Anda di halaman 1dari 154

Gambaran Umum Kondisi Daerah

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Aspek Geografi dan Demografi


Kabupaten Waropen dibentuk berdasarkan Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Sarmi,
Kabupaten Waropen, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja
Ampat, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo,
Kabupaten Tolikara, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Boven Diguel,
Kabupaten Asmat, Kabupaten Mappi, Kabupaten Teluk Wondama,
Kabupaten Teluk Bintuni. (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor
129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4245).

2.1.1. Aspek Geografi


2.1.1.1. Letak dan Kondisi Geografi
Kabupaten Waropen secara keseluruhan memiliki luas
wilayah 10.847,91 Km. Berdasarkan tata letak astronomis,
Kabupaten Waropen terletak pada posisi 135 0 93’ 00” – 137 0 42’
00”BT dan 3 0 35’ 00” – 2 0 12’ 00” LS. Kabupaten Waropen memiliki
batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut:
❖ Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Yapen
❖ Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Puncak dan
Kabupaten Intan jaya
❖ Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Nabire
❖ Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Mamberamo Raya
Sampai dengan tahun 2020, Kabupaten Waropen terdiri dari
12 Distrik dengan 117 kampung. Adapun rincian nama Distrik dan
Kampung di Kabupaten Waropen, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1.
Nama Distrik dan Kampung di Kabupaten Waropen
Tahun 2020
Luas Persentase
Wilayah Luas
No Nama Distrik Ibu Kota Distrik Nama Kampung
Distrik Wilayah
Km2 Distrik (%)
1. Waren I
2. Waren II
3. Nonomi
1 Waropen Bawah Waren I 264,65 2,44
4. Uri
5. Sarafambai
6. Batu Zaman

Rancangan RPJMD 18
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Luas Persentase
Wilayah Luas
No Nama Distrik Ibu Kota Distrik Nama Kampung
Distrik Wilayah
Km2 Distrik (%)
7. Sawara Jaya
1. Somiangga
2. Toire
3. Harapan Jaya
2 Inggerus Toire SP I 1.402,70 12,93 4. Demisa
5. Otodemo
6. Awaso
7. Piro
1. Urei Faisei I
2. Urei Faisei II
3. Urei Faisei III
4. Nubuai
5. Apainabo
6. Mambui
3 Urei Faisei Khemon Jaya 131,27 1,21
7. Khemon Jaya
8. Usaiwa
9. Paradoi
10. Ghoyui
11. Rorisi
12. Ronggaiwa
1. Botawa
2. Sowiwa
3. Baino Jaya
4. Nau
4 Oudate Sowiwa 1.581,27 14,58
5. Rasawa
6. Ruambak Jaya
7. Moroa
8. Epawa/Oiboa
1. Wapoga
2. Pirare
3. Awera
5 Wapoga Wapoga 885,73 8,16 4. Sewamerare
5. Kamasano
6. Waweri
7. Dokis
1. Koweda
2. Kali Baru
3. Sirami
4. Sinonde
5. Sauri
6 Masirei Koweda 297,15 2,74
6. Bunggu
7. Kowogi
8. Emauri
9. Obutai
10. Wairo
1. Wobari
2. Fafado
3. Ghaiwando
4. Mui
7 Risei Sayati Fafado 312,43 2,88 5. Orambin
6. Waghare
7. Ghaiwaru
8. Womorisi
9. Unareu
1. Urato
2. Mayaghaido
8 Demba Aniboi 946,18 8,72
3. Aniboi
4. Tetui

Rancangan RPJMD 19
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Luas Persentase
Wilayah Luas
No Nama Distrik Ibu Kota Distrik Nama Kampung
Distrik Wilayah
Km2 Distrik (%)
5. Demba
6. Fafai
7. Wodukuri
8. Aiwa
9. Biati
10. Ronarai
1. Oetadi
2. Manipai
3. Mayapo
4. Mbominatadi
9 Walani Daboto 2.128,04 19,62 5. Ebawaida
6. Maolagi
7. Mbaindotadi
8. Meniupi
9. Daboto/Maniwo
1. Dairi
2. Spoiri
3. Sooh
4. Dirou
5. Diwah
10 Kirihi Spoiri 2.326,45 21,45
6. Kuaisa
7. Aru Antu
8. Poira
9. Kawari
10. Wafuka
1. Odase
2. Bokadaro
3. Wanda
4. Gheroi
5. Mayafuri
11 Wonti Bokadaro 414,34 3,82
6. Wonti
7. Ghoiwi Samberi
8. Fimore
9. Sifuisera
10. Borumei
1. Napani
2. Soyoi
3. Daimboa
4. Sinabo
5. Segha
12 Soyoi Mambai Mambai 157,76 1,45
6. Wainarisi
7. Dawoa
8. Fafarui
9. Woinui
10. Mambai
Sumber : BPS Kabupaten Waropen, (data diolah, 2021)

Distrik dengan luas wilayah terluas di Kabupaten Waropen


adalah Distrik Kirihi dengan luas wilayah 2.326 Km2, kemudian
Distrik dengan luas wilayah terkecil adalah Distrik Urei Faisei
(131,27 Km2), Distrik Soyoi Mambai (157,76 Km2) dan Distrik
Masirei (297,15 Km2). Untuk lebih jelasnya dapat lihat pada gambar
2.1.

Rancangan RPJMD 20
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2.1.
Luas Wilayah berdasarkan Distrik Kabupaten Waropen
Tahun 2020 (dalam %)
2%
1%
Waropen Bawah Waren I
4%
Inggerus Toire SP I
13%
Urei Faisei Khemon Jaya 1%
21%
Oudate Sowiwa
Wapoga Wapoga
Masirei Koweda 15%
Risei Sayati Fafado
Demba Aniboi
Walani Daboto
Kirihi Spoiri
20% 8%
Wonti Bokadaro
Soyoi Mambai Mambai 3%
9% 3%

Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data diolah, 2021)

Berdasarkan jarak tempuh dari Ibukota Kabupaten menuju


Ibukota Distrik saat ini, maka jarak terdekat adalah Distrik
Waropen Bawah, Distrik Oudate, dan Distrik Inggerus. Distrik Urei
Faisei, Distrik Masirei, Distrik Wapoga, Distrik Risei Sayati, Distrik
Demba, Distrik Soyoi, dan Distrik Wonti merupakan distrik yang
tergolong dekat dengan Ibukota Kabupaten. Kemudian jarak terjauh
antara Ibukota Kabupaten menuju Ibukota Distrik adalah Distrik
Walani, dan Distrik Kirihi.
Gambar 2.2.
Peta Administrasi Kabupaten Waropen

Sumber : RTRW Kabupaten Waropen

Rancangan RPJMD 21
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1.2. Topografi
Topografi Kabupaten Waropen sangat bervariasi mulai dari
dataran rendah sampai pegunungan yang terjal. Wilayah yang
dapat digunakan sebagai lahan terbangun hanya pada area dengan
kemiringan lereng yang rendah atau pedataran (0–2%) sampai
dengan yang agak berbukit (3–8%), dan hanya terdapat di wilayah
sepanjang pesisir pantai, wilayah perbatasan Kabupaten Waropen
dengan Kabupaten Nabire, wilayah perbatasan dengan Kabupaten
Memberamo Raya dan wilayah perbatasan dengan Kabupaten
Puncak Jaya. Selebihnya didominasi oleh area bergelombang,
perbukitan agak curam, perbukitan curam, perbukitan sangat
curam dan pegunungan terjal pada wilayah Kabupaten Waropen
bagian tengah, perbatasan dengan Kabupaten Paniai dan
perbatasan dengan Kabupaten Memberamo Raya.
Tabel 2.2.
Ketinggian dari Permukaan Laut Wilayah di Kabupaten
Waropen Dirinci Menurut Distrik

Ketinggian
Distrik Ibu Kota Distrik
(Mdpl)

Waropen Bawah Waren I 300

Inggerus Toire SP I 1.000

Urei Faisei Khemon Jaya 300

Oudate Sowiwa 1.000

Wapoga Wapoga 1.000

Masirei Koweda 1.000

Risei Sayati Fafado 1.000

Demba Aniboi 1.000

Walani Daboto 1.000

Kirihi Spoiri 1.000

Wonti Bokadaro 1.000

Soyoi Mambai Mambai 300


Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data diolah, 2021)

Wilayah Distrik Waropen Bawah, Distrik Risei Sayati, Distrik


Demba, dan Distrik Urei Faisei merupakan wilayah distrik yang berada

Rancangan RPJMD 22
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

pada ketinggian 10-11 Mdpl, sedangkan Distrik Kirihi merupakan wilayah


yang berada di daerah pegunungan sehingga wilayah ini berada pada
ketinggian 1.350 Mdpl.
Keadaan topografi bervariasi mulai dari datar, landai,
bergelombang hingga bergunung dengan kemiringan lahan mulai
dari ≤ 2% sampai dengan ≥ 65%. Kabupaten Waropen terbagi
menjadi 7 (tujuh) bentang alam, yakni bentang alam pedataran,
Bentang alam ini memiliki kelas kemiringan lereng antara 0–2%,
umumnya menempati daerah pesisir Kabupaten Waropen mulai
dari daerah Wapoga, Demisa, Sowiwa, Mambai, Waren, Wahari,
Sausirami, Rowiwa, Sinonde, Demba, Urato, Barapasi, Baitunisa,
Subaru, Karema, Poiwai, Geisa, Kamai, Tamakuri dan di sebagian
besar batas selatan Kabupaten Waropen tepatnya hampir di
sepanjang Sungai Vander Willigen dengan fungsi tataguna lahan
eksisting yang umumnya terdiri dari hutan bakau (mangrove), rawa,
lahan pertanian basah, dan lahan pertanian kering. Pada sebagian
wilayah bagian Barat Kabupaten Waropen, tepatnya di Urfase
sampai ke Waren, dataran rendah ini memiliki fungsi tataguna
lahan berupa lahan permukiman dan pusat-pusat kegiatan
pendidikan, keagamaan, pemerintahan, perdagangan dan jasa.
Kemudian bentang alam perbukitan landai, bentang alam ini
memiliki kemiringan lereng antara 3 – 8%, menempati sebagian
daerah Anasi, Sausirami dan sebagian besar daerah Selatan
Kabupaten Waropen, tepatnya disepanjang kaki Pegunungan
Rouffaer dan Pegunungan Vanrees. Kemudian bentang alam
perbukitan bergelombang, Bentang alam ini memiliki kemiringan
lereng antara 9 – 15%, menempati sebagian daerah Anasi,
Geisabaru, Harapan Jaya, Watiara, Benuki dan sebagian di daerah
batas timur Kabupaten Waropen. Kemudian bentang alam
perbukitan agak curam, Bentang alam ini memiliki batas
kemiringan lereng antara 16 – 25% menempati sebagian daerah
Anasi, Geisabaru, Harapan Jaya, Otodemo, Demisa, Piroae dan
sebagian daerah selatan Kabupaten Waropen. Kemudian bentang
alam perbukitan curam, Bentang alam ini memiliki batas
kemiringan lereng antara 26 – 40% menempati sebagian daerah
Nongsai di sebelah timur Kabupaten Waropen, dan sebagian di

Rancangan RPJMD 23
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

daerah tenggara Kabupaten Waropen. Kemudian bentang alam


perbukitan sangat curam, Bentang alam ini memiliki batas
kemiringan lereng antara 41 – 65% menempati sebagian besar kaki
bagian utara Pegunungan Rouffaer dan Pegunungan Vanrees yang
memanjang dari Demisa hingga ke Mamberamo. Kemudian yang
terakhir bentang alam pegunungan terjal, Bentang alam ini
memiliki batas kemiringan lereng lebih dari 65% menempati bagian
tengah Kabupaten Waropen, yang dibentuk oleh Pegunungan
Rouffaer dan Pegunungan Vanrees.

Gambar 2.3.
Peta Topografi Kabupaten Waropen

Sumber : RTRW Kabupaten Waropen

2.1.1.3. Geologi
Letak Kabupaten Waropen berada di Barat Cekungan Utara
Papua, sesar dan pelipatan tidak dijumpai didaerah ini, namun
kemiringan lapisan tersier akhir dibeberapa singkapan
menunjukkan bahwa satuan tersebut telah mengalami pergerakan
naik. Awal dari perkembangan geologi di kabupaten Waropen tidak

Rancangan RPJMD 24
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

lepas dari adanya cekungan kearah utara bagian dari kerak Benua
Australia kebawah kerak Samudra Pasifik pada jaman Akhir
Mesozoikum yang membentuk busur kepulauan gunung api.
Selanjutnya busur tersebut sebagian berbenturan dengan kerak
Benua Australia dan membentuk Pegunungan Tengah Papua pada
kala Oligozen yang dikenal dengan orogonesa Melanesia.

Gambar 2.4
Peta Geologi Kabupateen Waropen

Sumber : RTRW Kabupaten Waropen

Dibagian utara pegunungan itu, terdapat daerah lemah yang


dilalui oleh jalur Sesar Sorong – Yapen – Mamberamo. Gerakan
sesar pada kala Miosen akhir membentuk daerah laut Waren
terentang dan membentuk “pullapart” yang alasnya terdiri dari
saluran tersier awal yang merupakan daerah busur belakang.
Pengikisan diselatan palung mensuplai bahan untuk endapan
tersier akhir (Konglomerat Diewewa) yang lingkungannya darat
hingga rawa dan bahan klastikannya berasal dari batuan gunung
api, batuan malikan dan batuan krobosan pra- Tersier di
Pegunungan Tengah yang terbentuk ditepi palung. Pergerakan

Rancangan RPJMD 25
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

menerus menenggelamkan palung yang ditandai dengan endapan


sedimen halus (batu lumpur bumi dan batu lempung Wapoga) yang
tebal dan diikuti oleh perkembangan batu gamping terumbu hingga
plistosen. Setelah terbentuknya batu gamping tersebut
pengangkatan terjadi, yang diperlihatkan oleh bentuk topografinya
sekarang yang diduga berhubungan erat dengan dominasi kompresi
regional disamping daerah utara Pegunungan Tengah.

2.1.1.4. Hidrologi
Wilayah Kabupaten Waropen dilalui beberapa sungai besar
yaitu Sungai Mamberamo, Sungai Waren, Sungai Wapoga, Sungai
Roambak, Sungai Naduabuai, dan Sungai Vander Willigen dengan
banyak sungai-sungai kecil yang merupakan anak-anak/cabang
dari sungai tersebut. Berdasarkan hidrologi aliran permukaan,
Kabupaten Waropen secara garis besar terbagi menjadi 18 daerah
aliran sungai (DAS) yakni: 1) DAS Mamberamo; 2) DAS Wapoga; 3)
DAS Demisa; 4) DAS Boiwa; 5) DAS Binatanboa; 4) DAS Sowiwa; 5)
DAS Waren; 6) DAS Weburi; 7) DAS Serami; 8) DAS Nadabuai; 9)
DAS Rawiwa; 10) DAS Barapasi; 11) DAS Erakerea; 12) DAS Geisa;
13) DAS Andiwaren; 14) DAS Weir; 15) DAS Wakanta; 16) DAS
Idombo
Adapun hidrologi aliran permukaan, Kabupaten Waropen secara
garis besar terbagi menjadi 18 daerah aliran sungai (DAS) dan pada
Gambar 2.5 Peta Tutupan Lahan Kabupaten waropen.
Gambar 2.5
Peta Daerah Aliran Sungai Kabupateen Waropen

Sumber : RTRW Kabupaten Waropen

Rancangan RPJMD 26
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Berdasarkan pengaruh bentang alam dan kondisi morfologi


lahan yang terdiri dari pedataran, perbukitan landai hingga sangat
curam, dan pegunungan maka kondisi tata aliran air permukaan
atau sungai pada umumnya di bagi menjadi daerah hulu
(upstream), daerah tengah aliran (river-body) dan daerah pesisir
pantai (coastal). Besarnya debit sungai-sungai di daerah tengah
aliran berdasarkan data-data sekunder dapat dilihat pada Tabel
2.4.
Tabel 2.3.
Debit Air Sungai di Kabupaten Waropen
No Nama Sungai L T A D V Q pH DHL

1 S. Ghaiwando 6,2 2,2 1,02 0,40 0,12 0,12 - -

2 S. Mambai 5,6 2,3 1,06 0,37 0,07 0,07 - -

3 S. Rondisi 26,72 3,3 - 2–3 6,66 7,30 - -

4 S. Bottawa 72,35 4,2 - 3–7 3,62 1,13 - -

5 S. Soma 17,47 2,4 - 3–5 2,58 4,20 7,4 138,3

6 S. Ruambak 95,00 2,8 243,31 1,9 0,46 78,34 7,6 116,5

Sumber: Studi RTSP Tahap IIIA dan RTJ, 1996

Potensi air dangkal di Kabupaten Waropen yang telah


terukur adalah di daerah Bottawa khususnya di lokasi transmigrasi
(lokasi SP-1, SP-2 dan SP-3). Berdasarkan pengujian di lokasi SP-1
yang dilakukan oleh PT. Trijaya Waskita, tahun 1996, kedalam
sumur berkisar antara 2,3 – 3,0 m dengan kisaran muka air tanah
1,5 – 1,7 m di atas permukaan tanah. Data ini merupakan hasil
pengamatan sesaat yang bertepatan dengan awal musim hujan.
Potensi debit air sumur dangkal rata-rata sekitar 1,62 L/menit.
Dengan asumsi pemanfaatan sumur optimal 8 jam/hari, maka
debit efektif sumur rata-rata sekitar 778,8 L/hari. Berdasarkan
pada standar kebutuhan air bersih minimum di pedesaan sebesar
60 L/jiwa/hari dan tiap KK maksimal 5 jiwa, maka debit satu
sumur dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga sebanyak 2 KK.
Untuk lokasi SP-2 dan SP-3, berdasarkan hasil penelitian
Laboratorium PUSLITBANG FARMASI DEPKES yang mengacu pada
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990
(PT Sega Argatama, 1996) menunjukkan bahwa beberapa parameter

Rancangan RPJMD 27
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

yang tidak sesuai dengan ambang batas baku mutu sebagai air
minum dan air bersih.
Sumber air yang berasal dari air tanah dangkal di sekitar
Bottawa dapat mencukupi kebutuhan air, tetapi secara kualitas
tidak memenuhi syarat sebagai air minum dan air bersih karena
angka kekeruhan, warna dan kadar zat organik (KMnO4) melebihi
baku mutu lingkungan, demikian pula untuk sumber air dari air
permukaan (sungai). Sedangkan untuk kepentingan pertanian
berdasarkan penilaian FAO tergolong baik.

2.1.1.5. Kondisi Tanah


Wilayah Kabupaten Waropen memiliki jenis tanah Entisols,
Histosols, Inceptisols, Ultisols untuk lebih jelasnya dapat diuraikan
pada Tabel 2.5. Jenis Tanah (Great Soil Group) yang terdapat
Menurut Fisiografi. Berdasarkan pengamatan tanah di lapangan
beserta pengkajian faktor-faktor pembentuk tanah mencakup
batuan induk, curah hujan, topografi, dan penggunaan tanah,
maka pada tingkat jenis tanah (Great Soil Group) diperoleh sebaran
seperti pada tabel berikut;
Tabel 2.4.
Jenis Tanah (Great Soil Group) Yang Terdapat Menurut
Fisiografi
Jenis Tanah Tanah
Fisiografi Litologi
(USDA,1999) (PTT,1983)
Rawa Gambut Organik dan Aluvial Haplohemists Organosol Hemik
Hapiosaprists Organosol Saprik
Haplofibrist Organosol Fobrik
Aluvial Aluvial dan Organik Fluvaquents Gleisol Fluvik
Edoaquents Gleisol Distrik
Dystrudepts Kambisol Distrik
Haprosaprists Organosol Saprik
Hapludulst Podsolik Haplik
Dataran Batuan Sedimen
Dystrudepts Kambisol Distrik
Hapludalfts Mediteran Haplik
Sedimen Plutonik dan
Eutrudelfts Kambisol eutrik
Vulkanik
Hapludollts Renzina
Perbukitan
Mediteran
Hapludulfts
Hamplik
Kapur
Eutrudefts Kambisol eutrik
Hapludollts Renzina
Haludults Podsoloik Haplik
Pegunungan Plutonik Dystrudepts Kambisol Distrik
Hapludalfts Mediteran

Rancangan RPJMD 28
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Jenis Tanah Tanah


Fisiografi Litologi
(USDA,1999) (PTT,1983)
Haludults Posolik Haplik

Batuan Sedimen Dystrudefts Kambisol Distrik


Hapludalfs Mediteran
Rendolls Renzina
Sumber: RTRW Kabupaten Waropen

Berdasarkan peta tutupan lahan tersebut, dapat


diidentifikasi bahwa masih banyak lahan yang belum terbangun di
Kabupaten Waropen. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 2.6 Peta Jenis tanah Kabupaten waropen.
Gambar 2.6
Peta Jenis Tanah Kabupaten Waropen

Sumber : RTRW Kabupaten Waropen

Kemudian secara lebih lengkap kondisi jenis tanah di


Kabupaten Waropen dapat dilihat pada Tabel 2.6. berikut:
Tabel 2.5.
Jenis Tanah Kabupaten Waropen
Taksonomi
No Jenis Tanah Fisiografi Litologi
Tanah
1 Aluvial Hidromorfik Entisol Aluvial Aluvial
2 Litosol Entisol Pegunungan Kapur/Batuan
Mediteran
3 Inceptisol Berombak Sedimen
Merahkuning
Organik dan
4 Organosol Histosol Rawa
Aluvial
Podsolik
5 Ultisol Dataran Sedimen
Merahkuning
6 Renzina Millisol Perbukitan Gamping
Sumber: RTRW Kabupaten Waropen

Rancangan RPJMD 29
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1.6. Tutupan Lahan


Tutupan lahan di Kabupaten Waropen ini didominasi Hutan
Primer yaitu mencapai 763,091.38 Ha atau 70.63 % setengah dari
Luas wilayah Kabupaten Waropen, hutan Mangrove primer yaitu
mencapai 26,238.24 Ha atau 2,42 %, Hutan Mangrove Sekunder
dengan Luas 64.19 Ha atau 0.05%,
Tabel 2.6.
Luasan Tutupan Lahan Kabupaten Waropen
Presentase
No TUTUPAN LAHAN LUAS (Ha)
(%)

1 Hutan Mangrove Primer 26238.24 2.42

2 Hutan Mangrove Sekunder 64.19 0.05

3 Hutan Primer 763091.38 70.63

4 Hutan Rawa Primer 116543.3 10.78

5 Hutan Rawa Sekunder 41441.18 3.83

6 Hutan Sekunder 98003.15 9.07

7 Perkebunan 76.24 0.07

8 Permukiman 291.87 0.02

9 Pertanian Lahan Kering 702.26 0.06

10 Pertanian Lahan Kering + Semak 1231.17 0.11

11 Savana 2424.39 0.22

12 Semak Belukar 3310.84 0.3

13 Semak Belukar Rawa 17776.19 1.64

14 Tanah Terbuka 1528.72 0.14

15 Transmigrasi 1984.07 0.18

16 Tubuh Air 5693.57 0.52

Jumlah 1080400.74 100


Sumber : RTRW Kabupaten Waropen

Rancangan RPJMD 30
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Berdasarkan peta tutupan lahan tersebut, dapat


diidentifikasi bahwa masih banyak lahan yang belum terbangun di
Kabupaten Waropen. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
2. dan pada Gambar 2. Peta Tutupan Lahan Kabupaten waropen.
Gambar 2.7
Peta Tutupan Tanah Kabupaten Waropen

Sumber : RTRW Kabupaten Waropen

2.1.1.7. Penggunaan Lahan


1. Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan
fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi
sumber daya alam, sumber daya buatan, dan sumber daya
manusia. Dalam lingkup RTRW Kabupaten Waropen ini,
pengarahan kawasan budidaya diarahkan untuk :
• Memberikan arahan pemanfaatan ruang kawasan budidaya
secara optimal dan mendukung pembangunan yang
berkelanjutan.
• Memberikan arahan untuk menentukan prioritas pemanfaatan
ruang antara kegiatan budidaya yang berlainan.

Rancangan RPJMD 31
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

• Memberikan arahan bagi perubahan jenis pemanfaatan ruang


dari jenis kegiatan budidaya tertentu ke jenis lainnya.
Dalam RTRW Kabupaten Waropen, proses penentuan kawasan
budidaya didasarkan pada :
• Kawasan lindung yang telah ditetapkan sebelumnya dan menjadi
limitasi bagi penetapan kawasan budidaya di wilayah Kabupaten
Waropen.
• Kriteria menurut pedoman penyusunan rencana tata ruang di
daerah.
• Hasil analisis kesesuaian lahan.
Kriteria kawasan budidaya merupakan ukuran yang
digunakan untuk penentuan suatu kawasan yang ditetapkan untuk
berbagai usaha dan/atau kegiatan yang terdiri dari kriteria teknis
sektoral dan kriteria ruang. Kriteria teknis sektoral adalah ukuran
untuk menentukan bahwa pemanfaatan ruang suatu kegiatan
dalam kawasan untuk memenuhi ketentuan-ketentuan teknis,
daya dukung, kesesuaian lahan dan bebas bencana alam.
Sedangkan kriteria ruang adalah ukuran untuk
menentukan bahwa pemanfaatan ruang untuk suatu kegiatan
budidaya dalam kawasan, menghasilkan nilai sinergi terbesar
terhadap kesejahteraan masyarakat sekitarnya dan tidak
bertentangan dengan pelestarian lingkungan. Kriteria ruang
didasarkan pada azas-azas sebagai berikut.
1. Saling menunjang antar kegiatan, meliputi :
• Peningkatan daya guna pemanfaatan ruang serta sumber
daya yang ada di dalamnya guna perkembangan kegiatan
sosial ekonomi dan budaya.
• Dorongan terhadap perkembangan kegiatan sekitarnya.
2. Kelestarian lingkungan, meliputi :
• Jaminan terhadap ketersediaan sumberdaya dalam waktu
panjang.
• Jaminan terhadap kualitas lingkungan.
3. Tanggap terhadap dinamika perkembangan, meliputi :
• Peningkatan pendapatan masyarakat.
• Peningkatan pendapatan daerah dan nasional.
• Peningkatan kesempatan kerja.

Rancangan RPJMD 32
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

• Peningkatan ekspor.
• Peningkatan peran serta masyarakat dan kesesuaian sosial
budaya.

2. Kawasan Lindung
Berdasarkan rencana pola ruang maka rencana kawasan
hutan lindung di Kabupaten Waropen, tersebar di Distrik Masirei,
Distrik Demba, Distrik Wonti, Distrik Risey Sayeti, Distrik Soyai
Mambai, Distrik Urei Faisei, Distrik Oudate, Distrik Inggerus,
Distrik Wapoga, Distrik Wolani, dan Distrik Kirihi dengan luas
423,726.32 ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.7
tentang kawasan lindung berikut ini.

Tabel 2.7.
Kriteria Penetapan Kawasan Lindung
Definisi Fungsi Kriteria
Kawasan Lindung adalah 1. Kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya
kawasan yang ditetapkan 1.1. Kawasan hutan lindung • Skor > 175 (kelas lereng, jenis tanah,
dengan fungsi utama
intensitas hujan) dan atau
melindungi kelestarian
lingkungan hidup yang • Lereng lapangan > 40% dan pada
mencakup sumber daya daerah yang tanahnya peka
alam, sumber daya buatan terhadap erosi dengan kelerengan
dan nilai sejarah serta lapangan lebih dari 25%, dan atau
budaya bangsa, guna • Kawasan hutan yang mempunyai
kepentingan pembangunan ketinggian 2000 meter atau lebih di
berkelanjutan. atas permukaan laut
• Kawasan dengan curah hujan rata-
rata lebih dari 1000 mm/tahun
• Lapisan tanahnya berupa pasir halus
berukuran minimal 1/16 mm
• Mempunyai kemampuan
meluruskan air dengan kecepatan
lebih dari 1 mm/hari
• Kedalaman muka air tanah lebih dari
10 m terhadap permukaan tanah
setempat
• Kelerengan kurang dari 15%
• Kedudukan muka air tanah dangkal
lebih tinggi dari kedudukan muka air
tanah dalam
2. Kawasan suaka alam dan cagar budaya
2.1. Kawasan cagar alam • Kawasan darat dan atau perairan
yang ditunjuk mempunyai luas
tertentu yang menunjang
pengelolaan yang efektif dengan
daerah penyangga cukup luas serta
mempunyai kekhasan jenis

Rancangan RPJMD 33
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Definisi Fungsi Kriteria


tumbuhan, satwa atau
ekosistemnya

• Kondisi alam baik biota maupun


fisiknya masih asli dan tidak atau
belum diganggu manusia
2.2. Kawasan suaka margasatwa • Kawasan yang ditunjuk merupakan
tempat hidup dan perkembangan
dari suatu jenis satwa yang perlu
dilakukan upaya konservasi
• Memiliki keanekaragaman dan
keunikan satwa
• Mempunyai luas yang cukup sebagai
habitat jenis satwa
yang bersangkutan
2.3. Kawasan suaka alam laut • Kawasan berupa perairan laut,
dan perairan darat, wilayah pesisir,
perairan lainnya muara sungai, gugusan karang
dan/atau yang mempunyai ciri khas
berupa keragaman dan/atau
keunikan ekosistem
2.4. Kawasan pantai berhutan • Kawasan pantai berhutan bakau
bakau adalah minimal 130 kali nilai rata-
rata perbedaan air pasang tertinggi
dan terendah tahunan diukur dari
garis air surut terendah ke arah
barat
3. Kawasan rawan bencana

3.2. Kawasan rawan gempa • Daerah yang mempunyai sejarah


bumi kegempaan yang merusak
• Daerah yang dilalui oleh patahan
aktif
• Daerah yang mempunyai catatan
kegempaan dengan
kekuatan (magnitudo) lebih besar
dari 5 pada skala
richter
• Daerah dengan batuan dasar berupa
endapan lepas
seperti endapan sungai, endapan
pantai dan batuan
lapuk
• Kawasan lembah bertebing curam
yang disusun batuan
mudah longsor
3.3. Kawasan rawan gerakan • Daerah dengan kerentanan tinggi
tanah untuk terkena gerakan tanah,
terutama jika kegiatan manusia
menimbulkan gangguan pada lereng
di kawasan ini

Rancangan RPJMD 34
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Definisi Fungsi Kriteria


3.4. Kawasan rawan gelombang • Daerah dengan kerentanan tinggi
pasang dan banjir terkena bencana gelombang pasang
dan banjir

3.5. Kawasan perlindungan • Merupakan areal tempat


plasma nuftah eks-situ pengembangan plasma nuftah
tertentu dan tidak membahayakan

4. Kawasan perlindungan setempat


4.1. Sempadan pantai • Daratan sepanjang tepian pantai
yang lebarnya proporsional dengan
bentuk dan kondisi fisik pantai
sekurang-kurangnya 100m dari titik
pasang tertinggi ke arah darat
4.2. Sempadan sungai • Sekurang-kurangnya 5 m disebelah
luar sepanjang kaki tanggul di luar
kawasan perkotaan dan 3 m
disebelah luar sepanjang kaki
tanggul di luar kawasan perkotaan
• Sekurang-kurangnya 100 m dikanan
kiri sungai besar dan 50 meter
dikanan kiri sungai kecil yang tidak
bertanggul di luar kawasan
perkotaan
• Sekurang-kurangnya 10 m dari tepi
sungai untuk mempunyai
kedalaman tidak lebih besar dari 3
m
• Sekurang-kurangnya 15m dari tepi
sungai untuk mempunyai
kedalaman tidak lebih dari 3 m
sampai dengan 20 m
• Sekurang-kurangnya 20 m dari tepi
sungai untuk sungai yang
mempunyai kedalaman lebih dari 20
m
• Sekurang-kurangnya 100 m dari tepi
sungai untuk sungai yang
terpengaruh oleh pasang surut air
laut, dan berfungsi sebagai jalur
hijau
4.3. Kawasan sekitar waduk dan • Daratan sepanjang tepian waduk
situ dan situ yang lebarnya proporsional
dengan bentuk dan kondisi fisik
waduk dan situ sekurang-kurangnya
50 m dari titik pasang tertinggi ke
arah darat
4.4. Kawasan sekitar mata air • Kawasan dengan radius sekurang-
kurangnya 200 m di sekitar mata air

Rancangan RPJMD 35
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Definisi Fungsi Kriteria


4.5. Kawasan terbuka hijau • Hutan kota, dengan luas hutan
minimal 0,25 ha, dengan jenis
tanaman tahunan membentuk suatu
komunitas tumbuhan yang kompak
pada suatu hamparan
Sumber: RTRW Kabupaten Waropen

2.1.1.8. Klimatologi
Unsur-unsur pembentuk iklim yang utama di suatu wilayah
adalah temperatur, kelembaban dan curah hujan. Ketiga unsur di
atas dipengaruhi oleh intensitas lamanya penyinaran matahari
serta angin yang bertiup di atas wilayah tersebut, termasuk disini
ketinggian tempat dari permukaan laut dan adanya vegetasi berupa
hutan yang dapat membentuk iklim mikro tersendiri pada masing-
masing wilayah.
Iklim yang ada di wilayah Kabupaten Waropen diwakili oleh
Statsiun Meteorologi dan Geofisika Yapen-Waropen (Serui) yang
tercatat di Badan Pusat Statistik Kabupaten Waropen pada kurun
waktu 8 (delapan) tahun terakhir yaitu antara tahun 1995 s.d. 2002
di Kabupaten Waropen dengan jumlah hari hujan rata-rata berkisar
204 – 294 HH/tahun. Bulan-bulan terbasah atau terbanyak curah
hujannya adalah antara bulan Desember sampai dengan April
dengan jumlah curah hujan rata-rata berkisar antara 200 – 500
mm. Jumlah curah hujannya bervariasi antara 2.500 mm/tahun –
4.500 mm/tahun.
Keadaan suhu udara rata-rata per tahun 270 C pertahun
dengan rata-rata minimum sebesar 22,20 C. Sedangkan suhu
udara rata-rata maksimum mencapai 31,30 C. Di wilayah
Kabupaten Waropen, suhu siang hari berkisar antara 320 C – 340
C, sedangkan pada malam hari berkisar antara 230 C – 260 C.

2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah


2.1.2.1. Potensi Pemanfaatan Ruang
Pada bagian ini diuraikan mengenai hasil identifikasi
wilayah Kabupaten Waropen yang memiliki potensi untuk
dikembangkan sebagai kawasan budidaya, seperti pertanian
tanaman pangan, perkebunan, perikanan darat, peternakan,

Rancangan RPJMD 36
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

industri, dan pertambangan, serta potensi-potensi daerah lainnya


yang dimiliki yang selanjutnya akan dijelaskan secara menyeluruh.

Gambar 2.8.
Peta Kawasan Budidaya Kabupaten Waropen

Sumber: RTRW Kabupaten Waropen

2.1.2.2. Kawasan Peruntukan Pertanian


1. Kawasan Peruntukan Tanaman Pangan
Pertanian tanaman pangan adalah lahan yang sepanjang
tahun dapat ditanami karena cukup air yang bersumber dari air
irigasi. Pengembangan pertanian tanaman pangan di Kabupaten
Waropen berkaitan dengan dengan rencana pengembangan irigasi
sebagai sumber air untuk pengairannya. Harapannya adalah bahwa
Kabupaten Waropen dapat menjadi lumbung pangan bagi
kabupaten sekitarnya sehingga perlu dilakukan upaya-upaya
untuk memanipulasi lahan baik secara fisik maupun kimiawi agar
sesuai dengan kondisi ideal yang diharapkan antara lain kontur
lahan yang mendekati datar dan kandungan zat hara yang
mencukupi. Memanipulasi lahan secara fisik juga dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya longsor pada lahan-lahan dengan
kemiringan di atas 15% (agak curam).

Rancangan RPJMD 37
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Subsektor pertanian merupakan usaha tani yang cukup


dominan dikelola para petani di Kabupaten Waropen seperti
komoditi padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan kacang tanah. Tahun
2017 luas panen komoditi padi di Kabupaten Waropen mencapai 89
Ha, dengan total produksi mencapai 320,6 ton. Kemudian di tahun
2020 luas panen komoditi padi di Kabupaten Waropen menurun
menjadi 15,05 Ha, dengan total produksi mencapai 56,55 ton.
Selanjutnya di tahun 2017 luas panen komoditi jagung di
Kabupaten Waropen mencapai 103 Ha, dengan total produksi
mencapai 195,07 ton. Kemudian di tahun 2020 produksi komoditi
jagung di Kabupaten Waropen juga mengalami penurunan menjadi
64 Ha.
Tabel 2.8.
Perkembangan Luas Panen Komoditi Pertanian Tanaman
Pangan di Kabupaten Waropen Tahun 2017-2020 (dalam Ha)
Luas Panen (ha) Produksi (Ton)
Komoditi
2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020
Padi 89 89 - 15.05 302.6 302,60 - 56.55
Jagung 103 103 - - 195,07 195,7 - 64
Ubi Kayu 26 26 - - 318.76 318.76 - -
Ubi Jalar 32 32 - - 323,49 323,49 - -
Kacang
24 24 - - 25,51 25,51 - -
Tanah
Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2020)

Selanjutnya tahun 2018 luas panen komoditi ubi kayu di


Kabupaten Waropen mencapai 26 Ha, dengan total produksi
mencapai 318,76 ton. Selanjutnya di tahun 2018 luas panen
komoditi ubi jalar di Kabupaten Waropen mencapai 32 Ha, dengan
total produksi mencapai 323,49 ton. Luas panen komoditi kacang
tanah di tahun 2018 mencapai 24 Ha, dengan total produksi
mencapai 25,51 ton,

2. Kawasan Peruntukan Hortikultura


Pertanian holtikutura merupakan budidaya tanaman yang
mengolah tanaman bunga, buah, sayuran dan obat-obatan.
Pertanian holtikultura pada umumnya terletak pada kawasan lahan
basah maupun lahan kering. Kawasan pertanian hortikultura
merupakan tanaman pekarangan terpadu di setiap distrik.

Rancangan RPJMD 38
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Pengembangan kawasan holtikultura dilakukan dengan


cara: 1) Pengembangan sistem agropolitan dan pengembangan
kawasan perdesaan khususnya pada pusat sentra produksi
pertanian,

dikembangkan ke seluruh distrik-distrik; 2) Pengembangan sektor


pertanian untuk kegiatan agribisnis, agrowisata dan industri
pengolahan hasil pertanian menjadi makanan dan sejenisnya; 3)
Pengembangan komoditas unggulan.
Rencana pengelolaan kawasan holtikutura di Kabupaten
Waropen adalah sebagai berikut: 1) Mengutamakan komoditas yang
memiliki nilai ekonomis tinggi dan memiliki kemampuan
pemasaran yang luas terutama ekspor; 2) Kawasan ini sebaiknya
tidak diadakan alih fungsi lahan kecuali untuk kegiatan pertanian
dengan catatan memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dan memiliki
kemampuan penyerapan tenaga kerja yang lebih luas; 3) Beberapa
bagian kawasan hortikultura khususnya sayuran terletak pada
ketinggian diatas 1.000 meter dpl, dan banyak memiliki kelerengan
> 40%. Kawasan ini harus dilakukan peningkatan konservasi lahan
dengan mengolah secara teknis dan vegetative. Kawasan pertanian
tanaman hortikultura di kabupaten Waropen tersebar di seluruh
Distrik.

3. Kawasan Peruntukan Perkebunan


Potensi areal komoditi perkebunan di Kabupaten Waropen
dikembangkan berdasarkan fungsi kawasan dan potensi yang ada
pada daerah masing- masing berdasarkan prospek ekonomi yang
dimiliki. Pengembangan kawasan perkebunan diarahkan untuk
meningkatkan peran, efisiensi, produktivitas yang berkelanjutan,
mengembangkan kawasan industri berbasis unggulkan, introduksi
komoditas baru yang potensial dan memiliki kesesuaian lahan
dengan kategori sesuai.
Subsektor perkebunan merupakan usaha tani pada sektor
pertanian yang sangat dominan dikelola para petani di Kabupaten
Waropen antara lain komoditi kelapa, kakao, dan pinang. Tahun
2016 luas tanam komodi kelapa mencapai 888 Ha dengan total
produksi mencapai 54,16 ton. Kemudian pada tahun 2020 luas

Rancangan RPJMD 39
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

tanam kelapa di Kabupaten Waropen mengalami penurunan


menjadi 859 Ha dengan total produksi yang ikut menurun menjadi
564 ton.
Selanjutnya luas tanam komoditi kakao tahun 2016 di
Kabupaten Waropen mencapai 815 Ha dengan total produksi
mencapai 33,64 ton. Kemudian di tahun 2020 luas tanam kakao di
Kabupaten Waropen mengalami peningkatan menjadi 990 Ha,
dengan total produksi yang mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya menjadi 384 ton.
Tabel 2.9.
Perkembangan Luas Tanam Komoditi Utama Subsektor
Perkebunan Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020
Luas Tanam (ha) Produksi (Ton)
Komoditi
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Kelapa 888 685 685 - 859 54,16 43,5 43,5 - 563

Kakao 815 840 840 - 990 33,64 32,8 32,8 - 384

Pinang 35 139 139 - - 42 61 61 - 61


Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)
Luas tanam komoiti pinang tahun 2017 di Kabupaten
Waropen mencapai 35 Ha dengan total produksi mencapai 42 ton.
Kemudian di tahun 2020 luas tanam pinang di Kabupaten Waropen
mengalami peningkatan menjadi 35 Ha, dengan total produksi yang
juga ikut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya menjadi
61 ton.

4. Kawasan Peruntukan Peternakan


Rencana pengembangan peternakan di Kabupaten Waropen
diarahkan pada pengembangan peternakan skala rumah tangga
dan skala besar. Kawasan peruntukan peternakan ini diarahkan ke
seluruh distrik-distrik di Kabupaten Waropen.
Subsektor peternakan merupakan salah satu subsektor
yang memiliki peranan penting dalam perekonomian Kabupaten
Waropen. Ketersediaan rumput sebagai pakan ternak yang cukup
melimpah, sehingga relatif mudah dan cepat diperoleh serta dengan
biaya yang sangat murah. Ternak yang banyak dipelihara oleh
masyarakat di Kabupaten Waropen antara lain adalah sapi,
kambing, babi, ayam kampung, dan itik.

Rancangan RPJMD 40
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.10.
Perkembangan Populasi Ternak
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (ekor)
Jumlah Populasi (ekor)
Ternak
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Sapi 1.431 1.431 2.604 2.699 2.295 2.488
Kambing 373 373 526 531 522 565
Babi 6.154 6.154 7.265 7.265 7.642 8.265
Ayam
19.108 19.108 27.115 21.057 28.505 29.170
Kampung
Itik 272 272 322 456 823 1.186
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Populasi ternak di Kabupaten Waropen cenderung


meningkat selama tahun 2015 hingga tahun 2020. Tahun 2015
populasi ternak sapi mencapai 1.431 ekor, kemudian meningkat
menjadi 2.488 ekor pada tahun 2020. Kemudian populasi ternak
kambing pada tahun 2015 mencapai 373 ekor, kemudian
meningkat menjadi 565 ekor pada tahun 2020. Populasi ternak babi
selama tahun 2015 mencapai 6.154 ekor, kemudian meningkat
menjadi 8.265 ekor pada tahun 2020. Perkembangan populasi
ternak ayam kampung dan itik pada tahun 2015 masing-masing
mencapai 19.108 ekor dan 272 ekor, kemudian meningkat pada
tahun 2018 menjadi 21.057 ekor ayam kampung dan 456 ekor itik.
Tabel 2.11.
Perkembangan Produksi Daging Menurut Jenis Ternak
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (Kg)
Jumlah Produksi (dalam Kg)
Ternak
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Sapi 39.218 39.218 19,993 19.993 15.146 16.867
Kambing 1.532 1.532 509.162 509.162 362 4.596
Babi 115.207 115.207 9.996 9.996 - -
Unggas 25.382 25.382 34,735 32.758 54.373 55.642
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Perkembangan produksi daging di Kabupaten Waropen


cenderung menurun sepanjang tahun 2016-2020, tidak termasuk
produksi daging unggas. Tahun 2015 produksi daging sapi di
Kabupaten Waropen mencapai 39.218 Kg, kemudian mengalami
penurunan produksi di tahun 2020 hingga mencapai 16.867 Kg.
Selanjutnya di tahun 2015 produksi daging kambing di Kabupaten
Waropen mencapai 1.532 Kg, kemudian mengalami kenaikan
produksi di tahun 2020 hingga mencapai 4.596 Kg. Selanjutnya di

Rancangan RPJMD 41
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

tahun 2015 produksi daging babi di Kabupaten Waropen mencapai


115.207 Kg, kemudian mengalami penurunan produksi di tahun
2018 hingga mencapai 9.996 Kg. Produksi daging unggas di
Kabupaten Waropen cenderung mengalami peningkatan sepanjang
tahun 2015-2020. Tahun 2015 produksi daging unggas di
Kabupaten Waropen mencapai 25.382 Kg, kemudian terus
meningkat hingga mencapai 55.642 Kg di tahun 2020.

5. Kawasan Peruntukan Perikanan


Pengembangan perikanan di Kabupaten Waropen diarahkan
pada pengembangan budidaya perikanan. Kawasan perikanan di
Kabupaten Waropen dikembangkan berdasarkan potensi yang ada
pada daerah masing- masing berdasarkan prospek ekonomi yang
dimiliki. Pengembangan kawasan perikanan diarahkan untuk
meningkatkan peran, efisiensi, produktivitas yang berlanjut dan
meningkatkan nilai tambah beberapa komoditi yang potensial.
Pengembangan kawasan perikanan diarahkan untuk
meningkatkan peran, efisiensi, produktivitas yang berlanjut dan
meningkatkan nilai tambah beberapa komoditi yang potensial.
Kabupaten Waropen memiliki potensi kelautan dan
perikanan yang sangat besar, baik berupa ikan-ikan permukaan
(pelanggis), ikan dasar, udang dan kepiting. Potensi perikanan yang
sangat besar tersebut, di tunjang oleh keberadaan hutan mangroove
/ hutan bakau yang luas, dimana Kabupaten Waropen memiliki
hutan bakau terluas di Provinsi Papua. Selain sektor perikanan
tangkap, yang selama ini sudah berkembang, sektor budi daya
perikanan juga memiliki potensi pengembangan yang sangat besar,
namun demikian hal tersebut harus di tunjang dengan keberadaan
sarana dan prasarana pendukungnya, serta kerjasama yang saling
menguntungkan, dengan pihak investor.
Tabel 2.12.
Jumlah Produksi Perikanan
Kabupaten Waropen Tahun 2017-2020 (dalam Ton)

Tahun Jumlah Produksi (Ton)

2017 10.988

Rancangan RPJMD 42
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tahun Jumlah Produksi (Ton)

2018 2.819

2019 2.822

2020 6.897
Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Jumlah produksi perikanan di Kabupaten Waropen


menunjukan fluktuatif dengan kecenderungan meningkat
sepanjang tahun 2017-2020. Tahun 2017 jumlah produksi
perikanan di Kabupaten Waropen mencapai 10.988 ton, kemudian
mengalami penurunan menjadi 2.918 ton pada tahun 2018.
Selanjutnya sampai dengan tahun 2020, jumlah produksi
perikanan di Kabupaten Waropen terlihat meningkat 6.987 ton.

6. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi


Kabupaten Waropen memiliki sumber daya kehutanan yang
sangat besar, dimana sebagian besar wilayahnya merupakan hutan
produksi tetap seluas ± 1.320.466 Ha atau 31,87% dari total luas
wilayah kabupaten dengan distrik Waropen Atas sebagai distrik
yang memiliki hutan produksi tetap terbesar. Penggunaan lahan
hutan lindung mempunyai luas sebesar ± 478.862 Ha atau 11,56%
dari total luas wilayah kabupaten yang tersebar di seluruh distrik.
Hutan produksi yang dapat dikonversi tersebar diseluruh distrik
dengan luas ± 371.682 Ha atau 8,97% dengan luas terbesar
terdapat di Distrik Waropen Atas. Hutan Produksi Terbatas terdapat
di Distrik waropen Atas dan Masirei seluas ± 307.623 Ha atau
7,42%. Selain itu juga terdapat cagar alam yang berada di Distrik
Waropen Atas seluas ± 59.000 Ha atau 1,42%.

7. Kawasan Peruntukan Pertambangan


Kawasan pertambangan di Kabupaten Waropen adalah
berupa kawasan dengan potensi pertambangan mineral logam yaitu
: 1) kawasan peruntukan pertambangan batubara terdapat di
Distrik Marisei, Distrik Demba, Distrik Wonti, Distrik Risei Sayati,
Distrik Soyoi Mambai, Distrik Oudate, Distrik Kirihi dan Distrik

Rancangan RPJMD 43
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Wapoga; 2) kawasan peruntukan pertambangan emas terdapat di


Distrik Oudate, Distrik Inggerus, Distrik Wapoga, Distrik Risei
Sayati, Distrik Wonti, Distrik Demba, Distrik Masirei; 3) Kawasan
Peruntukan Pertambangan Perak dan Tembaga terdapat di Distrik
Wolani dan Distrik Kirihi; 4) Kawasan Peruntukan Pertambangan
Gas dan Minyak Bumi tersebar di seluruh Distrik di Kabupaten
Waropen.

8. Kawasan Peruntukan Pariwisata


Keanekaragaman budaya lokal, yang dapat di jadikan
sebagai sarana pengembangan pariwisata di Kabupaten Waropen.
Berdasarkan pengkajian menurut perspektif sejarah sosial budaya,
Held (1974) telah membagi wilayah Waropen atas 3 (tiga) wilayah
hukum adat yang tercermin dalam perbedaan penggunaan bahasa
sehari-hari. Wilayah tersebut adalah:
1. Wilayah Waropen Ambumi
Masyarakat Hukum Adat Waropen Ambumi terbagi dalam 2
(dua) kelompok, yaitu kelompok yang masuk ke Wilayah
Kabupaten Nabire yang mendiami kampung-kampung Napan,
Wenami, Masipawa, Makimi, Moor, Mambor dan Ambumi dan
kelompok yang masuk wilayah Kabupaten Manokwari yang
mendiami kampung-kampung Yendeman, Syabes, War, Kayob
dan Menarbu.
2. Wilayah Waropen Kai
Masyarakat Hukum Adat Waropen Kai adalah masyarakat
yang mendiami kampung-kampung Samanuai, Wapoga,
Desawa, dan Waren. Sedangkan kampung-kampung Paradoi,
Sanggei, Mambui, Nubuai yang kini tergabung dalam satu
pemukiman yang disebut Urei Faisei, Risei Sayati dan Wonti,
Bokadaro, Koweda. Waropen inilah yang dikatakan sebagai
orang Waropen Asli.
3. Wilayah Waropen Ronari
Masyarakat Hukum Adat Waropen Ronari, yaitu masyarakat
yang mendiami kampung-kampung Barapasi, Sosora, Sorabi,
Kerema, Tamakuri, Teba, Janke, Baitanisa yang mendiami daerah
pedalaman Waropen sebelah Timur sampai pegunungan Vanrees.

Rancangan RPJMD 44
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

9. Keanekaragaman Flora dan Fauna


Kabupaten Waropen memiliki keanekaragaman jenis flora
yang tinggi yang bernilai ekologis dan ekonomis (komersil). Vegetasi
yang ditemui umumnya dapat dikategorikan sebagai rimba
campuran. Jenis-jenis kayu yang mempunyai nilai ekonomis
diantaranya jenis Matoa (Ponetia Pinnata), Bintanggur
(Callophyllum sp.), Nangka Hutan (Arthocorpus sp.), Kayu Putih
(Malaleuca Leucadendum), Ketapang (Terminalia sp.) dan Kayu
Merah (Weinmania Traxina). Adapun nilai kayu mewah yang
memiliki nilai ekonomis tinggi adalah Kayu Besi (Metsia Bijuga).
Jenis-jenis fauna yang ada di Kabupaten Waropen
diantaranya Kuskus (Phalanger Selebencis, P. Maculutus dan P.
Trientalis), Rusa (Cervus Timorensis) dan Babi Hutan (Sus
Celebencis) dan lain-lain. Jenis burung yang dijumpai adalah
Mambruk, Kakatua (Cactua Molucencis), Nuri (Alisaterus
Amboinencis), Kasuari (Casuarius unappendis culatus), Ayam
Hutan dan lain-lain. Jenis-jenis fauna tersebut umumnya hidup
secara soliter (tidak berkelompok). Diantara fauna tersebut yang
termasuk jenis yang dilindungi oleh undang-undang adalah
Kakatua dan Nuri sedangkan yang menjadi hama bagi petani adalah
Babi Hutan (Sus Celebencis).

2.1.3. Aspek Demografi


Pembangunan suatu daerah tidak hanya berfokus pada
pembangunan perekonomian dan pembangunan infrastruktur,
tetapi harus memperhatikan pembangunan sumberdaya manusia.
Hal ini disebabkan karena kedudukan sumberdaya manusia
sebagai pelaku (subyek) dan penikmat pembangunan (obyek)
pembangunan, sehingga sumberdaya manusia merupakan kunci
utama dan penentu keberhasilan pembangunan suatu daerah,
termasuk Kabupaten Waropen. Oleh karena itu, jumlah penduduk
yang besar di suatu daerah belum mampu menjamin terlaksananya
pembangunan dan terwujudnya kesejahteraan di daerah
bersangkutan jika tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas dan
kapasitas penduduknya.

Rancangan RPJMD 45
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Permasalahan pembangunan di suatu daerah akan


senantiasa timbul apabila daerah bersangkutan memiliki jumlah
penduduk yang besar tetapi tidak diimbangi dengan perbaikan
kualitas dan kapasitas sumberdaya manusianya. Oleh karena itu,
berbagai hal dan kondisi kependudukan daerah, baik dilihat dari
sisi jumlah penduduk, rasio jenis kelamin, kepadatan penduduk,
dan sebagainya, akan menjadi suatu karakteristik tersendiri yang
dimiliki oleh setiap daerah dan harus menjadi variabel penting yang
membutuhkan penanganan tersediri.
Secara keseluruhan Perkembangan jumlah penduduk di
Kabupaten setiap cenderung mengalami penurunan. Pada tahun
2016 jumlah penduduk di Kabupaten Waropen mencapai 28.803
jiwa, kemudian mengalami kenaikan jumlah penduduk hingga
mencapai 36.200 jiwa di tahun 2020. Tahun 2016 perkembangan
jumlah penduduk Distrik Waropen Bawah mencapai 5.763 jiwa,
kemudian jumlah penduduk di Distrik ini mengalami peningkatan
hingga mencapai 8.045 jiwa di tahun 2020. Selanjutnya di tahun
2016, perkembangan jumlah penduduk Distrik Demba mencapai
1.402, kemudian jumlah penduduk di Distrik ini mengalami
penurunan hingga menjadi 1.134 jiwa di tahun 2020. Secara
lengkap perkembangan jumlah penduduk menurut distrik di
Kabupaten Waropen dapat terlihat pada tabel 2.13 berikut:
Tabel 2.13.
Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Distrik
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (Jiwa)
Tahun
No Distrik
2016 2017 2018 2019 2020
1 Waropen Bawah 5.763 5.900 4.487 6.313 8.045
2 Inggerus 1.906 1.953 1.616 2.096 2.055
3 Urei Faisei 7.446 7.617 7.725 8.129 11.501
4 Oudate 1.687 1.724 1.94 1.838 2.564
5 Wapoga 2.021 2.072 1.294 2.221 2.346
6 Masirei 1.549 1.586 1.502 1.695 1.652
7 Risei Sayati 1.000 1.010 1.415 2.150 994
8 Demba 1.452 1.481 1.472 2.589 1.382
9 Soyoi 948 989 1.727 - 1.134
10 Wonti 903 932 1.741 - 1.206
11 Walani 2.572 2.619 3.695 2.762 -
12 Kirihi 1.556 1.597 1.998 1.721 3.321
Kab.Waropen 28.803 29.480 30.612 31.514 36.200
Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Rancangan RPJMD 46
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Selanjutnya rata-rata penduduk per kampung di Kabupaten


Waropen pada tahun 2020 cenderung meningkat jika dibandingkan
dengan tahun 2016. Tahun 2016 rata-rata penduduk per kampung
di Kabupaten Waropen mencapai 117 jiwa, kemudian mengalami
peningkatan ditahun 2020 menjadi 309 jiwa. Tahun 2016 Rata-rata
penduduk per kampung di Distrik Waropen Bawah mencapai 824
jiwa, kemudian mengalami peningkatan di tahun 2020 hingga
mencapai 1.149 jiwa per kampung. Selanjutnya di tahun 2016,
Rata-rata penduduk per kampung di Distrik Wapoga mencapai 288
jiwa, kemudian mengalami peningkatan di tahun 2020 hingga
mencapai 335 jiwa per kampung. Secara lengkap perkembangan
rata-rata penduduk menurut distrik di Kabupaten Waropen dapat
terlihat pada tabel 2.14 berikut:
Tabel 2.14.
Rata-rata Penduduk per Kampung Menurut Distrik
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (jiwa)
Jumlah Rata-rata Penduduk Per Kampung (jiwa)
No Distrik
Kampung 2016 2017 2018 2019 2020
Waropen
1 7 824 842 641 901 1.149
Bawah
2 Inggerus 7 273 279 231 299 294
3 Urei Faisei 12 620 634 644 677 958
4 Oudate 8 210 215 242 229 321
5 Wapoga 7 288 296 185 317 335
6 Masirei 10 155 158 150 169 165
7 Risei Sayati 10 100 101 141 215 99
8 Demba 10 146 148 147 258 138
9 Soyoi 10 95 98 172 - 113
10 Wonti 10 91 93 174 - 121
11 Walani 16 161 163 231 172 -
12 Kirihi 10 156 159 199 172 332
Kab.Waropen 117 247 251 262 269 309
Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Selama tahun 2020, di Kabupaten Waopen terdapat


sejumlah penduduk yang melakukan migrasi sebanyak 287 jiwa,
dari total tersebut 111 jiwa di antaranya berasal dari distrik uri
faisei, kemudian 20 jiwa diantaranya berasal dari distrik wapoga
dan 11 jiwa dari distrik inggerus. Sementara sepanjang tahun 2020,
jumlah penduduk yang meninggal dunia sebanyak 32 jiwa. Dari

Rancangan RPJMD 47
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

total tersebut, 16 jiwa penduduk yang meninggal dunia diantaranya


berasal dari distrik uri faisei dan 7 jiwa berasal dari distrik waropen
bawah.
Tabel 2.15.
Rata-rata Penduduk Yang Melakukan Migrasi dan Jumlah
Penduduk meninggal Menurut Distrik Kabupaten Waropen
Tahun 2020 (jiwa)
No Distrik Perpindahan Penduduk Jumlah Meninggal
1 Waropen Bawah 96 7
2 Masirei 9 1
3 Risei Sayati 6 0
4 Inggerus 11 3
5 Kirihi 8 0
6 Oudate 8 3
7 Wapoga 20 1
8 Demba 5 1
9 Wonti 7 0
10 Soyoi Mambai 6 0
11 Urei Faisei 111 16
12 Walani - -
Kabupaten Waropen 287 32
Sumber: Kemendagri RI, (data diolah, 2020)

Berdasarkan data dari Kemendagri RI, proporsi penduduk di


Kabupaten Waropen dominan menganut agama Kristen, kemudian
diikuti oleh agama Islam dan agama Katholik. Jika dilhat dari total
penduduk, sebanyak 82,23% atau 29.768 penduduk menganut
agama Kristen. Sementara penduduk yang menganut agama Islam
sebesar 16,03% atau 5.805 jiwa dari total penduduk di Kabupaten
Waropen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.16.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Menurut Distrik
Kabupaten Waropen Tahun 2020 (jiwa)
No Distrik Islam Kristen Katholik Hindu Budha Konghucu
Waropen
1 1.590 6.004 449 2 0 0
Bawah
2 Masirei 76 1.574 2 0 0 0
3 Risei Sayati 40 951 2 1 0 0
4 Inggerus 594 1451 10 0 0 0
5 Kirihi 3 3.316 2 0 0 0
6 Oudate 332 2.217 15 0 0 0
7 Wapoga 153 2.190 3 0 0 0
8 Demba 39 1.341 2 0 0 0
9 Wonti 17 1.189 0 0 0 0
10 Soyoi Mambai 17 1.114 3 0 0 0

Rancangan RPJMD 48
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

No Distrik Islam Kristen Katholik Hindu Budha Konghucu


11 Urei Faisei 2.944 8.421 136 0 0 0
12 Walani - - - - - -
Kabupaten Waropen 5.805 29.768 624 3 0 0
Sumber: Kemendagri RI, (data diolah, 2020)

Berikutnya jumlah penduduk berdasarkan status


Pendidikan di Kabupaten Waropen selama tahun 2020, dimana
penduduk yang tidak/belum sekolah relatif masih tinggi.
Berdasarkan data dari Kemendari RI, tercatat sebanyak 12.904
penduduk tidak/belum merasakan jenjang Pendidikan. Kemudian
sebanyak 5.219 penduduk yang belum tamat Sekolah Dasar.
Selanjutnya jumlah penduduk yang telah menamatkan Pendidikan
sekolah dasar sebanyak 5.219 penduduk dan sebanyak 3.876
penduduk dengan status Pendidikan sekolah menengah pertama.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 2.17.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Status Pendidikan Menurut
Distrik Kabupaten Waropen Tahun 2020 (jiwa)
Belum
Tidak/Belum Tamat D1 dan
No Distrik Tamat SLTP SLTA D3 S1 S2 S3
Sekolah SD D2
SD
1 Waropen Bawah 2.309 1.058 814 870 2.099 49 191 626 27 2
2 Masirei 579 242 246 188 313 15 24 44 1 0
3 Risei Sayati 364 160 133 110 190 7 8 22 0 0
4 Inggerus 691 353 299 291 345 6 25 43 1 1
5 Kirihi 2.651 204 168 113 146 4 8 25 1 1
6 Oudate 894 433 450 257 439 14 26 51 0 0
7 Wapoga 988 375 322 246 359 13 10 32 0 1
8 Demba 527 290 188 145 189 4 13 25 1 0
9 Wonti 354 272 272 136 152 2 4 14 0 0
10 Soyoi Mambai 358 243 182 136 183 5 11 16 0 0
11 Urei Faisei 3.189 1.589 1.308 1.384 2.966 72 235 713 44 1
12 Walani - - - - - - - - - -
Kabupaten Waropen 12.904 5.219 4.382 3.876 7.381 191 555 1.611 75 6
Sumber: Kemendagri RI, (data diolah, 2020)

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat


2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Kesejahteraan dan pemerataan ekonomi mencakup aspek-


aspek yang tergabung dalam isu otonomi daerah, pemerintahan
umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah,

Rancangan RPJMD 49
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

kepegawaian dan persandian. Secara lebih detil mencakup


pertumbuhan ekonomi yang meliputi pertumbuhan PDRB, laju
inflasi, PDRB per kapita, indeks gini, pemerataan pendapatan versi
Bank Dunia, indeks pembangunan manusia, indeks ketimpangan
regional, persentase penduduk di atas garis kemiskinan. Berikut
adalah gambaran umum mengenai beberapa data tersebut.

2.2.1.1. Struktur Perekonomian dan Nilai PDRB

Produk domestik regional bruto (PDRB) adalah jumlah nilai


tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di
daerah tersebut. Menghitung PDRB bertujuan untuk membantu
membuat kebijakan daerah atau perencanaan, evaluasi hasil
pembangunan, memberikan informasi yang dapat menggambarkan
kinerja perekonomian daerah.
PDRB dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu PDRB Atas
Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan
(ADHK). PDRB ADHB menunjukkan kemampuan sumber daya
ekonomi yang dihasilkan oleh suatu wilayah. Distribusi PDRB
ADHB menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian atau
peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu daerah. Sektor-sektor
ekonomi yang mempunyai peranan besar menunjukkan basis
perekonomian suatu daerah. Sementara, PDRB Atas Dasar Harga
Konstan berguna untuk menunjukkan Laju Pertumbuhan Ekonomi
(LPE) secara keseluruhan maupun sektoral dari tahun ke tahun.
Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya
ekonomi yang besar pula. Nilai dan kontribusi sektoral (lapangan
usaha) PDRB Kabupaten Waropen tahun 2016-2020 dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 2.18.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Waropen Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2016-2020 (Juta Rp)
Lapangan
2016 2017 2018 2019 2020
Usaha

Pertanian,
Kehutanan, dan
Perikanan/Agric 463.834,10 492.073,80 522.547,90 550.572,90 549.500,20
ulture, Forestry
and Fishery

Rancangan RPJMD 50
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Lapangan
2016 2017 2018 2019 2020
Usaha
Pertambangan
dan
Penggalian/Mini 10.099,10 11.344,10 12.697,10 13.809,40 14.015,60
ng and
Quarrying
Industri
Pengolahan/Ma 17.514,90 19.280,20 20.971,80 22.068,40 22.438,10
nufacturing

Pengadaan
Listrik dan
425,8 500,7 442,9 490,3 544,6
Gas/Electricity
and Gas
Pengadaan Air,
Pengelolaan
Sampah,
Limbah dan
Daur
Ulang/Water
supply, 218,1 224,8 229,5 236,2 239
Sewerage,
Waste
Management
and
Remediation
Activities
Konstruksi/Con
438716,1 510161,1 577.896,40 634.241,30 622.812,80
struction

Perdagangan
Besar dan
Eceran;
Reparasi Mobil
G dan Sepeda
93716,6 106814,8 119.753,00 132.147,50 139.765,60
Motor/Wholesal
e and Retail
Trade; Repair of
Motor Vehicles
and Motorcycles

Transportasi
dan
Pergudangan/Tr 28565,8 31832,9 34.277,20 37.338,20 29.131,60
ansportation
and Storage

Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum/
Accommodation 3236,8 3732,4 4.094,40 4.670,30 4.844,10
and Food
Service
Activities

Informasi dan
Komunikasi/Inf
7381 8212,6 9021,5 9700,8 12100,3
ormation and
Communication

Rancangan RPJMD 51
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Lapangan
2016 2017 2018 2019 2020
Usaha
Jasa Keuangan
dan
Asuransi/Finan
9251,1 10128 10875,8 11.476,90 11.130,90
cial and
Insurance
Activities

Real Estat/Real
76.545,40 86.470,40 95.878,00 104.800,10 104.108,80
Estate Activities

Jasa
Perusahaan/Bu 3.529,00 3.904,60 4.289,10 4.560,10 4.749,20
siness Activities

Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
Wajib/Public 311.277,20 332.423,00 350.313,60 365.098,70 359.693,90
Administration
and Defence;
Compulsory
Social Security

Jasa
Pendidikan/Edu 89.183,20 93.830,70 97.847,90 102.954,10 107.950,80
cation

Jasa Kesehatan
dan Kegiatan
Sosial/Human
22.613,40 23.847,00 24.926,10 26.198,00 29.467,40
Health and
Social Work
Activities

Jasa
lainnya/Other
25.357,80 27.915,00 30.306,40 32.409,70 34.589,40
Services
Activities
Produk
Domestik
Regional
Bruto/ Gross 1.601.465,40 1.762.695,90 1.916.368,60 2.052.772,80 2.047.082,20
Regional
Domestic
Product
Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Berdasarkan tabel di atas nilai PDRB Kabupaten Waropen


atas dasar harga berlaku pada tahun 2020 mencapai 2,04 triliun
rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami penurunan
sebesar 0,27 persen dibandingkan dengan tahun 2019 yang
mencapai 2,05 triliun rupiah. Turunnya nilai PDRB ini dipengaruhi

Rancangan RPJMD 52
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

oleh meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha dan


terjadinya bencana non alam wabah virus corona yang juga
melanda Indonesia bahkan dunia. Pandemi Covid-19 berpengaruh
besar pada sektor kesehatan, sosial dan ekonomi. Melemahnya
perekonomian penyebab utamanya adalah lemahnya tingkat
konsumsi masyarakat dan aktivitas investasi sebagai akibat
kebijakan pembatasan sosial untuk mengatasi penyebaran Covid-
19.
Hal yang sama terjadi pada PDRB atas dasar harga Konstan
yang juga mengalami penurunan, mulai dari 1,5 triliun rupiah pada
tahun 2019 menjadi 1,4 triliun rupiah pada tahun 2020. Hal ini
menunjukkan selama tahun 2020 Kabupaten Waropen mengalami
penurunan ekonomi sekitar 2,3 persen dibandingkan tahun
sebelumnya. Hamper semua Sub Sektor pembentuk PDRB ADHK
terdampak pandemi COVID-19. Hal ini menunjukkan bahwa
pengembangan sektor-sektor PDRB perlu mendapat perhatian.
Uraian lebih rinci terkait nilai PDRB ADHK ditampilkan pada Tabel
berikut.
Tabel 2.19.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Waropen Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2016-2020 (Juta Rp)
Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020
Pertanian,
Kehutanan, dan
Perikanan/Agricultu 360.687,60 377.413,80 393.639,80 406.127,00 400.106,60
re, Forestry and
Fishery
Pertambangan dan
Penggalian/Mining 9.276,30 10.127,00 11.278,20 12.039,70 12.018,10
and Quarrying

Industri
Pengolahan/Manufa 14.321,00 15.247,50 16.091,20 16.530,50 16.664,30
cturing

Pengadaan Listrik
dan Gas/Electricity 335,6 366,5 316,1 349 385,1
and Gas
Pengadaan Air,
Pengelolaan
Sampah, Limbah
dan Daur 193,6 194,6 197,6 200,9 201,2
Ulang/Water supply,
Sewerage, Waste
Management and

Rancangan RPJMD 53
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020


Remediation
Activities

Konstruksi/Constru
329160,1 375943,9 422462,2 460.568,30 441.571,60
ction

Perdagangan Besar
dan Eceran;
Reparasi Mobil G
dan Sepeda
Motor/Wholesale 75184,4 83147,8 90890,6 98.274,90 98.903,30
and Retail Trade;
Repair of Motor
Vehicles and
Motorcycles
Transportasi dan
Pergudangan/Trans
22393,5 24113,8 25.227,80 26.952,00 20.732,40
portation and
Storage
Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum/
2533,4 2793,8 3.057,10 3.372,20 3.351,50
Accommodation and
Food Service
Activities
Informasi dan
Komunikasi/Informa
5908,4 6302,8 6635,1 7051,1 8647,8
tion and
Communication
Jasa Keuangan dan
Asuransi/Financial
6330,3 6637,2 6981,1 7.243,90 7.137,20
and Insurance
Activities

Real Estat/Real
62.053,60 68.470,00 74.940,40 78.957,20 79.142,60
Estate Activities

Jasa
Perusahaan/Busines 3.257,90 3.524,40 3.771,80 3.932,10 3.992,20
s Activities
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
228.168,30 236.633,30 246.533,70 252.897,00 241.468,50
Wajib/Public
Administration and
Defence; Compulsory
Social Security
Jasa
Pendidikan/Educati 79.083,30 81.598,20 84.348,00 87.452,00 89.837,00
on

Rancangan RPJMD 54
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020


Jasa Kesehatan dan
Kegiatan
Sosial/Human 18.249,20 18.731,00 19.264,80 19.985,30 21.670,10
Health and Social
Work Activities

Jasa lainnya/Other
22.098,10 23.629,50 25.113,50 26.439,40 26.981,40
Services Activities

Produk Domestik
Regional Bruto/
1.239.234,70 1.334.875,10 1.430.748,90 1.508.372,60 1.472.810,80
Gross Regional
Domestic Product
Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Waropen dapat dilihat


melalui data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB
merupakan komponen untuk melihat jumlah nilai tambah barang
dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian di
daerah. Penghitungan PDRB menggunakan dua jenis harga yaitu
harga berlaku dan harga konstan, yang mana untuk pengukuran
pertumbuhannya lebih jauh dapat dipisahkan untuk Kabupaten
Waropen tanpa tambang dan dengan tambang.
Gambar 2.9.
Laju Pertumbuhan PDRB DP Kabupaten Waropen, Kab.
Kepulauan Yapen dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020 (dalam %)
15
9.46

9.14

8.12

7.32
7.18

5.43
5.41

4.73
4.64
4.64

4.55

10
2.32

5
0
-5
-2.36
-15.75

-4.45

-10
-15
-20
2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Kab. Kepulauan Yapen Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Pertumbuhan ekonomi dengan tambang di Kabupaten


Waropen, terlihat fluktuatif menurun sepanjang tahun 2016-2020.
Tahun 2016 tercatat pertumbuhan ekonomi mencapai 9,46%
kondisi ini kemudian mengalami terus mengalami menurun sampai

Rancangan RPJMD 55
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

dengan tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Waropen


terus menurun hingga menyentuh angka negatif yaitu -2,36%. Jika
di bandingkan dengan Kabupaten sekitar dan Provinsi dari tahun
2016-2019 mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun dengan
kecenderungan menurun. Dengan adanya Pandemi COVID-19 di
Tahun 2020 berdampak pada turunnya laju pertumbuhan PDRB
dengan tambang baik pada kabupaten/kota di Provinsi Papua.
Selanjutnya dengan mengeliminasi sektor tambang (TP)
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Waropen tidak terlalu signifikan
pengaruhnya, kondisi ini mengindikasikan bahwa perekonomian
kabupaten Waropen tidak tergantung pada sektor tambang. Trend
pertumbuhan ekonomi TP Kabupaten Waropen terlihat sama
dengan pertumbuhan ekonomi DP yang mengalami penurunan
sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016 pertumbuhan ekonomi
TP Kabupaten Waropen mencapai 9,45%, kemudian terus
mengalami penurunan hingga mencapai angka negatif menjadi -
2,38% pada tahun 2020. Menurunnya kinerja ekonomi di
Kabupaten Waropen sebenarnya juga dialami oleh Kabupaten
lainnya di Papua yang secara umun kondisi ini disebabkan karena
masih rendahnya akses infrastruktur penggerak ekonomi dan
masih lemahnya tata kelola pemerintahan yang baik serta kualitas
tenaga kerja yang rendah, sehingga berimplikasi langsung terhadap
rendahnya produktivitas dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Waropen.
Gambar 2.10.
Laju pertumbuhan PDRB TP Kabupaten Waropen Kabupaten
Waropen, Kab. Kepulauan Yapen dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020 (dalam %)
9.45

12
8.11

7.15

10
6.44

5.41
5.17

5.14

4.98
4.72
4.62

4.54

8
5.4

6
4
2
0
-4.47
-2.38

-3.51

-2
-4
-6
2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Kab. Kepulauan Yapen Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Rancangan RPJMD 56
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

PDRB per kapita adalah Nilai PDB atau PDRB dibagi jumlah
penduduk dalam suatu wilayah per periode tertentu. PDRB per
kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan PDRB
per kepala atau per satu orang penduduk. PDRB per kapita atas
dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan
nyata ekonomi per kapita penduduk suatu wilayah. Oleh karena itu,
besar kecilnya jumlah penduduk akan mempengaruhi nilai PDRB
per kapita, sedangkan besar kecilnya nilai PDRB sangat tergantung
pada potensi sumber daya alam dan faktor- faktor produksi yang
terdapat di daerah tersebut. Pada Tahun 2020 PDRB per kapita
Kabupaten Waropen sebesar 45,8 juta rupiah yang artinya
pendapatan tiap penduduk Kabupaten Waropen secara rata-rata
mencapai 45,8 juta rupiah per orang per tahun. Nilai PDRB per
kapita ini terlihat fluktuatif dan tidak banyak mengalami kenaikan
sejak tahun 2016 yaitu sebesar 43,02 juta rupiah. Berdasarkan
informasi PDRB per Kapita, kesejahteraan masyarakat Kabupaten
Waropen lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata Provinsi
Papua, namun lebih tinggi dari Kabupaten sekitarnya yaitu
Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Supiori dan Kabupaten
Kepulauan Yapen.
Tabel 2.20.
PDRB Per Kapita Dengan Tambang di Wilayah Adat Saireri dan
Provinsi Papua Tahun 2016-2020 (Ribu rupiah)
Kab.
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Provinsi
Tahun Kepulauan
Waropen Supiori Biak Numfor Papua
Yapen
2016 43.025 36.415 24.694 27.171 54.002
2017 45.281 36.651 23.093 27.866 57.864
2018 46.738 36.437 22.610 28.415 63.386
2019 47.864 36.744 22.504 28.643 56.078
2020 45.882 36.315 20.976 26.810 57.905
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Selanjutnya perkembangan PDRB per kapita TP Kabupaten


Waropen juga terlihat konsisten meningkat sepanjang tahun 2016-
2020 dan tidak menunjukan perbedaan secara signifikan terhadap
perkembangan PDRB per kapita DP. Pada Tahun 2020 PDRB per
kapita Kabupaten Waropen sebesar 45,5 juta rupiah yang artinya
pendapatan tiap penduduk Kabupaten Waropen secara rata-rata
mencapai 45,5 juta rupiah per orang per tahun. Nilai PDRB per

Rancangan RPJMD 57
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

kapita ini terlihat fluktuatif dan tidak banyak mengalami kenaikan


sejak tahun 2016 yaitu sebesar 42,7 juta rupiah. Berdasarkan
informasi PDRB per Kapita, kesejahteraan masyarakat Kabupaten
Waropen lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata Provinsi
Papua, namun lebih tinggi dari Kabupaten sekitarnya yaitu
Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Supiori dan Kabupaten
Kepulauan Yapen.
Tabel 2.21.
PDRB Per Kapita Tanpa Tambang di Wilayah Adat Saireri dan
Provinsi Papua Tahun 2016-2020 (Ribu rupiah)
Kab.
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Provinsi
Tahun Kepulauan
Waropen Supiori Biak Numfor Papua
Yapen
2016 42.702 36.287 24.466 27.020 35.600
2017 44.937 36.524 22.884 27.706 37.504
2018 46.370 36.312 22.405 28.250 40.162
2019 47.482 36.619 22.290 28.475 42.868
2020 45.508 36.189 20.777 26.648 41.533
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Kontribusi sektor pertanian dalam pembentukkan PDRB


Kabupaten Waropen masih dominan namun terlihat cenderung
menurun sepanjang tahun 2015-2020 dengan rata-rata sebesar
28,24%. Tahun 2015 besaran kontribusi sektor pertanian mencapai
30,45% dan terlhat menurun kontribusinya sampai dengan tahun
2019 yaitu sebesar 26,29% dan kemudian meningkat menjadi
27,17% atau meningkat sebesar 0,89% di tahun 2020.
Gambar 2.11.
Kontribusi Sektor Pertanian/Perkebunan Terhadap PDRB
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (dalam %)
31.00 30.45

30.00
29.11
29.00 28.27

28.00 27.51
27.17
26.92
27.00

26.00

25.00
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Selanjutnya kontribusi sektor pertambangan dalam


pembentukkan PDRB di Kabupaten Waropen terlihat hanya di

Rancangan RPJMD 58
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

bawah 1% namun dengan kecenderungan menurun sepanjang


tahun 2015-2020 dengan rata-rata sebesar 0,71. Tahun 2015
kontribusi sektor pertambangan hanya mencapai 0,75% dan
kemudian mengalami penurunan menjadi 0,68% pada tahun 2020.
Gambar 2.12.
Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (dalam %)
0.78 0.76
0.75 0.75
0.76
0.74
0.72
0.7 0.68
0.67
0.68 0.66
0.66
0.64
0.62
0.6
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Demikian juga dengan kontribusi sektor perdagangan dalam


pembentukkan PDRB di Kabupaten Waropen terlihat hanya di
bawah 7% namun dengan kecenderungan meningkat sepanjang
tahun 2015-2020 dengan rata-rata sebesar 6,30%. Tahun 2015
kontribusi sektor perdagangan hanya mencapai 6,03% dan
kemudian terus mengalami peningkatan menjadi 6,83% hingga
tahun 2020.
Gambar 2.13.
Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (dalam %)
7 6.83
6.8

6.6 6.44

6.4 6.23 6.25

6.2 6.03 6.07

5.8

5.6
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Rancangan RPJMD 59
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Untuk sektor industri Kabupaten Waropen, kontribusinya


dalam pembentukkan PDRB terlihat konsiten menurun sepanjang
tahun 2015-2020 dengan rata-rata mencapai 1,12%. Pada tahun
2015 kontribusi sektor industri terhadap pembentukkan PDRB
hanya mencapai 1,18% kemudian terlihat menurun sampai dengan
tahun 2020 menjadi 1,10%.
Gambar 2.14.
Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (dalam %)
1.2 1.18
1.18 1.16
1.16 1.14
1.14
1.12 1.10
1.09
1.1 1.08
1.08
1.06
1.04
1.02
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Jika diperhatikan secara keseluruhan laju perkembangan


sektor indutri di Kabupaten Waropen sepanjang tahun 2015-2020
cenderung mengalami fluktuatif yang menurun dengan rata-rata
mencapai 5%. Tahun 2015 pertumbuhan sektor indutri Kabupaten
Waropen mencapai 7,12% dan mengalami peningkatan pada tahun
2016 menjadi 7,25% dan kemudian kembali terlihat menurun
menjadi 0,81% hingga tahun 2020.
Gambar 2.15.
Pertumbuhan Industri Kabupaten Waropen
Tahun 2015-2020 (dalam %)
8 7.12 7.25
6.56
7
5.53
6
5
4
2.73
3
2
0.81
1
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Rancangan RPJMD 60
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.2.1.2. Laju Inflasi Deflator


Untuk tingkat inflasi di Kabupaten Waropen, indikator
kenaikan harga-harga daerah yang lazim digunakan adalah angka
deflator, dimana angka tersebut sebagai proksi untuk
menggambarkan tingkat inflasi di suatu wilayah.
Gambar 2.16.
Laju Inflasi Deflator Kabupaten Waropen
Tahun 2016-2020 (dalam %)
3.50 3.08
3.00
2.50 2.13 2.09
2.00 1.58
1.42
1.50
1.00
0.50
0.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Perkembangan kenaikan harga harga secara umum di


Kabupaten Waropen terlihat fluktuatif dengan kecenderungan
meningkat sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016 inflasi
Kabupaten Waropen mencapai 3,08% kemudian menurun menjadi
1,42% pada tahun 2018. Namun hingga tahun 2020 inflasi terlihat
mengalami kenaikan kembali mencapai 2,09%.

2.2.1.3. Indeks Gini Rasio


Koefisien Gini (Gini Ratio) merupakan salah satu ukuran
yang paling sering digunakan untuk mengukur tingkat
ketimpangan pendapatan secara menyeluruh. Koefisien Gini
didasarkan pada kurva Lorenz yaitu sebuah kurva pengeluaran
kumulatif yang membandingkan distribusi variabel tertentu dengan
distribusi Uniform (seragam) yang mewakili persentase kumulatif
penduduk.
Ukuran kesenjangan Indeks Gini berada pada besaran 0
(nol) dan 1 (satu). Nilai 0 (nol) pada indeks gini menunjukkan
tingkat pemerataan yang sempurna. Semakin besar nilai Indeks
Gini, maka semakin tidak sempurna tingkat pemerataan
pendapatan atau semakin tinggi pula tingkat ketimpangan

Rancangan RPJMD 61
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

pengeluaran antar kelompok penduduk berdasarkan golongan


pengeluaran. Jadi, Indeks Gini bernilai 0 (nol) artinya terjadi
kemerataan sempurna, sementara Indeks Gini bernilai 1 (satu)
berarti ketimpangan sempurna. Jadi, Indeks Gini bernilai 0 (nol)
artinya terjadi kemerataan sempurna, sementara Indeks Gini
bernilai 1 (satu) berarti ketimpangan sempurna. Standar penilaian
ketimpangan gini ratio ditentukan dengan menggunakan kriteria
seperti berikut: 1) GR < 0,4 dikategorikan sebagai ketimpangan
rendah; 2) 0,4 <GR < 0,5 dikategorikan sebagai ketimpangan sedang
(moderat); 3) GR > 0,5 dikategorikan sebagai ketimpangan tinggi.

Gambar 2.17.
Indeks Gini Rasio Kabupaten Waropen dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020 (%)

0.450 0.390 0.397 0.384 0.394


0.400
0.350
0.300 0.340
0.310 0.300
0.250 0.280
0.200
0.150
0.100
0.050
0.000
2016 2017 2018 2019

Kabupaten Waropen Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Untuk ketimpangan pendapatan yang direpresentasikan


dengan angka ratio gini menunjukkan bahwa secara keseluruhan
ketimpangan distribusi pendapatan di Kabupaten Waropen
mengalami fluktuasi sepanjang tahun 2015-2020 yang indeksnya
cenderung mengalami peningkatan. Catatan terendah angka gini
rasio Kabupaten Waropen terjadi di tahun 2018 sebesar 0,25 poin
kemudian meningkat kembali menjadi 0,35 poin pada tahun 2020.
Rasio Gini di Kabupaten Waropen terlihat tidak banyak mengalami
perbedaan daripada rasio gini provinsi. Artinya tingkat
ketimpangan pendapatan di Kabupaten Waropen termasuk tinggi.
Angka gini ratio Kabupaten Waropen menunjukkan bahwa
ketimpangan pendapatan antar golongan masyarakat tergolong

Rancangan RPJMD 62
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

‘rendah’. Situasi ini membutuhkan upaya agar ketimpangan tidak


menjadi lebih tinggi seiring meningkatnya perekonomian.

2.2.1.4. Pemerataan pendapatan versi Bank Dunia


Bank Dunia mengukur pendistribusian kue ekonomi atau
mengukur pemerataan pendapatan dalam masyarakat dengan
pendekatan besar persentase distribusi pengeluaran penduduk
suatu wilayah berdasarkan kategori pendapatan 40 persen ke
bawah, 40 persen menengah dan 20 persen ke atas. Jika yang
distribusi pengeluaran penduduk berkategori 40 persen ke bawah
adalah kurang dari 17 persen, maka wilayah itu dikatakan
mempunyai ketimpatan pemerataan pendapatan yang tinggi,
artinya kue ekonomi dalam wilayah itu tidak banyak dinikmati oleh
masyarakat berpendapatan 40 persen ke bawah. Dari pengukuran
pemerataan pendapatan berdasarkan versi Bank Dunia,
menunjukkan bahwa kelompok yang mempunyai pendapatan
berkategori pendapatan 20 persen keatas pada tahun 2020 sebesar
41,60%. Untuk kelompok pendapatan 40 persen menengah pada
tahun 2020 sebesar 39,69%. Selanjutnya 40 persen terbawah di
Kabupaten Waropen pada tahun 2020 sebesar 18,72%. Hal ini
menunjukkan bahwa kelompok ketimpangan pendapatan 40
persen terbawah yang terjadi di Kabupaten Waropen pada tahun
2020 termasuk dalam kategori rendah.
Gambar 2.18.
Ketimpangan Pendapatan Versi Bank Dunia
Kabupaten Waropen dan Provinsi Papua Tahun 2019-2020 (%)
44.55
44.66

39.53
39.69

39.73

43.32
41.6

50
40.1

45
40
35
18.72

30
17.14

15.62
15.35

25
20
15
10
5
0
Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi
Waropen Papua Waropen Papua Waropen Papua
40% berpendapatan 40% berpendapatan sedang 20% berpendapatan tinggi
rendah

2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Rancangan RPJMD 63
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Jika dibandingkan dengan pemerataan pendapatan


berdasarkan versi Bank Dunia pada Provinsi Papua, menunjukkan
bahwa kelompok yang mempunyai pendapatan berkategori
pendapatan 20 persen keatas pada tahun 2019 sebesar 44,55%,
meningkat menjadi 44,66% pada tahun 2020. Untuk kelompok
pendapatan 40 persen menengah pada tahun 2019 sebesar 40,10%
dan menurun pada tahun 2020 menjadi 39,73%. Selanjutnya 40
persen terbawah di Provinsi Papua pada tahun 2019 sebesar
15,35%, kemudian meningkat menjadi 15,62% pada tahun 2020.

2.2.1.5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator
untuk mengetahui tiga dimensi pokok pembangunan manusia yang
mencerminkan status kemampuan dasar penduduk, meliputi:
Angka Usia Harapan Hidup (UHH) untuk mengukur peluang hidup;
rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf untuk mengukur
status tingkat pendidikan penduduk; serta pengeluaran rill per
kapita untuk mengukur akses terhadap sumberdaya untuk
mencapai standar hidup layak.
Tabel 2.22.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Berdasarkan Wilayah Adat
Saireri dan Provinsi Papua Tahun 2016-2020
Kab.
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Provinsi
Tahun Kepulauan
Waropen Supiori Biak Numfor Papua
Yapen
2016 63,10 60,59 71,13 65,55 58,05
2017 64,08 61,23 71,56 66,07 59,09
2018 64,80 61,84 71,96 67,00 60,06
2019 65,34 62,30 72,57 67,76 60,84
2020 64,94 62,30 72,19 67,66 60,44
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

IPM yang mengambarkan capaian dimensi kesehatan,


Pendidikan dan daya beli di Kabupaten Waropen tersebut
menunjukan perkembangan yang lambat, yaitu sejak tahun 2015
sampai dengan tahun 2020 hanya ada peningkatan 2,59 poin.
Perkembangan IPM dari tahun 2016 yaitu 63,10 poin dan terus
meningkat hingga di tahun 2019 menjadi 65,34 poin. Namun
kembali mengalami penurunan di tahun 2020 menjadi 64,94 poin
atau turun sebesar 0,40 poin dari tahun sebelumnya. Berdasarkan

Rancangan RPJMD 64
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

pada table diatas bahwa capaian IPM Kabupaten Waropen berada


di urutan ketiga berdasarkan pada wilayah adat saireri. IPM
Kabupaten Waropen masih relative lebih tinggi dibandingkan IPM
Kabupaten Supiori dan Provinsi Papua, namun masih berada di
bawah rata-rata IPM Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten
Kepulauan Yapen.

2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial


2.2.2.1. Angka Melek Huruf
Angka melek huruf (AMH) merupakan salah satu indikator
yang sering digunakan untuk mengukur kondisi literasi suatu
masyarakat di suatu daerah. AMH merupakan salah satu
komponen penentu tingkat kualitas pembangunan pendidikan di
suatu daerah. Oleh karena itu AMH merupakan bagian dari
indikator penting pembangunan daerah khususnya di bidang
pendidikan.
Gambar 2.19.
Angka Melek Huruf Penduduk Usia 25 Tahun ke Atas
Kabupaten Waropen dan Provinsi Papua Tahun 2016-2019 (%)
120
93.15 96.5
100 91.92
84.67
80

60 73.05 73.89
66.06 69.48
40

20

0
2016 2017 2018 2019

Kabupaten Waropen Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Capaian AMH penduduk usia 25 tahun ke atas Kabupaten


Waropen cenderung mengalami fluktuatif sepanjang tahun 2016-
2019. Tahun 2016 AMH Penduduk Usia 25 Tahun ke Atas
Kabupaten Waropen tercatat sebesar 93,15% dan kemudian
mengalami penurunan di tahun 2017 menjadi 84,67%. Sempat
meningkat kembali di tahun 2018 mencapai 96,50%, namun di
tahun 2019 kembali mengalami penurunan menjadi 91,92%.
Namun jika dilihat berdasarkan capaian tingkat provinsi, AMH

Rancangan RPJMD 65
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

penduduk 25 tahun ke atas Kabupaten Waropen masih terlihat


lebih tinggi selama empat tahun terakhir.

2.2.2.2. Rata-rata Lama Sekolah


Untuk menghitung rata-rata lama sekolah (RLS) dibutuhkan
informasi tentang partisipasi sekolah, jenjang dan jenis pendidikan
tertinggi yang pernah/sedang diduduki, ijazah tertinggi yang
dimiliki, serta tingkat/kelas tertinggi yang pernah/sedang
diduduki. Data ini digunakan untuk melihat akses penduduk dalam
hal mengenyam pendidikan formal. Perkembangan RLS Kabupaten
Waropen secara umum mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun dan telah sesuai dengan target program pendidikan wajib
belajar 9 tahun. Pada tahun 2016 RLS Kabupaten Waropen berada
pada posisi 8,66 artinya bahwa rata-rata lama sekolah penduduk
usia sekolah adalah 8-9 tahun. Kemudian pada tahun 2020 RLS
Kabupaten Waropen meningkat menjadi 9,20 artinya bahwa rata-
rata lama sekolah penduduk usia sekolah adalah 9 tahun. Kondisi
ini mengindikasikan bahwa kemampuan penyelenggaraan
pendidikan di Kabupaten Waropen dalam menyerap penduduk usia
sekolah telah terlaksana dengan optimal. Jika dibandingkan
dengan tingkat Provinsi, RLS Kabupaten Waropen terlihat lebih
tinggi, dimana RLS Provinsi Papua tahun 2020 hanya mencapai
6,69, artinya bahwa rata-rata lama sekolah penduduk usia sekolah
adalah 6-7 tahun.
Gambar 2.20
Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Waropen dan Provinsi
Papua Tahun 2016-2020 (dalam tahun)
10 9.18 9.20
8.66 8.67 8.87
9
8
7
6
6.52 6.65 6.69
5 6.15 6.27
4
3
2
1
0
2016 2017 2018 2019 2020

Kabupaten Waropen Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Rancangan RPJMD 66
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.2.2.3. Harapan Lama Sekolah


Harapan Lama Sekolah (HLS) merupakan indikator yang
digunakan untuk menggambarkan tingkat ketersediaan dan
kualitas penyelenggaraan pendidikan yang disiapkan oleh
pemerintah bagi penduduk usia sekolah. Angka HLS menunjukkan
jangka waktu yang diharapkan dapat dimanfaatkan penduduk usia
sekolah untuk berpartisipasi dalam pendidikan formal yang
diselenggarakan oleh pemerintah. Perkembangan HLS Kabupaten
Waropen terlihat konsisten mengalami peningkatan sepanjang
tahun 2015-2020.
Gambar 2.21.
Harapan Lama Sekolah Kabupaten Waropen
Dan Provinsi Papua Tahun 2016-2020 (dalam tahun)
14 12.6 12.61 12.77 12.78 12.79
12
10
10.54 10.83 11.05 11.08
8 10.23

6
4
2
0
2016 2017 2018 2019 2020

Kabupaten Waropen Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Pada tahun 2016 diperkirakan HLS Kabupaten Waropen


mencapai 12,6 tahun, yang mengindikasikan secara rata-rata anak
usia 7 tahun yang masuk jenjang pendidikan formal pada tahun
2015 memiliki peluang untuk bersekolah selama 12 tahun atau
setara dengan kelas 3 SMA atau masih di bawah jenjang
diploma/PT. Kemudian pada tahun 2020 HLS Kabupaten Waropen
mencapai 12,79 tahun yang mengindikasikan secara rata-rata anak
usia 7 tahun yang masuk jenjang pendidikan formal pada tahun
2019 memiliki peluang untuk bersekolah selama 12-13 tahun yang
berarti pada tahun 2020 memiliki peluang untuk menempuh
pendidikan selama 12-13 tahun atau berpeluang untuk
melanjutkan ke jenjang diploma/PT. Jika dibandingkan dengan
Provinsi Papua, HLS Kabupaten Waropen relatif lebih tinggi. HLS
Provinsi Papua tahun 2020 sebesar 11,08. rata-rata anak usia 7

Rancangan RPJMD 67
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

tahun yang masuk jenjang pendidikan formal pada tahun 2020


memiliki peluang untuk bersekolah selama 11 tahun atau setara
dengan kelas 2 SMA atau masih di bawah jenjang diploma/PT.

2.2.2.4. Angka Partisipasi Kasar


Perkembangan angka partisipasi kasar (APK) SD di
Kabupaten Waropen terlihat fluktuatif dengan arah menurun. APK
pada jenjang SD menunjukkan perbandingan anak yang masuk
pendidikan di bangku sekolah dasar dengan penduduk usia sekolah
dasar. Semakin tinggi APK menunjukkan semakin banyak anak
yang tidak tepat waktu atau di luar usia sekolah pada jenjang yang
bersangkutan atau ada anak yang bersekolah belum cukup umur
atau melebihi umur yang sebenarnya untuk jenjang tersebut.
Gambar 2.22.
Angka Partisipasi Kasar Sekolah Dasar (SD)
Kabupaten Waropen dan Provinsi Papua Tahun 2016-2020
(dalam %)
104.65

94.74

110.33

99.85

107.95

106.91
94.47
92.94

120
91.94

91.27
100

80

60

40

20

0
2016 2017 2018 2019 2020

Kabupaten Waropen Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Capaian APK SD Kabupaten Waropen pada tahun 2016 yaitu


sebesar 104,65% kemudian terlihat menurun menjadi 99,85% di
tahun 2018, sempat kembali meningkat menjadi 107,95 pada tahun
2019, namun kembali menurun menjadi 106,91% pada tahun
2020. Perkembangan APK SD Kabupaten Waropen
mengindikasikan bahwa terdapat penduduk di luar usia sekolah SD
(7-12 tahun) yang masih bersekolah di Sekolah Dasar yang dapat
terlihat dari angka APK SD yang nilainya lebih besar dari 100%,
kecuali APK tahun 2020. Hasil analisis menunjukkan bahwa APK
Kabupaten Waropen relative lebih tinggi jika dibandingkan dengan
rata-rata APK Provinsi Papua.

Rancangan RPJMD 68
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2.23.
Angka Partisipasi Kasar Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Kabupaten Waropen dan Provinsi Papua Tahun 2016-2020
(dalam %)

99.27

96.96
96.51
150

88.79
78.19
100

50 82.2 87.81 78.11 81.24


72.07

0
2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Selanjutnya untuk jenjang SMP, angka partisipasi kasar


(APK) Kabupaten Waropen cenderung terlihat fluktuatif sepanjang
tahun 2016-2020. Tahun 2016, APK SMP tercatat sebesar 99,27%
kemudian terlihat menurun hingga menjadi 78,19% pada tahun
2017 dan meningkat kembali hingga tahun 2020 menjadi 96,96%.
Semakin rendah APK SMP mengindikasikan bahwa semakin sedikit
anak usia jenjang SMP yang tidak melanjutkan sekolah pada
jenjang SMP atau masih duduk di jenjang SD. Sementara jika
dibandingkan dengan APK SMP Provinsi papua yang cenderung
mengalami fluktuatif selama lima tahun terakhir. Tahun 2020, APK
SMP Kabupaten Waropen tercata lebih tinggi jika dibandingkn
dengan APK SMP Provinsi Papua.

Gambar 2.24.
Angka Partisipasi Kasar Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kabupaten Waropen dan Provinsi Papua Tahun 2016-2020
(dalam %)
150 127.66
117.76
109.41
98.08 98.20
100

50 76.33 76.55
66.85 67.94 65.07

0
2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2020)

Rancangan RPJMD 69
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Jika dilihat berdasarkan grafik diatas, APK pada jenjang SMA di


Kabupaten Waropen terlihat jauh lebih melampaui capaian dari
angka rata-rata Provinsi Papua dengan perkembangan yang
cenderung menurun sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016,
APK jenjang SMA Kabupaten Waropen tercatat sebesar 127,66%
kemudian namun hingga tahun 2020 terlihat mengalami
penurunan hingga mencapai 76,55%. Semakin rendah APK jenjang
SMA mengindikasikan bahwa semakin sedikit anak usia jenjang
SMP yang tidak melanjutkan sekolah pada jenjang SMA atau masih
duduk di jenjang SMP.

2.2.2.5. Angka Partisipasi Murni


Angka Partisipasi Murni (APM) adalah indikator pendidikan
yang digunakan untuk mengetahui partisipasi penduduk yang
bersekolah tepat pada waktunya. APM adalah persentase siswa
dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari
jumlah penduduk di usia yang sama. APM juga menunjukkan
partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan
tertentu. APM di suatu jenjang pendidikan didapat dengan cara
membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang sedang
bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan
dengan jenjang sekolah tersebut.
Gambar 2.25.
Angka Partisipasi Murni Sekolah Dasar (SD)
Kabupaten Waropen dan Provinsi Papua Tahun 2016-2020
(dalam %)
92 79.15 79.2 79.4
91.39 91.29
91.5 79.2
91 90.74 79
79.09 90.52
90.5 78.8
90 78.83 89.81 78.6
89.5 78.66 78.4
89 78.2
2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

APM Kabupaten Waropen pada jenjang Pendidikan SD


trendnya terlihat fluktuatif dengan kecenderungan meningkat
sepanjang tahun 2016-2020. Pada tahun 2016 capaian APM SD

Rancangan RPJMD 70
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Kabupaten Waropen mencapai 91,39% kemudian mengalami


penurunan menjadi 89,81% di tahun 2018 dan di tahun
selanjutnya capaian APM jenjang SD mulai mengalami kenaikan
dari 90,52% di tahun 2019 menjadi 90,74% di tahun 2020, maka
capaian APM SD Kabupaten Waropen telah melebihi capaian
provinsi. APM yang tinggi menunjukkan tingginya tingkat
partisipasi murni sekolah dasar, tanpa memperhatikan ketepatan
usia sekolah pada jenjang pendidikannya.
Gambar 2.26.
Angka Partisipasi Murni Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Kabupaten Waropen dan Provinsi Papua Tahun 2016-2020
(dalam %)
80 71.65 73.81 73.76
69.99 69.41
70
60
50 57.09 57.19 57.95
54.26 56.13
40
30
20
10
0
2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Kemudian APM Kabupaten Waropen pada jenjang Pendidikan


SMP trendnya cenderung meningkat sepanjang tahun 2016-2020.
Pada tahun 2016, APM SMP Kabupaten Waropen mencapai 66,99%.
dan hingga tahun 2020 terus mengalami kenaikan menjadi 73,76%.
Jika dibandingkan dengan capaian APM SMP Provinsi Papua pada
tahun 2020 yang tercatat 57,95%, maka capaian APM SMP
Kabupaten Waropen telah melebihi capaian provinsi. APM SMP yang
tinggi menunjukkan tingginya tingkat partisipasi sekolah, tanpa
memperhatikan ketepatan usia sekolah pada jenjang
pendidikannya.
Kemudian APM Kabupaten Waropen pada jenjang Pendidikan
SMA trendnya cenderung menurun dari tahun 2016-2020. Pada
tahun 2016 capaian APM SMA Kabupaten Waropen mencapai
64,94%, dan sempat mengalami penigkatan pada tahun 2017

Rancangan RPJMD 71
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

menjadi 64,97%, kemudian kembali menurun hingga tahun 2019


menjadi 60,64%. Namun di akhir periode yaitu tahun 2020 capaian
APM SMA Kabupaten Waropen meningkat sebesar 0,08 poin atau
menjadi 60,72%. capaian APM SMA Kabupaten Waropen telah
melebihi capaian provinsi. APM SMA yang tinggi menunjukkan
tingginya tingkat partisipasi sekolah, tanpa memperhatikan
ketepatan usia sekolah pada jenjang pendidikannya.
Gambar 2.27.
Angka Partisipasi Murni Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kabupaten Waropen dan Provinsi Papua Tahun 2016-2020
(dalam %)
70 64.94 64.97
61.01 60.64 60.72
60

50

40
43.27 43.48 44.31 44.21 44.73
30

20

10

0
2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

2.2.2.6. Angka Harapan Hidup


Umur Harapan Hidup merupakan ukuran terhadap
peningkatan kesejahteraan penduduk pada umumnya dan derajat
kesehatan pada khususnya. Dalam kurun waktu 2016 - 2020,
Umur Harapan Hidup di Kabupaten Waropen semakin meningkat
dari 65,12 pada tahun 2016 menjadi 65,79 di tahun 2020, artinya
secara rata-rata anak yang dilahirkan di Kabupaten Waropen dapat
bertahan hidup hingga mencapai usia 65-66 tahun. Hal ini
menunjukkan bahwa kualitas kesehatan masyarakat di Kabupaten
Waropen secara umum sudah semakin membaik. Bila
dibandingkan dengan Provinsi Papua, Usia Harapan Hidup (UHH)
kabupaten Waropen lebih tinggi dibandingkan angka UHH Provinsi
Papua. Hal ini dapat terlihat pada Gambar 2.28. Dari tahun 2016 -
2020, UHH Kabupaten Waropen selalu di atas Provinsi Papua.

Rancangan RPJMD 72
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2.28.
Angka Usia Harapan Hidup
Kabupaten Waropen dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020 (usia)
66.6
66.4 66.33
66.24
66.2 65.99
66 65.82
65.77
65.8
65.6 65.79
65.4 65.65
65.2 65.36
65
65.12 65.14
64.8
64.6
64.4
2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

2.2.2.7. Prevalensi Balita Gizi Kurang


Perkembangan balita gizi kurang di Kabupaten Waropen
persentasenya terlihat fluktuatif sepanjang tahun 2015-2017.
Tahun 2015, persentase balita gizi kurang mencapai 22,60%
kemudian persentase balita gizi buruk terlihat naik cukup besar di
tahun 2016 hingga sebesar 34,70% dan selanjutnya pada tahun
2018 Prevalensi balita gizi buruk di Kabupaten Waropen terlihat
meningkat hingga menjadi 52,6%.
Gambar 2.29.
Prevalensi Balita Gizi Kurang Kabupaten Waropen
Tahun 2015-2018 (%)
60 52.6
50

40 34.7
30 26.6
22.6
20

10

0
2015 2016 2017 2018

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

2.2.2.8. Persentase Penduduk di Atas Garis Kemiskinan


Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis
Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan

Rancangan RPJMD 73
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

(GKNM). Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai


pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan
dengan 2100 kilokalori perkapita perhari. Garis Kemiskinan Non
Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan,
sandang, pendidikan dan kesehatan. Penduduk yang memiliki rata-
rata pengeluaran perkapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan
dikategorikan sebagai penduduk miskin. Persentase penduduk
Kabupaten Waropen yang berada di atas garis kemiskinan terlihat
cenderung mengalami peningkatan sepanjang tahun 2015-2020.
Tahun 2015, persentase penduduk yang berada di atas garis
kemiskinan mencapai 68,59% kemudian terus mengalami
peningkatan hingga tahun 2020 mencapai 70,46%.
Gambar 2.30.
Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (dalam %)
71 70.46
70.5
70 69.47
69.5 69.18 69.05
68.75
69 68.59
68.5
68
67.5
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Semakin meningkatnya persentase penduduk yang berada di


atas garis kemiskinan tentunya menunjukkan adanya perbaikan
sepanjang tahun 2015-2020 namun tentunya kedepannya perlu
upaya yang lebih maksimal lagi guna mengurangi penduduk miskin
di Kabupaten Waropen. Semakin tinggi persentase penduduk yang
berada di atas garis kemiskinan menunjukan semakin
berkurangnya persentase penduduk yang masuk kategori miskin di
Kabupaten Waropen.

2.2.2.9. Persentase Penduduk Miskin


Kemiskinan merupakan persoalan multidimensi yang
menyangkut aspek ekonomi, politik, dan sosial-psikologis.
Permasalahan kemiskinan terjadi di hampir seluruh daerah di
Indonesia. Berdasarkan perkembangan persentase penduduk dapat

Rancangan RPJMD 74
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

diidentifikasi persentase peduduk miskin di Kabupaten Waropen.


Sepanjang tahun 2016-2020 persentase penduduk miskin di
Kabupaten Waropen berfluktuatif.
Gambar 2.31.
Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Waropen dan Provinsi
Papua Tahun 2016-2020 (dalam %)
32 31.25 30.82 30.95
30.53
30 29.54

28
28.54
26 27.62 27.74 27.53
26.64
24
2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Sepanjang tahun 2016-2020 persentase penduduk miskin di


Kabupaten Waropen mengalami fluktuatif dengan kecenderungan
menurun yang cukup signifikan dengan rata-rata penurunan
mencapai 1,2% per tahun. Perkembangan penduduk miskin
Kabupaten Waropen tahun 2016 tercatat sebesar 31,25%, sempat
terlihat terus mengalami penurunan hingga tahun 2018 menjadi
30,53% dan meningkat kembali di tahun 2019 menjadi 30,95%.
Namun di tahun 2020 persentase penduduk miskin kembali
mengalami penurunan menjadi 29,54%. Hal ini menunjukkan
bahwa persentase penduduk miskin di Kabupaten Waropen masih
relatif tinggi jika di bandingkan dengan Provinsi Papua yang
mencapai 26,64% di tahun 2020. Adanya pandemi Covid-19 di
tahun 2020 tidak berpengaruh signifikan dalam upaya penurunan
persentase kemiskinan Kabupaten Waropen.

2.2.2.10. Indeks Kedalaman Kemiskinan


Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah
dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu
diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan
kemiskinan. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) merupakan
ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing
penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Tingkat kedalaman

Rancangan RPJMD 75
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

ini memengaruhi seberapa besar usaha pemerintah untuk


mengangkat penduduk untuk keluar dari kemiskinan. Dari data
terllihat bahwa indeks kedalaman kemiskinan Kabupaten Waropen
sejak tahun 2016-2020 masih di atas rata-rata Indeks Kedalaman
Kemiskinan Provinsi Papua.
Gambar 2.32.
Indeks Kedalaman Kemiskinan
Kabupaten Waropen dan Provinsi Papua Tahun 2016-2020
14 12.57 12.27
12
9.96 9.9
10 6.25
8 9.37
6 7.5
6.73 7.17
4 6.16
2
0
2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Dari data terllihat bahwa tingkat kedalaman kemiskinan di


Kabupaten Waropen sepanjang tahun 2016-2020 terlihat
cenderung fluktuatif. Tahun 2016 tingkat kedalaman kemiskinan
mencapai 12,57%, sempat menurun pada tahun 2019 hingga
mencapai 6,25%. Namun di tahun 2020 kembali meningkat menjadi
9,9%. Kondisi ini mengindikasikan rata-rata kesenjangan
pengeluaran penduduk miskin Kabupaten Waropen terhadap garis
kemiskinan semakin meningkat sehingga upaya perbaikan
kehidupan penduduk miskin di Kabupaten Waropen perlu lebih
dioptimalkan. Program-program pengentasan kemiskinan yang
dijalankan selama ini perlu lebih dioptimalkan pelaksanaan dan
pengawasannya karena sepertinya belum cukup efektif mengurangi
kesenjangan pengeluaran penduduk yang miskin terhadap garis
kemiskinan, akibatnya masih banyak penduduk yang berada di
lingkaran kemiskinan.

2.2.2.11. Indeks Keparahan Kemiskinan


Persoalan kemiskinan berkutnya adalah Indeks Keparahan
Kemiskinan atau disingkat P2, merupakan gambaran mengenai

Rancangan RPJMD 76
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin


tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran
diantara penduduk miskin.
Gambar 2.33.
Indeks Keparahan Kemiskinan Kabupaten Waropen
Dan Provinsi Papua Tahun 2016-2020 (dalam %)
8 7.09
7 6.03
6
5 4.19 4.52
4.12
4 2.82
2.28 2.6
3 2.08
2
1 1.69
0
2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Perkembangan indeks keparahan kemiskinan di Kabupaten


Waropen sepanjang tahun 2016-2020 menunjukkan
perkembangan yang Waropen. Tahun 2016, Indeks Keparahan
Kemiskinan di Kabupaten Waropen tercatat sebesar 7,09%
kemudian menurun menjadi 1,69% pada tahun 2019, dan pada
akhir periode yaitu tahun 2020 indeks keparahan kemiskinan
kembali mengalami peningkatan menjadi 4,12%. Indeks keparahan
Kemiskinan Kabupaten Waropen masih berada di atas Indeks
Keparahan Kemiskinan Provinsi, perlu upaya lebih keras bagi
Pemerintah Kabupaten Waropen untuk menurunkan Indeks
Kedalaman Kemiskinan Kabupaten Waropen mengingat angka
indeks yang cenderung mengalami penurunan pada tahun- tahun
sebelumnya namun meningkat di tahun akhir periode.

2.2.2.12. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja


Tingkat partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengindikasikan
besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara
ekonomi di suatu wilayah/daerah. TPAK yang semakin tinggi
menunjukkan bahwa semakin tinggi pula pasokan tenaga kerja
(labour supply) yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa
dalam suatu perekonomian.

Rancangan RPJMD 77
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2.34.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Kabupaten Waropen dan Provinsi Papua Tahun 2016-2020
(dalam %)
100.00
76.94 79.11 76.92 72.16
80.00 60.41
54.95 59.00 59.76
60.00
40.00
20.00
0.00
2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

TPAK di Kabupaten Waropen sepanjang tahun 2017-2020


terlihat cenderung meningkat, dengan rata-rata mencapai 57,64%.
artinya di Kabupaten Waropen secara rata-rata dari 100 penduduk
usia 15 tahun ke atas sebanyak 57-58 orang tersedia untuk
memproduksi barang dan jasa. Tahun 2017 TPAK Kabupaten
Waropen tercatat sebesar 54,95% dan kemudian secara konsisten
terus meningkat sampai dengan tahun 2020 menjadi 60,41%. Jika
dibandingkan dengan TPAK Provinsi Papua, TPAK Kabupaten
Waropen relatif berada di bawah nilai TPAK Provinsi Papua yaitu
sebesar 72,16% di tahun 2020. Kondisi ini menunjukkan bahwa
semakin meningkatnya Jumlah penduduk usia kerja yang
berpartisipasi aktif melakukan aktifitas ekonomi untuk
menghasilkan barang dan jasa di Kabupaten Waropen.

2.2.2.13. Tingkat Pengangguran Terbuka


Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah Persentase
jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. TPT
mengindikasikan besarnya persentase angkatan kerja yang
termasuk dalam pengangguran. TPT yang tinggi menunjukkan
bahwa terdapat banyak angkatan kerja yang tidak terserap pada
pasar kerja.
Perkembangan persentase angkatan kerja yang termasuk
Pengangguran atau tingkat pengangguran terbuka (TPT) di
Kabupaten Waropen cenderung fluktuatif meningkat. Pada tahun
2017, TPT Kabupaten Waropen berada pada posisi 3,62%,, sempat
mengalami penurunan hingga mencapai 2,50% pada tahun 2018.

Rancangan RPJMD 78
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Kemudian pada tahun 2019 sampai dengan tahun 2020 TPT


Kabupaten Waropen terus mengalami kenaikan dari posisi 3,65%
menjadi 4,28%. Jika dibandingkan dengan TPT Provinsi Papua yang
relatif dengan capaian yang mendekati dengan TPT Kabupaten
Waropen. Adapun tahun 2020, TPT Provinsi mencapai 4,28%. Hal
ini menunjukkan kinerja penyerapan maupun penyediaan
lapangan pekerjaan di Kabupaten Waropen masih lebih rendah.
Gambar 2.35.
Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Waropen
Dan Provinsi Papua Tahun 2017-2020 (dalam %)
5 4.28 5
3.62 3.65
4 3.2 4
3 3
4.76
2 3.56 2
3.32
1 2.5 1
0 0
2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

2.2.2.14. Rasio Penduduk Yang Bekerja


Perkembangan rasio penduduk yang bekerja atau
perbandingan antara jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang
bekerja dengan angkatan kerja di Kabupaten Waropen cenderung
meningkat sepanjang tahun 2017-2019. Rasio penduduk yang
bekerja tahun 2017 di Kabupaten Waropen hanya mencapai 96,44%
dan meningkat di tahun 2018 menjadi 97,50%. Namun di tahun
2019 rasio penduduk bekerja kembali mengalami penurunan
menjadi 96,68%.
Gambar 2.36.
Rasio Penduduk Yang Bekerja
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2019 (dalam %)
98.00
97.50
97.50

97.00 96.68
96.44
96.50

96.00

95.50
2017 2018 2019

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Rancangan RPJMD 79
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.2.2.15. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I


Keluarga prasejahtera yaitu keluarga yang belum dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal.
Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan
atas perkawinan sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup
spiritual, dan materil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, memiliki hubungan serasi, selaras dan seimbang antar
anggota dan antar keluarga dengan masyarakat lingkungan.
Gambar 2.37.
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2019 (dalam %)
90.00 82.38 84.13
80.03
80.00
68.08 68.08
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Perkembangan persentase keluarga pra sejahtera dan keluarga


sejahtera I di Kabupaten Waropen terlihat fluktuatif dengan
kecenderungan meningkat sepanjang tahun 2015-2019. Tahun 2015
keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera mencapai 82,38% dan
terlihat menurun hingga tahun 2018 menjadi 68,08%. Kemudian di tahun
2019 terlihat kembali mengalami kenaikan menjadi 84,13%.

2.2.2.16. Opini BPK


Hasil pemeriksaan BPK mengungkapkan opini atas laporan
keuangan, simpulan dan rekomendasi kinerja
pelaksanaan/pelayanan/kegiatan/program pemerintah, serta
simpulan atas penerapan sistem pengendalian intern dan
kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan.
Perkembangan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Waropen sepanjang tahun 2015 hingga tahun 2019
terlihat tidak mengalami perubahan. Hasil pemeriksaan BPK atas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Waropen Tahun
2019, mengungkapkan opini Tidak Menyatakan Pendapat (TMP).
LKPD Kabupaten Waropen memperoleh opini TMP dalam 5 tahun

Rancangan RPJMD 80
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

terakhir (2016-2019). Jika dibandingkan dengan kabupaten sekitar


dan Provinsi Papua, Laporan Keuangan Kabupaten Waropen perlu
di tingkat oleh pemerinatah Kabupaten Waropen.
Tabel 2.23.
Opini BPK Kabupaten Waropen Tahun 2016-2019
Kab.
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Provinsi
Tahun Kepulauan
Waropen Supiori Biak Numfor Papua
Yapen
2016 TMP WDP TMP WTP WTP
2017 TMP WDP TMP WTP WTP
2018 TMP WDP TMP WTP WTP
2019 TMP WTP WDP WTP WTP
Sumber : BPK RI, (data diolah, 2021)

2.2.2.17. Persentase PAD Terhadap Pendapatan


Di era otonomi daerah, setiap daerah dituntut mampu
mandiri membiayai pembangunan di daerahnya yang lazim
diindikasikan dengan porsi PAD yang lebih tinggi pada pendapatan
daerah dibandingkan dana transfer maupun pendapatan daerah
sah lainnya. Dengan menghitung besarnya persentase PAD
terhadap total pendapatan daerah akan diketahui derajat
kemandirian suatu daerah. Semakin tinggi persentasenya, maka
semakin tinggi derajat kemandirian suatu daerah, yang
menunjukkan semakin mampu membiayai pengeluarannya sendiri
tanpa bantuan dari pemerintah pusat.
Gambar 2.38.
Persentase PAD Terhadap Pendapatan
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (dalam %)
0.90 0.84 0.84
0.80 0.66
0.70
0.60
0.50 0.39 0.38 0.36
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPKAD Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Perkembangan persentase PAD Kabupaten Waropen


terhadap total pendapatan daerah sepanjang tahun 2015-2020

Rancangan RPJMD 81
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

memiliki kecenderungan meningkat. Tahun 2015, persentase PAD


Kabupaten Waropen terhadap total pendapatan hanya mencapai
0,84 dan menurun hingga tahun 2019 menjadi 0,36%. Kemudian di
tahun 2020 terlihat kembali mengalami kenaikan menjadi 0,84%
Kondisi ini menggambarkan bahwa kemandirian Kabupaten
Waropen dalam pelaksanaan otonomi daerah masih sangat rendah.

2.3. Aspek Pelayanan Umum


2.3.1. Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar
2.3.1.1. Urusan Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, oleh karena itu
pembangunan di bidang pendidikan harus mampu menjamin
pemerataan kesempatan pendidikan minimal pendidikan dasar 9
(sembilan) tahun. Pemerataan tersebut juga harus diimbangi
dengan usaha peningkatan mutu pendidik maupun sarana dan
prasarana yang relevan dengan kondisi dan dinamika yang ada,
untuk mewujudkan efisiensi dan efektivitas manajemen
pendidikan.
a. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
selama kurun waktu tiga tahun terakhir, perkembangan
angka partisipasi kasar PAUD di Kabupaten Waropen terlihat
mengalami penurunan. tahun 2018 jumlah siswa pada jenjang
pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kabupaten Waropen sebanyak
1.449 murid atau dengan angka partisipasi kasar sebesar 90,62.
Kemudian di tahun 2018 jumlah murid PAUD semakin berkurang
hanya sebanyak 514 murid atau dengan angka partisipasi kasar
sebesar 31,99. Selanjutnya di tahun 2020, angka partisipasi kasar
PAUD terus mengalami penurunan dengan catatan jumlah murid
PAUD hanya sebanyak 443 murid.
Tabel 2.24.
Jumlah Peserta Didik Pada Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) Kabupaten Waropen Tahun 2018-2020
Uraian 2018 2019 2020
TK/TKLB/RA (murid) 146 - 73
TPA (murid) - - -
KB (murid) 588 122 98
SPS (murid) 715 392 272

Rancangan RPJMD 82
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Uraian 2018 2019 2020


JUMLAH SISWA PAUD 1.449 514 443
APK PAUD (%) 90,62 31,99 22,43
Sumber : Kemendikbud RI, (data diolah, 2021)

Berdasarkan data pada Dinas Pendidikan Kabupaten


Waropen, jumlah guru PAUD terus mengalami penambahan selama
lima tahun terakhir. Tercatat jumlah guru PAUD di tahun 128
orang, dengan 6 orang guru yang memiliki latar belakang
pendidikan Diploma Dua (D2). Sementara di tahun 2020 jumlah
guru PAUD sebanyak 212 orang dengan latar belakang pendidikan
Diploma Dua (D2) sebanyak 5 orang dan Strata Satu (S1) sebanyak
1 orang guru. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, salah satu
upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas
tenaga pendidik. Peningkatan kualitas pendidik dapat diukur dari
tingkat pendidikan yang dimiliki. Tenaga pendidik yang memiliki
kualifikasi tingkat pendidikan S1 atau D4 perlu ditingkatkan, baik
pada jenjang PAUD, SD/MI maupun SMP/MTs.
Tabel 2.25.
Jumlah Tenaga Pendidik Pada Jenjang Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Tenaga Pendidik PAUD 128 147 196 196 212
Jumlah Guru Menurut Ijazah
-D2 6 6 5 5 5
-S1 - - 1 1 1
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Waropen,
(data diolah, 2021)

b. Angka Partisipasi Sekolah SD, SMP dan SMA/SMK


Defenisi Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah proporsi
dari semua anak yang masih sekolah pada suatu kelompok umur
tertentu terhadap penduduk dengan kelompok umur yang sesuai.
Dengan demikian APS yang tinggi menunjukkan terbukanya
peluang yang lebih besar dalam mengakses pendidikan secara
umum. Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD di Kabupaten Waropen
terlihat mengalami fluktuatif sepanjang tahun 2015-2020. Akses
penduduk terhadap fasilitas pendidikan tahun 2015 untuk usia 7-
12 tahun adalah 97,53%. Tahun 2016 APS SD Kabupaten Waropen
terlihat mengalami penurunan hingga menjadi 90,78% dan menjadi

Rancangan RPJMD 83
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

titik terendah sepanjang tahun 2015-2020. Namun pada tahun


berikutnya hingga tahun 2020 APS SD Kabupaten Waropen kembali
mengalami kenaikan menjadi 96,87%.

Gambar 2.39.
Angka Partisipasi Sekolah Sekolah Dasar (SD)
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (dalam %)
100
97.53
98 96.87
96.41
96
94 93.21
91.52
92 90.78
90
88
86
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Angka Partisipasi Sekolah SMP di Kabupaten Waropen


menunjukkan penurunan partisipasi dari tahun 2015-2020. Tahun
2015 Angka Partisipasi Sekolah SMP tercatat sebesar 98,19%
kemudian bergerak naik menjadi 100% pada tahun 2016, kemudian
hingga tahun 2020 Angka Partisipasi Sekolah SMP kembali
menurun menjadi 93,71% dengan penurunan rata-rata mencapai
0,90% pertahun. Kondisi ini mengindikasikan bahwa terdapat anak
usia 12-15 tahun yang tidak melanjutkan sekolah pada jenjang
yang lebih tinggi di Kabupaten Waropen dikarenakan semakin
rendanya Angka Partisipasi Sekolah.
Gambar 2.40.
Angka Partisipasi Sekolah Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (dalam %)
101.00 100.00
100.00
99.00 98.19
98.00
97.00
95.59
96.00
95.00 94.06 94.10 93.71
94.00
93.00
92.00
91.00
90.00
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Rancangan RPJMD 84
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMA di Kabupaten Waropen


juga terlihat mengalami penurunan cukup berarti sepanjang tahun
2015-2020. Perkembangan APS SMA Kabupaten Waropen pada
tahun 2015 sebesar 83,29%, Kemudian bergerak naik menjadi
87,36% pada tahun 2016, kemudian pada tahun 2020 Angka
Partisipasi Sekolah SMP terus mengalami penurunan menjadi
77,72% dengan penurunan mencapai 1,30% pertahun. Kondisi ini
mengindikasikan bahwa terdapat anak usia 16-18 tahun yang tidak
melanjutkan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi di Kabupaten
Waropen dikarenakan semakin rendanya Angka Partisipasi
Sekolah.
Gambar 2.41.
Angka Partisipasi Sekolah Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (dalam %)
90.00 87.36

85.00 83.29 82.55


79.12 79.00
80.00 77.72

75.00

70.00
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

c. Jumlah Siswa Putus Sekolah pada Tingkat Pendidikan


Anak putus sekolah adalah permasalahan pendidikan yang
merupakan kondisi anak yang tidak berkesempatan untuk
menyelesaikan pendidikan hingga tidak memperoleh keterangan
tamat belajar atau ijazah yang disebabkan oleh faktor-faktor
tertentu.
Selama tahun 2017 hingga tahun 2020, di Kabupaten
Waropen masih terdapat siswa yang berhenti melanjutkan
pendidikannya atau putus sekolah. Tahun 2017, jumlah siswa
putus sekolah pada jenjang sekolah dasar sebanyak 42 siswa dan
hingga tahun 2020 jumlah siswa putus sekolah menjadi 36 siswa.
Tabel 2.26.
Jumlah Siswa Putus Sekolah Berdasarkan Jenjang Pendidikan
di Kabupaten Waropen Tahun 2017-2020 (Murid)
Jenjang Pendidikan 2017 2018 2019 2020
Sekolah Dasar (SD) 42 12 15 36

Rancangan RPJMD 85
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Jenjang Pendidikan 2017 2018 2019 2020


Sekolah Menengah Pertama (SMP) 5 9 54 17
Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 24 8 2
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 0 3 1 0
Sumber : Kemendikbud RI, (data diolah, 2021)

Kemudian pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP),


dimana jumlah siswa putus sekolah tertinggi terdapat di tahun
2019 yaitu sebanyak 54 siswa dan di tahun 2020 terlihat berkurang
menjadi 17 siswa.
Berikutnya pada jenjang sekolah menengah atas (SMA)
cenderung masih terdapat siswa putus sekolah sepanjang tahun
2017-2020, tahun 2018 merupakan jumlah tertinggi siswa putus
sekolah yaitu sebanyak 24 siswa.
Selanjutnya pada jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK),
berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
bahwa di Kabupaten Waropen terdapat 3 siswa putus sekolah pada
tahun 2018 dan hingga tahun 2020 tercatat tidak terdapat siswa
putus sekolah.

d. Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap Murid berdasarkan


Jenjang Pendidikan
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk adalah jumlah
sekolah jenjang pendidikan tertentu per 10.000 penduduk usia
sekolah. Rasio ini mengindikasikan sejauh mana ketersediaan
sekolah dapat menampung seluruh penduduk usia sekolah.
Perkembangan Rasio Ketersediaan sekolah terhadap murid untuk
setiap jenjang pendidikan di Kabupaten Waropen terlihat
mengalami kenaikan selama tahun 2016-2020. Tahun 2016,
jumlah sekolah pada jenjang sekolah dasar mencapai 52 unit
sekolah dengan jumlah murid sebanyak 4.343 murid dan rasio
menunjukkan nilai sebesar 83,52. Sementara di tahun 2020 terjadi
penurunan jumlah menjadi 4.236 murid sekolah dasar dengan
jumlah sekolah sebanyak 52 unit serta rasio menunjukkan nilai
sebesar 81,46. Hal ini menunjukkan bahwa setiap 1 sekolah
terdapat murid sebanyak 81-82 murid sekolah dasar.
Selanjutnya pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP),
di tahun 2016 jumlah sekolah mencapai 17 unit dengan jumlah
murid sebanyak 1.674 murid serta rasio menunjukkan nilai sebesar

Rancangan RPJMD 86
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

98,47. Sementara di tahun 2020 terjadi kenaikan jumlah murid


menjadi 1.825 murid dengan jumlah sekolah sebanyak 17 unit serta
rasio mencapai 107,35. Hal ini menunjukkan bahwa setiap 1
sekolah terdapat murid sebanyak 107 murid pada jenjang sekolah
menengah pertama (SMP).
Tabel 2.27.
Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap Murid Berdasarkan
Jenjang Pendidikan di Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020
(dalam murid per sekolah)
JENJANG
2016 2017 2018 2019 2020
PENDIDIKAN
SD
Jumlah Sekolah 52 52 52 52 52

Jumlah Murid 4.343 4.343 4.246 4.246 4.236

Rasio 83.52 83.52 81.65 81.65 81.46


SMP
Jumlah Sekolah 17 17 17 17 17

Jumlah Murid 1.674 1.674 1.705 1.783 1.825

Rasio 98.47 98.47 100.29 104.88 107.35


SMA/SMK
Jumlah Sekolah 7 7 7 7 7

Jumlah Murid 898 898 1.168 1.180 1.299

Rasio 128.29 128.29 166.86 168.57 185.57


Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Waropen,
(data diolah, 2021)

Sementara pada jenjang sekolah menengah atas (SMA/SMK),


di tahun 2016 jumlah sekolah mencapai 7 unit dengan jumlah
murid sebanyak 898 murid serta rasio menunjukkan nilai sebesar
128,29. Sementara di tahun 2020 terjadi kenaikan jumlah murid
menjadi 1.299 murid dengan jumlah sekolah sebanyak 7 unit serta
rasio mencapai 185,57. Hal ini menunjukkan bahwa setiap 1
sekolah terdapat murid sebanyak 185-286 murid pada jenjang
sekolah menengah atas (SMA/SMK).

e. Rasio Guru Terhadap Murid


Kabupaten Waropen telah menunjukan bahwa rasio guru
terhadap murid untuk pendidikan Sekolah Dasar (SD) sepanjang
tahun 2016-2020 mengalami perkembangan yang meningkat.

Rancangan RPJMD 87
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2.42.
Rasio Guru Terhadap Murid Sekolah Dasar (SD)
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (dalam murid per guru)
25.00
20.97

20.00
13.70 13.70 13.92 13.92
15.00

10.00

5.00

0.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Waropen,


(data diolah, 2021)

Tahun 2016 rasio guru terhadap murid sebesar 13,70 dan


selanjunya mengalami peningkatan hingga menjadi 20,98 pada
tahun 2020. Artinya satu orang guru untuk satu kelasnya dapat
memberikan pelajaran 20-21 orang murid, sedangkan menurut
ketentuan yang berlaku bahwa idealnya satu orang guru paling
banyak memberikan pelajaran yaitu sebanyak 25 orang murid per
kelas, oleh karena itu kondisi di Kabupaten Waropen sepanjang
tahun 2016-2020 dapat dikategorikan baik.
Gambar 2.43.
Rasio Guru Terhadap Murid Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (dalam murid per guru)
16.00 13.62
14.00
12.00 10.27 10.27 9.97 10.43
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Waropen,


(data diolah, 2021)

Selanjutnya pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama


(SMP) di Kabupaten Waropen dalam kurun waktu lima tahun
terakhir, rasio guru terhadap murid dapat dikategorikan belum
cukup ideal dimana rasio guru terhadap murid pergerakannya
fluktuatif namun menunjukkan peningkatan, meskipun terbilang

Rancangan RPJMD 88
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

cukup rendah. Tahun 2016, rasio guru terhadap murid Pendidikan


Sekolah Menengah Pertama hanya sebesar 10,27 kemudian terus
mengalami peningkatan hingga pada tahun 2020 mencapai 13,62
artinya rata-rata guru dapat mengajar mencapai 10-13 siswa setiap
tahunnya di Kabupaten Waropen.
Gambar 2.44.
Rasio Guru Terhadap Murid Sekolah Menengah Atas
(SMA/SMK/MA) Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020
(dalam murid per guru)
10.50 10.23

10.00 9.59
9.50
9.50

9.00 8.63 8.63

8.50

8.00

7.50
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Waropen,


(data diolah, 2021)

Kemudian pada pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di


Kabupaten Waropen dalam kurun waktu lima tahun terakhir
terlihat mengalami kenaikan, rasio guru terhadap murid belum
menunjukkan ideal. Tahun 2016, rasio guru terhadap murid
Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) hanya sebesar
10,21 kemudian terus mengalami peningkatan dan pada tahun
2020 mencapai 10,23, artinya rata-rata guru dapat mengajar
mencapai 8-10 siswa setiap tahunnya di Kabupaten Waropen.

f. Angka Melek Huruf Penduduk Usia 15-24 Tahun


Perkembangan angka melek huruf (AMH) untuk penduduk
usia 15-24 tahun di Kabupaten Waropen terlihat cenderung
fluktuatif sepanjang tahun 2015-2020. Capaian AMH di usia 15-24
tahun Kabupaten Waropen mencapai 100% ditahun 2015.
Kemudian menurun menjadi 99,03% pada tahun 2017 dan kembali
mengalami peningkatan pada tahun 2018 menjadi 100%. Namun di
tahun 2020 angka melek huruf (AMH) untuk penduduk usia 15-24
tahun terlihat mengalami penurunan sebesar 0,66% atau menjadi
99,34%.

Rancangan RPJMD 89
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2.45.
Angka Melek Huruf Penduduk Usia 15-24 Tahun
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (dalam %)
101
100 100 100
100
99.34
100
99.03
99 98.54
99

98

98
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

g. Penduduk Yang Berusia >15 Tahun Melek Huruf


Perkembangan persentase penduduk melek huruf yang
berusia usia 15 tahun ke atas di Kabupaten Waropen cenderung
mengalami fluktuatif sepanjang tahun 2015-2020. Tahun 2015
persentase penduduk melek huruf yang berusia usia 15 tahun ke
atas di Kabupaten Waropen sudah mencapai 94,46%.
Gambar 2.46.
Persentase Penduduk Usia >15 Tahun Yang Melek Huruf
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (dalam %)
100
97.34 97.32
98
94.46 94.81
96 93.68
94
92
90 87.54
88
86
84
82
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Kemudian terlihat menurun pada tahun 2017 menjadi


87,54%, namum pada tahun 2019 persentase penduduk melek
huruf yang berusia usia 15 tahun ke atas di Kabupaten Waropen
kembali meningkat hingga mencapai 97,32%.

h. Fasilitas Sekolah Berdasarkan Jenjang Pendidikan


Perkembangan jumlah sekolah, murid, dan guru Sekolah
Dasar (SD) di Kabupaten Waropen cenderung mengalami

Rancangan RPJMD 90
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

penurunan sepanjang tahun 2016-2020. Di tahun 2016 jumlah


Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Waropen mencapai 52 unit
gedung sekolah dengan jumlah guru sebanyak 317 guru dan jumlah
siswa mencapai 4.343 siswa. Adapun rasio murid terhadap guru
sebesar 13,70 murid per guru, sementara rasio murid terhadap
ketersediaan gedung sekolah mencapai 81,46 murid per gedung
sekolah. Di tahun 2020 jumlah gedung sekolah tidak mengalami
penambahan dengan 52 gedung sekolah, namun terjadi penurunan
jumlah guru serta jumlah siswa yaitu 202 guru dan 4.236 siswa.
Sedangkan rasio murid terhadap guru mencapai 20,97 murid per
guru dan rasio murid terhadap ketersediaan gedung sekolah
sebesar 81,46 murid per gedung sekolah.
Tabel 2.28.
Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Dasar (SD)
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020
Jumlah Jumlah Jumlah Rasio Rasio
Tahun
Sekolah Guru Murid Murid/Guru Murid/Sekolah
2016 52 317 4.343 13.70 83.52
2017 52 317 4.343 13.70 83.52
2018 52 305 4.246 13.92 81.65
2019 52 305 4.246 13.92 81.65
2020 52 202 4.236 20.97 81.46
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Waropen,
(data diolah, 2021)

Selanjutnya jumlah sekolah, murid, dan guru Sekolah


Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Waropen fluktuatif
sepanjang tahun 2016-2020. Di tahun 2016 hingga tahun 2020
jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Waropen
mencapai 17 unit gedung sekolah. Selanjutnya di tahun 2016
jumlah murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten
Waropen mencapai 1.674 siswa, kemudian jumlah ini meningkat
menjadi 1.825 siswa di tahun 2020.
Tabel 2.29.
Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020
Jumlah Jumlah Jumlah Rasio Rasio
Tahun
Sekolah Guru Murid Murid/Guru Murid/Sekolah
2016 17 163 1.674 10.27 98.47
2017 17 163 1.674 10.27 98.47
2018 17 171 1.705 9.97 100.29
2019 17 171 1.783 10.43 104.88
2020 17 134 1.825 13.62 107.35
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Waropen,
(data diolah, 2021)

Rancangan RPJMD 91
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Jumlah guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di


Kabupaten Waropen pada tahun 2016 mencapai 163 guru,
kemudian jumlah ini menurun menjadi 134 guru di tahun 2020
dengan rasio murid terhadap guru sebesar 13,62 murid per guru
dan rasio murid terhadap sekolah sebesar 107,35 murid per gedung
sekolah menengah pertama (SMP).
Perkembangan jumlah sekolah, murid, dan guru Sekolah
Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Waropen juga meningkat
sepanjang tahun 2016-2020. Di tahun 2016-2020 jumlah Sekolah
Menengah Atas (SMA/SMK ) di Kabupaten Waropen mencapai 7
unit gedung sekolah. Selanjutnya di tahun 2016 jumlah murid
Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) di Kabupaten Waropen
mencapai 898 siswa, kemudian jumlah ini meningkat menjadi
1.299 siswa di tahun 2020. Jumlah guru Sekolah Menengah Atas
(SMA/SMK) di Kabupaten Waropen pada tahun 2016 mencapai
104 guru, kemudian jumlah ini meningkat menjadi 127 guru di
tahun 2020 dengan rasio murid terhadap guru sebesar 8,63 murid
per guru dan rasio murid terhadap sekolah sebesar 185,57 murid
per gedung sekolah menengah atas (SMA/SMK).
Tabel 2.30.
Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Atas
(SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020
Jumlah Jumlah Jumlah Rasio Rasio
Tahun
Sekolah Guru Murid Murid/Guru Murid/Sekolah
2016 7 104 898 8.63 128.29
2017 7 104 898 8.63 128.29
2018 7 123 1.168 9.50 166.86
2019 7 123 1.180 9.59 168.57
2020 7 127 1.299 10.23 185.57
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Waropen,
(data diolah, 2021)

i. Guru Bersertifikasi
Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik
kepada guru sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah
memenuhi standar profesional guru. Selama kurun waktu lima
tahun, sertifikasi guru pada setiap jenjang pendidikan di Kabupaten
Waropen terlihat mengalami penurunan. Jumlah Sertifikasi Guru
PAUD sepanjang tahun 2016-2020 sebanyak 6 orang. Sedangkan
jumlah sertifikasi guru pada jenjang sekolah dasar (SD) tahun 2016

Rancangan RPJMD 92
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

sebanyak 94 guru dan terlihat berkurang di tahun 2020 menjadi 79


guru. Kemudian jumlah guru yang bersertifikasi pada jenjang
sekolah menengah pertama tahun 2016 hanya mencapai 39 guru
dan terlihat mengalami kenaikan menjadi 45 guru di tahun 2020.
Sementara pada jenjang pendidikan sekolah menengah atas
(SMA/SMK) di Kabupaten Waropen pada tahun 2016 hingga tahun
2018, jumlah sertifikasi guru sebanyak 26 guru dan tidak
mengalami penambahan.
Tabel 2.31.
Jumlah Sertifikasi Guru pada Jenjang Pendidikan Kabupaten
Waropen Tahun 2016 – 2020
Jenjang Tahun
Pendidikan 2016 2017 2018 2019 2020
PAUD 6 6 6 6 6
SD 94 94 89 79 79
SMP 39 39 37 45 45
SMA/SMK 26 26 26 - -
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Waropen,
(data diolah, 2021)

2.3.1.2. Urusan Kesehatan


a. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya perempuan
yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan
gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk
kecelakaan, bunuh diri atau kasus insidentil) selama kehamilan,
melahirkan, dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)
tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran
hidup.
Gambar 2.47.
Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup di
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020
8 7
7
6
5
4
3 2
2 1
1 0 0
0
-1 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Waropen, (data diolah, 2021)

Rancangan RPJMD 93
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bila dilihat berdasarkan kasus kematian ibu yang


dilaporkan dari sarana pelayanan kesehatan pemerintah di
Kabupaten Waropen selama tahun 2016-2020 cenderung menurun
yaitu dari 7 kasus di tahun 2016 dan menurun di tahun 2020
menjadi 0 kasus kematian. Kasus kematian ini masih belum
menggambarkan kasus kematian yang sebenarnya ada di
masyarakat, mengingat kasus kematian ini adalah kasus kematian
yang ditangani oleh tenaga kesehatan.

b. Rasio Dokter Per 10.000 Penduduk


Dimensi kualitas pelayanan kesehatan masyarakat sangat
ditentukan oleh jumlah tenaga kesehatan. Kecukupan
keterbandingan antara tenaga kesehatan dengan masyarakat yang
dilayani akan memberikan tingkat kepuasan yang semakin tinggi.
Tentunya kondisi tersebut memerlukan dukungan faktor lainya
misalkan kelengkapan sarana pelayanan kesehatan, birokrasi yang
sederhana dan perilaku lingkungan pelayanan kesehatan. Tenaga
kesehatan yang ada terdiri dari berbagai spesialisasi diantaranya
dokter.
Tabel 2.32.
Rasio Dokter Per 10.000 Penduduk
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Penduduk
28.803 29.480 30.612 31.514 32.100
(Jiwa)
Jumlah Dokter
9 9 10 4 4
(Orang)
Rasio Per 10.000
3,12 3,05 3,27 1,27 1,25
Penduduk
Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Perkembangan rasio dokter per 10.000 penduduk di


Kabupaten Waropen selama tahun 2016-2020 cenderung terlihat
fluktuatif menurun. Pada tahun 2016, jumlah dokter yang ada di
Kabupaten Waropen sebanyak 9 orang dan berkurang menjadi 4
orang dokter di tahun 2020. Keterbandingan jumlah dokter
terhadap 10.000 penduduk sebesar 3,12 di tahun 2016 dan turun
menjadi 1,25 di tahun 2020. Angka tersebut menunjukkan bahwa
setiap 1 dokter akan melayani 10.000 penduduk.

Rancangan RPJMD 94
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

c. Rasio Tenaga Medis Per 10.000 Penduduk


Perkembangan rasio tenaga medis per satuan penduduk di
Kabupaten Waropen selama tahun 2018-2020 cenderung terlihat
menurun. Pada tahun 2016, jumlah tenaga medis yang ada di
Kabupaten Waropen sebanyak 239 orang dan berkurang menjadi
137 orang atau berkurang sebanyak 102 orang tenaga medis.
Keterbandingan jumlah tenaga medis terhadap 10.000 penduduk
sebesar 78,07 di tahun 2016 dan turun menjadi 42,68 di tahun
2020. Angka tersebut menunjukkan bahwa setiap 42-45 tenaga
medis, akan melayani sebanyak 10.000 penduduk.
Tabel 2.33.
Rasio Tenaga Medis Per 10.000 Penduduk
Kabupaten Waropen Tahun 2018-2020
Uraian 2018 2019 2020
Jumlah Penduduk
30.612 31.514 32.100
(Jiwa)
Jumlah Tenaga
239 158 137
Medis (orang)
Rasio Per 10.000
78.07 50.14 42.68
Penduduk
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

d. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani


Perkembangan cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani di Kabupaten Waropen cenderung meningkat sepanjang
tahun 2015-2018. Pada tahun 2015 cakupan komplikasi kebidanan
yang ditangani di Kabupaten Waropen hanya mencapai 3,75 dan
kemudian sedikit mengalami peningkatan mencapai 4,31 pada
tahun 2016.
Gambar 2.48.
Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2018 (%)
16.00 14.96 15.06
14.00
12.00
10.00
8.00
6.00 3.75 4.31
4.00
2.00
0.00
2015 2016 2017 2018

Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Rancangan RPJMD 95
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Selanjutnya pada tahun 2017-2018 cakupan komplikasi


kebidanan yang ditangani di Kabupaten Waropen mengalami
peningkatan yang cukup pesat mencapai 14,96 di tahun 2017 dan
15,06 di tahun 2018. Kondisi ini mengindikasikan bahwa
kebutuhan akan ketersediaan tenaga kebidanan sudah mulai
terpenuhi di Kabupaten Waropen.

e. Persentase Anak Usia 1 Tahun Yang Diimunisasi Campak


Perkembangan Persentase Anak Usia 1 Tahun Yang
Diimunisasi Campak di Kabupaten Waropen cenderung
menunjukan penurunan sepanjang tahun 2015-2017. Pada tahun
2015 Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak di
Kabupaten Waropen mencapai 52,60%, kemudian persentase ini
meningkat menjadi 60,22% pada tahun 2016, dan selanjutnya
kembali mengalami penurunan pada tahun 2017 mencapai 45,43%.
Gambar 2.49.
Persentase Anak Usia 1 Tahun Yang Diimunisasi Campak
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2019 (dalam %)
70 60.22 61.12
60 52.6
45.43
50
40
30
20
10
0
2015 2016 2017 2019

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Namun di tahun 2019 Persentase Anak Usia 1 Tahun Yang


Diimunisasi Campak terlihat mengalami peningkatan menjadi
61,12%. Kondisi ini mengindikasikan bahwa masih terdapat
sebagian anak usia 1 tahun di Kabupaten Waropen yang belum
mendapatkan imunisasi campak.

f. Angka Kejadian Malaria


Perkembangan angka kejadian malaria di Kabupaten
Waropen sepanjang Tahun 2016-2020 terlihat semakin mengalami
penurunan. Berdasarkan pada tahun 2016 jumlah kasus malaria
mencapai 7.149 kasus dengan angka kejadian malaria di

Rancangan RPJMD 96
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Kabupaten Waropen mencapai 248,20 kasus per 1000 penduduk.


Kemudian di tahun 2020 angka kejadian malaria menurun menjadi
63,61 kasus per 1000 penduduk. Hal ini serupa dengan semakin
menurunnya jumlah kasus malaria di tahun 2020 yaitu sebesar
2.042 kasus.
Gambar 2.50.
Angka Kejadian Malaria Kabupaten Waropen
Tahun 2016-2020 (kasus per 1000 penduduk)
300.00
248.20
250.00
197.96
200.00
146.95
150.00
109.96
100.00 63.61
50.00

0.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas kesehatan Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

g. Cakupan Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan milik
pemerintah yang bertanggungjawab terhadap pelayanan kesehatan
masyarakat untuk wilayah kecamatan, sebagian kecamatan, atau
kelurahan. Cakupan puskesmas adalah persentase jumlah
puskesmas terhadap jumlah seluruh kecamatan.
Gambar 2.51.
Cakupan Puskesmas
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020
10.00 9.17 9.17
8.33 8.33
8.00
6.67
5.83
6.00

4.00

2.00

0.00
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Jumlah puskesmas di Kabupaten Waropen pada tahun 2020


sebanyak 10 puskesmas yang tersebar di 12 Distrik. Angka
cakupan puskesmas sebesar 8,33 atau setiap 10 Distrik yang ada
akan dilayani oleh 8 puskesmas. Kondisi ini akan memberikan

Rancangan RPJMD 97
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

dukungan terhadap pencapaian pelayanan kesehatan masyarakat


yang menjangkau semua pelosok di Kabupaten Waropen.

h. Cakupan Puskesmas Pembantu


Perkembangan cakupan Puskesmas Pembantu di
Kabupaten Waropen cenderung fluktuatif dengan menunjukan
penurunan. Perkembangan cakupan Puskesmas Pembantu di
Kabupaten Waropen cenderung fluktuatif dengan menunjukan
penurunan sepanjang tahun 2015-2020. Cakupan pustu adalah
persentase jumlah puskesmas pembantu terhadap jumlah seluruh
kampung/desa. Jumlah pustu di Kabupaten Waropen pada tahun
2020 sebanyak 32 pustu yang tersebar di 117 kampung. Angka
cakupan pustu sebesar 13,68 atau setiap 50 kampung yang ada
akan dilayani oleh 13-14 puskesmas. Kondisi ini mengindikasikan
bahwa kurangnya ketersediaan Puskesmas Pembantu sehingga
perlunya peningkatan dan perluasan pelayanan kesehatan yang
ditandai dengan penambahan ketersediaan Puskesmas Pembantu
di Kabupaten Waropen.
Gambar 2.52.
Cakupan Puskesmas Pembantu
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020
16.00 14.96
13.68
14.00 12.39
11.54 11.11
12.00 10.26
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

i. Tenaga Kesehatan
Perkembangan jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten
Waropen cenderung menunjukan penurunan sepanjang tahun
2018-2020. Pada tahun 2018 jumlah tenaga kesehatan di
Kabupaten Waropen 239 orang dengan jumlah tenaga kesehatan
terbanyak yaitu perawat yang berjumlah 127 orang. Kemudian
jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Waropen terus mengalami

Rancangan RPJMD 98
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

penurunan dari 158 orang tahun 2018 menjadi 137 orang pada
tahun 2020. Kondisi ini mengindikasikan bahwa kurangnya
ketersediaan tenaga kesehatan sehingga perlunya peningkatan dan
perluasan pelayanan kesehatan yang ditandai dengan penambahan
ketersediaan tenaga kesehatan di Kabupaten Waropen.
Tabel 2.34.
Perkembangan Jumlah Tenaga Kesehatan
Kabupaten Waropen Tahun 2018-2020 (orang)
Tenaga Kesehatan 2018 2019 2020
Dokter 8 4 4
Perawat 127 72 72
Bidan 48 43 43
Farmasi 10 10 10
Kesehatan Masyarakat 7 3 -
Kesehatan Lingkungan 11 5 -
Gizi 10 8 8
Ahli Teknologi Lab Medik 18 13 -
Total 239 158 137
Sumber: Kementerian Kesehatan RI, (data diolah, 2021)

j. Persentase Ibu dan Anak Yang Memperoleh Pelayanan Kesehatan


Selama kurun waktu lima tahun, perkembangan persentase
ibu yang memperoleh pelayanan kesehatan di Kabupaten Waropen
terlihat fluktuatif yang menunjukkan penurunan.
Gambar 2.53.
Persentase Ibu Yang Memperoleh Pelayanan Kesehatan di
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (%)
90.00 80.26 81.34
75.30
80.00
63.70
70.00 58.20
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Waropen, (data diolah, 2021)

Tahun 2016, ibu pelayanan kesehatan mencapai 80,26%


dan sempat meningkat di tahun 2017 menjadi 81,34%, namun di
tahun berikutnya terus mengalami penurunan hingga pada tahun
2020 menjadi 58,20% dengan rata-rata penurunan mencapai 7,5%
sepanjang tahun 2016-2020.

Rancangan RPJMD 99
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2.54.
Persentase Anak Yang Memperoleh Pelayanan Kesehatan di
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (%)
100.00 80.26
70.07 70.23 68.80
80.00 62.60
60.00
40.00
20.00
0.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Waropen, (data diolah,2021)

Selanjutnya pelayanan kesehatan terhadap anak juga


terlihat menunjukkan trend yang sama sepanjang tahun 2016-
2020. Tahun 2016, persentase anak yang memperoleh pelayanan
kesehatan mencapai 70,07% dan sempat meningkat di tahun 2017
menjadi 80,26 atau meningkat sebesar 10,19%. Namun di tahun
berikutnya terus mengalami penurunan hingga di tahun 2020
menjadi 58,20%. Adapun rata-rata penurunan sepanjang tahun
2016-2020 mencapai 2,25%.

k. Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Per 10.000 Penduduk


Rasio Rumah Sakit per 100.000 penduduk adalah jumlah
Rumah Sakit per 100.000 penduduk. Perkembangan jumlah
infrastruktur kesehatan di Kabupaten Waropen cenderung
menunjukkan penambahan selama tahun 2019-2020. Pada tahun
2019 jumlah infrastruktur kesehatan di Kabupaten Waropen
mencapai 33 unit dengan rasio puskesmas, poliklinik dan pustu
per 10.000 penduduk sebesar 10,47, dan di tahun 2020 jumlah
fasilitas kesehatan meningkat menjadi 48 unit dengan rasio per
10.000 penduduk sebesar 13,40. Hal ini menandakan bahwa
sebanyak 13-14 unit fasilitas kesehatan dapat melayani sebanyak
10.000 penduduk.
Tabel 2.35.
Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Per 10.000 Penduduk
Kabupaten Waropen Tahun 2019-2020 (Unit/10.000 penduduk)
Uraian 2019 2020
Rumah Sakit - -

Puskesmas 8 10

Rancangan RPJMD 100


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Uraian 2019 2020


Puskesmas Pembantu 24 32

Puskesmas Keliling - -

Polindes - -

Poliklinik 1 1

Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu Per 10.000 Penduduk 10,47 13,40


Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

L. Kampung Yang Memiliki Kader Posyandu


Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah salah satu upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang bertujuan
untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat
terutama untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan
bayi. Posyandu juga berperan dalam membantu lansia untuk
meningkatkan kualitas hidupnya di masa tuanya. Hasil
pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan pelayanan Posyandu kepada masyarakat selama
kurun waktu Tahun 2016-2020 adalah meningkatkan peran dan
fungsi Posyandu sebagai garda terdepan dalam menanggulangi
kesehatan masyarakat yang bersifat preventif..

Gambar 2.55.
Jumlah Kampung Yang Memiliki Kader Posyandu di Kabupaten
Waropen Tahun 2016-2020 (orang)
400
295 295 295
300 237 237
200
100
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Waropen, (data diolah,2021)

Jumlah kampung yang memiliki kader Posyandu di


Kabupaten Waropen dari tahun 2016 – 2020 mengalami
peningkatan. Tahun 2016 jumlah kader sebanyak 237 orang dan
tidak mengalami penambahan hingga di tahun 2017. Kemudian di
tahun 2018 hingga tahun 2020, jumlah kampung yang memiliki

Rancangan RPJMD 101


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

kader posyandu bertambah 58 orang atau menjadi 295 orang dari


tahun sebelumnya

2.3.1.3. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Dengan infrastruktur yang baik, mobilitas masyarakat akan
lebih mudah dilakukan untuk mendukung aktivitas masyarakat
termasuk mendorong peningkatan produktifitas bagi faktor-faktor
produksi. Secara umum ketersediaan sarana dan prasarana masih
sangat terbatas baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kondisi
ini diakibatkan oleh luasnya jangkauan pelayanan akibat
penyebaran masyarakat dalam kelompok-kelompok kecil kemudian
kondisi topografi dan morfologi wilayah yang sangat beragam; dan
yang berikutna yaitu keterbatasan pendanaan pemeliharaan dan
pembangunan sarana dan prasarana.

a. Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik


Proporsi panjang jalan dalam Kondisi Baik mempunyai andil
besar terhadap kemudahan mobilitas perdagangan barang,
mobilitas penumpang, mobilitas sosial, kemudahan akses terhadap
sarana- transportasi lainnya seperti Bandara, Pelabuhan dan
maupun kemudahan akses terhadap sarana-prasarana Pendidikan
maupun Kesehatan yang pada ahkirnya akan meningkatkan
kualitas kesehatan dan pendidikan masyarakat.
Gambar 2.56.
Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2019 (dalam %)
0.0500
0.0424
0.0400
0.0310 0.0310
0.0300

0.0200 0.0156
0.0086
0.0100

0.0000
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Perkembangan proporsi panjang jaringan jalan dalam


kondisi baik Kabupaten Waropen cenderung konsisten sepanjang
tahun 2015-2019. Pada tahun 2015 proporsi panjang jaringan jalan

Rancangan RPJMD 102


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

dalam kondisi baik Kabupaten Waropen hanya mencapai 0,0086%,


kemudian meningkat menjadi 0,042% di tahun 2019.

b. Rasio Panjang Jalan Dengan Jumlah Penduduk


Perkembangan rasio panjang jalan dengan jumlah
penduduk Kabupaten Waropen cenderung konsisten sepanjang
tahun 2015-2020. Pada tahun 2015 rasio panjang jalan dengan
jumlah penduduk Kabupaten Waropen hanya mencapai 0,0147
km/penduduk, kemudian terlihat mengalami penurunan menjadi
0,0140 km/penduduk di tahun 2020.
Gambar 2.57.
Rasio Panjang Jalan Dengan Jumlah Penduduk
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020
0.0160
0.0156
0.0155 0.0152
0.0150 0.0147 0.0146
0.0145 0.0142
0.0140
0.0140
0.0135
0.0130
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

c. Persentase Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik


(>40 Km/Jam)
Perkembangan persentase jalan Kabupaten Waropen dalam
kondisi baik (>40 Km/Jam) terlihat fluktuatif dengan cenderung
meningkat sepanjang tahun 2015-2019. Pada tahun 2015
persentase jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 Km/Jam)
Kabupaten Waropen hanya mencapai 0,86%. Kemudian terus
meningkat menjadi 4,42% di tahun 2019.
Gambar 2.58.
Persentase Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik
(>40 Km/Jam) Kabupaten Waropen Tahun 2015-2019 (%)
5.00 4.24

4.00 3.10 3.10


3.00
1.56
2.00
0.86
1.00
0.00
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Rancangan RPJMD 103


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

d. Presentase Irigasi Dalam Kondisi Baik


Jaringan irigasi adalah saluran dan bangunan yang
merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air
irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian pemberian
dan penggunaannya. Daerah irigasi adalah kesatuan wilayah yang
mendapat air dari satu jaringan irigasi.
Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Waropen, dimana persentase irigasi
dalam kondisi baik di Kabupaten Waropen tahun 2017 yaitu pada
Distrik Inggerus sebesar 40% dalam kondisi baik dan Distrik
Oudate Sebesar 20% dalam kondisi baik.

e. Presentase Jembatan Dalam Kondisi Baik


Jembatan merupakan penghubung antara wilayah satu
dengan wilayah lainnya yang diputus oleh zona seperti sungai,
jurang, dan lain sebagainya, sehingga wilayah yang awalnya
terisolir maka dapat dicapai dan membawa keuntungan bagi
wilayah tersebut. Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Waropen terdapat beberapa
jembatan yang terletak di Distrik Urei Faisei dan Distrik Inggerus.
Sepanjang tahun 2016 hingga tahun 2020, rata-rata persentase
jembatan dalam kondisi baik tidak mengalami perubahan yaitu
sebesar 5,26%.

Gambar 2.59.
Persentase Jembatan Kabupaten Dalam Kondisi Baik
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (%)
6 5.26 5.26 5.26 5.26 5.26

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas PUPR Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

e. Panjang Jaringan Jalan Antar Distrik

Perkembangan panjang jaringan jalan antar distrik di


Kabupaten Waropen cenderung tidak banyak mengalami

Rancangan RPJMD 104


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

perubahan sepanjang tahun 2016-2020. Terlihat panjang jaringan


jalan antar distrik di tahun 2020 Distrik Inggerus masih menjadi
Distrik terjauh dengan panjang jaringan jalan antar distrik yaitu
151,65 km, diikuti Distrik Waropen Bawah dengan panjang jaringan
jalan antar distrik sepanjang 60,67 km. Sementara panjang
jaringan jalan terdekat yaitu Distrik Masirei dengan panjang
jaringan jalan antar distrik sepanjang 5,3 km, diikuti oleh Distrik
Wapoga sepanjang 13,3 km.
Tabel 2.36.
Panjang Jaringan Jalan Antar Distrik di Kabupaten Waropen
Tahun 2016-2020 (Km)
Tahun
Distrik
2016 2017 2018 2019 2020
Distrik Masirei 5.3 5.3 5.3 5.3 5.3
Distrik Demba - - - - -

Distrik Wonti - - - - -

Distrik Risei Sayati - - - - -

Distrik Soyoi Mambai - - - - -

Distrik Waropen Bawah 60.67 60.67 60.67 60.67 60.67


Distrik Urei Faisei 47.88 47.88 47.88 47.88 47.88
Distrik Inggerus 151.65 151.65 151.65 151.65 151.65
Distrik Oudate 43.67 43.67 43.67 43.67 43.67
Distrik Wapoga 13.3 13.3 13.3 13.3 13.3
Distrik Kirihi 92 92 92 92 92
Distrik Walani - - - - -
Sumber: Dinas PUPR Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

f. Persentase Rumah Tangga Yang Memiliki Akses Terhadap


Sanitasi Layak
Perkembangan rumah tangga yang memiliki akses terhadap
sanitasi layak di Kabupaten Waropen cenderung fluktuatif
sepanjang tahun 2016-2020. Pada tahun 2016 rumah tangga yang
memiliki akses terhadap sanitasi layak di Kabupaten Waropen
mencapai 83,24%, kemudian meningkat menjadi 84,40% pada
tahun 2017. Selanjutnya pada tahun 2018 persentase rumah
tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak di Kabupaten
Waropen mengalami penurunan hingga mencapai 67,08%, namun
kembali meningkat pada tahun 2020 hingga mencapai 92,85%.

Rancangan RPJMD 105


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2.60.
Persentase Rumah Tangga Yang Memiliki Akses Terhadap
Sanitasi Layak Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (%)
100.00 86.54 92.85
83.24 84.40

80.00 67.08

60.00

40.00

20.00

0.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

g. Persentase Penduduk Berakses Air Bersih


Persentase penduduk yang berakses air bersih di Kabupaten
Waropen terlihat meningkat cukup signifikan sepanjang tahun
2015-2020 namun belum ideal capaiannya. Tercatat tahun 2015
Persentase penduduk yang berakses air bersih di Kabupaten
Waropen hanya sebesar 35,46% kemudian meningkat terus hingga
menjadi 54,12%. Kondisi ini sedikit menggambarkan adanya
peningkatan dalam pengembangan sarana dan prasarana air bersih
di Kabupaten Waropen.
Gambar 2.61.
Persentase Penduduk Berakses Air Bersih
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (%)
60.00 54.12
47.45
50.00 40.59
35.46 36.02
40.00

30.00

20.00

10.00

0.00
2015 2016 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Selanjutnya Persentase rumah tangga yang memiliki akses


terhadap sumber air minum layak di Kabupaten Waropen
cenderung terlihat fluktuatif namun menurun sepanjang tahun
2015-2020. Tercatat tahun 2015, Persentase rumah tangga yang
memiliki akses terhadap sumber air minum layak di Kabupaten
Waropen hanya sebesar 69,58% kemudian meningkat hingga

Rancangan RPJMD 106


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

menjadi 93,62% pada tahun 2016, dan selanjutnya terus


mengalami penurunan hingga hanya mencapai 41,77% pada tahun
2020.
Gambar 2.62.
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap
Sumber Air Minum Layak Kabupaten Waropen
Tahun 2015-2020 (%)
100 93.62
83.86
90 80.11
80 69.58
70 55.68
60
50 41.77
40
30
20
10
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

h. Rasio Tempat Ibadah Per 1.000 Penduduk


Perkembangan sarana ibadah di Kabupaten Waropen
cenderung terus mengalami peningkatan sepanjang tahun 2016-
2020. Tahun 2016 rasio tempat ibadah per 1.000 penduduk di
Kabupaten Waropen hanya mencapai 4,03%, dan kemudian
meningkat menjadi 4,27% pada tahun 2020.
Gambar 2.63.
Rasio Tempat Ibadah Per Satuan Penduduk Per 1.000
Penduduk di Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020
4.40
4.27
4.30
4.16
4.20
4.10 4.03

4.00 3.93

3.90 3.82
3.80
3.70
3.60
3.50
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Kondisi ini menjelaskan bahwa adanya penambahan


pembangunan sarana ibadah di Kabupaten Waropen dalam kurun
waktu lima tahun terakhir.

Rancangan RPJMD 107


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.3.1.4. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman


a. Rumah Layak Huni
Rumah merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan
manusia, namun pada kenyataannya di Kabupaten Waropen masih
banyak masyarakat yang belum mampu menikmati kehidupannya
dalam rumah yang layak, sehat, aman dan berada pada lingkungan
yang sehat dan layak huni. Berdasarkan data dari Kementerian
PUPR, pada tahun 2019 jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di
beberapa wilayah di Provinsi Papua berjumlah sebanyak 628 rumah
diantaranya Kabupaten Biak Numfor (36), Kabupaten Yahukimo
(541), Kabupaten Waropen (22), Kabupaten Deiyai (28) dan Kota
Jayapura (1). Sementara jumlah backlog di Kabupaten Waropen
sebanyak 28 unit.

2.3.1.4. Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan


Perlindungan Masyarakat
Kondisi stabilitas keamanan daerah salah satunya
ditunjukkan adanya gangguan keamanan baik oleh masyarakat
maupun oleh sekelompok orang. Pelaksanaan tugas penegakan
Peraturan Daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat dilaksanakan oleh Polisi Pamong Praja.
Berdasarkan gambar, di Kabupaten Waropen terjadi kasus demo
sepanjang tahun 2017-2020 diantaranya demo terkait dengan
bidang politik, ekonomi hingga pada pemogokan kerja. Tahun 2016,
terjadi kasus demo sebanyak 3 kasus dan bertambah 3 kasus
hingga tahun 2019 menjadi 6 kasus demo. Namun di tahun 2020
kasus demo mulai berkurang, tercatat sebanyak 1 kasus.

Gambar 2.64.
Jumlah Kasus Demonstrasi di Kabupaten Waropen
Tahun 2016-2020 (Kasus)

10
6
3 4
5
1
0
2017 2018 2019 2020

Sumber: Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Waropen,


(data olah 2021)

Rancangan RPJMD 108


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Selanjutnya rasio tindak pidana per 1.000 penduduk


sepanjang tahun 2016-2020 terlihat mengalami fluktuatif dengan
kecenderungan menurun. Tahun 2016 jumlah kriminalitas
sebanyak 87 kasus dengan rasio per 1.000 penduduk sebesar
3,02%. Kemudian di tahun 2020 jumlah kriminalitas sebanyak 102
kasus dengan rasio per 1.000 penduduk sebesar 2,82%.

Tabel 2.37.
Rasio Tindak Pidana Per 1.000 Penduduk di Kabupaten
Waropen Tahun 2016-2020 (Kasus/Penduduk)
Jumlah
Jumlah Rasio Per 1.000
Tahun kriminal selama
Penduduk Penduduk
1 tahun
2016 87 28.803 3,02
2017 109 29.480 3,70
2018 108 30.612 3,53
2019 90 31.514 2,86
2020 102 36.200 2,82
Sumber: Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Waropen,
(data olah 2021)

2.3.1.5. Urusan Pertanahan


Urusan pertanahan dilaksanakan untuk meningkatkan
penataan dan tercapainya perumusan kebijakan dalam urusan
pertanahan. Luas bersertifikat di Kabupaten Waropen Tahun 2016-
2020 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.38.
Capaian Kinerja Bidang Pertanahan di Kabupaten Waropen
Tahun 2016-2020
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Luas Lahan Yang
212.672 148.354 148.354 248.325 118.215
Bersertifikat (m2)
Persentase
Penyelesaian izin 100 100 100 100 100
lokasi (%)
Persentase Luas Tapal
Batas Yang Telah 100 100 100 92 100
Sinkron (%)
Sumber : Sekretariat Daerah Kabupateb Waropen, (data diolah, 2021)

Tahun 2016, Luas lahan bersertifikasi di Kabupaten


Waropen mencapai 212.672 m2, kemudian tahun 2017 dan 2018
berkurang menjadi 148.354 m2, sempat mengalami kenaikan di

Rancangan RPJMD 109


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

tahun 2019 menjadi 248.325 m2. Namun di tahun 2020 luas lahan
bersertifikasi menurun menjadi 118.215 m2.

Sementara persentase penyelesaian izin lokasi sepanjang


tahun 2016-2020 konsisten tidak mengalami perubahan dengan
capaian hingga 100%. Kemudian luas tapal batas yang telah
disinkron juga relatif konsisten sepanjang tahun 2016-2018 dengan
capaian persentase sebesar 100%, di tahun 2019 tercatat
mengalami penurunan capaian kinerja menjadi 92% dan meningkat
kembali mencapai 100% di tahun 2020.

2.3.1.5. Urusan Sosial


a. Presentase PMKS Yang Memperoleh Bantuan Sosial

PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) adalah


seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu
hambatan, kesulitan atau gangguan, tidak dapat melaksanakan
fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan
hidupnya secara memadai dan wajar. Berbagai faktor penyebab
keberadaan PMKS antara lain kemiskinan, bencana alam dan
marginalisasi.
Gambar 2.65.
Presentase PMKS Yang Memperoleh Bantuan Sosial
Kabupaten Waropen Tahun 2016 – 2020 (%)
20.00
15.33 15.33
15.00

10.00
4.12 4.29
5.00 2.50

0.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Waropen,


(data olah 2021)

Dalam kurun waktu tahun 2016-2020, perkembangan PMKS


yang memperoleh bantuan sosial di Kabupaten Waropen terlihat
mengalami fluktuatif dengan kecenderungan meningkat. Tahun
2016, Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial mencapai
4,12% dan meningkat di tahun 2017 menjadi 15,33%. Namun di
tahun 2019 Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial

Rancangan RPJMD 110


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

kembali mengalami penurunan menjadi 2,50%. Kemudian di tahun


2020 Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial terlihat
meningkat kembali menjadi 15,33%.

b. Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial


Sementara berdasarkan pada jumlah PMKS yang tertangani
di Kabupaten Waropen sepanjang tahun 2016-2020 juga terlihat
mengalami fluktuatif. Jumlah PMKS yang tertangani di tahun 2016
sebanyak 50 keluarga, kemudian di tahun 2018 meningkat menjadi
60 keluarga atau bertambah sebanyak 10 keluarga dari tahun
sebelumnya. Hingga pada tahun 2020, jumlah PMKS yang
tertangani kembali mengalami penurunan menjadi 50 keluarga.
Gambar 2.66.
Jumlah PMKS Yang Tertangani
Kabupaten Waropen Tahun 2016 – 2020 (Keluarga)
70
60
60
50 50 50
50
40
30
30
20
10
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Waropen,


(data olah 2021)

c. Komunitas Adat Terpencil


(KAT) Komunitas sosial budaya yang bersifat lokal dan
terpencar serta kurang atau belum terlibat dalam jaringan dan
pelayanan baik sosial, ekonomi maupun politik.
Gambar 2.67.
Persentase Komunitas Adat Terpencil
Kabupaten Waropen Tahun 2016 – 2020 (%)
80.00 75.00 70.00
65.00
60.00
60.00 50.00

40.00

20.00

0.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Waropen,


(data olah 2021)

Rancangan RPJMD 111


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Berdasarkan data dari Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten


Waropen, selama kurun waktu tahun 2016-2020 perkembangan
KAT cenderung semakin berkurang. Terlihat pada data grafik,
dimana tahun 2016 persentase Komunitas Adat Terpencil (KAT) di
Kabupaten Waropen mencapai 75%. Namun di tahun selanjutnya
hingga pada tahun 2020, Persentase Komunitas Adat Terpencil
(KAT) semakin mengalami penurunan hingga pada angka 50%.

2.3.2. Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Non Dasar


2.3.2.1. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
a. Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Waropen
cenderung mengalami fluktuatif sepanjang tahun 2016-2020. Laju
pertumbuhan penduduk Kabupaten Waropen tahun 2016
mencapai 1,42%.
Gambar 2.68.
Laju Pertumbuhan Penduduk
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (%)
4.50 3.84
4.00
3.50 2.95
3.00 2.35
2.50 1.83
2.00 1.42
1.50
1.00
0.50
0.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Kemudian mengalami kenaikan laju pertumbuhan


penduduk pada tahun 2018 menjadi 3,84%. Selanjutnya
pertumbuhan penduduk Kabupaten Waropen kembali menurun
hingga mencapai 1,83% pada tahun 2020.

b. Perkembangan Pasangan Usia Subur (PUS)


Perkiraan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) dan akseptor
aktif di Kabupaten Waropen berfluktuatif namun cenderung
meningkat sepanjang tahun 2015-2020. Tahun 2016 perkiraan
jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Waropen
mencapai 7.691 pasangan, kemudian angka ini terus menigkat
hingga mencapai 9.739 pasangan pada tahun 2019, namun di

Rancangan RPJMD 112


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

tahun 2020 jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) kembali terlihat


menurun menjadi 5.977 pasangan. Selanjutnya perkiraan jumlah
Akseptor Aktif pada tahun 2016 diperkirakan mencapai 2.219
pasangan, kemudian angka ini terus menigkat hingga mencapai
5.977 pasangan pada tahun 2020.
Gambar 2.69.
Perkiraan Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) dan
Peserta KB Aktif Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020

9,739
12,000
7,691

10,000

5,977

5,977
5,976

5,976

5,602
8,000

6,000
2,219

4,000
1,270
1,270

2,000

0
2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Peserta KB Aktif

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

Selanjutnya perkembangan jumlah akseptor aktif menurut


pemakaian alat kontrasepsi di Kabupaten Waropen juga
berfluktuatif namun cenderung meningkat sepanjang tahun 2015-
2020. Tahun 2015 jumlah akseptor aktif yang menggunakan PIL
sebagai alat kontrasepsi mencapai 420 orang, dan kemudian
meningkat menjadi 967 orang pada tahun 2020. Kemudian tahun
2015 jumlah akseptor aktif yang menggunakan Kondom sebagai
alat kontrasepsi mencapai 245 orang, dan kemudian meningkat
menjadi 258 orang pada tahun 2020. Selanjutnya tahun 2015
jumlah akseptor aktif yang menggunakan Suntik sebagai alat
kontrasepsi mencapai 1.924 orang, dan kemudian meningkat
menjadi 4.611 orang pada tahun 2020. Kemudian tahun 2015
jumlah akseptor aktif yang menggunakan Susuk sebagai alat
kontrasepsi hanya mencapai 5 orang, dan kemudian meningkat
menjadi 64 orang pada tahun 2018. Selanjutnya tahun 2016 jumlah
akseptor aktif yang menggunakan IUD sebagai alat kontrasepsi
hanya mencapai 2 orang, dan kemudian berkurang menjadi 20
orang pada tahun 2020.

Rancangan RPJMD 113


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.39.
Jumlah Akseptor Aktif Menurut Pemakaian Alat Kontrasepsi
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (orang)
Alat Tahun
Kontrasepsi 2015 2016 2017 2018 2019 2020
IUD - 2 1 1 64 20
PIL 420 395 333 333 876 967
Kondom 245 224 - - 251 258
Suntik 1.924 1.571 1.332 1.332 4.275 4.611
Susuk 5 25 64 64 - -
Lainnya - 2 - - 136 121
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

Selanjutnya perkembangan jumlah akseptor baru menurut


pemakaian alat kontrasepsi di Kabupaten Waropen cenderung
berfluktuatif. Tahun 2015 jumlah akseptor baru yang
menggunakan PIL sebagai alat kontrasepsi hanya mencapai 92
orang, capaian ini kemudian sedikit mengalami penurunan pada
tahun 2019 menjadi 90 orang. Selanjutnya jumlah akseptor baru
yang menggunakan Kondom sebagai alat kontrasepsi hanya
mencapai 52 orang, kemudian mengalami penurunan pemakaian
hingga hanya mencapai 16 orang di tahun 2019. Berbeda dengan
alat kontrasepsi PIL dan Kondom, jumlah akseptor baru yang
menggunakan Suntik sebagai alat kontrasepsi cenderung
meningkat dari 229 orang di tahun 2015 menjadi 300 orang di
tahun 2019.
Tabel 2.40.
Jumlah Akseptor Baru Menurut Pemakaian Alat Kontrasepsi
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2018
Tahun
Alat Kontrasepsi
2015 2016 2017 2018
IUD 0 0 4 4
PIL 92 157 90 90
Kondom 52 55 16 16
Suntik 229 231 300 300
Susuk 22 46 9 9
Lainnya - - - -
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

Kemudian pada fasilitas kesehatan dan petugas KB di


Kabupaten Waropen telah mampu mewakili untuk setiap Distrik.
Tahun 2020, Fasilitas Kesehatan KB di kabupaten Waropen
sebanyak 43 Unit dan Distrik Oudate miliki fasilitas kesehatan KB

Rancangan RPJMD 114


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

terbanyak dengan 8 unit fasilitas kesehatan. Sementara Distrik


Wonti, Distrik Kihiri dan Distrik Walani masing-masing hanya
memiliki 1 unit fasilitas kesehatan KB.
Tabel 2.41.
Jumlah Fasilitas Kesehatan KB dan Petugas KB Kampung Pada
Setiap Distrik di Kabupaten Waropen Tahun 2020
Fasilitas Jumlah
Pusat Pelayanan Kesehatan KB Petugas
(Unit) (orang)
Distrik Masirei 3 10
Distrik Demba 3 10
Distrik Wonti 1 10
Distrik Risei Sayati 2 10
Distrik Soyoi Mambai 2 10
Distrik Waropen Bawah 6 7
Distrik Urei Faisei 5 12
Distrik Inggerus 5 1
Distrik Oudate 8 7
Distrik Wapoga 6 4
Distrik Kirihi 1 0
Distrik Walani 1 0
Kabupaten Waropen 43 81
Sumber: Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan
KB, (data olah 2021)

Jumlah petugas juga sangat berpengaruh dalam


melaksanakan program Keluarga Berencana. Tahun 2020, jumlah
petugas KB di Kabupaten Waropen masih terbilang kurang.
Sebanyak 81 petugas KB yang hanya tersebar pada 10 Distrik di
Kabupaten Waropen. Sementara 2 Distrik lainnya belum terdapat
Petugas KB. Adapun jumlah petugas KB terbanyak terdapat di
Distrik Urei Faisei dengan 12 petugas KB.

2.3.2.2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


a. Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan
Jumlah partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Kabupaten Waropen sepanjang tahun 2016-2020 terlihat fluktuatif.
Tahun 2016, jumlah partisipasi perempuan pada lembaga
pemerintah di Kabupaten Waropen mencapai 743 orang kemudian
jumlahnya terus meningkat hingga mencapai 823 orang pada tahun
2017, dan selanjutnya sedikit mengalami pengurangan jumlah
partisipasi padatahun 2020 menjadi 742 orang.

Rancangan RPJMD 115


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2.70.
Jumlah Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (Orang)
840
823
820

800

780

760 752 753


743 742
740

720

700
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

b. Partisipasi Perempuan Dalam Kursi DPR

Proporsi jumlah kursi yang diduduki perempuan di DPR


Kabupaten Waropen sepanjang tahun 2015-2019 terlihat menurun.
Tahun 2015-2016, proporsi jumlah kursi yang diduduki perempuan
di DPR Kabupaten Waropen berjumlah 2 orang, kemudian pada
tahun 2017-2019 proporsi jumlah kursi yang diduduki perempuan
di DPR Kabupaten Waropen jumlahnya berkurang menjadi 1 orang.
Gambar 2.71.
Jumlah Partisipasi Perempuan Dalam Kursi DPR
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2019 (Orang)
2.5

2
2

1.5

1 1 1
1

0.5

0
2016 2017 2018 2019

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

c. Rasio APM Perempuan/Laki‐Laki Pada SD

Rasio APM Perempuan/Laki‐Laki di SD adalah


perbandingan antara APM tingkat SD (SD, MI dan Paket A setara
SD) perempuan terhadap APM tingkat SD laki-laki yang dinyatakan
dalam persentase.

Rancangan RPJMD 116


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.42.
Rasio APM perempuan/laki‐laki di SD Kabupaten Waropen
Tahun 2017-2020 (%)
Uraian 2017 2018 2019 2020
APM SD Laki-laki 88.49 93.25 91.15 88.81
APM SD Perempuan 95.44 85.70 89.68 93.65
Rasio APM
1.08 0.92 0.98 1.05
perempuan/laki‐laki di SD
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Selama kurun waktu empat tahun, Rasio APM


Perempuan/Laki‐Laki SD di Kabupaten Waropen terlihat
mengalami fluktuatif. Tahun 2017, APM SD Laki-laki sebesar
88,49% dan APM SD Perempuan sebesar 95,44% dengan rasio APM
perempuan/laki‐laki di SD sebesar 1,08%. Kemudian tahun 2020,
APM SD Laki-laki sebesar 88,81% dan APM SD Perempuan sebesar
93,65% dengan rasio APM perempuan/laki‐laki di SD sebesar
1,05%.

d. Rasio APM Perempuan/Laki‐Laki di SMP

Rasio APM Perempuan/Laki‐Laki SMP adalah perbandingan


antara APM tingkat SMP (SMP, MTs dan Paket B setara SMP)
perempuan terhadap APM tingkat SMP laki-laki yang dinyatakan
dalam persentase.
Tabel 2.43.
Rasio APM perempuan/laki‐laki di SMP Kabupaten Waropen
Tahun 2017-2020 (%)
Uraian 2017 2018 2019 2020
APM SMP Laki-laki 53.56 67.2 71.85 76.29
APM SMP Perempuan 79.43 76.70 76.45 71.52
Rasio APM
perempuan/laki‐laki di 1.48 1.14 1.06 0.94
SMP
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Selama kurun waktu empat tahun, Rasio APM


Perempuan/Laki‐Laki SMP di Kabupaten Waropen terlihat
mengalami penurunan. Tahun 2017, APM SMP Laki-laki sebesar
53,56% dan APM SMP Perempuan sebesar 79,43% dengan rasio
APM perempuan/laki‐laki di SMP sebesar 1,48%. Kemudian tahun
2020, APM SMP Laki-laki sebesar 76,29% dan APM SMP Perempuan

Rancangan RPJMD 117


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

sebesar 71,52% dengan rasio APM perempuan/laki‐laki di SMP


sebesar 0,94%.

e. Rasio APM Perempuan/Laki‐Laki di SMA

Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkat pendidikan


menengah (RAPM-SM) adalah perbandingan antara APM tingkat
menengah (SMA, SMK, MA dan Paket C setara SM) perempuan
terhadap APM tingkat SM laki-laki yang dinyatakan dalam
persentase.
Tabel 2.44.
Rasio APM perempuan/laki‐laki di SMA Kabupaten Waropen
Tahun 2017-2020 (%)
Uraian 2017 2018 2019 2020
APM SMA Laki-laki 54.02 64.37 47.74 70.21
APM SMA Perempuan 10.95 57.13 76.59 52.66
Rasio APM
perempuan/laki‐laki di 0.20 0.89 1.60 0.75
SMA
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Selama kurun waktu empat tahun, Rasio APM


Perempuan/Laki‐Laki SMP di Kabupaten Waropen terlihat
mengalami fluktuatif. Tahun 2017, APM SMA Laki-laki sebesar
54,02% dan APM SMA Perempuan sebesar 10,95% dengan rasio
APM perempuan/laki‐laki di SMA sebesar 0,20%. Kemudian tahun
2020, APM SMA Laki-laki sebesar 70,21% dan APM SMa Perempuan
sebesar 52,66% dengan rasio APM perempuan/laki‐laki di SMA
sebesar 0,75%.

f. Rasio Melek Huruf Perempuan Terhadap Laki‐Laki Pada


Kelompok Usia 15‐24 Tahun
Perkembangan Rasio Melek Huruf Perempuan Terhadap
Laki‐Laki Pada Kelompok Usia 15‐24 Tahun di Kabupaten Waropen
terlihat mengalami tidak banyak mengalami perubahan sepanjang
tahun 2015-2019. Tahun 2015, Angka Melek Huruf Laki-laki pada
kelompok usia 15‐24 tahun sebesar 100% dan Angka Melek Huruf
Perempuan pada kelompok usia 15‐24 tahun sebesar 100% dengan
Rasio melek huruf perempuan terhadap laki‐laki pada kelompok
usia 15‐24 tahun sebesar 1%.

Rancangan RPJMD 118


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.45.
Rasio Melek Huruf Perempuan Terhadap Laki‐Laki Pada
Kelompok Usia 15‐24 Tahun Kabupaten Waropen
Tahun 2017-2020 (%)
Uraian 2015 2016 2017 2018 2019
Angka Melek Huruf Laki-laki
pada kelompok usia 15‐24 100 100 98.05 100 98.60
tahun
Angka Melek Huruf
Perempuan pada kelompok 100 100 100 100 98.46
usia 15‐24 tahun
Rasio melek huruf perempuan
terhadap laki‐laki pada 1.00 1.00 1.02 1.00 1.00
kelompok usia 15‐24 tahun
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Kemudian tahun 2020, Angka Melek Huruf Laki-laki pada


kelompok usia 15‐24 tahun sebesar 98,60% dan Angka Melek Huruf
Perempuan pada kelompok usia 15‐24 tahun sebesar 98,46%
dengan Rasio melek huruf perempuan terhadap laki‐laki pada
kelompok usia 15‐24 tahun sebesar 1%.

g. Indeks Pemberdayaan Gender


Indeks Pembangunan gender (IPG) yang dihitung dengan
menggunakan harapan hidup, harapan pendidikan dan indeks
disribusi pendapatan merupakan indeks kemampuan pencapaian
dasar pembangunan manusia dengan memperhatikan
ketidakadilan pencapaian laki-laki dan perempuan. Sedangkan
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) menunjukkan apakah
perempuan dapat secara aktif berperan serta dalam kehidupan
ekonomi dan politik.
Gambar 2.72.
Indeks Pemberdayaan Gender Kabupaten Waropen
Tahun 2017-2020
71 70.57 70.52
70.13 70.13

69

67

65
2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Indeks pemberdayaan gender tercatat memiliki nilai


cenderung fluktuatif yang menunjukkan penurunan dalam empat

Rancangan RPJMD 119


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

tahun terakhir. Tahun 2016, IDG Kabupaten Waropen sebesar


70,13% dan sempat meningkat di tahun 2018 menjadi 70,57%.
Namun di tahun 2020 IDG kembali terlihat mengalami penurunan
menjadi 70,13%. Meskipun peningkatannya belum begitu
signifikan, namun terlihat partisipasi perempuan terlihat sudah
tinggi.

2.3.2.3. Urusan Perhubungan


a. Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan
Rasio panjang jalan dengan jumlah kendaraan diperoleh
dengan membagi jumlah kendaraan (unit) dengan panjang jalan
(km). Nilai ini berarti 1 km jalan di wilayah tersebut berbanding
dengan akses untuk melayani sejumlah kendaraan.
Gambar 2.73.
Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan Kabupaten
Waropen Tahun 2017-2020 (Km/Kendaraan)

0.15 0.14
0.14 0.13
0.13
0.12
0.12
0.11
0.10
2017 2018 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan Kabupaten


Waropen selama tahun 2017-2020 terlihat semakin mengalami
penurunan. tahun 2017 Rasio Panjang Jalan Per Jumlah
Kendaraan Kabupaten Waropen mencapai 0,14 km/kendaraan dan
cenderung menurun dengan rasio sebesar 0,12 km/kendaraan di
tahun 2020.

b. Jumlah Barang Yang Terangkut Angkutan Laut


Perkembangan arus lalu lintas laut di Kabupaten Waropen
sepanjang tahun 2016-2020 semakin mengalami peningkatan. Hal
itu terlihat pada jumlah barang yang terangkut selama kurun waktu
lima tahun yaitu sebanyak 495 ton di tahun 2016. Kemudian di
tahun 2020 jumlah barang yang terangkut angkutan laut
meningkat menjadi 1.360 ton.

Rancangan RPJMD 120


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.46.
Jumlah Barang Yang Terangkut Angkutan Laut
di Kabupaten Waropen Tahun 2016 – 2020 (Ton)
No Distrik 2016 2017 2018 2019 2020

1 Distrik Masirei 150 150 150 100 100

2 Distrik Demba 50 50 100 150 50

3 Distrik Wonti 50 50 50 50 50

4 Distrik Risei Sayati 50 100 50 55 100

5 Distrik Soyoi Mambai 35 45 55 50 150

6 Distrik Waropen Bawah 55 70 100 150 350

7 Distrik Urei Fasei 55 70 100 150 350

8 Distrik Inggerus 10 20 30 40 50

9 Distrik Oudate 10 20 30 40 50

10 Distrik Wapoga 20 30 40 50 100

11 Distrik Kirihi 5 5 5 5 5

12 Distrik Walani 5 5 5 5 5

Kabupaten Waropen 495 615 715 845 1360


Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Sedangkan jumlah orang/penumpang yang terangkut


angkutan laut di Kabupaten Waropen juga terlihat mengalami
kenaikan sepanjang tahun 2016-2020. Berdasarkan tabel 2.47,
tahun 2016 jumlah penumpang angkutan laut sebanyak 315 orang
dan terus meningkat hingga menjadi 1.740 orang yang terangkut
angkutan laut di tahun 2020.
Tabel 2.47.
Jumlah Orang Yang Terangkut Angkutan Laut
di Kabupaten Waropen Tahun 2016 – 2020 (Orang)
No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020

1 Distrik Masirei 50 100 150 200 250


2 Distrik Demba 20 50 100 150 200
3 Distrik Wonti 15 25 35 45 50
4 Distrik Risei Sayati 25 35 45 55 100
5 Distrik Soyoi Mambai 35 45 55 50 150
6 Distrik Waropen Bawah 55 70 100 150 350
7 Distrik Urei Fasei 55 70 100 150 350
8 Distrik Inggerus 10 20 30 40 50
9 Distrik Oudate 10 20 30 40 50
10 Distrik Wapoga 20 30 40 50 100
11 Distrik Kirihi 10 15 25 35 45
12 Distrik Walani 10 15 25 35 45

Rancangan RPJMD 121


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020


Kabupaten Waropen 315 495 735 1000 1740
Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Pembangunan akses transportasi merupakan penghubung


serta menjadi urat nadi yang mendorong pertumbuhan ekonomi
dan menunjang perekonomian yang telah berkembang. Pemenuhan
sarana dan prasarana untuk meningkatkan perekonomian melalui
pembukaan akses lalu lintas orang dan barang. Berdasarkan data
dari Dinas Perhubungan Kabupaten Waropen, tahun 2020 terdapat
2 pelabuhan laut di Kabupaten Waropen serta 2 bandar udara.
Gambar 2.74.
Jumlah Pelabuhan Laut dan Bandar Udara
di Kabupaten Waropen Tahun 2020 (Unit)
2.5
2
1.5
1 2 2
0.5
0
Pelabuhan Laut Bandar Udara

Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

2.3.2.4. Urusan Lingkungan Hidup


a. Jumlah Sampah yang Dihasilkan
Pengelolaan sampah merupakan permasalahan yang belum
dapat ditangani dengan baik. Sepanjang tahun 2016-2020,
Kabupaten Waropen telah menghasilkan sampah lebih dari 100 ton
per tahun. Adapun di tahun 2016, jumlah sampah yang dihasilkan
sebanyak 105,13 ton sampah dan meningkat hingga tahun 2020
menjadi 111,74 ton sampah.
Gambar 2.75.
Jumlah Sampah yang Dihasilkan di Kabupaten Waropen
Tahun 2016-2020 (Ton)
114.00 111.74 111.74 111.74
112.00
110.00
108.00 107.13
106.00 105.13
104.00
102.00
100.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Rancangan RPJMD 122


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

a. Jumlah Kendaraan
Perkembangan jumlah kendaraan di Kabupaten Waroepn
cenderungan mengalami penurunan sepanjang tahun 2016-2020.
Berdasarkan data dari dinas lingkungan hidup Kabupaten
Waropen, tahun 2016 hingga tahun 2019 tercatat jumlah
kendaraan mencapai 3.619 unit, kemudian di tahun 2020 jumlah
kendaraan mengalami pengurangan menjadi 3.169 unit atau
berkurang sebanyak 450 unit dari tahun sebelumnya.
Gambar 2.76.
Jumlah Kendaraan di Kabupaten Waropen
Tahun 2016-2020 (unit)
3,800 3,619 3,619 3,619 3,619
3,600
3,400
3,169
3,200
3,000
2,800
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

2.3.2.5. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Pelaksanaan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
mempunyai peran yang sangat strategis dalam mendukung
pembangunan daerah. Wilayah Kabupaten Waropen yang sebagian
besar berkarakteristik kawasan perdesaan, harus terus didorong
pembangunannya dengan semangat otonomi desa sebagaimana
diamanhkan dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
desa.
Dalam upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat
dititik beratkan pada aspek pengembangan kemampuan dan
kemandirian masyarakat dalam pembangunan melalui penguatan
kapasitas pengembangan lembaga masyarakat dan pengembangan
pola pembangunan partisipatif, pemantapan nilai-nilai sosial dasar
bagi masyarakat, pengembangan usaha ekonomi produktif,
pengembangan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber
daya alam dan pelestarian lingkungan hidup dengan
mendayagunakan teknologi tepat guna.
Keberadaan lembaga pemberdayaan ekonomi Kampung
sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat Kalurahan diarahkan

Rancangan RPJMD 123


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

melalui pembinaan dan pendampingan agar dapat menjadi Badan


Usaha Milik Kampung (BUMKAM), yang dapat menjadi salah satu
sumber Pendapatan Asli Kampung, Jumlah lembaga pemberdayaan
ekonomi Kalurahan yang ada di Kabupaten Waropen Tahun 2020
ada 10 Bumkam.
Gambar 2.77.
Jumlah Badan Usaha Milik Kampung (BUMKAM)
di Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (Unit)
15
10 10 10 10 10
10
5
0
2016 2017 2018 2019 2020
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung
Kabupaten Waropen ( data diolah, 2021)

Salah satu aspek penting dalam pemberdayaan masyarakat


adalah pendampingan. pendampinagn merupakan bagian tidak
terpisahkan dari proses pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan
suatu komunitas tidak lain adalah suatu proses transfer
pengetahuan dan keterampilan. Jumlah pendamping kampung di
Kabupaten Waropen tahun 2020 sebanyak 47 orang pendamping.
Gambar 2.78.
Jumlah Tenaga Pendamping Kampung di Kabupaten Waropen
Tahun 2016-2020 (orang)

50 47 47 47 47 47
40
30
20
10
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung


Kabupaten Waropen ( data diolah, 2021)

2.3.2.6. Komunikasi dan Informatika


Sesuai dengan arah pembangunan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) Nasional 2010-2014, penyediaan infrastruktur

Rancangan RPJMD 124


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

TIK ditujukan antara lain untuk memastikan tersedianya


konektivitas di seluruh pelosok Indonesia. Upaya ini dilakukan
melalui penyediaan layanan telepon dan internet di seluruh
wilayah, yang menjadi bagian dari Program Universal Service
Obligation (USO) atau kewajiban pelayanan universal.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang
sangat pesat saat ini memungkinkan hampir setiap orang untuk
mendapatkan informasi dalam waktu sesaat (realtime). Dalam
konteks ini, penggunaan internet sehat oleh masyarakat (rumah
tangga) perlu didorong dalam rangka menciptakan masyarakat yang
melek informasi, sehingga terbukanya akses informasi dapat
menciptakan masyarakat yang lebih tanggap dan aktif
berpartisipasi dalam pembangunan daerah.
Tabel 2.48.
Jumlah Ketersediaan BTS dan Proporsi Rumah Tangga
Dengan Akses Internet di Kabupaten Waropen
Tahun 2016 – 2020
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah BTS Yang
12 12 12 15
Tersedia (unit)
Proporsi rumah
tangga dengan akses 50 50 50 50 68
internet (%)
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Waropen,
(data diolah, 2021)

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kabupaten Waropen,


tahun 2020, sebanyak 15 unit BTS telah terpasang dan tersebar di
seluruh distrik di Kabupaten Waropen. Dengan bertambahnya
Jumlah BTS yang tersedia, meningkat pula penduduk yang telah
mengakses internet sebesar 68% di tahun 2020. Pelayanan
informasi kepada masyarakat perlu terus dioptimalkan sehingga
dalam periode kedepan realisasi persentase kepuasan masyarakat
yang mendapatkan akses informasi dapat meningkat (>70 persen).
2.3.2.7. Kependudukan dan Catatan Sipil
a. Rasio Penduduk Ber-KTP Per Satuan Penduduk
Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah identitas resmi
Penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi
Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Rancangan RPJMD 125


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.49.
Rasio Penduduk Ber-KTP Per Satuan Penduduk
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (%)
Tahun
Distrik 2016 2017 2018 2019 2020
Distrik Masirei 79.93 84.84 84.32 92.14 84.18

Distrik Demba 73.35 69.86 73.10 82.94 74.51

Distrik Wonti 77.39 70.17 70.57 59.15 77.27

Distrik Risei Sayati 67.18 72.25 70.40 70.96 80.10

Distrik Soyoi Mambai 57.21 62.79 61.17 62.25 67.03

Distrik Waropen Bawah 78.91 77.84 78.45 78.40 90.21

Distrik Urei Fasei 74.10 74.29 74.46 74.49 82.92

Distrik Inggerus 67.02 68.11 70.10 69.51 83.74

Distrik Oudate 63.51 63.59 64.95 65.74 77.07

Distrik Wapoga 64.95 67.58 66.93 64.77 75.89

Distrik Kirihi 23.34 26.17 26.17 26.67 49.40

Distrik Walani − − − − −

Kabupaten Waropen 66.08 67.04 67.33 67.91 76.57


Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Waropen, (data olah 2021)
Sepanjang tahun 2016-2020, Rasio Penduduk Ber-KTP Per
Satuan Penduduk di Kabupaten waropen terlihat semakin
menunjukkan peningkatan. Sebanyak 66,08% penduduk telah
mempunyai KTP pada tahun 2016 dan di tahun 2020, pernduduk
ber-KTP semakin meningkat menjadi 77,07%.

b. Persentase Ketersediaan Data Base Kependudukan Skala


Kabupaten
Pembangunan database kependudukan skala Kabupaten
telah tersedia di Kabupaten Waropen. Berdasarkan data dari Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Waropen,
sepanjang tahun 2016-2020 persentase ketersediaan database di
Kabupaten Waropen mencapai 100%.

Rancangan RPJMD 126


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2.79.
Persentase Ketersediaan Data Base Kependudukan Skala
Kabupaten di Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (%)
120
100 100 100 100 100
100

80

60

40

20

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten


Waropen, (data olah 2021)

c. Cakupan Penerbitan KTP Elektronik (e- KTP)

Cakupan peneribitan KTP Elektronik (e- KTP) di Kabupaten


Waropen sepanjang tahun 2016-2020 terlihat semakin mengalami
peningkatan. Tahun 2016, Cakupan peneribitan KTP Elektronik (e-
KTP) di Kabupaten Waropen mencapai 35% dan meningkat menjadi
75% di tahun 2020.

Gambar 2.80.
Cakupan Penerbitan KTP Elektronik (e- KTP)
Kabupaten Waropen Tahun 2016 – 2020 (%)
80.00 75.00
65.00
70.00
55.00
60.00
45.00
50.00
35.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten


Waropen, (data olah 2021)

d. Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran

Akta kelahiran adalah akta/catatan otentik yang dibuat oleh


pegawai catatan sipil berupa catatan resmi tentang tempat dan

Rancangan RPJMD 127


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

waktu kelahiran anak, nama anak dan nama orang tua anak secara
lengkap dan jelas, serta status kewarganegaraan anak.

Gambar 2.81.
Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran
Kabupaten Waropen Tahun 2016 – 2020 (%)
100.00 95.00
85.00
75.00
80.00 67.00
58.00
60.00

40.00

20.00

0.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten


Waropen, (data olah 2021)

Perkembangan penerbitan akta kelahiran di Kabupaten


Waropen selama kurun waktu lima tahun menunjukkan
kecenderungan yang meningkat. Tahun 2016 cakupan penerbitan
akta kelahiran mencapai 58% dan di tahun 2020 meningkat
menjadi 95%.

2.3.2.8. Koperasi, Usaha kecil, dan Menengah


a. Persentase Koperasi Aktif
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. Sedangkan Koperasi
Aktif adalah koperasi yang dalam dua tahun terakhir mengadakan
RAT (Rapat Anggota Tahunan) atau koperasi yang dalam tahun
terakhir melakukan kegiatan usaha.
Tabel 2.50.
Persentase Koperasi Aktif Kabupaten Waropen
Tahun 2018-2020
Uraian 2018 2019 2020
Jumlah Koperasi Aktif (Unit) 13 13 13
Jumlah Koperasi (Unit) 39 39 39
Persentase Koperasi Aktif (%) 33,33 33,33 33,33
Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Rancangan RPJMD 128


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Sepanjang tahun 2018-2020, jumlah koperasi aktif di


Kabupaten Waropen tidak banyak mengalami penambahan yaitu
sebanyak 13 unit koperasi aktif. Hal yang sama terjadi pada jumlah
seluruh koperasi di Kabupaten Waropen yaitu dengan total 39 unit
koperasi. Persentase koperasi aktif selama kurun waktu tiga tahun
terakhir sebesar 33,33%. Semakin besar jumlah persentase ini
maka akan semakin besar pelayanan penunjang yang dimiliki
daerah dalam menggerakkan perekonomian melalui koperasi.

b. Usaha Mikro dan Kecil


Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mempunyai
peranan yang cukup signifikan terhadap perekonomian Kabupaten
Waropen, selain karena pelaku ekonominya adalah masyarakat
lokal, kegiatan UMKM juga menggunakan bahan baku lokal, tenaga
kerja yang dipakai juga tenaga kerja lokal dan hasil produksinya
banyak dikonsumsi masyarakat. Selain itu, semakin banyak
kegiatan UMKM yang produksinya berorientasi ekspor, sehingga
dinamika UMKM mampu menggeliatkan perekonomian daerah.
Perkembangan Usaha Mikro dan Kecil di Kabupaten Waropen
sepanjang tahun 2016-2018 terlihat terus mengalami peningkatan.
Tahun 2016 jumlah pelaku usaha mikro dan kecil sebanyak 431
UMK, kemudian di tahun 2020 jumlah UMK meningkat menjadi 660
UMK.
Tabel 2.51.
Jumlah Usaha Mikro dan Kecil di Kabupaten Waropen
Tahun 2016-2018
Uraian 2016 2017 2018
Distrik Masirei 25 50 50
Distrik Demba 10 30 40
Distrik Wonti 0 0 0
Distrik Risei Sayati 5 5 10
Distrik Soyoi Mambai 0 0 0
Distrik Waropen Bawah 161 200 250
Distrik Urei Fasei 200 243 250
Distrik Inggerus 5 10 15
Distrik Oudate 20 20 30
Distrik Wapoga 5 5 15
Distrik Kirihi 0 0 0

Rancangan RPJMD 129


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Uraian 2016 2017 2018


Distrik Walani 0 0 0
Jumlah 431 563 660
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM
Kabupaten Waropen, (data olah, 2021)

2.3.2.9. Kepemudaan dan Olah Raga


a. Jumlah Organisasi Pemuda
Peran serta pemuda dalam pembangunan dapat
teraktualisasi dengan berbagai ragam baik pada bidang olah raga,
akademik maupun perkumpulan. Perkumpulan pemuda yang
terbentuk dalam masyarakat biasanya membangun suatu
komunitas dalam bentuk organisasi pemuda.
Berdasarkan data pada instansi yang membidangi
kepemudaan (Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Waropen)
tercatat sepanjang tahun 2016 hingga tahun 2019 jumlah
organisasi pemuda sebanyak 7 (tujuh) organisasi antara lain : KNPI,
Organisasi Pemuda Pancasila, FKPPI, Organisasi Pemuda Masjid,
Organisasi Pemuda Gereja, Organisasi Pemuda Karang Taruna dan
Organisasi Pemuda Sanggar Sewisarano.

b. Jumlah Prestasi Olahraga


Perkembangan jumlah prestasi olahraga Kabupaten Waropen
terlihat mengalami penurunan sepanjang tahun 2016-2019. Tahun
2016, prestasi olahraga Kabupaten Waropen sebanyak 6 cabang
olahraga yang di antaranya Cabor Atletik, Cabor Tinju, Cabor
Pencak Silat, Cabor Taekwondo, Cabor Bola Voli dan Cabor Sepak
Bola. Kemudian di tahun 2019, jumlah prestasi olahraga
Kabupaten Waropen mengalami penurunan menjadi 5 cabang olah
raga antara lain Cabor Atletik, Cabor Tinju, Cabor Pencak Silat,
Cabor Taekwondo dan Cabor Sepak Bola.
Tabel 2.52.
Jumlah Prestasi Olahraga Kabupaten Waropen
Tahun 2016-2019 (Cabor)
Uraian 2016 2017 2018 2019
1. Cabor Atletik 1. Cabor Atletik 1. Cabor Atletik 1. Cabor Atletik
Prestasi 2. Cabor Tinju 2. Cabor Tinju 2. Cabor Tinju 2. Cabor Tinju
Olahraga 3. Cabor Pencak 3. Cabor Pencak 3. Cabor Pencak 3. Cabor
Silat Silat Silat Pencak Silat

Rancangan RPJMD 130


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Uraian 2016 2017 2018 2019


4. Cabor 4. Cabor 4. Cabor 4. Cabor
Taekwondo Taekwondo Taekwondo Taekwondo
5 Cabor Bola 5. Cabor Sepak
5 Cabor Bola Voli
Voli 5 Cabor Bola Voli Bola
6 Cabor Sepak 6 Cabor Sepak
6 Cabor Sepak Bola
Bola Bola
Jumlah 6 cabor 6 cabor 6 cabor 5 cabor
Sumber: Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Waropen, (data olah, 2021)

c. Jumlah Atlet
Dengan semakin banyaknya event olahraga baik pada tingkat
kabupaten maupun nasional dalam beberapa tahun terakhir
tercatat jumlah atlet olahraga di Kabupaten Waropen juga semakin
bertambah. Jumlah Atlet Orang Asli Papua (OAP) di Kabupaten
Waropen tahun 2016 sebanyak 105 atlet dan jumlahnya bertambah
menjadi 130 atlet di tahun 2020. Kemudian dalam hal pembinaan
atlet muda sebanyak 85 atlet terbina di tahun 2016 dan di tahun
2019, atlet muda yang terbina menjadi 90 atlet.
Tabel 2.53.
Jumlah Atlet di Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (orang)
Uraian 2016 2017 2018 2019
Atlet OAP 105 115 130 130
Pembinaan Atlet Muda 85 85 105 90
Atlet Berprestasi 19 22 26 11
Sumber: Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Waropen, (data olah,
2021)

Berdasarkan data dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga


Kabupaten Waropen, jumlah atlet berprestasi di tahun 2016
sebanyak 19 atlet. Namun di tahun 2019, jumlah atlet berprestasi
semakin berkurang menjadi 11 atlet.

c. Jumlah Event Olahraga


Pembangunan olahraga sesungguhnya tidak cukup hanya
diidentifikasi ukuran prestasi yang diidentikkan dengan perolehan
medal khususnya emas atau peringkat yang dicapai dalam event
olahraga seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) atau pekan-pekan
olahraga yang diselenggarakan pada tingkat daerah. Olahraga
sebagai instrumen pembangunan hendaknya diposisikan dan
diberdayakan dalam arti luas untuk tidak saja pencapaian prestasi

Rancangan RPJMD 131


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

demi harkat dan martabat bangsa, tetapi untuk mencapai tujuan


nasional antara lain kesejahteraan masyarakat secara adil dan
merata. Perkembangan jumlah event olah raga Kabupaten Waropen
tahun 2016 sebanyak 2 event olahraga dan hingga tahun 2020
jumlah event olahraga sebanyak 18 event olahraga.
Gambar 2.82.
Jumlah Event Olahraga di Kabupaten Waropen
Tahun 2016-2020 (Event)

20 18

15
10
4 5
5 2 1
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Waropen, (data


olah, 2021)

d. Jumlah Kegiatan Pembinaan Pemuda


Sementara itu untuk jumlah kegiatan pembinaan pemuda di
Kabupaten Waropen di tahun 2020 sebanyak 8 kegiatan. Adapun
kegiatan Pembinaan Pemuda yang telah dilaksanakan diantaranya
Pendataan Potensi Kepemudaan, Peningkatan Keimanan Dan
Ketagwaan Pemuda Melalui Ibadah Pemuda, Pelatihan Dasar
Kepemimpinan, Penyuluhan Pencegahan Penggunaan Narkoba Bagi
Pemuda, Pelatihan Paskibra Bagi Pemuda dan Pelatihan
Kewirausahaan Bagi Pemuda.

Tabel 2.54.
Jumlah Kegiatan Pembinaan Pemuda Kabupaten Waropen
Tahun 2020 (Kegiatan)

No. Nama Kegiatan Pembinaan Pemuda Jumlah

1 Pendataan Potensi Kepemudaan 1

Peningkatan Keimanan Dan Ketagwaan Pemuda


2 1
Melalui Ibadah Pemuda

3 Pelatihan Dasar Kepemimpinan 1

Penyuluhan Pencegahan Penggunaan Narkoba


4 1
Bagi Pemuda

Rancangan RPJMD 132


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

No. Nama Kegiatan Pembinaan Pemuda Jumlah

5 Pelatihan Paskibra Bagi Pemuda 1

6 Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pemuda 3

Jumlah Kegiatan 8
Sumber: Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Waropen, (data
olah, 2021)

2.3.2.10. Urusan Kebudayaan


Dalam upaya pelestarian budaya dan menjadikan Kabupaten
Waropen sebagai destinasi wisata, telah dilakukan berbagai upaya
pelestarian baik benda, situs dan kawasan cagar budaya untuk
menciptakan image Kabupaten Waropen. Di samping itu, terdapat
kelompok seni (sanggar) juga terus dilakukan pembinaan untuk
dapat berkembang di masyarakat. Pada tahun 2020, Benda, Situs
dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan oleh pemerintah
Kabupaten Waropen sebanyak 3 situs serta 15 kelompok seni
(sanggar) sebagaimana tabel berikut.

Tabel 2.55.
Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang
dilestarikan dan Kelompok seni (sanggar) yang dibina
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Benda, Situs dan Kawasan
Cagar Budaya yang 3 3 3 3 3
dilestarikan (Situs)
Kelompok seni (sanggar)
15 15 15 15 15
yang dibina (kelompok)
Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Waropen,
(data diolah, 2021)

2.3.2.11. Urusan Kearsipan


Pengelolaan kearsipan di lingkungan Perangkat Daerah (PD)
Kabupaten Waropen pada kurun waktu Tahun 2016 - 2020 sudah
dilakukan secara baku sesuai dengan norma dan standar yang ada
namun belum optimal. Pada tahun 2020 capaian kinerja bidang
perpustakaan yang telah mencapai lebih dari (>50%) yaitu
Persentase Akuisisi, Pengelolahan, Preservasi, dan Akses Arsip
Statis dan Persentase Informasi, Akses Dana Layanan Kearsipan
Yang Tersedia dengan masing-masing capaian hingga 80%.

Rancangan RPJMD 133


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Sementara indikator kinerja dengan capaian kurang dari (<50%)


diantaranya Jumlah Unit Kearsipan dan Lembaga Kearsipan
Daerah Yang Diberdayakan dan Terkelola dengan capaian sebesar
45% dan Persentase Pendataan, Penyusunan Daftar dan Penilaian
Serta Penyerahan atau Pemusnahan Arsip Bagi Penggabungan
Perangkat Daerah dengan capaian sebesar 15%. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 2. berikut.
Tabel 2.56.
Capaian Kinerja Bidang Kearsipan Kabupaten Waropen Tahun
2016-2020 (%)
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Persentase Arsip
Dinamis Yang
Terpelihara dan Yang 30 30 35 40 50
Telah Mengalami
Penyusunan
Persentase Akuisisi,
Pengelolahan,
60 65 70 75 80
Preservasi, dan Akses
Arsip Statis
Persentase Informasi,
Akses Dana Layanan
70 75 75 75 80
Kearsipan Yang
Tersedia
Persentase Pendataan,
Penyusunan Daftar dan
Penilaian Serta
Penyerahan atau 10 10 15 15 15
Pemusnahan Arsip Bagi
Penggabungan
Perangkat Daerah
Pesertase Arsip Statis
Yang Telah Dilakukan
40 40 45 45 50
Penilaian dan
Penetapan Autentisitas
Jumlah Unit Kearsipan
dan Lembaga Kearsipan
Daerah Yang 30 30 40 45 45
Diberdayakan dan
Terkelola
Sumber: Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Waropen,
(data olah 2021)

2.3.2.12. Statistik
Kondisi daerah terkait dengan kondisi statistik dapat dilihat
dari ketersediaan dokumen statistik daerah. Dokumen statistik
tersebut sangat diperlukan dalam rangka memenuhi kebutuhan
perencanaan, perumusan kebijakan strategis daerah, serta bahan
untuk evaluasi kinerja pelaksanaan pembangunan daerah.

Rancangan RPJMD 134


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.57.
Dokumen Statistik Daerah Kabupaten Waropen
Tahun 2016-2020
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Buku ”Kabupaten Dalam Angka” Ada Ada Ada Ada Ada
Buku ”PDRB” Ada Ada Ada Ada Ada
Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Selama kurun waktu 2016-2020, buku Kabupaten dalam


Angka dan buku Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Waropen telah tersedia dan dapat di akses pada website
Badan Pusat Statistik Kabupaten Waropen.

2.3.3. Fokus Layanan Urusan Pemerintah Pilihan


2.3.3.1. Pariwisata
Perkembangan jumlah tamu pariwisata asing dan domestik
di Kabupaten Waropen cenderung mengalami peningkatan
sepanjang tahun 2015-2019. Tahun 2015 jumlah tamu pariwisata
asing dan domestik di Kabupaten Waropen mencapai 12.903
wisatawan, dan kemudian meningkat dengan signifikan menjadi
168.194 wisatawan.
Gambar 2.83.
Jumlah Kunjungan Wisatawan (WNA dan WNI)
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2019
200,000
168,194
150,000

100,000
59,874 68,443
49,016
50,000
12,903
-
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Selanjutnya sepanjang tahun 2015-2020 lama kunjungan


wisatawan di Kabupaten Waropen berfluktuatif. Tahun 2015 lama
kunjungan wisata di Kabupaten Waropen mencapai 3,74.
Kemudian tahun 2020 lama kunjungan wisatawan di Kabupaten
Waropen hanya mencapai 1,92. Rata-rata lama kunjungan wisata
di Kabupaten Waropen Mencapai 2,76, artinya bahwa setiap
wisatawan hanya melakukan kunjungan selama 2-3 hari di
Kabupaten Waropen.

Rancangan RPJMD 135


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2.84.
Lama Kunjungan Wisata
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020
4 3.74

3.5 2.98 2.86 2.86


3
2.23
2.5
1.91
2
1.5
1
0.5
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

2.3.3.2. Energi dan Sumber Daya Mineral


Ketersediaan energi dapat menunjang pembangunan di
Kabupaten Waropen. Hal paling penting ialah akses pembangunan
dan masyarakat terhadap ketersediaan jaringan lisrik. Kondisi
Kabupaten Waropen masih mengandalkan PLTD Kabupaten
Waropen. Infrastruktur energi alternatif yang ada di beberapa
wilayah di Kabupaten Waropen saat ini adalah Solar Cell yang
dibangun oleh pemerintah kabupaten. Perkembangan Persentase
rumah tangga pengguna listrik di Kabupaten Waropen cenderung
meningkat sepanjang tahun 2016-2019. Tahun 2016
Perkembangan jumlah tangga pengguna listrik di Kabupaten
Waropen mencapai 3.116 pelanggan dengan jumlah rumah tangga
sebanyak 6.218 rumah tangga, persentase Persentase rumah
tangga pengguna listrik mencapai 50,11%.
Tabel. 2.58.
Persentase rumah tangga pengguna listrik
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2019
Uraian 2016 2017 2018 2019
Jumlah Rumah
Tangga Pengguna 3116 3269 5369 5926
Listrik (Keluarga)
Jumlah Rumah
6218 6373 6627 6832
Tangga (Keluarga)
Persentase rumah
tangga pengguna 50.11 51.29 81.02 86.74
listrik (%)
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Rancangan RPJMD 136


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Kemudian terlihat meningkat pada tahun 2019 menjadi


5.926 pelanggan dengan total rumah tangga sebanyak 6.832 rumah
tangga. Persentase rumah tangga pengguna listrik di tahun 2019
sebesar 86,74%. Kondisi ini mengindikasikan adanya peningkatan
pelayanan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan penerangan
masyarakat.
Gambar 2.85.
Jumlah Ketersediaan Daya Listrik
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2019 (Kw)
4000
2998
3000 2600
2041
2000
1084
1000

0
2016 2017 2018 2019

Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Selanjutnya perkembangan ketersediaan daya listrik di


Kabupaten Waropen juga cenderung meningkat sepanjang tahun
2016-2019. Berdasarkan data dari BPS Provinsi Papua, tahun 2016
jumlah ketersediaan daya listrik di Kabupaten Waropen mencapai
1.084 Kw, kemudian tahun 2019 jumlah ketersediaan daya listrik
di Kabupaten Waropen meningkat secara signifikan hingga
mencapai 2.600 Kw.

2.3.3.3. Kelautan dan Perikanan


a. Produksi Perikanan
Produksi perikanan terdiri dari produksi di perikanan
tangkap dan perikanan budidaya. Perikanan Tangkap terdiri dari
perikanan tangkap di laut dan perikanan tangkap di perairan
umum, sedangkan Perikanan Budidaya terdiri dari budidaya laut,
tambak, kolam, sawah tambak, karamba, dan japung. Produksi
perikanan di Kabupaten Waropen sepanjang tahun 2017-2020
terlihat fluktuatif. Tahun 2016, jumlah produksi perikanan di
Kabupaten Waropen mencapai 10.988 ton. Kemudian di tahun
berikutnya mengalami penurunan jumlah produksi perikanan
menjadi 2.918 ton dan terlihat meningkat kembali hingga tahun
2020 menjadi 6.897 ton. Kabupaten Waropen merupakan wilayah
yang memiliki garis pantai cukup panjang dibandingkan luas

Rancangan RPJMD 137


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

wilayahnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan


produktivitas nelayan dan meningkatkan nilai tambah produk-
produk perikanan.

Gambar 2.86.
Produksi Perikanan Kabupaten Waropen
Tahun 2017-2020 (ton)
12,000 10,988
10,000
8,000 6,897
6,000
4,000 2,819 2,822
2,000
0
2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

b. Tingkat Konsumsi Ikan


Tingkat konsumsi ikan atau sekarang dikenal dengan Angka
konsumsi ikan merupakan tingkat konsumsi masyarakat Indonesia
terhadap komoditas ikan yang dikonversi dalam satuan kg per-
kapita per- tahun. Berdasarkan data pada instansi yang
membidangi perikanan (Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Waropen), tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Waropen sepanjang
tahun 206-2020 terlihat tetap dan tidak mengalami perubahan
yaitu mencapai 22,33 kg/kapita/tahun.

Gambar 2.87.
Tingkat Konsumsi Ikan di Kabupaten Waropen
Tahun 206-2020 (Kg/Kapita/Tahun)
25 22.33 22.33 22.33 22.33 22.33
20
15
10
5
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Waropen, (data olah


2021)

c. Kelembagaan / Kelompok Nelayan


Masyarakat nelayan merupakan salah satu bagian
masyarakat Indonesia yang hidup dengan mengelola potensi
sumberdaya perikanan. Sebagai suatu masyarakat yang tinggal

Rancangan RPJMD 138


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

dikawasan pesisir, masyarakat nelayan di Kabupaten Waropen


mempunyai karakteristik sosial tersendiri yang berbeda dengan
masyarakat yang tinggal diwilayah daratan. Adapun di kabupaten
Waropen terdapat kelembagaan/kelompok nelayan yang tersebar di
8 distrik. Berdasarkan data yang tersaji, dari tahun 2016 hingga
tahun 2020 terdapat 489 kelompok nelayan yang tersebar pada 8
distrik di Kabupaten Waropen.
Tabel 2.59.
Jumlah Kelembagaan/Kelompok Nelayan Yang Terbentuk
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2019 (kelompok)
No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
1 Waropen Bawah 105 105 105 105 105
2 Urei Faisei 122 122 122 122 122
3 Inggerus 33 33 33 33 33
4 Oudate 24 24 24 24 24
5 Wapoga 36 36 36 36 36
6 Masirei 70 70 70 70 70
7 Risei sayati 31 31 31 31 31
8 Demba 68 68 68 68 68
Jumlah 489 489 489 489 489
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Jumlah penyuluh perikanan tangkap juga tidak mengalami


penambahan sepanjang tahun 2016-2020. Jumlah penyuluh
perikanan tangkap di Kabupaten Waropen sebanyak 15 orang
penyuluh dari tahun 2016-2020.
Gambar 2.88.
Jumlah Penyuluh Perikanan Tangkap di Kabupaten Waropen
Tahun 206-2020 (Orang)
20
15 15 15 15 15
15
10
5
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Waropen, (data olah


2021)

2.3.3.4. Urusan Pertanian


Meskipun Kabupaten Waropen bukan merupakan wilayah
pertanian, namun terdapat beberapa kawasan yang digunakan oleh

Rancangan RPJMD 139


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

masyarakat untuk aktivitas pertanian palawija dan perkebunan.


Produksi padi tahun 2016 mencapai 580 ton, sempat mengalami
penurunan di tahun 2017 menjadi 172,79 ton dan meningkat
kembali di tahun 2018 menjadi 199 ton. Sementara produksi jagung
tahun 2018 mencapai 195 ton dan meningkat menjadi 337 ton di
tahun 2018.
Produksi tanaman perkebunan juga terlihat meningkat
sepanjang tahun 2016-2018. Tahun 2016, produksi kakao sebesar
380 kg dan meningkat menjadi 540 ka. Sedangkan produksi kelapa
di tahun 2016 sebesar 207 kg menjadi 395 kg di tahun 2020.
Tabel. 2.60.
Produksi Komoditas Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (Kw/Ha)
Uraian 2016 2017 2018
Produksi Komoditas Pertanian (Ton/Ha)
Padi 580 172,79 199
Jagung 0 195 337,5
Produksi Komoditas Perkebunan (Kg/ Ha)
Kakao 380 460 540
Kelapa 207 301 395
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Waropen, (data diolah, 2021)

Produktifitas komoditas pertanian sepanjang tahun 2016-


2020 di Kabupaten Waropen terlihat mengalami fluktuasi. Tahun
2016 produktifitas tertinggi komoditas pertanian yaitu ubi jalar
dengan produktifitas mencapai 86,45 kwintal/ha, kemudian
tercatat menurun menjadi 52,45 kwintal/ha.
Tabel. 2.61.
Produktivitas Komoditas Pertanian
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (Kw/Ha)
No URAIAN 2016 2017 2018 2019 2020
Produktivitas Padi
1
(Kw/Ha) 34,95 30.08 23.24 23.94 25.95
Produktivitas Jagung
2
(Kw/Ha) 19,95 21.95 24.15 24.87 19.95
Produktivitas Kedelai
3
(Kw/Ha) 11.40 13.69 16.88 19.88 11.40
Produktivitas Ubi
4
Jalar (Kw/Ha) 86.45 86.88 52.42 52.42 52.45
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Waropen, (data diolah, 2021)

Sementara produktifitas padi di tahun 2016 tercatat


mencapai 34,95 kwintal/ha dan di tahun 2020 mengalami

Rancangan RPJMD 140


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

penurunan menjadi 25,95 kwintal/ha. Produktifitas jagung di


tahun 2016 sebesar 19,95 kwintal/ha, menjadi 19,95 kwintal/ha di
tahun 2020. Sedangkan produktifitas kedelai di tahun 2016
mencapai 11,40 kwintal/ha, sempat meningkat di tahun 2019
menjadi 19,88 kwintal/ha. Namun di tahun 2020 kembali
mengalami penurunan menjadi 11,40 kwintal/ha. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

2.3.4. Urusan Penunjang Urusan


2.3.4.1. Urusan Keuangan
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban Daerah
dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat
dinilai dengan uang serta segala bentuk kekayaan yang dapat
dijadikan milik Daerah berhubung dengan hak dan kewajiban
Daerah tersebut. Pengelolaan Keuangan Daerah adalah
keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban,
dan pengawasan Keuangan Daerah.
Kebijakan otonomi daerah memberikan kewenangan yang
lebih besar Pemerintah Kabupaten Waropen dalam pengelolaan
keuangan dan aset daerah. Dalam rangka meningkatkan kinerja
pembangunan daerah, pemerintah Kabupaten Waropen berupaya
meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berupa
pajak daerah, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
Berdasarkan sumber data dari Badan Pengelola Keuangan
Dan Aset Daerah Kabupaten Waropen, PAD tahun 2016 sebesar 6,8
miliar rupiah, kemudian menurun hingga di tahun 2019 menjadi
3,3 miliar rupiah. Namun di tahun 2020 PAD kembali meningkat
menjadi 4,5 miliar rupiah.
Tabel. 2.62.
Struktur Pendapatan Kabupaten Waropen
Tahun 2016-2020 (Rupiah)
No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020

Realisasi
1 Pendapatan Asli 6.851.483.623 3.776.502.476 3.539.430.038 3.324.844.159 4.510.016.996
Daerah

Rancangan RPJMD 141


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020

Realisasi Sumber
2 100.808.611.002 100.808.611.002 100.808.611.002 43.827.566.024 43.827.566.024
Dana Otsus

Realisasi Sumber
3 56.398.018.802 24.840.811.748 62.939.815.852 34.198.182.156 44.828.008.046
Dana DBH

Realisasi Sumber
4 216.878.480.016 171.986.103.980 104.092.907.290 155.499.948.000 110.588.692.450
Dana DAK

Sumber : Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten


Waropen, (data diolah, 2021)

Berikutnya Dana otsus di tahun 2016 sebesar 100,8 miliar


rupiah dan di tahun 2020 menurun menjadi 43,8 miliar rupiah.
Dana Bagi Hasil (DBH) di tahun 2016 sebesar 56,3 miliar rupiah,
kemudian di tahun 2020 menjadi 44,8 miliar rupiah. Dana alokasi
khusus (DAK) di tahun 2016 mencapai 216,8 miliar rupiah,
kemudian di tahun 2020 menjadi 110,5 miliar rupiah.
Kinerja urusan keuangan menggambarkan bagaimana
kualitas pengelolaan keuangan daerah selama ini dijalankan.
Kualitas ini dapat menggambarkan secara umum proses
pengelolaan keuangan daerah. Berikut data perkembangan urusan
keuangan selama 5 tahun terakhir. Adapun jumlah dokumen
pelaporan keuangan sesuai dengan SAP sebanyak 1 dokumen
pelaporan sepanjang tahun 2016-2020. Sementara persentase
laporan keuangan tepat waktu selama tahun 2016 hingga tahun
2018 sebesar 100%. Selanjutnya dalam peningkatan kapasitas
aparatur di tahun 2016 sebanyak 47 orang dan di tahun 2020
meningkat menjadi 70 orang.
Tabel. 2.63.
Capaian Kinerja Pembangunan Urusan Bidang Keuangan
Daerah Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020
No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Dokumen Pelaporan
1 Keuangan Sesuai SAP 1 1 1 1 1
(Dokumen)
Presentase Laporan Keuangan
2 100 100 100 0 0
Tepat Waktu (%)
Aparatur Yang Ditingkatkan
Kapasitasnya Dalam
3 47 47 47 70 70
Melakukan Pengawasan
(orang)
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten
Waropen, (data diolah, 2021)

Rancangan RPJMD 142


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.3.4.2. Urusan Kepegawaian


Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 5 tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) maka pengembangan
sumber daya aparatur menjadi motor penggerak reformasi birokrasi
di lingkungan pemerintah daerah yaitu mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) dengan tiga sasaran
utama yaitu mewujudkan birokrasi yang kapabel, mewujudkan
birokrasi yang bersih dan akuntabel serta pelayanan publik yang
prima. Maka Kabupaten Waropen perlu mewujudkan standar
kompetensi bagi aparatur yang pemangku jabatan struktural,
fungsional maupun pegawai non jabatan semakin profeional.
Jumlah ASN di Kabupaten Waropen pada tahun dari tahun
2016-2020 sebanyak 1.884 orang dengan tingkat kehadiran ASN
yang cenderung menurun dari 85% di taun 2016 menjadi 50% di
tahun 2020.
Tabel. 2.64.
Persentase Kehadiran ASN Daerah Kabupaten Waropen
Tahun 2016-2020
Jumlah ASN Persentase
Tahun
(orang) Kehadiran ASN (%)
2016 1.884 85

2017 1.884 85

2018 1.884 85

2019 1.884 85

2020 1.884 50
Sumber : Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan
Kabupaten Waropen, (data diolah, 2021)

2.3.4.3. Urusan Pengawasan


Pengawasan internal dilaksanakan secara rutin oleh
Inspektorat agar kinerja pembangunan lebih berdaya guna dan
berhasil guna tanpa ada penyalahgunaan dalam pemanfaatan
keuangan daerah. Capaian kinerja sub bidang pengawasan dapat
dikemukakan pada jumlah aparatur pengawas yaitu sebanyak 23
orang di tahun 2016 dan meningkat menjadi 26 orang di tahun
2020. Sementara jumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang
di bina dan di awasi sebanyak 29 OPD hingga di tahun 2020.

Rancangan RPJMD 143


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel. 2.65.
Capaian Kinerja Pembangunan Urusan Bidang Pengawasan
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Aparatur
Pengawas Terhadap
23 24 24 26 26
Wilayah Pengawasan
(orang)
Jumlah Organisasi
Perangkat Daerah
29 29 29 29 29
Yang Dibina &
Diawasi
Sumber: Inspektorat Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

2.3.4.4. Sekretariat Daerah


Sekretaris Daerah mempunyai tugas membantu kepala
daerah dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian
administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta
pelayanan administratif. Sekretariat Daerah dalam menjalankan
tugas dan fungsi memiliki sejumlah indikator yang dijadikan
sebagai tolok ukur kinerja. Selama tahun 2016-2020 jumlah
dokumen perencanaan sektoral yang tersedia sebanyak 1 dokumen.
Adapun dokumen perencanaan yang tersedia antara lain, LPPD,
LKPJ dan LAKIP.
Tabel. 2.66.
Jumlah Dokumen Perencanaan Sektoral Yang Tersedia di
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (dokumen)
No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
1 LPPD 1 1 1 1 1
2 LKPJ 1 1 1 1 1
3 LAKIP 1 1 1 1 1
Sumber : Sekretariat Daerah Kabupaten Waropen,
(data diolah, 2021)

2.3.4.5. Sekretariat DPRD


Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan administrasi
dan pemberian dukungan terhadap tugas dan fungsi DPRD.
Sekretariat DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRD yang
dalam melaksanakan tugasnya secara teknis operasional berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara
administratif bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris

Rancangan RPJMD 144


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Daerah. Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan


administrasi kesekretariatan dan keuangan, mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta
mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam
melaksanakan hak dan fungsinya sesuai dengan kebutuhan.
Aspirasi masyarakat adalah harapan dan tujuan dari masyarakat
untuk keberhasilan pada masa yang akan datang berkaitan den-
gan hajat hidup mereka, baik secara individu maupun secara
kelompok. Adapun aspirasi masyarakat yang direalisasikan
sepanjang tahun 2016-2020 yaitu sebesar 80%. Kemudian jumlah
dewan yang mengikuti pelatihan dari tahun 2016 hingga tahun
2020 sebanyak orang.
Tabel. 2.67.
Kinerja Pelayanan Sekretariat DPRD Kabupaten Waropen
Tahun 2016-2020
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Persentase Aspirasi Masyarakat
80 80 80 80 80
Yang Dapat Direalisasikan (%)
Jumlah Dewan Yang Mengikuti
Pelatihan Ataupun Bimbingan 20 20 20 20 20
(orang)
Sumber : Sekretariat DPRD Kabupaten Waropen, (data diolah, 2021)

Selama 5 tahun terakhir, sekretariat DPRD telah menyusun


rancangan hukum (Legal Drafting) antara lain: 1) Rancangan
Peraturan Daerah Inisiatif DPRD; 2) Rancangan Usulan
Pemerintahan Daerah; 3) Rancangan Peraturan DPRD Tentang Tata
Tertib DPRD; 4) Rancangan Peraturan DPRD Tentang Kode Etik dan
Tata Beracara BK. Berdasarkan data yang tersaji, tahun 2016
tercatat 29 rancangan hukum yang tersusun, kemudian di tahun
2020 yaitu sebanyak 2 rancangan hukum yang tersusun.
Tabel. 2.68.
Jumlah Perancangan Hukum (Legal Drafting) Yang Tersusun di
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Rancangan Peraturan
7 7 6 2 0
Daerah Inisiatif DPRD
Rancangan Usulan
21 12 17 2 0
Pemerintahan Daerah
Rancangan Peraturan
DPRD Tentang Tata Tertib 0 0 0 1 1
DPRD

Rancangan RPJMD 145


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Uraian 2016 2017 2018 2019 2020


Rancangan Peraturan
DPRD Tentang Kode Etik 0 0 0 1 1
dan Tata Beracara BK
Sumber : Sekretariat DPRD Kabupaten Waropen, (data diolah, 2021)

2.3.4.6. Kewilayahan (Kecamatan)


Kecamatan/Distrik merupakan bagian wilayah dari Daerah
kabupaten/kota yang dipimpin oleh camat. Secara kelembagaan,
kecamatan dibentuk dan ditetapkan melalui peraturan daerah
dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat
Desa/kelurahan. Selain tugas tersebut, kecamatan juga
mendapatkan tugas lain yaitu melaksanakan urusan pemerintahan
umum pada tingkat Kecamatan melimpahkan pelaksanaannya
kepada camat. Dalam lima tahun terakhir, telah melayani perizinan
surat maupun dokumen. Tercatat, Jumlah dokumen perizinan yang
terlayani pada tahun 2016 mencapai 89 dokumen terbagi atas 12
Distrik. Kemudian di tahun 2018 jumlah dokumen perizinan yang
terlayani bertambah menjadi 141 dokumen. Namun hingga di tahun
berikutnya, jumlah dokumen perizinan yang terlayani tercatat
mengalami pengurangan dari 89 dokumen di tahun 2019 menjadi
88 dokumen di tahun 2020.
Tabel. 2.69.
Jumlah Surat/Dokumen Perizinan Yang Terlayani di
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (dokumen)
Distrik 2016 2017 2018 2019 2020
Walani 3 3 5 3 4
Kihiri 3 4 7 2 3
Demba 5 7 7 8 8
Wapoga 5 10 10 20 15
Inggerus 9 10 5 12 10
Waropen Bawah 20 20 25 15 10
Urei Faisei 10 15 25 12 17
Masirei 6 7 5 0 0
Soyoi Mambai 10 12 17 4 7
Wonti 5 7 15 0 0
Risei Sayati 3 3 5 3 4
Audate 10 10 15 10 10
Jumlah 89 108 141 89 88
Sumber: Pemerintah Distrik Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Rancangan RPJMD 146


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Sementara jumlah dokumen non perizinan yang terlayani


pada tahun 2016 mencapai 93 dokumen terbagi atas 12 Distrik.
Kemudian di tahun 2018 jumlah dokumen non perizinan yang
terlayani bertambah menjadi 164 dokumen. Namun hingga di tahun
berikutnya, jumlah dokumen non perizinan yang terlayani tercatat
mengalami pengurangan dari 83 dokumen di tahun 2019 menjadi
67 dokumen di tahun 2020.
Tabel. 2.70.
Jumlah Surat/Dokumen Non Perizinan Yang Terlayani di
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020 (dokumen)
Distrik 2016 2017 2018 2019 2020
Walani 3 5 8 7 6
Kihiri 5 7 15 5 5
Demba 5 8 15 15 10
Wapoga 10 12 30 15 15
Inggerus 10 8 10 0 0
Waropen Bawah 25 30 30 15 10
Urei Faisei 20 30 30 15 10
Masirei 3 3 5 0 0
Soyoi Mambai 2 2 4 0 0
Wonti 2 2 2 0 0
Risei Sayati 3 5 8 7 6
Audate 5 7 7 4 5
Jumlah 93 119 164 83 67
Sumber: Pemerintah Distrik Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

2.4. Aspek Daya Saing Daerah


2.4.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Perkapita
Pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita Kabupaten
Waropen terlihat mengalami fluktuatif dengan kecenderungan
menurun sepanjang tahun 2015-2020.
Gambar 2.89.
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Perkapita
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (dalam juta rupiah)
7,200 7,018
6,978
7,000 6,810
6,732
6,800
6,600
6,400 6,270
6,200 6,070
6,000
5,800
5,600
5,400
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

Rancangan RPJMD 147


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tahun 2015, jumlah pengeluaran konsumsi rumah tangga


perkapita Kabupaten Waropen mencapai Rp. 6.070,- dan terus
mengalami peningkatan hingga tahun 2019 menjadi Rp. 7.018,-.
Namun di tahun 2020 jumlah pengeluaran konsumsi rumah tangga
perkapita Kabupaten Waropen kembali mengalami penurunan
hingga mencapai Rp. 6.732,-.

2.4.2. Pengeluaran Konsumsi Non-Pangan Perkapita


Pengeluaran konsumsi Non-Pangan perkapita Kabupaten
Waropen cenderung berfluktuatif sepanjang tahun 2015-2020.
Tahun 2015, jumlah pengeluaran konsumsi Non-Pangan perkapita
Kabupaten Waropen mencapai 44,25%, kemudian mengalami
penurunan hingga mencapai 37,88% pada tahun 2017. Tahun
2019, jumlah pengeluaran konsumsi Non-Pangan perkapita
Kabupaten Waropen kembali mengalami peningkatan hingga
mencapai 44,24%. Sementara di tahun 2020 persentase
pengeluaran konsumsi non-pangan perkapita kembali mengalami
penurunan menjadi 39,86%.
Gambar 2.90.
Persentase Pengeluaran Konsumsi Non-Pangan Perkapita
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (dalam %)
60.00
44.25 46.90 44.24
37.88 38.05 39.86
40.00

20.00

0.00
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

2.4.3. Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan


Perkembangan rata-rata pengeluaran konsumsi per kapita
sebulan Kabupaten Waropen cenderung mengalami fluktuatif
selama tahun 2015-2020. Tahun 2015 jumlah pengeluaran
konsumsi per kapita selama sebulan Kabupaten Waropen mencapai
Rp. 822 ribu dan mengalami kenaikan hingga tahun 2018 menjadi
Rp. 1,59 juta. Namun di tahun 2019 terlihat mengalami penurunan

Rancangan RPJMD 148


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

hingga menjadi Rp. 1,43 juta dan meningkat kembali menjadi Rp.
1,57 juta di tahun 2020.
Gambar 2.91.
Pengeluaran Per Kapita yang Disesuaikan
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (rupiah)
2,000,000

1,500,000

1,591,082

1,578,129
1,458,769

1,435,568
1,272,482
1,000,000
822,965

500,000

-
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2020)

2.4.4. Produktivitas Total Daerah


Produktivitas total daerah dihitung untuk menunjukkan
seberapa produktif angkatan kerja yang bekerja pada setiap sektor
terhadap tingkat pertumbuhan dan nilai tambah tiap sektor pada
PDRB.
Gambar 2.92.
Produktivitas Total Daerah Kabupaten Waropen
Tahun 2017-2019
120.00 119.41

114.43
115.00 113.28

110.00
2017 2018 2019

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Tingkat produktifitas Kabupaten Waropen dalam kurun


waktu 2017-2019 terlihat fluktuatif dengan kecenderungan
menurun. Tahun 2017 produktifitas Kabupaten Waropen pada
setiap sektor mencapai 119,41, kemudian di tahun 2018 terlihat
mengalami penurunan menjadi 113,28. Namun di tahun 2019,
produktifitas total daerah Kabupaten Waropen terlihat sedikit
mengalami peningkatan menjadi 114,43.

2.4.5. Jumlah Bank dan Cabang


Jumlah bank dan cabangnya yang ada di Kabupaten
Waropen sepanjang tahun 2015-2020 terlihat mengalami

Rancangan RPJMD 149


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

peningkatan. Tahun 2015 Jumlah bank dan cabangnya tercatat


sebanyak 4 unit, kemudian meningkat menjadi 7 unit di tahun
2019. Namun di tahun 2020 jumlah bank di Kabupaten Waropen
terlihat mengalami pengurangan menjadi 6 unit atau berkurang 1
unit.
Gambar 2.93.
Jumlah Bank dan Cabang Bank
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (unit)
8
7 7 7
7
6
6
5
4
4
3
3
2
1
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2020)

2.4.6. Rasio Ketergantungan Penduduk


Rasio ketergantungan (Defendency Ratio) adalah
perbandingan antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun,
ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun ke atas dibandingkan
dengan jumlah pendduk usia 15-64 tahun. Sepanjang tahun 2015-
2020, terlihat bahwa beban yang harus ditanggung penduduk yang
produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif
dan tidak produktif lagi.
Gambar 2.94.
Rasio Ketergantungan Penduduk
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (%)
56 55.55

55 54.42

54 53.37
52.47
53
51.73
52 51.12
51
50
49
48
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2020)

Rancangan RPJMD 150


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Rasio ketergantungan penduduk di Kabupaten Waropen


cenderung semakin menurun sepanjang tahun 2015-2020. Tahun
2015 tercatat rasio ketergantungan sebesar 55,55% yang kemudian
terus menurun hingga mencapai 51,12% pada tahun 2020. Kondisi
ini menunjukkan bahwa di Kabupaten Waropen semakin kecil
beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai
penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

2.4.7. Indeks Kemahalan Kontruksi


IKK Kabupaten Waropen berada sedikit di bawah rata-rata
IKK Kabupaten/Kota di Provinsi Papua. Secara umum, hal ini
mengindikasikan bahwa tingkat kesulitan geografis Kabupaten
Yahukimo mempengaruhi fluktuasi harga barang konstruksi.
Gambar 2.95.
Indeks Kemalahan Kontruksi Kabupaten Waropen
Tahun 2016-2019
200 186.5
163.01 171.32
154.47
150

100

50

0
2016 2017 2018 2019

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data olah 2021)

Perkembangan Indeks Kemahalan Kosntruksi di Kabupaten


Waropen sepanjang Tahun 2016 hingga Tahun 2019, terlihat
mengalami fluktuatif. Adapun tahun 2016 Indeks Kemahalan
Konstruksi Kabupaten Waropen mencapai 154,47 poin kemudian
meningkat hingga tahun 2018 dengan angka IKK mencapai 186,5
poin. Namun hingga akhir Tahun 2019 angka IKK kembali
mengalami penurunan menjadi 171,32 atau dengan rata – rata
angka IKK selama Tahun 2015 – 2019 sebesar 168,82 poin

2.4.8. Angka Kriminalitas Yang Tertangani


Perkembangan angka kriminalitas yang tertangani per 10
ribu penduduk di Kabupaten Waropen cenderung berfluktuasi
sepanjang tahun 2015-2020. Tahun 2015 angka kriminalitas tang
tertangani di Kabupaten Waropen mencapai 7,04 kasus per 10 ribu

Rancangan RPJMD 151


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

penduduk. Kemudian di tahun 2016 menjadi jumlah angka


kriminalitas tertinggi di Kabupaten Waropen dengan 30,90 kasus
per 10 ribu penduduk. Kemudian hingga tahun 2018 angka
kriminalitas terlihat mengalami penurunan mencapai 2,29 kasus
per 10 ribu penduduk. Namun hingga tahun 2020 angka
kriminalitas kembali meningkat dengan jumlah kasus mencapai 21,
18 kasus per 10 ribu penduduk.
Gambar 2.96.
Angka Kriminalitas Yang Tertangani
Kabupaten Waropen Tahun 2015-2020 (kasus)
35.00 30.90
30.00
25.00 21.18
20.00 16.18
15.00
7.04
10.00 4.07
2.29
5.00
0.00
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Waropen, (data olah 2021)

2.5. Standar Pelayanan Minimal


Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah maka SPM (Standar Pelayanan
Minimal) tidak lagi dimaknai dalam kontekstual sebagai Norma,
Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK). Batasan pengertian SPM
secara tekstual memang tidak berubah, yaitu bahwa SPM
merupakan ketentuan mengenai Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu
Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara
minimal, namun terdapat perubahan mendasar dalam pengaturan
mengenai Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar,
kriteria penetapan SPM, dan mekanisme penerapan SPM.
Pengaturan mengenai Jenis Pelayanan Dasar ditentukan dengan
tegas dan jelas dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal, dan
tidak didelegasikan lebih lanjut kedalam peraturan perundang-
undangan lainnya. Terkait dengan Mutu Pelayanan Dasar maka
pengaturan lebih rincinya ditetapkan oleh masing-masing menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sesuai
dengan jenis SPM. Adapun operasionalnya secara umum di

Rancangan RPJMD 152


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

jabarkan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik


Indonesia Nomor 100 Tahun 2018 Tentang Penerapan Standar
Pelayanan Minimal.
Menurut PP Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar
Pelayanan Minimal, urusan pemerintahan wajib yang berkaitan
dengan pelayanan dasar yang harus memenuhi SPM terdiri atas :
(a) pendidikan; (b) kesehatan; (c) pekerjaan umum dan penataan
ruang; (d) perumahan rakyat dan kawasan permukiman; (e)
ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat;
dan (f) sosial. Dimana menurut ketentuan yang disebutkan dalam
Permendagri Nomor 100 Tahun 2018 Tentang Penerapan Standar
Pelayanan Minimal jenis pelayanan dasar sebagaimana dimaksud
dalam pengaturan tentang SPM untuk daerah Kabupaten/Kota
terdiri atas: (a) pendidikan anak usia dini; (b) pendidikan dasar; (c)
pendidikan kesetaraan; (d) pelayanan kesehatan ibu hamil; (e)
pelayanan kesehatan ibu bersalin; (f) pelayanan kesehatan bayi
baru lahir; (g) pelayanan kesehatan balita; (h) pelayanan kesehatan
pada usia pendidikan dasar; (i) pelayanan kesehatan pada usia
produktif; (j) pelayanan kesehatan pada usia lanjut; (k) pelayanan
kesehatan penderita hipertensi; (l) pelayanan kesehatan penderita
diabetes melitus; (m) pelayanan kesehatan orang dengan gangguan
jiwa berat; (n) pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; (o)
pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh (Human Immunodeficiency Virus);
(p) pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari; (q)
penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik; (r)
penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban
bencana Daerah Kabupaten/Kota; (s) fasilitasi penyediaan rumah
yang layak huni bagi masyarakat yang terkena relokasi program
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; (t) pelayanan ketentraman
dan ketertiban umum; (u) pelayanan informasi rawan bencana; (v)
pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana; (w)
pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana; (x)
pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran; (y)
rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas terlantar diluar
panti; (z) rehabilitasi sosial dasar anak terlantar diluar panti; (aa)

Rancangan RPJMD 153


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar diluar panti; (bb)


rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan
pengemis diluar panti; dan (cc) perlindungan dan penjaminan sosial
pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban
bencana daerah Kabupaten/Kota.
capaian SPM yang mengacu pada kedua peraturan
tersebut belum sepenuhnya dapat di laporkan. Dalam hal ini yang
dapat dilaporkan capaiannya hanya pada pelayanan dasar
pendidikan dengan jenis Pendidikan Dasar dan pelayanan dasar
pekerjaan umum dengan jenis pelayanan berupa akses air minum
penduduk serta akses terhadap sanitasi layak.
Gambar 2.97.
Capaian SPM Pemerintah Kabupaten Waropen
Tahun 2016-2020

APK dan APM Jenjang APK dan APM Jenjang APK PAUD
Pendidikan Pendidikan
100
SD/MI/PAKET A SMP/MTS/PAKET B 90.62
90
110.33

99.27
107.95

96.96
106.91

96.51
104.65

88.79

120
99.85

80
78.19
91.39

91.29

90.74
90.52
89.81

73.81

73.76
71.65
69.99

120
69.41

100 70
100 80 60
80 60 50
60
40 40
40 31.99

20 20 30 22.43
0 0 20
2016 2017 2018 2019 2020
2016 2017 2018 2019 2020 10

0
APK SD APM SD/MI/Paket A APK SMP APM SMP/MTs/Paket B
2018 2019 2020

Sumber : BPS Provinsi Papua dan Kemendibud RI, (data diolah, 2021)

2.6. Evaluasi Kinerja RPJMD


Evaluasi kinerja daerah di kabupaten waropen pada
prinsipnya untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan daerah kabupaten waropen dalam memanfaatkan
hak yang diperoleh daerah sesuai capaian keluaran dan hasil yang
telah direncanakan, sebagai umpan balik dan rekomendasi bagi
daerah untuk mendorong peningkatan kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah kabupaten waropen pada periode
pembangunan jangka menengah berikutnya.
Orientasi dasar yang patut memperoleh perhatian dalam evalusi
kinerja kabupaten waropen adalah : (1) sebagai
pertanggungjawaban kepada masyarakat kabupaten waropen atas

Rancangan RPJMD 154


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

kinerja pemerintah daerah selama 5 tahun, maka diperlukan suatu


pengukuran kinerja untuk menunjukan apakah sasaran atau
kegiatan telah berhasil dicapai, yang kemudian dituangkan dalam
Indikator Kinerja; dan (2) agar sasaran kegiatan dan program
berjalan efektif, efisien dan optimal maka ditetapkan suatu
pengukuran Indikator Kinerja strategis yang menjadi prioritas di
setiap Instansi pemerintah sebagai suatu bentuk penajaman
sasaran sehingga diharapkan tujuan visi dan misi organisasi dapat
tercapai sesuai dengan perencanaan yang tertuang dalam RPJMD
dapat diterjemahkan kedalam dokumen perencanaan tahunan di
kabupaten waropen.
Dalam dokumen RPJMD kabupaten waropen telah
ditetapkan indikator kinerja daerah yang mana merupakan
gambaran pencapaian indikator tujuan daerah sebagai wujud janji
politik kepala daerah dan juga rekam jejak sinergitas dukungan
pencapaian indikator antar provinsi dan tingkat nasional. Indikator
kinerja daerah yang ditetapkan dalam RPJMD kabupaten waropen
Tahun 2016-2021 merupakan kondisi kinerja pada akhir periode
RPJMD yang diinginkan dilihat pencapaian indikator outcome
prioritas pembangunan daerah kabupaten waropen setiap tahun
perencanaan baik on time dan on track.
Indikator kinerja daerah kabupaten waropen secara
teknis pada dasarnya dirumuskan dengan mengambil indikator
dari program prioritas yang telah ditetapkan (outcome). Suatu
indikator kinerja daerah kabupaten waropen dapat dirumuskan
berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator
capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian
indikator kinerja daerah berkenaan setelah program dan kegiatan
prioritas ditetapkan untuk kabupaten waropen. Indiyang meliputi
aspek kinerja yaitu: aspek kesejahteraan masyarakat; aspek
pelayanan umum; serta aspek daya saing daerah.
Disadari proses evaluasi kinerja daerah merupakan
persoalan klasik pada ketersedian data dan informasi yang akurat
mengenai realisasi kinerja tahunan di kabupaten waropen. Pada
proses evaluasi saat ini untuk evaluasi kinerja aspek kesejahteraan
masyarakat kab.waropen tahun 2017-2019 dari sisi on time dan on

Rancangan RPJMD 155


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

track menilai indikator sebagai berikut Pertumbuhan PDRB, PDRB


Per Kapita, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Angka Harapan
Lama Sekolah, Angka Usia Harapan Hidup, Angka Partisipasi
Angkatan kerja, Pertumbuhan Produktifitas Tenaga Kerja Terhadap
PDRB, Persentase PAD terhadap Pendapatan, Kontribusi Sektor
Pertanian/Perkebunan Terhadap PDRB, Kontribusi Sektor
Perdagangan Terhadap PDRB, dan Kontribusi Sektor
Perindusterian Terhadap PDRB.
Tabel 2.71.
Evaluasi Kinerja Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Kab.Waropen Tahun 2017-2019
2017 2018 2019
Indikator Kinerja On On On On On On Ket
Time Track Time Track Time Track
Kerja
Pertumbuhan PDRB 83.88 77.48 72.67 68.51 53.87 51.81
Keras
Akan
PDRB Per Kapita 85.45 80.28 85.45 83.74 85.45 81.05
Tercapai
Indeks Pembangunan
103 98.33 103 99.43 102 100 Tercapai
Manusia (IPM)
Angka Harapan Lama Akan
108 86.73 101 87.80 87.87 87.87
Sekolah Tercapai
Angka Usia Harapan Akan
101 87.76 101 87.99 88.32 88.32
Hidup Tercapai
Angka Partisipasi Akan
85.17 77.92 89.37 83.66 88.51 84.74
Angkatan kerja Tercapai
Pertumbuhan
Kerja
Produktifitas Tenaga 86.01 46.97 75.00 49.00 68.69 53.10
Keras
Kerja Terhadap PDRB
Persentase PAD Kerja
96.35 27.67 62.39 29.04 47.72 30.71
terhadap Pendapatan Keras
Kontribusi Sektor
Kerja
Pertanian/Perkebunan 98.51 60.29 85.62 60.70 75.56 60.90
Keras
Terhadap PDRB
Kontribusi Sektor
Kerja
Perdagangan 40.24 17.48 31.31 18.03 17.77 18.88
Keras
Terhadap PDRB
Kontribusi Sektor
Kerja
Perindusterian 102.44 20.52 53.52 21.42 37.66 22.60
Keras
Terhadap PDRB
Sumber: RPJMD 2016-2021, DDA BPS Papua 2017-2019, diolah 2020

Mencermati hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan


ralisasi pelaksanaan pembangunan di kabupaten waropen tahun
2017-2019 secara rata-rata terlihat cukup baik pencapaian kinerja
indikator daerah secara on time. Hal ini mengindikasikan RKPD
tahunan dengan kondisi tingkat konsistensi yang cukup beragam
antar OPD, namun mampu mempengaruhi pencapaian kinerja
indikator daerah. Kondisi waropen ini, cukup menguras
kemampuan evaluasi dimana mekanisme perencanaan daerah yang

Rancangan RPJMD 156


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

tidak optimal ataukah terdapat mekanisme diluar perencanaan


daerah yang mengungkit status pencapaian indiaktor tersebut.
Pada aspek kesejahteraan umum, hampir keseluruhan indikator
ekonomi daerah yaitu Pertumbuhan PDRB, Pertumbuhan
Produktifitas Tenaga Kerja Terhadap PDRB, Persentase PAD
terhadap Pendapatan, Kontribusi Sektor Pertanian/Perkebunan
Terhadap PDRB, Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB,
dan Kontribusi Sektor Perindusterian Terhadap PDRB
mendapatkan penilaian “Kerja Keras” untuk posisi pencapaian
target akhir tahun RPJMD.
Tabel 2.72.
Evaluasi Kinerja Aspek Daya Saing Daerah
Kab.Waropen Tahun 2017-2019
2017 2018 2019
Indikator Kinerja On On On On On On Ket
Time Track Time Track Time Track
Pengeluaran
Konsumsi Rumah 125 97.36 117 100 107 100 Tercapai
Tangga Per Kapita

Jumlah Lembaga
350 140 350 140 140 140 Terlampaui
Keuangan

Sumber: RPJMD 2016-2021, DDA BPS Papua 2017-2019, diolah 2020

Hasil analisis data yang disajikan pada tabel diatas


menunjukkan ralisasi pelaksanaan pembangunan di kabupaten
waropen tahun 2017-2019 secara rata-rata terlihat sangat baik
pencapaian kinerja indikator daerah secara on time. Kondisi serupa
pada aspek kesejahteraan sebelumnya dimana ini, terdapat situasi
yang berbeda antara hasil konsistensi dan capaian indikator kinerja
daerah, dapat mengindikasikan RKPD tahunan dengan kondisi
tingkat konsistensi yang cukup beragam antar OPD, namun
mampu mempengaruhi pencapaian kinerja indikator daerah.
Kondisi waropen ini, cukup menguras kemampuan evaluasi dimana
mekanisme perencanaan daerah yang tidak optimal ataukah
terdapat mekanisme diluar perencanaan daerah yang mengungkit
status pencapaian indiaktor tersebut. Pada aspek daya saing
daerah, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita
mendapatkan penilaian “Tercapai” sedangkan Jumlah Lembaga
Keuangan mendapatkan penilaian “Terlampaui”

Rancangan RPJMD 157


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.73.
Evaluasi Kinerja Aspek Pelayanan Umum Daerah
Kab.Waropen Tahun 2017-2019
2017 2018 2019
Indikator Kinerja On On On On On On Ket
Time Track Time Track Time Track
Angka Partisipasi
Murni Sekolah 160 140 152 138 148 139 Terlampaui
Dasar
Angka Partisipasi
Murni Sekolah 245 164 225 169 209 174 Terlampaui
Menengah Pertama
Angka Partisipasi
Akan
Sekolah Sekolah 98.62 96.41 90.78 90.78 91.52 91.52
Tercapai
Dasar
Rasio Dokter Per Kerja
13.92 4.23 7.50 3.58 4.01 2.61
Satuan Penduduk Keras
Rasio Tenaga Medis
Kerja
Per Satuan 1.63 0.66 1.19 0.66 1.00 0.70
Keras
Penduduk
Cakupan
Pertolongan
Persalinan oleh
Kerja
Tenaga Kesehatan 22.28 19.81 22.58 20.71 22.07 20.85
Keras
Yang Memiliki
Kompetensi
Kebidanan
Proporsi Panjang
Kerja
Jaringan Jalan 68.61 37.36 56.75 37.36 48.38 37.36
Keras
Dalam Kondisi Baik
Persentase
Penduduk Kerja
29.28 37.99 28.93 42.32 39.45 45.30
Berakses Air Keras
Minum
Indeks
Akan
Pembangunan 78.90 77.51 79.04 78.00 78.64 77.94
Tercapai
Gender (IPG)
Sumber: RPJMD 2016-2021, DDA BPS Papua 2017-2019, diolah 2020

Evaluasi capaian kinerja daerah pada aspek pelayanan


umum menunjukkan ralisasi pelaksanaan pembangunan di
kabupaten waropen tahun 2017-2019 secara rata-rata terlihat
cukup baik pencapaian kinerja indikator daerah secara on time.
Namun secara on track realisasi tahunan ini memiliki
kecenderungan yang tidak responsive terhadap target akhir RPJMD
2016-2021 kabupaten waropen. Terdapat beberapa indikator
dengan status penilaian “Kerja Keras” untuk posisi pencapaian
target akhir tahun RPJMD yaitu Rasio Dokter Per Satuan
Penduduk, Rasio Tenaga Medis Per Satuan Penduduk, Cakupan
Pertolongan Persalinan oleh, Tenaga Kesehatan Yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan, Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam
Kondisi Baik, dan Persentase Penduduk Berakses Air Minum.

Rancangan RPJMD 158


Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Tabel 2.74.
Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah
Kabupaten Waropen Tahun 2016-2020
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Rancangan RPJMD

ASPEK/ URUSAN/ INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020

Gambaran Umum Kondisi Daerah


Aspek Kesejahteraan Masyarakat

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 1.601.465,40 1.762.695,90 1.916.368,60 2.052.772,80 2.047.082,20

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 1.239.234,70 1.334.875,10 1.430.748,90 1.508.372,60 1.472.810,80

Pertumbuhan PDRB DP 9,46 8,12 7,18 5,43 -2,36


Pertumbuhan PDRB TP 9,45 8,11 7,15 5,41 -2,38
Laju inflasi Deflator 3,08 2,13 1,42 1,58 2,09
PDRB per kapita DP 43.025 45.281 46.738 47.864 45.882
PDRB per kapita TP 42.702 44.937 46.370 47.482 45.508
Indeks Gini 0,31 0,34 0,28 0,30 0,35
Pemerataan pendapatan versi Bank Dunia
40% berpendapatan rendah 17,14 18,72
40% berpendapatan sedang 39,53 39,69
20% berpendapatan tinggi 43,32 41,60
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan 68,75 69,18 69,47 69,05 70,46
Persentase penduduk miskin (P0) 31,25 30,82 30,53 30,95 29,54
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 12,57 12,27 9,96 6,25 9,9
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 7,09 6,03 4,52 1,69 4,12
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 63,10 64,08 64,80 65,34 64,94
Angka Melek Huruf (AMH) Penduduk Usia 25 Tahun ke Atas (Persen) 93,15 84,67 96,5 91,92
159

Harapan Lama Sekolah 12,60 12,61 12,77 12,78 12,79


ASPEK/ URUSAN/ INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Rancangan RPJMD

Angka rata-rata lama sekolah 8,66 8,67 8,87 9,18 9,2


Angka usia harapan hidup 65,77 65,82 65,99 66,24 66,33
Prevalensi balita gizi kurang 34,7 26,6 52,60

Gambaran Umum Kondisi Daerah


Tingkat partisipasi angkatan kerja 54,95 59,00 59,76 60,41
Tingkat pengangguran terbuka 3,56 2,5 3,32 4,76
Rasio penduduk yang bekerja 96,4 97,5 96,7
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I 80,03 68,08 68,08 84,13
Persentase PAD terhadap pendapatan 0,66 0,39 0,38 0,36 0,84
Opini BPK TMP TMP TMP TMP
Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB 29,11 28,27 27,51 26,92 27,17
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB 0,75 0,76 0,66 0,67 0,68
Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB 6,07 6,23 6,25 6,44 6,83
Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB 1,16 1,14 1,09 1,08 1,10
Pertumbuhan Industri 7,25 6,56 5,53 2,73 0,81
Aspek Daya Saing Daerah
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita 6270 6810 6978 7018 6732
Persentase pengeluaran konsumsi non pangan perkapita 46,90 37,88 38,05 44,24 39,86
Produktivitas total daerah 119,41 113,28 114,43
Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa
Jumlah Bank dan Cabang 3 7 7 7 6

pengeluaran per kapita sebulan


1.272.482 1.458.769 1.591.082 1.435.568 1.578.129
Angka kriminalitas yang tertangani 30,90 4,07 2,29 16,18 21,18
Rasio ketergantungan 54,42 53,37 52,47 51,73 51,12
160

Indeks Kemahalan Kontruksi 154,47 163,01 186,5 171,32


ASPEK/ URUSAN/ INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Rancangan RPJMD

Aspek Pelayanan Umum


Pendidikan
Pendidikan Anak UsiaDini (PAUD)

Gambaran Umum Kondisi Daerah


APK PAUD 90,62 31,99 22,43
TK/TKLB/RA 146 - 73
TPA - - -
KB 588 122 98
SPS 715 392 272
JUMLAH SISWA PAUD 1449 514 443
Jumlah Guru Paud 128 147 196 196 212
Jumlah Guru PAUD Menurut Ijazah
D2 6 6 5 5 5
S1 1 1 1
Angka partisipasi kasar
Angka partisipasi kasar SD 104,65 110,33 99,85 107,95 106,91
Angka partisipasi kasar SMP 99,27 78,19 88,79 96,51 96,96
Angka partisipasi kasar SMA 127,66 109,41 117,76 98,08 98,2
Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 91,39 91,29 89,81 90,52 90,74
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 69,99 69,41 71,65 73,81 73,76
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C 64,94 64,97 61,01 60,64 60,72
Angka partisipasi sekolah
Angka partisipasi sekolah (APS) SD/MI/Paket A 96,41 90,78 91,52 93,21 96,87
Angka partisipasi sekolah (APS) SMP/MTs/Paket B 100 95,59 94,06 94,1 93,71
161

Angka partisipasi sekolah (APS) SMA/SMK/MA/Paket C 87,36 82,55 79,12 79 77,72


ASPEK/ URUSAN/ INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Rancangan RPJMD

Angka Putus Sekolah:


Jumlah Siswa Putus Sekolah SD 42 12 15 36
Jumlah Siswa Putus Sekolah SMP 5 9 54 17

Gambaran Umum Kondisi Daerah


Jumlah Siswa Putus Sekolah SMA 1 24 8 2
Jumlah Siswa Putus Sekolah SMK 0 3 1 0
Rasio Sekolah/Murid Jenjang Pendidikan
SD
Jumlah Sekolah 52 52 52 52 52
Jumlah Murid 4.343 4.343 4.246 4.246 4.236
Rasio 83,52 83,52 81,65 81,65 81,45
SMP
Jumlah Sekolah 17 17 17 17 17
Jumlah Murid 1.674 1.674 1.705 1.783 1.825
Rasio 98,47 98,47 100,29 104,88 107,35
SMA/SMK
Jumlah Sekolah 7 7 7 7 7
Jumlah Murid 898 898 1.168 1.180 1.299
Rasio 128,29 128,29 166,86 168,57 185,57
Rasio guru/murid sekolah pendidikan dasar (SD) 13,70 13,70 13,92 13,92 20,97
Rasio guru terhadap murid pendidikan menengah pertama (SMP) 10,27 10,27 9,97 10,43 13,62
Rasio guru terhadap murid pendidikan menengah atas (SMA) 8,63 8,63 9,50 9,59 10,23
Angka melek huruf penduduk usia 15‐24 tahun, perempuan dan laki‐
100 99,03 100 98,54 99,34
laki
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) 94,81 87,54 97,34 93,68 97,32
162

Jumlah Sertifikasi Guru pada Jenjang Pendidikan


ASPEK/ URUSAN/ INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Rancangan RPJMD

PAUD 6 6 6 6 6
SD 94 94 89 79 79
SMP 39 39 37 45 45

Gambaran Umum Kondisi Daerah


SMA/SMK 26 26 26 - -
Kesehatan
Angka Kematian Ibu per 100,000 kelahiran hidup 7 2 1 0 0
Kampung Yang Memiliki Kader Posyandu 237 237 295 295 295
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk 10,47 13,40
Rasio dokter per 10.000 penduduk 3,12 3,05 3,27 1,27 1,25
Rasio tenaga medis per 10.000 penduduk 78,07 50,14 42,68
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 4,31 14,96 15,06
Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak 60,22 45,43 - 61,12 -
Angka kejadian Malaria 248,20 197,96 109,96 146,95 63,61
Cakupan puskesmas 9,17 9,17 5,83 6,67 8,33
Jumlah Distrik 12 12 12 12 12
Jumlah Puskesmas 11 11 7 8 10
Cakupan pembantu puskesmas 11,11 12,39 14,96 10,26 13,68
Jumlah Kampung 117 117 117 117 117
Jumlah Pustu 26 29 35 24 32
Persentase Ibu dan Yang Memperoleh Pelayanan Kesehatan 80,26 81,34 75,30 63,70 58,20
Persentase Anak Yang Memperoleh Pelayanan Kesehatan 70,07 80,26 70,23 68,80 62,60
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Pekerjaan Umum
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik 0,016 0,031 0,031 0,042
163

Jalan dalam kondisi baik 7,01 13,87 13,87 18,98


ASPEK/ URUSAN/ INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Rancangan RPJMD

total panjang jalan 448,07 448,07 448,07 448,07 448,07


Rasio panjang jalan dengan jumlah penduduk 0,016 0,015 0,015 0,014 0,014
Persentase jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam) 1,56 3,10 3,10 4,24

Gambaran Umum Kondisi Daerah


Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Sanitasi
83,24 84,4 67,08 86,54 92,85
Layak
Presentase Jembatan Dalam Kondisi Baik 5,26 5,26 5,26 5,26 5,26
Persentase penduduk berakses air minum 93,62 83,86 80,11 55,68 41,77
Persentase Penduduk berakses air bersih 36,02 40,59 47,45 54,12
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk 4,03 3,93 3,82 4,16 4,27
jumlah tempat ibadah 116 116 117 131 137
Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat
Presentase Kasus Tindak Pidana Yang Terselesaikan 3,02 3,70 3,53 2,86 2,82
Kasus Tindak Pidana 87 109 108 90 102
Jumlah Demo 3,00 4,00 6,00 1,00
Sosial
Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial 4,12 15,33 4,29 2,5 15,33
Jumlah PMKS yang tertangani 50 50 60 30 50
Persentase Komunitas Adat Terpencil 75 70 65 60 50
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Jumlah partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 743 823 752 753 742
Jumlah partisipasi perempuan di lembaga swasta 2 1 1 1
Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR
Indeks Pemberdayaan Gender 70,13 70,57 70,52 70,13
164

Rasio APM perempuan/laki‐laki di SD 1,08 0,92 0,98 1,05


ASPEK/ URUSAN/ INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Rancangan RPJMD

APM SD Laki-laki 88,49 93,25 91,15 88,81


APM SD Perempuan 95,44 85,70 89,68 93,65
Rasio APM perempuan/laki‐laki di SMP 1,48 1,14 1,06 0,94

Gambaran Umum Kondisi Daerah


APM SMP Laki-laki 53,56 67,20 71,85 76,29
APM SMP Perempuan 79,43 76,70 76,45 71,52
Rasio APM perempuan/laki‐laki di SMA 0,20 0,89 1,60 0,75
APM SMA Laki-laki 54,02 64,37 47,74 70,21
APM SMA Perempuan 10,95 57,13 76,59 52,66
Rasio APM perempuan/laki‐laki di Perguruan Tinggi
Rasio melek huruf perempuan terhadap laki‐laki pada kelompok usia
1,00 1,02 1,00 1,00
15‐24 tahun
Laki-laki 100,00 98,05 100 98,6
Perempuan 100,00 100 100 98,46
Indeks Pemberdayaan Gender 70,13 70,57 70,52 70,13
Pertanahan
Luas Lahan Yang Bersertifikat 212.672 148.354 148.354 248.325 118.215
Persentase Luas Tapal Batas Yang Telah Sinkron 100 100 100 92 100
Persentase Penyelesaian izin lokasi 100 100 100 100 100
Lingkungan Hidup
jumlah Sampah Yang Dihasilkan 105,13 107,13 111,74 111,74 111,74
Jumlah Kendaraan Per tahun 3619 3619 3619 3619 3169
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Rasio penduduk ber- KTP per satuan penduduk 66,08 67,04 67,33 67,91 76,57
Ketersediaan database kependudukan skala provinsi 100 100 100 100 100
165

Cakupan penerbitan akta kelahiran 58 67 75 85 95


ASPEK/ URUSAN/ INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Rancangan RPJMD

Cakupan Penerbitan KTP Elektronik (e- KTP) 35 45 55 65 75


Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Tenaga pendamping kampung 47 47 47 47 47

Gambaran Umum Kondisi Daerah


Kampung yang memiliki Badan Usaha Milik Kampung (BUMKAM) 10 10 10 10 10
Aparat kampung yang mengikuti pendidikan & pelatihan tentang
100 100 100 100 100
perencanaan keuangan & pelaporan kampung
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,42 2,30 3,70 2,86 1,83
Ratio Akseptor KB

Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) 7.691 5.976 5.976 9.739


5.977
Peserta KB Aktif 2.219 1.270 1.270 5.602
5.977
Jumlah Fasilitas Kesehatan KB
43
Jumlah Petugas KB
81
Perhubungan
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 0,14 0,13 - 0,12
Jumlah Barang Yang Terangkut Angkutan Laut 495 615 715 845 1360
Jumlah Orang Yang Terangkut Angkutan Laut 315 495 735 1000 1740
Komunikasi dan Informatika
Proporsi rumah tangga dengan akses internet 50 50 50 50 68
Jumlah BTS Yang Tersedia 12 12 12 15
Koperasi, Usaha kecil, dan Menengah
Persentase koperasi aktif 33,33 33,33 33,33
Jumlah koperasi aktif 13 13 13
166

total koperasi 39 39 39
ASPEK/ URUSAN/ INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Rancangan RPJMD

Jumlah Usaha Mikro dan Kecil 431 563 660


Kepemudaan dan Olah Raga
Jumlah prestasi olahraga 6 6 6 5

Gambaran Umum Kondisi Daerah


Jumlah Event Olahraga 2 4 5 1 18
Atlet OAP 105 115 130 130
Pembinaan Atlet Muda 85 85 105 90
Atlet Berprestasi 19 22 26 11
Jumlah Kegiatan Pembinaan Pemuda 8
Statistik
Buku ”kabupaten dalam angka” ada ada ada ada ada
Buku ”PDRB” ada ada ada ada ada
Kebudayaan
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan 3 3 3 3 3
Kelompok seni (sanggar) yang dibina 15 15 15 15 15
Kearsipan
Peningkatan SDM pengelola kearsipan
Persentase Arsip Dinamis Yang Terpelihara dan Yang Telah Mengalami
30 30 35 40 50
Penyusunan
Persentase Akuisisi, Pengelolahan, Preservasi, dan Akses Arsip Statis 60 65 70 75 80
Persentase Informasi, Akses Dana Layanan Kearsipan Yang Tersedia 70 75 75 75 80
Persentase Pendataan, Penyusunan Daftar dan Penilaian Serta
Penyerahan atau Pemusnahan Arsip Bagi Penggabungan Perangkat 10 10 15 15 15
Daerah
Pesertase Arsip Statis Yang Telah Dilakukan Penilaian dan Penetapan
40 40 45 45 50
Autentisitas
Jumlah Unit Kearsipan dan Lembaga Kearsipan Daerah Yang
30 30 40 45 45
167

Diberdayakan dan Terkelola


Juknis /Pedoman Penggunaan Arsip Yang Bersifat 40 40 40 40 45
ASPEK/ URUSAN/ INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Rancangan RPJMD

Pariwisata

Jumlah Tamu (WNA dan WNI)


49.016 59.874 68.443 168.194

Gambaran Umum Kondisi Daerah


Lama kunjungan Wisata 2,23 2,98 2,86 2,86 1,91
Pertanian
produktivitas Padi (kw) 34,95 30.08 23.24 23.94 25.95
produktivitas Jagung (kw) 19,95 21.95 24.15 24.87 19.95
produktivitas Kedelai (kw) 11.40 13.69 16.43 19.88 11.40
Prdduktivitas Ubi Jalar (Kw) 86.45 86.88 49.45 52.42 52.45
Produksi Pertanian (Ton/Ha)
Padi 580.00 172.79 199
Jagung 195 337.5
Produksi Perkebunan Pertahun (Kg/ Ha)
Kakao 380.00 460 540
Kelapa 207 301 395
Energi dan Sumber Daya Mineral
Persentase rumah tangga pengguna listrik 50,11 51,29 81,02 86,74
Jumlah Rumah Tangga Pengguna Listrik 3116 3269 5369 5926
Jumlah Rumah Tangga 6218 6373 6627 6832 6968
Ketersediaan Daya Listrik 1084 2041 2998 2600
Kelautan dan Perikanan
Produksi perikanan 10.988 2.819 2.822 6.897
Konsumsi ikan 22,33 22,33 22,33 22,33 22,33
Jumlah Kelembagaan/Kelompok Nelayan Yang Terbentuk 489 489 489 489 489
168

Jumlah Penyuluh Perikanan Tangkap 15 15 15 15 15


ASPEK/ URUSAN/ INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Rancangan RPJMD

Penunjang Urusan
Keuangan
Jumlah Dokumen Pelaporan Keuangan Sesuai Sap 1 1 1 1 1

Gambaran Umum Kondisi Daerah


Presentase Laporan Keuangan Tepat Waktu 100 100 100 0 0
Aparatur Yang Ditingkatkan Kapasitasnya Dalam Melakukan
47 47 47 70 70
Pengawasan
Kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan

Jumlah ASN
1.884 1.884 1.884 1.884 1.884
Persentase kehadiran ASN 85 85 85 85 50
Pengawasan
Jumlah Aparatur pengawas terhadap wilayah pengawasan 23 24 24 26 26
OPD yang dibina & diawasi 29 29 29 29 29
Sekretariat Daerah
Jumlah Dokumen Perencanaan Sektoral Yang Tersedia
LPPD 1 1 1 1 1
LKPJ 1 1 1 1 1
LAKIP 1 1 1 1 1
Sekretariat Dewan
Persentase Aspirasi Masyarakat Yang Dapat Direalisasikan 80 80 80 80 80
Jumlah Dewan Yang Mengikuti Pelatihan Ataupun Bimbingan 20 20 20 20 20
Jumlah Perancangan Hukum (Legal Drafting) Yang Tersusun
Rancangan Peraturan Daerah Inisiatif DPRD 7 7 6 2
Rancangan Usulan Pemerintahn Daerah 21 12 17 2 -
Rancangan Peraturan DPRD Tentang Tata Tertib DPRD - - - 1 1
169

Rancangan Peraturan DPRD Tentang Kode Etik dan Tata Beracara


- - - 1 1
BK
ASPEK/ URUSAN/ INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Rancangan RPJMD

Kewilayahan
Jumlah Surat/Dokumen Perizinan Yang Terlayani pada Distrik Walani 3 3 5 3 4
Jumlah Surat/Dokumen Perizinan Yang Terlayani pada Kihiri 3 4 7 2 3

Gambaran Umum Kondisi Daerah


Jumlah Surat/Dokumen Perizinan Yang Terlayani pada Demba 5 7 7 8 8
Jumlah Surat/Dokumen Perizinan Yang Terlayani pada Wapoga 5 10 10 20 15
Jumlah Surat/Dokumen Perizinan Yang Terlayani pada Inggerus 9 10 5 12 10
Jumlah Surat/Dokumen Perizinan Yang Terlayani pada Waropen
20 20 25 15 10
Bawah
Jumlah Surat/Dokumen Perizinan Yang Terlayani pada Urei Faisei 10 15 25 12 17
Jumlah Surat/Dokumen Perizinan Yang Terlayani pada Masirei 6 7 5 0 0
Jumlah Surat/Dokumen Perizinan Yang Terlayani pada Soyoi Mambai 10 12 17 4 7
Jumlah Surat/Dokumen Perizinan Yang Terlayani pada Wonti 5 7 15 0 0
Jumlah Surat/Dokumen Perizinan Yang Terlayani pada Risei Sayati 3 3 5 3 4
Jumlah Surat/Dokumen Perizinan Yang Terlayani pada Audate 10 10 15 10 10
Jumlah Surat/Dokumen Non Perizinan Yang Terlayani pada Distrik
3 5 8 7 6
Walani
Jumlah Surat/Dokumen Non Perizinan Yang Terlayani pada Distrik
5 7 15 5 5
Kihiri
Jumlah Surat/Dokumen Non Perizinan Yang Terlayani pada Distrik
5 8 15 15 10
Demba
Jumlah Surat/Dokumen Non Perizinan Yang Terlayani pada Distrik
10 12 30 15 15
Wapoga
Jumlah Surat/Dokumen Non Perizinan Yang Terlayani pada Distrik
10 8 10 0 0
Inggerus
Jumlah Surat/Dokumen Non Perizinan Yang Terlayani pada Distrik
25 30 30 15 10
Waropen Bawah
Jumlah Surat/Dokumen Non Perizinan Yang Terlayani pada Distrik
20 30 30 15 10
Urei Faisei
Jumlah Surat/Dokumen Non Perizinan Yang Terlayani pada Distrik
170

3 3 5 0 0
Masirei
ASPEK/ URUSAN/ INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Waropen Tahun 2021-2025
Rancangan RPJMD

Jumlah Surat/Dokumen Non Perizinan Yang Terlayani pada Distrik


2 2 4 0 0
Soyoi Mambai
Jumlah Surat/Dokumen Non Perizinan Yang Terlayani pada Distrik
2 2 2 0 0
Wonti

Gambaran Umum Kondisi Daerah


Jumlah Surat/Dokumen Non Perizinan Yang Terlayani pada Distrik
3 5 8 7 6
Risei Sayati
Jumlah Surat/Dokumen Non Perizinan Yang Terlayani pada Distrik
5 7 7 4 5
Audate
171

Anda mungkin juga menyukai