Manajemen Spa Puskesmas & Klinik
Manajemen Spa Puskesmas & Klinik
08125860612
wijayanti1974
wijayanti9
@kusumawijayanti4
@wijayanti1974
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
4 PENGELOLAAN PERALATAN
PUSKESMAS
5 PENGELOLAAN PERALATAN
KLINIK
STANDAR 1.4
Kriteria 1.4.1
Disusun dan diterapkan program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
yang meliputi manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas, manajemen
bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3, manajemen kedaruratan dan
bencana, manajemen pengamanan kebakaran, manajemen alat kesehatan,
manajemen sistem utilitas, dan pendidikan MFK.
PROGRAM MFK
MANAJEMEN:
KESELAMATAN & KEAMANAN FASILITAS
PENDIDIKAN MFK
BAHAN BERBAHAYA & BERACUN (B3) DAN
LIMBAH B3
PENGAMANAN KEBAKARAN
PERALATAN KESEHATAN
SISTEM UTILISASI
Pokok Pikiran
h. Apabila terdapat renovasi a. Manajemen keselamatan dan
maka dipastikan tidak mengganggu keamanan fasilitas dirancang untuk
pelayanan dan mencegah penyebaran mencegah terjadinya cedera pada
infeksi. pengguna layanan, pengunjung,
petugas dan masyarakat, seperti
g. Dilakukan inspeksi
fasilitas untuk menjamin
keamanan dan
keselamatan.
b.. Manajemen keselamatan dan
f. Kode darurat yang diperlukan KRITERIA keamanan fasilitas perlu
ditetapkan dan diterapkan, minimal: 1.4.2 direncanakan untuk mencegah
kode merah dan biru. terjadinya kejadian kekerasan fisik
maupun cedera akibat lingkungan
e. Pemberian tanda pengenal untuk fisik yang tidak aman seperti
pengunjung, petugas serta pekerja alih daya penculikan bayi, pencurian, dan
merupakan upaya untuk menyediakan . kekerasan pada petugas.
lingkungan yang aman.
4 PENGELOLAAN PERALATAN
PUSKESMAS
Segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata maupun teraba oleh panca
indera dan
dengan mudah dapat dikenali oleh pasien umumnya bagian dari suatu Gedung atau
bangunan Gedung itu sendiri
Tata ruang= tata ruang
daerah
KDH Koefisien Daerah Hijau
KDB Koefisien Dasar
bangunan
Sempadan Bangunan
Sempadan Pagar
dst
Ruang
Ruang
Ruang
NO NAMA PUSKESMAS PUSKESMAS RAWAT INAP PUSTU
RUANGAN
23 Dinas Nakes + + +
24 Parkir dan Garasi + + +
25 Anak dan +
Imunisasi
26 Rawat Inap +
27 Jaga Petugas +
Pengelolaan Sarana
• Memastikan kemampuan bangunan gedung untuk mendukung beban muatan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
• Memastikan kemampuan bangunan gedung dalam mencegah dan menanggulangi
bahaya kebakaran dan bahaya petir.
• Memastikan memantau berfungsinya prasarana yang meliputi instalasi listrik,
sistem pencahayaan dan sistem grounding (sistem pembumian), dan APAR
• Memastikan penghawaan/kebutuhan sirkulasi dan pertukaran udara tersedia dengan
baik, melalui bukaan dan/atau ventilasi alami
• dan/atau ventilasi buatan.
• Memastikan pencahayaan memenuhi persyaratan yang berlaku.
• Memastikan sistem sanitasi yang memenuhi persyaratan yang berlaku, meliputi ketersediaan air bersih,
pembuangan air kotor dan/atau air limbah, tempat penampungan sementara kotoran dan sampah, serta
penyaluran air hujan.
• Memastikan penggunaan bahan bangunan gedung harus aman bagi kesehatan pengguna bangunan gedung
dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan seperti zero timbal, asbes, merkuri dan lain-
lain.
• Memastikan kelengkapan sarana pada bangunan gedung untuk kepentingan umum meliputi penyediaan
fasilitas yang cukup untuk ruang ibadah, ruang ganti, ruangan bayi, ruang ASI, toilet, tempat parkir.
• Memastikan kondisi kualitas bangunan pada Fasyankes seperti atap, langit-langit, dinding, lantai, jendela,
dan lain-lan.
• Memastikan ketersediaan toilet cukup dan higienis disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
Pemeliharaan Bangunan
• Arsitektur
• Struktural
• Pengaruh korosi, cuaca, kelembaban, pembebanan
• Preventive maintenance
• Pencegahan perubahan Bangunan dan penambahan fungus
yang mempengaruhi beban
• Housekeeping
• Cleaing service
• Pest control
• General cleaning
PCRA (Pre Construction Risk Assesment)
• Bangunan dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 harus dilakukan pemeliharaan,
perawatan, dan pemeriksaan secara berkala agar tetap laik fungsi.
Ketentuan prasarana Puskesmas
Sesuai Lampiran PMK 43 /2019
Sistem ventilasi
1. Ventilasi merupakan proses untuk mensuplai udara segar kedalam bangunan
gedung dalam jumlah yang sesuai kebutuhan, bertujuan menghilangkan gas-
gas yang tidak menyenangkan, menghilangkan uap air yang berlebih dan
membantu mendapatkan kenyamanan termal.
2. Ventilasi ruangan pada bangunan Puskesmas, dapat berupa ventilasi alami
dan/atau ventilasi mekanis. Jumlah bukaan ventilasi alami tidak kurang dari 15%
terhadap luas lantai ruangan yang membutuhkan ventilasi. Sedangkan system
ventilasi mekanis misal exhaust fan diberikan jika ventilasi alami yang memenuhi
syarat tidak memadai.
3. Besarnya pertukaran udara yang disarankan untuk berbagai fungsi ruangan di
bangunan Puskesmas minimal 12x pertukaran udara per jam dan untuk
KM/WC 10x pertukaran udara per jam.
Sistem ventilasi
1) Sumber daya listrik normal dengan daya paling rendah 10.000 VA; dan
2) Sumber daya listrik darurat 75% dari sumber daya listrik normal.(genset)
• Sistem distribusi: panel listrik, instalasi pengkabelan, instalasi kotak
kontak dan sakelar
• Sistem pembumian:
Nilai pembumian (grounding) bangunan tidak boleh kurang impedansinya dari 0.5
Ω. Nilai pembumian (grounding) alat kesehatan tidak boleh kurang impedansinya
dari 0.1 Ω.
Sistem komunikasi
inspection,
testing,
maintenance and repair
PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
TERENCANA TIDAK TERENCANA
4 PENGELOLAAN PERALATAN
PUSKESMAS
5 PENGELOLAAN PERALATAN
KLINIK
Ketentuan prasarana Klinik
Sesuai PMK No. 14 Tahun 2021
PENGELOLAAN KEUANGAN PENGELOLAAN FASILITAS DAN
DI KLINIK KESELAMATAN DI KLINIK
Pengeluaran Pendapatan Ketersediaan SPA di Klinik
Klinik Operasional 1. Penentuan prioritas pengadaan SPA dengan
memperhatikan:
a. Tingkat utilitas
1. Biaya operasional 1. Pendapatan dari b. Kebutuhan terhadap life support
2. Gaji pegawai jasa, kapitasi, c. Brand image
3. Belanja modal asuransi 2. Kesesuaian pengadaan SPA dengan spesifikasi yang
4. Perpajakan 2. Pendapatan lain- disusun
5. Pengeluaran lain- lain (bukan dari 3. Pemeliharaan SPA yang bersifat preventif & korektif
lain klinik) untuk menjaga SPA tetap aman dan laik pakai
3 Bangunan bersifat
7 Klinik terletak di dalam gedung
permanen dan tidak perbelanjaan, tidak melayani
bergabung dengan tempat rawat inap, operasi.
tinggal perorangan
4
Memperhatikan fungsi
keamanan, kenyamanan
8 Tata letak ruang pelayanan
dan kemudahan dalam memperhatikan zona klinik
memberi pelayanan
STANDAR BANGUNAN KLINIK (2)
9 Komponen bangunan 12 Klinik Memiliki papan nama dengan
mencantumkan jenis klinik, nama
dan material harus kuat Pratama klinik, kekhususan klinik, dan jam
operasional
10 13
Menyediakan fasilitas dan Nama dokter dicantumkan
aksesbilitas bagi penyandang
disabilitas dan lansia di ruang tunggu
11 14
Kawasan klinik bebas Klinik dengan layanan
rokok farmasi wajib memasang
papan nama apoteker.
Ruang
Pendaftaran
Ruang lain STANDAR RUANGAN
sesuai Ruang
kebutuhan Administrasi KLINIK
Kamar
Ruang Tunggu
mandi/WC
Standar ruang
klinik mengikuti
PMK 14/2021
Ruang/Pojok Ruang
ASI Konsultasi
Ruang
Tindakan
RUANG PENUNJANG NON MEDIK
KHUSUS KLINIK PRATAMA DAN KLINIK UTAMA YANG HANYA MENYELENGGARAKAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT.
KHUSUS KLINIK PRATAMA DAN KLINIK UTAMA YANG HANYA MENYELENGGARAKAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT.
KLINIK DENGAN RAWAT INAP
1 Ruang rawat inap 4 Instalasi/ruang
farmasi
Klinik rawat inap harus memiliki tempat tidur minimal 5 (lima) TTdan paling banyak 10 (sepuluh) TT
Pelayanan rawat inap paling lama 5 (lima) hari, Jika lebih Rujuk RS
PERSYARATAN PRASARANA KLINIK
Sistem penghawaan (ventilasi)
Sistem pencahayaan
Sistem air dan sanitasi
Pengolahan limbah cair
Sistem kelistrikan
Sistem gas medis
Sistem proteksi kebakaran
Sistem proteksi petir
• Prasarana Klinik harus dalam
Ambulans keadaan terpelihara dan
berfungsi dengan baik
Sistem komunikasi
POKOK BAHASAN
1 PENGELOLAAN SPA DALAM
AKREDITASI FKTP
4 PENGELOLAAN PERALATAN
PUSKESMAS
5 PENGELOLAAN PERALATAN
KLINIK
Pengelolaan & Pengendalian
Peralatan Kesehatan
PMK 43 tahun 2019
• Ruang Pemeriksaan
Umum:
• Set pemeriksaan
umum
• Bahan Habis Pakai
• Perlengkapan
• Meubelair
• Pencatatan dan
Pelaporan
• Ruang tindakan medis/gawat
darurat:
• Set tindakan medis/gawat darurat
(bedakan antara instrument dan
peralatan yang memerlukan
pemeliharaan khusus: perhatikan
doppler, EKG, kursi roda, lampu kepala,
laringoskop, nebulizer, otoskop,
resuscitator, regulator tabung oksigen,
tempat periksa)
• Bahan Habis Pakai
• Perlengkapan
• Meubelair
• Pencatatan dan Pelaporan
• Ruang KIA:
• Set Pemeriksaan: (perhatikan
doppler, tensi meter, stand lamp)
• Set Pemeriksaan Kesehatan Anak:
(perhatikan flow meter, tensi meter,
timbangan anak, timbangan bayi)
• Set pelayanan KB
• Set imunisasi: perhatikan: vaccine
refrigerator
• Bahan Habis Pakai
• Perlengkapan
• Meubelair
• Pencatatan dan Pelaporan
• Ruang persalinan:
• Set obstetric dan ginekologi:
doppler, lampu periksa,
resuscitator, tensimeter)
•
Set insersi dan ekstaksi AKDR
•
Set resusitasi bayi: infant warmer,
resuscitator, laringoskop,
• pengisap lender
• Bahan Habis Pakai
• Perlengkapan
• Membelair
Pencatatan dan pelaporan
• Ruang rawat pasca
persalinan:
• Set perawatan pasca
persalinan
• BHP
• Perlengkapan
• Mebelair
• Pencatatan dan pelaporan
• Ruang kesehatan gigi dan
mulut:
• Set kesehatan gigi dan mulut:
(dental unit dan kompresor)
• BHP
• Perlengkapan
• Mebelair
• Pencatatan dan Pelaporan
• Laboratorium:
• Set laboratorium: (mesin-
mesin yang digunakan: set
hematologi analyzer, lemari
es, mikroskop, pipet
(kalibrasi), sentrifuse.
• BHP
• Perlengkapan
• Mebelair
• Pencatatan dan Pelaporan
• Ruang farmasi:
• Set farmasi (perhatikan
lemari pendingin)
• BHP
• Perlengkapan
• Mebelair
• Pencatatan dan
Pelaporan
• Ruang rawat inap:
• Set rawat inap: incubator,
lampu periksa, tensimeter,
resuscitator, nebulizer,
regulator tabung oksigen,
suction pump, tempat tidur
pasien)
• BHP
• Perlengkapan
• Mebelair
• Pencatatan dan Pelaporan
• Ruang sterilisator:
• Set sterilisasi:
autoclave
• BHP
• Perlengkapan
• Mebelair
• Pencatatan dan
Pelaporan
POKOK BAHASAN
1 PENGELOLAAN SPA DALAM
AKREDITASI FKTP
4 PENGELOLAAN PERALATAN
PUSKESMAS
Pemeriksaan Fisik
mencocokkan alat dengan kontrak dan brosur : Merk, tipe/model,
jumlah,aksesori
Dokumen teknis yang terdiri dari : Certificate of Origin, Test
Certificate, Manual (operation, service, installation,
wiring/schematic diagram), Izin Edar.
Uji fungsi
Pengujian alat secara keseluruhan, melalui uji bagian-bagian alat
dengan kemampuan maksimum (secara teknis saat itu) tanpa
beban sebenarnya, sehingga dapat diketahui apakah secara
keseluruhan suatu alat dapat dioperasikan dengan baik sesuai
fungsinya.
Tahapan: pemeriksaan fungsi komponen, kinerja output
Lanjutan …..
Uji keselamatan
Adalah suatu bentuk pengujian yang dilakukan terhadap produk
untuk memperoleh kepastian tidak adanya bahaya yang ditimbulkan
sebagai akibat penggunaan produk tersebut, seperti Arus bocor,
pembumian, Radiasi bocor dan paparan radiasi dll.
Uji Coba
operator yang telah mengikuti training menoperasikan
pengoperasian alat, dengan pasien/beban sesuai kebutuhan.
kemampuan fungsi dan kemampuan teknis alat.