Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1 TUTORIAL ONLINE

MATA KULIAH
ESPA4227 – EKONOMI MONETER

NAMA : EKA NOVITA SARI


NIM : 044456839
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
KODE/UPBJJ : 15 PANGKALPINANG

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA
2023/2024
JAWABAN NOMOR 1
Motif seseorang memegang uang tunai menurut J.M.Keynes adalah:

1. Motif Transaksi
2. Motif Berjaga-Jaga
3. Motif Spekulasi
Pembahasan
Teori uang yang dipopulerkan oleh JM keynes tersiri dari

 Motif transaksi yaitu uang digunakan untuk bertransaksi, seperti membeli barang,
membayar tagihan dan lain sebagainya yang tujuannya untuk transaksi.
 Motif berjaga-jaga, yaitu uang digunakan untuk keperluan yang tidak diduga,
sehingga jika ada kejadian mendadak yang membutuhkan uang, maka uang tersebut
dapat digunakan.
 Motif Spekulasi, Yaitu uang digunakan untuk investasi atau diharapkan akan
mendapatkan keuntungan dikemudian hari, misalnya uang digunakan untuk membeli
emas, dan berharap mendapatkan keuntungan atas investasi emas tersebut, atau uang
digunakan untuk membeli saham dan diharapkan saham tersebut nilainya akan naik,
sehingga memberikan keuntungan dikemudian hari.
Uang merupakan alat tukar yang sah, dan setiap negara menggunakannya baik sebagai alat
untuk bertransaksi, berjaga-jaga maupun spekulasi, sehingga dengan pemanfaatan uang yang
tepat diharapkan akan mendapatkan kemakmuran dikemudian hari.

JAWABAN NOMOR 2
Pandangan bahwa uang beredar ditentukan oleh otoritas moneter, bank umum, dan perilaku
masyarakat mencerminkan pengaruh tiga faktor utama dalam mengatur jumlah uang yang
beredar di suatu ekonomi:
1. Otoritas Moneter: Otoritas moneter, yang dalam banyak negara dipegang oleh bank sentral,
memiliki peran penting dalam mengendalikan jumlah uang yang beredar. Mereka melakukan
berbagai kebijakan moneter, termasuk mengatur suku bunga dan melakukan pembelian atau
penjualan sekuritas pemerintah (open market operations). Ini memengaruhi ketersediaan uang
di pasar dan dapat meningkatkan atau mengurangi jumlah uang beredar.
2. Bank Umum: Bank-bank komersial atau bank umum berperan dalam menciptakan uang
beredar melalui proses penciptaan uang. Mereka memberikan pinjaman kepada individu dan
bisnis, yang kemudian menghasilkan uang baru dalam bentuk simpanan atau kredit. Ketika
bank memberikan pinjaman, mereka secara efektif menciptakan uang baru dalam ekonomi.
Pengendalian kebijakan perbankan dan penentuan tingkat cadangan wajib juga memengaruhi
sejauh mana bank umum dapat menciptakan uang.
3. Perilaku Masyarakat: Perilaku masyarakat juga memiliki dampak penting pada jumlah
uang yang beredar. Jika masyarakat memilih untuk menyimpan uang dalam bentuk tunai,
uang akan lebih banyak beredar di masyarakat. Sebaliknya, jika masyarakat lebih cenderung
menyimpan uang dalam bentuk deposito atau menginvestasikannya, jumlah uang beredar
dalam bentuk tunai akan berkurang.
Pandangan ini mencerminkan dinamika kompleks antara tiga faktor ini, dan otoritas moneter
biasanya berusaha untuk mencapai keseimbangan yang tepat dalam mengatur uang beredar
untuk memitigasi inflasi atau deflasi serta menjaga stabilitas ekonomi. Dengan demikian,
pengendalian uang beredar melibatkan kerja sama antara otoritas moneter, bank umum, dan
reaksi masyarakat terhadap berbagai faktor ekonomi.

JAWABAN NOMOR 3
Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah
Sebagai langkah konkrit upaya pengembangan perbankan syariah di Indonesia, maka Bank
Indonesia telah merumuskan sebuah Grand Strategi Pengembangan Pasar Perbankan Syariah,
sebagai strategi komprehensif pengembangan pasar yg meliputi aspek-aspek strategis, yaitu:
Penetapan visi 2010 sebagai industri perbankan syariah terkemuka di ASEAN, pembentukan
citra baru perbankan syariah nasional yang bersifat inklusif dan universal, pemetaan pasar
secara lebih akurat, pengembangan produk yang lebih beragam, peningkatan layanan, serta
strategi komunikasi baru yang memposisikan perbankan syariah lebih dari sekedar bank.
Selanjutnya berbagai program konkrit telah dan akan dilakukan sebagai tahap implementasi
dari grand strategy pengembangan pasar keuangan perbankan syariah, antara lain adalah
sebagai berikut:
Pertama, menerapkan visi baru pengembangan perbankan syariah pada fase I tahun 2008
membangun pemahaman perbankan syariah sebagai Beyond Banking, dengan pencapaian
target asset sebesar Rp.50 triliun dan pertumbuhan industri sebesar 40%, fase II tahun 2009
menjadikan perbankan syariah Indonesia sebagai perbankan syariah paling atraktif di
ASEAN, dengan pencapaian target asset sebesar Rp.87 triliun dan pertumbuhan industri
sebesar 75%. Fase III tahun 2010 menjadikan perbankan syariah Indonesia sebagai perbankan
syariah terkemuka di ASEAN, dengan pencapaian target asset sebesar Rp.124 triliun dan
pertumbuhan industri sebesar 81%.
Kedua, program pencitraan baru perbankan syariah yang meliputi aspek positioning,
differentiation, dan branding. Positioning baru bank syariah sebagai perbankan yang saling
menguntungkan kedua belah pihak, aspek diferensiasi dengan keunggulan kompetitif dengan
produk dan skema yang beragam, transparans, kompeten dalam keuangan dan beretika,
teknologi informasi yang selalu up-date dan user friendly, serta adanya ahli investasi
keuangan syariah yang memadai. Sedangkan pada aspek branding adalah “bank syariah lebih
dari sekedar bank atau beyond banking”.
Ketiga, program pemetaan baru secara lebih akurat terhadap potensi pasar perbankan syariah
yang secara umum mengarahkan pelayanan jasa bank syariah sebagai layanan universal atau
bank bagi semua lapisan masyarakat dan semua segmen sesuai dengan strategi masing-
masing bank syariah.
Keempat, program pengembangan produk yang diarahkan kepada variasi produk yang
beragam yang didukung oleh keunikan value yang ditawarkan (saling menguntungkan) dan
dukungan jaringan kantor yang luas dan penggunaan standar nama produk yang mudah
dipahami.
Kelima, program peningkatan kualitas layanan yang didukung oleh SDM yang kompeten dan
penyediaan teknologi informasi yang mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan nasabah
serta mampu mengkomunikasikan produk dan jasa bank syariah kepada nasabah secara benar
dan jelas, dengan tetap memenuhi prinsip syariah; dan
Keenam, program sosialisasi dan edukasi masyarakat secara lebih luas dan efisien melalui
berbagai sarana komunikasi langsung, maupun tidak langsung (media cetak, elektronik,
online/web-site), yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang kemanfaatan produk
serta jasa perbankan syariah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

JAWABAN NOMOR 4
Perbedaan dan persamaan teori irving fisher dengan teori Cambridge adalah sebagai berikut :
- Teori irving fisher
1. Permintaan akan uang semata-mata merupakan proporsi dari volume transaksi yang
dipengaruhi oleh factor-faktor kelembagaan
2. Menekankan pada perputaran uang (velocity)
- Teori Cambridge
1. Permintaan uang bukan hanya dipengaruhi volume transaksi dan factor kelembagaan
tetapi juga dipengaruhi oleh Tingkat bunga, besar kekayaan masyarakat dan harapan
mengenai masa dating
2. Menekankan pada bagian dari pendapatan (GNP) yang diwujudkan dalam bentuk uang
kas.
Adapun persamaan teori irving fisher dan teori Cambridge adalah bahwa keduanya berpokok
pangkat pada fungsi uang sebagai alat tukar umum (means of exchange). Karena itu, kedua
teori ini melihat kebutuhan uang (permintaan uang) dari Masyarakat sebagai kebutuhan alat
likuid untuk tujuan transaksi

JAWABAN NOMOR 5
Pendahuluan
Dalam setiap pembahasan mengenai permintaan uang perlu diperjelas mengenai definisi
uang. Hal ini mengingat adanya banyak definisi tentang uang. Dalam hal ini uang
didefinisikan sebagai alat tukar, yaitu suatu barang atau kekayaan riil yang secara umum
dapat diterima sebagai pembayaran. Uang juga dipergunakan sebagai penyimpan nilai dan
sebagai alat pengukur, atau secara ringkasnya biasa dinyatakan dalam satuan uang.

Pembahasan
Teori permintaan uang klasik sebenarnya adalah teori mengenai permintaan dan penawaran
akan uang, beserta interaksi antara keduanya. pada teori ini berfokus pada hubungan antara
penawaran uang atau jumlah uang beredar dengan nilai uang atau tingkat harga. Hubungan
dua variable dijabarkan lewat konsepsi teori mengenai permintaan akan uang
Dengan sederhana Irving Fisher merumuskan teori kuantitas uang sebagai berikut:

M.V = P.T

Dimana: M = Jumlah Uang Beredar (JUB)

V = Perputaran uang dari satu orang ke orang lain dalam satu periode

P = Harga barang

T = Volume barang yang diperdagangkan

Teori permintaan uang friedman, menyatakan bahwa uang pada prinsipnya merupakan salah
satu bentuk kekayaan seperti uang, obligasi, saham, surat berharga dan bentuk kekayaan
lainnya. Permintaan uang tergantung pada tiga hal yaitu :
1. total kekayaan yang dimiliki, dalam segala bentuk kekayaan ini merupakan kendala
anggaran
2. harga dan keuntungan (Return), dari masing-masing bentuk kekayaan
3. selera dan preferensi pemilik kekayaan.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat di ketahui bahwa teori uang klasik adalah permintaan dan
penawaran akan uang secara riil sedangkan teori uang menurut friedman adalah kekayaan
dalam bentuk obligasi, saham , surat berharga dan bentuk kekayaan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai