Anda di halaman 1dari 53

Ditjen Bina Pembangunan Daerah

Kementerian Dalam Negeri

Pendidikan Kesehatan

Pekerjaan Umum

Integrasi Standar Pelayanan Minimal


Trantibumlinmas
Kedalam Dokumen Perencanaan
Perkim

Benjamin sibarani, ST, MM


Bagian Perencanaan Ditjen Bina Pembangunan Daerah

Sosial
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

PENYAMPAIAN LAPORAN PENERAPAN SPM 2021


SELURUH INDONESIA
Sudah Menyampaikan Belum Menyampaikan Laporan
Laporan Penerapan Penerapan
SPM SPM

P ROVINS
34 0 (0%)
PROVINS
I (100%) I
400
523 19 15 (3,86%) KABUPATEN
KABUPATEN (96,31% (3,69%)
(96,14%) )
89 4 (4,30%) KOTA
KOTA
(95,70%)

Sumber : Sekber SPM Ditjen Bina


Bangda
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN PENERAPAN


SPM
T.A 2021

1. PROV. MALUT 2. PROV. PAPUA 3. PROV. PAPBAR


1. KOTA TERNATE 1. KAB PEGUNUNGAN BINTANG 1. KAB. MANOKWARI
2. KAB. YAHUKIMO 2. KAB. FAK FAK
3. KAB. TOLIKARA 3. KAB. SORONG SELATAN
4. KAB. MAMBERAMO TENGAH 4. KAB. TELUK BINTUNI
5. KAB. YALIMO 5. KAB. TAMBRAUW
6. KAB. LANNY JAYA 6. KAB. MAYBRAT
7. KAB. NDUGA 7. KAB. MANOKWARI SELATAN
8. KAB. PUNCAK 8. KAB. PEGUNUNGAN ARFAK
9. KAB. DEIYAI 9. KOTA SORONG
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

PEMBENTUKAN TIM PENERAPAN SPM


SELURUH INDONESIA

DAERAH YANG SUDAH DAERAH YANG BELUM


TIM PENERAPAN SPM TIM PENERAPAN SPM

33 (97,06%) 1 (2,94%) PROVINSI


PROVINSI
493 (90,96%) 49 (9,04%)
378 (91,08%) 37 (8,92%)
KABUPATEN TOTAL TOTAL KABUPATEN

88 (94,62%) 5 (7,93%)
KOTA KOTA

Seluruh Daerah Regional III telah membentuk dan menyampaikan SK Tim Penerapan SPM
DITJEN BINA PEMBANGUNAN
DAERAH
DAERAH YANG BELUM MENYAMPAIKAN TIM PENERAPAN SPM SELURUH
INDONESIA
4 Papua
1 Sulawesi Tengah 1. Kab. Lanny Jaya 8. Kab. Tolikara
2. Kab. Mamberamo 9. Kab. Waropen
1. Kab. Parigi Moutong 2. Kota Palu Tengah 10. Kab. Yahukimo
3. Kab. Mappi 11. Kab. Yalimo
4. Kab. Nduga 12. Kota Jayapura
3 Maluku Utara 5. Kab. Pegunungan
Bintang
1. Kab. Halmahera Barat 5. Kab. Halmahera 6. Kab. Puncak
2. Kab. Halmahera Utara 7. Kab. Supiori
Tengah 6. Kab. Kepulauan Sula
3. Kab. Halmahera 7. Kab. Pulau Morotai
Timur 8. Kab. Pulau Taliabu
4. Kab. Halmahera
Selatan
5 Papua Barat
1. Kab. Fakfak 5. Kab. Raja Ampat
2. Kab. Manokwari 6. Kab. Sorong
2 Sulawesi Tenggara 3. Kab. Manokwari 7. Kab. Sorong Selatan
1. Provinsi Sulawesi 5. Kab. Muna Selatan 8. Kab. Tambrauw
Tenggara 6. Kota Bau-Bau 4. Kab. Maybrat 9. Kab. Teluk Bintuni
2. Kab. Buton Selatan
3. Kab. Kolaka Timur
4. Kab. Konawe

bina_bangda Ditjen Bina Bangda Patuhi Prokes !!


Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
CAPAIAN LAYANAN SELURUH BIDANG
NASIONAL TAHUN 2021 DI TAHUN 2022

PROVINSI KABUPATEN KOTA


94.01% 93.20% 73.05% 72.76% 73.09%
70.86% 70.71%
66.20% 67.19% 65.23%
61.71%
69.84% 72.83% 57.44%
58.80%
65.24%
49.11%
50.89%
50.40% 41.20%
42.56%
49.60% 38.29%
33.80% 32.81% 34.77%
34.76% 29.14% 29.29% 27.24%
26.95% 26.91%
30.16%
27.17%

5.99% 6.80%

CAPAIAN LAYANAN BELUM TERLAYANI CAPAIAN LAYANAN BELUM TERLAYANI CAPAIAN LAYANAN BELUM TERLAYANI
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Permasalahan Dan Kendala

1 Pengumpulan
Data 3 Penyusunan
Rencana
4
Pelaksanaan
• PD Pengampu sulit untuk Pemenuhan
• Sistem Perencanaan dan
menentukan kriteria penerima
penganggaran kegiatan/program
Pelayanan
(contoh : Warga miskin)

1
• belum murni berbasis SPM

2
Sulitnya berkoordinasi dengan
pihak yang terkait dengan data Penghitungan • Adanya keterbatasan anggaran

yang dibutuhkan menyebabkan tidak semua Beberapa program/kegiatan tidak dapat

• Belum ada sistem penyediaan air


Kebutuhan program/kegiatan SPM tidak terlaksana
Penyusunan
dikarenakan
kondisi Pandemi Covid 19
terkendala

minum dan sistem penyediaan air dapat diakomodir •


• PD pengampu sulit untuk Berkurangnya anggaran akibat realokasi
limbah yang bersifat mengalokasikan anggaran
• Perencanaan dan penganggaran
belum mencapai target sasaran •
Rencana
dan refocusing akibat pandemic covid-19
regional/lintas kabupaten kota Belum ada SPAM dan SPALD yang
• Warga yang terdampak korban
• PD sulit untuk menterjemahkan
indikator (contoh : Mutu layanan)
yang tepat.

Pemenuhan
menjadi kewenangan provinsi
Luasnya wilayah mengakibatkan belum
• Belum semua indikator SPM • PD Pengampu sulit untuk menentukan
kebakaran ketika administrasi • Berkurangnya anggaran akibat meratanya akses pelayanan
kependudukan tidak bisa dapat dengan mudah •
kriteria penerima (contoh : Warga miskin)
Sulitnya penyediaan lahan untuk relokasi,
realokasi dan refocusing akibat • Sulitnya berkoordinasi dengan pihak yang
menunjukkan bukti dokumen yang diintegrasikan dengan RPJMD, Jumlah rumah yang rusak akibat
pandemic covid-19 terkait dengan data yang dibutuhkan
diminta karena musnah terbakar Rentra SKPD, RKPD dan Renja bencana
• Terbatasnya sarana dan •
sehingga menyebabkan Perangkat Daerah Masih rendahnya ibu untuk melahirkan ke
prasarana Fasilitas Kesehatan dan masih ada ibu
pendataan terhambat • Jumlah Personel dalam hamil yang melahirkan dengan Dukun
melakukan Pelayanan masih • Akses jalan dan jarak tempuh menuju
dinilai kurang memadai tempat kejadian kebakaran terhambat
karena luas wilayah dan jalur yang tidak
bisa terprediksi (jalur rusak dan sempit).

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri


Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Permasalahan Per Bidang Urusan


02
01 KESEHATAN
03
1. Jarak tempuh Fasyankes yang jauh dari tempat tinggal
PENDIDIKAN 2. Masa pandemi covid-19 dan PPKM Mikro untuk PEKERJAAN UMUM
penanganan bencana hanya dapat koordinasi melalui
media telekomunikasi tidak turun langsung kelapangan
1. Luasnya wilayah mengakibatkan belum meratanya akses 3. Belum ada kolaborasi yang baik dalam pengelolaan 1. Masih kurangnya ketersediaan data dan informasi
pelayanan pendidikan, khususnya di daerah kawasan khusus data dan kegiatan penanganan bencana (masih bersifat yang akurat;
perbatasan, terpencil dan tertinggal.
parsial). 2. Masih kurangnya sarana untuk pengujian kualitas
2. Belum meratanya penyediaan sarana dan prasarana
pendidikan di kabupaten/ kota, 4. Tidak ada posko kesehatan penanganan bencana hasil pelaksanaan kegiatan;
3. Pemetaan pendidikan di Kabupaten/Kota terhadap data terpadu di Dinas Kesehatan. 3. Keterbatasan sumber dana
pendidikan di Provinsi masih belum sinkron dan sinergis 5. Masih rendahnya ibu yang memanfaatkan Jampersal
terhadap target dan indikator
4. Ketersediaan lahan yang kurang;
untuk melahirkan ke Fasilitas Kesehatan dan masih ada
4. Penginputan data pendidikan sekolah melalui aplikasi Data ibu hamil yang melahirkan dengan Dukun 5. Lokasi fokus yang sulit dijangkau sehingga belum
Pokok Pendidikan (Dapodik) oleh sekolah yang keliru
6. Masih kurangnya tenaga kesehatan yang profesional dapat memenuhi target SPM.
menyebabkan kualitas data yang dihasilkan tidak sesuai
untuk menangani kasus kesehatan tertentu seperti 6. Belum adanya database air bersih dan air baku
dengan kondisi yang sebenarnya.
5. Masih rendahnya jumlah Guru yang bersertifikat pendidik dan penanganan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat 7. Masih ada masyarakat yang menolak pembangunan
masih rendahnya hasil Uji Kompetensi Guru dan pengawas. 7. Terbatasnya sarana dan prasarana promosi kesehatan Sanitasi (IPAL) karena ketidaktahuan fungsinya
6. Pandemi Covid-19 menyebabkan kegiatan belajar mengajar kepada masyarakat bahkan adanya keberatan atas pembangunan yang
(belajar tatap muka) terhambat dan digantikan dengan 8. Penentuan sasaran dalam penerapan SPM masih
pembelajaran daring, namun tidak begitu efektif. harus melewati tanah masyarakat
7. Masih tingginya angka putus sekolah atau tidak melanjutkan
menggunakan data proyeksi. 8. Rendahnya minat masyarakat untuk memasang
8. Tim penerapan SPM Dinas Pendidikan belum melakukan 9. Kurang dukungan Anggaran dari APBD dalam sambungan rumah (SR), sebagai pelanggan PDAM
koordinasi secara periodik dengan lintas sektoral secara penerapan dan pencapaian SPM
9. Kesulitan dalam proses pekerjaan dikarenakan lokasi
menyeluruh 10. Adanya mutasi pegawai yang terlalu cepat
9. pemahaman orang tua yang masih rendah terhadap arti penting menyebabkan pergantian pengelola program di berada pada bukit/gunung
pendidikan anak usia dini.
puskesmas yang telah terlatih
www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Permasalahan Per Bidang Urusan

05
04 TRANTIBUMLINMAS
06
1. Jumlah Personel dalam melakukan Pelayanan masih

PERUMAHAN RAKYAT 2.
dinilai kurang memadai;
Belum semua indikator SPM dapat dengan mudah SOSIAL
diintegrasikan dengan RPJMD, Rentra SKPD, RKPD dan
Renja Perangkat Daerah;
1. Anggaran untuk menunjang Sub Kegiatan Penerapan 3. Keterbatan anggaran yang ada, sehingga penganggaran 1. Keterbatasan alokasi anggaran untuk pelaksanaan
SPM masih minim belum seluruhnya berorientasi pada SPM; berbagai program dan kegiatan Bidang Sosial, hal
2. Kekurangan tenaga/Personil baik di Kab/Kota maupun 4. Belum semua Pelaksana SPM, memahami SPM tersebut berdampak pada penerapan SPM yang tidak
Provinsi) Sumber Daya Manuasia yang ada di Dinas 5. Tidak semua data dasar tersedia dan data cenderung maksimal.
Bidang Perumahan baik di Kabupaten/Kota dan Provinsi kurang diperbarui 2. Refocusing anggaran terjadi pada waktu kegiatan
belum memahami secara maksimal tentang penerapan 6. Sarana yang dimiliki terutama mobil pemadam kebakaran sedang dalam proses pelaksanaan
SPM. didalam melakukan penanggulangan kebakaran hanya 3. Jumlah personil yang menangani administrasi kegiatan
3. Lokasi Rumah yang terkena bencana yang jauh dan terbatas 1 (satu) WMK saja untuk melayani seluruh dan pengelolaan gudang logistik tidak memadai,
medan yang sulit ditempuh sehingga menghambat Kabupaten sehingga pembagian tugas masih tumpang tindih.
penyaluran bahan material. 7. Jauhnya jarak tempuh daerah rawan bencana dari posko 4. Minimnya fasilitas pendukung layanan sosial.
4. Kurangnya Pemahaman Aparat Kecamatan/Desa terkait komando bencana 5. Kurangnya sarana dan prasarana seperti mobil
pemberian Bantuan untuk rumah Korban bencana 8. Belum tersedianya informasi potensi bencana alam yang operasional, dan peningkatan kualitas sdm Rehabilitasi
sebagaimana aturan dalam penerapan SPM. spesifik dan akurat. Sosial dan tanggap darurat bencana
5. Pendataan, sinkronisasi, dan validasi data terkait jumlah 9. Masih adanya kondisi jalan yang rusak dan sulit dijangkau 6. Warga yang terdampak korban kebakaran ketika
rumah yang terkena dampak bencana tidak mobil pemadam kebakaran administrasi kependudukan tidak bisa menunjukkan
terkoordinasikan dengan baik bukti dokumen yang diminta karena musnah terbakar
6. Sulitnya penyediaan lahan untuk relokasi, Jumlah rumah sehingga menyebabkan pendataan terhambat
yang rusak akibat bencana 7. lokasi bencana yang sulit dijangkau akibat sulitnya akses
ke lokasi bencana karena rusaknya akses jalan menuju
ke lokasi bencana
www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Permasalahan Utama
3. SARANA DAN PRASARANA

2. SDM 4. DATA

80%

1. ANGGARAN 5. COVID-19

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri


Ditjen Bina Ditjen Bina
Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah

URUSAN PEMERINTAHAN

ABSOLUT KONKUREN UMUM

1. Pembinaan Wawasan
1. Pertahanan WAJIB PILIHAN Kebangsaan
2. Keamanan 2. Pembinaan Persatuan
3. Agama 3. Pembinaan Kerukunan
4. Yustisi 4. Penanganan Konflik Sosial
5. Politik Luar Neger 5. Koordinasi Antar Lembaga
6. Moneter dan Fiskal 6. Pengembangan Demokrasi
Urusan Wajib Urusan Wajib Non Urusan Wajib Non 7. Urusan Pemerintahan Lainnya
Pelayanan Dasar : Pelayanan Dasar : Pelayanan Dasar :
6 Urusan 18 Urusan 18 Urusan

bina_bangda Ditjen Bina Pembangunan Daerah


Ditjen Bina Ditjen Bina
Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah

URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN


WAJIB PILIHAN

Potensi, Ketenagakerjaan,
Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar
Penggunaan Lahan
1. Kelautan dan Perikanan
2. Pariwisata
1. Tenaga kerja 3. Pertanian
1. Pendidikan
2. Perlindungan Perempuan dan Anak 4. Kehutanan
2. Kesehatan
3. Pangan 5. Energi dan Sumberdaya Mineral
3. Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
6. Perdagangan
4. Sosial 4. Pertanahan
7. Perindustrian, dan
5. Perumahan rakyat dan permukiman 5. Lingkungan Hidup
8. Transmigrasi
6. Ketentraman, ketertiban umum, dan 6. Administrasi dan Pencatatan Sipil
perlindungan masyarakat. 7. Pemberdayaan Masyarakat Desa/PMD
8. Pengendalian Penduduk dan KB
9. Perhubungan Urusan berbasis Ekosistem : Kehutanan,
10. Komunikasi-Informasi ESDM, Kelautan dan Perikanan
11. Koperasi dan UKM
12. Penanaman Modal
13. Kepemudaan dan Olahraga
14. Statistik
15. Persandian Provinsi
16. Kebudayaan
17. Perpustakaan, dan
18. Arsip
Kabupaten/Kota dapat
bagi hasilnya
bina_bangda Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Ditjen Bina Ditjen Bina
Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah

TUJUAN
PEMBANGUNAN DAERAH

Untuk peningkatan dan pemerataan :


 Pendapatan masyarakat,
 Kesempatan kerja,
 Lapangan berusaha, Kesejahteraa
 Akses dan kualitas pelayanan publik n
 Daya saing Daerah yang merupakan perwujudan Masyarakat
dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang
telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian
integral dari pembangunan nasional.

2/3 Untuk Biaya Penyelenggaraan


Aparatur

APBD
1/3 Untuk Biaya Pembangunan.

bina_bangda Ditjen Bina Pembangunan Daerah


Ditjen Bina Ditjen Bina
Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah

KEUANGAN DAERAH
Urs.Wajib Non Pelayanan Dasar
32 Urusan
Pelayanan Dasar
Urs. Pilihan

SPM
PUSAT PEMDA Fiscal gap Pendanaan berdasarkan
PAD/DBH pada standar pelayanan
teknis dan regional cost

DAU

DAK
SPM

DEKON
DAERAH TIDAK BISA
MELAKSANAKAN SENDIRI

TP
bina_bangda Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

AMANAT PENERAPAN SPM


Pasal 1 Butir 17 : Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah Pekerjaan Umum
Pendidikan Kesehatan
ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh
setiap warga negara secara minimal.
Perkim Trantibumlinmas Sosial

Pasal 18: Penyelenggara Pemerintahan Daerah


memprioritaskan pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
Pelayanan Dasar WAJIB PILIHAN

UU
23 2014
Potensi, Ketenagakerjaan,
Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar
Penggunaan Lahan
1. Kelautan dan Perikanan
2. Pariwisata
1. Tenaga kerja 3. Pertanian
1. Pendidikan 2. Perlindungan Perempuan dan Anak 4. Kehutanan
2. Kesehatan 5. Energi dan Sumberdaya Mineral
3. Pangan 6. Perdagangan
3. Pekerjaan Umum 4. Pertanahan 7. Perindustrian, dan
4. Perumahan rakyat dan 5. Lingkungan Hidup 8. Transmigrasi
permukiman 6. Administrasi dan Pencatatan Sipil
5. Ketentraman, ketertiban 7. Pemberdayaan Masyarakat Desa/PMD
umum, dan perlindungan 8. Pengendalian Penduduk dan KB

Pasal 298:
9. Perhubungan
masyarakat.
Belanja Daerah diprioritaskan untuk 6. Sosial
10.
11.
Komunikasi-Informasi
Koperasi dan UKM
12. Penanaman Modal
mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait 13.
14.
Kepemudaan dan Olahraga
Statistik

Pelayanan Dasar yang ditetapkan dengan standar


15. Persandian
16. Kebudayaan
17. Perpustakaan, dan

pelayanan minimal 18. Arsip


Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

AMANAT PENERAPAN SPM

Pasal 130 (1) : UU


DAU digunakan untuk memenuhi pencapaian APBN 2022
6/2021
Standar Pelayanan Minimal berdasarkan tingkat
capaian kinerja layanan Daerah.

UU
1/2022
Pasal 141 ayat 1
Pemda menyusun program pembangunan
Daerah sesuai dengan prioritas dan kebutuhan
Daerah yang berorientasi pada pemenuhan
Pasal 12 Ayat (1) Pasal 12 Ayat (1)
kebutuhan Urusan Pemerintahan wajib yang Huruf a Huruf b
terkait dengan Pelayanan Dasar publik dan
DAK Fisik adalah dana APBN kepada DAK Nonfisik adalah dana APBN
daerah untuk membantu mendanai yang dialokasikan kepada daerah
HUBUNGAN pencapaian sasaran pembangunan; kegiatan yang merupakan urusan daerah
KEUANGAN ANTARA
untuk mendukung kelancaran
PEMERINTAH PUSAT
dan sesuai dengan PN, berupa penyelenggaraan PELAYANAN
DAN PEMERINTAHAN penyediaan Sarpras PELAYANAN DASAR publik yang menjadi
DAERAH DASAR publik, baik untuk pemenuhan urusan daerah.
Pasal 144 (1) : Standar Pelayanan Minimal  
Belanja untuk pemenuhan kebutuhan Urusan (SPM) dan pencapaian PN maupun
Pemerintahan wajib yang terkait dengan pelayanan percepatan pembangunan daerah dan
dasar publik disesuaikan dengan kebutuhan untuk kawasan dengan karakteristik khusus
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM). dalam rangka mengatasi kesenjangan
pelayanan publik antar daerah.
REGULASI PENERAPAN SPM
Penerapan SPM sesuai dengan Pasal 16 PP 2/2018:
Pasal 18 ayat (3) UU 23/2014 : Perlu menetapkan
Ketentuan lebih lanjut mengenai SPM
PP tentang Standar Pelayanan Minimal Jenis Pelayanan
Dasar
Mutu Pelayanan
Dasar
Penerima Pelayanan
Dasar
diatur dengan Permendagri dengan
berkoordinasi dengan K/L
PP 2/2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal

PETUNJUK UMUM
(KEMENDAGRI) Permendagri 100/2018 : Dicabut
Permendagri 59/2021 Tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal
Secara teknis memuat tentang mekanisme dan strategi penerapan SPM mulai dari pengumpulan data, penghitungan
pemenuhan kebutuhan dasar, perencanaan SPM, dan pelaksanaan SPM serta pelaporan

PETUNJUK TEKNIS
(K/L TEKNIS)

Permenkes 4/2019 PermenPUPR 29/Prt/M/2018


Permendikbud 32/2018 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Tentang Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal
Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan

Permendagri 121/2018 Permendagri 101/2018 Permendagri 114/2018 Permensos 9/2018


Tentang standar teknis mutu pelayanan dasar Sub Tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Tentang Standard teknis pelayanan dasar
Tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar
Urusan Ketenteraman dan Pada SPM Sub Urusan Kebakaran Daerah pada SPM bidang sosial Di daerah
Pada SPM Sub-Urusan Bencana Daerah
Ketertiban Umum Kabupaten/kota provinsi dan di Daerah Kab/Kota
kabupaten/kota
Di Provinsi dan Kabupaten/kota
Perbedaan Permendagri 100 2018 Dengan Permendagri 59/2021
No Item Permendagri 100/2018 Permendagri 59/2021
1 Jenis dan Mutu • Menjelaskan tentang jenis pelayanan dasar, indikator dan target • Menjelaskan tentang jenis pelayanan dasar terhadap penerima dan mutu minimal layanan dasar atas
Layanan capaian serta batas waktu capaian (hanya penerima layanan dasar) indikator, target dan batas waktu capaian
• Belum menggambarkan mutu • Sudah menggambarkan mutu
• Lampiran A

2 Tahapan • Hanya menjelaskan 4 tahapan penerapan SPM yaitu 1) Pengumpulan • Menjelaskan 4 tahapan Penerapan SPM
Penerapan SPM data, 2) Penghitungan Kebutuhan, 3) Perencanaan, 4) Pelaksanaan • Menjelaskan 4 tahapan kedalam bentuk form yang dituangkan dalam lampiran 1) Pengumpulan data, 2)
• Belum terdapat pedoman teknis dalam 4 tahapan penerapan SPM. Penghitungan Kebutuhan, 3) Perencanaan 4) Pelaksanaan, 5) Rekapitulasi, sehingga daerah mudah
melaksanakannya
• Lampiran B
(% Indeks Pencapaian Mutu Minimal Layanan Dasar x BM)
3 Pencapaian SPM • Penghitungan pencapaian SPM diamanatkan untuk melayani semua IPSPM
• Telah dirumuskan penghitungan Indeks Pencapaian SPM = + (% Indeks Pencapaian Penerima Layanan Dasar x BP)
warga negara dengan target 100%
• tidak menjelaskan tata caranya penghitungannya. • Lampiran C

4 Pelaporan • Daerah wajib melaporkan penerapan SPM kepada MDN Cq. Ditjen • Daerah wajib melaporkan penerapan SPM kepada MDN Cq. Ditjen Bina Bangda paling lama 3 bulan setelah
Bina Bangda paling lama 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir. tahun anggaran berakhir.
• Lampiran A • Daerah wajib melaporkan penerapan SPM kepada Menteri Dalam Negeri melalui Aplikasi setiap triwulan.
• Lampiran D

5 Tim Penerapan • Penetapan melalui Perkada • Penetapan berdasarkan Surat Keputusan KDH
SPM • Menyusun Rencana Aksi : hanya mengamanatkan untuk • Menyusun rencana aksi berdasarkan Penetapan Perkada
Menyusun/tidak ada keharusan dasar hukum

6 Koordinasi • MDN c.q Dirjen Bangda mengoordinasikan penerapan SPM secara • MDN c.q Dirjen Bangda mengoordinasikan penerapan SPM secara nasional.
Penerapan SPM nasional. • Tim Penerapan SPM daerah berKoordinasi dengan Sekber SPM di tingkat Pusat
• Belum ada istilah Sekber di tingkat pusat • Sekber ditingkat pusat berkedudukan di Ditjen Bangda
• Ditetapkan dengan Keputusan MDN

7 Lampiran Lampiran hanya 1 yaitu Pelaporan Penerapan SPM Terdapat 4 lampiran :


Lampiran A : Target dan Indikator Pencapaian SPM : Penambahan mutu minimal layanan dasar
Lampiran B : Format Tahapan Penerapan SPM : 1) Pengumpulan data, 2) Penghitungan Kebutuhan, 3)
Perencanaan
4) Pelaksanaan, 5) Rekapitulasi : (Lampiran baru)
Lampiran C : Indeks Penghitungan Pencapaian SPM (Lampiran baru)
Lampiran D : Pelaporan Penerapan SPM

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri


INDIKATOR LAYANAN SPM
Sesuai Pasal 3 Pada Permendagri 59 Tahun 2021

43 JENIS LAYANAN DASAR


SPM
PROVINSI - 14 KABUPATEN/KOTA - 29
PENDIDIKAN • Pendidikan Menengah • Pendidikan Anak usia dini • Pendidikan Kesetaraan
• Pendidikan Khusus • Pendidikan Dasar

KESEHATAN
KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI PENDUDUK : • Ibu hamil • Pada usia pendidikan • Penderita hipertensi
• Terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi • Ibu bersalin dasar • Penderita diabetes mellitus
bencana provinsi, dan • Bayi baru lahir • Pada usia produktif
• Pada usia lanjut • Orang dengan gangguan jiwa berat
• Pada kondisi kejadian luar biasa provinsi • Balita
• Orang terduga tuberculosis
• Orang dengan resiko terinfeksi HIV

PEKERJAAN UMUM • Pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas kabupaten/kota • Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari
• Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik regional lintas • Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik
kab/kota

TRANTIBLINMAS
PERUMAHAN RAKYAT • Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban • Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana kab/kota
bencana provinsi • Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena
• Fasilitas penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang relokasi program pemerintah daerah kab/kota
terkena relokasi program pemerintahan daerah provinsi

TRANTIBUMLINMAS PELAYANAN :
• Pelayanan ketenteraman dan ketertiban umum provinsi • Ketenteraman dan • Informasi rawan bencana • Penyelamatan dan
• Pencegahan dan kesiapsiagaan
ketertiban umum terhadap bencana
evakuasi korban
• Penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran
bencana

SOSIAL SOSIAL REHABILITASI SOSIAL DASAR : DIDALAM PANTI REHABILITASI SOSIAL DASAR : DILUAR PANTI
• Penyandang disabilitasi terlantar • Penyandang disabilitasi terlantar
• Anak terlantar • Anak terlantar
• Lanjut usia terlantar • Lanjut usia terlantar
• Tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis • Tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis
• Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap • Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi
darurat bencana bagi korban bencana provinsi korban bencana kab/kota
Tahapan Penerapan SPM Penghitungan Kebutuhan Pemenuhan
02 Pelayanan Dasar
Sesuai Pasal 4 - 12 Pada Permendagri 59 Tahun 2021

01 Pengumpulan Data
Data
Kebutuhan Data
• Jumlah dan identitas Warga  Nama  Faktor tidak Bersekolah
Negara yang berhak menerima  Alamat  Uraian Faktor bersekolah
• Jumlah barang dan/atau jasa  NIK  Rencana melanjutkan sekolah
yang sudah tersedia dan yg  No KK  Nama Satuan Pendidikan
dibutuhkan  Jenis Kelamin
• Jumlah sarana, prasarana, dan  Kecamatan
sumber daya lainnya yang  Kabupaten
tersedia dan yg masih dibutuhkan  Kebutuhan data
Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan
Pengumpulan data bidang
pendidikan, kesehatan,
Pengumpulan data sesuai dengan
Standar Teknis SPM ditujukan untuk
Hasil
pengumpulan
04 Dasar
trantibumlinmas dan sosial pencapaian 100% (seratus persen) data
juga dilakukan terhadap jumlah dari Target dan Indikator Kinerja diintegrasikan
dan kualitas SDM yang tersedia. pencapaian SPM setiap tahun dengan SIPD

Penyusunan Rencana Pemenuhan


03 Pelayanan Dasar
RPJMD Jenis dan Mutu SPM Proses Perencanaan Proses Penganggaran

1
Jenis, Mutu, dan Penerima Integrasi ke Dokrenda Integrasi ke dalam
Renstra-PD Pelayanan Dasar anggaran
1. Penerima • Permendagri 86/2017
2

• Permendagri 70/2019
2. Ketersediaan • Permendagri 70/2019 • Permendagri 90/2019
• Permendagri 90/2019 Pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar bagi Warga Negara sebagaimana dimaksud dalam
3

RKP
D barang/jasa • Permendagri 27/2021
4 3. Pemenuhan • Kepmendagri Pasal 7 ayat (1) Pemerintah Daerah dapat:
5 kebutuhan dasar 050/5889/2021 1. membebaskan biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi Warga Negara yang berhak
Renja- 4. Pelaksanaan • Permendagri 17/2021 memperoleh Pelayanan Dasar secara minimal, dengan memprioritaskan bagi masyarakat miskin
PD
pemenuhan atau tidak mampu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
APB Pelayanan Dasar 2. memberikan bantuan berupa bantuan tunai, bantuan barang dan/atau jasa, kupon, subsidi, atau
D
• PP 2/2018 bentuk bantuan lainnya.
• Permendagri 59/2021
• Permen Standar Teknis Kerja sama daerah dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri

5 TRANTIBUM
Format Tahapan Penerapan SPM
Sesuai Lampiran A Bidang Trantibum
Permendagri No. 59 Tahun 2021
Form Pengumpulan Data
TRANTIBUM

FORM 5.A.1 PERKIRAAN REKAPITULASI JUMLAH WARGA NEGARA YANG BERADA DALAM RADIUS 0-50 METER
DILOKASI PENEGAKAN PERDA DAN PERKADA
PROVINSI:
             
NO. NAMA NIK NO.KK TEMPAT LAHIR TGL.LAHIR ALAMAT

1 2 3 4 5 6 7

             
             
             
             
             
 

*Sumber Data: Data Dinas Dukcapil Provinsi dan Kabupaten/Kota


**Data perlu diverifikasi ke lapangan untuk mendapatkan data existing

KETERANGAN:
Kolom 1 : Diisi nomor urut
Kolom 2 : Diisi nama warga
Kolom 3 : Diisi NIK
Kolom 4 : Diisi nomor KK
Kolom 5 : Diisi tempat lahir warga
Kolom 6 : Diisi tanggal lahir warga
Kolom 7 : Diisi alamat rumah warga
Tahapan SPM
Sesuai Lampiran B Bidang Trantibum Form Penghitungan Kebutuhan Pemenuhan
Permendagri No. 59 Tahun 2021
Pelayanan Dasar
FORM 5.B.1 PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PENERIMA LAYANAN SPM TRANTIBUMLINMAS
SUB URUSAN TRANTIBUM
PROVINSI:
JENIS
KEBUTUHAN PEMENUHAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MUTU MINIMAL
NO. PELAYANAN DAMPAK KEGIATAN KETERANGAN
PELAYANAN DASAR TRANTIBUM LAYANANTRANTIBUM
DASAR
1 2 3 4 5 6

1 Kebutuhan Penyusunan SOP      


Kebutuhan Peningkatan Kapasitas
2 SDM (Satpol PP, PPNS dan Satlinmas)      

Layanan Kebutuhan Pemenuhan Sarana &


3 Trantibum Prasarana Satpol PP      

4 Pelayanan Perbaikan Materil      


5 Pelayanan Pengobatan      
6 Kebutuhan lainnya      

KETERANGAN:
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan jenis pelayanan dasar
Kolom 3 : Diisi dengan Kebutuhan sesuai mutu layanan
Kolom 4 : Diisi dengan dampak kegiatan apabila belum terlaksana
Kolom 5 : Diisi dengan perhitungan kebutuhan sesuai format pengitungan kebutuhan masing-masing.
Kolom 6 : Diisi dengan penjelasan
Tahapan SPM
Sesuai Lampiran C Bidang Trantibum Form Penyusunan Rencana Pemenuhan
Permendagri No. 59 Tahun 2021
Pelayanan Dasar
FORM 5.C.1 RENCANA PEMENUHAN PELAYANAN DASAR SPM TRANTIBUMLINMAS
PROVINSI:
SUB URUSAN TRANTIBUM DAN KERANGKA PENDANAAN

KEBUTUHAN PEMENUHAN SUB ALOKASI


NO. PROGRAM KEGIATAN KELUARAN SATUAN SUMBER DANA KONDISI AKHIR
LAYANAN DASAR KEGIATAN ANGGARAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

                   
                   
                   
                   
                   

KETERANGAN
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan jenis kebutuhan pemenuhan layanan dasar
Kolom 3 : Diisi dengan Program Kegiatan yang disesuaikan dengan Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 dan pemutakhiran sesuai dengan Kepmendagri Nomor 050-3708 Tahun 2020
Kolom 4 : Diisi dengan Kegiatan yang disesuaikan dengan Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 dan pemutakhiran sesuai dengan Kepmendagri Nomor 050-3708 Tahun 2020
Kolom 5 : Diisi dengan Sub Kegiatan yang disesuaikan dengan Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 dan pemutakhiran sesuai dengan Kepmendagri Nomor 050-3708 Tahun 2020
Kolom 6 : Diisi dengan Keluaran dari Sub Kegiatan
Kolom 5 : Diisi dengan Nama Kegiatan sesuai dengan Nomenklatur Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 dan pemutakhiran sesuai dengan Kepmendagri Nomor 050-3708 Tahun 2020
Kolom 6 : Diisi dengan Program sesuai dengan nomenklatur Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 dan pemutakhiran sesuai dengan Kepmendagri Nomor 050-3708 Tahun 2020
Kolom 7 : Diisi dengan jenus satuan per masing-masing keluaran
Kolom 8 : Diisi dengan alokasi anggaran per jenis keluaran
Kolom 9 : Diisi dengan Sumber Dana
Kolom 10 : Diisi dengan target dan capaian kinerja pemenuhan pelayanan dasar
Tahapan SPM
Sesuai Lampiran D Bidang Trantibum Form Realisasi Pencapaian Pemenuhan SPM Sub
Permendagri No. 59 Tahun 2021
Bidang Trantibum
FORM 5.D.1 REALISASI PENCAPAIAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR SPM
PROVINSI:
TRANTIBUMLINMAS
SUB URUSAN TRANTIBUM WARGA NEGARA FASUM, FASOS DAN ASET WARGA NEGARA

CAPAIAN
% SUMBER
NO. KELUARAN (OUTPUT) SATUAN TARGET REALISASI PERMASALAHAN SOLUSI
DANA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

                       
                       
                       
                       
                       

KETERANGAN:
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan Keluaran (Output) berdasarkan realisasi capaian
Kolom 3 : Diisi dengan satuan per jenis keluaran (output)
Kolom 4 : Diisi dengan jumlah target per jenis keluaran (output)
Kolom 5 : Diisi dengan jumlah target anggaran per jenis keluaran (output)
Kolom 6 : Diisi dengan jumlah realisasi per jenis keluaran (output)
Kolom 7 : Diisi dengan jumlah realisasi anggaran per jenis keluaran (output)
Kolom 8 : Diisi dengan persentase capaian fisik per jenis keluaran (output)
Kolom 9 : Diisi dengan persentase capaian keuangan per jenis keluaran (output)
Kolom 10 : Diisi dengan Sumber dana
Kolom 11 : Diisi dengan Permasalahan yang dihadapi dalam proses pemenuhan
Kolom 12 : Diisi dengan Alternatif Solusi yang bisa dilakukan
Tahapan SPM
Sesuai Lampiran E Bidang Trantibum Form Capaian Target SPM Perumahan Rakyat
Permendagri No. 59 Tahun 2021

FORM 5.E.1 CAPAIAN TARGET CAPAIAN SPM SUB URUSAN TRANTIBUM


PROVINSI:

JUMLAH PENEGAKAN PERDA / PERKADA SESUAI MUTU PELAYANAN GANTI RUGI


JUMLAH WARGA
JUMLAH JUMLAH WARGA
NEGARA YANG
JENIS LAYANAN JUMLAH PENEGAKAN NEGARA YANG CAPAIAN KATEGOR
NO. TERKENA DAMPAK
DASAR PELAKSANAAN PERDA CAPAIAN TERKENA DAMPAK CAPAIAN SPM I
PENEGAKAN PERDA
PENEGAKAN /PERKADA YANG (%) PENEGAKAN PERDA (%)
DAN PERKADA YANG
PERDA/PERKADA SESUAI MUTU DAN PERKADA YANG
BERHAK MENDAPAT
LAYANAN DASAR TERLAYANI
LAYANAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
                   
                   
                   
                   
                   

KETERANGAN :
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan jenis pelayanan dasar Trantibum sesuai PP Nomor 2 tahun 2018 tentang SPM
Kolom 3 : Diisi dengan jumlah pelaksanaan penegakan Perda/Perkada
Kolom 4 : Diisi dengan jumlah jumlah penegakan Perda/perkada yang sesuai mutu layanan dasar
Kolom 5 : Diisi Capaian (%) adalah jumlah angka pada kolom 4 dibagi dengan jumlah angka pada kolom 3 dikalikan 100
Kolom 6 : Diisi dengan jumlah Warga Negara Terkena Dampak Penegakan Perda/Perkada yang berhak mendapat layanan
Kolom 7 : Diisi dengan jumlah Warga Negara Terkena Dampak Penegakan Perda/Perkada yang terlayani
Kolom 8 : Diisi Capaian (%) adalah 100% - (jumlah angka Kolom 7 dibagi dengan jumlah angka Kolom 6 dikalikan 100)
Kolom 9 : Diisi Capaian jumlah penegakan Perda/Perkada sesuai mutu pada kolom 5 ditambah dengan capaian pelayanan ganti rugi pada kolom 8 dibagi 2 (dua) dikalikan 100
Kolom 10 : Kategori : Sangat Tinggi (85-100), tinggi (75-84), sedang (60-74), rendah (0-59)
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri

7 KEBENCANAAN
Format Tahapan Penerapan SPM
Sesuai Lampiran A Bidang Kebencanaan
Permendagri No. 59 Tahun 2021
Form Pengumpulan Data

FORM 5.A.1 DAFTAR WARGA NEGARA YANG BERADA DI KAWASAN RAWAN BENCANA
PROVINSI :
KABUPATEN/KOTA :
TAHUN ANGGARAN :

NAMA LENGKAP
KONDISI
JENIS
JENIS TANGGAL EKONOMI BERKEBUTUHA KELOMPOK
NAMA NOMOR TEMPAT DESA/ KEBUTUHA
NO. NAMA KEPALA NIK KELAMIN LAHIR ALAMAT KECAMATAN (miskin/ N KHUSUS UMUR
ANGGOTA KK LAHIR KELURAHAN N KHUSUS
KELUARGA (L/P) (dd/mm/yyyy) tidak (ya/tidak) RENTAN
KELUARGA (jika ya)
miskin)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

                             

                             

                             

                             

                             

KETERANGAN:
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan nama Warga Negara yang berada di kawasan bencana
Kolom 3 : Diisi dengan nama anggota keluarga
Kolom 4 : Diisi dengan Nik
Kolom 5 : Diisi dengan nomor kartu keluarga
Kolom 6 : Diisi dengan jenis kelamin
Kolom 7 : Diisi dengan tempat lahir
Kolom 8 : Diisi dengan tanggal lahir
Kolom 9 : Diisi dengan alamat tempat tinggal
Kolom 10 : Diisi dengan nama Desa/Kelurahan
Kolom 11 : Diisi dengan nama Kecamatan tempat tinggal
Kolom 12 : Diisi sesuai dengan kondisi ekonomi Warga Negara
Kolom 13 : Diisi ya jika memiliki kebutuhan khusus, tidak jika tidak memiliki kebutuhan khusus
Kolom 14 : Diisi dengan jenis kebutuhan khusus, jika kolom 14 dijawab ya
Kolom 15 : Dichecklist jika Warga Negara termasuk dalam kelompok umur rentan
Tahapan SPM
Sesuai Lampiran B Bidang Kebencanaan Form Penghitungan Kebutuhan Pemenuhan
Permendagri No. 59 Tahun 2021
Pelayanan Dasar
FORM 5.B.1 PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PELAYANAN INFORMASI RAWAN BENCANA DAN PELAYANAN PENCEGAHAN
DAN KESIAPSIAGAAN TERHADAP BENCANA
PROVINSI :
KABUPATEN/KOTA :
TAHUN ANGGARAN :

PENERIMA LAYANAN DASAR


KOMPONEN SASARAN
HARGA
JENIS PENGHITUNGAN PENERIMA KEBUTUHAN
SUB SELISIH SATUAN
NO. PELAYANAN KEBUTUHAN SPM SPM SUB- KELUARAN SATUAN WARGA APARAT/ KEBUTUHAN KETERSEDIAAN BIAYA
KEGIATAN KK DESA (+/-) (x
DASAR SUB-URUSAN URUSAN NEGARA PETUGAS (x Rp.1000)
Rp.1000)
BENCANA BENCANA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 12- 13 15 16 = 14 x 15
                               
                               
                               
                               
                               

   
KETERANGAN:
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan jenis pelayanan dasar
Kolom 3-7 : Diisi berdasarkan modul instrumen kebijakan penerapan spm sub urusan bencana sesuai Permendagri 101 tahun 2018 tentang standar teknis pelayanan dasar pada
standar pelayanan minal sub-urusan bencana daerah Kabupaten/Kota
Kolom 8 : Diisi sesuai dengan jumlah Warga Negara penerima layanan
Kolom 9 : Diisi sesuai dengan jumlah kk penerima layanan
Kolom 10 : Diisi sesuai dengan jumlah aparat/petugas penerima layanan
Kolom 11 : Diisi sesuai dengan jumlah desa penerima layanan
Kolom 12 : Diisi sesuai dengan jumlah kebutuhan untuk satuan keluaran
Kolom 13 : Diisi sesuai dengan jumlah ketersediaan
Kolom 14 : Diisi sesuai dengan selisih antara (kebutuhan-ketersediaan) kolom 12 dikurangi kolom 13
Kolom 15 : Diisi sesuai dengan harga satuan sesuai keluaran
Kolom 16 : Diisi dengan kebutuhan biaya pemenuhan kolom 14 dikali kolom 15
Tahapan SPM
Sesuai Lampiran C Bidang Kebencanaan Form Penyusunan Rencana Pemenuhan
Permendagri No. 59 Tahun 2021
Pelayanan Dasar
FORM 5.C.1 RENCANA PEMENUHAN DAN KERANGKA PENDANAAN UNTUK PELAYANAN INFORMASI
RAWAN BENCANA DAN PELAYANAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN TERHADAP BENCANA

PROVINSI :
KABUPATEN/KOTA :
TAHUN ANGGARAN :
KONDISI AKHIR 5
TARGET KINERJA
PENERIMA TAHUN
LAYANAN DASAR
TAHUN KE 1 TAHUN KE 2 TAHUN KE 3 TAHUN KE 4 TAHUN KE 5
SASARA
KOMPONEN N

SUMBER DANA
JUMLAH ALOKASI
PENGHITUN PENERI
KELUARAN
JENIS SASARAN ANGGARA

APARAT/ PETUGAS
SATUAN
SUB GAN MA SPM

WARGA NEGARA
PELAYA PEMENUH N

Jumlah Biaya

Jumlah Biaya

Jumlah Biaya
Harga Satuan
Jumlah Biaya

Jumlah Biaya
Harga Satuan

Harga Satuan

Harga Satuan

Harga Satuan
NO. KEGIAT KEBUTUHA SUB-

(xRp.1000)

(xRp.1000)

(xRp.1000)

(xRp.1000)

(xRp.1000)
NAN AN (TAHUN (TAHUN Jumlah
AN N SPM SUB- URUSA

Target
Target

Target

Target

Target
DESA
DASAR SEBELUM SEBELUM Biaya

KK
URUSAN N Target
NYA) NYA) (xRp.10
BENCANA BENCA
00)
NA

31 = 17
30 = 15 + 18
1 1 17=15X 20=18X 23=21X 26=2 + 20 +
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16 18 19 21 22 24 25 27 28 29=27X28 + 21 + 24 +
4 5 16 19 22 4X25 23 + 26
27
+ 29
KETERANGAN:
 
Kolom 1   : Diisi dengan
  nomor urut
                                                       
 
Kolom 2   : Diisi dengan
  jenis pelayanan
  dasar                                                      
                                                             
Kolom 3-7 : Diisi berdasarkan modul instrumen kebijakan penerapan spm sub urusan bencana sesuai permendagri 101 tahun 2018 tentang standar teknis pelayanan dasar pada standar pelayanan minal sub-urusan bencana daerah kabupaten/kota
Kolom 8 : Diisi sesuai dengan jumlah Warga Negara penerima layanan
Kolom 9 : Diisi sesuai dengan jumlah kk penerima layanan
Kolom 10 : Diisi sesuai dengan jumlah aparat/petugas penerima layanan
Kolom 11 : Diisi sesuai dengan jumlah desa penerima layanan
Kolom 12 : Diisi sesuai dengan jumlah sasaran pemenuhan tahun sebelumnya
Kolom 13 : Diisi sesuai dengan jumlah alokasi anggaran tahun sebelumnya
Kolom 14 : Diisi sesuai dengan sumber dana
Kolom 15 : Diisi dengan target kinerja pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 1
Kolom 16 : Diisi dengan harga satuan keluaran untuk pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 1
Kolom 17 : Diisi dengan kolom 15 dikalikan kolom 16
Kolom 18 : Diisi dengan target kinerja pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 2
Kolom 19 : Diisi dengan harga satuan keluaran untuk pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 2
Kolom 20 : Diisi dengan kolom 18 dikalikan kolom 19
Kolom 21 : Diisi dengan target kinerja pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 3
Kolom 22 : Diisi dengan harga satuan keluaran untuk pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 3
Kolom 23 : Diisi dengan kolom 21 dikalikan kolom 22
Kolom 24 : Diisi dengan target kinerja pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 4
Kolom 25 : Diisi dengan harga satuan keluaran untuk pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 4
Kolom 26 : Diisi dengan kolom 24 dikalikan kolom 25
Kolom 27 : Diisi dengan target kinerja pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 5
Kolom 28 : Diisi dengan harga satuan keluaran untuk pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 5
Kolom 29 : Diisi dengan kolom 27 dikalikan kolom 28
Kolom 30 : Diisi dengan total penjumlahan kolom 15, kolom 18, kolom 21, kolom 24, dan kolom 27
Kolom 31 : Diisi dengan total penjumlah kolom 17, kolom 20, kolom 23, kolom 26, dan kolom 29
Tahapan SPM
Sesuai Lampiran D Bidang Kebencanaan Form Realisasi Pencapaian Pemenuhan SPM
Permendagri No. 59 Tahun 2021
Kebencanaan
FORM 5.D.1 REALISASI PENCAPAIAN PEMENUHAN PELAYANAN INFORMASI RAWAN BENCANA
DAN PELAYANAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN TERHADAP BENCANA
KABUPATEN/KOTA :
PROVINSI :
TAHUN ANGGARAN :
PROGRES KINERJA PROGRES CAPAIAN
TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
KOMPON SPM (%) SPM (%)
EN
PENGHIT SASARAN
UNGAN PENERIM CAPAIAN
JENIS SUB BOBOT TOTAL TOTAL
KEBUTU A SPM KELUARA MUTU SUMBE PERMASALAHA
NO. PELAYANAN KEGIATA SATUAN KEPENTINGA PROGRES PROGRES PROGRES SOLUSI
HAN SPM SUB- N LAYANAN PROGRES R DANA N
DASAR N BIAYA BIAYA N (%) KINERJA CAPAIAN CAPAIAN
SUB- URUSAN KEUANGA (%) KINERJA
VOLUME (xRp.1000 VOLUME (xRp.1000 FISIK SUB KELUARA SUB
URUSAN BENCANA N KELUARAN
) ) KEGIATAN N KEGIATAN
BENCAN (%)
A BERJALAN (%) BERJALA
(%) N (%)

16 =
17 = 18 19 =
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12=10/8 13=11/9 14 15 Ẋ (12+13+14 20 21 22
Ʃ(15x16) =Ẋ (12+14) Ʃ(15x18)
)
                                           

                                           

                                           

                                           

                                           
KETERANGAN:
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan jenis pelayanan dasar

Kolom 3-7 : Diisi berdasarkan modul instrumen kebijakan penerapan spm sub urusan bencana sesuai Permendagri 101 tahun 2018 tentang standar teknis pelayanan dasar pada standar pelayanan minal sub-urusan bencana daerah Kabupaten/Kota
Kolom 8 : Diisi dengan jumlah target volume per jenis keluaran (output) sesuai formular 5.C.1
Kolom 9 : Diisi dengan jumlah target anggaran per jenis keluaran (output) sesuai formulir 5.C.1
Kolom 10 : Diisi dengan jumlah realisasi volume per jenis keluaran (output) sesuai formulir 5.C.1
Kolom 11 : Diisi dengan jumlah realisasi anggaran per jenis keluaran (output)
Kolom 12 : Diisi dengan persentase capaian fisik per jenis keluaran (output)
Kolom 13 : Diisi dengan persentase capaian keuangan per jenis keluaran (output)
Kolom 14 : Diisi dengan persentase capaian mutu layanan
Kolom 15 : Diisi dengan bobot kepentingan tiap-tiap komponen
Kolom 16 : Diisi dengan progres kinerja spm berjalan (rata-rata capaian fisik ditambah keuangan ditambah mutu layanan)
Kolom 17 : Diisi dengan total progres kinerja sub kegiatan spm berjalan (gabungan penjumlahan hasil perkalian kolom 15 dengan kolom 16)
Kolom 18 : Diisi dengan progres capaian spm berjalan (rata-rata capaian fisik ditambah mutu layanan)
Kolom 19 : Diisi dengan total progres capaian sub kegiatan SPM berjalan (gabungan penjumlahan hasil perkalian kolom 18 dengan kolom 15)
Kolom 20 : Diisi dengan sumber dana
Kolom 21 : Diisi dengan permasalahan yang dihadapi dalam proses pemenuhan
Kolom 22 : Diisi dengan alternatif solusi yang bisa dilakukan
Tahapan SPM
Sesuai Lampiran E Bidang Kebencanaan
Permendagri No. 59 Tahun 2021 Form Capaian Target SPM Kebencanaan

PROVINSI : FORM 5.E.1 PENENTUAN BOBOT TERTIMBANG (BT) PADA SPM SUB-URUSAN BENCANA
KABUPATEN/KOTA :
TAHUN ANGGARAN :
RENCANA BOBOT
KOEFISIE
PELAKSANA KOEFISIEN KOEFISIEN TERTIMBANG
NO. KEGIATAN SUB KEGIATAN N SUB
AN TAHUN KEGIATAN PENIMBANG (BT) TAHUN
KEGIATAN
BERJALAN BERJALAN (%)
1 2 3 4 5 6 7=4X5X6 8= i I(∑7)
1 Pelayanan Informasi 1 Penyusunan kajian risiko bencana   0,4    
Rawan Bencana 0,17
2 Komunikasi, informasi dan edukasi rawan bencana   0,6    
2 Pelayanan Pencegahan 3 Penyusunan rencana penanggulangan bencana   0,1    
dan Kesiapsiagaan 4 Pembuatan rencana kontinjensi (renkon)   0,1  
 
5 Pelatihan pencegahan dan mitigasi   0,2    
6 Gladi kesiapsiagaan terhadap bencana   0,2 0,50    
7 Pengendalian operasi dan penyediaan sarana prasarana kesiapsiagaan terhadap bencana   0,2  
 
8 Penyediaan peralatan perlindungan dan kesiapsiagaan terhadap bencana   0,2  
 
3 Pelayanan 9 Respon cepat kejadian luar biasa penyakit/wabah zoonosis prioritas   0,3  
Penyelamatan dan  
Evakuasi 10 Respon cepat darurat bencana   0,3    
11 Aktivasi sistem komando penanganan darurat bencana   0,1 0,33  
 
12 Pencarian, pertolongan dan evakuasi korban bencana   0,3  
 
JUMLAH 3 1    
   
KETERANGAN
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut  
Kolom 2 : Diisi dengan nama kegiatan  
Kolom 3 : Diisi dengan sub kegiatan  
Kolom 4 : Diisi (1) jika direncanakan, diisi (0) jika belum termasuk dalam perencanaan tahun berjalan  

Kolom 5 : Adalah koefisien sub kegiatan. Koefisien sub kegiatan layanan langsung adalah 2 kali (pembulatan) koefisien sub kegiatan layanan pokok. Total koefisien untuk setiap sub kegiatan adalah 1
 
Kolom 6 : Adalah koefisien kegiatan (dihitung berdasarkan jumlah sub kegiatan pada setiap kegiatan dibagi dengan jumlah total sub kegiatan). Total koefisien untuk setiap kegiatan adalah 1
Kolom 7 : Adalah koefisien penimbang, yaitu hasil perkalian kolom 4 dengan kolom 5 dan kolom 6.  
Kolom 8 : Merupakan hasil perhitungan bobot tertimbang untuk tiap-tiap sub kegiatan. Total bobot harus 100  
DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Perencanaan
Pembangunan Daerah

Rencana Rencana
Pembangunan Daerah Perangkat Daerah

RPJPD RPJMD RKPD Renstra Renja


 Penjabaran dari visi, misi, arah  Penjabaran dari visi, misi, dan  Penjabaran dari RPJMD yang  Tujuan, sasaran, program  Program, kegiatan, lokasi,
kebijakan, dan sasaran pokok program KDH : tujuan, sasaran, memuat rancangan kerangka dan kegiatan pembangunan dan kelompok sasaran yang
pembangunan daerah jangka strategi, arah kebijakan, ekonomi Daerah, prioritas dalam rangka pelaksanaan disertai indikator kinerja dan
panjang untuk 20 tahun pembangunan Daerah dan pembangunan Daerah, serta Urusan Pemerintahan Wajib pendanaan
 Disusun dengan berpedoman keuangan Daerah, serta rencana kerja dan pendanaan dan Urusan Pemerintahan  Sesuai dengan tugas dan
pada RPJPN dan RTRW. program PD dan lintas PD yang untuk jangka waktu 1 tahun Pilihan fungsi setiap PD.
disertai dengan kerangka yang disusun dengan  Sesuai dengan tugas dan
pendanaan bersifat indikatif berpedoman pada RKP dan fungsi setiap PD
untuk jangka waktu 5 tahun program strategis nasional
 Disusun dengan berpedoman  Ditetapkan oleh Pemerintah
pada RPJPD dan RPJMN. Pusat

Ditetapkan Ditetapkan Ditetapkan Ditetapkan Ditetapkan


dengan PERDA dengan PERDA dengan PERKADA dengan PERKADA Kepala Daerah

Paling lama 6 bulan setelah


Paling lama 6 bulan setelah Setelah RPJMD ditetapkan Setelah RPJMD ditetapkan Setelah RKPD ditetapkan
RPJPD periode sebelumnya
KDH terpilih dilantik
berakhir

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri


NYUSUNAN RENCANA: INTEGRASI SPM DALAM DOKRENDA

RPJMD Jenis & Mutu SPM

1 Jenis, Mutu, dan Penerima


Renstra-PD Proses Perencanaan
Pelayanan Dasar
2 1. Identifikasi penerima;
SPM 2. Identifikasi ketersediaan Integrasi ke dalam dokumen
Proses Penganggaran
3 RKPD barang/jasa kebutuhan perencanaan (Program
dasar; Pemenuhan SPM).
4 3. Identifikasi pemenuhan
Integrasi ke dalam
5 kebutuhan dasar yang
Renja-PD dokumen anggaran
menjadi tanggung jawab
• (Anggaran Pemenuhan
pemerintah daerah; Permendagri 86/2017
• SPM).
4. Pelaksanaan pemenuhan Permendagri 70/2019
APBD
Pelayanan Dasar. • Permendagri 90/2019
• Kepmendagri
050/5889/2021
- PP 2/2018 • Permendagri 40/2020
RAD SPM  Permendagri 70/2019
- Permendagri 59/2021 • Permendagri 17/2021
- Permenteknis tentang SPM  Permendagri 90/2019
 Permendagri 64/2020
 Permendagri 27/2021

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri


Isi Rencana Aksi Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Bab I Bab II Bab III


Pendahuluan Kondisi Umum Wilayah
Kebijakan Nasional Dan Tim Penerapan SPM

1. Latar Belakang 1. Kondisi Geografi 1. Kebijakan SPM dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun
2. Landasan Hukum 2. Kondisi Demografi 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
3. Maksud dan Tujuan 3. Kondisi Perekonomian 2. Kebijakan SPM dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2
4. Ruang Lingkup 4. Kondisi Pembangunan Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal.
5. Sistematika Laporan Manusia 3. Kebijakan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Bab IV Bab V Bab VI Bab VII


Program Prioritas Pemenuhan Rencana Aksi Daerah Monitoring, Evaluasi Kesimpulan dan Saran
SPM, Penghitungan Kebutuhan Pencapaian SPM Penerapan SPM
Pembiayaan Pencapaian SPM
dan Permasalahan
1. Strategi dan Kebijakan Pencapaian
1. Kondisi Pemenuhan SPM SPM 1. Monitoring dan Evaluasi 1. Kesimpulan
Pada Pelayanan Dasar 2. Target Pencapaian SPM Pelayanan 2. Mekanisme Pelaporan 2. Saran
2. Permasalahan yang Dasar 5 Tahunan dan Rumusan Pelaksanaan Pelayanan
Dihadapi Program, Kegiatan dan Sub Kegiatan Dasar Sesuai SPM
3. Integrasi Rencana Aksi Daerah
Pencapaian SPM Pelayanan Dasar
kedalam Dokumen Perencanaan
M DALAM DOK. RENCANA DAN DOK. ANGGARAN

PERENCANAAN SPM

RENSTRA
• PROGRAM / KEGIATAN /
PD
SUB KEGIATAN

• INDIKASI ANGGARAN

RENJA
PD

PP 12/2019
APBD KUA/PPAS
PENGANGGARAN SPM Penyusunan RKA SKPD salah satunya
berpedoman pada Standar Pelayanan
DPA SKPD RKA SKPD
Minimal.
Verifikasi oleh TAPD salah satunya
dilakukan untuk menelaah kesesuaian
antara RKA PD dengan Standar
Pelayanan Minimal

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri


Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

INTEGRASI SPM DALAM RPJMD


RPJMD DAN RKPD
BAB II GAMBARAN UMUM
KONDISI DAERAH RKPD
BAB III KERANGKA PENDANAAN BAB II GAMBARAN UMUM
PEMBANGUNAN DAERAH KONDISI DAERAH
MUATAN SPM KONDISI EKSISTING

BAB IV PERMASALAHAN DAN BAB III KERANGKA EKONOMI


ISU STRATEGIS DAERAH DAN KEUANGAN DAERAH
JENIS PELAYANAN DASAR

PENGHITUNGAN DAN ANALISIS BAB IV SASARAN DAN


BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN
KEBUTUHAN PRIORITAS PEMB. DAERAH
SASARAN
MUTU PELAYANAN DASAR

BAB VI STRATEGI, ARAH BAB V RENCANA KERJA DAN


KEBIJAKAN, DAN PROGRAM PENDANAAN PEMBANGUNAN
PENERIMA PELAYANAN DASAR PEMB. DAERAH

TARGET PEMENUHAN
BAB VII KERANGKA PENDANAAN BAB VI KINERJA
PEMB. DAN PROGRAM PD PENYELENGGARAAN

BAB VIII KINERJA


PENYELENGGARAN PD
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Fokus :
Integrasi SPM dalam RPJMD
11. Apakah data SPM digunakan dalam menyusun gambaran umum kondisi daerah?
• Khususnya terkait dengan penyelenggaraan pemenuhan dan pencapaian kebutuhan dasar oleh Pemda.
• Beberapa informasi yang perlu dimonitor pada bagian ini antara lain adalah cakupan layanan SPM, capaian
SPM secara total perbidang SPM dan gap pemenuhan layanan SPM.
22. Apakah pemenuhan kebutuhan dasar (SPM) sudah tergambarkan dalam pengelolaan keuangan daerah serta
kerangka pendanaannya?
• Seberapa besar anggaran yang diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan dasar oleh Pemda.
33. Apakah SPM menjadi salah satu isu sentral dalam pembahasan permasalahan dan isu strategis daerah?
• Apakah isu pemenuhan kebutuhan dasar pada tiap bidang SPM menjadi bagian strategis dari perencanaan
pembangunan Pemda.
• Secara lebih detail lagi, apakah Pemda mencantumkan permasalahan penerapan SPM pada (1) aspek
kelembagaan, (2) aspek koordinasi, (3) aspek manajemen dan tata kerja, (4) aspek anggaran, dan (5) aspek
sumber daya manusia.
44. Apa strategi dan arah kebijakan yang diambil Pemda dalam usaha memenuhi kebutuhan dasar (SPM)?
Bagaimana menghubungkan strategi dan arah kebijakan yang diambil dengan program pembangunan daerah?
55. Apakah pelayanan dasar berpedoman SPM dituangkan dalam program daerah, didukung dengan kerangka
pendanaannya?
• Dalam konteks pendanaan kebutuhan dasar SPM, dari mana saja sumber-sumber pendanaan pemenuhan
SPM, termasuk sumber pendanaan non-pemerintah.
66. Apakah indikator pemenuhan kebutuhan dasar SPM menjadi bagian dari pengukur kinerja penyelenggaraan
Pemda?
• Apa dan bagaimana hubungan antara indikator SPM dan indikator makro pembangunan sebagai basis dari
evaluasi kinerja kepala daerah.
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Fokus :
Integrasi SPM dalam RKPD
1
1. Apakah data SPM digunakan dalam menyusun gambaran umum kondisi daerah?
• Khususnya terkait dengan penyelenggaraan pemenuhan dan pencapaian kebutuhan dasar oleh Pemda.
• INFO gambaran umum: cakupan layanan SPM, capaian SPM secara total perbidang SPM, dan gap pemenuhan
2 layanan SPM.
2. Apakah pemenuhan kebutuhan dasar SPM sudah tergambarkan dalam kerangka ekonomi dan keuangan daerah? seberapa
besar anggaran yang diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan dasar oleh Pemda.
3
3. Apakah SPM menjadi salah satu sasaran dan prioritas pembangunan daerah?
• Apakah rencana pemenuhan kebutuhan dasar pada tiap bidang SPM menjadi bagian strategis dan prioritas dari
pembangunan Pemda.
• Terkait sasaran dan prioritas, apa keterkaitan SPM dengan sasaran dari indikator makro pembangunan, di samping
4 menarik konsistensi antara sasaran pembangunan terkait SPM dalam RKPD dan RPJMD.
4. Apakah pelayanan dasar berpedoman SPM dituangkan dalam program dan kegiatan tahunan daerah?
• Konsistensi penerapan SPM antara RKPD dan RPJMD,
• Kesesuaian target SPM dengan besaran kesenjangan satu tahun yang sudah dihitung pada tahap penghitungan
5 kebutuhan SPM (termasuk menghitung proyeksi target pemerintah dan mitra atau lembaga non-pemerintah).
5. Apakah rencana pemenuhan kebutuhan sudah mendapatkan indikasi alokasi anggaran?
• Berapa besar anggaran yang akan didistribusikan oleh Pemda untuk pemenuhan SPM?
• Apakah indikasi kebutuhan anggaran pemenuhan SPM sudah dirumuskan berdasarkan gap pemenuhan SPM?
6 • Sumber-sumber pendanaan pemenuhan SPM, termasuk sumber pendanaan non-pemerintah.
6. Apakah indikator pemenuhan kebutuhan dasar (SPM) menjadi bagian dari indikator kinerja penyelenggaraan Pemda?
hubungan antara indikator SPM dan indikator makro pembangunan sebagai basis dari evaluasi kinerja kepala daerah.
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

INTEGRASI SPM DALAM RENSTRA PD


RENSTRA DAN RENJA PD
BAB II GAMBARAN PELAYANAN
PERANGKAT DAERAH
RENJA PD
MUATAN SPM KONDISI EKSISTING BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU
STRATEGIS PERANGKAT DAERAH BAB II HASIL EVALUASI RENJA PD TAHUN
LALU

JENIS PELAYANAN DASAR BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

PENGHITUNGAN DAN ANALISIS


KEBUTUHAN BAB III TUJUAN DAN SASARAN PD

MUTU PELAYANAN DASAR BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PENERIMA PELAYANAN DASAR BAB VI RENCANA PROGRAM DAN BAB IV RENCANA KERJA DAN
KEGIATAN PENDANAAN PD
TARGET PEMENUHAN

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN


BIDANG URUSAN
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

STRATEGI PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN,


INDIKATOR, TARGET DAN ANGGARAN
KISI KISI PENYUSUNAN CATATAN
Mengacu pada RPJMD dan  Penyusunan program,
PROGRAM Permendagri 90 Tahun
2019
Kegiatan, Sub kegiatan,
indikator, target dan
anggaran harus didasarkan
KEGIATAN, SUB KEGIATAN
Mengacu pada Renstra dan
pada data dan informasi
Permendagri 90 Tahun 2019 yang akurat
Jo. Kepmendagri 050-5889-2021  Program dan kegiatan, Sub
INDIKATOR Mengacu pada Permendagri 59
Tahun 2021, RPJMN dan kegiatan beserta indikator
Permendagri 18 tahun 2020
dan target harus mampu
Mengacu pada capaian tahun TARGET memenuhi standar mutu
sebelumnya dan hasil yang ditetapkan
penghitungan kebutuhan
 Program, kegiatan, Sub
Mengacu pada kemampuan keuangan
ANGGARAN daerah dan hasil penghitungan kegiatan, indikator dan
kebutuhan target harus sinkron atau
tegak lurus dengan target
nasional
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI


Inmendagri
Nomor 70 Tahun 2021
Tentang
Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah Bagi Daerah
Dengan Masa Jabatan Kepala Daerah Berakhir Pada Tahun 2022

Ditujukan Kepada

Kepala Daerah Yang Masa


Daerah Yang Masa Jabatan Jabatannya Berakhir Pada
Kepala Daerah Berakhir Tahun 2023 Dan 2024 Akan
Tahun 2022 Diatur Lebih Lanjut

42
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

IMPLIKASI PILKADA SERENTAK TAHUN 2024


(UU 10 Tahun 2016)

Sejumlah daerah otonom tidak memiliki kepala daerah dikarenakan masa


jabatan berakhir pada tahun 2022 atau tahun 2023

TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024


NO WILAYAH KAB/ KAB/ KAB/
PROV PROV PROV
KOTA KOTA KOTA
1 Sumatera 2 36 2 24 2 11
2 Jawa-Bali 2 14 3 35 1 12
3 Kalimantan-Sulawesi 2 19 4 35 0 14

Nusa Tenggara-Maluku-
4 Papua 1 25 3 11 2 11

  Sub Total 7 94 12 105 5 48


TOTAL = 271 101 117 53

Ket : Total daerah otonom 542,


Sumber : Ditjen Otonomi Daerah Pilkada 2020 sebanyak 270 daerah
Sisa Daerah yang belum pilkada sebanyak 272
43
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Pasal 201 ayat (9) menegaskan bahwa untuk mengisi kekosongan kepala daerah, diisi dengan penjabat
gubernur/penjabat bupati/penjabat walikota sejak tahun 2022 sampai dengan pelantikan kepala daerah hasil Pilkada
Serentak Tahun 2024

Tabel Variasi Akhir Masa Jabatan KDH Tahun 2022, 2023, dan
NO DAERAH2024 2022 2023 2024

PROVINSI 
Bulan Mei 5 Provinsi  Nihil Bulan Januari 1 Provinsi
1.  Bulan Juli 1 Provinsi  Nihil Bulan Februari 1 Provinsi
Bulan September  Nihil 10 Provinsi Bulan Maret 1 Provinsi
Bulan Oktober 1 Provinsi 2 Provinsi Bulan Mei 1 Provinsi
Bulan Juni 1 Provinsi
KABUPATEN/KOTA 
Bulan Mei 43 Kab/Kota  Nihil Bulan Januari 10 Kab/Kota
Bulan Juli 10 Kab/Kota  Nihil Bulan Februari 14 Kab/Kota
Bulan Agustus 12 Kab/Kota  Nihil Bulan Maret 8 Kab Kota
2.  
Bulan September 3 Kab/Kota 72 Kab/Kota Bulan April 9 Kab/ Kota
  Bulan Oktober 10 Kab/Kota 6 Kab/Kota Bulan Mei 3 Kab/Kota
Bulan November 3 Kab/Kota 7 Kab/Kota Bulan Juni 2 Kab/Kota
Bulan Desember 13 Kab/Kota 20 Kab/Kota Bulan September 2 Kab/Kota
3. JUMLAH PROV/ KAB/KOTA 101 117 53
Ket :
Variasi ini akan berdampak terhadap proses penyusunan dan penetapan dokumen perencanaan pembangunan daerah.
44
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DIKTUM


DAERAH 1,2
TAHUN 2023-2026
INMENDAGRI NOMOR 70 TAHUN 2021
Agar menyusun Dokumen Perencanaan Pembangunan Menengah
1 Daerah Tahun 2023-2026 yang selanjutnya disebut sebagai
Rencana Pembangunan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun
2023-2026

Agar memerintahkan seluruh Kepala Perangkat Daerah (PD)


2 untuk menyusun Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra
PD) Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2023-2026 KEPALA DAERAH YANG
JABATANNYA BERAKHIR
TAHUN 2022

3 Rencana Pembangunan Daerah Tahun 2023-2026 dan Renstra PD


Tahun 2023-2026 ditetapkan dengan Perkada

NB : Terkait kebutuhan teknis agar Bappeda Provinsi berkoordinasi dengan Kemendagri (Ditjen Bina Bangda),
dan Bappeda Kabupaten/Kota agar berkoordinasi dengan Provinsi (Bappeda Provinsi) 4
5
Ditjen Bina Ditjen Bina
Kementerian Dalam NegeriPembangunan Daerah
Pembangunan Daerah
Republik Indonesia

Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah LAMPIRAN


KETENTUAN UMUM
Tahun 2023-2026 Memperhatikan:

PROVINSI KABUPATEN/KOTA

Penyelarasan target indikator makro dan program prioritas nasional dalam RPJMN Penyelarasan target indikator makro dan program prioritas nasional dalam RPJMN
Tahun 2020-2024 Tahun 2020-2024

Kesesuaian sasaran pokok dan arah kebijakan RPJPD Provinsi sampai dengan Kesesuaian sasaran pokok dan arah kebijakan RPJPD Kabupaten/Kota sampai
Tahun 2025 dengan Tahun 2025

Hasil evaluasi capaian indikator kinerja daerah RPJMD Kabupaten/Kota Tahun


Hasil evaluasi capaian indikator kinerja daerah RPJMD Provinsi Tahun 2017-2022
2017-2022

Isu-isu strategis yang berkembang RPJMD Provinsi atau Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Tahun 2023-2026

Kebijakan nasional Isu-isu strategis yang berkembang

Regulasi yang berlaku Kebijakan nasional

Regulasi yang berlaku


Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

PENYUSUNAN PROGRAM/KEGIATAN/SUB KEGIATAN


DALAM RPD DAN RENSTRA PD : LAMPIRAN
KETENTUAN
UMUM

1 2 3
Penyelarasan program Evaluasi hasil capaian kinerja tujuan, Evaluasi kontribusi keluaran
prioritas nasional dalam sasaran dan hasil (outcome) Renstra PD (output) dari seluruh Memperhatikan :
RPJMN Tahun masing-masing melalui evaluasi capaian kegiatan/subkegiatan sampai
2020-2024; RKPD atau Renja PD sampai dengan dengan tahun 2021 dalam
Kepmen Nomor
tahun 2021; pencapaian hasil (outcome); 050-5889 Tahun
2021 Tanggal 27
Desember Tahun
2021
4 5 6 7
Isu-isu strategis yang
Kebijakan nasional; Regulasi yang berlaku; Saran dan/atau masukan
terkait dengan bidang
dari pemangku kepentingan
urusan dan tugas pokok
(stakeholders) pembangunan
dan fungsi (tupoksi)
daerah.
perangkat daerah;
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
LAMPIRAN
SISTEMATIKA
SISTEMATIKA DOKREN TAHUN 2023- DOKUMEN

2026
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH RENSTRA PD TAHUN 2023-2026
TAHUN 2023-2026

BAB I Pendahuluan BAB I Pendahuluan

BAB II Gambaran Umum BAB II Gambaran Pelayanan PD

BAB III Gambaran Keuangan Daerah BAB III Permasalahan dan Isu Strategis PD

BAB IV Permasalahan dan Isu Strategis BAB IV Tujuan dan Sasaran

BAB V Tujuan dan Sasaran BAB V Strategi dan Arah Kebijakan

BAB VI Strategi, Arah Kebijakan dan Program Prioritas BAB VI Rencana Program dan Kegiatan serta

BAB VII Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Pendanaan

Program PD BAB VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan

BAB VIII Kinerja Penyelenggaran Pemerintah Daerah BAB VIII Penutup

BAB IX Penutup

48
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

SURAT MENDAGRI KEPADA GUBERNUR BUPATI WALIKOTA


SELURUH INDONESIA PERIHAL PENERAPAN SPM DI DAERAH
APAKAH SPM SUDAH DAPAT
DIPAKAI
Meningkatakan akuntabilitas Pemda
Menjamin setiap warga 2 Terhadap masyarakat.
negara mendapat layanan. 1

Merangsang transparansi
Menentukan arah anggaran 8 3 dan partisipasi masyarakat.

Menjadi landasan penentuan Menjadi argumen bagi peningkatan


perimbangan keuangan yang 7 4 pajak dan retribusi daerah.
adil dan transparan.

Membantu penilaian kinerja 6 5


Membantu dalam merasionalisasikan
KDH jumlah dan kualifikasi pegawai.
www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

• SPM : Wajib hukumnya


• SPM merupakan prioritas nasional
• SPM adalah pelayanan dasar : Bila tidak dilaksanakan :
Masyarakat akan mengalami kendala
• Pelaksanaannya dituangkan dalam Dokumen Perencanaan
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

JIKA PENCAPAIAN SPM SUDAH BAIK


(PARIPURNA)

1 Masyarakat akan sejahtera dan maju

2 Mengurangi kemiskinan, tingkat stunting

3 Dasar untuk memberikan DAU, Dasar untuk memberikan DAK

4 Diberikan Reward kepada daerah yang Pencapaian Paripurna

52
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai