Pendidikan Kesehatan
Pekerjaan Umum
Sosial
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
P ROVINS
34 0 (0%)
PROVINS
I (100%) I
400
523 19 15 (3,86%) KABUPATEN
KABUPATEN (96,31% (3,69%)
(96,14%) )
89 4 (4,30%) KOTA
KOTA
(95,70%)
88 (94,62%) 5 (7,93%)
KOTA KOTA
Seluruh Daerah Regional III telah membentuk dan menyampaikan SK Tim Penerapan SPM
DITJEN BINA PEMBANGUNAN
DAERAH
DAERAH YANG BELUM MENYAMPAIKAN TIM PENERAPAN SPM SELURUH
INDONESIA
4 Papua
1 Sulawesi Tengah 1. Kab. Lanny Jaya 8. Kab. Tolikara
2. Kab. Mamberamo 9. Kab. Waropen
1. Kab. Parigi Moutong 2. Kota Palu Tengah 10. Kab. Yahukimo
3. Kab. Mappi 11. Kab. Yalimo
4. Kab. Nduga 12. Kota Jayapura
3 Maluku Utara 5. Kab. Pegunungan
Bintang
1. Kab. Halmahera Barat 5. Kab. Halmahera 6. Kab. Puncak
2. Kab. Halmahera Utara 7. Kab. Supiori
Tengah 6. Kab. Kepulauan Sula
3. Kab. Halmahera 7. Kab. Pulau Morotai
Timur 8. Kab. Pulau Taliabu
4. Kab. Halmahera
Selatan
5 Papua Barat
1. Kab. Fakfak 5. Kab. Raja Ampat
2. Kab. Manokwari 6. Kab. Sorong
2 Sulawesi Tenggara 3. Kab. Manokwari 7. Kab. Sorong Selatan
1. Provinsi Sulawesi 5. Kab. Muna Selatan 8. Kab. Tambrauw
Tenggara 6. Kota Bau-Bau 4. Kab. Maybrat 9. Kab. Teluk Bintuni
2. Kab. Buton Selatan
3. Kab. Kolaka Timur
4. Kab. Konawe
5.99% 6.80%
CAPAIAN LAYANAN BELUM TERLAYANI CAPAIAN LAYANAN BELUM TERLAYANI CAPAIAN LAYANAN BELUM TERLAYANI
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
1 Pengumpulan
Data 3 Penyusunan
Rencana
4
Pelaksanaan
• PD Pengampu sulit untuk Pemenuhan
• Sistem Perencanaan dan
menentukan kriteria penerima
penganggaran kegiatan/program
Pelayanan
(contoh : Warga miskin)
1
• belum murni berbasis SPM
2
Sulitnya berkoordinasi dengan
pihak yang terkait dengan data Penghitungan • Adanya keterbatasan anggaran
•
yang dibutuhkan menyebabkan tidak semua Beberapa program/kegiatan tidak dapat
05
04 TRANTIBUMLINMAS
06
1. Jumlah Personel dalam melakukan Pelayanan masih
PERUMAHAN RAKYAT 2.
dinilai kurang memadai;
Belum semua indikator SPM dapat dengan mudah SOSIAL
diintegrasikan dengan RPJMD, Rentra SKPD, RKPD dan
Renja Perangkat Daerah;
1. Anggaran untuk menunjang Sub Kegiatan Penerapan 3. Keterbatan anggaran yang ada, sehingga penganggaran 1. Keterbatasan alokasi anggaran untuk pelaksanaan
SPM masih minim belum seluruhnya berorientasi pada SPM; berbagai program dan kegiatan Bidang Sosial, hal
2. Kekurangan tenaga/Personil baik di Kab/Kota maupun 4. Belum semua Pelaksana SPM, memahami SPM tersebut berdampak pada penerapan SPM yang tidak
Provinsi) Sumber Daya Manuasia yang ada di Dinas 5. Tidak semua data dasar tersedia dan data cenderung maksimal.
Bidang Perumahan baik di Kabupaten/Kota dan Provinsi kurang diperbarui 2. Refocusing anggaran terjadi pada waktu kegiatan
belum memahami secara maksimal tentang penerapan 6. Sarana yang dimiliki terutama mobil pemadam kebakaran sedang dalam proses pelaksanaan
SPM. didalam melakukan penanggulangan kebakaran hanya 3. Jumlah personil yang menangani administrasi kegiatan
3. Lokasi Rumah yang terkena bencana yang jauh dan terbatas 1 (satu) WMK saja untuk melayani seluruh dan pengelolaan gudang logistik tidak memadai,
medan yang sulit ditempuh sehingga menghambat Kabupaten sehingga pembagian tugas masih tumpang tindih.
penyaluran bahan material. 7. Jauhnya jarak tempuh daerah rawan bencana dari posko 4. Minimnya fasilitas pendukung layanan sosial.
4. Kurangnya Pemahaman Aparat Kecamatan/Desa terkait komando bencana 5. Kurangnya sarana dan prasarana seperti mobil
pemberian Bantuan untuk rumah Korban bencana 8. Belum tersedianya informasi potensi bencana alam yang operasional, dan peningkatan kualitas sdm Rehabilitasi
sebagaimana aturan dalam penerapan SPM. spesifik dan akurat. Sosial dan tanggap darurat bencana
5. Pendataan, sinkronisasi, dan validasi data terkait jumlah 9. Masih adanya kondisi jalan yang rusak dan sulit dijangkau 6. Warga yang terdampak korban kebakaran ketika
rumah yang terkena dampak bencana tidak mobil pemadam kebakaran administrasi kependudukan tidak bisa menunjukkan
terkoordinasikan dengan baik bukti dokumen yang diminta karena musnah terbakar
6. Sulitnya penyediaan lahan untuk relokasi, Jumlah rumah sehingga menyebabkan pendataan terhambat
yang rusak akibat bencana 7. lokasi bencana yang sulit dijangkau akibat sulitnya akses
ke lokasi bencana karena rusaknya akses jalan menuju
ke lokasi bencana
www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
Permasalahan Utama
3. SARANA DAN PRASARANA
2. SDM 4. DATA
80%
1. ANGGARAN 5. COVID-19
URUSAN PEMERINTAHAN
1. Pembinaan Wawasan
1. Pertahanan WAJIB PILIHAN Kebangsaan
2. Keamanan 2. Pembinaan Persatuan
3. Agama 3. Pembinaan Kerukunan
4. Yustisi 4. Penanganan Konflik Sosial
5. Politik Luar Neger 5. Koordinasi Antar Lembaga
6. Moneter dan Fiskal 6. Pengembangan Demokrasi
Urusan Wajib Urusan Wajib Non Urusan Wajib Non 7. Urusan Pemerintahan Lainnya
Pelayanan Dasar : Pelayanan Dasar : Pelayanan Dasar :
6 Urusan 18 Urusan 18 Urusan
Potensi, Ketenagakerjaan,
Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar
Penggunaan Lahan
1. Kelautan dan Perikanan
2. Pariwisata
1. Tenaga kerja 3. Pertanian
1. Pendidikan
2. Perlindungan Perempuan dan Anak 4. Kehutanan
2. Kesehatan
3. Pangan 5. Energi dan Sumberdaya Mineral
3. Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
6. Perdagangan
4. Sosial 4. Pertanahan
7. Perindustrian, dan
5. Perumahan rakyat dan permukiman 5. Lingkungan Hidup
8. Transmigrasi
6. Ketentraman, ketertiban umum, dan 6. Administrasi dan Pencatatan Sipil
perlindungan masyarakat. 7. Pemberdayaan Masyarakat Desa/PMD
8. Pengendalian Penduduk dan KB
9. Perhubungan Urusan berbasis Ekosistem : Kehutanan,
10. Komunikasi-Informasi ESDM, Kelautan dan Perikanan
11. Koperasi dan UKM
12. Penanaman Modal
13. Kepemudaan dan Olahraga
14. Statistik
15. Persandian Provinsi
16. Kebudayaan
17. Perpustakaan, dan
18. Arsip
Kabupaten/Kota dapat
bagi hasilnya
bina_bangda Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Ditjen Bina Ditjen Bina
Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah
TUJUAN
PEMBANGUNAN DAERAH
APBD
1/3 Untuk Biaya Pembangunan.
KEUANGAN DAERAH
Urs.Wajib Non Pelayanan Dasar
32 Urusan
Pelayanan Dasar
Urs. Pilihan
SPM
PUSAT PEMDA Fiscal gap Pendanaan berdasarkan
PAD/DBH pada standar pelayanan
teknis dan regional cost
DAU
DAK
SPM
DEKON
DAERAH TIDAK BISA
MELAKSANAKAN SENDIRI
TP
bina_bangda Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
UU
23 2014
Potensi, Ketenagakerjaan,
Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar
Penggunaan Lahan
1. Kelautan dan Perikanan
2. Pariwisata
1. Tenaga kerja 3. Pertanian
1. Pendidikan 2. Perlindungan Perempuan dan Anak 4. Kehutanan
2. Kesehatan 5. Energi dan Sumberdaya Mineral
3. Pangan 6. Perdagangan
3. Pekerjaan Umum 4. Pertanahan 7. Perindustrian, dan
4. Perumahan rakyat dan 5. Lingkungan Hidup 8. Transmigrasi
permukiman 6. Administrasi dan Pencatatan Sipil
5. Ketentraman, ketertiban 7. Pemberdayaan Masyarakat Desa/PMD
umum, dan perlindungan 8. Pengendalian Penduduk dan KB
Pasal 298:
9. Perhubungan
masyarakat.
Belanja Daerah diprioritaskan untuk 6. Sosial
10.
11.
Komunikasi-Informasi
Koperasi dan UKM
12. Penanaman Modal
mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait 13.
14.
Kepemudaan dan Olahraga
Statistik
UU
1/2022
Pasal 141 ayat 1
Pemda menyusun program pembangunan
Daerah sesuai dengan prioritas dan kebutuhan
Daerah yang berorientasi pada pemenuhan
Pasal 12 Ayat (1) Pasal 12 Ayat (1)
kebutuhan Urusan Pemerintahan wajib yang Huruf a Huruf b
terkait dengan Pelayanan Dasar publik dan
DAK Fisik adalah dana APBN kepada DAK Nonfisik adalah dana APBN
daerah untuk membantu mendanai yang dialokasikan kepada daerah
HUBUNGAN pencapaian sasaran pembangunan; kegiatan yang merupakan urusan daerah
KEUANGAN ANTARA
untuk mendukung kelancaran
PEMERINTAH PUSAT
dan sesuai dengan PN, berupa penyelenggaraan PELAYANAN
DAN PEMERINTAHAN penyediaan Sarpras PELAYANAN DASAR publik yang menjadi
DAERAH DASAR publik, baik untuk pemenuhan urusan daerah.
Pasal 144 (1) : Standar Pelayanan Minimal
Belanja untuk pemenuhan kebutuhan Urusan (SPM) dan pencapaian PN maupun
Pemerintahan wajib yang terkait dengan pelayanan percepatan pembangunan daerah dan
dasar publik disesuaikan dengan kebutuhan untuk kawasan dengan karakteristik khusus
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM). dalam rangka mengatasi kesenjangan
pelayanan publik antar daerah.
REGULASI PENERAPAN SPM
Penerapan SPM sesuai dengan Pasal 16 PP 2/2018:
Pasal 18 ayat (3) UU 23/2014 : Perlu menetapkan
Ketentuan lebih lanjut mengenai SPM
PP tentang Standar Pelayanan Minimal Jenis Pelayanan
Dasar
Mutu Pelayanan
Dasar
Penerima Pelayanan
Dasar
diatur dengan Permendagri dengan
berkoordinasi dengan K/L
PP 2/2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal
PETUNJUK UMUM
(KEMENDAGRI) Permendagri 100/2018 : Dicabut
Permendagri 59/2021 Tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal
Secara teknis memuat tentang mekanisme dan strategi penerapan SPM mulai dari pengumpulan data, penghitungan
pemenuhan kebutuhan dasar, perencanaan SPM, dan pelaksanaan SPM serta pelaporan
PETUNJUK TEKNIS
(K/L TEKNIS)
2 Tahapan • Hanya menjelaskan 4 tahapan penerapan SPM yaitu 1) Pengumpulan • Menjelaskan 4 tahapan Penerapan SPM
Penerapan SPM data, 2) Penghitungan Kebutuhan, 3) Perencanaan, 4) Pelaksanaan • Menjelaskan 4 tahapan kedalam bentuk form yang dituangkan dalam lampiran 1) Pengumpulan data, 2)
• Belum terdapat pedoman teknis dalam 4 tahapan penerapan SPM. Penghitungan Kebutuhan, 3) Perencanaan 4) Pelaksanaan, 5) Rekapitulasi, sehingga daerah mudah
melaksanakannya
• Lampiran B
(% Indeks Pencapaian Mutu Minimal Layanan Dasar x BM)
3 Pencapaian SPM • Penghitungan pencapaian SPM diamanatkan untuk melayani semua IPSPM
• Telah dirumuskan penghitungan Indeks Pencapaian SPM = + (% Indeks Pencapaian Penerima Layanan Dasar x BP)
warga negara dengan target 100%
• tidak menjelaskan tata caranya penghitungannya. • Lampiran C
4 Pelaporan • Daerah wajib melaporkan penerapan SPM kepada MDN Cq. Ditjen • Daerah wajib melaporkan penerapan SPM kepada MDN Cq. Ditjen Bina Bangda paling lama 3 bulan setelah
Bina Bangda paling lama 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir. tahun anggaran berakhir.
• Lampiran A • Daerah wajib melaporkan penerapan SPM kepada Menteri Dalam Negeri melalui Aplikasi setiap triwulan.
• Lampiran D
5 Tim Penerapan • Penetapan melalui Perkada • Penetapan berdasarkan Surat Keputusan KDH
SPM • Menyusun Rencana Aksi : hanya mengamanatkan untuk • Menyusun rencana aksi berdasarkan Penetapan Perkada
Menyusun/tidak ada keharusan dasar hukum
6 Koordinasi • MDN c.q Dirjen Bangda mengoordinasikan penerapan SPM secara • MDN c.q Dirjen Bangda mengoordinasikan penerapan SPM secara nasional.
Penerapan SPM nasional. • Tim Penerapan SPM daerah berKoordinasi dengan Sekber SPM di tingkat Pusat
• Belum ada istilah Sekber di tingkat pusat • Sekber ditingkat pusat berkedudukan di Ditjen Bangda
• Ditetapkan dengan Keputusan MDN
KESEHATAN
KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI PENDUDUK : • Ibu hamil • Pada usia pendidikan • Penderita hipertensi
• Terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi • Ibu bersalin dasar • Penderita diabetes mellitus
bencana provinsi, dan • Bayi baru lahir • Pada usia produktif
• Pada usia lanjut • Orang dengan gangguan jiwa berat
• Pada kondisi kejadian luar biasa provinsi • Balita
• Orang terduga tuberculosis
• Orang dengan resiko terinfeksi HIV
PEKERJAAN UMUM • Pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas kabupaten/kota • Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari
• Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik regional lintas • Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik
kab/kota
TRANTIBLINMAS
PERUMAHAN RAKYAT • Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban • Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana kab/kota
bencana provinsi • Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena
• Fasilitas penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang relokasi program pemerintah daerah kab/kota
terkena relokasi program pemerintahan daerah provinsi
TRANTIBUMLINMAS PELAYANAN :
• Pelayanan ketenteraman dan ketertiban umum provinsi • Ketenteraman dan • Informasi rawan bencana • Penyelamatan dan
• Pencegahan dan kesiapsiagaan
ketertiban umum terhadap bencana
evakuasi korban
• Penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran
bencana
SOSIAL SOSIAL REHABILITASI SOSIAL DASAR : DIDALAM PANTI REHABILITASI SOSIAL DASAR : DILUAR PANTI
• Penyandang disabilitasi terlantar • Penyandang disabilitasi terlantar
• Anak terlantar • Anak terlantar
• Lanjut usia terlantar • Lanjut usia terlantar
• Tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis • Tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis
• Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap • Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi
darurat bencana bagi korban bencana provinsi korban bencana kab/kota
Tahapan Penerapan SPM Penghitungan Kebutuhan Pemenuhan
02 Pelayanan Dasar
Sesuai Pasal 4 - 12 Pada Permendagri 59 Tahun 2021
01 Pengumpulan Data
Data
Kebutuhan Data
• Jumlah dan identitas Warga Nama Faktor tidak Bersekolah
Negara yang berhak menerima Alamat Uraian Faktor bersekolah
• Jumlah barang dan/atau jasa NIK Rencana melanjutkan sekolah
yang sudah tersedia dan yg No KK Nama Satuan Pendidikan
dibutuhkan Jenis Kelamin
• Jumlah sarana, prasarana, dan Kecamatan
sumber daya lainnya yang Kabupaten
tersedia dan yg masih dibutuhkan Kebutuhan data
Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan
Pengumpulan data bidang
pendidikan, kesehatan,
Pengumpulan data sesuai dengan
Standar Teknis SPM ditujukan untuk
Hasil
pengumpulan
04 Dasar
trantibumlinmas dan sosial pencapaian 100% (seratus persen) data
juga dilakukan terhadap jumlah dari Target dan Indikator Kinerja diintegrasikan
dan kualitas SDM yang tersedia. pencapaian SPM setiap tahun dengan SIPD
1
Jenis, Mutu, dan Penerima Integrasi ke Dokrenda Integrasi ke dalam
Renstra-PD Pelayanan Dasar anggaran
1. Penerima • Permendagri 86/2017
2
• Permendagri 70/2019
2. Ketersediaan • Permendagri 70/2019 • Permendagri 90/2019
• Permendagri 90/2019 Pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar bagi Warga Negara sebagaimana dimaksud dalam
3
RKP
D barang/jasa • Permendagri 27/2021
4 3. Pemenuhan • Kepmendagri Pasal 7 ayat (1) Pemerintah Daerah dapat:
5 kebutuhan dasar 050/5889/2021 1. membebaskan biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi Warga Negara yang berhak
Renja- 4. Pelaksanaan • Permendagri 17/2021 memperoleh Pelayanan Dasar secara minimal, dengan memprioritaskan bagi masyarakat miskin
PD
pemenuhan atau tidak mampu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
APB Pelayanan Dasar 2. memberikan bantuan berupa bantuan tunai, bantuan barang dan/atau jasa, kupon, subsidi, atau
D
• PP 2/2018 bentuk bantuan lainnya.
• Permendagri 59/2021
• Permen Standar Teknis Kerja sama daerah dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri
5 TRANTIBUM
Format Tahapan Penerapan SPM
Sesuai Lampiran A Bidang Trantibum
Permendagri No. 59 Tahun 2021
Form Pengumpulan Data
TRANTIBUM
FORM 5.A.1 PERKIRAAN REKAPITULASI JUMLAH WARGA NEGARA YANG BERADA DALAM RADIUS 0-50 METER
DILOKASI PENEGAKAN PERDA DAN PERKADA
PROVINSI:
NO. NAMA NIK NO.KK TEMPAT LAHIR TGL.LAHIR ALAMAT
1 2 3 4 5 6 7
KETERANGAN:
Kolom 1 : Diisi nomor urut
Kolom 2 : Diisi nama warga
Kolom 3 : Diisi NIK
Kolom 4 : Diisi nomor KK
Kolom 5 : Diisi tempat lahir warga
Kolom 6 : Diisi tanggal lahir warga
Kolom 7 : Diisi alamat rumah warga
Tahapan SPM
Sesuai Lampiran B Bidang Trantibum Form Penghitungan Kebutuhan Pemenuhan
Permendagri No. 59 Tahun 2021
Pelayanan Dasar
FORM 5.B.1 PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PENERIMA LAYANAN SPM TRANTIBUMLINMAS
SUB URUSAN TRANTIBUM
PROVINSI:
JENIS
KEBUTUHAN PEMENUHAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MUTU MINIMAL
NO. PELAYANAN DAMPAK KEGIATAN KETERANGAN
PELAYANAN DASAR TRANTIBUM LAYANANTRANTIBUM
DASAR
1 2 3 4 5 6
KETERANGAN:
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan jenis pelayanan dasar
Kolom 3 : Diisi dengan Kebutuhan sesuai mutu layanan
Kolom 4 : Diisi dengan dampak kegiatan apabila belum terlaksana
Kolom 5 : Diisi dengan perhitungan kebutuhan sesuai format pengitungan kebutuhan masing-masing.
Kolom 6 : Diisi dengan penjelasan
Tahapan SPM
Sesuai Lampiran C Bidang Trantibum Form Penyusunan Rencana Pemenuhan
Permendagri No. 59 Tahun 2021
Pelayanan Dasar
FORM 5.C.1 RENCANA PEMENUHAN PELAYANAN DASAR SPM TRANTIBUMLINMAS
PROVINSI:
SUB URUSAN TRANTIBUM DAN KERANGKA PENDANAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KETERANGAN
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan jenis kebutuhan pemenuhan layanan dasar
Kolom 3 : Diisi dengan Program Kegiatan yang disesuaikan dengan Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 dan pemutakhiran sesuai dengan Kepmendagri Nomor 050-3708 Tahun 2020
Kolom 4 : Diisi dengan Kegiatan yang disesuaikan dengan Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 dan pemutakhiran sesuai dengan Kepmendagri Nomor 050-3708 Tahun 2020
Kolom 5 : Diisi dengan Sub Kegiatan yang disesuaikan dengan Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 dan pemutakhiran sesuai dengan Kepmendagri Nomor 050-3708 Tahun 2020
Kolom 6 : Diisi dengan Keluaran dari Sub Kegiatan
Kolom 5 : Diisi dengan Nama Kegiatan sesuai dengan Nomenklatur Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 dan pemutakhiran sesuai dengan Kepmendagri Nomor 050-3708 Tahun 2020
Kolom 6 : Diisi dengan Program sesuai dengan nomenklatur Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 dan pemutakhiran sesuai dengan Kepmendagri Nomor 050-3708 Tahun 2020
Kolom 7 : Diisi dengan jenus satuan per masing-masing keluaran
Kolom 8 : Diisi dengan alokasi anggaran per jenis keluaran
Kolom 9 : Diisi dengan Sumber Dana
Kolom 10 : Diisi dengan target dan capaian kinerja pemenuhan pelayanan dasar
Tahapan SPM
Sesuai Lampiran D Bidang Trantibum Form Realisasi Pencapaian Pemenuhan SPM Sub
Permendagri No. 59 Tahun 2021
Bidang Trantibum
FORM 5.D.1 REALISASI PENCAPAIAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR SPM
PROVINSI:
TRANTIBUMLINMAS
SUB URUSAN TRANTIBUM WARGA NEGARA FASUM, FASOS DAN ASET WARGA NEGARA
CAPAIAN
% SUMBER
NO. KELUARAN (OUTPUT) SATUAN TARGET REALISASI PERMASALAHAN SOLUSI
DANA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KETERANGAN:
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan Keluaran (Output) berdasarkan realisasi capaian
Kolom 3 : Diisi dengan satuan per jenis keluaran (output)
Kolom 4 : Diisi dengan jumlah target per jenis keluaran (output)
Kolom 5 : Diisi dengan jumlah target anggaran per jenis keluaran (output)
Kolom 6 : Diisi dengan jumlah realisasi per jenis keluaran (output)
Kolom 7 : Diisi dengan jumlah realisasi anggaran per jenis keluaran (output)
Kolom 8 : Diisi dengan persentase capaian fisik per jenis keluaran (output)
Kolom 9 : Diisi dengan persentase capaian keuangan per jenis keluaran (output)
Kolom 10 : Diisi dengan Sumber dana
Kolom 11 : Diisi dengan Permasalahan yang dihadapi dalam proses pemenuhan
Kolom 12 : Diisi dengan Alternatif Solusi yang bisa dilakukan
Tahapan SPM
Sesuai Lampiran E Bidang Trantibum Form Capaian Target SPM Perumahan Rakyat
Permendagri No. 59 Tahun 2021
KETERANGAN :
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan jenis pelayanan dasar Trantibum sesuai PP Nomor 2 tahun 2018 tentang SPM
Kolom 3 : Diisi dengan jumlah pelaksanaan penegakan Perda/Perkada
Kolom 4 : Diisi dengan jumlah jumlah penegakan Perda/perkada yang sesuai mutu layanan dasar
Kolom 5 : Diisi Capaian (%) adalah jumlah angka pada kolom 4 dibagi dengan jumlah angka pada kolom 3 dikalikan 100
Kolom 6 : Diisi dengan jumlah Warga Negara Terkena Dampak Penegakan Perda/Perkada yang berhak mendapat layanan
Kolom 7 : Diisi dengan jumlah Warga Negara Terkena Dampak Penegakan Perda/Perkada yang terlayani
Kolom 8 : Diisi Capaian (%) adalah 100% - (jumlah angka Kolom 7 dibagi dengan jumlah angka Kolom 6 dikalikan 100)
Kolom 9 : Diisi Capaian jumlah penegakan Perda/Perkada sesuai mutu pada kolom 5 ditambah dengan capaian pelayanan ganti rugi pada kolom 8 dibagi 2 (dua) dikalikan 100
Kolom 10 : Kategori : Sangat Tinggi (85-100), tinggi (75-84), sedang (60-74), rendah (0-59)
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri
7 KEBENCANAAN
Format Tahapan Penerapan SPM
Sesuai Lampiran A Bidang Kebencanaan
Permendagri No. 59 Tahun 2021
Form Pengumpulan Data
FORM 5.A.1 DAFTAR WARGA NEGARA YANG BERADA DI KAWASAN RAWAN BENCANA
PROVINSI :
KABUPATEN/KOTA :
TAHUN ANGGARAN :
NAMA LENGKAP
KONDISI
JENIS
JENIS TANGGAL EKONOMI BERKEBUTUHA KELOMPOK
NAMA NOMOR TEMPAT DESA/ KEBUTUHA
NO. NAMA KEPALA NIK KELAMIN LAHIR ALAMAT KECAMATAN (miskin/ N KHUSUS UMUR
ANGGOTA KK LAHIR KELURAHAN N KHUSUS
KELUARGA (L/P) (dd/mm/yyyy) tidak (ya/tidak) RENTAN
KELUARGA (jika ya)
miskin)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KETERANGAN:
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan nama Warga Negara yang berada di kawasan bencana
Kolom 3 : Diisi dengan nama anggota keluarga
Kolom 4 : Diisi dengan Nik
Kolom 5 : Diisi dengan nomor kartu keluarga
Kolom 6 : Diisi dengan jenis kelamin
Kolom 7 : Diisi dengan tempat lahir
Kolom 8 : Diisi dengan tanggal lahir
Kolom 9 : Diisi dengan alamat tempat tinggal
Kolom 10 : Diisi dengan nama Desa/Kelurahan
Kolom 11 : Diisi dengan nama Kecamatan tempat tinggal
Kolom 12 : Diisi sesuai dengan kondisi ekonomi Warga Negara
Kolom 13 : Diisi ya jika memiliki kebutuhan khusus, tidak jika tidak memiliki kebutuhan khusus
Kolom 14 : Diisi dengan jenis kebutuhan khusus, jika kolom 14 dijawab ya
Kolom 15 : Dichecklist jika Warga Negara termasuk dalam kelompok umur rentan
Tahapan SPM
Sesuai Lampiran B Bidang Kebencanaan Form Penghitungan Kebutuhan Pemenuhan
Permendagri No. 59 Tahun 2021
Pelayanan Dasar
FORM 5.B.1 PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PELAYANAN INFORMASI RAWAN BENCANA DAN PELAYANAN PENCEGAHAN
DAN KESIAPSIAGAAN TERHADAP BENCANA
PROVINSI :
KABUPATEN/KOTA :
TAHUN ANGGARAN :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 12- 13 15 16 = 14 x 15
KETERANGAN:
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan jenis pelayanan dasar
Kolom 3-7 : Diisi berdasarkan modul instrumen kebijakan penerapan spm sub urusan bencana sesuai Permendagri 101 tahun 2018 tentang standar teknis pelayanan dasar pada
standar pelayanan minal sub-urusan bencana daerah Kabupaten/Kota
Kolom 8 : Diisi sesuai dengan jumlah Warga Negara penerima layanan
Kolom 9 : Diisi sesuai dengan jumlah kk penerima layanan
Kolom 10 : Diisi sesuai dengan jumlah aparat/petugas penerima layanan
Kolom 11 : Diisi sesuai dengan jumlah desa penerima layanan
Kolom 12 : Diisi sesuai dengan jumlah kebutuhan untuk satuan keluaran
Kolom 13 : Diisi sesuai dengan jumlah ketersediaan
Kolom 14 : Diisi sesuai dengan selisih antara (kebutuhan-ketersediaan) kolom 12 dikurangi kolom 13
Kolom 15 : Diisi sesuai dengan harga satuan sesuai keluaran
Kolom 16 : Diisi dengan kebutuhan biaya pemenuhan kolom 14 dikali kolom 15
Tahapan SPM
Sesuai Lampiran C Bidang Kebencanaan Form Penyusunan Rencana Pemenuhan
Permendagri No. 59 Tahun 2021
Pelayanan Dasar
FORM 5.C.1 RENCANA PEMENUHAN DAN KERANGKA PENDANAAN UNTUK PELAYANAN INFORMASI
RAWAN BENCANA DAN PELAYANAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN TERHADAP BENCANA
PROVINSI :
KABUPATEN/KOTA :
TAHUN ANGGARAN :
KONDISI AKHIR 5
TARGET KINERJA
PENERIMA TAHUN
LAYANAN DASAR
TAHUN KE 1 TAHUN KE 2 TAHUN KE 3 TAHUN KE 4 TAHUN KE 5
SASARA
KOMPONEN N
SUMBER DANA
JUMLAH ALOKASI
PENGHITUN PENERI
KELUARAN
JENIS SASARAN ANGGARA
APARAT/ PETUGAS
SATUAN
SUB GAN MA SPM
WARGA NEGARA
PELAYA PEMENUH N
Jumlah Biaya
Jumlah Biaya
Jumlah Biaya
Harga Satuan
Jumlah Biaya
Jumlah Biaya
Harga Satuan
Harga Satuan
Harga Satuan
Harga Satuan
NO. KEGIAT KEBUTUHA SUB-
(xRp.1000)
(xRp.1000)
(xRp.1000)
(xRp.1000)
(xRp.1000)
NAN AN (TAHUN (TAHUN Jumlah
AN N SPM SUB- URUSA
Target
Target
Target
Target
Target
DESA
DASAR SEBELUM SEBELUM Biaya
KK
URUSAN N Target
NYA) NYA) (xRp.10
BENCANA BENCA
00)
NA
31 = 17
30 = 15 + 18
1 1 17=15X 20=18X 23=21X 26=2 + 20 +
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16 18 19 21 22 24 25 27 28 29=27X28 + 21 + 24 +
4 5 16 19 22 4X25 23 + 26
27
+ 29
KETERANGAN:
Kolom 1 : Diisi dengan
nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan
jenis pelayanan
dasar
Kolom 3-7 : Diisi berdasarkan modul instrumen kebijakan penerapan spm sub urusan bencana sesuai permendagri 101 tahun 2018 tentang standar teknis pelayanan dasar pada standar pelayanan minal sub-urusan bencana daerah kabupaten/kota
Kolom 8 : Diisi sesuai dengan jumlah Warga Negara penerima layanan
Kolom 9 : Diisi sesuai dengan jumlah kk penerima layanan
Kolom 10 : Diisi sesuai dengan jumlah aparat/petugas penerima layanan
Kolom 11 : Diisi sesuai dengan jumlah desa penerima layanan
Kolom 12 : Diisi sesuai dengan jumlah sasaran pemenuhan tahun sebelumnya
Kolom 13 : Diisi sesuai dengan jumlah alokasi anggaran tahun sebelumnya
Kolom 14 : Diisi sesuai dengan sumber dana
Kolom 15 : Diisi dengan target kinerja pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 1
Kolom 16 : Diisi dengan harga satuan keluaran untuk pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 1
Kolom 17 : Diisi dengan kolom 15 dikalikan kolom 16
Kolom 18 : Diisi dengan target kinerja pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 2
Kolom 19 : Diisi dengan harga satuan keluaran untuk pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 2
Kolom 20 : Diisi dengan kolom 18 dikalikan kolom 19
Kolom 21 : Diisi dengan target kinerja pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 3
Kolom 22 : Diisi dengan harga satuan keluaran untuk pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 3
Kolom 23 : Diisi dengan kolom 21 dikalikan kolom 22
Kolom 24 : Diisi dengan target kinerja pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 4
Kolom 25 : Diisi dengan harga satuan keluaran untuk pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 4
Kolom 26 : Diisi dengan kolom 24 dikalikan kolom 25
Kolom 27 : Diisi dengan target kinerja pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 5
Kolom 28 : Diisi dengan harga satuan keluaran untuk pemenuhan layanan dasar dan kerangka pendanaan tahun ke 5
Kolom 29 : Diisi dengan kolom 27 dikalikan kolom 28
Kolom 30 : Diisi dengan total penjumlahan kolom 15, kolom 18, kolom 21, kolom 24, dan kolom 27
Kolom 31 : Diisi dengan total penjumlah kolom 17, kolom 20, kolom 23, kolom 26, dan kolom 29
Tahapan SPM
Sesuai Lampiran D Bidang Kebencanaan Form Realisasi Pencapaian Pemenuhan SPM
Permendagri No. 59 Tahun 2021
Kebencanaan
FORM 5.D.1 REALISASI PENCAPAIAN PEMENUHAN PELAYANAN INFORMASI RAWAN BENCANA
DAN PELAYANAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN TERHADAP BENCANA
KABUPATEN/KOTA :
PROVINSI :
TAHUN ANGGARAN :
PROGRES KINERJA PROGRES CAPAIAN
TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
KOMPON SPM (%) SPM (%)
EN
PENGHIT SASARAN
UNGAN PENERIM CAPAIAN
JENIS SUB BOBOT TOTAL TOTAL
KEBUTU A SPM KELUARA MUTU SUMBE PERMASALAHA
NO. PELAYANAN KEGIATA SATUAN KEPENTINGA PROGRES PROGRES PROGRES SOLUSI
HAN SPM SUB- N LAYANAN PROGRES R DANA N
DASAR N BIAYA BIAYA N (%) KINERJA CAPAIAN CAPAIAN
SUB- URUSAN KEUANGA (%) KINERJA
VOLUME (xRp.1000 VOLUME (xRp.1000 FISIK SUB KELUARA SUB
URUSAN BENCANA N KELUARAN
) ) KEGIATAN N KEGIATAN
BENCAN (%)
A BERJALAN (%) BERJALA
(%) N (%)
16 =
17 = 18 19 =
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12=10/8 13=11/9 14 15 Ẋ (12+13+14 20 21 22
Ʃ(15x16) =Ẋ (12+14) Ʃ(15x18)
)
KETERANGAN:
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan jenis pelayanan dasar
Kolom 3-7 : Diisi berdasarkan modul instrumen kebijakan penerapan spm sub urusan bencana sesuai Permendagri 101 tahun 2018 tentang standar teknis pelayanan dasar pada standar pelayanan minal sub-urusan bencana daerah Kabupaten/Kota
Kolom 8 : Diisi dengan jumlah target volume per jenis keluaran (output) sesuai formular 5.C.1
Kolom 9 : Diisi dengan jumlah target anggaran per jenis keluaran (output) sesuai formulir 5.C.1
Kolom 10 : Diisi dengan jumlah realisasi volume per jenis keluaran (output) sesuai formulir 5.C.1
Kolom 11 : Diisi dengan jumlah realisasi anggaran per jenis keluaran (output)
Kolom 12 : Diisi dengan persentase capaian fisik per jenis keluaran (output)
Kolom 13 : Diisi dengan persentase capaian keuangan per jenis keluaran (output)
Kolom 14 : Diisi dengan persentase capaian mutu layanan
Kolom 15 : Diisi dengan bobot kepentingan tiap-tiap komponen
Kolom 16 : Diisi dengan progres kinerja spm berjalan (rata-rata capaian fisik ditambah keuangan ditambah mutu layanan)
Kolom 17 : Diisi dengan total progres kinerja sub kegiatan spm berjalan (gabungan penjumlahan hasil perkalian kolom 15 dengan kolom 16)
Kolom 18 : Diisi dengan progres capaian spm berjalan (rata-rata capaian fisik ditambah mutu layanan)
Kolom 19 : Diisi dengan total progres capaian sub kegiatan SPM berjalan (gabungan penjumlahan hasil perkalian kolom 18 dengan kolom 15)
Kolom 20 : Diisi dengan sumber dana
Kolom 21 : Diisi dengan permasalahan yang dihadapi dalam proses pemenuhan
Kolom 22 : Diisi dengan alternatif solusi yang bisa dilakukan
Tahapan SPM
Sesuai Lampiran E Bidang Kebencanaan
Permendagri No. 59 Tahun 2021 Form Capaian Target SPM Kebencanaan
PROVINSI : FORM 5.E.1 PENENTUAN BOBOT TERTIMBANG (BT) PADA SPM SUB-URUSAN BENCANA
KABUPATEN/KOTA :
TAHUN ANGGARAN :
RENCANA BOBOT
KOEFISIE
PELAKSANA KOEFISIEN KOEFISIEN TERTIMBANG
NO. KEGIATAN SUB KEGIATAN N SUB
AN TAHUN KEGIATAN PENIMBANG (BT) TAHUN
KEGIATAN
BERJALAN BERJALAN (%)
1 2 3 4 5 6 7=4X5X6 8= i I(∑7)
1 Pelayanan Informasi 1 Penyusunan kajian risiko bencana 0,4
Rawan Bencana 0,17
2 Komunikasi, informasi dan edukasi rawan bencana 0,6
2 Pelayanan Pencegahan 3 Penyusunan rencana penanggulangan bencana 0,1
dan Kesiapsiagaan 4 Pembuatan rencana kontinjensi (renkon) 0,1
5 Pelatihan pencegahan dan mitigasi 0,2
6 Gladi kesiapsiagaan terhadap bencana 0,2 0,50
7 Pengendalian operasi dan penyediaan sarana prasarana kesiapsiagaan terhadap bencana 0,2
8 Penyediaan peralatan perlindungan dan kesiapsiagaan terhadap bencana 0,2
3 Pelayanan 9 Respon cepat kejadian luar biasa penyakit/wabah zoonosis prioritas 0,3
Penyelamatan dan
Evakuasi 10 Respon cepat darurat bencana 0,3
11 Aktivasi sistem komando penanganan darurat bencana 0,1 0,33
12 Pencarian, pertolongan dan evakuasi korban bencana 0,3
JUMLAH 3 1
KETERANGAN
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan nama kegiatan
Kolom 3 : Diisi dengan sub kegiatan
Kolom 4 : Diisi (1) jika direncanakan, diisi (0) jika belum termasuk dalam perencanaan tahun berjalan
Kolom 5 : Adalah koefisien sub kegiatan. Koefisien sub kegiatan layanan langsung adalah 2 kali (pembulatan) koefisien sub kegiatan layanan pokok. Total koefisien untuk setiap sub kegiatan adalah 1
Kolom 6 : Adalah koefisien kegiatan (dihitung berdasarkan jumlah sub kegiatan pada setiap kegiatan dibagi dengan jumlah total sub kegiatan). Total koefisien untuk setiap kegiatan adalah 1
Kolom 7 : Adalah koefisien penimbang, yaitu hasil perkalian kolom 4 dengan kolom 5 dan kolom 6.
Kolom 8 : Merupakan hasil perhitungan bobot tertimbang untuk tiap-tiap sub kegiatan. Total bobot harus 100
DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Perencanaan
Pembangunan Daerah
Rencana Rencana
Pembangunan Daerah Perangkat Daerah
1. Latar Belakang 1. Kondisi Geografi 1. Kebijakan SPM dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun
2. Landasan Hukum 2. Kondisi Demografi 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
3. Maksud dan Tujuan 3. Kondisi Perekonomian 2. Kebijakan SPM dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2
4. Ruang Lingkup 4. Kondisi Pembangunan Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal.
5. Sistematika Laporan Manusia 3. Kebijakan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
PERENCANAAN SPM
RENSTRA
• PROGRAM / KEGIATAN /
PD
SUB KEGIATAN
• INDIKASI ANGGARAN
RENJA
PD
PP 12/2019
APBD KUA/PPAS
PENGANGGARAN SPM Penyusunan RKA SKPD salah satunya
berpedoman pada Standar Pelayanan
DPA SKPD RKA SKPD
Minimal.
Verifikasi oleh TAPD salah satunya
dilakukan untuk menelaah kesesuaian
antara RKA PD dengan Standar
Pelayanan Minimal
TARGET PEMENUHAN
BAB VII KERANGKA PENDANAAN BAB VI KINERJA
PEMB. DAN PROGRAM PD PENYELENGGARAAN
Fokus :
Integrasi SPM dalam RPJMD
11. Apakah data SPM digunakan dalam menyusun gambaran umum kondisi daerah?
• Khususnya terkait dengan penyelenggaraan pemenuhan dan pencapaian kebutuhan dasar oleh Pemda.
• Beberapa informasi yang perlu dimonitor pada bagian ini antara lain adalah cakupan layanan SPM, capaian
SPM secara total perbidang SPM dan gap pemenuhan layanan SPM.
22. Apakah pemenuhan kebutuhan dasar (SPM) sudah tergambarkan dalam pengelolaan keuangan daerah serta
kerangka pendanaannya?
• Seberapa besar anggaran yang diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan dasar oleh Pemda.
33. Apakah SPM menjadi salah satu isu sentral dalam pembahasan permasalahan dan isu strategis daerah?
• Apakah isu pemenuhan kebutuhan dasar pada tiap bidang SPM menjadi bagian strategis dari perencanaan
pembangunan Pemda.
• Secara lebih detail lagi, apakah Pemda mencantumkan permasalahan penerapan SPM pada (1) aspek
kelembagaan, (2) aspek koordinasi, (3) aspek manajemen dan tata kerja, (4) aspek anggaran, dan (5) aspek
sumber daya manusia.
44. Apa strategi dan arah kebijakan yang diambil Pemda dalam usaha memenuhi kebutuhan dasar (SPM)?
Bagaimana menghubungkan strategi dan arah kebijakan yang diambil dengan program pembangunan daerah?
55. Apakah pelayanan dasar berpedoman SPM dituangkan dalam program daerah, didukung dengan kerangka
pendanaannya?
• Dalam konteks pendanaan kebutuhan dasar SPM, dari mana saja sumber-sumber pendanaan pemenuhan
SPM, termasuk sumber pendanaan non-pemerintah.
66. Apakah indikator pemenuhan kebutuhan dasar SPM menjadi bagian dari pengukur kinerja penyelenggaraan
Pemda?
• Apa dan bagaimana hubungan antara indikator SPM dan indikator makro pembangunan sebagai basis dari
evaluasi kinerja kepala daerah.
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
Fokus :
Integrasi SPM dalam RKPD
1
1. Apakah data SPM digunakan dalam menyusun gambaran umum kondisi daerah?
• Khususnya terkait dengan penyelenggaraan pemenuhan dan pencapaian kebutuhan dasar oleh Pemda.
• INFO gambaran umum: cakupan layanan SPM, capaian SPM secara total perbidang SPM, dan gap pemenuhan
2 layanan SPM.
2. Apakah pemenuhan kebutuhan dasar SPM sudah tergambarkan dalam kerangka ekonomi dan keuangan daerah? seberapa
besar anggaran yang diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan dasar oleh Pemda.
3
3. Apakah SPM menjadi salah satu sasaran dan prioritas pembangunan daerah?
• Apakah rencana pemenuhan kebutuhan dasar pada tiap bidang SPM menjadi bagian strategis dan prioritas dari
pembangunan Pemda.
• Terkait sasaran dan prioritas, apa keterkaitan SPM dengan sasaran dari indikator makro pembangunan, di samping
4 menarik konsistensi antara sasaran pembangunan terkait SPM dalam RKPD dan RPJMD.
4. Apakah pelayanan dasar berpedoman SPM dituangkan dalam program dan kegiatan tahunan daerah?
• Konsistensi penerapan SPM antara RKPD dan RPJMD,
• Kesesuaian target SPM dengan besaran kesenjangan satu tahun yang sudah dihitung pada tahap penghitungan
5 kebutuhan SPM (termasuk menghitung proyeksi target pemerintah dan mitra atau lembaga non-pemerintah).
5. Apakah rencana pemenuhan kebutuhan sudah mendapatkan indikasi alokasi anggaran?
• Berapa besar anggaran yang akan didistribusikan oleh Pemda untuk pemenuhan SPM?
• Apakah indikasi kebutuhan anggaran pemenuhan SPM sudah dirumuskan berdasarkan gap pemenuhan SPM?
6 • Sumber-sumber pendanaan pemenuhan SPM, termasuk sumber pendanaan non-pemerintah.
6. Apakah indikator pemenuhan kebutuhan dasar (SPM) menjadi bagian dari indikator kinerja penyelenggaraan Pemda?
hubungan antara indikator SPM dan indikator makro pembangunan sebagai basis dari evaluasi kinerja kepala daerah.
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
PENERIMA PELAYANAN DASAR BAB VI RENCANA PROGRAM DAN BAB IV RENCANA KERJA DAN
KEGIATAN PENDANAAN PD
TARGET PEMENUHAN
Ditujukan Kepada
42
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
Nusa Tenggara-Maluku-
4 Papua 1 25 3 11 2 11
Pasal 201 ayat (9) menegaskan bahwa untuk mengisi kekosongan kepala daerah, diisi dengan penjabat
gubernur/penjabat bupati/penjabat walikota sejak tahun 2022 sampai dengan pelantikan kepala daerah hasil Pilkada
Serentak Tahun 2024
Tabel Variasi Akhir Masa Jabatan KDH Tahun 2022, 2023, dan
NO DAERAH2024 2022 2023 2024
PROVINSI
Bulan Mei 5 Provinsi Nihil Bulan Januari 1 Provinsi
1. Bulan Juli 1 Provinsi Nihil Bulan Februari 1 Provinsi
Bulan September Nihil 10 Provinsi Bulan Maret 1 Provinsi
Bulan Oktober 1 Provinsi 2 Provinsi Bulan Mei 1 Provinsi
Bulan Juni 1 Provinsi
KABUPATEN/KOTA
Bulan Mei 43 Kab/Kota Nihil Bulan Januari 10 Kab/Kota
Bulan Juli 10 Kab/Kota Nihil Bulan Februari 14 Kab/Kota
Bulan Agustus 12 Kab/Kota Nihil Bulan Maret 8 Kab Kota
2.
Bulan September 3 Kab/Kota 72 Kab/Kota Bulan April 9 Kab/ Kota
Bulan Oktober 10 Kab/Kota 6 Kab/Kota Bulan Mei 3 Kab/Kota
Bulan November 3 Kab/Kota 7 Kab/Kota Bulan Juni 2 Kab/Kota
Bulan Desember 13 Kab/Kota 20 Kab/Kota Bulan September 2 Kab/Kota
3. JUMLAH PROV/ KAB/KOTA 101 117 53
Ket :
Variasi ini akan berdampak terhadap proses penyusunan dan penetapan dokumen perencanaan pembangunan daerah.
44
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
NB : Terkait kebutuhan teknis agar Bappeda Provinsi berkoordinasi dengan Kemendagri (Ditjen Bina Bangda),
dan Bappeda Kabupaten/Kota agar berkoordinasi dengan Provinsi (Bappeda Provinsi) 4
5
Ditjen Bina Ditjen Bina
Kementerian Dalam NegeriPembangunan Daerah
Pembangunan Daerah
Republik Indonesia
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
Penyelarasan target indikator makro dan program prioritas nasional dalam RPJMN Penyelarasan target indikator makro dan program prioritas nasional dalam RPJMN
Tahun 2020-2024 Tahun 2020-2024
Kesesuaian sasaran pokok dan arah kebijakan RPJPD Provinsi sampai dengan Kesesuaian sasaran pokok dan arah kebijakan RPJPD Kabupaten/Kota sampai
Tahun 2025 dengan Tahun 2025
Isu-isu strategis yang berkembang RPJMD Provinsi atau Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Tahun 2023-2026
1 2 3
Penyelarasan program Evaluasi hasil capaian kinerja tujuan, Evaluasi kontribusi keluaran
prioritas nasional dalam sasaran dan hasil (outcome) Renstra PD (output) dari seluruh Memperhatikan :
RPJMN Tahun masing-masing melalui evaluasi capaian kegiatan/subkegiatan sampai
2020-2024; RKPD atau Renja PD sampai dengan dengan tahun 2021 dalam
Kepmen Nomor
tahun 2021; pencapaian hasil (outcome); 050-5889 Tahun
2021 Tanggal 27
Desember Tahun
2021
4 5 6 7
Isu-isu strategis yang
Kebijakan nasional; Regulasi yang berlaku; Saran dan/atau masukan
terkait dengan bidang
dari pemangku kepentingan
urusan dan tugas pokok
(stakeholders) pembangunan
dan fungsi (tupoksi)
daerah.
perangkat daerah;
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
LAMPIRAN
SISTEMATIKA
SISTEMATIKA DOKREN TAHUN 2023- DOKUMEN
2026
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH RENSTRA PD TAHUN 2023-2026
TAHUN 2023-2026
BAB III Gambaran Keuangan Daerah BAB III Permasalahan dan Isu Strategis PD
BAB VI Strategi, Arah Kebijakan dan Program Prioritas BAB VI Rencana Program dan Kegiatan serta
BAB IX Penutup
48
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
Merangsang transparansi
Menentukan arah anggaran 8 3 dan partisipasi masyarakat.
52
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri
Terima Kasih