Anda di halaman 1dari 314

Fayadh & Naufal

MTCNA & MTCRE | Bootcamp


About Trainer

Fayadh
Cikarang, Indonesia

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


About Trainer

Muhammad Naufal Andriana P


Cikarang, Indonesia

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 2


MTCNA
Tujuan Traning

Mempelajari karakteristik, fitur-fitur dan kemampuan MikroTik RouterOS.

Mempelajari cara instalasi, konfigurasi, fungsi, maintenance dan troubleshooting

dasar MikroTik RouterOS.`

Mendapatkan kualifikasi sebagai MikroTik Certified Network Associate.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 6


Tentang Exam

Online test terdiri atas 25 soal dalam waktu 1 jam.


Sistem Penjawaban Pilihan Ganda (Single, Multiple, True/False), tidak ada LAB dan

Esai.
Soal setiap test random, dengan beberapa soal mungkin ada yang sama dengan soal

sebelumnya.
Passing grade 60%, nilai 50%-59% bisa test ulang (Second Chance).
Hati-hati membaca soal, disamping bahasa inggris dari soal yang kadang-kadang

kurang mudah dipahami, dan juga banyak jebakan batman .


Syarat Mikrotik Academy, Mikrotik Consultant, Trainer nilai harus minimal 75% untuk

Associate level (MTCNA) dan engineer level (MTC*E).

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 4


Tentang Exam

Latihan ujian MTCNA ada di menu Account -> My training session ->Try example test
Soal pada Example Test, tidak akan ada yang keluar pada Exam Mikrotik

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 5


Sertifikasi MikroTik

Sertifikasi berjenjang, kalau belum lulus MTCNA belum bisa ikut ujian

level engineer
Masa berlaku sertifikat selama 3 tahun,

setelah itu bisa diperpanjang dengan cara

ujian lagi
Jika Sertifikasi Expired,

tetap bisa mengikuti Sertifikasi Next Level

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 7


Sertifikasi MikroTik

MikroTik Routers and Wireless - Training

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 8


Registrasi Akun

Untuk training dan ujian MTCNA peserta harus teregistrasi di official web mikrotik
Register account di www.mikrotik.com, pada menu account isi semua form yang

disediakan
Pastikan nama anda ditulis lengkap dalam profil,karena otomatis akan tercetak

dalam sertifikat.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 3


MTCNA Outline

Module 1 - Introduction Module 6 - Firewall

Module 2 - DHCP Module 7 - Qos

Module 3 - Bridging Module 8 - Tunnel

Module 4 - Routing Module 9 - Misc

Module 5 - Wireless

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 9


DHCP

Dynamic Host Configuration Protocol.


service yang mempermudah mendistribukan IP addres dalam suatu jaringan.
DHCP running dalam satu broadcast domain (satu jaringan).
3 type DHCP :
DHCP server : penyedia layanan ke DHCP client
DHCP client : Penerima layanan dari DHCP server
DHCP relay : penghubung layanan dari DHCP server ke DHCP client

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 77


DHCP Server & Client

DHCP Server : Penyedia layanan IP Pool.


DHCP Client : Penerima layanan IP dar DHCP server.

DHCP Server
192.168.10.1/24
DHCP Client
Pool IP
192.168.10.x/24 (DHCP) 192.168.10.2 - 192.168.10.254

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 78


DHCP Server & Client

DHCP Relay : Penerus layanan dari server ke client.

DHCP Server
Pool IP 192.168.10.0/24
192.168.10.1/24 DHCP Relay

DHCP Client
192.168.10.x/24

DHCP Relay memanfaatkan DHCP sever yang terpusat dari router lain.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 79


DHCP proses

D.O.R.A

Discover broadcast : “server dimana ?”

unicast : “aku punya IP addres, nih” Offer

Requested broadcast : “minta yang lengkapnya”

DHCP Client DHCP server


unicast : “oke” Ack

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 80


DHCP Client

DHCP Client digunakan untuk melakukan request address secara otomatis ke

Penyedia (Server).

Prameter yang didapat ketika request DHCP Client :

IP address
Subnet Mask
Default gateway
DNS server dan informasi tambahan lain

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 81


DHCP Client

IP >> DHCP client >> add

agar DNS DHCP-client secara otomatis


mengikuti DNS DHCP servernya

walupun sudah dapat kita tetap bisa

merubahnya

agar NTPnya sama dengan DHCP server

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 82


DHCP Server

Secara otomatis memberikan alokasi range IP ke host yang merequest IP.


Sebelum menyetting DHCP server pastikan terlebih dahulu interface yang tersebut
dikonfigurasikan IP address.
Secara otomatis memberikan alokasi range IP ke host yang merequest IP.

DHCP Server
192.168.10.1/24
DHCP Client
Pool IP
192.168.10.x/24 (DHCP) 192.168.10.2 - 192.168.10.254

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 83


DHCP Server Configuration

IP >> DHCP Server >> setup

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 84


DHCP Server - Setup Wizard

DHCP setup-wizard secara otomatis akan membuatkan beberapa parameter


seperti :
Dynamic IP Pool
DHCP server setting
DHCP Network

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 85


DHCP leases

Untuk melihat list client yang mendapatkan IP DHCP secara otomatis.


IP >> DHCP server >> leases

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 86


DHCP static

Dapat memungkinkan memberikan alamat IP address yang sama pada device yang
sama berdasarkan Mac address.

IP >> DHCP server >> leases

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 87


ARP
ARP

Addres Resolution Protocol.


Digunakan untuk mapping layer 3 dan juga layer 2.
Untuk menghubungkan kedua device ARP keduanya harus saling memiliki.
ARP bekerja secara dynamic.
Dapat di konfigurasikan secara manual.
Semua interface memancarkan ARP (enable).

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 88


ARP Table

Table yang berisikan informasi mengenai IP addres, Mac address dan interface yang
terhubung ke router.
IP >> ARP

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 89


ARP Static

Mencatat informasi ARP client secara static.


Digunakan untuk masalah security.
Reply only / static.
Reply only hanya bisa membaca kombinasi IP dan Mac address pada ARP table
secara static.
Device hanya bisa terhubung ke router jika informasi (IP dan Mac address) terdaftar
pada ARP.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 90


1
ARP Static

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 911


Module 3

Bridging
Bridging

Bridge dapat menggabungkan beberapa interface menjadi satu interface.


Bridge bekerja pada layer 2.
semua type interface (Ethernet, Wireless, SFP, Tunnel) dapat di bridge.
Bridge memisahkan collison domain menjadi 2 bagian.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 92


Bridging

Cara membuatnya kita buat interface bridge, tambahin interface fisik ke port bridge.
Bila hanya membuat interface bridge tanpa menambahkan port, maka bridge

tersebut disebut sebagai interface loopback.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 93


LAB
Bridging

Bridge semua interface agar berada pada suatu jaringan yang sama.
Buat interface bridge (Bridge-LAN).
Bridge > add

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 94


LAB
Bridging

Buat bridge port untuk membridge semua interface.


Bridge > Ports > add

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 95


Wireless

Bridging
Wireless Bridging

Karena ada batasan dari standart wireless 802.11, wireless client / (mode station
tidak bisa di bridge)
RouterOS membuat mode lain yang bisa di bridge
mode tersebut sejak RouterOS v5
stasion bridge - Router OS to Router OS
stasion Pseudobridge - Router OS to non Router OS
stasion WDS (wireless distribution system) - Router OS to non Router OS
mode bridge pada AP harus enable

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 96


LAB
Wireless Bridging

perhatikan topologi dibawah ini ISP


Koneksikan router ke internet via wireless
Bridge int local dengan wlan 1
ubah DHCP client ke bridge 1
ubah beberapa mode wireless

(stasion,station bridge dll) wlan 1

eth 2
Bridge local
Bridge port : wlan 1 dan eth x

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 97


Module 4

Routing
Routing

Routing proses melewati data dari satu network ke network lainnya dengan router
routing bekerja pada OSI layer 3
2 jenis routing
Routing static
Routing dynamic
20.20.20.0/24

10.10.10.0/24

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 98


Routing Table

berisikan informasi - infomasi mengenai rute menuju network tertentu


terdapat nilai prioritas/metric dari masing - masing rutenya
route flag
rute yang termasuk ke routing tabble :
rute yang berasal dari routing dynamic
protocol
rute yang berasal dari directly conected
static route

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 99


Route Flag

tanda dari suatu routing https://wiki.mikrotik.com/wiki/

Manual:IP/Route#Route_flags

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 100


Route Conected

di buat secara otomatis ketika kita membuat IP addres pada interfce yang aktif

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 101


Routing

Static
Routing Static

Routing yang di masukan ke dalam routing table secara manual


administrtor menambahkan dst addres dan gateway secara manual
sangat cocok untuk jaringan skala kecil
ketika ada perubahan adminstrator mengkonfigurasikan secara manual
IP >> Routes >> add

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 102


LAB
Routing Static (config)

ikuti topologi di bawah ini

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 103


LAB
Routing Static (config)

setting identity

setting IP addres sesuai topologi


pada R-1

pada R-2

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 104


LAB
Routing Static (config)

membuat rute di routing table

seetting dst addres dan gateway sesuai topologi


pada R-1

pada R-2

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 105


LAB
Routing Static (config)

verifikasi di routing tabble


pada R-1

pada R-2

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 106


Module 6

Firewall
Firewall

Firewall merupakan keamanan/pelindung jaringan baik itu dari WAN (internet) atau

dari LAN (local).

Melindungi dari network lain yang melewati router.

Melindungi dari network lain yang melewati router.

IP > Firewall

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Filter Rules

Filter rule merupakan basic dari firewall.


Setiap chain yang dibuat akan dibaca oleh router dari atas ke bawah.
Terdapat 3 default chain.
Jika filter rules tidak kita setting maka semua traffict yang masuk atau yang lewat
akan diizinkan.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Frequently Used Ports

Port yang biasa sering digunakan di firewall.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Simlple Packet Flow

Tiga aturan dasar.

Input : Masuk ke router

Output : Keluar dari router

Forwad : Melewati router

Forward

Input
Internet

Output
Client Router

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Modul 5

Wireless
Wireless Pada Mikrotik

Wireless memiliki standard & spesifikasi IEEE 802.11 dan menggunakan frekuensi

2,4 GHZ dan 5,8 GHz

RouterOS mendukung protocol standard & spesifikasi IEEE 802.11 a/n/ac (5Ghz)

dan 802.11 b/g/n (2,4 Ghz).

IEEE Standard IEEE Standard IEEE Standard

802.11a 5 GHZ 54 Mbps

802.11b 2,4 GHZ 11 Mbps

802.11g 2,4 GHZ 54 Mbps

802.11n 2,4 GHZ & 5 GHz Up to 450 Mbps

802.11ac 5 GHZ Up to 1300 Mbps

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 96


Wireless Band

Band merupakan standard protocol yang akan digunakan oleh jaringan wireless yang

akan kita buat.

Untuk menghubungkan 2 perangkat, keduanya harus bekerja pada protocol dan band

yang sama

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 96


Wireless Protocol

By Default wireless protocol yang digunakan oleh mikrotik adalah any (support
open standard dan propitary protocol).
Kita bisa menyesuakikan dengan kebutuhan dengan cara merubah ke protocol
yang lain.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 96


Wireless Protocol

Unspecified - Protocol metode used on previous RouterOS versions (v3.x, v4.x).

Nstream is enabled by old enable-nstream setting, Nv2 configuration is not possible.


any : on AP - regular 802.11 access point or NStream Access point; on station -

selects access point without spesific sequence, it cloud be changed by connect-list

rules.
nv2 - enables Nv2 protocol.
nv2 nstreme : on AP - uses first wirelless protocol setting, always Nv2; on station -

searches for Nv2 access point, then for Nstream access point.
nv2 nstream 802.11 - on AP - uses first wirelless-protocol setting, always Nv2;

on station-searches for Nv2 access point, then for Nstream access point, then for

regular 802.11 access point.


warning! Nv2 Doesn’t have support for virtual AP

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 96


Channel Width

Channel Width (lebar channel) merupakan lebar jalur yang di gunakan untuk

melewatkan data di jaringan wireless

Default channel width 22 MHz (di tulis dengan 20 MHz)

Lebar channel dapat di kecilkan (5MHz) untuk meminimalkan frequensi atau di

besarkan (40 MHZ) unutk mendapatkan troughput yang lebih besar

Semakin besar channel width, semakin besar juga kemungkinan terjadinya

inteferensi di jaringan wireless

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 96


Wireless Mode
Wirelees mode menetukan fungsi suatu wireless

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 96


Wireless Mode
AP Mode
AP Bridge merupakan mode pemancar yang bisa melayani banyak client (PTMP).
Bridge merupakan mode pemancar yang hanya bisa melayani satu client (PTP).

Station Mode
Station merupakan mode penerima yang bersifat routing.
Station Bridge merupakan mode penerima yang support bridge.
Station Psudobridge merupakan mode penerima yang digunakan untuk menghubungkan mikrotik

dengan non mikrotik secara bridging.


Station Psudobridge Clone merupakan mode yang sama dengan station Psudobridge yang harus

melakukan cloning MAC address ketika akan konek.


Station WDS berfungsi sebagai penerima untuk AP yang mengaktifkan fitur WDS.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 96


Wireless Mode
Spesial mode
Alignment Only merupakan mode yang biasanya digunakan untuk pointing. Hasil outputnya dapat

berupa suara beep. Semakin kencang suara semakin bagus sinyal yang di dapat.
Nstreme-Dual-Slave mode untuk membuat jaringan wireless jadi full duplex. Karena pada dasarnya

jaringan wireless itu adalah half duplex. Untuk membuat mode ini diperlukan 2 wireless card dan 2

antenna pada kedua radio.


WDS-Slave merupakan mode untuk membuat repeater

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 96


Frequency

Merupakan pembagian dari frekuensi dalam suatu band dimana jaringan

wireless beroperasi.

Pentingnya pemilihan frekuensi adalah untuk mencegah terjadinya interferensi.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 96


Wireless 2,4 Ghz Channels

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 96


Wireless 5 Ghz Channels

routerOS telah mendukung frekuensi 5Ghz


5180-5320 Mhz (channel 36-64) IEEE standard Channel Width

5500-5720 Mhz (channel 100-144) 802.11a 20MHz

5747-5825 Mhz (channel 149-165) 802.11n


20MHz
40MHz
Tergantung juga pada regulasi di setiap negara 20MHz
40MHz
802.11ac
80MHz

160MHz

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Country Regulations

menyusuaikan regulasi di suatu negara


setiap negara memiliki regulasi tertentu dalam hal frekuensi
wireless advance >> frequency mode >> regulatory domain

semua frekuensi dapat menggunakan super channel

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


DFS

Dynamic Frequency Selection merupakan sebuah fitur yang digunakan biasanya

untuk mendeteksi radar


BIasanya ada pada frekuensi 5Ghz Outdoor,Bila terdeteksi radar gunakan channel

lain
Bila DFS enable hanya ada beberapa channel saja yang bisa di gunakan

contoh : EU = 52-144, US=50-144


Di UK DFS membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit, ketika radio terdeteksi atau di

periksa radar DFS (Event) semua client akan terkoneksi akan diskonek dan

membutuhkan 10-20 menit untuk konek

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


DFS

DFS mode radar detect akan memilih channel yang lebih kecil dan menggunakanya

jika tidak terdeteksi oleh radar sekita 60s


untuk mengaktifkan DFS enable advance mode di wireless

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Radio Name

Hostname dari radio tersebut


Hanya akan terlihat apabila sama-sama menggunakan RouterOS.
Untuk mengetahui radio name lawan bias di cek di Registration table.

naufal

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Radio Name

Wireless >> Registration

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Wireless

Connection

Konsep Koneksi Wireless

Kesesuaian Mode : (AP-Station, AP-Repeater, Repeater-repeater)

Kesesuaian BAND & Kesesuaian SSID

Kesesuaian enkripsi dan authentikasi

Frekuensi channel tidak perlu sama, station secara otomatis akan

mengikuti channel frekuensi pada AP.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB

Koneksi Wireless

Kesesuaian Mode : (AP-Station, AP-Repeater, Repeater-repeater)

R1 R2
wlan 1

IP : 10.10.10.1/30

wlan 1

IP : 10.10.10.1/30

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB

Koneksi Wireless

Check pastikanmuncul flag R di interface wlan 1/ check di registration setting IP addres

sesuai topologi, pastikan antar router bis asaling ping

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Bandwidth Test

Bandwidth test di gunakan untuk mengukur seberapa besar link dapat mendeliver

bandwidth
untuk menjamin keakuratan, bandwidth test di jalankan hanya di satu sisi
Tool >> bandwidth Test
Test to = IP lawan
User & password = User password router lawan

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


CCQ (Client Connection Quality)

CCQ merupakan nilai yang menyatakan seberapa efektifkah bandwidth yang dapat di

gunakan.
Untuk mengetahui CCQ bisa melalui menu Wirelesss >> Registration klik MAC address

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Wireless

Filtering

Wireless MAC Filtering

Salah satu keamanan di wireless menggunakan fitur MAC Filtering


MAC filtring bisa di terapkan di AP dan station
MAC filtring disisi AP bisa menggunakan Acces list
MAC filtring disisi station bisa menggunakan connect list

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Wireless MAC Filtering - Acces list

Acces List (Wireless >> Acces List) digunakan untuk memfilter station mana saja yang

boleh terkoneksik ke AP dengan mendaftarkan informasi MAC addres station

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Wireless MAC Filtering - Connect List

Connect List (Wireless >> Connect list) Digunakan untuk membatasi AP Mana saja

yang boleh terkoneksi oleh station

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Default Authenticate

Digunakan untuk mengjinkan semua station terkoneksi ke AP (baik yang sudah terfilter

ataupun belum bisa konek)


Wifi interface >> wlan 1 >> Wireless Tab

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Default Forward

Digunakan untuk mengjinkan komuniksai antar station yang terkoneksi dalam satu AP

(default = enable)
Fitur ini hanya ada di sisi AP (Wireless >> wlan 1 >> Wireless Tab )

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
Wireless MAC Filtering - Access List

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Wireless Secuity

Untuk pengamanan koneksi wireless, tidak hanya dengan MAC-filtering saja, karena

masih ada cara untuk melakukan cloning dengan MAC addres.


Selain itu, data yang di lewatkan di jaringan bisa di ambil dan di analisa
Terdapat metode keamanan lain yang dapat di gunakan yaitu :
Authentikasi (WPA-PSK,WPA-EAP)
enkripsi (AES,TKIP,WEP)

Kedua metode ke amanan tersebut ada di menu Wireless >> Security Profile
Mode wireless security Profile
None : mode tanpa authentikasi dan enskripsi
Dynamic : mode yang support authentikasi dan enkripsi
Static : mode yang hanya support enkripsi (WEP)

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Wireless Secuity

Wireless >> Security Profile

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Wireless Secuity

Implementasi

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Module 6

Firewall

Firewall

Firewall digunakan sebagai pelindung jaringan, baik yang berasal dari WAN maupun

dari LAN

Melindungi dari network lain yang melewati router

Fitur - fitur firewall ada pada menu IP >> firewall

Basic - Basic pada menu firewall ada di IP >> firewall >> filter rule

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Firewall - Filter rules

Firewall filter rule merupakan basic firewall di router OS


Setiap firewall filter rule di organisir dalam chain (rantai) yang berurutan
Setiap chain yang di buat akan di baca oleh router dari atas ke bawah
Paket akan di cocokkan dengan kriteria/persyaratan dalam satu chain, apa bila cocok

paket akan di eksekusi. namun apa bila paket yang masuk ke firewall tidak cocok maka

akan di larikan ke rule di bawahnya


Terdapat 3 chain (input, output, forward)
Dimungkinkan juga kita dapat membuat custom chain sesuai dengan yang diinginkan
By default jika di filter rules tidak ada settingan sama sekali, artinya semua trafic yang

masuk atau melewati router akan di ijinkan baik itu yang aman ataupun yan tidak

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Firewall - Simple Packet Flow

Tiga aturan dasar packet flow :


Input - ke router

Output - dari router

Forward - melewati router

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Firewall - IF (Condition)

Prinsip IF .... THEN ....


IF (jika) paket memenuhi syarat kriteria yan kita buat.
THEN (maka) action apa yang akan kita berikan ke paket tersebut.

Di firewall Filter rule IF condition ada di menu (general , advance dan extra)

Then ada di menu action

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Firewall - IF (genereal)

IP >> firewall >> General

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Frequently Used Port

Beberapa port yang sering di gunakan di firewall

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Firewall Filter - Then (Action)

IP >> Firewall >> Action

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
Firewall - Protecting Our Router (1)

Buat firewall untuk mengijinkan hanya IP laptop saja yang bisa akses router

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
Firewall - Protecting Our Router (2)

IF ada trafic input yang berasal dari IP laptop (192.168.100.2)

THEN tentukan action >> accept

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
Firewall - Protecting Our Router (3)

IF ada trafic input yang berasal dari <kosong> atau “any addres/network”

THEN tentukan action >> drop

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
Firewall - Protecting Our Router (4)

Akan ada 2 chain rules

Perhatikan jumlah bytes di setiap chain rule, tetap ataukah bertambah ketika kita

melakukan akses ke router


Coba masing - masing Peserta untuk melakukan ping, akes web dan remote winbox

ke router peserta lain

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Firewall

Logging

Firewall - Log

Log merupakan fitur yang di gunakan untuk menampilkan beberapa inrofmasi /

aktivitas yang ada pada router

Kita dapat membuat atau menambahkan catatan aktivitas apa saja sesuai yang

di inginkan melalui firewall filter dengan menggunakan action log

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
Firewall - Log (1)

Buatlah log untuk mencatat aktivitas ping yang masuk ke router

Caranya buat rule baru pada IP >> Firewall >> filter rule

Ping IP router dari laptop atau peserta lain , amati log pada router

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Firewall

Adress-list

Firewall - Adress list

Address list di gunakan untuk memfilter berdasarkan group IP

Satu line addres list dapat berupa subnet, range IP atau spesifik IP

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Firewall - Adress list

Address list dapat di buat juga secara otomatis dengan memanfaatkan action

“add-to-addres list ”
Kita juga dapt mengatur apakah addres list yang dibuat secara permanen atau

sementara dengan mengatur timeout

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
Firewall - Adress list

Dari local ping ke router, dia tidak bisa akses internet selama 30 detik

Buat firewall rule untuk memasukan setiap IP yang melakukan PING secara otomatis

kedalam addres list dan beri nama addres list “PINGER”

Buat firewall rule baru untuk memblock setiap addres yang berasal dari addres list

“PINGER”

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
Firewall - Adress list (1)

Buat firewall rule untuk memasukan setiap IP yang melakukan PING secara otomatis

kedalam addres list dan beri nama addres list “PINGER”

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
Firewall - Adress list (2)

Buat firewall rule baru untuk memblock setiap addres yang berasal dari addres list

“PINGER”

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
Firewall - Adress list (3)

Pastikan terdapat 2 rule yang tadi kita buat

Ping IP router dari laptop, perhatikan di menu Firewall address-list


Check koneksi internet

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Firewall

NAT

Firewall - NAT

NAT (Network Address Translation ) merupakan metode yang digunakan untuk

menghubungkan banyak computer ke jaringan internet dengan menggunakan satu

/lebih alamat IP
NAT digunakan untuk ketersediaan IP public

Prinsipnya sama dengan Filter-rule, bekerja dengan IF - THEN

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Firewall - NAT

Terdapat 2 type NAT

Srcnat di gunakan ketika client yang ada di dalam router ingin keluar ke (internet)
Masquerade : digunakan untukmenghubungkan jaringan local ke internet menggunakan IP public dynamic
Src-nat : digunakan untukmenghubungkan jaringan local ke internet menggunakan IP public static

Dstnat di gunakan ketika client di internet ingin mengakses jaringan local dari internet
Dst-nat : digunakan ketika ingin mengases jaringan local melalui internet (port forwading) -> melempar trafic ke

luar router
Redirect : digunakan ketika akan membelokan trafic ke router itu sendiri contoh : Hostpot, webproxy, dns server

router dll

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Firewall - DstNAT

Dstnat digunakan untuk mengakses host/service yang ada di local melalui public

internet

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
Firewall - DstNAT

Install dan jalankan web server di laptop


Topologi :

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
Firewall - DstNAT

Buat rule pada IP >> firewallc >> NAT untuk redirect port 81 router ke IP laptop dan

port 80

Akses IP public router http://<ip wlan1 router >:81 dari laptop peserta lain

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Firewall - Redirect

Merupakan action yang digunakan untuk mengarahkan suatu paket kedalam spesifik

service/port yang ada pada router.(DNS, Web proxy)

Redirect hanya bisa di gunakan apabila kita menggunakan chain dstnat

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Firewall

Connection Tracking

Firewall - Connection Tracking

Merupakan action yang digunakan untuk mengarahkan suatu paket kedalam spesifik

service/port yang ada pada router.(DNS, Web proxy)

Redirect hanya bisa di gunakan apabila kita menggunakan chain dstnat

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Firewall - Connection Tracking

Connection tracking berisi informasi koneksi (source, destination IP,port protocol

yang sedang di gunakan )


harus diaktifkan bila kita akan menggunakan beberapa service firewall.

IP >> firewall >> connection >> tracking

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Firewall - Connection Tracking

Bila connection tracking mati, beberapa fitur firewall tidak akan berfungsi sebagai

berikut
NAT
Firewall :
connection-bytes New-connection-mark
connection-mark Tarpit
connection-type
connection-state
connection-limit
connection-rate
Layer7-protocol

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Firewall - Connection Tracking

Status koneksi pada connection tracking :


New : Membuka koneksi baru
Established : memiliki koneksi yang sudah di kenal
Related : paket membuka koneksi baru tapi memiliki hubungan dengan konkesi yang sudah di ketahui
invalid : paket tidak termasuk koneksi yang diketahui

Connection track =
/ TCP state

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Firewall - FastTrack

Metode untuk mempercepat aliran paket melalui router

Fastrack juga dapat di gunakan untuk membypass firewall, connection tracking, simple

queue, queue tree dll

Hanya mendukung protocol TCP dan UDP

Dengan adanya fitur ini kita bisa memberikan prioritas khusu kepada user tertentu

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Module 7

QoS

QoS

Quilty of Service merupakan mekanisme pengaturan bandwidth dengan tujuan

mencegah terjadinya monopoli penggunaan sehingga semua client mendapat jatah

bandwith yang sesuai

Management bandwith di router OS dapat dilakukan melalui :


Simple queue (pengaturan badwith secara simple)
single client upload/download
limitasi p2p traffic

Queue Tree (pengaturan bandwidth tingkat lanjut)


global prioritization policy
user group limitation
Membutuhkan settingan mangle untuk menandai paket

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


QoS - Rate Limitation

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


QoS - Rate Limitation

Pada routerOS, dikenal 2 jenis batasan rate limit :

CIR (Committed Information Rate)


Limit at
Pada keadaan terburuk, client akan mendapatkan bandwith sesuai dengan limit-at.

(asumsi bandwidth yang tersedia cukup untuk semua client)

MIR (Maximum Information Rate)


Max limit
Sisa bandwidth yang diberikan ketika semua client sudah mencapai “limit-at” maka client bisa mendapatkan

bandwidth tambahn hingga “max-limit”

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


QoS - Simple Queue

Pembagian bandwith yang paling sederhana pada routerOS

Simple queue mendefinisikan parameter address (target address) dari host/koneksi

yang dilimit

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
QoS - Simple Queue (1)

Limit bandwidth laptop dengan ketentuan sebagai berikut :


Download = 2Mb
Upload = 1Mb

Lakukan speedtest dari laptop dan amati

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
QoS - Simple Queue (2)

Limit bandwidth laptop dengan ketentuan sebagai berikut :


Download = 2Mb
Upload = 1Mb

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
Simple Queue + Fastrack (1)

Limit semua koneksi yang berasal dari LAN (192.168.88.0/24) menjadi 512k untuk

upload dan download

Terapka fastrack pada PC-Bos (192.168.88.10) agar membypass limitasi queue yang

di buat

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
Simple Queue + Fastrack (2)

Buat simple queu untuk melimitasi network (192.168.88.0/24) menjadi 512k untuk

upload dan download

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
Simple Queue + Fastrack (3)

Buatlah fasttrack pada filter rule di firewall untuk membypass

PC-bos (192.168.88.10) dari simple queue


IP >> firewall >> filter

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


QoS - Burst

Burst memungkinkan kita mendapatkan kecepatan tambahan dalam priode tertentu


Mempercepat ketika akan load akses halaman web (http/https)
Burst limit : kecepatan maksimum upload / download data yang dapat di capai selama

burst
Burst time : waktu (detik), dimana laju data rata-rata dihitung (bukan waktu burst

actual)
Burst treshold : kecepatan data rata-rata melebihi/turun dibawah ambang batas,

menentukan apakah burst akan running atau tidak

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


QoS

PCQ

QoS - PCQ

Dimungkinkan untuk melakukan pembagian banwidth rata menggunakan PCQ

Dengan PCQ dapat membatasi maksimal data rate untuk setiap sub-queu dan jumlah

paket data (PCQ limit)

Beberapa kalsifikasi yang digunakan:


Source/destination address
Source/destination port

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


QoS - PCQ

PCQ Rate = 256k

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


QoS - PCQ

PCQ Rate = 0

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
QoS - PCQ (1)

Melanjutkan lab simple queue sebelumnya


Buatlah PCQ dengan ketentuan sebagai berikut
PCQ Download = 1m

PCQ Upload = 512 k

Rate = 0

Rate = 512

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
QoS - PCQ (2)

PCQ Download
Queue >> queue type >>add

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
QoS - PCQ (3)

PCQ Upload
Queue >> queue type >>add

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
QoS - PCQ (4)

Simple queue advance

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Module 8

Tunnel

Tunnel

Merupakan metode menghubungkan jaringan yang berbeda lokasi menggunakan

sebuah jalur khusus di internet

Paket akan mengalami modifikasi atau perubahan (penambahan header) selama paket

dikirimkan

ketika paket sudah melewati tunnel dan sampai tujuan, maka header paket akan di

kembalikan seperti semula (header di lepas)

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


VPN

VPN (virtual Private Network) cara aman untuk mengakses jaringan LAN melalui

internet dengan tunnel

VPN terbentuk dari beberapa tunnel yang di gabung

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Point-to-point Protocol

Point to point protocol (PPP) digunakan untuk membangun tunnel (koneksi langsung)

antara dua lokasi yang berbeda melalui internet

PPP dapat menyediakan authentikasi koneksi, eksripsi dan kompresi

RouterOS mendukung berbagai tunnel PPP seperti (PPPoE,SSTP PPTP dll)

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Point-to-point Adresing

merupakan type adresing yang di gunakan untuk pengalamatan di jaringan tunnel.

Biasanya menggunakan IP /32 bisa menggunakan /30 sebagai alternative bila ada

perangkat yang tidak support /32

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPP User Database

Digunakan sebagai authentikasi username password di tunnel

By default username password tunnel di simpan di menu PPP >> Secret

Selain itu juga dapat di simpan di radius terpisah

PPP secret dapat digunakan untuk beberapa service seperti berikut


Async
L2TP
PPTP
OVPN
Naufal
PPPoE
SSTP

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPP Secret

Local addres (alamat IP tunnel server)

remote address (alamat IP tunnel client)


Client

Client

Client

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPP Profile

PPP profile menentukan aturan yang di gunakan oleh server PPP untuk clientnya

Bisa digunakan untuk pengaturan yang sama untuk banyak client

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPTP

Tunnel

PPTP Tunneling

Point-To-Point Tunneling Protocl (PPTP) merupakan salah satu tunnel yang

menyediakan enkripsi melalui IP

Merupakan tunnel yang banyak di gunakan karena hampir semua OS support PPTP

client

Dapat di gunakan untuk membuat aman antara jaringan local melalui internet

Router OS mendukung PPTP client dan PPTP server

PPTP menggunakan port TCP 1723 dan IP protocol 47 GRE (Generic Routing

Encapsulation)

NAT helpers digunakan untuk mendukung PPTP di jaringan NAT

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPTP Server

Untuk mengaktifkan PPTP sebagai server, yang harus dilakukan adalah enable service

pada menu PPP >> Interface >> PPTP Server

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPTP Client

Digunakan untuk melakukan Dial out dari client ke server

Untuk pembuatan PPTP Client melalui menu PPP >> interface >> add >> PPTP Client

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPTP Site to Site

Buatlah topologi seperti berikut !!!

Gunakan static route untuk menghubungkan antar client

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPTP VPN (Mikrotik - windows)

Buatlah topologi seperti berikut !!!

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPTP VPN (Mikrotik - windows)

Windows setup

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPTP VPN (Mikrotik - windows)

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPTP VPN (Mikrotik - windows)

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPTP VPN (Mikrotik - windows)

acer

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPP Active Connections

PPP Active connections digunakan untuk melihat isi list yang sedang melakukan

koneksi ke PPTP Server

Terdapat 2 flags :
L = local (username dan password yang di gunakan berasal dari PPP secret)
R = Radius (username dan password yang di gunakan untuk login berasal dari radius server)

client

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


IP pool

Menentukan range alamat IP yang biasa di gunakan untuk service pada RouterOS

(DHCP , PPP, hotspot dll)

Address diambil secara otomatis

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


SSTP

Tunneling

SSTP

Secure socket tunneling protocol merupakan jenis tunnel yang menyediakan enkripsi

melalui IP

Menggunakan port TCP 443 (sama seperti HTTPS)

Router OS support STTP client dan SSTP server

SSTP client mulai tersedia di windows Vista SP1 sampai windows yang ada pada

sekarang

SSTP dapat melewati firewall tanpa konfigurasi karena trafficnya melalui https

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPPoE
PPPoE

Point to point Protocol over Ethernet merupakan jenis protocol tunnel layer 2 yang

digunakan untuk mengontrol akses ke jaringan

salah satu jenis protocol tunnel yang banyak di gunakan di ISP, karena dapat dengan

mudah melakukan mangement banyak client tanpa menggunakan IP public

Memberikan authentikasi, enkripsi dan kompresi

PPPoE hanya bekerja pada satu jaringan (one broadcast domain)

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPPoE

PPPoE Mempunyai 2 tahapan


Discovery Stages
Sebelum konek ke server, client akan melakukan pencarian dengan cara melakukan discovery stage untuk

membuat sebuah koneksi yang established

Session
Kondisi dimana PPPoE client sudah terkoneksi ke server (established)

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPPoE Disvovery Stages

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPPoE Disvovery Stages

PADI (PPP Active Discovery Initiation) PPoE Client mengirimkan paket brodacast

ke jaringan dengan alamat pengiriman MAC addres untuk mencari dimana lokasi

PPPoE server dalam jaringan

PADO (PPP Active Discovery Offer) Merupakan jawaban dari PPPoE atas PADI yang di

dapat sebelumny, dengan memberikan identitas berupa MAC address

PADR (PPP Active Discovery Request) Merupakan informasi dari PPPoE Client ke

serverdengan menghubungi ulang server melalui MAC address yang diberikan

sebelumnya
PADS (PPP Active Discovery session-confirmation) dari PPPoE Server ke client isinya

mengenai session ID dan pada tahap ini akan terjadi username,password dan IP

Address

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPPoE Disvovery Stages

PADT (PPP Active Discovery Terminate) di gunakan untu mengakhiri session Bisa

dikirim dari server atau dari client

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPPoE Disvovery Stages

LCP Negotiate
Authentication
IPCP Negotiate (Pembagian IP addres ke client)

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPPoE Server

PPPoE Server support beberapa type interface


Tidak bisa dikonfigurasikan di interface yang merupakan bagian dari bridge

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


PPPoE Client

PPPoE Client digunakan untuk melakukan dial out PPPoE Server

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


LAB
Routing Static (config)

Test ping antar PC


pada PC-1 pada R-2

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


Routing

Static
MTCRE
MTCRE Outline

Module 1 - Routing Module 2 - Tunneling

Static routing VLAN

Multiple Gateway Point to Point Addressing

Routing Policy Tunnel & VPN

OSPF

Routing Filter

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 1


ROUTING
introduction
About Routing

Merupakan layer 3 OSI.


OSI
Process Melewatkan data dari satu ke jaringan yang lain menggunakan router.
router

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 32


Kenapa Routing?

Ketika jaringan sudah mulai komplek


Untuk pemantauan dan penglolaan jaringan yang lebih baik
Trafic broadcast hanya terkonsentrasi di setiap network
Koneksi antar IP public
Koneksi antar WAN

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 4


Diagram Routing

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 5


Komponen Routing

Komponen routing terbagi menjadi 2 :


Routing Information Base (RIB).
Forwarding information Base (FIB).

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 6


Routing Information Base

RIB merupakan routing table.


RIB juga terdapat metric (nilai prioritas) pada setiap routenya.
RIB terbentuk oleh :
Connected Route
Static Route
Dynamic Route

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 6


Routing Information Base

Route Flag
D - Dynamic
A - Active
C - Connected
S - Static
o - OSPF
r - RIP
b - BGP
B - Blackhole
U - Unreachable
P - Prohibited

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 6


Routing Information Base

Fungsi RIB

Mendistribusikan Informasi Routing ke routing protocol lain.

Memilih jalur terbaik ke jaringan tertentu.

Menyaring semua informasi routing dari semua jenis routing protocol.

Mengupdate FIB.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 7


Forwarding Information Base

Untuk meneruskan packet dari RIB.


Untuk menentukan Routing FIB akan melihat parameter berikut :
src. Address
dst. Address
src. Interface

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 8


Connected Route

Berisikan network yang tehubung secara langsung ke router.


Ditambahkan dynamic ke routing table jika membuat IP address pada interface
yang aktif.

Flag - DAC
Distance - 0
Gateway - Interface

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 9


How Routing Works ?

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 10


How Routing Works ?

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 11


How Routing Works ?

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 12


How Routing Works ?

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 13


How Routing Works ?

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 14


ROUTING
Static
About Static Route

Static route merupakan routing yang dibuat secara manual ke dalam table routing.
Informasi yang ditambahkan berupa dst. Address (network tujuan) dan Gateway
(gerbang yang akan dilewati).

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


About Static Route

Dst. Address
Dst. Address berupa informasi alamat network yang akan dituju.
3 cara penulisan destination address :

1). Spesifik IP 2). Network 3). All Network

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 16


About Static Route

Gateway
Gateway merupakan gerbang untuk menuju ke dst. Address.
IP gateway router adalah directly connected.
Gateway dapat berupa Interface atau IP address.

Untuk Interface tidak cocok saat kita menggunakan static route.


Interface gateway biasanya digunakan untuk point to point.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 17


LAB
Static Route - Configuration

R1 R2
ether 2 ether 3 ether 2
192.168.10.1/24 10.10.10.2/30 192.168.20.1/24
ether 3
10.10.10.1/30

Client Server

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 18


LAB
Static Route - Configuration

ether 3 ether 1 ether 2


192.168.10.1/24 11.11.11.2/30 12.12.12.1/30 192.168.30.1/24
ether 1 ether 2
11.11.11.1/30 12.12.12.2/30
ether 3
192.168.20.1/24

192.168.10.2/24 192.168.20.2/24 192.168.30.2/24

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 18


ROUTE
Parameter
Route Parameter

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


LAB
Check Gateway

Check gateway merupakan pengecekan gateway dalam waktu interval 10s sekali
yang dilakukan oleh router melalui layer 3.

Jika 10s router tidak menerima respon maka hasilnya timeout dan jika 20s maka
hasilnya unreachable.

Bisa menggunakan ICMP request (PING) dan ARP request.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


LAB
Route Type

Memblock dst. Address tertentu dengan routing table dan defaultnya unicast.

Ada 3 type untuk memblock seperti berikut :


Blackhole - Memblock diam - diam
Prohibit - Mengirimkan pesan administratively prohibited
Unreachable - Mengirim pesan host unreachable
Type - type tersebut tidak perlu gateway.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Distance

Distance digunakan untuk pemilihan best route ketika terdapat banyak jalur tapi
dengan dst. Address yang sama.
Nilai distance pada routing protocol (0-255).
Connected Route - 0
ICON Telkom
Static Route - 1
eBGP - 20
OSPF - 110
RIP - 120
MME - 130
iBGP - 200
Semakin kecil semakin prioritas.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Scope and Target Scope

Digunakan oleh static route untuk recursive.

Digunakan untuk melakukan check gateway untuk gateway yang tidak terhubung
langsung.

Recursive merupakan gateway yang tidak terhubung secara langsung.

Apabila terjadi problem pada nexthop.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Scope and Target Scope

Nilai default yang ada pada scope dan target scope.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Recursive

ether 1 ether 2 ether 3


192.168.10.1/24 10.10.10.2/30 20.20.20.1/30 192.168.30.1/24
ether 1 ether 2
10.10.10.1/30 20.20.20.2/30
ether 3
192.168.20.1/24

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Recursive

Syarat recursive adalah dengan memainkan scope dan target scope.


Nilai target scope harus sama atau lebih besar dengan scope.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


BEST SELECTION
Route
Best Selection Route

Merupakan pemilihan jalur terbaik.


Router melihat dengan parameter berikut :
Network
Prefix
Distance

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Network

Ketika tujuannya sama.

Misal :
ada packet yang akan dikirim ke dst. address 192.168.97.190 dengan 2 gateway :
#1 dst-address = 192.168.97.0/25 gateway = 192.168.1.1
#2 dst-address = 192.168.97.128/25 gateway = 192.168.2.1

Packet akan dikirimkan menggunakan gateway 192.168.2.1. Karena 192.168.97.190


termasuk range dari 192.168.97.128.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Prefix

Makin spesifik makin dipilih.

Misal :
ada packet yang akan dikirim ke dst. address 10.1.1.6 dengan 2 gateway :
#0 dst-address = 10.1.1.0/24 gateway = 5.5.5.5
#1 dst-address = 10.1.1.4/30 gateway = 5.6.6.6

Packet akan dikirimkan menggunakan gateway 5.6.6.6 Karena lebih spesifik.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Distance

Makin kecil makin dipilih.

Misal :
ada packet yang akan dikirim ke dst. address 192.168.88.15 dengan 2 gateway :
#1 dst-address = 192.168.99.0/28 Distance : 2 gateway = 192.168.2.1
#2 dst-address = 192.168.99.0/28 Distance : 4 gateway = 192.168.3.1

Packet akan dikirimkan menggunakan gateway 192.168.2.1. Karena nilai distancenya


lebih kecil.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


ECMP
&
Multiple Gateway
Equal Cost Multi Path

Memungkinkan router punya 1 atau lebih gateway dengan 1 network tujuan.


Masing - masing akan dipilih berdasarkan algoritma round robin.
Gateway bisa ditulis berulang kali, yang paling banyak di tulis maka akan jadi main.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Load Balance

Untuk membagi beban traffic di masing - masing interface.

ICON Telkom

Active Active

Load Balance

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


ECMP - Load Balance

Telkom Biznet

10.10.10.1/24 20.20.20.1/24
ether 1 ether 2
10.10.10.2/24 20.20.20.2/24

ether 3
192.168.10.1/24

192.168.10.2/24

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Fail Over

Untuk melakukan proteksi apabila jalur utama terganggu.

ICON Telkom

Backup Active

Fail Over

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


ECMP - Fail Over

Telkom Biznet

10.10.10.1/24 20.20.20.1/24
ether 1 ether 2
10.10.10.2/24 20.20.20.2/24
Main Backup
Distance : 1 ether 3 Distance : 2
192.168.10.1/24

192.168.10.2/24

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


ROUTING
Policy
Routing Policy

Untuk mengarahkan traffic.


Kita bisa membuat table routing tambahan dan mengarah suatu router agar
Menggunakan routing table tersebut dengan menggunakan :
IP > Route > Rules
IP > Firewall > Mangle > Route-Mark

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Rules

Telkom Biznet Traffic dari 192.168.10.0/24 akan lewat melalui


ISP - Telkom (10.10.10.0/24).
10.10.10.0/24 20.20.20.0/24 Traffic dari 192.168.20.0/24 akan lewat melalui
ether 2 ether 1 ISP - Biznet (20.20.20.0/24).

ether 3 ether 4

192.168.10.0/24 192.168.20.0/24

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Rules

Telkom Biznet

10.10.10.0/24 20.20.20.0/24

ether 2 ether 1

ether 3 ether 4

192.168.10.0/24 192.168.20.0/24

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Rules

Telkom Biznet

10.10.10.0/24 20.20.20.0/24

ether 2 ether 1

ether 3 ether 4

192.168.10.0/24 192.168.20.0/24

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Routing Mark

Untuk mengarahkan traffic yang lebih spesifik ke sebuah router.


Untuk actionnya adalah Mark Routing.

Chain yang bisa digunakan adalah Prerouting dan Output.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Prerouting

Menandai traffic yang melalui router. Telkom Biznet

Prerouting

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Output

Menandai traffic yang berasal dari router. Telkom Biznet

Output

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


TTL
(Time To Live)
TTL (Time to Live)

TTL merupakan nilai dari suatu packet data untuk menyatakan berapa lama
TTL digunakan untuk membatasi koneksi sharing.
packet bisa beredar.
Nilai TTL dapat menentukan packet harus di teruskan ke router selanjutnya
atau tidak.
Default TTL : 64, maximum : 255.
Berkurang 1 setiap data melewati router.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


TTL (Time to Live)

Router tidak akan melewatkan traffic ke router selanjutnya apabila TTL yang dia

terima bernilai : 1.
Routing loop : Packet berputar - putar dalam jaringan loop, sampai TTL habis.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Change TTL - Membatasi koneksi sharing

Mengubah nilai TTL ke arah laptop menjadi : 1

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Mengubah Nilai TTL

Mengubah nilai TTL ke arah laptop menjadi 1.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Action TTL

Pada TTL terdapat 3 action berikut :


Change : Untuk mengubah nilai TTL
Increment : Untuk menambah nilai TTL
decrement : Untuk megurangi nilai TTL

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


ROUTING
Dynamic
Dynamic Routing

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


IGP and EGP

IGP : menghandle routing di dalam satu AS (satu routing domain).


Routing yang bekerja pada jaringan milik kita sendiri.

EGP : menghandle routing antar AS (antar domain routing).


Routing yang bekerja antara jaringan kita dengan jaringan orang lain.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Autonomous System (AS)

AS (Autonomous System) merupakan gabungan jaringan yang masih


satu kepemilikan (satu perusahaan).

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Routing Distribution

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


ROUTING
Ospf
OSPF

OSPF (Open Shortest Path First) adalah routing dynamic dalam kategori IGP.
Memiliki kemampuan Link State dan algoritma Djikstra.
Memiliki kemampuan Link State dan algoritma Djikstra.
Dapat mendistribusikan dan mengatur informasi routing antar network meski
ada topologi yang berubah.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Why we use OSPF ?

Informasi routing updatenya dikirimkan dengan IP multicast.


Informasi updatenya hanya dikirimkan ketika ada perubahan saja.
Unlimited hop count.
Terdapat jumlah area untuk membagi jumlah router.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Why we use OSPF ?

Informasi routing updatenya dikirimkan dengan IP multicast.


Informasi updatenya hanya dikirimkan ketika ada perubahan saja.
Unlimited hop count.
Terdapat jumlah area untuk membagi jumlah router.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


OSPF Feature

Dynamic routing.
IGP
Link state
Route authentication.
Support Fail Over.
Support pembagian area.

OSPF (RFC 2328)

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


OSPF Area

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


OSPF Area

Terdapat beberapa area dalam 1 AS.


Area terdiri dari beberapa gabungan IR (internal router).
Default area : 0 (Backbone)
Area memudahkan untuk manajemen jaringan OSPF.
Terdapat ID pada area (area-ID) menggunakan format IPv4 (32 bit).
Area ID harus unik.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


OSPF Router

IR (Internal Router) router yang terdapat didalam area.

ABR (Area Border Router) router yang menjembatani area satu dengan yang lainnya.

ASBR (Autonomous System Bondary Router) router yang menjembatani antar


router yang ada didalam AS lain.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Area Type

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Area Type

Backbone.
Mendistribusikan informasi routing antara standard area (non - backbone).
Standard area harus terhubung ke area 0 (Backbone).
Standard Area.
Area non -backbone.
Stub Area.
Area yang paling ujung.
NSSA (Not So Stuby Area).
Stub area yang memiliki external route.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Router-ID

Router ID (Identitas) untuk router OSPF.

Menggunakan format IPv4.


Jika router-ID (0.0.0.0) maka router akan menggunakan secara otomatis IP address
terkecil pada table IP address untuk router-ID.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Neighbor Discovery

OSPF dapat mencari neighbor secara otomatis dengan mengirimkan hello packet.

Hello Interval : 10s


Dead Interval : 40s

Kedua router mengaktifkan OSPF pada area yang sama dan subnet yang sama.
Authentikasi, hello dan dead intervalnya harus sama.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


How OSPF Work ?

Membentuk Adjacency.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


How OSPF Work ?

Menentukan DR and BDR.


DR (Designeted Router) : Router yang mengumpulkan informasi route.
BDR (Backup Designeted Router) : Router yang menjadi Backup ketika DR mati.

Router yang mengaktifkan OSPF duluan akan menjadi DR.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


How OSPF Work ?

Menentukan DR and BDR.


Dapat menetukan DR secara manual dengan menggunakan priority router pada OSPF.
Nilai Priority : 0 - 255
Yang terbesar akan menjadi DR

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


How OSPF Work ?

Menentukan DR and BDR.


Jika prioritynya sama maka router-ID yang terbesar akan menjadi DR.

Router-ID : 10.10.10.1 Router-ID : 10.10.10.2

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


How OSPF Work ?

Menentukan DR and BDR.


Jika prioritynya : 0 maka router itu gak jadi DR (DR Other).

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


How OSPF Work ?

Collect state and share to neighbor routers in the same area.


Router mengumpulkan seluruh informasi jalur dalam jaringan dengan bertukar
informasi mengenai state - state dan jalur - jalur.
DR yang akan memulai duluan process pertukarannya.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


How OSPF Work ?

Pemilihan best route.


Untuk pemilihan best route OSPF menggunakan cost, semikin kecil semakin prioritas.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Backbone Area

Tempat ABR berkumpul untuk saling bertukar informasi route dari area lain.
Setiap standard area harus terhubung secara langsung ke area backbone.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Backbone Area

Juga merupakan area transit sebelum traffic keluar atau masuk ke suatu AS.
Standard area yang tidak terhubung langsung dengan area 0 dapat menggunakan
Virtual Link.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Single Area (Backbone)

Konfigurasikan sesuai dengan topologi.


Masukkan semua connected network ke ospf.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Area Non - Backbone

Area yang kita buat pada jaringan OSPF.


Semakin banyak router maka semakin besar ukuran Link State database (memory).

Routing > OSPF > Area

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Backbone & Non - Backbone

Menyambungkan area non - backbone ke area backbone.

Buat area dan sesuaikan dengan topologi.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Backbone & Non - Backbone

Membuat area 1 dan 2 pada router.


R1 R2 R3

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Backbone & Non - Backbone

Update area pada connected network.


R1 R2 R3

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Virtual Link

Virtual Link untuk menghubungkan area non - backbone yang tidak terhubung
secara langsung.
Virtual Link digunakan untuk koneksi OSPF antar backbone melewati non-backbone.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Virtual Link

Virtual Link untuk menghubungkan area non - backbone yang tidak terhubung
secara langsung.
Virtual Link digunakan untuk koneksi OSPF antar backbone melewati non-backbone.
Virtual Link dikonfigurasikan pada router ABR :
ABR yang menghubungkan area backbone dengan area transit ABR ABR

ABR yang terhubung antara area backbone dan area yang terisolir

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Virtual Link

Menu Virtual Link.


Routing > OSPF > Virtual Link

Neighbor-ID : IP ABR lawan

Transit Area : Area yang akan di jadikan sebagai penghubung.

Untuk mengamankan jalur virtual bisa


menggunakan authentikasi menu Virtual Link.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Virtual Link

Loopback
10.1.1.1

Loopback
10.2.2.2

Buat interface virtual (loopback).


Agar area 3 dapat terhubung dengan backbone konfigurasi Virtual Link.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Virtual Link

Buat interface loopback lalu masukkan ke OSPFnya.

R2

R3

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Virtual Link

Konfigurasi Virtual Link.

R2

R3

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Virtual Link

OSPF Neighbor.

R2 Interfacenya : Virtual Link.


Di table route akan DAo (Dynamic Active ospf.

R3

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


OSPF LSA

LSA merupakan pengecekan status link.


Packet LSA berisi informasi seputar link yang ada dalam sebuah router
dan statusnya masing - masing.
Dikirimkan dari 1 router ke router yang lainnya dalam satu segmen yang sama.

LSA Recived

LSA sent

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


OSPF LSA

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


OSPF LSA

Berikut type - type LSA :


Router Link (type 1) : Berisi informasi antar router yang terhubung langsung.
Network Link (type 2) : Digenerate oleh DR, LSA type 2 dibroadcast dalam 1 area. Memberikan semua list router yang berdekatan.
Summary Link (type 3) : Digenerate oleh ABR, memberikan informasi mengenai summary jaringan data link internal area yang
akan di advertise ke area lain dalam suatu AS.
ASBR Summary Link (type 4) : Di buat oleh ASBR, isi informasinya mengenai tantang dirinya sendiri.
AS External Link (type 5) : Memberikan informasi routing yang dipelajari oleh ASBR.
Group Membership (type 6) : Digunakan untuk multicast OSPF. Dan tidak support oleh mikrotik.
NSSA External Link (type 7) : Di informasikan oleh ASBR yang berada pada NSSA.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


OSPF Network Type

Point-to-Point

Digunakan pada type jaringan point to point seperti tunnel/VPN.


Tidak melakukan pemilihan DR dan BDR.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


OSPF Network Type

Broadcast

Single packet yang di transmisikan oleh router dapat digandakan oleh device

seperti switch, sehingga setiap sisi end pointnya menerima copy dari packet

tersebut.
Melakukan pemilihan DR dan BDR.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


OSPF Network Type

Non Broadcast Multi Access (NBMA)

OSPF hello packet ditransmisikan secara unicast ke masing - masing neighbor,


Diperlukan konfigurasi manual neighbor (Routing > OSPF > NBMA Neighbor).
melakukan pemilihan DR dan BDR.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


OSPF Network Type

Point to Multi Point

Cocok diterapkan pada jaringna wireless, bila mode “broadcast” tidak bekerja secara

maksimal.
Tidak membutuhkan manual konfiguration pada neighbor.
Tidak melakukan pemilihan DR dan BDR.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


OSPF Redudancy

Jika ada 1 network dengan 2 gateway yang berbeda tapi costnya sama maka
kedua linknya akan di pakai (Load Balance).

Jika ada 1 network dengan 2 gateway yang berbeda tapi salah satu costnya
lebih tinggi maka yang satu main dan satunya backup (Fail Over).

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


OSPF Redudancy

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


ROUTING
Filter
Routing Filter

Untuk memfilter traffic.


Sama seperti firewall.
Fungsi routing filter :
Memfilter prefix atau route yang masuk ke table routing
Memfilter prefix atau route yang akan didistribusikan ke router lainnya
Mengubah parameter route

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Routing Filter

Memfilter route dengan prefix /32 agar diberi comment Lo-OSPF.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


VLAN
VLAN

VLAN (Virtual Local Area Network) digunakan untuk membagi 1 broadcast


menjadi beberapa broadcast.
Bekerja pada layer 2 (Data Link).
Kenapa VLAN ?
Membagi broadcast domain
Mengelompokkan end host
Meningkatkan keamanan pada layer 2

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


VLAN

Ada 2 jenis port pada VLAN :


Edge ports (untagged/access).
Untuk melewatkan sebuah VLAN pada suatu interface
Biasanya diterapkan untuk kebutuhan ke spesifik host. untagged
VLAN 10 ether 2 ether 1
Core ports (tagged/trunk). tagged
ether 3
Untuk melewatkan beberapa VLAN pada suatu interface untagged
Biasanya diterapkan untuk kebutuhan perangkat yang bisa
melewatkan VLAN
VLAN 20

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


VLAN

PC yang berada pada 1 VLAN yang sama maka bisa saling terkoneksi.
Jika berada pada VLAN yang berbeda maka tidak bisa saling berkomunikasi.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


TUNNEL
Tunnel

Metode menghubungkan jaringan yang berbeda lokasi dengan jalur khusus.


Packet akan mengalami perubahan (penambahan header) selama packet dikirimkan.
Ketika packet udah ngelewatin tunnel sampai ke tujuan maka header dikembalikan
lagi seperti semula (header dilepas).

Internet

Tunnel
Bandung Cikarang

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Jenis Tunnel

EoIP
PPTP
L2TP
PPPoE
IP-IP

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


VPN

VPN (Virtual Private Network) cara untuk mengaksess jaringan LAN melalui
internet dengan tunnel.

VPN terbentuk dari beberapa tunnel yang digabung.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


Point-to-Point addressing

Merupakan tipe addresssing yang digunakan untu k pengalamatan do jaringan

tunnel.
Biasanya menggunakan pengalamatan IP/32, bisa menggunakan /30 sebagai

alternative bila ada perangkat yang tidak support /32.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


EoIP

Tunnel
EoIP Tunnel

MikroTIK proprietary.
EoIP support L2 Tunneling.
EoIP menggunakan generic ruting encapculation (GRE no 47).
EoIP tidak melakukan enkripsi. Oleh karena itu wajib mengaktifkan Ipsec pada EoIP.
Maksimum jumlah tunnel yang bisa dibuat oleh EoIP di mikrotik adalah 65535.
EoIP berjalan pada jaringan internet (Public), local (LAN) dan diatas tunnel lain
(EoIP over IPIP atau EoIP over PPTP).
Konfigurasi EoIP hanya mendefinisikan IP remote address (lawan) dan tunnel id
(disamakan) sedangkan untuk mac address antar tunnel harus unik.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


EoIP Tunnel

Public 192.168.97.247 Internet


Core Branch

EoIP Tunnel
Bandung Garut

192.168.88.11/24 192.168.88.22/24

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


EoIP Tunnel

Configuration EoIP tunnel-core

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


EoIP Tunnel

Configuration EoIP tunnel-core

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


EoIP Tunnel

Configuration EoIP tunnel-branch

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


EoIP Tunnel

Configuration EoIP tunnel-branch

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


PPTP

Tunnel
PPTP Tunneling

Point-to-Point tunneling protocol (PPTP) merupakan salah satu tunnel yang

menyediakan enkripsi melalui IP.


Merupakan tunnel yang banyak digunakan karena hampir semua OS support PPTP

client.
Dapat digunakan untuk membuat koneksi aman antara jaringan local melalui internet.
RouterOS mendukung PPTP client dan PPTP server.
PPTP menggunakan port TCP 172.23 dan IP protocol 47 GRE.
NAT helpers digunakan untuk mendukung PPTP dijaringan NAT.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


PPTP Server

Untuk mengaktifkan PPTP sebagai server, yang harus dilakukan adalah enable

service pada menu PPP > Interface >PPTP server.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


PPTP Server

Membuat authentikasi username dan password pada interface database (PPP secret)

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


PPTP Client

Digunakan untuk melakukan Dial Out dari client ke server.


Untuk pembuatan PPTP Client melalui menu PPP > Interface > add > PPTP client.

IP Public PPTP Server

Username dan Password yang dibuat di

PPP Secret PPTP Server

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


PPP Active Connections

PPP Active connections digunakan untuk melihat list session client yang sedang

melakukan koneksi ke PPTP Server.


Terdapat 2 flags :
L : Local (username dan password yang digunakan berasal dari PPP secret).
R : Radius (username dan password yang digunakan untuk login berasal dari radius server).

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


IP Pool

Menentukan range alamat IP yang bisa digunakan untuk service pada RouterOS

(DHCP, PPP, Hostpot, dll).


Address diambik dari pool secara otomatis.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


L2TP

Tunnel
L2TP Tunneling

Layer 2 Tunneling protocol (L2TP) merupakan jenis protocol tunneling dan

encapculation lain untuk PPP.


L2TP support non-TCP/IP protocols (frame relay, ATM, SONET).
L2TP dikembangkan atas kerja sama antara antara cisco dan microsoft untuk

menggabungkan fitur PPTP dengan protocol proprietary cisco yaitu protocol layer 2

forwarding (L2F).
L2TP tidak melakukan enkripsi paket, sehingga wajib menambahkan keamanan

seperti IPsec.
L2TP menggunakan UDP port 1701

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


L2TP

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


PPPOE

Tunnel
PPPoE

Point-to-Point over ethernet merupakan jenis tunnel layer 2 yang digunakan untuk

mengontrol akses ke jaringan.


Salah satu jenis protocol tunnel yang banyak digunakan di ISP, karena dapat dengan

mudah melakukan management banyak client tanpa menggunakan IP Public.


Memberikan authentikasi, enkripsi dan kompresi.
PPPoE hanya bekerja pada satu jaringan (one broadcast domain).

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


PPPoE

PPoE mempunyai 2 tahapan.


Discovery Stages
Sebelum konek ke server, client akan melakukan pencarian dengan cara melakukan discovery stage untuk membuat sebuah koneksi yang established.

Session
Kondisi dimana PPoE client sudah terkoneksi ke server (established).

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


PPPoE Discovery Stages

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


PPPoE Discovery Stages

PADI (PPP Active Discovery Initiation), PPPoE client mengirimkan paket broadcast ke

jaringan dengan alamat pengiriman MAC address FF:FF:FF:FF:FF:FF:FF untuk mencari

di mana lokasi PPoE server dalam jaringan.

PADO (PPP Active Discovery Offer). Merupakan jawaban dari PPPoE server atas PADI

yang didapatkan sebelumnya, dengan memberikan identitas berupa MAC addressny.

PADR (PP Active Discovery Request), merupakan informasi dari PPPoE client ke

server dengan menghubungi ulang server melalui MAC address yang diberikan

sebelumnya.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


PPPoE Discovery Stages

PADS (PPP Active Session-confirmation) dari PPPoE server ke client, isinya

mengenai session ID pada tahap ini akan terjadi negosiasi username, password dan

IP address.

PADT (PPP Active Discovery Terminate) di gunakan untuk mengakhiri session. Bisa

dikirim dari server atau dari client.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


PPPoE Discovery Stages

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


PPPoE Session Stage

LCP Negotiation
Authentication
IPCP Negotiation (Pembagian IP address ke client)

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


PPPoE Server

PPPoE Server support beberapa type interface


Tidak bisa dikonfigurasi pada interface yang merupakan bagian dari bridge

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15


PPPoE Client

PPPoE client digunakan untuk melakukan dial out PPPoE Server.

FAYADH & NAUFAL | MTCNA & MTCRE 15

Anda mungkin juga menyukai