Jurnal+ +jajang
Jurnal+ +jajang
3 My Campaign Journal |1
Manajemen Penerapan Metode Tahfidzul Mutun
Dalam Pembelajaran Qawaid Nadzom An-Nahwiyyah
Di Pondok Pesantren Baitulhikmah
Haurkuning Salopa Tasikmalaya
ABSTRAK
Pendahuluan
Metode Menghafal Qawaid Nadzom An-Nahwiyyah telah lama
diterapkan oleh para ilmuan Islam sejak berabad-abad lalu. Metode ini
terus dilestarikan hingga saat ini, tetapi tidak semua pondok pesantren
mampu melestarikannya dikarenakan setiap pondok pesantren mempunyai
Vol 4 No. 3 My Campaign Journal |3
fokus tersendiri dalam menerapkan bidang ilmu dari seluruh bidang ilmu
agama. salah satu lembaga pendidikan yang masih melestarikan metode
menghapal Qawaid Nadzom An-Nahwiyyah yaitu pondok pesantren
Baitulhikmah Haurkuning. Pesantren ini sejak berdirinya hingga saat ini
menerapkan metode menghapal matan kaidah-kaidah syair ilmu nahwu
atau dalam bahasa arab di sebut “Tahfidzul Mutun Qawaid Nadzom An-
Nahwiyyah” untuk memperdalam qoidah-qoidah bahasa arab. Salah satu
bidang ilmu yang dihafalkan adalah Nahwu, Shorof, Balaghoh dll. Yang
mampu menggodog santri khusus nya dalam penerapan Nahwu Shorof dan
mampu melahirkan santri-santri yang mampu membaca kitab kuning
gundul tanpa harakat dan tanpa terjemah, berprestasi dalam Musabaqoh
Qiroatil Kutub atau Tahfidzul Mutun baik tingkat lokal ataupun nasional,
dan mampu melahirkan alumni-alumni yang mampu berperan di tengah-
tengah masyarakat dengan menghadirkan pondok pesantren cabang
pesantren Baitulhikmah Haurkuning.
Pondok pesantren Baitulhikmah Haurkuning Salopa Tasikmalaya
merupakan salah satu pondok pesantren terbesar di priangan timur tepatnya
di kabupaten Tasikmalaya provinsi Jawa barat, dengan jumlah santri 4500
(3000 santri putra dan 1500 santri putri), Pondok Pesantren Baitulhikmah
Haurkuning Salopa Tasikmalaya merupakan contoh pondok pesantren di
Provinsi Jawa Barat yang mampu mengaplikasikan Manajemen penerapan
metode Tahfidzul Mutun dalam pembelajaran Qawaid Nadzom An-
Nahwiyyah setiap harinya.
Vol 4 No. 3 My Campaign Journal |4
Metode Penelitian
Metode yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif, hal ini sesuai dengan pendapat Lexi J.Moleong yang
menjelaskan bahwa: penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek
penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain
secara holistik, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiyah.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk
mengeksplore fenomena-fenomena yang terjadi dilapangan. Penelitian
kualitatif adalah suatu penelitian yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan
dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan,
persepsi, dan pemikiran orang baik secara individu maupun kelompok.
Sedangkan Bogdan dan Taylor dalam Moeloeng memberikan pengertian
bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis atau lisan dari orang-orang
dan prilaku yang dapat diamati. Menurut mereka pendekatan ini diarahkan
pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).
Dipilihnya pendekatan kualitatif ini karena peneliti berasumsi bahwa
penelitian ini akan lebih mudah dijawab dengan penelitian kualitatif,
dengan alasan:
1. Penelitian kualitatif berpijak pada konsep naturalistik.
2. Penelitian kualitatif berdimensi jamak, kesatuan utuh, terbuka, dan
berubah
Vol 4 No. 3 My Campaign Journal |5
3. Dalam penelitian kualitatif, hubungan penelitian dengan objek
berinteraksi, penelitian dari luar dan dalam, penelitian sebagai
instrumen, bersifat subyektif,dan judgment
4. Setting penelitian amaliyah, terkait tempat dan waktu
5. Analisis subyektif, intutif, rasional, dan
6. Hasil penelitian berupa deskripsi, interprestasi, tentatif, dan situasional.
Hasil Penelitian
Profil Pondok Pesantren Baitulhikmah
Pondok Pesantren Baitulhikmah beralamat di dusun Haurkuning Desa
Mandalaguna Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya, terletak di arah
selatan berjarak kurang lebih 35 Km dari Ibu Kota Tasikmalaya.
Pondok pesantren ini didirikan pada tanggal 18 Agustus 1964 oleh
syaekhuna Almukarram KH. Saepudin Zuhri. Semula pesantren ini
bernama ''Haurkuning" dihubungkan dengan lokasinya di puncak haur.
Semua bangunan dikomplek pesantren ini terletak pada sebidang tanah
ukuran 450 bata (6.300m2). Adapun status tanah pada mulanya milik kyai
dengan sebagian tanah warisan orang tua dan sebagian lagi hasil pembelian
dari orang lain. Namun sejak didirikannya pondok pesantren Baitul
Hikmah tahun 1994 seluruh tanah dan bangunan yang ada di komplek
pesantren ini di wakafkan kepada pesantren untuk dipergunakan dan
dimanfaatkan sebagai modal perjuangan menyebarkan, menegakkan, dan
menyemarakan syiar Agama Islam.
Pada awal berdirinya pesantren Baitulhikmah ini hanya bermodalkan
hasrat dan keinginan yang kokoh untuk menyebarluaskan syiar Agama
Vol 4 No. 3 My Campaign Journal |6
Allah. Kegiatan mengaji dilaksanakan dirumah kyai rumah panggung yang
beratapkan daun rumbia. Sedangkan shalat berjamaah dilaksanakan
disebuah masjid kecil dekat rumah pak sukria atau sewaktu waktu
dilaksanakan dirumah. Rumah ini didirikan pada area tanah milik ibu Hj.
Isyaroh (Rahimahalloh). Pada tahun 1965 di bangun pondok putra ukuran
6x8 m dengan konstruksi panggung dan beratapkan rumbia. Di pondok
sederhana inilah para santri mondok siang malam.
Pendiri pesantren KH.Saefuddin Zuhri mendirikan pesantren tidak
terlepas dari visi misi tujuan dan startegi yang menjadi motivasi dalam
menjalankan lembaga pendidikan, diantara visi misi tujuan dan strategi
pondok pesantren yaitu:
Visi :Menjadi pesantren unggulan yang melahirkan insan yang kaya
akan ilmu, Kuat dalam akidah, dan ber-Akhlakul Karimah.
Misi : Pertama, Mencetak kader muslim yang mampu memahami
Islam dengan pemahaman yang benar. Kedua, Mencetak kader Muslim
yang mengimani Islam dengan keimanan yang mendalam. Ketiga,
Mencetak kader Muslim yang mengamalkan Islam oleh pribadi, keluarga,
dan seluruh lingkungan masyarakatnya. Keempat, Mencetak kader Muslim
yang memperjuangkan Islam dengan harta, jiwa,dan raganya.
Tujuan: Mendirikan pondok Pondok Pesantren Baitul Hikmah bertujuan
untuk mencari keridoan Allah.
No Kegiatan Waktu
1 Latihan Berdakwah / Pidato Setiap malam rabu
2 Bahsul Masail / Membahas Mas`alah Setiap malam jum`at
3 Membaca al-barjanzi Setiap malam jum`at
4 Peksian (cek hapalan) Setiap malam rabu
5 Malikan bersama (mengulangi hapalan) Setiap malam selasa
6 Tilawah Al-Qur`an Setiap hari jum`at
7 Riyadoh (muhasabah) Setiap malam selasa
2. Kegiatan tahunan
No Kegiatan Waktu
1 Reuni alumni dan haul pendiri Setiap bulan syawal
pesantren
2 Pekan muharram Setiap bulan muharram
3 Pekan maulid Setiap bulan robiul awal
4 Pekan rojabiyah Setiap bulan rojab
5 Peringatan Milad Pesantren Setiap bulan Agustus
6 Khitanan masal (umum) Setiap bulan muharram
7 HUT RI Setiap bulan Agustus
8 Pasaran (pengajian kilat) Setiap bulan romadhon
9 Matsaba (masa ta`aruf santri baru) Setiap awal tahun ajaran
.
V o l 4 N o . 3 M y C a m p a i g n J o u r n a l | 11
Pembahasan
Manajemen penerapan Metode Tahfidzul Mutun dalam pembelajaran
Qowa’id Nadzom An-Nahwiyyah di pondok Pesantren Baitulhikmah
Berdasarkan hasil temuan melalui observasi, wawancara, terhadap
ustadz dan pimpinan pesantren serta dokumentasi terkait dengan
perencanaan Metode Tahfidzul Mutun dalam pembelajaran Qowa’id An-
Nahwiyyah di pondok Pesantren Baitulhikmah dapat disimpulkan bahwa
alur perencanaan metode Tahfidzul Mutun di mulai pada awal tahun ajaran
baru. Berikut adalah tahapan perencanaan yang dilaksanakan:
1. Pembekalan
Pembekalan dilaksanakan dengan cara memberi arahan kepada seluruh
santri hal-hal yang harus di persiapkan yang berkaitan dengan hapalan,
diantaranya santri wajib melaksanakan hal-hal yang dapat memperkuat
hapalan yaitu: Rutin Salat malam (tahajud) walaupun 2 rakaat, Terus
menerus mempunyai wudhu, Terus menerus Bertaqwa kepada alloh baik di
tempat sepi maupun di tempat yang ramai, Makan untuk meningkatkan
ketaqwaan bukan karena mengikuti hawa nafsu, Rajin bersiwak, Sungguh-
sungguh, Tekun, Tidak banyak makan, Rutin membaca Al-Qur`an,
Meninggalkan segala bentuk kemaksiatan.[ Ust. Asep (Sekbid. Pendidikan
pondok pesantren), wawancara, Tasikmalaya, 22 juni 2022]
2. Pengadaan pembimbing
Pembimbing hapalan ialah ustadz atau kakak kelas yang mendampingi
santri dalam proses menghapal, pembimbing diambil dari ustadz yang
berada di setiap kamar nya masing-masing, dalam setiap kamar ada struktur
V o l 4 N o . 3 M y C a m p a i g n J o u r n a l | 12
organisasinya yang membidangi hapalan santri, dalam hal ini bidang
pendidikan bagian kamar berperan di setiap kamar yang di pimpin oleh
kepala kamar atas intruksi dari bidang pendidikan pusat pondok pesantren.
Dari satu kamar terdapat kurang lebih 4 atau 5 pembimbing dari jumlah
anak perkamar minimal 20 orang, setiap satu pembimbing memegang
kurang lebih 5 orang santri tergantung jumlah penduduk yang berada di
setiap kamar dan setiap pembimbing mempunyai pegangan nya masing-
masing.
2. Mengulangi/muroja`ah
Waktu mengulangi hapalan (muroja`ah) dilaksanakan secara bersama
yaitu dilaksanakan; Pertama, setiap malam selasa setelah isya secara
bersama-sama Kedua, setiap hari jum`at setelah solat shubuh secara
bersama-sama Ketiga, setiap sebelum pengajian dimulai selalu dilantunkan
qawaid nadzom an-nahwiyyah untuk menambah daya ingat menghapal
para santri. Metode hafalan nadzom yang digunakan di pesantren
Baitulhikmah biasa disebut dengan metode Jam’i bainal Kulli Wat Tajziat,
yaitu metode yang diawali dengan menghafal sebagian dari bait nadzom,
lalu diulang-ulang kembali hingga dapat menghafal keseluruhannya.
V o l 4 N o . 3 M y C a m p a i g n J o u r n a l | 14
3. Penerapan
Penerapan nadzom rutin di laksanakan oleh para santri dalam setiap
pengajian kitab kuning dengan para asatidz ataupun dewan kiayi sebagai
pengajar di tingkat kelas nya masing-masing, di tengah-tengah pengajaran
dalam berbagai fan ilmu selain membahas isi materi dari fan yang di kaji di
bahas pula kaidah-kaidah nahwiyyah yang bersangkutan dengan susunan
kalimat berikut referensi dari kaidah-kaidah nadzom nahwiyyah. Dengan
penerapan metode ini dapat mempermudah dan memperlancar bagi para
santri dalam meningkatkan kaidah-kaidah nahwiyyah termasuk hapalan
nadzomnya.[ K. Abdul Basyir (dewan kiayi pondok pesantren),
wawancara, Tasikmalaya, 23 juni 2022]
4. Evaluasi
Evaluasi di sebut juga pengecekan hapalan santri sebagai bagian dari
manajemen pembelajaran yaitu agen of control yang dilaksanakan;
Pertama, setiap hari di kamarnya masing-masing oleh kepala kamar.
Kedua, setiap malam rabu setelah solat magrib oleh kepala kamar. Ketiga,
disela sela pengajian di cek oleh ustadz nya masing-masing. Keempat,
setiap hari jum`at pengecekan hapalan perkelas secara bergantian yang
dilaksanakan oleh pengurus pondok bidang pendidikan, maka oleh karena
itu bisa terukurnya penerapan Tahfidzul mutun santri.[ Ust. Asep (Sekbid.
Pendidikan pondok pesantren ), wawancara, Tasikmalaya, 23 juni 2022]
V o l 4 N o . 3 M y C a m p a i g n J o u r n a l | 15
5. Wisuda
Wisuda dilaksanakan dalam satu tahun sekali dari setiap tingkatan,
diantara yang di wisudakan yaitu wisuda Matan kitab Jurumiyah, Nadmil
maqsud, Imrithi, Alfiyyah Ibnu Malik dan Jauharil Maknun.
Kesimpulan
Manajemen Penerapan Metode Tahfidzul Mutun Dalam Pembelajaran
Qawaid Nadzom An-Nahwiyyah yang dilaksanakan di pondok pesantren
Baitulhikmah adalah sebagai berikut: a) Pembekalan yang dilaksanakan
dengan cara memberikan arahan kepada para santri; b) Pengadaan
Pembimbing hapalan ialah ustadz yang mendampingi santri dalam proses
menghapal, pembimbing diambil dari ustadz yang berada di setiap kamar
para santri; c) Pengadaan buku setor hapalan Setiap pembimbing
mempunyai buku setor hapalan dari santri/santriyah yang berada dibawah
V o l 4 N o . 3 M y C a m p a i g n J o u r n a l | 18
bimbingannya, dan di catat dalam setiap hari nya sesuai dengan target
hapalan yakni 5 bait perhari; d) Target hapalan yang harus di kuasai 1)
Kelas Ibtida Kitab Jurumiyah, Kitab Nadmul Maqsud, Tasripan, Qiyas 2)
Kelas Mutawasit Kitab Imrithy, Kitab al-fiyah ibnu malik, Bina,
ngasalkeun 3) Kelas Mutaqoddim Kitab jauhar maknun, ngerab.
Pembelajaran metode Tahfidzul Mutun Qawaid Nadzom An-Nahwiyyah
di Pondok Pesantren Baitulhikmah adalah sebagai berikut : a) Setor
hapalan; b) Mengulangi/muroja`ah; c) Evaluasi,; d) Penerapan nadzom
yang rutin di laksanakan oleh para santri dalam setiap pengajian kitab
kuning dengan para asatidz; e) Wisuda, Setiap santri yang sudah mencapai
target dan di setujui oleh pembimbing di perkenankan untuk melaksanakan
wisuda yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali.
Dampak dari penerapan metode Tahfidzul Mutun dalam pembelajaran
Qawaid Nadzom An-Nahwiyyah terhadap kualitas membaca kitab kuning
di Pondok Pesantren Baitulhikmah adalah sebagai berikut: a) Menambah
wawasan dan pemahaman Qowa’id Nadzom An-Nahwiyah; b) Menguasai
dalam membaca kitab kuning; c) Kurun waktu yang cepat; d) Berprestasi
dalam Musabaqoh Qiroatil Kutub; e) Menambah dan memberi gambaran
mudah dalam mengaplikasikan tata Bahasa Arab.
Daftar Pustaka