Wa0011.
Wa0011.
QANUN KAMPUNG/
PERATURAN DESA
DAPAT DILAKSANAKAN
KEJELASAN RUMUSAN
KETERBUKAAN
QANUN KAMPUNG DILARANG
BERTENTANGAN DENGAN
KEPENTINGAN UMUM DAN/ATAU
KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN YANG
LEBIH TINGGI.
QANUN KAMPUNG
YANG BERTENTANGAN DENGAN
KEPENTINGAN UMUM DAN/ATAU
KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANGUNDANGAN YANG
LEBIH TINGGI DIBATALKAN OLEH
BUPATI
MEKANISME PENYUSUNAN QANUN
KEPALA
PERENCANAAN KAMPUNG
BPKAMP
PENYUSUNAN
PEMBAHASAN
PENETAPAN
PENGUNDANGA
N
PENYEBARLUA
SAN
PERENCANAAN
Perencanaan penyusunan Rancangan Qanun Kampung
ditetapkan oleh Kepala Kepala Kampung dan BPKamp
dalam rencana kerja Pemerintah Kampung
Lembaga kemasyarakatan, lembaga adat dan lembaga
kampung lainnya di Kampung dapat memberikan masukan
kepada Pemerintah kampung dan atau BPKamp untuk rencana
penyusunan rancangan Qanun Kampung
PENYUSUNAN
• Rancangan Qanun Kampung Di Prakarsai Oleh
Pemerintah Kampung
• Rancangan Qanun Kampung yang telah disusun wajib
dikonsultasikan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat
yang terkait langsung dengan substansi pengaturan dan dapat
dikonsultasikan kepada camat untuk mendapatkan masukan
Masukan digunakan Pemerintah Desa untuk tindak lanjut
proses penyusunan Rancangan Qanun Kampung
Rancangan Qanun Kampung yang telah dikonsultasikan
disampaikan Kepala kampung kepada BPKamp untuk dibahas
dan disepakati Bersama
• Rancangan Qanun Kampung Di Prakarsai Oleh
Pemerintah Kampung
• BPKamp dapat menyusun dan mengusulkan Raqan
Kampung.
Raqan Kampung dapat diusulkan oleh anggota BPKamp
kepada pimpinan BPKamp untuk ditetapkan sebagai
Raqan Kampung usulan BPKamp
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
KEPALA KAMPUNG........,
MEMUTUSKAN:
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Pasal 3
BAB III
PENYELENGGARAAN KETERTIBAN UMUM DAN
KETENTERAMAN MASAYARAKAT
Pasal 4
BAB IV
PEMBINAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
Pasal 101
(1) Pembinaan terhadap penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum dilakukan Bupati, dilaksanakan oleh
satuan kerja perangkat daerah yang dalam tugas pokok
dan fungsinya bertanggung jawab dalam bidang
penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum
bersama satuan kerja perangkat daerah terkait lainnya.
(2) Pengendalian terhadap penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban, umum dilakukan oleh satun kerja perangkat
daerah yang tugas pokok dan fungsinya bertanggung jawab
dalam bidang ketentraman dan ketertiban umum bersama
satuan kerja perangkat daerah terkait lainnya.
(3) Pembinaan dan pengendalian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan oleh satuan polisi
pamong praja dan wilayatul hisbah bersama penyidik
pegawai negeri sipil satuan kerja perangkat daerah terkait
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB V
PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM
Pasal
(1) Bupati berwenang melakukan pembinaan, pengendalian
dan pengawasan terhadap penyelenggaraan ketertiban
umum dan
(2) ketentraman masyarakat
(3) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh Satpol PP dan WH Kabupaten bersama
penyidik Pegawai Negeri Sipil dengan satuan kerja
perangkat daerah terkait lainnya.
BAB VI
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal
(1) Pelanggaran terhadap ketentuan qanun ini dikarenakan
sanksi
administratif sebagai berikut :
a. Teguran lisan;
b. Teguran tertulis;
c. Penyegelan/penghentian sementara kegiatan;
d. Pencabutan izin;
e. Pembongkaran; dan
f. Denda administratif.
(2) Rincian sanksi administratif menurut jenis pelanggarannya
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari qanun ini.
(3) Dalam hal sanksi pembongkaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf e tidak dilaksanakan sendiri oleh
pemiliknya, pembogkaran dilakukan pemerintah kabupaten
dengan biaya dibebankan kepada pemilik.
(4) Denda administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf f dibayar kepada kas daerah selambat-lambatnya
dalam jangka waktu 1x24 jam sejak ditetapkan.
(5) Apabila pembayaran tidak dilaksanakan dalam jangka
waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) maka
penagihannya dilakukan bersamaan dengan pengurusan
administratif pada pemerintah kabupaten.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian
sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
diatur lebih lanjut dengan peraturan Bupati.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal ......
Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Qanun ini dalam Lembaran Kampung .....
Ditetapkan di Singkil
pada tanggal
KEPALA KAMPUNG,
......
Diundangkan di Kampung
pada tanggal2017 M
1438 H
SEKRETARIS KAMPUNG,
Pada hari ini tanggal.... bulan,... tahun.... bertepatan di Aula Kampung .....telah diadakan
rapat Badan Permusyawaratan Kampung dalam Rangka membahas :
Demikian berita acara rapat Badan Permusyawaratan Kampung ini untuk selanjutnya
dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh pemerintah kampung
--------------------------------
Daftar Hadir Rapat
No Nama Jabatan TTD
....................