Anda di halaman 1dari 54

DHCP

DYNAMIC HOST
CONFIGURATION PROTOCOL

Oleh :
Siti Yunida Ellyas, ST
Guru TKJ SMK Negeri 1 Donorojo
PENDAHULUAN
• Internet Protocol Address atau sering disingkat IP)
adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128
bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap
komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari
angka ini adalah 32 bit (untuk IPv4 atau IP versi 4),
dan 128 bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang
menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada
jaringan Internet berbasis TCP/IP.
PENDAHULUAN
• Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address
komputer pengirim dan komputer penerima. IP address memiliki dua
bagian, yaitu alamat jaringan (network address) dan alamat komputer
lokal (host address) dalam sebuah jaringan.
• Alamat jaringan digunakan oleh router untuk mencari jaringan tempat
sebuah komputer lokal berada, semantara alamat komputer lokal
digunakan untuk mengenali sebuah komputer pada jaringan lokal.
• Informasi ini bisa diketahui dengan mengkombinasikan IP address
dengan 32 bit angka subnet mask. IP address memiliki beberapa kelas
berdasarkan kapasitasnya, yaitu Class A dengan kapasitas lebih dari 16
juta komputer, Class B dengan kapasitas lebih dari 65 ribu komputer,
dan Class C dengan kapasitas 254 komputer.
Pengalamatan IP Address Statik
• Pengalamatan Statik Pemberian
alamat IP yang tidak pernah
berubah.
• Alamat IP statik penting karena
server memakai alamat IP ini dan
mungkin mempunyai pemetaan
DNS menunjuk kepada server
tersebut, dan biasanya
memberikan informasi kepada
mesin lain (seperti email server,
web server, DNS Server)
Pengalamatan IP Address Dinamis

• IP dinamis yaitu IP
yang didapatkan
oleh
computer/router
lain dari sistem
DHCP nya, IP yang
didapatkan oleh
PC ini bisa
berubah-ubah.
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

• Merupakan protokol yang dipakai untuk pengalokasian alamat IP (IP


address) dalam satu jaringan.
• Jika Non DHCP, pemberian alamat IP manual satu persatu ke sel.
Komputer
• Jika menggunakan DHCP, seluruh komputer yang tersambung di
jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server
DHCP.
• Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh
DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
DHCP
(Dynamic Host Configuration Protocol)
• DHCP merupakan Standar dari IETF (Internet
Engineering Task Force)
• Dikembangkan tahun 1993, sbg perbaikan dan BOOTP
(Bootstrap Protocol)
• RFC 2131: Dynamic Host Configuration Protocol
• RFC 2132: DHCP Options and BOOTP Vendor
Extensions
Kenapa Butuh DHCP…?
• Jaringan semakin besar dan semakin komplek sehingga butuh konfigurasi secara
dinamis
• Bayangkan jika kita punya 100 komputer atau lebih terhubung di jaringan dan harus
konfigurasi satu persatu
• Pengendalian parameter komputer client
• IP dan default router/gateway
• Name Server
• File Server
• dll (Default IP TTL, Broadcast Address, Static Route, Ethernet Encapsulation, X
Window Manager, X Window Font, DHCP Msg Type, DHCP Renewal Time, DHCP
Rebinding, Time SMTP-Server, SMTP-Server, Client FQDN, Printer Name, …)
• Pengiriman informasi tanpa admin, tidak perlu konfigurasi tiap komputer, Tidak ada
manual konfigurasi di client
• Host-host yang terkonfigurasi secara statis bisa berdampingan dengan yang dinamis
Sejarah Perkembangan DHCP
• Tiga Protocol yang pernah dipakai untuk penanganan IP
secara dinamis
• RARP (s/d 1985, tidak lama digunakan)
- Reverse Address Resolution Protocol
• BOOTP (1985-1993)
- Bootsrap Protocol
• DHCP (sejak 1993 sampai sekarang)
- Dynamic Host Configuration Protocol
• Hanya DHCP yang sekarang dipakai secara luas
System Keraj RARP
RARP Request

RARP Reply

MAC:
MAC: x:x:x:x:x:x
x:x:x:x:x:x RARP server
IP:
IP: ??
CARA KERJA BOOTS
UDP Broadcast

UDP Broadcast

MAC:
MAC: x:x:x:x:x:x
x:x:x:x:x:x BOOTP server
IP: ? IP
IP Address
Address
IP: ?
Gateway
Gateway MAC1
MAC1 –– IP1
IP1
IP
IP server
server MAC2
MAC2 –– IP2
IP2
Vendor-specific
Vendor-specific MAC3
MAC3 –– IP3
IP3
Parameter Konfigurasi Client DHCP
• DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan
oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP
kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP
dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan
sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien,
yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP
Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope
tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.
Parameter Konfigurasi Client DHCP
• DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client.
Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan
peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam
jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai
tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan
kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-
alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang
dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi
DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.
• DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada
DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan
sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa
peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP
Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft
Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai
Reservation.
RFC 2131
• RFC (Requets For comments) adalah aturan-aturan
yang telah ditetapkan secara umum untuk mengatur
proses apa saja seputar internet.
• RFC 2131 adalah berisi aturan-aturan atau protocol
yang digunakan pada proses DHCP
• Pada RFC 2131 ini dijelaskan bagaimana dan apa yang
dilakukan oleh DHCP server dan DHCP client ketika
menggunakan protocol ini
SYSTEM DHCP
• Binding/lease (kumpulan 1 IP dan 1 client)
• Client menyewa dalam waktu tertentu
• Jika waktu habis harus menyewa kembali.
• Dua timer :
Renewing (T1)
Rebinding (T2)
• T1 ditentukan terlebih dahulu
• T1 : ½ T2
DHCP Message
• DHCPDISCOVER
Ini merupakan tipe pertama dari DHCP, yang menentukan
klien broadcast untuk menemukan server DHCP lokal. Opsi
Message Type dikodekan ‘1
• DHCPOFFER
Server DHCP yang menerima satu klien DHCPDISCOVER dan
yang dapat melayani permintaan operasi, mengirim
DHCPOFFER pada klien dengan sekumpulan parameter.
Opsi Messsage Type dikodekan ‘2’
DHCP Message. lanjut
• DHCPREQUEST
Klien menerima satu atau lebih DHCPOFFER dan memutuskan
tawaran yang diterima. Klien kemudian mengirim tawaran
DHCPREQUEST ke “pemenang”. Semua server yang lain mengetahui
pesan broadcast ini dan dapat memutuskan bahwa mereka “kalah”.
Opsi Message Type dikodekan ‘3’.
• DHCPACK
Akhirnya server mengirim DHCPACK ke klien dengan sekumpulan
parameter konfigurasi, mengkonfirmasi pada klien bahwa
DHCPREQUEST diterima, dan memberikan kumpulan informasi yang
diperlukan. Bagian ACK dari nama pesan ini kependekan dari
“acknowledge”. Opsi Message Type dikodekan ‘5’
DHCP Message. lanjut
• DHCPNACK
Jika klien meminta (dengan pesan DHCPREQUEST) alamat yang salah,
kadaluwarsa, atau yang lainnya yang tidak dapat diterima, maka server
mengirim DHCPNAK ke klien untuk memberitahu bahwa ia tidak dapat
memperoleh alamat tersebut. ‘NAK” dalam hal ini kependekan dari “negative
acknowledge”. Opsi Message Type dikodekan ‘5’
• DHCPDECLINE
Jika klien menerima alamat yang diminta, dan secara berturutan menemukan
bahwa alamat itu telah digunakan ditempat lain dalam jaringan, ia harus
mengirim DHCPDECLINE ke server. Klien mungkin mencoba mengirim suara ke
alamat. Jika ada jawaban berarti ada orang yang menggunakan alamat server.
Opsi Message Type dikodekan ‘4’
DHCP Message. lanjut

• DHCPRELEASE
Jika klien tidak lagi perlu menggunakan alamat yang ditunjuk secara
dinamis, ia harus mengirim pesan DHCPRELEASE ke server supaya
server mengetahui bahwa alamat tidak lagi digunakan. Tidak semua
klien DHCP melakukan hal ini karena merupakan pilihan teknis. Opsi
Message Type dikodekan ‘7’
• DHCPINFORM
Jika klien telah mempunyai alamat IP, tetapi masih memerlukan
beberapa informasi konfigurasi, maka pesan DHCPINFORM akan
melayani tugas ini. Opsi Message Type dokodekan ‘8’.
CARA KERJA DHCP
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur
client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP
Server dan DHCP Client.
• DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat
"menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang
memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server,
Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan
seperti ini.
• DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien
DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP
Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation,
Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, Windows 7, Windows 8
atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
CARA KERJA DHCP. lanjut

• DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang


diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut
sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa
alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan
oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu
penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan
meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang
baru atau memperpanjangnya.
CARA KERJA DHCP. lanjut
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah
DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk
mencari DHCP Server yang aktif.
2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP
server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah
satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan
paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat
(dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database
miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol
TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi
jaringan.
CARA KERJA DHCP. lanjut
• Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat.
Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server
yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap
pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
• Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone,
sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis
data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP
server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua
DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan
dua host memiliki alamat yang sama.
• Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga
dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien
akan tetap dari waktu ke waktu.
Aturan dan Proses RFC 2131
• Ketika DHCP client masuk/bergabung kedalam suatu
jaringan, client tesebut akan melakukan broadcast
dengan mengirimkan pesan DHCPDISCOVER ke suatu
network.
• Seluruh DHCP server akan merespon DHCPDISCOVER
yang dikirimkan DHCP client tersebut dengan
DHCPOFFER.
• Ketika client mendapatkan DHCPOFFER, client
memiliki dua pilihan keputusan yaitu, mengirimkan
DHCPREQUEST untuk menerima konfigurasi dari DHCP
server
Aturan dan Proses RFC 2131. lanjut

• Ketika DHCP server menerima DHCPREQUEST, DHCP server dapat


mengirimkan DHCPACK dengan membawa parameter-parameter
konfigurasi untuk client dan memasukkan informasi itu kedalam
dhcp.lease database jika DHCP Server menyetujui DHCPREQUEST dari
Client atau DHCP Server mengirimkan DHCPNACK ataui dengan tidak
merespon pesan DHCPREQUEST jika DHCP Server tidak menyetujuinya
• Jika DHCP client telah selesai atau meninggalkan jaringan tersebut
maka DHCP client mengirimkan pesan DHCPRELEASE sebagai tanda
bahwa client telah keluar atau tidak menggunakan network address
tersebut. Namun tidak semua sistem operasi yang melakukan ini
Sistem Kerja DHCP
DHCP Discover
UDP Broadcast

DHCP Offer
UDP Broadcast

DHCP Request

DHCP Ack
DHCP server
MAC:
MAC: x:x:x:x:x:x
x:x:x:x:x:x
IP:
IP: ?? IP
IPAddress
Address IP1
Gateway IP1
Gateway IP2
IP2
IP
IP servers
servers IP3
Option IP3
Option lainnya…
lainnya…
Block Aliran Protocol DHCP
Service DHCP Server Client menerima tawaran
(Listen..) IP address
( DHCPREQUEST )
dari DHCP Server
Menerima
DHCPDISCOVER
Dari Client DHCP Server menyetujui
Request IP
( DHCPACK )
DHCP Server Dari Client
menawarkan IP address
( DHCPOFFER )
Ke Client DHCP Server menyimpan
konfigurasi IP address
Client dalam database

Selesai
Client State
Diagram
DHCP Relay Agent
• Semua Message DHCP selama proses menggunakan
sistem broadcast, hal ini membuat Pesan DHCP tidak
sampai pada jaringan yang lain.
• Konsekuensinya perlu diinstall DHCP Relay Agent
untuk meneruskan message DHCP diantara jaringan
yang ada.
• Router sudah menyiapkan konfigurasi untuk DHCP
Relay Agent, baik Cisco Router maupun Server
Windows yang berfungsi sebagai router
DHCP Relay
DHCP Server Agent
Client Client

Client

DHCP relay Agent


DHCP relay Agent

Client Client
Client Client

Client
Client
INSTALASI &
KONFIGURASI DHCP
SERVER
Proses Instalasi dan Konfigurasi DHCP
Server

Tes Koneksi
Instalasi
Konfigurasi Pencarian Restart dari Client
Paket DHCP Konfigurasi Konfigurasi
IP Adress Paket DHCP Service dengan
Server (isc- DHCP Server Client
Server Server DHCP Server perintah
dhcp-server)
ping
Login Sebagai root
Lakukan Pengecekan IP Address
• Jalankan perintah ifconfig pada terminal.
root@serverXI:~# ifconfig
Tambah repository cd Debian, dengan perintah #apt-
cdrom add
• Jalankan perintah apt-cdrom add
root@serverXI:~# apt-cdrom add
• Masukan Debian 9.x.x DVD-2
• Tekan tombol Enter
Mencari paket isc-dhcp-server
• Jalankan perintah #apt-cache search
root@serverXI:~# apt-cache search isc-dhcp-
server
Lakukan instalasi paket isc-dhcp-server
• Jalankan perintah apt-get install isc-dhcp-server
root@serverXI:~# apt-get install
isc-dhcp-server
• Ketikan : Y lalu Enter
• Tunggu Proses installasi sampai selesai dan
sukses
• Selengkapnya seperti gambar berikut.
Apabila saat proses installasi ada error,
lakukan langkah berikut untuk memperbaiki
paket yang rusak.

Proses
Instalas
i Error.
Langkah-langkah memperbaiki paket
yang rusak
• Jalankan perintah berikut untuk memperbaiki paket yang rusak.
1. root@serverXI:~# apt-get update
2. root@serverXI:~# apt-get remove isc-dhcp-server
3. root@serverXI:~# apt-get purge isc-dhcp-server
4. root@serverXI:~# apt-get install -f
5. root@serverXI:~# apt-get clean
• Lanjutkan dengan menjalankan perintah install paket ulang
• Selengkapnya seperti gambar berikut.
Memperbaiki paket
yang rusak, dalam
proses installasi.
Backup file konfigurasi dhcp server
Sebelum melakukan konfigurasi lakukan backup file konfigurasi dhcp terlebih dahulu.
Lakukan perintah berikut.
• Masuk ke direktori /etc/dhcp
root@serverXI:~# cd /etc/dhcp/
• Backup file dhcpd.conf menjadi dhcpd.conf_backup
root@serverXI:/etc/dhcp# cp dhcpd.conf dhcpd.conf_backup
Selengkapnya seperti gambar
Edit file konfigurasi dhcp server
• Masuk ke direktori /etc/dhcp/
root@serverXI:~# cd /etc/dhcp/
• Edit file dhcpd.conf
root@serverXI:/etc/dhcp# nano dhcpd.conf
• Edit dengan menghilangkan tanda pagar dan mengetikan ip address yang akan di share ke client pada
bagian berikut.
# A slightly different configuration for an internal subnet.
subnet 192.168.7.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.7.10 192.168.7.60;
option domain-name-servers 202.134.1.10, 8.8.8.8;
option domain-name "internal.example.org";
option routers 192.168.7.254;
option broadcast-address 192.168.7.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
• Simpan hasil konfigurasi, dengan perintah Ctrl + O dan Keluar dengan
Ctrl + x
Edit file /etc/default/isc-dhcp-server
• Edit file /etc/default/isc-dhcp-server
root@serverXI:~# nano /etc/default/isc-dhcp-server
• Tambahkan nama interfaces yang dipakai pada bagian berikut:
# On what interfaces should the DHCP server (dhcpd)
serve DHCP requests?
# Separate multiple interfaces with spaces,
e.g. "eth0 eth1".
INTERFACESv4="ens33"
• Simpan hasil perubahan
• Selengkapnya seperti pada gambar.
Hasil Edit
file
/etc/default/isc
-dhcp-server
Restart service dan cek status isc-
dhcp-server
• Restart service isc-dhcp-server
root@serverXI:~# systemctl restart isc-dhcp-server
• Melihat status isc-dhcp-server
root@serverXI:~# systemctl status isc-dhcp-server

Hasil
perintah
KONFIGURASI DAN UJI
COBA PADA CLIENT
Konfigurasi IP Address Client
dengan pilihan Dinamis
• Setting Ethernet Card client
dengan pilihan opsi :
1. Obtain an IP address
automatically
2. Obtain DNS server address
automatically
Melakukan pengecekan IP Address Client
Windows
• Masuk ke Command Prompt
• Jalankan perintah ipconfig
• Hasilnya seperti pada gambar

Client
mendapatkan
IP Address
Dinamis dari
Server
Test Ping Ke IP Server

• Jalankan perintah ping ke ip server 192.168.7.254 dari client,


dan hasilnya seperti pada gambar berikut.
Pada server lakukan pengecekan log
• Jalankan perintah tail –f /var/log/syslog
root@serverXI:~# tail -f /var/log/syslog
• Hasilnya seperti pada gambar.
Daftar Pustaka
• Presentasi DHCP Server
Konsep dan Penerapan, Tim Network Administrator PENS ITS
• https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Konfigurasi_Hos_Dinamik
• https://www.howtoforge.com/tutorial/install-and-configure-isc-dhcp-
server-in-debian-9/
Selamat Mencoba
#Salam #TukangKeTIk

Anda mungkin juga menyukai