Anda di halaman 1dari 16

TUGAS UAS PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA

BAJA DENGAN PROFIL DOUBLE L

A. Gambar Struktur

Analisis struktur rangka kuda- kuda dilakukan dengan dengan Program


SAP v14 (Structure Analysis Program). Desain kuda- kuda tersebut
ditunjukkan pada Gambar berikut.

Gambar 1. Perencanaan struktur Kuda – Kuda Satuan mm (Autocad)


Gambar 2. Desain Kuda- kuda Grid pada Sap 2000

Gambar 3. Pemodelan Struktur Kuda- kuda secara 3D dengan SAP2000

Gambar 4. Pemodelan struktur Kuda – Kuda Secara 2D dengan SAP2000


B. PERATURAN DAN STANDAR PERENCANAAN
1. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Kuda – Kuda
SNI 1727:2013
2. Tabel Profil Baja.

C. DATA TEKHNIS

Bentang Kuda – Kuda = 23 m


Jarak Antar Kuda – Kuda = 6m
Profil Kuda – Kuda = 2L 70.70.6.6
Mutu Baja = BJ 37
Alat Sambung = Baut
Tegangan Putus Minimum = 370 Mpa
Tegangan Leleh Minimum = 240 Mpa
Profil Gording = C 150.50.20.2,3
Sudut kemiringan = 30º
Penutup Atap = Galvalum
Berat Penutup atap = 12 kg/m2

Jenis porfil yang digunakan ditunjukan pada gambar berikut:

Gambar 5. Profil Kuda-Kuda baja Gambar 6. Profil Gording Baja


Gambar 6. Tampilan Extrude profil gording yang digunakan dalam strktur
Kuda – Kuda

D. KOMBINASI PEMBEBANAN

Kombinasi pembebanan yang bekerja pada struktur Kuda- kuda diinput


dengan program SAP v24 dengan cara mengisi jenis beban apa saja yang
bekerja dengan cara Define – Load Pattern, seperti ditunjukkan pada
Gambar berikut:

Gambar 7. Jenis Beban yang bekerja Struktur Kuda - Kuda


Kombinasi pembebanannya dapat diinput dengan cara Define – Load
Combinations. Kombinansi pembebanan dijabarkan sebagai berikut :
1.) 1,4 D
2.) 1,2D + 1,6L
3) 1,2D + 1L + 1,3 W

Kombinasi pembebanan yang diinput dengan SAP ditunjukkan pada


Gambat berikut.

Gambar8. Kombinasi pembebanan yang digunakan dalam Analisis

E. PERHITUNGAN BEBAN :
1. Beban Mati
beban gording = 367,8
bebab penutup atap = 771,4
sagrod = 36,78
= 367,8 + 2771,4 + 36,78
= 3175,98 N
Beban mati (dead load) yang bekerja pada struktur kuda- kuda
dianggap beban titik yang terpusat pada tiap joint. Input beban mati
(dead load) dapat dilakukan dengan cara Assign – Joint Loads – Force
- Dead, dengan arah beban FZ (-) dari atas ke bawah. Input beban mati
pada kuda- kuda ditunjukkan pada Gambar berikut.
Gambar 9. Input Beban Mati (Dead Load) pada Struktur Kuda- kuda

Beban mati (dead load) yang bekerja pada struktur kuda- kuda ditunjukkan
pada Gambar berikut:

Gambar 10. Beban Mati (dead load) yang Bekerja pada Struktur Kuda- kuda
2. Beban Hidup
Beban hidup merupakan beban terpusat. Dimana beban yang bekerja
yaitu beban pekerja sebesar 100 kg pada saat atap dilaksanakan
namun karena beban air hujan lebih besar dari beban pekerja.
Sehingga dipakai beban air hujan.
Berdasarkan Pasal 8.3 SNI 1727:2013
Beban Hujan = 0,0098 x (ds + dh)
= 0,0098 x (25mm)
= 0,245 kN/m2 = 24,5 kg/m2
P1 = Beban hujan x L1 xL2 x 0,567,899 kg
= 678,99 N
P2 = Beban hujan x L1 x L2 x 1
P3 = Beban hujan x L1 x L2 x 1
= 24,5 x 1,8476 x 3 x 1 = 135,79 kg
= 1357,9 N

a. Pembebanan akibat Beban Mati (D)


 Beban gording x L2 x 1
P1 = Beban gording x L2 x 1
= 18,39 kg = 183,9 N
P2 = Beban gording x L2 x 1
= 6,13 x 3x 1
= 36,78 kg = 367,8 N
 Beban akibat penutup atap gording = 50 kg/m2
P1 = Beban penutup atap x l2 xl2 x0,5
= 50 x 1,8476 x 3 x 0,5= 138,57 kg
= 1385,7 N
P2 = Beban penutup atap x L1 x L2 x 1
= 50 x 1,8476 x 3 x 1
P3 Beban penutup atap L1 x L2 x 1= 50 x 1,8476 x 3 x 1
= 277,14 kg
= 2771,4 N
 Beban Akibat Sagrod
P1 = 10% x (p1 beban gording)
= 10% x (183,9)
= 18,39 N
P2 = 10% x (p2 beban gording)
= 10% x (183,9)
= 18,39 N
P3 = 10% x (P3 Beban gording)
= 10% x (367,8)
= 36,78 N
Sehingga,
P1 = p1 beban gording + P2 beban penutup atap + sagrod
= 183,9 + 1385,7 + 18,39
= 1587,99 N
P2 = p2 beban gording + p2 beban penutup atap + p2 sagrod
= 183.9 +2771,4 + 18,39
= 2973,69 N
P3 =P3 beban gording + p3 bebab penutup atap + P3 sagrod
= 367,8 + 2771,4 + 36,78
= 3175,98 N

b. Akibat beban Plafood


Beban yang timbul akibat adanya berat dari platfood yang
digantungkan pada dasar Kuda – kuda.
 Kuda – Kuda utama
Bp = Beban platfood x jarak Kuda – kuda x Panjang Kuda –
Kuda
Bp = 18 kg/m2 x 6 m x 27 m = 243
12
Beban hidup (live load) yang bekerja pada struktur kuda- kuda dianggap
beban titik yang terpusat pada tiap joint. Input beban hidup (live load) dapat
dilakukan dengan cara Assign – Joint Loads – Force – Live, dengan arah
beban FZ (-) dari atas ke bawah. Input beban hidup pada struktur kuda- kuda
ditunjukkan pada Gambar berikut.
Gambar 11. Input Beban Hidup (Live Load) pada Struktur Kuda- kuda.

Beban hidup (live load) yang bekerja pada struktur kuda- kuda ditunjukkan
pada Gambar berikut :

Gambar 12. Beban Hidup (live load) pada Struktur Kuda- kuda
3. BEBAN ANGIN
Berdasarkan SNI 1727:2013 adalah Sebagai Berikut :
 Pembebanan akibat angin (W)
Beban angin tekan dan hisap = 38 kg/m2
P1 = Beban angin x L1 x L2 x 0,5
= 38 x 1,8476 x 3 x 0,5
= 105,31 kg = 1053,1 N
= Sin (30) x 1053,1 = 526,55 N
= Cos (30) x 1053,1 = 912,01 N
P2 = Beban angin x L1 x L2 x 1
= 38 x 1,8476 x 3 x 1
= 210,62 kg = 2106,2 N
= sin (30) 2106,2 =1053,1 N
= cos (30) x 2106,2 = 1824,02 N
P3 = beban angin x l1 x l2 x 0,5
= 38 x 1,8476 x 3 x 0,5
= 105,31 kg = 1053,1 N
= sin (30) x 1053,1 = 526,55 N
= cos (30) x 1053,1 = 912,01 N

Input beban angin (dari arah kanan) pada struktur kuda- kuda dilakukan dengan
cara Assign – Joint Loads – Force, dengan arah beban sumbu Y dan Z seperti
Gambar berikut.
Gambar 13. Beban angin Tekank Gambar 14. Beban angin Hisap
Beban angin (wind load) dari arah kanan pada struktur kuda- kuda ditunjukkan
pada Gambar berikut :

Gambar 15. Beban Angin (wind load) dari Arah Kanan pada Struktur Kuda- kuda.

Setelah semua beban dimasukkan, struktur kuda- kuda harus di Release karena
tiap joint kuda- kuda adalah sambungan, maka diasumsikan adanya sendi pada
tiap joint dengan cara Assign - Frame – Release – Moment 33.

Gambar 16. Assign Frame Release, untuk Mengasumsikan Sendi pada Tiap Joint
Struktur kuda- kuda yang telah di release ditunjukkan pada Gambar berikut :

Gambar 17. Frame Release Struktur Kuda – kuda

F. ANALISIS STRUKTUR
Acuan perencanaan yang akan digunakan dilakukan dengan cara Design –
Steel Frame Design – View/ Revise Preferences. Kemudian pilih AISC-
LRFD 93.
Gambar 18. Steel Frame Design Berdasarkan AISC – LRFD 93
Memilih kombinasi pembebanan yang bekerja pada Struktur dengan cara
Define - Steel Frame Design – Select Design Combos seperti berikut.

Gambar 19. Design Load Selection, Pemilihan kombinasi yang bekerja pada
Struktur.

Karena struktur dianalisis secara 2 dimensi, maka pilih Analysis Options dengan
sumbu XZ Plane.
Gambar 20. Set Analysis Option XZ Plane

Untuk melihat kemampuan struktur dalam menerima beban dapat dilakukan


dengan cara Design – Steel Frame Design – Start Design/ Check of Structures.

Gambar 21. Steel Design Section

Nilai rasio tegangan (perbandingan tegangan yang terjadi dengan tegangan yang
direncanakan, / r)r) pada setiap elemen batang dapat diketahui dengan cara
Design – Steel Frame Design – Display Design Info – PM Ratio Color and
Values.
Gambar 22. Nilai rasio Tegangan pada elemen Struktur Kuda - kuda

Untuk menampilkan gaya- gaya yang bekerja (tekan dan tarik) pada struktur dapat
dilakukan dengan cara Display – Show Table – Analysis Result – Element Output
– Frame Output – Element Forces seperti berikut :

Gambar 23. Tabel Element Forces Frame

G. KONTROL HITUNGAN
Dari output SAP diperoleh :
Gaya tarik maksimum = 12267,39 Kg
Gaya tekan minimum = 7565,38 Kg
Profil baja yang dianalisis adalah Kuda – Kuda dengan spesifikasi sebagai
berikut :

Baja 38
Tegangan putus minimum (fu) = 370 Mpa
Tegangan leleh minimum (fy) = 240 Mpa
Modulus Elastisitas (E) = 200000 Mpa

Profil harus direncanakan agar memenuhi persyaratan kekuatan (strenght)


dan syarat kekakuan (stiffness).
1. Analisis Batang Tarik
i) Cek Kekuatan Tarik (strength)
pu
An
Tegangan tarik yang terjadi, σ = 12267
¿ ¿ ,39
= 6¿, 76 cm ¿ =kg/cm2
Tegangan Tarik rencana, σr ¿
= Ø x fy

= σ
Rasio tegangan, stress ratio = σr ¿
¿
Δ y 336 ,73
= 2160 ¿ = 0,155 < 1 ok…!!
Syarat, σ < σr 336,73 < 2160 ok…!! ¿
Profil mempunyai kekuatan cukup.

Anda mungkin juga menyukai