Irbang Kel.5c
Irbang Kel.5c
PENDAHULUAN
Menggambar luas area persawahan antara 300-350 Ha dengan luas per petak
sawahnya 30-40 Ha pada peta kontur dengan skala 1:25000.
Skala : 1:25000
Trapisium : (a+b)/2)*t
Keterangan :
a = Lebar
b = Panjang
t = Tinggi
Kebutuhan air tanaman adalah kebutuhan air yang digunakan salama musim
tanam, dimulai dari proses penyiapan lahan hingga pasca panen. Contoh perhitungan
kebutuhan air irigasi (NFR / Netto Field Water Requirement) ada beberapa macam,
yaitu:
β . En+ E
Et0 =
β +1
(2.4)
Dimana:
E : Evaporasi
Dari data hujan ini kemudian dicari hujan efektif yang disesuaikan dengan
jenis tanaman (padi dan palawija). Re80 untuk hujan efektif tanaman padi dan Re50
adalah hujan efektif untuk tanaman Palawija
Keterangan:
n = Jumlah Data
Perkolasi adalah pergerakan air ke bawah karena gaya gravitasi pada kondisi
tanah jenuh. Banyaknya air untuk perkolasi tergantung dari porositas tanah. Perkiraan
perkolasi dari hasil percobaan lapangan. Perhitungan perkolasi adalah :
1/2
Kacang
Bula Jagung
Panjang
n
1 0,5 0,4
2 0,75 0,48
3 1 0,85
4 1 1,09
5 0,82 1,05
6 0,45 0,8
7 0 0
Nedeco/prosida FAO
Varieta
Bulan Varietas Varietas Varietas
s
Unggul Biasa Unggul
Biasa
0,5 1,2 1,2 1,1 1,1
1 1,2 1,27 1,1 1,1
1,5 1,32 1,33 1,1 1,05
2 1,4 1,3 1,1 1,05
2,5 1,35 1,3 1,1 0,95
3 1,24 0 1,05 0
3,5 1,12 0,95
4 0 0
2.2.6 Penyiapan Lahan (IR)
K
Me
IR = k (2.8)
e −1
Keterangan:
M =1,1.Et0 + P (2.9)
Keterangan:
P : Perkolasi (mm/hari)
M .T
K= (2.10)
S
Keterangan:
Untuk kapasitas masing-masing ruas pada setiap saluran, baik itu saluran
primer maupun sekunder, digunakan jumlah debit kumulatif dari jumlah ruas saluran.
Qp = αβ K A (2.11)
Keterangan :
Keterangan:
R =A/P (2.14)
A = (b + m.h) × h) (2.15)
Q =A×V (2.17)
Dimana:
K = Koefisien stikler
m = Kemiringan talud
Bangunan air yang berfungsi menurunkan muka air dan tinggi energi yang
dipusatkan di satu titik atau tempat adalah bangunan terjunan. Bangunan ini
diperlukan jika kemiringan permukaan tanah asli lebih curam daripada kemiringan
maksimum saluran yang diijinkan.
H = S×L (2.18)
Elv. Dasar sal. Maks = elv. Muka air tanah – stripping (2.19)
Elv. Muka air min = elv. Muka air tanah + ∆H + tinggi air genangan (2.20)
sal.Rencana2 (2.26)
Stripping = 0.2 m.
F = freeboard (m).
Analisis frekuensi dapat diterapkan untuk data debit sungai. Data yang
digunakan adalah data debit tahunan, yaitu data terbesar yang terjadi selama satu
tahun, yang telah terukur selama beberapa tahun.
a. Data awal
n
1
X = ∑ xi (2.28)
n i=1
Keterangan:
n = Jumlah data
b. Parameter Statik
√
n
1
S= ∑ (X −¿ X rt )² ¿
n−1 i−1 1
(2.29)
n
n
Cs = ∑ ( X −¿ X rt) ³ ¿
( n−1 ) ( n−2 ) s ² i−1 1
(2.30)
S
Cv = (2.31)
X rt
n
n
Cs = ∑ (X 1−¿ X rt )¿4
( n−1 ) ( n−2 ) s 4 i−1
(2.32)
Keterangan :
S = Standar deviasi
Cs = Koefisien asimetri/kemencengan
Cv = Koefisien variasi
Ck = Koefisien kurtosis
No Distribusi Persyaratan
1 Normal ( Xrt ± s) = 68,27%
( Xrt ± 2s ) = 95,44%
Cs ≈ 0
Ck ≈ 3
2 Log Cs = 𝐶𝑣3 + 3Cv
Normal Ck = 𝐶𝑣8 + 6𝐶𝑣6 + 15𝐶𝑣4 + 16𝐶𝑣2 + 3
3 Gumbel Cs = 1,14 Ck = 5,4
4 Log Person Selain dari nilai diatas
d. Uji Chi-Kudrat
K =1 + 3,322log(n) (2.33)
DK = K − R −1 (2.34)
n
Ef = (2.35)
k
( Xmax−Xmin)
Dx = (2.36)
n−1
n
(Of −Ef )²
X2 = ∑ (2.38)
i−1 Ef
Keterangan:
k = Banyaknya kelas
Log n = Banyaknya data
R = Banyaknya parameter (Untuk Uji Chi-kuadrat adalah 2)
Ef = Frekuensi yang diharapkan sesuai dengan pembagian kelasnya
n = Banyaknya data
p = arc ln yT (2.39)
dimana :
p = Probobilitas
yT = y rerata x (KT x standar deviasi)
KT = Didapat dari tabel sesuai nilai koefisien skew
a. Kedalaman kritis
d= 3(
√ Q
Cd x b 1 x √ g
)² (2.40)
√
'
a = 0.2h' H (2.50)
z
l. Panjang rayapan
1
L = LV + ∆𝐻 (2.51)
3
Dengan:
L = 4 × ∆H
∆H = Z