Anda di halaman 1dari 6

Aturan Copywriting di Media

Sosial

Tentunya, kita telah familiar dengan cara menulis copywriting. Jika sudah menguasai
teknik tersebut, kita pasti ingin mengambil langkah satu atau lebih ke tingkat
berikutnya untuk meningkatkan kinerja tulisan tersebut. Ternyata, ada suatu
pedoman kunci yang dapat membantu kesuksesan copywriting kita. Penasaran? Nah,
kali ini kita akan membahas materi tentang aturan copywriting di media sosial. Kamu
bisa mempelajari materinya di dalam PDF ini. Bacalah dengan teliti! Selamat belajar!

1. Selalu Periksa Kembali Copywriting

Salah satu prinsip utama yang harus dipegang teguh dalam copywriting adalah selalu
memeriksa aturan penulisan dengan seksama. Penting untuk memastikan bahwa
tulisan yang dihasilkan bebas dari kesalahan dan sesuai dengan aturan kantor atau
pedoman penulisan yang berlaku. Selain itu, penting juga untuk mengevaluasi
apakah tulisan dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca lain, serta terhindar
dari ambiguitas atau makna ganda yang dapat menyebabkan salah arti.

Sebagai contoh, coba kamu perhatikan kalimat "kemarin dua orang itu diserang."
Dalam hal ini, perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan kalimat
yang lebih jelas dan spesifik, seperti "kemarin, dua orang itu berada di kota Serang."
Dengan demikian, perbaikan tersebut tidak hanya menjauhkan tulisan dari
kemungkinan miskomunikasi, tetapi juga memastikan bahwa pesan yang ingin
disampaikan dapat dipahami dengan lebih tepat oleh pembaca. Jadi, penting untuk
selalu mengamati aturan copywriting demi meningkatkan kualitas tulisan dan
mencegah potensi kekeliruan.

1
2. Banyak Membaca
Pernahkah kamu mendengar ungkapan ini? Sebelum menulis, sebaiknya membaca
terlebih dahulu. Ternyata, hal tersebut benar. Membaca dapat meningkatkan tingkat
empati karena membawa pengalaman emosional. Ingatlah, kamu adalah seorang
penulis kreatif, seperti seorang novelis. Kita semua mengasah keterampilan yang
sama untuk mengajak orang berpikir dan merasakan, serta menjalankan apa yang
kita inginkan.

3. Ketahui Audiens
Bayangkan kamu berhadapan langsung dengan audiens dan membuat copywriting
seolah-olah itu adalah percakapan langsung dengan mereka. Oleh karena itu,
copywriting tidak hanya tentang menebak keinginan audiens, melainkan juga
tentang kemampuan untuk mendengar, menyesuaikan bahasa yang digunakan oleh
audiens, dan menghasilkan tingkat konversi yang tinggi.

Selain mempertimbangkan perspektif diri kamu sendiri, untuk menjadi lebih sensitif
dan memahami lingkungan sekitar topik konten yang akan dibahas, kamu juga perlu
mengetahui apakah tampilan konten yang telah dibuat dapat menarik perhatian dari
sekitar atau audiens.

Dalam beberapa poin berikutnya, terdapat aspek-aspek yang perlu diperhatikan agar
dapat menyajikan konten yang menarik bagi audiens.

4. Lengkapi dengan Visual


Value dari konten visual terletak pada kemampuannya untuk menyampaikan sebuah
narasi dengan cepat dan menyediakan informasi yang mudah diingat oleh audiens.
Visual memiliki keunggulan dalam mengembangkan imajinasi dan mengekspresikan
emosi, sehingga mampu menjangkau audiens dengan cara yang mendalam dan
memberikan kesan yang tahan lama.

2
5. Buat Rencana Sebelum Membuat Copywriting
Menyusun rencana dengan seksama sejak awal dapat menghemat berjam-jam waktu
dalam menghasilkan copywriting yang luar biasa. Salah satu metode yang efektif
dalam merencanakan copywriting adalah menggunakan pendekatan AIDA. AIDA
merupakan teknik penulisan copywriting yang berfokus pada usaha untuk menarik
perhatian dengan memahami ketertarikan dan keinginan audiens. Dengan demikian,
mereka diarahkan untuk mengambil tindakan sesuai dengan yang diinginkan dalam
copywriting tersebut.

AIDA adalah singkatan dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Langkah awalnya
yaitu menarik perhatian pembaca, diikuti dengan membangkitkan minat audiens.
Selanjutnya, sampaikan manfaat produk dengan jelas, dan terakhir, beri tahu
langkah-langkah yang harus diambil untuk memperolehnya, mungkin dengan
menekankan kecepatan dalam pelaksanaannya.

6. Buat Copywriting dengan Ide Utama


Saat mempertimbangkan penggunaan copywriting untuk media sosial, berfokuslah
pada konsep inti yang dapat membuat audiens berhenti sejenak dan tertarik pada
tulisan tersebut ketika mereka sedang sibuk menelusuri media sosial. Strategi yang
dapat diadopsi adalah menciptakan ide utama yang menarik perhatian audiens dan
menyesuaikan penulisan dengan platform serta format yang digunakan di media
sosial tersebut.

3
Gambar 1. Contoh Copywrite dengan Ide Utama di Awal

Dalam konteks menyajikan konten copywriting di berbagai platform media sosial,


sangat penting untuk memahami dan menggunakan kelebihan setiap platform
secara efektif. Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja copywriting adalah
dengan mengoptimalkan potensi mesin pencarian yang dimiliki oleh masing-masing
media sosial. Dengan memahami cara kerja mesin pencarian di setiap platform,
kamu dapat meningkatkan daya jangkau dan ketertarikan terhadap copywriting.
Penggunaan strategis fitur pencarian ini dapat memastikan bahwa pesan kamu lebih
mudah diakses dan ditemukan oleh audiens yang sesuai, sehingga memaksimalkan
dampak dan hasil dari upaya pemasaran kamu di berbagai platform media sosial.

7. Lengkapi dengan Hashtag


Perlu diingat bahwa kita menyampaikan isi konten copywriting melalui media sosial,
dan pada beberapa platform tertentu, penggunaan hashtag atau tagar dapat
meningkatkan perhatian. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan strategi
penggunaan hashtag sesuai dengan platform yang digunakan. Contohnya, ketika
mencari konten makeup di Instagram, Anda dapat menggunakan beberapa hashtag

4
terkait untuk menemukan konten yang diinginkan, seperti #BeautyHacks,
#MakeupBeauty, atau #MakeupLook.

8. Be Conversational
Menulis copywriting tidak hanya bertujuan untuk menarik perhatian audiens.
Penggunaan teknik penulisan berbentuk percakapan juga memiliki potensi untuk
menciptakan kesan yang lebih personal, menghasilkan interaksi yang lebih akrab
antara merek dan konsumen. Tujuan dari copywriting dalam media sosial adalah
untuk terhubung dengan orang lain dalam lingkungan digital.

Gambar 2. Contoh Copywrite yang Conversational

Ingatlah, dalam konteks ini, kamu sedang berbicara dengan audiens, oleh karena itu,
penting untuk menciptakan copywriting yang terlihat ramah, relatable, dan
informatif.

9. Jaga Konsistensi Brand Voice


Brand voice adalah cara komunikasi suatu merek kepada pelanggan. Memiliki brand
voice akan mempermudah interaksi dengan pelanggan, membuat mereka merasa
lebih percaya dan bersedia terlibat dalam bisnis. Konsistensi dalam pengalaman yang

5
dihasilkan oleh brand voice dapat meningkatkan kesan positif, melampaui aspek
grafis, visual, atau copywriting.

Berikut adalah sembilan aturan penting dalam menulis copywriting di media sosial.
Dengan memahami do's and don'ts ini, kini kamu memiliki dasar untuk menyusun
tulisan copywriting yang lebih efektif. Praktikkan dan aplikasikan kesembilan aturan
ini dalam menulis agar dapat mengasah kemampuan copywriting kamu. Namun,
pemahaman terhadap aturan copywriting saja tidaklah cukup. Setelah
memahaminya, kamu juga perlu mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam
S-E-O copywriting.

Kesimpulan
Dari materi ini kamu mengetahui tentang pemahaman dan implementasi prinsip-
prinsip tersebut menjadi penting dalam merancang tulisan yang efektif di media
sosial. Dengan mematuhi pedoman yang telah dijelaskan, penulis copywriting
memiliki peluang untuk meningkatkan daya tarik pesan mereka, memperkuat
hubungan dengan audiens, dan menciptakan pengalaman yang positif. Melalui
praktik yang konsisten dalam mengembangkan kemampuan copywriting dan
adaptasi terhadap aturan-aturan ini, potensi untuk mencapai hasil yang lebih
optimal dan meningkatkan daya saing dalam ranah digital dapat terwujud. Dari
kesembilan aturan copywriting tersebut, menjadi dasar untuk menciptakan konten
copywriting yang efektif dan menarik di berbagai platform media sosial.

Anda mungkin juga menyukai