minyak - Udara -

4 ONAF Minyak - - Udara

5 OFAN - Minyak Udara -

6 OFAF - Minyak - Udara Gambar 1 Segitiga Daya

7 OFWF - Minyak - Air 𝑃


𝐶𝑜𝑠 𝜑 = ............................................(2.7)
√𝑃2 +𝑄2
Dimana
Pada SPLN: 17 2010 Lambang pengenal ONAN, 𝑐𝑜𝑠 𝜑 = Faktor Daya
ONAF, OFAF, dan OFWF dijelaskan sebagai P = Daya Aktif / Nyata ( W )
berikut : Q = Daya Reaktif ( VAR)
1. Transformator ONAN(Oil Natural Air Natural)
ialah transformator dengan minyak sebagai Daya
pendingin kumparan transformator yang bersikulasi Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk
secara alami dan dengan udara sebagai pendingin melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya
luar transformator yang bersikulasi secara alami merupakan jumlah energi yang digunakan untuk
pula. melakukan kerja ata usaha. Daya listrik dinyatakan
2. Transformator ONAF (Oil Natural Air Force) ialah dalam satuan Watt atau Horse power (HP).[4]
transformator dengan minyak sebagai pendingin
kumparan transformator yang bersikulasi secara . Secara teoritis daya terdiri dari tiga yaitu daya
alami dan dengan udara sebagai pendingin luar aktif, daya reaktif, daya semu yang pengertianya
transformator yang bersikulasi secara paksa / adalah sebagai berikut :
buatan. 1. Daya aktif
SPLN 17 2010 yang mengacu pada publikasi IEC 76 ( Daya aktif (Active Power) adalah daya
bagian 1 : umum, ayat 2.1.), Untuk menyesuiakan suhu yang terpakai untuk melakukan energi
di Indonesia, Transformator dirancang dengan syarat sebenarnya, satuan daya aktif adalah Watt.
pelayanan antara lain bahwa untuk transformator Misalnya energi panas, cahaya, mekanik dan
dengan pendinginan-udara maka suhu sekitar tidak lain-lain. Daya ini digunakan secara umum oleh
boleh melampaui : konsumen dan dikonversikan dalam bentuk
1. 30 oC rata-rata harian kerja. [5]
2. 20 oC rata-rata tahunan
Untuk satu phasa

3
𝑃 = 𝑉. 𝐼. cos 𝜑 (out) dengan daya listrik yang masuk pada
Untuk tiga phasa transformator (in), transformator yang ideal
𝑃 = √3. 𝑉. 𝐼. cos 𝜑 ....................................(2.8) efisiensinya 100 %, tapi pada kenyataanya efisiensi
Dimana : transformator kurang dari 100 %, hal ini
P = Daya Aktif (W) dikarenakan rugi-rugi total. [6]
V = Tegangan (Volt) Efisiensi dinyatakan dengan persamaan sebagai
I = Arus (Ampere)
berikut :
cos 𝜑 = Faktor Daya.
𝒅𝒂𝒚𝒂 𝒐𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕
𝜼= 𝒙 𝟏𝟎𝟎 % ...................(2.11)
2. Daya Reaktif 𝒅𝒂𝒚𝒂 𝒊𝒏𝒑𝒖𝒕
𝒂𝒕𝒂𝒖
daya output
Daya reaktif adalah jumlah daya yang η= daya output+ ∑ 𝒓𝒖𝒈𝒊
diperlukan untuk membentukan medan magnet.
Dimana :
Dari pembentukan medan magnet maka akan
𝜂 = Efisiensi
terbentuk fluks medan magnet. Contoh daya
Pi = Daya input (Watt)
yang menimbulkan daya reaktif adalah
Po = Daya output (Watt)
transformator, motor, lampu pijar dan lain-lain.
∑ 𝑅𝑢𝑔𝑖 = Po - Pi
Satuan daya reaktif adalah volt ampere reaktif
(VAR). [5]
Umur Transformator
Untuk satu phasa Pembebanan Transformator
𝑄 = 𝑉. 𝐼. sin 𝜑
Untuk tiga phasa Dalam menjaga stabilitas sistem tenaga listrik,
𝑄 = √3. 𝑉. 𝐼. 𝑆𝑖𝑛 𝜑.................................(2.9) kualitas daya merupakan bagian yang terpenting.
Dimana : Dalam melakukan perhitungan umur dari jenis
Q = Daya reaktif (VAR) minyak yang digunakan pertama harus mencari
V = Tegangan (Volt) rasio pembebanan dari transformator daya (K) yang
I = Arus (Ampere) akan dihitung dengan persamaan dibawah ini
𝑆
𝐾= ...........................................................(2.12)
𝑆𝑟
3. Daya Semu Dimana :
Daya semu adalah daya yang dihasilkan oleh S = Daya Semu
perkalian antara tegangan rms dan arus rms Sr = kapasitas daya pada nameplate Trafo
dalam suatu jaringan atau daya yang merupakan Daya
hasil penjumlahan trigonometri daya aktif dan Segitiga daya merupakan keadaan yang
daya reaktif. Satuan daya semu adalah volt menggambarkan kondisi daya kompleks, daya aktif
ampere. [5] dan daya reaktif, sketsa dari segitiga daya yang
bersifat induktif dengan sudut antara daya kompleks
Untuk satu phasa dan daya aktif adalah 𝜑. Komponen-komponen
𝑆 = 𝑉. 𝐼. segitiga daya meliputi: Daya Aktif, Daya Reaktif,
Untuk tiga phasa Daya Kompleks (semu), Faktor daya (power
𝑆 = √3. 𝑉. 𝐼............................................(2.10) factor). [7]
Dimana : Dalam mencari daya semu (Q) menggunakan aturan
S = Daya semu (VA) segitiga daya dengan persamaan sebagai berikut :
V = Tegangan (Volt) 𝑆 = √𝑃2 + 𝑄 2 ................................................(2.13)
I = Arus (Ampere) Dimana :
S = Daya Semu ( VA)
Efisiensi Transformator P = Daya Nyata ( Watt)
Efisiensi transformator adalah perbandingan Q = Daya Reaktiv ( Var)
antara daya listrik yang keluar dari transformator

4
Kondisi Untuk Nilai Daya Tertentu
Dalam mencari Kenaikan temperature Hot-spot Dalam mencari ∆𝜃𝑡𝑑 dengan menghitung
dengan sirkulasi minyak alami (Δ𝜃𝑐𝑟) dengan selisih antara temperatur hot-spot dan top oil dapat
ketentuan bahwa Δ𝜃𝑏𝑟 menggunakan nilai standart menggunakan persamaan sebagai berikut :
SPLN 17 A dalam mencari kenaikan hot-spot ∆𝜃𝑡𝑑 = (∆𝜃𝑐𝑟 − ∆𝜃𝑏𝑟) 𝑘 2𝑦 .......................(2.17)
dengan persamaan sebagai berikut : Dimana :
∆𝜃𝑐𝑟 = ∆𝜃𝑏𝑟 + 1.1 ∆𝜃𝑤𝑜 ...........................(2.14) ∆𝜃𝑐𝑟 = 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 temperatur hot-spot
dimana : ∆𝜃𝑏𝑟 = Kenaikan temperatur Top Oil
Δ𝜃𝑏𝑟 = temperatur top oil ( SPLN 17 A untuk 𝐾= Ratio pembebanan
ONAN = 55o C) 𝑦 = 0,8 ( ONAN dan ONAF)
Δ𝜃𝑊𝑂 = Perbedaan antara kenaikan temperatur rata-
rata kumparan dan kenaikan rata-rata temperatur Kenaikan Temperatur Top Oil Kondisi Beban
minyak Stabil
Berdasarkan SPLN 17 A untuk nilai pada kondisi
daya tertentu adalah : Kenaikan temperatur ini sepadan dengan
1. Kenaikan temperatur rata-rata kumparan = 65o kenaikan temperatur top oil pada nilai daya yang
C dikalikan ratio dari total kerugian dengan eksponen
2. Kenaikan temperatur top oil Δ𝜃𝑏𝑟 = 55o C x. Untuk Δ𝜃𝑏𝑟 dalam mencari kenaikan
3. Kenaikan temperatur rata-rata minyak = temperatur top oil didapat pada saat
44o C pengukuran pada waktu tertentu.[9].Untuk
menentukan temperatur top oil (Δ𝜃𝑏) dengan
Dalam mencari kenaikan temperatur hot spot menggunakan rumus sebagai berikut :
dengan sirkulasi minyak paksaan (Δ𝜃𝑐𝑟) dengan 1+ 𝑑𝑘 2
𝑥
∆𝜃𝑏 = ∆𝜃𝑏𝑟 ( ) ..................................(2.18)
ketentuan menggunakan ∆𝜃𝑏 nilai standart SPLN 1+𝑑
17 A dengan persamaan sebagai berikut : dimana :
∆𝜃𝑐𝑟 = ∆𝜃𝑏 + (𝜃𝑐𝑟 𝑎𝑙𝑎𝑚𝑖 − ∆𝜃𝑏)..............(2.15) K = ratio pembebanan
Dimana : Δ𝜃𝑏𝑟 = kenaikan temperatur top oil
∆θcr= kenaikan temperatur hot spot sirkulasi x = konstanta sesuai IEC/SPLN 17 A
minyak paksaan x = 0,9 (ONAN dan ONAF)
∆θb = temperatur top oil (SPLN 17 A untuk x =1,0 (OFAF dan OFWF)
Rugi pada daya pengenal
ONAF = 40o C) d= Rugi beban nol

Temperatur Hot-Spot Kenaikan Temperatur Top Oil Kondisi Beban


Temperatur hot spot merupakan sebuah Berubah-ubah
parameter temperatur yang digunakan untuk
menentukan kemampuan thermal pada Kenaikan temperatur top oil pada waktu t
transformator.. Temperatur hot Spot ini juga setealah pemberian beban adalah sangat mendekati
dipengaruhi oleh suhu temperatur sekitar, kenaikan untuk kenaikan eksponensial sebagai berikut :
suhu rata-rata kumparan dan kenaikan suhu minyak. 𝑡

[8] ∆𝜃𝑜𝑛 = ∆𝜃(𝑛 − 1) + (∆𝜃𝑏 − ∆𝜃𝑜(𝑛 − 1)(1 − 𝑒 𝑇 )


Sedangkan untuk menentukan temperatur hot spot ...........................................................................(2.19)
dapat digunakan rumus sebagai berikut : Dimana :
𝜃𝑐 = 𝜃𝑎 + ∆𝜃𝑏 + ∆𝜃𝑡𝑑...............................(2.16) ∆𝜃(𝑛 − 1) = kenaikan temperatur awal minyak
Dimana : ∆𝜃𝑏 = kenaikan temperatur akhir minyak
𝜃𝑎 = temperatur ambient (suhu lingkungan yang distabilkan
sekitar) 𝑇 = 3 (ONAN dan ONAF)
Δ𝜃b = kenaikan temperatur top oil t = lama pengamatan (jam)
𝜃𝑡𝑑 = Selisih temperatur antara hot spot dengan
top oil

5
Kenaikan Temperatur Hot spot n = perkiraan umur transformator
L = Susut umur transformator
Untuk mencari Kenaikan temperatur hotspot Lama masa pakai = trafo mulai beroperasi
(Δ𝜃c) untuk beban stabil dapat dihitung dengan Umur dasar = 20,55 tahun [10]
menggunakan persamaan sebagai berikut:
∆𝜃𝑐 = ∆𝜃𝑏 + (∆𝜃𝑐𝑟 − ∆𝜃𝑏𝑟)𝑘 2𝑦 ...............(2.20)
Dimana : III. METODOLOGI PENELITIAN
Δ𝜃𝑐 = kenaikan temperatur hot spot
y = kostanta A. Teknik Pengumpulan
y = 0.8 (ONAN dan ONAF)
Flow Chart
y = 0.9 (OFAF dan OFWF)
mulai
Perhitungan Laju Penuaan Thermal

Hubungan montsinger sekarang telah digunakan


untuk memperoleh nilai dari umur pemakaian pada Input data
temeperatur 𝜃𝑐 dibanding dengan nilai normal dari Spesifikasi transformator dan data logshett
beban puncak 19.00 Bulan Oktober 2021 =
pemakaian pada temperatur 𝜃𝑐𝑟. [9] Tegangan, Arus, Suhu Top Oil, Daya Aktif,
𝑉 = 10(θc−θcr )/ 19,93 ....................................(2.21) Daya Reaktif, Suhu Ambient.
Dimana :
V = nilai relatif dari umur pemakaian (p.u)
Menghitung Efisiensi Trafo
θcr = 98o C menurut publikasi IEC. 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
𝑛= 𝑥 100 %
θc = temperature hot-spot 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡

Perhitungan Susut Umur Transformator Menghitung Laju Penuaan Thermal

Susut umur transformator adalah pada saat 𝑉 = 10(θc−θcr )/ 19,93

transformator memikul beban, semakin besar beban


yang dipikul transfomator semakin besar pula susut menghitung susut umur trafo
umurnya, demikian juga sebaliknya semakin kecil
h
beban yang dipikul transformator maka semakin kecil L= {V+ ∑ 4 V odd+ ∑ 2 V even +V }
3T
pula susut umur pada transformator tersebut. [8]

Perhitungan Umur Transformator menggunakan rumus Menghitung nilai perkiraan umur transformator daya 30 MVA GI
sebagai berikut : Blora

𝐿 = 3𝑇 {𝑉 + ∑ 4 𝑉 𝑜𝑑𝑑 + ∑ 2 𝑉 𝑒𝑣𝑒𝑛 + lama masa pakai = umur dasar − ( n x susut umur)

𝑉 }........................................................................(2.22)
Dimana : kesimpulan
h = kostanta (1)
T = waktu (24 jam)
selesaii
Vodd, Veven = laju penuaan thermal relative

Penelitian dilakukan di Gardu Induk 150 KV Blora


Perhitungan Prakiraan Umur Transformator
berada di alamat Jl. Raya Gatot Subroto No.18,
Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Blora Kota,
Perhitungan sisa umur tranformator menggunakan
Kabupaten Blora 58213. Gardu induk ini menggunakan
rumus sebagai berikut :
sistem SAS ( Substation Automation System ).
lama masa pakai = umur dasar −
( n x susut umur)................................................(2.23) Objek penelitian adalah transformator II dengan
Dimana kapasitas 30 MVA yang menjadi ketersediaan pada
Gardu Induk tersebut guna menyumplai beberapa

6
feeder yang diatur oleh unit distribusi. Waktu 19.00
pengambilan data terhitung 1 bulan ( 1 Oktober – 31 Tgl Arus ( H V ) Arus ( L V)
Oktober) karena beban puncak pada pukul 19.00 wib, Teg P Q
R S T R S T
maka oleh pihak operator setiap pukul 19.00 wib akan
5 148 57 56 55 406 394 380 14.2 2.4
dilakukan pencatatan guna mengtahui beban pada
6 148 59 56 55 424 400 374 14.4 2.4
transformator, data penelitian berupa spesifikasi
7 148 60 58 57 435 412 391 14.9 2.6
transformator 30 MVA, Data Logsheet berupa
tegangan primer, arus primer, arus sekunder, beban 8 147 60 56 55 432 415 398 14.8 2.4

daya aktif, beban daya reaktif, suhu top oil dan suhu 9 147 61 59 58 437 420 392 14.9 2.7

ambient 10 147 61 58 57 438 416 389 14.8 2.6

11 145 62 60 59 443 421 392 15 2.8

12 146 60 62 58 442 431 386 14.9 2.7


B. Spesifikasi Transformator II Gardu Induk
Blora 13 146 63 62 60 453 436 408 15.4 2.9

Gardu Induk Blora memiliki Transformator 14 148 61 59 58 436 419 394 15.0 2.7
Tenaga dengan Transformator 3 fasa tegangan 150 15 148 59 58 57 418 409 395 14.6 3.3
KV pada sisi primer dan 20 KV pada sisi sekunder 16 147 59 61 62 443 405 395 14.5 3.2
serta daya sebesar 30 MVA dengan spesifikasi 17 147 59 59 58 420 418 400 14.6 3.3
sebagai berikut:
18 147 58 58 57 417 408 393 14.4 3.0

19 148 54 54 53 389 384 372 13.6 2.7


Nomer Seri : A.861534-01
20 147 56 59 53 412 392 339 14.1 3.1
Merk : UNINDO
Standard : IEC 76 21 148 32 34 35 228 241 259 8.5 1.7

Tahun Pembuatan : 1976 22 148 43 43 43 314 295 302 10.9 2.2

Mulai Beroperasi : 2012 23 148 45 44 44 327 306 315 11.2 2.4


Jumlah Faseb : 3 (tiga) 24 148 41 42 42 300 290 303 10.6 2.1
Daya Nominal : 30 MVA 25 148 40 44 42 325 295 316 10.5 2.4
Frekuensi Pengenal : 50 Hz 26 146 39 39 38 278 272 269 9.7 1.8
Tegangan Primer : 150 KV
27 146 39 42 40 276 290 260 10.5 1.7
Tegangan Sekunder : 20 KV
28 145 44 43 43 313 295 303 10.7 2.2
Arus Primer : 115,5 A
29 147 26 27 25 186 194 176 6.5 1.2
Arus Sekunder : 787 A
Cara Pendinginan :ONAN : ONAF 30 147 29 31 32 208 214 239 7.8 1.5

Hubungan : Bintang 31 148 78 75 81 364 504 593 19.4 4.8

Suhu Belitan : 65℃


Suhu Minyak : 60 ℃
Tabel 4. 2 Data Log-Sheet Beban Puncak Bulan
Oktober 2021
HASIL DAN PEMBAHASAN
19.00
Tabel 4. 1 Data Log-Sheet Beban Puncak Bulan
TGL Temp (oC)
Oktober 2021 P S
Oil Wind Ambient
19.00 L 14.7 3.4 55 63 30,5
Tgl Arus ( H V ) Arus ( L V) 2 14.0 3.1 53 60 30,5
Teg P Q
R S T R S T 3 14.2 3.1 55 60 30
1 145 60 59 59 422 415 406 14.7 3.4 4 14.0 3.1 55 60 30
2 146 57 56 55 405 393 380 14.0 3.1 5 14.2 2.4 53 58 29,5
3 147 57 56 56 409 399 388 14.2 3.1 6 14.4 2.4 53 59 29,5
4 146 56 59 55 412 398 373 14.0 3.1 7 14.9 2.6 55 62 29

7
19.00

TGL Temp (oC)


P S
Oil Wind Ambient

8 14.8 2.4 55 62 29,5

9 14.9 2.7 54 60 29

10 14.8 2.6 55 63 30,5

11 15.0 2.8 55 64 29,5


Gambar 1 Perhitungan Cos 𝜃 Menggunakan
Simulink Matlab
12 14.9 2.7 55 62 30,5

13 15.4 2.9 54 62 30 b. Menentukan daya sisi primer


14 15.0 2.7 55 63 31

15 14.6 3.3 55 63 30,5 𝑃 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 = √3. 𝑉. 𝐼. cos 𝜑


16 14.5 3.2 55 62 30,5 = √3. 145 .60. 0. 974
17 14.6 3.3 55 60 30,5
= 14677,05 kW
18 14.4 3.0 53 60 29,5

19 13.6 2.7 53 60 27,5

20 14.1 3.1 55 60 30

21 8.5 1.7 53 61 29,5

22 10.9 2.2 54 60 29

23 11.2 2.4 52 54 30

24 10.6 2.1 53 55 28,5

25 10.5 2.4 52 55 29 Gambar 2 Perhitungan Daya Input Menggunakan


26 9.7 1.8 50 52 29,5 Simulink Matlab
27 10.5 1.7 53 52 30

28 10.7 2.2 52 52 29,5


1. Menentukan daya di sisi sekunder
29 6.5 1.2 54 50 29,5
𝑃 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 = √3. 𝑉. 𝐼. cos 𝜑
30 7.8 1.5 50 50 29
= √3. 20 . 422. 0. 974
31 19.4 4.8 52 65 30 = 14238,42 kW

4.1 Perhitungan Efisiensi

1. Tanggal 1
a. Menentukan faktor daya
𝑃
𝐶𝑜𝑠 𝜑 =
√𝑃2 +𝑄2
14,7
=
√14,72 +3,4 2
= 0,974
Apabila dihitung menggunakan model Simulink Gambar 3 Perhitungan Daya output Menggunakan
Simulink Matlab
Matlab dapat ditampilkan gambar 4.1 sebagai
berikut : Menentukan efisiensi terhadap beban puncak jam
19.00 sebagai berikut.
𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
𝜂= 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
𝑥 100 %
14238,42
= 14677,05
𝑥 100 %
= 97,01 %

8
Perhitungan Manual Perhitungan Simulink Matlab

Tgl
Efisiensi (%) Effisiensi (%)
AVE AVE
Efi Efi
R S T R S T

31 97,71 90,80 98,90% 95,80 97,71 90,81 98,93 95,82

Gambar 4 Perhitungan Efisiensi Menggunakan


Simulink Matlab. 4.2 Perhitungan Umur Transformator
1. Kondisi untuk nilai daya tertentu
Tabel 4.3 Hasil Perbandingan Efisiensi Trafo
a. Sirkulasi minyak alami
∆𝜃𝑤𝑜 = 65 − 44 = 21 °𝐶
Perhitungan Manual Perhitungan Simulink Matlab
∆𝜃𝑐𝑟 = ∆𝜃𝑏𝑟 + 1.1 ∆𝜃𝑤𝑜
Tgl
Efisiensi (%) Effisiensi (%) = 55 + 1.1 𝑥 21
AVE AVE
R S T
Efi
R S T
Efi = 55 + 23,1
1 97,01 97,01 94,90 96,31 97,01 97,01 94,91 96,31
= 78,1 ℃
2 97,33 96,13 94,64 96,03 98 96,80 93,60 96
b. Sirkulasi minyak paksaan
3 97,64 96,93 94,26 96,28 96,91 96,94 94,27 96,04

4 100,7 92,40 92,90 95,33 100,80 92,41 92,90 95,37


∆𝜃𝑐𝑟 = ∆𝜃𝑏 + (𝜃𝑐𝑟 𝑎𝑙𝑎𝑚𝑖 − ∆𝜃𝑏)
5 96,25 95,07 93,36 94,89 96,25 95,08 93,37 94,90
= 40 + (78,1 − 40)
6 97,11 96,52 91,89 95,17 97,11 96,53 91,89 95,18
= 78,1 ℃
7 97,90 95,90 92,60 95,47 97,97 95,99 92,70 95,55

8 97,95 100,80 98,45 99,07 97,96 100,80 98,45 99,07 2. Menentukan nilai daya semu
9 97,46 96,85 91,95 95,42 98 96,85 91,96 96,04 𝑆 = √𝑃2 + 𝑄 2
10 97,69 97,58 92,85 96,04 97,69 97,58 92,85 96,04
= √14,72 + 3,42
11 98,55 96,75 92,58 95,96 98,64 96,78 91,64 95,69 = 15,09 MVA
12 100,8 95,22 91,16 95,73 101 95,25 91,17 96

13 98,49 96,33 93,15 95,99 98,50 96,33 93,15 95,99

14 96,58 95,97 91,70 94,75 96,59 95,97 91,80 94,79

15 101,4 94,36 93,61 96,46 95,74 95,29 93,65 94,89


Gambar 5 Perhitungan Daya Semu Menggunakan
16 102,1 90,33 86,60 93,01 102,20 90,33 86,68 93,07
Simulink Matlab
17 96,85 96,39 93,83 95,69 96,85 96,39 94,52 95,92

18 97,81 96,12 93,80 95,91 97,81 95,70 93,81 95,77


3. Rasio Pembebanan Transformator
19 97,34 96,09 94,84 96,09 96,68 96,10 94,85 95,88
𝑆
20 100 90,39 86,98 92,46 100,10 90,40 87,02 92,51
𝐾 = 𝑆𝑟
15,09
21 96,28 95,78 89,79 93,95 96,28 95,45 100 97,24 = 30
22 98,68 92,70 94,90 95,43 98,68 92,71 94,91 95,43 = 0,503
23 98 93,37 96,74 96,07 98,20 93,98 96,74 96,31

24 98,87 93,03 97,49 96,46 98,88 93,31 97,49 96,56

25 109,7 90,86 101,6 100,47 109,80 90,60 101 100,47

26 97,64 95,61 96,97 96,74 97,65 95,54 96,97 96,72 Gambar 6 Perhitungan Rasio Menggunakan
27 96,94 94,50 89,04 93,49 96,94 94,59 89,04 93,52 Simulink Matlab
28 98,11 94,62 97,37 96,70 98,12 94,63 97,19 96,65

29 97,33 97,77 95,78 96,96 97,33 97,76 94,65 96,58


4. Menghitung perbandingan rugi (d) untuk
30 97,57 93,92 101,60 97,70 97,58 93,92 101,60 97,70
daya pengenal 30 MVA
9
7. Menentukan Temperatur hot-spot
𝑑 =
Rugi pada daya pengenal 𝜃𝑐 = 𝜃𝑎 + ∆𝜃𝑏 + ∆𝜃𝑡𝑑
Rugi beban nol
= 30,5 + 23,5 + 7,693
103
= = 61,694℃
23
= 4,47

Gambar 9 Perhitungan 𝜃𝑐 Menggunakan


Gambar 7 Perhitungan Rugi Menggunakan Simulink Matlab
Simulink Matlab
8. Laju penuaan thermal relative (V)
5. Menentukan kenaikan temperatur stabil 𝑉 = 10(θc−θcr )/ 19,93
top oil = 10(61,694−98 )/ 19,93
𝑥
1+ 𝑑𝑘 2 = 0,01507 𝑝𝑢
∆𝜃𝑏 = ∆𝜃𝑏𝑟 ( 1+𝑑
)
0,9
1+ 4,47.0,5032
= 55 ( 1+4,47
)
1+ 1.130 0,9
= 55 ( 5,47
)
2.130 0,9
Gambar 10 Perhitungan 𝑉 Menggunakan
= 55 ( ) Simulink Matlab
5,47
= 23,53℃ 9. Perhitungan Susut Umur Transformator

𝐿 = 3𝑇 {𝑉 + ∑ 4 𝑉 𝑜𝑑𝑑 + ∑ 2 𝑉 𝑒𝑣𝑒𝑛 + 𝑉 }
1
𝐿 = 3𝑥24 {0,01507 + 4(0,01507 +
0,01507 + 0,01507 + 0,01507 + 0,01507 +
0,01507 + 0,01507 + 0,01507 + 0,01507 +
0,01507 + 0,01507 + 0,01507) +
2(0,01507 + 0,01507 + 0,01507 +
0,01507 + 0,01507 + 0,01507 + 0,01507 +
0,01507 + 0,01507 + 0,0507 + 0,01507) +
0,01507 }
1
𝐿 = 72 𝑥1.085
Gambar 8 Perhitungan ∆𝜃𝑏 Menggunakan 𝐿 = 0,01507 𝑝𝑢/ℎ𝑎𝑟𝑖
Simulink Matlab
10. Perhitungan Prakiraan Sisa Umur Transformator
6. Menentukan selisih antara temperatur hot spot
sisa umur (n) = umur dasar −
dengan top oil
( masa pakai trafo × susut umur)
∆𝜃𝑡𝑑 = (∆𝜃𝑐𝑟 − ∆𝜃𝑏𝑟) 𝑘 2𝑦
𝑛 = 20,55 − (90 − 0,01507)
= (78,1 − 55) 0,5032.0.8
𝑛 =20,444 Tahun
= 7,693 ℃

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Trafo


19.00

Temp (oC)
Tgl
n
Gambar 9 Perhitungan ∆𝜃𝑡𝑑 Menggunakan V L
(tahun)
K ∆θb ∆θtd Θc
Simulink Matlab
0,01507 20,414
L 0,503 23,499 7,646 61,645 0,01507

10
19.00 tanggal 29 oktober 2021, dan untuk rata-rata
Temp (oC) efisiensi 3 fasa untuk beban terkecil yaitu 96,96%
Tgl
V L
n pada tanggal 31 oktober 2021.
(tahun)
K ∆θb ∆θtd Θc 2. Hasil penelitian diperoleh pembebanan yang
0,01207 20,441 mengakibatkan susut umur transformator minimal
2 0,477 21,594 7,678 59,772 0,01207
0,01267 20,435
sebesar 0,002338 pu/hari apabila transformator
3 0,484 22,97 7,233 60,193 0.01267
tenaga dibebani 22 % dengan suhu sekitar 29,5 oC
0,01191 20,442
4 0,477 22,408 7,067 59,653 0,01191
dan pembebanan 66,6 % mengakibatkan susut
0,01093 20,451
5 0,48 21,659 7,756 58,925 0,01093 umur transformator sebesar 0,06058 pu/hari
0,01133 20,448
6 0,486 21,966 7,775 59,221 0,01133 dengan suhu sekitar 30 oC
0,01281 20,434
7 0,504 23,567 7,717 60,284 0,01281 3. Pada saat hasil laju penuaan thermal relatif selama
8 0,499 22,516 7,595 59,611 0,01185
0,01185 20,443 beban puncak pukul 19.00 dirata-ratakan untuk
9 0,504 23,16 8,052 60,24 0,0127
0,0127 20,435 mencari susut umur akan menghasilkan nilai
10 0,501 23,445 7,644 61,59 0,01564
0,01564 20,409 perkiraan umur yaitu 20,444 tahun, ketika nilai
0,01371 20,426 susut umur untuk beban terbesar (batas atas)
11 0,508 23,763 7,816 61,079 0,01371
0,01567 20,408
menghasilkan nilai perkiraan umur yaitu 20,004
12 0,504 23,589 7,717 61,806 0,01567
0,01651 20,401
tahun, dan ketika beban terkecil (batas bawah)
13 0,522 23,964 8,517 62,481 0,01651
menghasilkan nilai umur yaitu 20,528 tahun.
0,0171 20,396
14 0,508 23,763 7,816 62,784 0,0171
B. Saran
0,01455 20,419
15 0,498 23,316 7,516 61,387 0,01455
1. Untuk mengetahui umur maximum
0,01409 20,423
16 0,494 23,136 7,474 61,11 0,01409 transformator maka digunakan data
0,01456 20,418
17 0,498 23,321 7,571 61,392 0,01456 pembebanan dari hasil pengukuran tertinggi
18 0,49 22,08 8,016 59,596 0,01181
0,01181 20,443 sehingga dapat diperkirakan umur maximum.
0,0076 20,481
19 0,462 20,973 7,295 55,769 0,0076
0,01196 20,442 DAFTAR PUSTAKA
20 0,481 22,54 7,162 59,693 0,01196
0,00315 20,521
21 0,288 15,22 3,425 48,145 0,00315
[1] H. Lindner, “Transformator,” Elektro-Aufgaben
0,00496 20,505
22 0,37 18,163 4,91 52,073 0,00496
0,00566 20,499
2, pp. 70–71, 2019, doi:
23 0,381 17,648 5,573 53,221 0,00566
0.00423 20,511 10.3139/9783446461789.012.
24 0,36 17,289 4,896 50,683 0,00423

25 0,359 16,967 5,295 51,762 0,00449


0,00449 20,505 [2] N. Pamudji, “Buku Pedoman Trafo Tenaga,”
0,00373 20,516
26 0,328 15,338 4,721 49,609 0,00373 Jakarta, pp. 1–16, 2014.
0,00486 20,506
27 0,354 17,135 4,765 51,9 0,00486 [3] D. Irawan, “Analisis Efisiensi Dan
0,00473 20,507
28 0,362 17,054 5,135 51,665 0,00473
Perkembangan Beban Transformator Daya 30
0,00234 20,528
29 0,22 13,95 2,137 45,57 0,00234
0,00251 20,527
MVA Gardu Induk Simpang Lima Semarang,”
30 0,264 13,778 3,352 46,164 0,00251
0,06058 20 no. 2010, pp. 55–59, 2018.
31 0,666 30,113 13,62 73,733 0,06058

[4] Muhsin Hanif, Analisis Tingkat Penggunaan


Daya Listrik Dan Lama Waktu Pemakaian
V. PENUTUP Terhadap Total Energi Listrik Di Aceh, vol. 3,

A. Kesimpulan no. 2017. 2020.


Berdasarkan Analisis selama melakukan penelitian [5] Y. Esye and S. Lesmana, “Analisa Perbaikan
dan hasil perhitungan dapat diambil beberapa Faktor Daya Sistem Kelistrikan,” Sains Teknol.,
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari data hasil perhitungan efisiensi pada vol. 11, no. 1, pp. 105–106, 2021.
transformator didapatkan hasil rata-rata efisiensi 3 [6] A. Herawati and Sofyan, “Pengaruh
fasa untuk beban terbesar yaitu 95,80 % pada Pembebanan Terhadap Efisiensi dan Usia

11
Transformator (Studi Kasus Transformator IV
Gardu Induk Sukamerindu Bengkulu)
Berdasarkan Standar IEC 60076-7,” Amplifier,
vol. 5, no. 2, p. 78, 2015.
[7] T. Barlian, Y. Apriani, N. Savitri, and M.
Hurairah, “Analisis Kapasitor Bank Untuk
Memperbaiki Tegangan,” vol. 4, no. 2, p. 393,
2020.
[8] R. Rauf, “Pengaruh Pembebanan Terhadap
Susut Umur Transformator Tenaga Unit 2 GI
Karet Lama 150/20 KV Jakarta Pusat,” Akrab
Juara, vol. 5, no. 1, pp. 43–54, 2020, [Online].
Available:
http://www.akrabjuara.com/index.php/akrabjua
ra/article/view/919.
[9] Pujiono, P. E. Pambudi, and Mujiman,
“Analisis Pembebanan Terhadap Usia Pakai
Transformator Tenaga Di Gardu Induk 150
Kv,” vol. 3, no. 1, pp. 11–20, 2016.
[10] IEEE C57.91TM-2011, IEEE Guide for Loading
Mineral-Oil-Immersed Transformers and Step-
Voltage Regulators - Redline, vol. 2011, no.
March. 2012.

12

Anda mungkin juga menyukai