SKP 3
SKP 3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keamanan dan keselamatan pasien merupakan hal pokok yang paling
mendasar yang wajib diperhatikan oleh seluruh tenaga medis saat memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien. Peraturan tentang keselamatan pasien tertulis
dengan jelas dalam UU RI No. 17 Tahun 2023. Dalam peraturan ini dijabarkan juga
mengenai penyelenggraraan keselamatan pasien, penanganan kejadian sentinel yang
berdampak luas, serta komite nasional keselamatan pasien. Standar ini bertujuan
untuk melindungi hak pasien dalam menerima pelayanan kesehatan dari tenaga medis
dengan sebagaimana mestinya tanpa membahayakan keselamatan pasien itu sendiri.
Sasaran keselamatan pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan
pasien. Salah satunya adalah meningkatkan keamanan obat-obat yang perlu
diwaspadai (high alert medication) berupa sejumlah obat-obatan yang memiliki risiko
tinggi menyebabkan bahaya yang besar pada pasien jika tidak digunakan secara tepat
Pelayanan kefarmasian di rumah sakit merupakan salah satu pelayanan
kesehatan yang diberikan rumah sakit yang berorientasi pada keselamatan pasien yang
melindungi pasien dari penggunaan obat yang tidak rasional. Salah satu pelayanan
kefarmasian adalah dalam pengelolaan obat high alert. Obat ini merupakan kelompok
obat-obatan yang dianggap remeh sehingga dalam proses penanganan dan
penyimpanannya masih sering diabaikan. Akibat yang ditimbulkan jika proses
pengelolaan obat high alert ini tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan
meningkatnya insiden Adverse Drug Events/ADEs, Medication Errors/MEs, dan
Adverse Drug Reaction/ADR yang dapat membahayakan pasien bahkan hingga
berujung kematian
High-Alert Medication adalah obat-obat yang secara signifikan berisiko
membahayakan pasien bila digunakan dengan salah atau pengelolaan yang kurang
tepat. Di Indonesia, pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 58 Tahun 2014
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit mengharuskan rumah sakit
untuk mengembangkan kebijakan pengelolan obat untuk meningkatkan keamanan
khususnya high-alert medications. Obat ini sering menyebabkan kesalahan serius
(sentinel event) dan dapat menyebabkan reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD).
1
B. Tujuan Panduan
1. Tujuan Umum
Menciptakan standar keamanan penggunaan obat High alert yang memenuhi
persyaratan sehingga dapat melindungi pasien maupun petugas dari bahaya.
2. Tujuan Khusus
a. Mempunyai kebijakan dan SOP yang mengatur tentang keamanan obat high
alert
b. Melaksanakan keamanan obat high alert sesuai dengan UU.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Obat yang Perlu Diwaspadai (High-Alert Medications) adalah sejumlah
obatobatan yang memiliki risiko tinggi menyebabkan bahaya yang besar pada
pasien jika tidak digunakan secara tepat (drugs that bear a heightened risk of
causing significant patient harm when they are used in error (ISMP- Institute for
Safe Medication Practices).
3
2. Kelompok obat yang memiliki nama mirip (Sound Alike)
4
dan diberi label yang jelas untuk menghindari penggunaan yang tidak sengaja, dan
diberi label "harus diencerkan sebelum digunakan.
Peresepan, penyimpanan, penyiapan, pemberian elektrolit konsentrat di ruang
tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku tentang manajemen obat yang perlu
diwaspadai (high-alert-medication).
F. PENYIMPANAN
1. Lokasi penyimpanan
5
Lokasi penyimpanan obat yang perlu diwaspadai berada di logistik farmasi
dar pelayanan farmasi, khusus untuk elektrolit konsentrasi tinggi terdapat juga
di uni pelayanan, yaitu ICU, UGD, kamar operasi dalam jumlah yang
terbatas. Obat disimpan sesuai dengan kriteria penyimpanan perbekalan
farmasi, utamanya dengan memperhatikan jenis sediaan obat (rak/kotak
penyimpanan,lemari pendingin), sistem FIFO dan FEFO serta ditempatkan
sesuai ketentuan obat "High Alert".
4. Pemberian Label
Label untuk obat yang perlu diwaspadai dapat dibedakan menjadi dua jenis:
a) "HIGH ALERT" untuk elektrolit konsentrasi tinggi, jenis injeksi atau infus
tertentu misalnya heparin, insulin, dll. Penandaan obat High Alert
dilakukan dengan stiker (High Alert Double Check) pada obat.
6
b) "LASA" untuk obat-obat yang termasuk kelompok LASA/NORUM
c) Obat kategori Look Alike Sound Alik Diberikan penanda dengan stiker
LASA pada tempat penyimpanan obat. Apabila obat dikemas dalam paket
untuk kebutuhan pasien, maka diberikan tanda LASA pada kemasan
primer obat.
8
c) Benar dosis
d) Benar rute pemberian
e) Benar identitas pasien (nama, tanggal lahir, nomor RM)
f) benar informasi
g) benar dokumentasi
4. Pemberian obat yang perlu diwaspadai (high Alert) di ruang perawatan:
1. sebelum perawat memberikan obat high alert kepada pasien maka perawat
lain harus melakukan pemeriksaan kembali (double check) secara
independen:
a) kesesuaian antara obat dengan rekam medik/instruksi dokter.
b) ketepatan perhitungan dosis obat.
c) Identitas pasien.
2. Obat high alert in fus harus dipastikan
a) ketepatan kecepatan pompa infus (infuse pump).
b) Jika obat lebih dari satu, tempelkan label nama obat pada syringe pump
dan di setiap ujung selang.
3. Obat high alert elektrolit konsentrasi tinggi harus diberikan sesuai
perhitungan standar yang telah berlaku, yang berlaku di semua ruang
perawatan. Setiap kali pasien pindah ruang rawat, perawat pengantar
menjelaskan kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan
obat high alert, dan menyerahkan formulir pencatatan obat.
4. Dalam keadaan emergency yang dapat menyebabkan pelabelan dan tindak
pencegahan terjadinya kesalahan obat high alert dapat mengakibatkan
tertundanya pemberian terapi dan memberikan dampak yang buruk pada
pasien, maka dokter dan perawat harus memastikan terlebih dahulu
keadaan klinis pasien yang membutuhkan terapi segera (cito) sehingga
double check dapat tidak dilakukan, namun sesaat sebelum memberikan
obat, perawat harus menyebut secara lantang semua jenis obat yang
diberikan kepada pasien sehingga diketahui dan didokumentasikan dengan
baik oleh perawat yang lainnya.
9
2. Setiap tenaga kesehatan harus mengetahui penanganan khusus untuk obat
high alert
3. Prosedur peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai dilakukan mulai
dari peresepan, penyimpanan, penyiapan di farmasi dan ruang perawatan dan
pemberian obat
4. Obat high alert disimpan di tempat terpisah, akses terbatas, diberi label High
Alert.
5. Pengecekan dengan dua (2) orang petugas yang berbeda untuk menjamin
kebenaran obat high alert yang digunakan. Tidak menyimpan obat kategori
kewaspadaan tinggi di meja dekat pasien tanpa pengawasan
Definisi Obat High Alert Obat high alert adalah obat yang perlu diwaspadai
dan
10