Anda di halaman 1dari 5

Khutbah I

‫ َو َع َلى آِل ِه‬،‫ َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّم ٍد َر ُس ْو ِل ِهللا‬،‫َاْلَح ْم ُد ِهلل‬
‫ َو َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَد َنا ُمَح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه‬،‫ َو َأْش َهُد َأْن اَّل ِإلَه ِإاَّل ُهللا‬،‫َو َص ْح ِبِه َو َم ْن َو ااَل ُه‬
:‫ َفِإِّني ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْقَو ى ِهللا اْلَقاِئ ِل في ُم ْح َك ِم ِكَتاِب ِه‬، ‫ َأَّم ا َبْعُد‬.‫َو َر ُسْو ُلُه‬
‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُن وا اَّتقُق وا َهّٰللا َو ْلَتْنُظ ْر َنْفٌس َّم ا َق َّد َم ْت ِلَغ ٍد َو اَّتُق وا َهّٰللا ِاَّن َهّٰللا‬
)١٨ :‫ر‬ ‫ْو َن (الحش‬ ‫ا َتْع َم ُل‬ ‫ٌر ِبَم‬ ‫َخ ِبْي‬

Hadirin rahimakumullah,

Pada hari Jumat di akhir bulan suci Ramadhan ini, khatib senantiasa
selalu mengingatkan kepada jamaah Jumat sekalian, khusunya kepada
diri khatib pribadi, untuk selalu meningkatkan takwa kita kepada
Allah swt, yakni dengan sekuat tenaga menjalankan segala perintah-
Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena dengan bertakwa kita
akan menjadi hamba yang mulia di sisi Allah swt.
Hal ini sebagaimana firman Allah swt dalam Al-Qur’an surat Al-
Baqarah ayat 183 yang menegaskan tentang tujuan disyariatkannya
ibadah puasa itu sendiri, yakni agar menjadi hamba yang bertakwa:

‫{ َٰٓيَأُّيَه ا ٱَّل ِذ يَن َء اَم ُن وْا ُك ِتَب َع َلۡي ُك ُم ٱلِّص َياُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى ٱَّل ِذ يَن ِم ن َقۡب ِلُك ۡم‬
} ‫َلَع َّلُك ۡم َتَّتُقوَن‬
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa (QS Al-Baqarah: 183).
Hadirin rahimakumullah
Alhamdulillah, segala puji milik Allah swt, Dzat yang Maha Kuasa
dan Maha Pemberi Hidayah, kepada-Nya lah kita meminta petunjuk
dan pertolongan, meminta kekuatan iman dan Islam, sehingga kita
masih diberikan kesempatan untuk bertemu Ramadhan hingga akhir
ini. Dan mudah-mudahan kita termasuk golongan yang beruntung,
karena bisa menjalankan puasa sebulan penuh dan diampuni dosa-
dosanya oleh Allah swt.
Shalawat beserta salam, tetap tercurahkan kepada Nabi kita
Muhammad saw, Nabi yang telah membawa syariat Islam kepada
seluruh umat manusia, Nabi yang mengubah manusia dari zaman
kebodohan hingga menjadi cahaya Islam. Dari tangan Nabi saw juga,
umat manusia menjadi umat yang bermartabat dengan iman, ilmu dan
budi pekerti yang luhur.

Hadirin rahimakumullah
Ramadhan merupakan bulan yang diberkahi, bulan yang suci, bulan
yang itimewa dan bulan yang spesial bagi umat Islam. Bukan hanya
sekedar omongan, akan tetapi di dalam bulan suci Ramadhan, pintu-
pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan para setan
dibelenggu. Selain itu juga pada bulan suci Ramadhan, seluruh pahala
dilipatgandakan.

Keistimewaan di bulan suci Ramadhan juga adalah pada


permulaannya dipenuhi dengan rahmah (kasih sayang). Pada
pertengahannya sarat dengan maghrifah (ampunan). Dan diakhirnya
adalah dibebasan dari api neraka. Maka ketika kita semua berpuasa
sebulan penuh tanpa ada celah yang bolong, maka di situlah kita telah
merasakan kasih sayangnya Allah swt, ampunan dari-Nya dan akan
dihadiahi surga ketika di hari akhirat.

Dari dimensi sosial, berpuasa pada bulan suci Ramadhan akan


menjadikan umat Muslim menjadi insan kamil (manusia sempurna)
dengan segala proses dan perjalanan yang rumit dan menantang. Kita
diajarkan untuk bersabar menahan lapar, dahaga dan syahwat sejak
munculnya fajar sidik hingga terbenamnya matahari. Serta menyuruh
kita untuk menghindari dari perbuatan yang sia-sia dan merugikan
kita.
Ramadhan sebagai madrasah yang baik bagi umat Islam, telah
menempa mereka menjadi insan yang memiliki empati yang tinggi,
dapat merasakan lapar dan dahaganya orang-orang fakir dan miskin.
Juga merasakan susahnya bagi mereka yang tidak mendapatkan
makanan dan minuman yang layak seharian.
Ramadhan juga mengajarkan sabar dan syukur. Karena orang yang
berpuasa dituntut untuk sabar dalam meninggalkan seluruh perkara
yang dapat membatalkan puasa. Ia juga semestinya bersyukur karena
masih diberi kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan
Ramadhan dan melakukan ibadah-ibadah di dalamnya.

Hadirin rahimakumullah

Sungguh bergembiralah bagi umat Islam yang mendapati Ramadhan,


lalu dosa-dosa mereka diampuni oleh Allah swt. Dan sungguh
merugilah bagi mereka yang mendapati bulan Ramadhan, namun
dosanya tidak diampuni.

Pada kasus demikian, Rasulullah saw telah bersabda dalam haditsnya


yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrabi dan yang lainnya:

)‫ُبْعًد ا ِلَم ْن َأْد َر َك َر َم َض اَن َلْم ُيْغ َفْر َلُه ِفيِه (رواه الطبراني وغيره‬
Artinya: Sungguh merugi orang yang mendapati Ramadhan, tapi tidak
diampuni dosanya (HR Ath-Thabarani dan lainnya).

Orang yang bergembira bertemu bulan suci Ramadhan adalah orang-


orang yang senantiasa mentaati perintah Allah swt, yakni selalu
berpuasa di siang hari, meninggalkan maksiat besar maupun kecil,
memperbanyak ibadah di malam hari dengan shalat tarawih, hajat,
tahajjud dan witir. Serta memperbanyak membaca Al-Qur’an dan
shalawat kepada Nabi Muhammad saw.

Sedangkan orang yang merugi adalah orang-orang yang menyia-


nyiakan bulan suci Ramadhan, menumpuk dosa dengan meninggalkan
puasa di siang hari, melakukan maksiat, mengerjakan perbuatan yang
sia-sia dan menjalankan aktivitas Ramadhan sama dengan bulan-
bulan yang lainnya.
Maka dari itu, marilah kita manfaatkan waktu di bulan Ramadhan
dengan sebaik-baiknya, terutama di waktu-waktu akhir seperti ini.
Mari kita isi dengan berbagai ibadah dan amal saleh. Karena
sesungguhnya bisa jadi ini merupakan Ramadhan yang terakhir bagi
kita semua.

Kita tidak ada yang tahu, kapan manusia akan hidup dan bertemu
Ramadhan. Memiliki fisik yang sehat dan usia yang muda tidaklah
dapat menunda kematian. Begitu juga dengan fisik yang sakit-sakitan
dan tua juga tidak dapat mempercepat kematian. Karena
sesungguhnya hidup adalah rahasia Allah swt.

Oleh sebab itu, marilah kita utamakan segala sesuatu yang bermanfaat
untuk kehidupan akhirat. Karena sesungguhnya dunia juga penting
bagi kita, karena di dunia lah kita menanam amal kebajikan, sedang di
akhirat kita hanya tinggal memanen saja. Jika di dunia hanya menjadi
tempat untuk keburukan, maka kita juga akan memanen kesia-siaan
ketika di akhirat kelak.

Hadirin rahimakumullah
Hidup di dunia memang enak dan indah, tapi itu hanya sementara, dan
memiliki jangka waktu usia. Sedangkan hidup di akhirat merupakan
kekal dan abadi. Maka sebanyak apa pun urusan kita di dunia, jangan
sampai melalaikan dari urusan akhirat. Sesibuk apa pun kita
beraktivitas, jangan sampai meninggalkan ibadah yang wajib, seperti
mendirikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan,
menunaikan zakat serta berhaji dan umroh jika mampu.

Semaksiat apapun kita setiap hari, jangan sampai kita meninggalkan


shalat lima waktu, meski orang-orang menyebutnya taubat sambal,
biarkan saja dan hiraukan, karena jika tidak seperti itu, dengan cara
apa lagi kita akan mendekatkan diri kita kepada Allah swt.

Hadiri rahimakumullah
‫‪Demikianlah khutbah ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita‬‬
‫‪semua, baik yang membaca maupun yang mendengarkannya. Dan‬‬
‫‪mudah-mudahan amal kebaikan yang kita kerjakan selama Ramadhan‬‬
‫‪ini diterima oleh Allah swt, seluruh dosa kita diampuni dan semoga‬‬
‫‪kita dipertemukan dengan Ramadhan pada tahun berikutnya. Amin‬‬
‫‪ya Rabbal ‘Alamin.‬‬

‫باَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُقْر ٰا ِن اْلَعِظ ْيِم َو َنَفَعِني َو ِاَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن اٰاْل َياِت‬
‫َو الِّذ ْك ِر اْلَح ِكْيِم َو َتَقَّبَل ِم ِّنْي َو ِم ْنُك ْم ِتاَل َو َتُه ِاَّنُه ُهَو الَّس ِم ْيُع اْلَعِلْيُم ‪َ .‬و َأْسَتْغ ِفُر َهللا‬
‫اْلَعِظ ْيَم ِلْي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َفَيا َفْو َز اْلُم ْسَتْغ ِفِرْيَن َو َيا َنَج اَة‬
‫الَّتاِئِبْيَن‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫َاْلَح ْم ُد ِهلل َو َك َفى َو ُأَص ِّلْي َو ُأَس ِّلُم َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّم ٍد اْلُم ْص َطَفى َو َع َلى آِل ِه‬
‫َو َأْص َح اِبِه َأْهِل اْلَو َفا‪َ ،‬أَّم ا َبْعُد ‪َ ،‬فَيا َأُّيهَها اْلُم ْس ِلُم ْو َن ‪ُ ،‬أْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْق َو ى‬
‫ِهللا اْلَع ِلِّي اْلَعِظ ْيِم َو اْع َلُم ْو ا َأَّن َهللا َأَم َر ُك ْم ِب َأْم ٍر َع ِظ ْيٍم ‪َ ،‬أَم َر ُك ْم ِبالَّص اَل ِة‬
‫َو الَّس اَل ِم َع َلى َنِبِّيِه اْلَك ِر ْيمِم َفَق اَل ‪ِ :‬إَّن َهَّللا َو َم اَل ِئَكَت ُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي ‪َ ،‬ي ا‬
‫َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْيِه َو َس ِّلُم وا َتْس ِليًم ا‪َ ،‬الّٰل ُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّم ٍد‬
‫َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ُمَح َّم ٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى َس ِّيِد َنا ِإْب َر اِهْيَم َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا‬
‫ِإْبَر اِهْيَم َو َباِرْك َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّم ٍد َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ُمَح َّم ٍد َك َم ا َب اَر ْك َت َع َلى‬
‫ّٰل‬
‫َس ِّيِد نَنا ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم ‪ِ ،‬فْي اْلَع اَلِم ْيَن ِإَّنَك َح ِم ْيٌد َم ِج ْي ٌد ‪َ .‬ال ُهَّم‬
‫اْغ ِف ْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت واْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َن اِت اَأْلْح َي اِء ِم ْنُهْم‬
‫َو اَأْلْم َو اِت‪ ،‬اللهم اْدَفْع َع َّنا اْلَباَل َء َو اْلَغ اَل َء َو اْلَو َباَء َو اْلَفْح َش اَء َو اْلُم ْنَك َر َو اْلَبْغ َي‬
‫َو الُّس ُيْو َف اْلُم ْخ َتِلَفَة َو الَّش َد اِئَد َو اْلِمَح َن ‪َ ،‬م ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن ‪ِ ،‬م ْن َبَلِد َنا َهَذ ا‬
‫َخ اَّص ًة َو ِم ْن ُبْلَد اِن اْلُم ْس ِلِم ْيَن َع اَّم ًة‪ِ ،‬إَّنَك َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َق ِد ْيٌر ِع َب اَد ِهللا‪ ،‬إَّن‬
‫ْأ‬
‫َهللا َي ُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اإْل ْح َس اِن َو ِإْيَتاءِء ِذ ي اْلُقْر َبى وَيْنَهى َع ِن الَفْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر‬
‫َو الَبْغ ِي ‪َ ،‬يِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َذَّك ُرْو َن ‪َ .‬ف اذُك ُروا َهللا اْلَعِظ ْيَم َي ْذ ُك ْر ُك ْم َو َل ِذ ْك ُر ِهللا‬
‫َأْك َبُر‪.‬‬

Anda mungkin juga menyukai