Anda di halaman 1dari 39

MACAM MACAM ADAPTASI MAKHLUK HIDUP

Pengertian Adaptasi dan Macam-Macam Adaptasi


Adaptasi adalah penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya. Lingkungan dapat
berubah-ubah. Agar dapat bertahan hidup, makhluk hidup harus beradaptasi. Proses adaptasi
seringkali tidak dapat diamati karena berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Yang dapat
diamati adalah hasil adaptasi. Adaptasi menghasilkan perubahan pada makhluk hidup.
Berdasarkan hasil perubahan tersebut, adaptasi dapat dibedakan menjadi adaptasi morfologi,
adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.

A. ADAPTASI MORFOLOGI
Adaptasi morfologi artinya penyesuaian bentak atau struktur organ tubuh makhluk hidup
terhadap lingkungannya.

Ciri-ciri morfologi pada tumbuhan misalnya :


a) bentuk dan ukuran daun
b) struktur jaringan
c) daun, bentuk akar,
d) bentuk dan struktur batang,
e) bentuk alat perkembangbiakan.
Ciri-ciri morfologi pada hewan contohnya
a) ukuran tubuh,
b) warna tubuh,
c) bentuk paruh,
d) bentuk kaki dan alat gerak yang lain,
e) susunan gigi,
f ) alat pencernaan makanan.

Berikut ini akan dijelaskan bentuk adaptasi morfologi pada beberapa makhluk hidup.

1. Teratai dan Eceng Gondok


Teratai dan eceng gondok merupakan tumbuhan yang hidup di air. Keduanya memiliki
daun yang tipis dan lebar. Teratai mempunyai akar yang melekat di dasar perairan, sedangkan
daunnya mengapung di permukaan air. Tangkai daunnya berongga. enzirn percerna.

Berbeda dengan teratai, seluruh tubuh tumbuhan eceng gondok dapat terapung di
permukaan air. Eceng gondok dapat terapung karena mempunyai tangkai daun menggembung
yang berisi udara. Selain untuk mengapungkan tumbuhan, rongga udara tersebut juga
berfungsi untuk bernapas atau pertukaran gas.

2. Kaktus
Berbeda dengan teratai dan eceng gondok yang hidup di air, kaktus hidup di daerah
yang kurang air. Oleh karena itu, bentuk adaptasi kaktus berbeda dengan bentuk adaptasi
teratai dan eceng gondok.
Kaktus mempunyai sistem akar yang panjang dan tumbuh menyebar sehingga dapat
menyerap air dan daerah yang luas. Batang kaktus dapat menyimpan air (sukulen) dan daun
kecil berbentuk duri. Bentuk daun demikian berfungsi mengurangi penguapan untuk
menghemat air.

3. Kaki Burung
Bentuk kaki berbagai kelompok burung bermacam-macam, tergantung cara hidupnya.
Misalnya, kaki itik mempunyai selaput yang menghubungkan jari-jari kakinya. Kaki berselaput
seperti ini sesuai untuk hidup di air. Kaki berselaput memudahkan itik berenang dan berjalan di
tanah berlumpur.
Contoh lainnya, burung pelatuk mempunyai empat jari kaki. Dua jari kaki menghadap ke
depan, sedangkan dua jan kaki lainnya menghadap ke belakang. Bentuk kaki seperti ini
membuat burung pelatuk dapat memanjat pohon secara tegak lurus.

4. Paruh Burung
Bentuk paruh burung bermacam-macam tergantung cara hidup dan jenis makanannya.
Misalnya, burung elang mempunyai paruh yang besar, kuat, dan ujung runcing untuk merobek
daging mangsanya.
Bebek mempunyai paruh pipih dan lebar. Bentuk paruh bebek sesuai untuk menjaring
makanan di air. Contoh lainnya, paruh burung kakaktua pendek, kuat, dan melengkung. Paruh
seperti ini sesuai untuk memecah biji-bijian yang merupakan makanannya.

5. Mulut Serangga
Bentuk mulut serangga bermacam-macam. Berbagai bentuk mulut serangga merupakan
hasil adaptasi terhadap jenis makanannya. Misalnya, serangga pemakan daun mempunyai
rahang atas dan bawah yang kuat. Serangga pengisap tidak mempunyai rahang, tetapi
mempunyai alat pengisap. Berdasarkan jenis makanannya, mulut serangga dibedakan menjadi
empat tipe sebagai berikut:

a. mulut penggigit pengunyah, misalnya pada belalang


b. mulut penusuk pengisap, misalnya pada nyamuk
c. mulut penjilat, misalnya pada lalat
d. mulut pengisap, misalnya pada kupu-kupu

Ada beberapa bentuk adaptasi morfologi yang lain. Misalnya, hewan-hewan yang hidup
di daerah dingin memiliki bulu yang tebal untuk melindungi tubuhnya dan pengaruh suhu udara
yang dingin. Perhatikan gigi-gigi kucing dan bandingkan dengan gigi-gigi kambing.

B. ADAPTASI FISIOLOGI
Seperti halnya bentuk morfologi organ tubuh, proses fisiologi di dalam tubuh makhluk
hidup juga disesuaikan dengan lingkungannya. Kemampuan menyesuaikan diri tersebut
merupakan hasil perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang lama. Proses penyesuaian diri
itu sendiri dapat berlangsung secara cepat. Berikut ini adalah beberapa contoh adaptasi
fisiologi yang terjadi pada makhluk hidup.

1. Penyesuaian terhadap Intensitas Cahaya


Jika kita berada di ruang yang gelap atau remang-remang, maka pupil mata kita akan
terbuka lebar. Sebaliknya, jika kita berada di ruang yang terang, maka pupil mata kita akan
menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata merupakan upaya untuk mengatur jumlah
sinar yang masuk ke mata. Sinar yang kekuatannya (intensitasnya) tinggi dapat mengganggu
atau merusak sistem kerja mata. Sebaliknya, jika sinar yang masuk terlalu lemah atau kurang,
maka kita sulit untuk melihat. Proses melihat melibatkan banyak proses fisiologi. Artinya, upaya
mata kita mengatur jumlah sinar yang masuk melalui pupil merupakan proses adaptasi fisiologi.
Adaptasi fisiologi semacam ini merupakan contoh adaptasi yang sifathya reveksibel atau dapat
balik.

2. Penyesuaian terhadap Kadar Oksigen


Jika seseorang yang biasa hidup di daerah pantai berpindah ke daerah pegunungan
yang tinggi (misalnya pada ketinggian lebih dan 2.000 meter di atas permukaan laut), maka
akan terjadi perubahan fisiologi di tubuh orang tersebut. Mula-mula pernapasannya menjadi
lebih cepat. Hal ini merupakan upaya tubuh untuk mencukupi kebutuhan oksigen karena kadar
oksigen di udara pegunungan lebih rendah jika dibandingkan kadar oksigen di daerah pantai.
Dalam jangka waktu yang lebih lama, kondisi ini akan teratasi dengan meningkatnya jumlah
butir-butir sel darah merah (eritrosit) di dalam darah Eritrosit merupakan bagian darah yang
berguna untuk mengangkut oksigen. Semakin banyak jumlah eritrosit,

3. Penyesuaian terhadap Kadar Garam


Ikan air laut menghasilkan urin lebih pekat dibandingkan ikan air tawar. ini disebabkan
kadar garam air laut lebth tinggi daripada kadar garam air tawar. Tingginya kadar garam air laut
menyebabkan ikan air laut kekurangan air. Air dan dalam sel tubuh ikan laut keluar melalui
proses osmosis. Karena kekurangan air, ikan harus banyak minum air laut.

Akibatnya, kadar garam dalam darahnya menjadi tinggi (pekat). Untuk mengurangi
kepekatan cairan tubuhnya, ikan mengeluarkan urin yang pekat pula. Untuk mengimbangi
banyaknya air yang keluar dan tubuhnya, ikan air laut hanva mengeluarkan sedikit urin.

Hal sebaliknya terjadi pada ikan air tawar. Karena cairan di lingkungan lebih encer
daripada cairan di dalam tubuh ikan, air dan lingkungan masuk ke tubuh ikan secara osmosis.
Untuk mengatur keseimbangan osmotik dan ion, rnsang menyerap garam (NaC1). Untuk
membuang kelebihan air, ikan air tawar banyak mengeluarkan urin yang encer. Peristiwa
semacam ini merupakan adaptasi fisiologi ikan terhadap lingkungannya.

C.ADAPTASI TINGKAH LAKU


Adaptasi tingkah laku berhubungan dengan perilaku makhluk hiudp untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Berikut ini akan diuraikan beberapa contoh adaptasi tingkah laku
pada beberapa makhluk hidup

1. Rayap
Di usus rayap terdapat Flagellata penghasil enzim selulase yang dapat mencerna
selulosa. Anak-anak rayap yang baru menetas menjilati dubur induknya untuk mendapatkan
Flagellata tersebut. Rayap dewasa yang berganti kulit memakan kembali kulit yang terkelupas
itu untuk mendapat Flagellata.
Tingkah laku rayap tersebut merupakan contoh adaptasi tingkah laku.

2. Predator
Hewan-hewan predator (karnivor) umumnya mampu bergerak cepat. Mengapa
demikian? Hewan-h ewan karnivor harus bergerak cepat karena mereka harus mengejar dan
menangkap mangsanya. Jika tidak demikian,

3. Kucing
Kucing biasanya mengincar mangsanya, misalnya tikus, cecak, kadal atau yang lain,
dengan cara mendekam. Begitu mangsa mendekat dan lengah, maka kucing tersebut akan
meloncat dan menerkam mangsanya. Tingkah laku demikian merupakan cara untuk
menghemat energi. Peristiwa semacam mi merupakan contoh adaptasi perilaku pada kucing

4. Paus
Paus bukanlah ikan, melainkan hewan menyusui yang hidup di air. Paus bernapas
dengan paru-paru, sehingga paus harus menyembul ke permukaan air untuk bernapas. Pada
saat muncul ke permukaan air, paus mengeluarkan sisa pernapasan dan menghirup udara
untuk disimpan di paru-paru saat menyelam ke dalam air.
Contoh adaptasi tingkah laku lainnya yang dilakukan hewan adalah serangga berbunyi
nyaring untuk memikat pasangannya, migrasi burung ke wilayah lain di belahan dunia karena
pengaruh musim, ikan mujair memasukkan anak-anaknya ke dalam mulut untuk melindunginya
dan gangguan hewan lain, dan ular menjulurkan lidahnya untuk mengenali bau mangsanya.

5. Tumbuhan
Sebagian tumbuhan menunjukkan adaptasi tingkah laku dalam hidupnya. Misalnya, daun
putri malu (mimosa mudica ) segera menutup jika disentuh. Hal tersebut merupakan adaptasi
untuk melindungi diri dari serangan hewan. Dengan menutupnya daun, maka hewan herbivora
sulit membedakan antara ranting berduri dengan daun. Ada tumbuhan yang membelokkan
tubuhnya ke arah datangnya cahaya ini. Merupakan adaptasi tingkah laku terhadap pengaruh
cahaya

Ciri-ciri khusus beberapa jenis hewan


1. Alat pendeteksi benda pada kelelawar
Kelelawar memancarkan bunyi berfrekuensi tinggi melalui mulutnya.bunyi tersebut akan
dipantulkan oleh benda-benda disekitarnya seperti cabang pohon atau serangga. Dengan
mendengar gemanya kelelawar dapat memperkirakan jauhnya tintangan atau makanan.
Kemampuan kelelawa ini disebut ekolokasi.
2. Kaki lengket pada cecak dan tokek
Pada kaki cecak dan tokek terdapat lapisan berupa struktur seperti rambut yang lengket.
Lapisan yang lengket ini memungkinkan cecak dan tokek memanjat di dinding yang tegak
lurus atau berjalan terbalik di atas langit-langin rumah. Hal ini untuk memudahkannya
dalam menankap serangga makanannya.
3. Perubahan warna kulit Lidah panjang dan lengket pada bunglon
Bunglon dapat mengubah warna kulit menyamai sekelilingnya. Kemampaun bunglon ini
disebut mimikri. Selain itu untuk mendapatkan makanan, bunglon menggunakan lidahnya
yang panjang dan lengket. Lidah bunglon panjangnya hampir sepanjang tubuhnya.
4. Punuk pada unta
Punuk unta berisi lemak sebagai tempat penyimpanan cairan. Saat perjalanan jauh unta
menggunakan lemak pada punuknya sebagai sumber energi dan air.
5. Mimiliki misai atau kumis di bibir atas dan bibir bawah
Contoh hewan yang memiliki misai di bibir atas dan bibir bawah adalah ikan lele. Misai ini
digunakan untuk mengenali mangsanya yang bersembunyi di dasar sungai berlumpur
6. Mata dan pendengaran yang tajam pada Burung hantu
Burung hantu menggunakan mata dan telinganya yang sangat tajam dan peka untuk
menemukan mangsanya. Kepala burung hantu dapat berputar 180o.
7. Semburan air Ikan Pemanah
Ikan pemanah hidup di air tawar. Akan tetapi makanan ikan pemanah berupa serangga-
serangga kecil, seperti laba-laba, lalat, dan capung. Untuk mendapatkan makanannya ikan
pemanah menyemburkan tetes-tetes air tepat pada serangga yang bergantung tersebut.
Ketika serangga jatuh dari ranting dan merosot
8. Memiliki kaki berselaput Pada bebek
Kaki berselaput pada bebek memudahkan bebek berenang.
9. Antena pada semut Semut memiliki dua buah antena di kepalanya.
Antena pada semut digunakan untuk menyentuh, membau, dan merasakan getaran bunyi.
Selain itu antena semut juga digunakan untuk berkomunikasi dengan semut lainnya. Semut
mengeluarkan bau yang khusus sebagai tanda bahaya. Semut juga mengeluarkan bau
untuk menunjukkan keberadaan makanannya.
10. Tinta hitam pekat pada cumi-cumi Tinta hitam pekat yang dikeluarkan cumi-cumi adalah
untuk mengelabuhi mangsanya.
11. Kulit berduri pada landak.
Landak memiliki bulu yang keras di bagian atas tubuhnya. Jika tidak sempat melarikan diri,
landak akan menggulung tubuhnya. Bulu kerasnya kemudian mengembang. Seluruh tubuh
landak pun dipenuhi duri tajam.
12. Bunga karang (koral)
Memperoleh makanan dari air yang melewati lubang-lubang halus pada sisi-sisi tubuhnya
Ciri Khusus Pada Tumbuhan
1. Tumbuhan Teratai
Teratai memiliki daun yang lebar yang berfungsi untuk mempercepat penguapan. Batan pohon
teratai berongga tujuannya agar bunga teratai dapat mengapung di air, selain itu batang yang
berongga digunakan untuk bernafas. Bunga teratai memiliki akar yang panjang ini bertujuan
untuk menjaga keseimbangan agar bunga teratai tidak terbalik.
2. Bunga Mawar
Bunga mawar memiliki duri pada batangnya. Duri ini untuk melindungi diri dari musuh.
3. Kantong semar
Tumbuhan kantong semar tumbuh di rawa-rawa. Sebagai tempat tumbuh, kandungan nitrogen di
rawa-rawa sangat kurang, sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan. Untuk
memnuhi kebutuhan nitrogen, tumbuhan kantung semar bergantung pada serangga sebagai
makanannya.
Tanaman kantong semar memiliki kantong di bagian ujung daun. Kantong tersebut sebenarnya
adalah ujung daun yang berubah bentuk. Fungsi kantong ini untuk menangkap hewan, terutama
serangga.
4. Tumbuhan Venus
Sama dengan tumbuhan kantong semar, tumbuhan venus juga memakan serangga. Daun venus
berengsel dan berbulu. Tumbuhan venus memakan serangga untuk memenuhi kebutuhan
nitrogennya.
Tumbuhan pemakan serangga disebut insektivora
5. Bunga Raflesia Arnoldi
Tumbuhan raflesia tidak memiliki klorofil. Tumbuhan ini hidup sebagai parasit pada akar
tumbuhan lain. Raflesia adalah bung terbesar di dunia. Bunga ini mengeluarkan bau seperti
daging busuk (bangkai). Bau busuk itu dimaksudkan untuk menarik lalat, dan lalat juga yang
mmebantu penyerbukan bunga raflessia. Selain itu untuk memandu lalat yang datang bunga ini
memantulkan warna yang sangat cerah.
6. Kaktus
Kaktus memiliki daun yang menyerupai duri ini bertujuan untuk memperkecil penguapan. Kaktus
juga menyimpan air pada batangnya. Kaktus memiliki batang yang tebal untuk mengurangi
penguapan air.
7. Enceng gondok
Memiliki batang yang berongga. Batang berongga ini berisi udara sehingga tanaman enceng
gondok dapat mengapung di air.
8. Putri Malu
Putri malu memiliki daun yang dapat mengatup apabila disentuh. Selain itu putri malu memiliki
batang yang berduri.

CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP PERANANNYA DI LINGKUNGAN

1. Bernapas

Ciri-ciri Makhluk HidupBernapas adalah ciri-ciri makhluk hidup yang paling umum dan yang
paling utama. Bernapas adalah proses menghirup dan mengeluarkan. Seluruh makhluk hidup
pasti bernapas, karena itu adalah salah satu cara untuk bertahan hidup. Meskipun tidak semua
makhluk hidup bernapas dengan cara yang sama.

Proses bernapas akan melibatkan oksigen dan karbondioksida. Bagi manusia, mereka
bernapas dengan menggunakan hidung. Menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida
dengan beberapa proses. Tubuh akan mengalami oksidasi biologi, terjadi pada sel-sel tubuh
yang butuh oksigen. Proses tersebut akan menghasilkan karbondioksida karena terjadi proses
pembakaran zat makanan oleh oksigen. Organ tubuh yang berperan untuk pernapasan adalah
paru-paru.

Pada tumbuhan, proses bernapas dinamakan dengan proses fotosintesis. Pada proses
fotosintesis, karbondioksida akan diolah bersamaan dengan air dan sinar matahari. Proses
tersebut berlangsung di stomata. Akan ada glukosa padat yang dikonsumsi oleh tumbuhan dari
proses itu. Setelah itu oksigen akan dikeluarkan oleh tumbuhan melalui stomata.

Proses pernapasan pada hewan terjadi berbeda-beda. Tergantung jenis hewan dan jenis
lingkungan tempat tinggalnya. Contohnya seperti mamalia yang berpanas menggunakan
hidung dan paru-paru. Berbeda lagi dengan ikan, ikan berpanas menggunakan insang yang
terletak di

2. Membutuhkan Nutrisi

Ciri-ciri Makhluk HidupCiri-ciri makhluk hidup selanjutnya adalah membutuhkan sebuah nutrisi.
Setiap makhluk hidup pasti membutuhkan nutrisi. Nutrisi dari luar tubuh yang masuk ke dalam
tubuh akan diolah dan diproses di dalam tubuh. Pengolahan tersebut akan menghasilkan zat-
zat yang nantinya akan digunakan oleh tubuh. Setelah itu akan dihasilkan sebuah energi atau
tenaga supaya tubuh bisa bekerja secara semestinya.

Nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh meliputi makanan dan minuman. Minuman juga memiliki
peran penting dalam perolehan nutrisi. Minuman atau air akan digunakan tubuh untuk zat
pelarut di dalam tubuh.

Bagi manusia dan hewan, mereka tidak bisa menghasilkan makanan sendiri melalui tubuh.
Akan tetapi, berbeda dengan tumbuhan. Tumbuhan bisa menghasilkan makanan melalui
tubuhnya sendiri.

3. Bergerak

Bergerak yang dimaksud pada ciri-ciri tumbuhan adalah bukan berarti berpindah-pindah
tempat, atau melakukan mobilitas. Hewan dan manusia memiliki sistem gerak. Seperti otot,
sendi, dan tulang yang bisa digunakan untuk bergerak.Hewan dan manusia menggunakannya
untuk bergerak seperti berjalan dan berlari. Berbeda dengan tumbuhan, tumbuhan bergerak
atas reaksi terhadap lingkungan.

Gerak yang terjadi pada tumbuhan pun hanya terjadi pada beberapa bagiannya saja, yaitu
terbatas. Contohnya seperti gerak pada bunga dari kuncup menjadi mekar, ketika tumbuhan
bergerak mencari air atau sinar matahari. Ada beberapa jenis gerak pada tumbuhan, yaitu
Gerakan taksis, Gerak nasti, dan Gerakan tropisme. Gerakan-gerakan tersebut terjadi karena
adanya reaksi hormone pada tumbuhan, contohnya seperti hormone auksin.
4. Bereaksi pada Rangsang atau Iritabilitas

Ciri-ciri Makhluk HidupCiri-ciri makhluk hidup juga akan bereaksi pada rangsang. Dalam hal ini
makhluk hidup memiliki nervous system. Ini adalah kemungkinan makhluk hidup ketika
merasakan sesuatu saat terjadi suatu perubahan yang ada di lingkungan.

Setiap makhluk hidup pasti bisa menanggapi atau menerima suatu rangsangan. Rangsangan
yang dapat dirasakan oleh makhluk hidup seperti bunyi, cahaya, rasa, sentuhan, bau, dan lain-
lain.

Reaksi pada rangsangan yang dapat dirasakan oleh hewan dan tumbuhan terjadi karena
memiliki sebuah sistem khusus. Sistem tersebut ialah sistem saraf, sistem hormon, sistem otot
dan sistem indra. Hal tersebut membuat hewan dan manusia dapat mendengar, mencium,
melihat, menyentuh atau meraba, dan dapat merasakan sebuah rasa.

Berbeda dengan tumbuhan. Tumbuhan tidak memiliki sistem-sistem yang ada pada hewan dan
manusia. Akan tetapi, tubuhan tetap bida mereaksi pada rangsangan. Seperti ketika adanya
cahaya matahari, gaya Tarik bumi, sentuhan, keberadaan zat kimia dan air.

5. Tumbuh dan Berkembang

Ciri-ciri Makhluk Hidup Ciri-ciri selanjutnya yang ada pada makhluk hidup adalah tumbuh dan
berkembang. Setiap makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dan hewan terjadi hampir memiliki kemiripan.
Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi meliputi bertumbuhnya dan perkembangan
tubuh. Seperti bertambahnya tinggi badan manusia dan hewan, bertambahnya berat badan,
volume, dan lain-lain.

Pada hewan dan manusia pertumbuhan dan perkembangan tidak terjadi secara terus menerus,
suatu saat dapat berhenti. Sedangkan pertumbuhan pada tumbuhan tidak terbatas. Selama
tumbuhan masih hidup, maka pertumbuhan dan perkembangan akan terus terjadi.

Pada manusia dan hewan, pertumbuhan dimulai ketika masih menjadi janin. Janin akan keluar
sehingga mengalami perkembangan dan pertumbuhan sedikit demi sedikit. Sedangkan pada
tumbuhan berbeda. Perkembangan dan pertumbuhan tumbuhan dimulai ketika tumbuhan
masih menjadi benih. Kemudian tumbuh dan berkembang hingga tumbuhan tersebut mati.

Pelajari berbagai tumbuhan yang tersebar di seluruh dunia dalam Ensiklopedia Flora Dunia
yang ada dibawah ini. Buku ini dilengkapi dengan penjelasan serta gambar flora yang menarik
agar lebih semangat untuk mempelajarinya.

6. Bereproduksi atau Berkembang Biak

Ciri-ciri Makhluk HidupSetiap makhluk hidup mengalami reproduksi sehingga dapat


berkembang biak. Cara berkembang biak pada setiap makhluk hidup berbeda. Manusia
berkembang biak hanya secara beranak. Akan tetapi, hewan berkembang biak melalui
beberapa cara. Cara-cara tersebut antara lain beranak, bertelur, membelah diri, beranak dan
bertelur dan lain-lain.

Pada manusia, proses reproduksi berawal dari pembuahan sel telur dan berlanjut mengalami
proses fertilisasi. Umumnya proses reproduksi pada hewan sama dengan proses yang terjadi
pada manusia. Sedangkan tumbuhan berkembang biak dengan cara yang berbeda. Tumbuhan
dapat berkembang biak dengan sendirinya atau dengan bantuan manusia.

Proses yang terjadi pada tumbuhan dapat berlangsung secara vegetatif (tidak kawin) dan
generatif (kawin). Contoh secara vegetatif adalah melalui tunas, umbi, geragih, akar tinggal,
spora, atau membelah diri. Sedangkan contoh secara generatif melalui proses penyerbukan.

7. Mengeluarkan Zat Sisa


Ciri-ciri Makhluk HidupSeluruh makhluk hidup akan mengeluarkan zat-zat sisa yang ada di
dalam tubuh. Ketika tubuh sudah mendapatkan nutrisi dan sudah diproses maka akan
menghasilkan zat-zat untuk tubuh. Zat-zat yang sudah tidak terpakai akan dikeluarkan oleh
tubuh. Zat-zat tersebut ada yang memiliki racun.

Hewan dan manusia memiliki cara yang sama untuk mengeluarkan zat-zat sisa. Zat sisa
tersebut dikeluarkan secara dalam bentuk gas, zat cair, dan zat padat. Berbeda dengan
tumbuhan. Tumbuhan mengeluarkan zat sisa melalui stomata.

8. Beradaptasi

Ciri-ciri Makhluk HidupCiri-ciri selanjutnya yaitu makhluk hidup akan beradaptasi. Setiap
makhluk hidup harus bisa beradaptasi terhadap lingkungannya. Adaptasi adalah proses
penyesuaian diri. Proses ini diperlukan untuk menjaga keseimbangan sekaligus bertahan hidup.

Ketika makhluk hidup tidak bisa beradaptasi dengan lingkungannya, ia harus berpindah tempat.
Berpindah ke tempat lain untuk beradaptasi. Jika makhluk hidup tersebut tidak berpindah
tempat tetapi tidak dapat beradaptasi juga, maka ia akan mati.

9. Memerlukan suhu lingkungan tertentu

Ciri-ciri Makhluk HidupSetiap makhluk hidup memerlukan suhu lingkungan tertentu. Suhu
lingkungan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan tubuhnya. Manusia yang hidup di daerah
pegunungan akan berbeda dengan manusia yang hidup di daerah pesisir pantai.

Begitu pula dengan hewan. Contohnya seperti beruang kutub yang tinggal di daerah kutub
dengan suhu rendah atau dingin. Jika beruang kutub ditempatkan di lingkungan dengan suhu
hangat pasti tidak dapat bertahan. Tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab, akan memiliki
daun yang berbeda yaitu tipis dan lebar seperti tumbuhan semanggi.

10. Mengalami Metabolisme

Ciri-ciri Makhluk HidupProses metabolisme pada tubuh yang menjadi ciri-ciri makhluk hidup
sedikit berhubungan dengan bernapas. Hal ini karena pada proses metabolisme tubuh,
diperlukan oksigen untuk bermetabolisme. Oksigen dihasilkan melalui proses bernapas.

Selain oksigen, bahan dasar yang dibutuhkan saat melakukan metabolisme adalah substrat.
Substrat adalah nutrisi yang berasal dari zat makanan atau zat minuman. Pada proses
metabolisme ini, zat-zat makanan yang masuk ke dalam tubuh dan dicerna akan dipecah. Zat
tersebut akan mengalami berbagai macam proses. Setelah itu akan terbagi menjadi berbagai
macam energi dan senyawa untuk tubuh.

PENYAKIT PADA MATA

Jenis Kelainan pada Mata

1. Rabun Jauh

Rabun jauh atau miopia adalah kondisi ketika mata tampak samar melihat benda jarak jauh.
Kelainan ini umumnya disebut dengan kelainan mata minus.

Rabun jauh umumnya disebabkan oleh faktor genetik atau kebiasaan menonton sesuatu dalam
jarak dekat. Untuk mengatasi rabun jauh, diperlukan penggunaan kacamata berlensa cekung,
lensa kontak, atau operasi laser mata (LASIK).

2. Rabun Dekat

Rabun dekat adalah kebalikan dari rabun jauh, yaitu ketika mata tampak samar melihat objek
dari jarak dekat.

Umumnya disebabkan faktor genetik dari orang tua yang menderita rabun dekat dan kebiasaan
melihat benda yang jauh.
Penanganan rabun dekat bisa dengan menggunakan kacamata cembung, lensa kontak, dan
operasi laser mata.

3. Rabun Senja

Rabun senja adalah kelainan mata yang terjadi saat seseorang tidak bisa melihat dengan baik
dalam pencahayaan yang minim, di tempat gelap, atau di malam hari.

Beberapa penyebab rabun senja yang masih dapat diatasi oleh dokter, kok. Rabun senja ini
termasuk katarak, kekurangan vitamin A dan ada kaitannya dengan rabun dekat.

Namun hingga saat ini, belum ada penyembuhan untuk kasus rabun senja yang dialami sejak
lahir karena kelainan genetik.

4. Astigmatisme

Astigmatisme merupakan kelainan mata yang disebabkan oleh melengkungnya kornea atau
lensa mata yang tidak rata.

Kondisi ini mengakibatkan perubahan letak jatuhnya cahaya pada retina, sehingga
menyebabkan penglihatan menjadi samar atau berbayang. Astigmatisma biasanya terjadi
karena faktor keturunan (genetik).

5. Buta Warna

Penderita kelainan ini dinyatakan mengalami buta warna jika tidak dapat melihat warna tertentu
atau tidak mampu membedakan satu warna dengan warna yang lain.

Biasanya penderita buta warna tidak bisa membedakan warna merah hijau, merah dan pink,
atau kuning dengan pink.

Kondisi ini terjadi ketika sel kerucut atau sel warna dalam mata tidak bekerja normal. Umumnya
buta warna diderita sejak lahir, tapi buta warna juga dapat terjadi di usia dewasa akibat
pengaruh obat-obatan atau dampak penyakit tertentu.

6. Glaukoma

Glaukoma adalah penyakit gangguan saraf penglihatan yang disebabkan meningkatnya


tekanan di dalam bola mata.

Peningkatan tekanan ini diduga terkait dengan tekanan darah tinggi, adanya sumbatan di
saluran air mata, atau penggunaan obat mata tertentu secara berlebihan.

7. Konjungtivitis

Konjungtivitis atau sering disebut pink-eye (mata pink/mata merah) merupakan kelainan mata
yang terjadi karena peradangan pada konjungtiva, yaitu selaput tipis yang melapisi bola mata
dan kelopak mata bagian dalam).

Penyakit ini biasanya disebabkan infeksi bakteri, virus, alergi, hingga paparan asap rokok, debu
atau barang kosmetik tertentu.

Oleh sebab itu, untuk mencegah konjungtivitis, biasakan mencuci tangan dengan baik, ya.
Sebab kebiasaan mengucek mata dengan tangan kotor bisa sangat berbahaya.

8. Katarak

Katarak adalah kelainan mata yang terjadi akibat penumpukan protein tertentu pada lensa mata
yang menyebabkan penglihatan samar.
Tumpukan protein ini dapat terjadi akibat proses penuaan, radiasi sinar ultraviolet, diabetes,
obesitas, cedera mata, atau bisa juga faktor bawaan dari lahir. Katarak ini bisa disembuhkan
dengan cara operasi.

GAYA

Gaya adalah tarikan atau dorongan

Gaya dapat mempengaruhi perubahan gerak, posisi atau perubahan bentuk benda. Gaya
merupakan bagian yang tidak dapat terlepas di dalam kehidupan manusia sehari-hari. Gaya
dapat dimulai dari berbagai hal, Seperti pergerakan tubuh, memindahkan barang sampai
melakukan sebuah pekerjaan. Dapat dikatakan bahwa gaya adalah sesuatu yang selalu
mengiringi aktivitas manusia.

Berdasarkan prinsip Newton pertama, benda yang masih diam atau bergerak dengan laju
seragam di dalam garis lurus, akan tetap dalam keadaan seperti itu. Sampai adanya sebuah
gaya yang diterapkan kepadanya.

Hukum kedua, mengatakan bahwa saat gaya eksternal bekerja pada tubuh akan
menghasilkan percepatan. Percepatan atau perubahan kecepatan tubuh di dalam arah gaya.
Besarnya percepatan tersebut akan berbanding lurus dengan besarnya gaya luar. Serta akan
berbanding terbalik dengan jumlah materi yang ada di dalam benda.

Hukum ketiga Newton, menyatakan bahwa saat suatu benda diberikan sebuah gaya dari
benda lain, maka kedua benda akan memberikan gaya. Gaya tersebut sama dengan gaya
benda pertama. Prinsip aksi serta reaksi ini akan menjelaskan sesuatu. Menjelaskan mengapa
sebuah gaya akan cenderung mengubah bentuk benda. Terlepas dari apakah gaya tersebut
akan menyebabkan benda tersebut bergerak atau tidak.

Sifat-sifat Gaya
Berikut ini adalah beberapa sifat dari gaya. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Gaya dapat mengubah bentuk benda
Sifat ini adalah salah satu sifat gaya yang utama. gaya dapat mengubah bentuk benda atau
sebuah objek tertentu. Contohnya seperti pada tanah liat. Melalui gaya, tanah liat bisa dijadikan
sebuah bentuk. Itu adalah contoh sifat gaya dalam mengubah bentuk benda.

2. Gaya dapat mengubah arah benda


Tidak hanya bentuk benda, gaya juga dapat mengubah arah benda. Gaya dapat mengubah
arah benda yang bergerak. Benda yang bergerak dapat berubah kea rah lain melalui gaya.

Contohnya seperti permainan sepak bola. Ketika seseorang menendang bola ke arah kipper,
kipper dapat mengubah kembali arah bola tersebut. Melalui gaya tendangan, kipper dapat
membuat bola menjauh dari gawang dan dirinya.

3. Gaya dapat mengubah benda yang diam menjadi bergerak


Sifat dari gaya berikutnya adalah dapat mengubah benda yang diam menjadi bergerak.
Contohnya seperti benda-benda di sekitar kita. Seperti sebuah meja yang diam. Melalui gaya
tarikan atau dorongan, meja tersebut dapat berubah menjadi bergerak.

4. Gaya dapat mengubah benda bergerak menjadi benda yang diam


Sifat gaya kali ini adalah sifat sebaliknya dari poin sebelumnya. Melalui gaya, benda yang
bergerak dapat menjadi diam. Contohnya seperti permainan baseball. Ketika seseorang
menangkap bola, maka bola yang semula bergerak menjadi diam. Inilah salah satu contoh sifat
gaya dapat mengubah benda yang bergerak menjadi benda yang diam.
5. Gaya dapat mengubah kecepatan gerak benda
Sifat gaya yang kelima adalah dapat mengubah kecepatan pada gerak benda. Melalui gaya,
benda yang bergerak dapat diatur batas kecepatannya. Bisa dibuat melambat atau bahkan
lebih cepat.

Contohnya seperti sedang mengendarai mobil. Melalui gaya, mobil bisa diatur kecepatannya.
Mobil bisa berjalan dengan sangat cepat maupun sangat lambat. Semua itu tergantung pada
gaya yang diberikan oleh orang yang menyetir mobil.

Jenis-jenis Gaya
Terdapat beberapa jenis gaya. Jenis-jenis gaya tersebut dibagi lagi menjadi gaya sentuh dan
gaya tak sentuh. Gaya sentuh adalah jenis gaya yang terjadi ketika sumber gaya tersebut
tersentuh. Maksudnya adalah sumber dari gaya tersebut bersentuhan langsung dengan objek
yang akan menerima gaya tersebut.

Contoh dari gaya sentuh antara lain gaya otot, gaya gesek dan gaya pegas. Sedangkan gaya
tak sentuh adalah jenis gaya yang terjadi ketika sumber gayanya tidak bersentuhan.
Maksudnya adalah sumber dari gaya tersebut tidak mengalami sentuhan langsung dengan
objek yang menerima gaya itu. Contoh dari gaya tak sentuh adalah gaya gravitasi, gaya magnet
dan gaya listrik.

Macam-macam Gaya
Berikut ini adalah penjelasan dari macam-macam gaya yang ada:

1. Gaya normal
Gaya normal adalah sebuah gaya reaksi yang timbul saat sebuah benda diletakkan. Posisi
benda tersebut tegak lurus di atas permukaan yang bidang. Besarnya gaya normal yang terjadi
pada sebuah benda ditentukan oleh besar gaya lain.

Gaya tersebut juga bekerja pada benda di saat yang bersamaan. Contohnya seperti buku-buku
yang bertumpu di suatu permukaan. Maka permukaan tersebut akan mengerahkan gaya ke
arah atas pada buku itu.

Tujuannya adalah untuk menopang bobo dari buku-buku. Terkadang, gaya normal yang
diberikan secara horizontal antara dua benda yang satu sama lainnya saling bersentuhan.
Contoh, seseorang yang sedang bersandar ke arah dinding.

Maka dinding tersebut akan mendorong orang yang bersandar tersebut. dorongan yang
diberikan akan dilakukan secara horizontal. Itu adalah contoh dari gaya normal.

2. Gaya Otot
Gaya otot adalah jenis atau macam gaya yang dimiliki oleh makhluk hidup yang memiliki otot.
Gaya otot ini timbul karena adanya sebuah koordinasi. Koordinasi tersebut terjadi di antara
struktur otot dan rangka tubuh.

Gaya otot masuk ke dalam kelompok gaya sentuh. Contohnya ketika ada seseorang yang
mengangkat beban. Untuk dapat mengangkat beban, otot yang ada di dalam tubuh akan
berkoordinasi.

Hal itulah yang dapat membantu seseorang dapat mengangkat beban tersebut. Otot-otot di
dalam tubuh akan berkoordinasi. Hal itu akan membuat tangan dapat bergerak sehingga beban
yang ada akan terangkat.
3. Gaya pegas
Gaya pegas merupakan gaya yang dihasilkan oleh sebuah pegas. Pegas yang dimaksud disini
adalah pegang yang memiliki sifat elastis. Gaya pegas dapat muncul karena pegas tersebut
bergerak.

Seperti merenggang atau merapat. Itu membuat bentuknya dapat kembali seperti semula
setelah terjadinya gaya tersebut. Contohnya seperti orang yang sedang memanah. Ketika
hendak memanah, seseorang akan mengeluarkan gaya berupa menarik anak panas. Anak
panah tersebut tentu akan merenggang dan memunculkan gaya.

4. Gaya gravitasi
Gaya gravitasi merupakan macam-macam dari gaya tarik. Gaya gravitasi ini akan menarik pada
keseluruhan benda bermassa. Tarikan tersebut akan mengarah ke permukaannya.

Contoh yang paling sederhana adalah gaya gravitasi terhadap bumi. Seandainya tidak ada
gaya gravitasi bumi, seluruh benda yang ada di bumi tentu akan melayang. Hal itu sama seperti
di luar angkasa. Maka dari itu, bumi menarik semua benda-benda yang ada sehingga benda
tersebut mengarah pada permukaan bumi.

5. Gaya gesek
Gaya gesek adalah mecam-macam gaya yang muncul karena ada sebuah sentuhan. Sentuhan
tersebut terjadi secara langsung di antara dua permukaan benda. Gaya gesek memiliki arah
yang selalu berlawanan.

Arah gaya gesek akan berlawanan dengan arah benda tersebut bergerak. Adapun besar atau
kecilnya gaya gesek akan ditentukan oleh permukaan benda. Seperti halusnya atau kasarnya
permukaan benda.

Semakin halus permukaan benda, maka gaya gesekan yang muncul akan semakin kecil.
Sebaliknya, semakin kasar permukaan benda, maka gaya gesekan yang muncul akan semakin
besar. Gaya gesekan juga dibagi menjadi dua, yaitu gaya gesek kinetik dan gaya gesek statis.

6. Gaya listrik
Gaya listrik adalah jenis gaya yang berasal dari benda dengan muatan listrik. Benda-benda
yang bermuatan listrik tersebut akan menghasilkan medan listrik. Contohnya seperti sebuah
kipas angin. Melalui aliran listrik, maka kipas angin dapat menjadi energi gerak yang kemudian
akan berputar.

7. Gaya magnet
Macam-macam gaya selanjutnya adalah gaya magnet. Gaya magnet adalah konsekuensi dari
adanya gaya elektromagnetik. Salah satu dari empat gaya pada dasar alam.

Gaya magnet disebabkan karena sebuah gerakan muatan. Dua benda yang di dalamnya
mengandung muatan dengan arah yang sama dalam bergerak. Kedua benda tersebut masing-
masing memiliki gaya tarik magnet .

Demikian pula, benda-benda yang bermuatan gerak ke arah berlawanan akan memiliki gaya
tolak pada masing-masingnya. Besarnya gaya magnet antara kedua benda tersebut tidak
menentu. Tergantung pada seberapa jauh jarak kedua benda tersebut. arah gaya juga
tergantung pada arah gerak relatif pada muatan di dalam setiap kasus.

CONTOH KASUS PENERAPAN HUKUM NEWTON PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Sebagai disiplin ilmu, hukum newton tentu dapat kita temukan dalam dalam kehidupan sehari-
hari penerapannya. Berikut ini contoh kasus hukum newton 1, 2, dan 3 yang perlu diketahui:
Penerapan Hukun Newton 1
Contoh kasus pada penerapan Hukum Newton 1 adalah ketika naik mobil yang bergerak cepat
lalu tiba-tiba direm, maka penumpang di kursi mobil akan otomatis terdorong ke depan.
Sebaliknya, saat mobil berjalan pelan lalu tiba-tiba digas mendadak maka penumpang di kursi
mobil dalamnya akan terdorong ke arah belakang.

Contoh Newton 1 lainnya saat meletakan sebuah koin di atas kain, kemudian kain ditarik
dengan cepat, maka koin tersebut akan tetap berada di tempat asalnya.
Hukum ini sudah dibuktikan oleh para astronot saat berada di luar angkasa mencoba
mendorong sebuah pensil (pensil mengambang karena tidak ada gaya gravitasi), maka pensil
tersebut bergerak lurus dengan kecepatan yang tetap, kemudian baru berhenti bergerak
setelah menabrak dinding pesawat luar angkasa. Hal ini terjadi karena di luar angkasa tidak
ada udara, sehingga tidak menimbulkan adanya gaya gesek yang menghambat pensil tersebut
untuk bergerak.

Contoh Penerapan Hukum Newton 2


Contoh kasus pada penerapan Hukum Newton 2 adalah terlihat saat mencoba melempar batu
secara vertikal ke atas. Pada awalnya batu akan melaju dengan kecepatan konstan ke atas,
kemudian akan melambat dan berhenti karena adanya gaya gravitasi. Batu itu akan turun ke
permukaan bumi dengan kecepatan dari massa batu ditambah dengan gaya gravitasi yang
mempengaruhi percepatan geraknya.
Contoh lainnya saat memiliki sebuah mobil mainan, kemudian coba tarik mobil mainan itu ke
belakang, maka mobil mainan tersebut akan mulai bergerak. Semakin kuat menarik mobil
mainannya, maka akan semakin cepat mobil itu bergerak ke depan. Jadi dapat dikatakan
bahwa hukum newton 3 menunjukan semakin besar gaya yang diberikan pada benda, maka
percepatan benda juga akan semakin besar.
Kemudian jika mencoba memberi beban pada mobil mainan tersebut, maka gerak mobil
tersebut semakin melambat. Jadi dapat dikatakan pula bahwa semakin besar massa suatu
benda, maka juga akan mempengaruhi kecepatan benda tersebut menjadi lebih kecil.

Contoh Penerapan Hukum Newton 3


Contoh kasus pada penerapan Hukum Newton 3 adalah saat mencoba memukul paku dengan
palu, maka palu sebagai benda yang memberi gaya aksi dan menghasilkan gaya dari paku
yang merupakan gaya reaksi dari pemukulan melalui palu tersebut.
Contoh lainnya dari Hukum 3 adalah saat mendayung perahu di air. Saat menggerakkan
dayung ke arah belakang, maka perahu akan bergerak ke depan. Begitupun sebaliknya, jika
mendayung kea rah depan, maka perahu akan bergerak mundur. Hal ini terjadi karena
ada gaya aksi yang diberikan lewat dayung untuk memberi gaya aksi, sehingga perahu akan
memberikan gaya reaksi yang sama besar dengan arahnya yang berlawanan.

Unsur-Unsur Dalam Hukum Newton


Dalam praktiknya, hukum ini juga melibatkan kajian ilmu fisika yang lebih luas yang
dipertemukan menjadi teori baru untuk menghasilkan persamaan tertentu. Berikut ini unsur-
unsur dalam hukum newton yang perlu diketahui:
1. Gaya
Gaya adalah bentuk tarikan atau dorongan yang mengarahkan sebuah benda tertentu terhadap
benda yang lainnya. Dalam MKS, satuan gaya adalah Newton ( N ), dan dalam cgs adalah
dyne. Gaya bisa dihitung langsung menggunakan neraca pegas. Sedangkan besarnya gaya
yang dihitung akan ditunjukkan oleh jarum penunjuk yang ada pada neraca pegas tersebut.
Gaya kemudian dibedakan menjadi dua, yakni gaya sentuh dan tak sentuh. Gaya Sentuh
adalah bentuk gaya yang bekerja pada benda karena adanya sentuhan. Contoh gaya sentuhan
yang bisa kita temukan adalah gaya otot dan gaya gesek. Sedangkan Gaya Tak Sentuh adalah
gaya yang bekerja pada benda tanpa adanya sentuhan pada benda tersebut, misalnya pada
gravitasi bumi dan gaya listrik yang bisa membuat gaya benda tanpa menyentuhnya.
Berikut ini jenis-jenis gaya yang perlu diketahui kaitannya dengan hukum newton:
 Berat Benda (w)
Berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada benda tertentu dengan rumus w = m.g
Keterangan m = massa benda, g = percepatan gravitasi bumi (g = 10 m/s2 )
 Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya kontak atau gaya sentuh yang bekerja dengan arah tegak lurus pada
bidang sentuh tertentu jika dua benda tersebut saling bersentuhan
 Gaya Gesek (f)
Gaya gesek adalah bentuk gaya yang berlawanan arah dengan gerak benda tertentu, yakni ada
dua jenis gaya gesekan, seperti gaya gesekan kinetis dan gaya gesekan statis. Gaya gesekan
kinetis (fk) adalah gaya gesekan yang timbul saat benda sedang bergerak, sedangkan gaya
gesekan statis (fs) adalah ketika benda sedang diam.
Dalam praktiknya gaya gesekan ada yang merugikan, seperti gesekan antar permukaan mesin,
mesin cepat aus, gesekan udara dengan mobil, laju mobil terhambat. Sedangkan contoh gaya
gesekan yang menguntungkan seperti yang terjadi pada gaya gesekan antara alas kaki dengan
jalan agar orang tidak mudah terpeleset saat berjalan dan gesekan jalan dengan permukaan
ban motor agar ban tidak slip ketika berjalan.
 Tegangan Tali (t)
Tegangan tali adalah bentuk gaya tegang yang bekerja pada ujung-ujung tali. Kemudian gaya
tegang pada kedua ujungnya tali tersebut sama besar dan beratnya akan diabaikan.
2. Kelajuan Dan Kecepatan
Dalam kajian ilmu fisika, kelajuan dan kecepatan memiliki arti yang berbeda, yakni kelajuan
adalah cepat lambatnya benda bergerak yang memiliki besaran skalar atau nilai pada jarak
tertentu terhadap waktu tempuh. Sedangkan kecepatan adalah cepat lambatnya perubahan
posisi atau perpindahan benda pada waktu tempuh tertentu dengan besaran vektor, yakni
memiliki nilai dan arah.
Jadi akan salah besar jika menyamakan kelajuan dan kecepatan dalam ilmu fisika. Dalam
persamaan rumusnya kelajuan berarti jarak dibagi waktu, sedangkan kecepatan adalah
perpindahan dibagi waktu. Pada hukum newton, kelajuan dan kecepatan digunakan semua
karena hukum ini berkaitan dengan benda yang bergerak yang pasti memiliki kelajuan atau
percepatan.
3. Massa Dan Berat
Massa adalah sifat dari benda itu sendiri, yaitu ukuran kelembaman sebuah benda atau “jumlah
zat’-nya. Sedangkan berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada sebuah benda tertentu
untuk bergerak. Contohnya ketika sebuah batu dibawa ke bulan, maka akan tetap menjadi batu
dengan ukuran yang sama. Bedanya adalah beratnya alias gaya gravitasi yang bekerja pada
batu tersebut akan berkurang karena di bulan tidak ada gravitasi.
Hubungan antara massa dan berat dapat ditunjukan dari suatu benda dengan massa tertentu
yang jatuh bebas ke bumi hanya akan dipengaruhi oleh satu gaya, yakni gaya tarik bumi atau
gaya gravitasi. Hal ini kemudian disebut berat W dari benda. Itulah sebabnya F = m a
memberikan hubungan F = W, a =g dan m; menjadi w=mg. Jadi g=10 m/s 2 di bumi, maka 1 kg
benda beratnya 10 N di bumi.
Pengertian Gaya Magnet – Apakah pernah menjumpai benda-benda yang bermagnet?
Berbicara tentang benda-benda yang bermagnet pasti melekat sesuatu benda yang bisa saling
menempel. Hal tersebut bisa terjadi karena dalam benda magnet tersebut memiliki gaya
magnet yang dapat saling bereaksi. Dalam kajian ilmu fisika, gaya magnet adalah satu teori
yang mungkin jumpai sejak di bangku SMP.
Nah, jadi perlu mengenal dan memahami lebih jauh tentang gaya magnet karena selain
berkaitan dengan mata pelajaran di sekolah kita akan banyak menemukan contoh gaya magnet
dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini penjelasan tentang pengertian, sifat, manfaat, dan
contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.

PENGERTIAN GAYA MAGNET


Magnet adalah salah satu elemen yang memiliki kemampuan untuk menarik elemen lain di
sekitarnya yang memiliki sifat-sifat khusus untuk menghasilkan reaksi gaya. Jadi setiap magnet
pasti memiliki gaya yang bersifat kemagnetan untuk menarik benda-benda lain di sekitarnya.
Dari berbagai jenis gaya, ada gaya magnet yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari,
contohnya peniti yang menempel pada magnet.
Jadi, gaya magnet adalah bentuk gaya yang memiliki kemampuan menarik benda berbahan
khusus yang ditimbulkan akibat adanya magnet di dalamnya. Magnet memiliki kemampuan
untuk menolak benda sekaligus bisa menarik dan mempertahankan benda lain tersebut tetap
menempel. Magnet akan menarik benda magnetis, sedangkan benda yang tidak dapat ditarik
adalah benda tidak magnetis atau juga disebut dengan diamagnetik.
Gaya magnet merupakan salah satu bagian dari gaya elektromagnetik, dimana empat gaya
lainnya menjadi gaya dasar alam yang disebabkan oleh gerakan- gerakan muatan. Karena
magnet hanya menarik benda khusus, maka magnet juga bisa tidak bekerja atau tidak bergaya
sama sekali, atau bahkan bisa terjadi penolakan pada beberapa benda khusus pada magnet.
Dalam hal ini akan terjadi Tarik menarik jika mengandung muatan dengan arah gerak yang
sama.
Sedangkan akan bergerak berlawan arah jika memiliki gaya tolak diantara dua benda tersebut.
Hal ini dianggap sebagai bentuk energi Tarik dan tolak yang ada di antara kutub magnet dan
partikel gerak yang bermuatan listrik. Muatan gerak ini kemudian akan menciptakan medan
magnet yang berinteraksi untuk menimbulkan magnet.

Sifat Gaya Magnet


Berdasarkan penjelasan pengertian gaya dan magnet di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa
gaya magnet juga memiliki sifat-sifat yang menandai gejala gaya magnet. Berikut ini sifat-sifat
gaya magnet yang perlu ketahui:
1. Memiliki Medan Magnet
Dalam praktiknya, gaya magnet memiliki medan magnet yang merupakan daerah sekitar
sumber magnet yang masih terpengaruh gaya magnet benda tersebut. Kekuatan yang dimiliki
gaya magnet pada medan magnet tidaklah sama karena semakin ke luar medan magnet akan
semakin lemah.
2. Dapat Menembus Benda
Gaya yang dihasilkan magnet dapat menembus partikel benda non magnetic meskipun
terhalang oleh benda lain sekalipun. Daya tembus magnet juga bisa hilang jika penghasilan
tersebut terlalu tebal dan mengalahkan kekuatan gaya magnet yang tidak sepadan.
3. Memiliki Gaya Tolak dan Gaya Tarik
Magnet memiliki gaya tarik sekaligus kaya tolak karena memiliki dua kutub, yakni kutub utara
dan selatan. Jika kutub kedua didekatkan yang sama maka akan tolak menolak, sebaliknya jika
didekatkan dengan kutub yang berbeda maka akan saling Tarik menarik.
4. Hanya Menarik Benda Tertentu Disekitarnya
Karena memiliki medan magnet maka magnet hanya bisa menarik benda-benda yang ada di
sekitarnya saja. Jarak magnet dapat menarik lain juga bergantung pada besar magnet yang
juga dapat menciptakan medan magnet yang lebih besar.
5. Sifat Kemagnetan Dapat Melemah
Gaya magnet juga bisa melemah karena memiliki medan magnet dan memiliki kekuatan
magnet tertentu. Medan magnet akan semakin rapat jika didekatkan ke magnet, sebaliknya
medan magnet akan memudar jika semakin dijauhkan dari magnet tersebut.

Jenis-Jenis Magnet
Dari sifat-sifat yang dimiliki magnet di atas, maka magnet memiliki beberapa jenis bahan yang
bisa menghasilkan gaya magnet berbeda-beda. Berikut ini jenis-jenis magnet yang perlu
ketahui:
1. Ferromagnetik Atau Bahan Magnetik
Ferromagnetik adalah salah satu bentuk benda yang bisa ditarik dengan kuat oleh magnet atau
memiliki gaya magnet yang sangat kuat. Apabila jenis benda ini berada di dekat magnet maka
akan tertarik dengan benda magnet tersebut. Saking kuatnya gaya magnet pada ferromagnetik,
bahan ini juga dapat dijadikan suatu magnet itu sendiri. Contoh benda berbahan magnetic atau
ferromagnetic ini adalah besi, nikel, baja, dan kobalt.
2. Paramagnetik
Paramagnetik adalah salah satu bahan nonmagnetik namun masih tetap bisa ditarik oleh
magnet meskipun memiliki gaya magnet yang lemah. Benda berbahan paramagnetik memiliki
elektron yang tidak berpasangan bebas sehingga tidak bisa menyelaraskan momen magnetnya
ke segala arah. Itulah sebabnya kekuatan magnetnya sangat lemah dihadapan medan magnet
eksternal sekalipun. Momen magnet ini akan cenderung menyesuaikan diri searah dengan
medap yang sudah diterapkan, sehingga bisa lebih memperkuatnya. Contoh benda berbahan
paramagnetik ini adalah Oxygen, Mangan, Alumunium, Platinum, Lithium, dan sebagainya.
3. Diamagnetik
Diamagnetik adalah bahan non magnetik yang menolak magnet. Itu artinya benda berbagai
diamagnetic tidak dapat ditarik oleh magnet sama sekali meskipun letaknya berada dekat
dengan magnet yang sangat kuat. Diamagnetik adalah bahan yang tidak memiliki elektron yang
tidak saling berpasangan.
Hampir semua material itu memiliki bahan diamagnetik sehingga memiliki kecenderungan
melawan medan magnet yang ada. Material tersebut pun akhirnya ditolak oleh medan magnet.
Contoh benda berbahan non magnetik atau diamagnetik ini adalah seng, merkuri, emas, dan
sebagainya.
Dari jenis-jenis magnet diatas, magnet kemudian dibedakan menjadi beberapa macam bentuk
seperti berikut ini:
 Magnet batang berbentuk seperti batangan atau balok atau kubus
 Magnet silinder berbentuk seperti tabung panjang
 Magnet jarum berbentuk seperti jarum kompas dengan kedua ujung atau kutub magnet
yang lebih runcing
 Magnet U (magnet ladam) berbentuk menyerupai tapal kuda atau seperti bentuk huruf U
 Magnet cincin berbentuk bulat seperti cincin
 Magnet keping berbentuk seperti kepingan logam

MANFAAT GAYA MAGNET


Perlu ketahui bahwa kajian ilmu fisika terkait gaya magnet dapat kita jumpai dengan mudah di
sekitar lingkungan pemanfaatannya. pasti sudah tidak saing dengan manfaat gaya magnet
karena bisa menjumpainya dalam kebutuhan sehari-sehari. Berikut ini manfaat gaya magnet
dalam kehidupan sehari-hari yang perlu ketahui agar bisa memanfaatkannya dengan maksimal:
1. Menarik Benda Lain
Magnet memiliki manfaat utama adalah menarik benda lain terutama benda-benda yang
memang berbahan khusus, seperti baja dan besi. Gaya magnet ini bisa dimanfaatkan untuk
industri besi untuk memudahkan besi dari satu ke tempat lain menggunakan katrol besi dengan
gantungan besar yang terbuat dari magnet bisa menarik benda berbahan besi.
2. Pembangkit Tenaga Listrik
Magnet dapat digunakan untuk mendukung pembangkitan tenaga listrik dalam skala kecil sampai skala
besar sekalipun. Contoh magnet dapat membangkitkan tenaga listrik dalam skala kecil adalah magnet
yang ada di dinamo sepeda yang bermanfaat untuk memancarkan lampu sepeda. Contoh dalam skala
besar adalah pada generator pembangkit listrik yang membutuhkan gaya magnet yang besar.

3. Penunjuk Arah
Magnet dapat dimanfaatkan untuk petunjuk arah karena memiliki dua kutub, yakni kutub utara
dan kutub selatan. Sifat magnet tersebut dapat digunakan dalam bentuk magnet buatan dengan
ciri- ciri menyerupai jarum yang akan menunjuk kearah utara dan selatan. Salah satu manfaat
magnet sebagai penunjuk arah dapat kita temukan pada benda kompas yang akan
mengarahkan jarum jam ke arah kutub magnet.
4. Sebagai Pengubah Getaran Menjadi Suara
Magnet juga dapat bermanfaat sebagai pengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Salah
satu contoh pemanfaat magnet ini bisa kita temukan pada alat-alat pengeras suara seperti
speaker atau headset. Di dalam alat-alat tersebut pasti terdapat magnet yang merupakan jenis
magnet buatan. Itulah sebabnya bagian sisi headset jika dipertemukan satu sama lain akan
saling tolak menolak karena kutub magnet keduanya adalah sama.
5. Sebagai Parekat Pada Mekanisme Penutupan
Magnet dapat bekerja untuk perekat pada mekanisme penutupan yang diaplikasikan dengan
mekanisme seperti pada penutup tas atau dompet dan pada penutup pintu kulkas. Cara kerja
gaya magnet tersebut adalah pada bagian kutub magnet akan dihadapkan pada kutub magnet
yang berbeda jenis sehingga pertemuan keduanya dapat saling tarik menarik dan berhasil
menciptakan mekanisme penutupan yang efektif dan efisien.
6. Alat Ukur Listrik
Magnet dapat diterapkan dalam alat ukur listrik seperti amperemeter atau voltmeter. Pada alat
tersebut membutuhkan magnet untuk memainkan arah gaya magnet atau medan magnet
dengan lilitan kawat dengan bagian tengahnya terdapat magnet. Cara kerja gaya magnet pada
alat pengukur listrik tersebut adalah akan menghasilkan arah yang dapat memutar kumparan
dan kemudian akan ditahan oleh pegas agar kumparan tidak bergerak. Sehingga petunjuk
ukuran akan menyimpang dan sesuai dengan arus listrik yang melaju.
7. Produk Motor Listrik
Magnet juga dapat bermanfaat untuk produk teknologi seperti motor listrik yang menggunakan
energy listrik yang kemudian diubah menjadi gerak. Di dalam material motor listrik pada
komponen kumparan kawat yang melilit magnet. Komponen tersebut akan menghasilkan gaya
magnet yang berlawanan arah, sehingga komponen kumparan tersebut akan berputar sesuai
porosnya dan akhirnya menghasilkan gerakan.
8. Untuk Menemukan Jarum
Magnet bisa manfaatkan untuk menemukan jarum yang mungkin saja jatuh di tempat yang
susah untuk dijangkau. Karena ukurannya yang kecil membuat jarum sulit ditemukan jika
hilang. Selain itu ujung jarum yang runcing dapat berbahaya jadi harus segera ditemukan jika
jatuh atau hilang.
9. Kereta Api Maglev
Penemuan modern tentang kereta api maglev atau magnetic levitation sempat heboh dan
popular di masanya. Kereta api tersebut bergerak di atas rel magnet yang artinya
menggunakan gaya magnet pada sisi kutub magnet yang saling tolah menolak jika sejenis.
Sehingga kereta dapat berjalan di atas rel magnet dengan kecepatan yang lebih daripada
kecepatan kereta biasanya.
CONTOH GAYA MAGNET DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Setelah mengetahui manfaat magnet, bisa menyimak contoh-contoh benda yang menggunakan
gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini penjelasan detail cara kerja gaya magnet
pada benda-benda yang mungkin saja sering temukan sehari-hari:
1. Kompas
Kompas adalah salah satu benda yang menggunakan magnet dalam melakukan fungsinya
untuk menunjukan arah mata angin. Kompas memiliki jarum yang bisa dengan bebas berputar
dan kemudian akan selalu mengarah ke utara dan selatan. Nah gerak jarum itulah yang
menggunakan gaya magnet untuk bisa menunjukan kutub selatan dan utara.
2. Pemindai MRI
Pemindai Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah bentuk teknik pencitraan medis yang
banyak digunakan oleh pusat diagnostic di dunia. Pemindai MRI ini memanfaatkan medan
magnet yang sangat kuat, gradient medan magnet, dan gelombang radio untuk menghasilkan
gambaran organ dalam tubuh manusia.
3. Motor Listrik
Motor listrik bergerak berkata adanya energi listrik yang berubah menjadi energy gerak berkat
gaya magnetik. Motor listrik ini menghasilkan medan magnet melalui kumparan dengan arus
listrik. Gaya magnet ini kemudian menimbulkan gerakan untuk putaran yang akhirnya
menjalankan motor.
4. Komputer
Komputer yang biasanya kita gunakan juga menggunakan magnet yakni pada bagian data yang
tersimpan pada hard disk drive pada komputer yang menggunakan dasar magnet. Pada sidang
tersebut ada lapisan bahan magnet yang terdiri dari milyaran bahkan triliunan magnet-magnet
kecil. Menggunakan kepala elektromagnetik maka data bisa tersimpan di dalam disk.
5. Oven Microwave
Alat oven microwave sekarang sudah banyak digunakan sebagai alat rumah tangga untuk
memasak atau memanaskan makanan. Alat ini menggunakan bantuan gaya magnet untuk
bekerja yakni menggunakan material megatron untuk menghasilkan tenaga untuk memasak
dan mengeluarkan panas.
Material megatron merupakan bentuk tabung vakum yang dirancang khusus untuk
menimbulkan elektron bersirkulasi dalam lingkaran di dalam tabung tersebut. Magnet kemudian
diletakan pada sekitar tabung agar memberikan gaya yang menyebabkan elektron menjadi
bergerak dalam satu lingkaran alat tersebut.
6. Mobil
Mobil bersifat elektromagnetik yang dihasilkan dari mesin mobil untuk menciptakan gerakan.
Mesin yang berbahan bakar fosil kemudian menghasilkan energy dari perapian. Energi tersebut
akan memutar kumparan magnet yang menempel pada poros roda mobil, sehingga roda mobil
pun ikut berputar, begitupun mobil yang ikut bergerak.
7. Lemari Es Atau Kulkas
Kulkas menggunakan magnet yang terletak pada pintunya agar lemari es tersebut dapat
tertutup sempurna. Gaya magnet yang digunakan dalam pintu magnet sangat kuat karena
kulkas harus dalam keadaan tertutup sempurna agar bisa bekerja sesuai fungsinya.
8. Kipas
Kipas juga menggunakan gaya magnet agar bisa bekerja sesuai fungsinya dengan adanya
magnet pada rotor kipas yang ditolak oleh magnet yang ada di stator. Proses yang terus
berulang itulah yang membuat setiap siklus rotor terus bergerak, sehingga kipas bisa bergerak
dan menghasilkan angin dengan energi listrik.

ROTASI DAN REVOLUSI BUMI

Rotasi Bumi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) rotasi merupakan perputaran bumi pada
porosnya dari arah barat ke timur. Peristiwa ini terjadi selama 24 jam dan menyebabkan
terjadinya siang dan malam. Perputaran Bumi pada porosnya ini terjadi selama 23 jam 56
menit. Namun untuk mempermudah diketahui semua orang, maka waktu rotasi menjadi 24 jam.

Rotasi Bumi ini dihitung setelah matahari terbit hingga matahari selanjutnya terbit kembali.

Jadi, saat proses rotasi Bumi terjadi, kita seperti melihat matahari dan bulan yang berjalan dari
timur ke barat.
Padahal sebenarnya Matahari hanya diam, sedangkan Bumi yang berputar pada porosnya
sendiri.

Selain berputar pada porosnya, Bumi juga memiliki kemiringan sebanyak 23,5 derajat.

Jadi, saat berotasi, Bumi tidak dalam keadaan tegak tapi miring. Posisi miring ini disebut karena
pada miliaran tahun lalu, Bumi ditabrak oleh bongkahan luar angkasa.

Dampak Rotasi Bumi

Rotasi Bumi ternyata memberikan beberapa dampak bagi kehidupan, seperti

1. Terjadinya siang dan malam


2. Membelokan arah angin dan arus laut
3. Adanya gerak semu matahari
4. Dibuatnya zona waktu

1. Terjadi Siang dan Malam

Seperti disebut sebelumnya, rotasi Bumi menyebabkan terjadi siang dan malam.

Pada peristiwa ini, teman-teman bisa memperhatikan adanya pergantian antara matahari dan
bulan.

Selain itu, perubahan siang dan malam ini juga menyebabkan perubahan suhu udara pada
siang dan malam hari.

Umumnya pada siang hari, teman-teman akan merasakan suhu panas, sedangkan malam
menjadi lebih dingin.

2. Membelokan Arah Angin dan Arus Laut

Dampak lain yang terjadi akibat rotasi Bumi adalah adanya arah angin dan arus laut yang
berubah atau membelok.

Pembelokan angin akan sangat bermanfaat karena manusia bisa merasakan udara yang sejuk.

Selain itu, peristiwa pembelokan angin juga mengurangi kecepatan dari angin hingga
mengurangi kemungkinan adanya kerusakan karena gerakan angin yang cepat.

Gerakan rotasi juga membuat arus laut bergerak sesuai dengan pembelokan angin yang terjadi.

3. Adanya Gerak Semu Matahari

Rotasi juga menyebabkan terjadinya gerak semu matahari yang membuat matahari seperti
bergerak sepanjang hari.

Jadi, saat pagi atau siang, teman-teman akan melihat posisi matahari berbeda.

Walau matahari terlihat bergerak, sebernya yang bergerak adalah Bumi dengan melakukan
rotasi.

4. Adanya Zona Waktu

Gerakan rotasi Bumi juga membuat adanya zona waktu yang berbeda dari tempat satu dengan
tempat lainnya.

Seperti di Indonesia yang dibagi menjadi tiga zona waktu, yaitu WIB, WITA, dan WIT.

Perbedaan zona waktu tentu tidak hanya terjadi di Indonesia tapi di seluruh negara di dunia.
Revolusi Bumi

Selain mengalami rotasi, Bumi juga mengalami revolusi. Menurut KBBI, revolusi Bumi adalah
peredaran Bumi dan berbagai planet dalam mengelilingi matahari. Jadi, revolusi merupakan
peristiwa pergerakan Bumi mengelilingi matahari. Dalam melakukan revolusi, Bumi bergerak
dengan kecepatan 30 km/detik.

Dengan kecepatan itu, Bumi bisa mengelilingi matahari hanya selama 365 1/4 hari saja. Lama
waktu itu kemudian dijadikan hitungan setahun dalam kalender masehi

Bila rotasi menyebabkan siang dan malam revolusi yang terjadi juga memberikan beberapa
dampak pada Bumi.

Dampak Revolusi Bumi

Revolusi yang dialami Bumi memberikan beberapa dampak pada kehidupan manusia, seperti:

1. Menjadi acuan dalam pembuatan kalender


2. Adanya pergantian musim
3. Adanya perbedaan waktu siang dan malam hari

1. Acuan Membuat Kalender

Gerakan revolusi Bumi ini menjadi acuhan dalam pembuatan kalender Masehi yang sering kita
gunakan.

Pada satu kali revolusi akan dihitung selama satu tahun atau selama 365 1/4 hari atau
umumnya menjadi 365 hari.

Tapi dalam tahun Kabisat, jumlah hari akan bertambah satu hari. Perubahan terjadi pada bulan
Februari, yang pada tahun kabisat akan berjumlah 29 hari bukan 28 hari seperti biasanya.

2. Pergantian Musim

Revolusi ternyata juga berpengaruh pada pergantian musim yang terjadi di Bumi, lo.

Jadi, secara sederhana pergantian musim terjadi karena Bumi mengelilingi Matahari, hingga
suatu wilayah mengalami musim panas atau musim lainnya.

3. Perbedaan Lama Waktu Siang dan Malam

Gerakan revolusi Bumi juga menyebabkan adanya perbedaan lama waktu siang dan malam
yang berubah-ubah.

SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN


Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme dimana suatu makhluk hidup
memproses sebuat zat dalam rangka untuk mengubah zat tersebut secara kimia ataupun
mekanik menjadi nutrisi.1
1. Sistem Pencernaan pada Invertebrata
Sistem pencernaan pada hewan berbeda – beda, tergantung pada tinggi rendahnya
tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makananya. Pada invertebrata cara
memperoleh makanan dengan cara yang bervariasi tergantung bagaimana susunan dan
kemampuan alat-alat pencernaan makanan yang mereka miliki. Pada hewan invertebrata
umumnya dilakukan secara intrasel, seperti protozoa, porifera, dan coelenterata. Pencernaan
pada invertebrata dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola makanan, sel koanosit, dan
rongga gastrovaskuler. Selanjutnya, pada cacing parasit seperti cacing pita alat pencernaannya
belum sempurna dan tidak memiliki mulut dan anus, maka dengan itu pencernaannya dilakukan
dengan cara absorbs langsung melalui kulit.

a. Sistem Pencernaan pada Protozoa

1
Protozoa memperoleh makanan melalui
proses penyerapan atau pinositosis. Jadi, apabila
ada makanan maka protozoa ( amoeba) akan
bergerak mendekati makanan tersebut kemudian
mengelilingi makanan tersebut menggunakan kaki
semunya dan akan terbentuk vakuola makanan.
Di dalam vakuola makanan akan terjadi proses
pencernaan makanan. Sari-sari makanan akan
diedarkan ke seluruh tubuh oleh sitoplasma
sedangkan sisa makanan yang tidak diserap oleh
sel akan dikeluarkan melalui membran plasma.
Protozoa mempunyai mulut yang berguna
untuk memasukkan makanan kemudian makanan
bergerak menuju kerongkongan melalui sitofaring
yang berakhir pada vakuola non kontraktil (vakuola makanan), Sedangkan protozoa yang tidak
mempunyai mulut akan langsung menelan makanan atau mangsanya secara utuh melalui
permukaan selnya. Sisa sisa makanan yang tidak diserap oleh tubuh akan dikeluarkan melalui
lubang ektoplasma. Pencernaan intraseluler ciri khas dari protozoa seperti Paramecium dan
Amoeba.
b. Sistem Pencernaan pada Cacing Tanah
Sistem pencernaan makanan pada cacing tanah sudah sempurna. Cacing tanah memiliki
alat-alat pencernaan mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Proses
pencernaannya dibantu oleh enzim-enzim yang dikeluarkan oleh getah pencernaan secara
eksternal. Makanan cacing tanah berupa daun-daunan serta sampah organik yang sudah
lapuk. Cacing tanah dapat mencerna senyawa organik tersebut menjadi molekul yang
sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya.

Pencernaan pada cacing tanah mencakup faring berotot yang menghisap makanan melalui
mulut. Kemudian makanan melewati esofagus dan disimpan serta dibasahi di dalam tembolok.
Digesti mekanisme terjadi didalam empedal yang berotot, yang menggiling makanan dengan
bantuan pasir dan krikil yang berukuran kecil. Disgesti dan absorpsi lebih lanjut terjadi didalam
usus yang memiliki lipatan dorsal yang disebut tiflosol yang meningkatkan area permukaan
untuk absorpsi nutrien. Kemudian sisa pencernaan makanan dikeluarkan melalui anus.
c. Sistem Pencernaan pada Serangga
Terdapat dua jenis pencernaan pada serangga yaitu:
1) Pencernaan di luar saluran usus (Ekstrainstestinal Digestion)
Jenis pencernaan dimana makanan sebelum masuk ke dalam perut terlebih dahulu
telah mendapat perlakuan pencernaan sebelumnya. Karena air liur mengandung enzim,
seringkali pencernaan dimulai sebelum makanan ditelan. Hal ini terjadi pada serangga
seranggga pengisap cairan. Enzim disemprotkan pada makanan sehingga larut sebelum
ditelan.
2) Pencernaan dibagian dalam usus (Intrainstestinal Digestion)
Jenis pencernaan ini kebanyakan dilakukan oleh mahluk hidup dimana
pencernaanterjadi didalam perut setelah makanan dimakan. Saluran pencernaan berperan
terutama untuk pencernaan dan penyerapan makanan. Pada umumnya pencernaan terjadi
sebagian besar di dalam usus bagian tengah, dimana enzim-enzim pencernan bayak
diproduksi. Enzim-enzim ini berfungsi memecahkan subtansi yang komplek di dalam
makanan menjadi subtansi yang lebih sederhana sehingga dapat diserap dan kemudian
diasimilasi oleh serangga.
Kebanyakan pencernaan terjadi di dalam usus tengah tempat dimana enzim
disekresikan,tetapi karena cairan-cairan usus bagian tengah dimuntahkan kembali,
sejumlahpencernaan dapat terjadi juga di tembolok. Enzim yang berkaitan dengan
pencernaanterdapat dalam air liur dan sekresi usus bagian tengah. Enzim yang terdapat di
bagianusus tengah disesuaikan dengan makanan.
Saluran pencernaan pada serangga dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :
 Saluran pencernaan depan (Stomodeum)
 Saluran pencernaan tengah (Mesenteron)
 Saluran pencernaan belakang (Proktodeum)
Saluran-saluran pencernaan tersebut berasal dari turunan yang berbeda, saluran
pencernaan depan dan belakang berasal dari jaringan ektodermal dan saluran pencernaan
tengah berasal dari jaringan endodermal.

2. Sistem Pencernaan pada Vertebrata


Sistem pencernaan pada vertebrata merupakan sistem pencernaan yang sudah
sempurna, dimana sistem pencernaannya terjadi secara ekstrasel. Organ pencernaan pada
hewan vertebrata meliputi saluran pencernaan (tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan
(glandula digestoria).
a. Pencernaan pada Ruminansia (Hewan Pemamah Biak)
Hewan pemamah biak atau Ruminansia adalah sekumpulan hewan pemakan tumbuhan
(herbivora) yang mencerna makanannya dalam dua langkah: pertama dengan menelan bahan
mentah, kemudian mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dari perutnya dan
mengunyahnya lagi. Lambung hewan-hewan ini tidak hanya memiliki satu ruang (monogastrik)
tetapi lebih dari satu ruang (poligastrik, harafiah: berperut banyak).
Proses pencernaan pakan pada ternak ruminansia terdiri dari:

 Pencernaan Mekanis, dilakukan di dalam mulut.


 Pencernaan Fermentatif, dilakukan oleh mikroba dalam rumen.
 Pencernaan Hidrolisis, dilakukan oleh enzim-enzim pencernaan
Proses pengolahan pakan dilakukan dengan cara memamah biak (ruminasi). Pakan
berserat (hijauan) akan disimpan sementara di dalam rumen. Pada saat hewan beristirahat
pakan akan ditarik kembali ke mulut (proses regurgitasi),untuk dikunyah (proses remastikasi).
Selanjutnya pakan akan ditelan (proses redeglutasi), untuk dicerna oleh enzim-enzim mikroba.
Di dalam perut, pakan akan diolah di 4 kompartemen perut, yaitu:
1) Retikulum

Retikulum sering disebut sebagai perut jala atau hardware stomach. Retikulum
berbatasan langsung dengan rumen, akan tetapi diantara keduanya tidak ada dinding
penyekat. Pembatas diantara retikulum dan rumen yaitu hanya berupa lipatan, sehingga
partikel pakan menjadi tercampur.
2) Rumen
Rumen pada sapi dewasa merupakan bagian yang mempunyai proporsi yang tinggi
dibandingkan dengan proporsi bagian lainnya. Rumen terletak di rongga abdominal bagian
kiri. Rumen sering disebut juga dengan perut beludru. Hal tersebut dikarenakan pada
permukaan rumen terdapat papilla. Pada retikulum dan rumen terjadi pencernaan secara
fermentatif, karena pada bagian tersebut terdapat mikroba dengan jumlah bermilyar-
milyar.
3) Omasum
Omasum sering juga disebut dengan perut buku, karena permukaannya berbuku-
buku. Derajat Keasaman (pH) omasum berkisar antara 5,2 sampai 6,5. Antara omasum
dan abomasum terdapat lubang yang disebut omaso abomasal orifice. Fungsi omaso
abomasal orifice adalah untuk mencegah digesta yang ada di abomasum kembali ke
omasum.
4) Abomasum
Abomasum sering juga disebut dengan perut sejati. Derajat keasaman (pH) pada
abomasum asam yaitu berkisar antara 2 sampai 4,1. Permukaan abomasums dilapisi oleh
mukosa yang berfungsi untuk melindungi dinding sel agar tidak tercerna olehenzim yang
dihasilkan oleh abomasum.
b. Pencernaan pada Amfibi
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran
pencernaan. Contoh salah satu amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewanhewan
kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:
1) Rongga mulut, terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk
menangkap mangsa.
2) Esofagus, berupa saluran pendek.
3) Ventrikulus, berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar
4) Lambung, dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esophagus dan saluran
keluar menuju anus.
5) Intestinum (usus), dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal.
 Usus halus, duodenum, jejunum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
 Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka,
6) Kloaka, merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran
reproduksi dan urin. Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas.
7) Hati, berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua
lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empeduyang
berwarna kehijauan dan pancreas bewarna kekuningan, melekat diantara lambung dan
usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon
yang bermuara pada duodenum.
c. Pencernaan pada Aves
Hewan unggas memiliki pencernaan monogastrik (perut tunggal) yang berkapasitaskecil.
Makanan ditampung di dalam crop kemudian empedal/gizzard terjadi penggilingan sempurna
hingga halus. Makanan yang tidak tercerna akan keluar bersama ekskreta, oleh karena itu sisa
pencernaan pada unggas berbentuk cair (Girisenta, 1980). Unggas mengambil makanannya
dengan paruh dan kemudian terus ditelan. Makanan tersebut disimpan dalam tembolok untuk
dilunakkan dan dicampur dengan getah pencernaan proventrikulus dan kemudian digiling
dalam empedal. Tidak ada enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh empedal unggas. Fungsi
utama alat tersebut adalah untuk memperkecil ukuran partikel-partikel makanan.
Dari empedal makanan yang bergerak melalui lekukan usus yang disebut duodenum,
yang secara anatomis sejajar dengan pankreas. Pankreas tersebut mempunyai fungsi penting
dalam pencernaan unggas seperti hanya pada spesies-spesies lainnya. Alat tersebut
menghasilkan getah pankreas dalam jumlah banyak yang mengandung enzimenzim amilolitik,
lipolitik dan proteolitik. Enzim-enzim tersebut berturut-turut menghidrolisa pati, lemak, proteosa
dan pepton. Empedu hati yang mengandung amilase, memasuki pula duodenum. Bahan
makanan bergerak melalui usus halus yang dindingnya mengeluarkan getah usus. Getah usus
tersebut mengandung erepsin dan beberapa enzim yang memecah gula.
Erepsin menyempurnakan pencernaan protein, dan menghasilkan asam-asam amino,
enzim yang memecah gula mengubah disakharida ke dalam gula-gula sederhana
(monosakharida) yang kemudian dapat diasimilasi tubuh. Penyerapan dilaksanakanmelalui villi
usus halus.Unggas tidak mengeluarkan urine cair. Urine pada unggas mengalir ke dalam
kloaka dan dikeluarkan bersama-sama feses.Organ pencernaan pada burung terbagi atas
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
1) Paruh, merupakan modifikasi dari gigi.
2) Rongga mulut, terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga
mulut dan tanduk.
3) Faring dan Esofagus. Faring : berupa saluran pendek, dan esofagus: pada burung
terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat
penyimpanan makanan yang dapat diisidengan cepat,
Gbr. Pencernaan Burung
4) Lambung terdiri atas:
- Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan,
dindingototnya tipis.
- Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada
burungpemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan
yangberguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai ” hen’s teeth”.
5) Intestinum, terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.Usus
halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Sedangkan kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan
pankreas.Tetapi pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu.
d. Pencernaan pada Pisces
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga
mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada
dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak
menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring
yang terdapat di daerah sekitar insang.
Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak
dilaluimakanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk
kelambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus.
Padabeberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan
makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelokkelokdan
sama besarnya. Usus bermuara pada anus.

Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar
yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan ronggabadan dan
mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobuskiri, serta bagian
yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empeduyang disimpan dalam
kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak.Kantung empedu berbentuk bulat,
berwarna kehijauary terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung.
Kantung empedu berfungsi untuk menyimpanempedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan.
Pankreas merupakan organ yangberukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi
pankreas, antara lainmenghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.
e. Pencernaan pada Reptil
Sebagaimana pada ikan dan amfibi, sistem pencernaan makanan pada reptil
meliputisaluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptil umumnya karnivora
(pemakandaging). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada reptil meliputi:
1) Rongga mulut, bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah,
masingmasingmemiliki deretan gigi yang berbentuk kerucut, gigimenempel pada gusi
dan sedikit melengkung ke arah rongga mulut. Pada rongga mulutjuga terdapat lidah
yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua.
2) Esofagus (kerongkongan)
3) Ventrikulus (lambung)
4) Intestinum, terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati
padareptilian memiliki dua lobus (glambir dan yang berwarna kemerahan). Kantung
empeduterletak pada tepi sebelah kanan hati. Pankreas berada di antara lambung dan
duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan.
RANGKAIAN LISTRIK

Rangkaian listrik merupakan media yang berfungsi sebagai jalur lintasan agar arus listrik
dapat mengalir. Disinilah peran penghantar diperlukan, yakni supaya arus listrik bisa mengalir
ke komponen tertentu.

Penghantar atau konduktor dalam hal ini biasanya menggunakan kabel sebagai medianya.
Jadi, kabel disini memiliki peran sebagai media yang digunakan untuk menghantarkan arus
listrik.

Dimana dengan bantuan kabel, maka arus listrik dapat mengalir dan didistribusikan pada
seluruh rangkaian. Setelah itu akan disambungkan dengan perangkat elektronik yang
membutuhkan.

Seberapa panjang kabel nantinya bisa menentukan luas jangkauan aliran listrik ke suatu
tempat.
Prinsip Kerja Rangkaian Listrik

Untuk dapat disebut sebagai rangkaian listrik, maka sebuah instalasi harusnya memenuhi
beberapa standar yang berlaku.

Adapun cara kerja yang berlaku pada sebuah rangkaian listrik adalah sebagai berikut:

 Rangkaian listrik membutuhkan sumber tegangan. Dimana sumber tegangan ini fungsinya
adalah untuk menghasilkan arus listrik.
 Rangkaian listrik harus memiliki beban yang nantinya akan di supply dari sumber tegangan
menuju perangkat lain.
 Selanjutnya, rangkaian listrik harus memiliki konduktor yang berfungsi untuk
menghantarkan arus dari sumber tegangan menuju perangkat lain yang membutuhkan.
 Untuk dapat menyalakan perangkat elektronik, rangkaian listrik haruslah berbentuk sebuah
rangkaian yang tertutup.

Jenis – jenis Rangkaian Listrik

Berdasarkan jenis atau macamnya, instalasi listrik ini dibedakan menjadi 3 jenis rangkaian
listrik, diantaranya adalah:

1. Rangkaian seri.
2. Rangkaian paralel.
3. Rangkaian campuran.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai ketiganya, berikut akan kami bahas dengan lebih
spesifik jenis rangkaian tersebut.

1. Rangkaian Listrik Seri

Jenis instalasi yang pertama adalah rangkaian listrik seri. Model yang satu ini bisa dibilang
memiliki bentuk yang paling sederhana dibandingkan dengan yang lainnya. Mengapa bisa
demikian?

Hal tersebut dikarenakan pada rangkaian seri, setiap komponen-komponennya akan dirangkai
secara berurutan dan dalam satu garis lurus. Jadi pada rangkaian tersebut, tidak akan
menemukan susunan yang bercabang pada instalasinya.

Adapun beberapa karakteristik yang sering ditemukan pada rangkaian listrik seri
diantaranya adalah:

 Model susunan jenis rangkaian listrik seri relatif lebih mudah karena tidak terdapat
percabangan.
 Karena tidak memiliki percabangan, metode penyusunan rangkaian ini biasanya tetap
berada dalam satu jalur.
 Arus yang mengalir pada rangkaian seri nilainya adalah sama. Artinya tegangan masuk dan
keluarnya memiliki jumlah yang tetap.
 Apabila ada jalur yang terputus, maka seluruh lintasan akan terhenti atau tidak dapat
beroperasi.
2. Rangkaian Listrik Paralel

Model instalasi listrik yang berikutnya adalah rangkaian listrik paralel. Untuk instalasi paralel,
metode penyusunannya juga diposisikan secara sejajar. Namun bedanya, rangkaian tersebut
memungkinkan untuk memiliki beberapa titik percabangan.

Meskipun penyusunannya tidak sesederhana rangkaian seri. Namun sistem paralel ini memiliki
lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan versi yang sebelumnya. Oleh karenanya,
pemakaiannya pun lebih populer dan banyak digunakan.

Adapun karakteristik untuk rangkaian listrik paralel antara lain adalah:

 Jenis rangkaian listrik ini disusun dalam posisi sejajar dan memiliki beberapa titik
percabangan.
 Secara teknis, metode penyusunan untuk jenis rangkaian listrik ini lebih rumit dibandingkan
dengan instalasi seri.
 Karena memiliki beberapa titik percabangan, maka jumlah arus yang mengalir pada
masing-masing cabang nilainya tidak sama.
 Instalasi pararel akan menghasilkan arus dengan nilai yang berbanding terbalik dengan
hambatannya.
 Hambatan total yang dihasilkan pada jenis rangkaian ini biasanya jumlahnya lebih kecil.
Terutama jika dibandingkan dengan hambatan yang terdapat pada cabang penyusun
instalasi paralel.

3. Rangkaian Listrik Campuran

Rangkaian listrik campuran bisa dikatakan sebagai inovasi perpaduan antara dua macam
rangkaian listrik sebelumnya. Jadi, versi ini merupakan penggabungan dari rangkaian seri dan
rangkaian paralel.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis rangkaian listrik ini, berikut beberapa
karakteristik dari rangkaian listrik campuran adalah:
 Model penyusunan untuk instalasi campuran merupakan perpaduan dari
rangkaian paralel dan seri.
 Jenis rangkaian listrik ini memiliki susunan yang paling rumit dibandingkan
dengan instalasi seri maupun paralel.
 Lebih unggul dan fleksibel. Inilah mengapa jenis rangkaian ini terbilang paling
sering digunakan karena dapat menyesuaikan dengan jenis medan yang ada.
 Mempunyai hukum yang berlaku pada rangkaian seri maupun paralel. Hal ini
dipengaruhi juga oleh komponen penyusunnya.
Macam-Macam Rangkaian Listrik

Arus listrik baru dapat digunakan apabila terhubung dalam sebuah rangkaian listrik dengan
perantara suatu penghantar.

Berdasarkan kondisinya, terdapat dua macam jenis instalasi listrik, diantaranya adalah
rangkaian listrik terbuka dan tertutup.

Apa perbedaan antara rangkaian listrik tertutup dan terbuka jelaskan?

Oke langsung saja, simak perbedaan dari kedua jenis rangkaian listrik melalui penjelasan yang
ada dibawah ini.

1. Rangkaian Listrik Terbuka

Rangkaian listrik terbuka merupakan kondisi dimana kutub positif dan negatifnya tidak saling
tersambung.

Karena arus listrik pada rangkaian tidak terhubung, maka pada kondisi tersebut bola lampu
listrik tidak akan menyala

2. Rangkaian Listrik Tertutup

Pada rangkaian tertutup arus listrik mengalir melalui perantara kabel. Inilah mengapa nantinya
kutub positif dan negatifnya akan saling terhubung satu sama lain.

Oleh karenanya, ketika rangkaian listrik dalam keadaan tertutup maka lampu bohlam akan
menyala.

Nah, itulah perbedaan antara rangkaian listrik tertutup dan terbuka yang bisa Anda pahami.
Selanjutnya, kita akan mengetahui berbagai macam rumus rangkaian listrik, agar kita bisa tahu
bagaimana cara menghitungnya.
Rumus Rangkaian Listrik

1. Rumus Rangkaian Listrik Seri

Untuk instalasi dengan model seri, kebanyakan nilai dari kuat arus listrik yang mengalir
mempunyai kesamaan porsi. Mudahnya yakni jumlah arus masuk dan keluarnya bernilai tetap.

Jika dijabarkan dalam sebuah rumus, berikut ini cara penghitungannya.

2. Rumus Rangkaian Listrik Paralel

Berbeda dari rangkaian seri, justru nilai dari kuatnya arus listrik yang mengalir akan mempunyai
nilai berbeda. Hal ini terutama berlaku pada setiap cabang yang dilalui nantinya. Intinya, pada
setiap cabang yang ada akan mempunyai nilai dengan besaran berbanding terbalik dengan
kuat arusnya.

Dari cara kerjanya di atas, maka rumus untuk rangkaian listrik paralel adalah sebagai berikut :
3. Rumus Rangkaian Listrik Campuran

Rumus rangkaian listrik campuran menggunakan hukum yang berlaku pada rangkaian seri dan
paralel. Apabila dijabarkan, rumusnya adalah sebagai berikut:

Perbedaan Rangkaian Listrik Seri dan Paralel

Pada rangkaian seri dan paralel, keduanya dibedakan oleh rumus mencari hambatan total.
Sementara untuk mencari kuat arus (I) dan tegangan (v) totalnya sama.

Berikut ini rumus rangkaian seri dan paralel

Keterangan:

Itotal = kuat arus listrik total (A)


I1 = kuat arus listrik 1 (A)

I2 = kuat arus listrik 2 (A)

I3 = kuat arus listrik 3 (A)

Rumus di atas digunakan untuk mencari besar kuat arus listrik total (I). Sedangkan untuk
menghitung tegangan total pada rangkaian dapat dicari dengan rumus berikut ini.

Keterangan:

Vtotal = tegangan total (V)

V1 = tegangan 1 (V)

V2 = tegangan 2 (V)

V3 = tegangan 3 (V)

PEMBIASAN DAN PEMANTULAN CAHAYA

Sifat-sifat Cahaya
Suatu cahaya juga memiliki sifat berdasarkan arah rambatnya. Beberapa sifat yang dimiliki oleh
cahaya :

1. Cahaya Merambat Menurut Garis Lurus


Matahari merupakan sumber cahaya terbesar yang ada di bumi. Yang mana matahari memiliki
pancaran sinar lurus. Karena adanya rambatan cahaya dari matahari ke bumi bisa
mengakibatkan peristiwa siang dan malam.

2. Cahaya Dapat Merambat Menembus Benda Bening


Benda yang memiliki sifat bening atau transparan bisa ditembus oleh cahaya. Benda yang
memiliki partikel tak berwarna atau transparan dapat dirambati oleh cahaya dengan lebih
mudah. Hal ini terjadi karena benda bening atau transparan bisa dengan mudah melakukan
meneruskan cahaya yang datang.

Contohnya adalah peristiwa cahaya menembus kaca bening jendela. Di mana kaca jendela
tersebut tidak bisa menghalangi datangnya cahaya matahari dan bisa langsung masuk ke
dalam rumah. Bahkan kita bisa melihat ke area luar jendela kaca karena pada dasarnya cahaya
masih bisa merambat masuk ke luar kaca bening dan dapat tertangkap oleh mata kita.

3. Cahaya Dapat Dipantulkan


Cahaya dapat dipantulkan dengan cara pemantulan atau terpancarnya kembali cahaya dari
bagian permukaan benda yang sebelumnya terkena cahaya. Sifat pemantulan yang dimiliki
oleh cahaya ini bisa dibagi menjadi dua yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur atau
difus.

Pada proses pemantulan teratur, berkas cahaya akan melakukan pemantulan secara sejajar.
Hal ini seperti ketika kalian bermain pada siang hari dengan membawa cermin yang digunakan
untuk memantulkan cahaya. Saat kalian mengarahkan cermin ke arah datangnya cahaya. Maka
cahaya bisa dipantulkan ke segala arah dari cahaya yang dipantulkan.

Sedangkan untuk pemantulan baur atau difus merupakan suatu peristiwa pemantulan cahaya
yang terjadi pada permukaan yang tidak rata. Sebagai contohnya adalah pemantulan cahaya
pada air, batu, pohon, aspal dan sepatu. Cermin juga memiliki sifat refleksi cahaya akan dibagi
menjadi beberapa jenis yaitu cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung.
4. Cahaya Dapat Dibelokkan
Cahaya dapat dibiaskan ketika cahaya mengalami pergerakan miring melalui medium yang
berbeda kondisi kepadatannya. Contohnya adalah cahaya dari udara kemudian akan melewati
air. Karena hal tersebutlah cahaya akan mengalami pembiasan dan pembelokan dalam
medium tersebut.

Sifat cahaya yang bisa dibiaskan atau dibelokkan juga banyak dimanfaatkan dalam berbagai
macam alat optik. Contohnya adalah ketika kalian melihat kolam tampak dangkal karena
memiliki air yang jernih, padahal kolam tersebut bisa saja memiliki kedalaman yang lebih dalam
daripada yang kalian lihat di atas permukaan.

Penerapan Pembiasan Cahaya dalam Kehidupan


Pengertian Pembiasan Cahaya dan Contohnya
Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya yang bisa terjadi ketika cahaya
yang melewati suatu bidang batas antara dua medium yang berbeda.

Dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa peristiwa pembiasan cahaya. Apa saja penerapan
pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari? Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya
akan hal tersebut.

1. Pensil atau Sedotan yang Terlihat Patah

Mungkin kalian pernah melakukan eksperimen secara pribadi menggunakan bahan pensil atau
sedotan dan air. Dimana ketika pensil atau sedotan dimasukkan ke dalam air yang ada di
sebuah gelas akan tampak seperti patah. Hal ini bisa terjadi karena disebabkan oleh adanya
perbedaan medium yang dilalui oleh cahaya.

2. Air Laut Terlihat Dangkal

Jika kalian pernah ke pantai, mungkin kalian juga pernah melihat air laut yang begitu dangkal
dan ingin berenang di dalamnya. Padahal air laut tersebut tidaklah dangkal.

Air laut yang bisa terlihat dangkal tersebut tak lain karena adanya cahaya yang melewati dua
medium yang berbeda yaitu dari udara ke air. Prinsip yang digunakan hampir sama dengan
eksperimen pensil yang seolah terlihat patah ketika dimasukkan ke dalam air.

3. Pembiasan Pada Lensa

Lensa memang memiliki banyak manfaat pada kehidupan ini. Misalnya adalah lensa dapat
digunakan pada kacamata, teropong, lup dan juga mikroskop.
Pengertian Pemantulah Cahaya
Pemantulan cahaya pada dasarnya adalah proses terpancarnya kembali cahaya apabila
mengenai permukaan benda yang terkena cahaya tersebut. Cahaya yang jatuh pada
bidang pembatas dua material mengalami pemantulan dengan sudut pantul yang sama persis
dengan sudut datang.

Sifat Pemantulan Cahaya

Sifat pemantulan cahaya yang memenuhi sudut datang sama dengan sudut pantul
memunculkan peristiwa pemantulan yang berbeda ketika permukaan pembiasnya rata atau
tidak rata.

 Cahaya yang dipantulkan sejajar ketika berkas cahaya sejajar yang jatuh pada bidang
pembatas yang permukaannya rata. Peristiwa ini biasa disebut pemantulan teratur.
 Cahaya yang dipantulkan memiliki arah yang tidak teratur ketika bekas cahaya sejajar jatuh
pada bidang pembatas yang permukaannya tidak rata. Peristiwa ini biasa
disebut pemantulan baur (difus).

Pemantulan teratur biasanya terjadi pada cermin, memiliki sifat yang menyilaukan dan ukuran
bayangan yang terbentuk sesuai dengan ukuran benda. Cermin memantulkan hampir seluruh
cahaya yang mengenainya. Macam-macam cermin ada tiga yaitu cermin datar, cermin
cembung dan cermin cekung. Sedangkan pada pemantulan baur, berkas cahaya pantulnya
tidak menyilaukan dan tempat yang tidak terkena cahaya secara langsung masih dapat terlihat
terang.

Mudahnya, perbedaan pemantulan teratur dan pemantulan baur yaitu saat kamu bercermin di
cermin yang bersih itulah yang disebut pemantulan teratur, sedangkan saat kamu bercermin di
cermin yang kotor itulah yang disebut pemantulan baur.
PROSES FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN HIJAU

1. Pengertian Proses Fotosintesis

Proses fotosintesis adalah proses pengolahan yang terjadi dalam tumbuhan hijau.

Agar proses fotosintesis dapat berjalan dengan lancar, maka dibutuhkan bahan-bahan yang
beragam.

Bahan-bahannya antara lain air (H2O), gas karbondioksida (CO2), sinar matahari, dan unsur
hara yang ada dalam tanah.

Unsur hara dalam tanah biasanya diserap dan didistribusikan melalui akar. Lebih tepatnya,
rambut akar.

Sedangkan gas karbondioksida diperoleh dari mulut daun (Stomata) dan lubang kecil pada
batang (Lentisel).

2. Proses Fotosintesis

Proses fotosintesis ini berlangsung di bagian daun tanaman. Namun, tidak semua bagian daun
bisa melakukannya.

Hanya bagian daun yang memiliki klorofil yang bisa melakukan proses fotosintesis. Klorofil
adalah zat hijau daun, yang berperan dalam proses fotosintesis.

Klorofil berperan mengikat sinar matahari selama fotosintesis berlangsung. Hal ini karena sinar
matahari bisa mengubah air dan gas karbondioksida.

Sinar matahari mengubah air dan karbondioksida (CO2) menjadi karbohidrat (cadangan
makanan) dan gas oksigen (O2).

Setelah proses fotosintesis selesai, karbohidrat segera diedarkan ke seluruh bagian tubuh
tumbuhan hijau.

Karbohidrat membantu proses pertumbuhan, perkembangan, hingga perkembangbiakan pada


tumbuhan.

Namun, tidak semua di karbohidrat dihabiskan. sebagian akan disimpan sebagai cadangan
makanan.

3. Penyimpanan Cadangan Makanan

Cadangan makanan hasil fotosintesis bisa disimpan bagian tubuh tertentu. Penggunaan
cadangan makanan ini bila bahan-bahan di dalam tanah mulai menipis.
Berikut ini contoh tumbuhan hijau yang menyimpan cadangan makanan di tubuhnya antara lain
a. Kentang, singkong, dan ketela menyimpan cadangan makanan di bagian umbinya.
b. Mangga, apel, jeruk dan pepaya menyimpan cadangan makanan di bagian buahnya
c. Kacang tanah, kacang kedelai, dan jagung menyimpan cadangan makanan di bagian bijinya
d. Tanaman tebu dan sagu menyimpan cadangan makanan di bagian batangnya

SISTEM GERAK TUMBUHAN

Tumbuhan termasuk makhluk hidup yang memiliki dapat bergerak. Tumbuhan bergerak secara
pasif dan tidak berpindah tempat.
Lalu bagaimana bisa tumbuhan bergerak?
Gerak tumbuhan dapat terjadi karena adanya ransangan pada sebagian atau seluruh bagian
tubuh tumbuhan. Adanya rangsangan atau biasa disebut sebagai iritabilita ini akan direspon
oleh tumbuhan dengan bergerak menuju rangsangan tersebut. Tapi di beberapa kasus,
tumbuhan malah akan bergerak menjauhi titik rangsangan atau bergerak tanpa ada arah ke titik
rangsangan.
Macam Gerak Tumbuhan

Gerak tumbuhan berdasar pada sumber ransangannya, maka dari itu gerak tumbuhan terbagi
menjadi tiga macam, yaitu gerak higroskopis, gerak edonom, dan gerak esionom. Inilah
penjelasan lengkapnya.

Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak yang disebabkan oleh perubahan kadar air dalam sel yang
tidak merata. Contohnya membukanya kacang polongan seperti kedelai, ketika kedelai sudah
lama atau tua, akan terjadi penurunan kadar air dalam sel yang tidak merata sehingga
membuat kedelai mengkerut. Karena semakin mengkerut, membuat kulitnya terbuka dengan
sendirinya.

Gerak Endonom
Gerak endonom adalah gerak yang terjadi secara spontan dan berasal dari dalam tubuh
tumbuhan itu sendiri. Contohnya gerak rotasi sitoplasma atau plasma sel di dalam tumbuhan.

Gerak Esinom
Gerak esionom adalah gerakan tumbuhan yang disebabkan oleh adanya ransangan dari luar
tubuh atau lingkungan tempat tumbuhan berada. Contohnya adalah ketika daun putri malu
disentuh maka akan menutup. Gerak esinom sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu gerak
tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis. Berikut penjelasannya:

Gerak tropisme
Gerak tropisme adalah gerakan pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsang. Arah gerak tumbuhan bisa mendekati arah datangnya rangsangan, hal ini disebut
tropisme positif dan gerak yang menjauhi arah datangnya rangsangan disebut tropisme negatif.

Contohnya adalah tumbuhan yang bergerak tumbuh mengikuti arah datangnya cahaya
matahari dan akar tumbuhan yang bergerak menuju pusat bumi.

Terdapat beberapa macam ransangan gerak tropisme, yaitu:

 Fototropisme
Ransangan tumbuhan yang berupa cahaya, hal ini membuat tumbuhan mengarahkan
kuncupnya ke arah cahaya matahari.
 Hidrotropisme
Ransangan tumbuhan yang berupa sumber air, seperti akar yang selalu bergerak menuju
ke tempat basah atau berari. Ini adalah salah satu contoh hidrotropisme.
 Geotropisme
Ransangan yang berupa gravitasi bumi, jika gerak respon tumbuhan mengarah menuju ke
bumi maka ini disebut geotropisme positif, sedangkan jika responnya tumbuhan menjauhi
bumi, maka akan disebut geotropisme negatif.
 Kemotropisme
Ransangan yang berupa zat kimia, contohnya adalah gerak akar yang menuju unsur hara
atau pupuk di dalam tanah.
 Tigmotropisme
Ransangan yang berupa sentuhan, seperti gerak pada tumbuhan sulur, jika sulur atau
batang tumbuhan menyentuh benda keras seperti tongkat kayu, maka batang tumbuhan
akan melilit tongkat kayu tersebut.
Gerak nasti
Gerak nasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi ransangan, namun arah responnya
tidak dipengaruhi oleh arah datangnya ransangan. Contohnya seperti putri malu yang menutup
saat daunnya tersentuh. Berdasarkan sumber ransangannya, gerak nasti dibedakan menjadi
fotonasti, termonasti, niktinasti, seismonasti, dan nasti kompleks.

 Fotonasti
Merupakan ransangan yang berupa cahaya, misalnya bunga pukul sembilan yang mekar
sekitar pukul sembilan dan bunga pukul empat yang akan mekar pada sore hari dan
menutup esok paginya.
 Termonasti
Ialah ransangan yang berupa suhu, seperti bunga tulip yang mekar jika berada di suhu
udara yang sesuai.
 Niktinasti
Merupakan ransangan yang disebabkan oleh keadaan gelap. Contohnya adalah gerak tidur
daun pohon turi di malam hari, yang mengatupkan daunnya
 saat hari mulai gelap.
 Seismonasti
Adalah ransangan yang berupa sentuhan, seperti kantung semar yang menutup ketika
bersentuhan dengan serangga.
 Nasti kompleks
Adalah gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa macam ransangan, seperti ransangan
cahaya, matahari, suhu, air, dan zat kimia. Contoh gerak nasti kompleks adalah gerakan
membuka dan menutup stomata.
Gerak taksis
Gerak taksis merupakan gerak seluruh atau sebagian tubuh tumbuhan yang bebas berpindah
tempat, namun arahnya perpindahannya dipengaruhi oleh datangnya ransangan.
Dari berbagai macam sumbernya, gerak taksis dibedakan menjad dua, yaitu fototaksis dan
kemotaksis.

 Fototaksis
Adalah gerak ransang yang disebabkan oleh cahaya. Contohnya Klorofil atau zat hijau
daun yang bergerak menuju arah datangnya cahaya.
 Kemotaksis
merupakan gerak ransang yang disebabkan oleh zat kimia. Contohnya spermatozoa yang
bergerak menuju sel telur pada peristiwa pembuahan tumbuhan lumut atau bryophyta.

PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF DAN GENERATIF PADA TUMBUHAN

Cara perkembangbiakan pada tumbuhan ada dua macam, yaitu generatif dan vegetatif.

Generatif artinya perkembangbiakan yang memalui proses perkawinan. Sedangkan Vegetatif


tidak melalui proses perkawinan.

Perkembangbiakan vegetatif kemudian terbagi lagi menjadi dua, yaitu vegetatif alami dan
vegetatif buatan.

Vegetatif alami adalah proses perkembangbiakan secara vegetatif tanpa bantuan manusia.

Contohnya, tumbuhan yang berkembangbiak dengan akar tinggal (Rhizoma), spora, umbi lapis,
umbi batang, geragih (stalon), tunas, dan tunas adventif.

Vegetatif Alami

1. Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cara Akar Tinggal

Batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau biasa disebut dengan akar tinggal, akar
rimpang, atau akar tongkat.
Conton tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah lengkuas, jahe, kunyit, dan
temulawak.

2. Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cara Spora

Spora adalah inti sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembiakan.

Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah tanaman paku. Pada tanaman
paku, spora dibentuk pada daun.

Spora terletak pada kotak spora (sporanium) yang berkumpul di dalam sorus yang merupakan
kumpulan kotak spora.

Sorus terletak di tepi bawah daun yang berupa seperti bintik-bintik kecokelatan.

Saat sporanium pecah, maka spora akan keluar dan jatuh pada tempat yang coco. Barulah
akhirnya tumbuh tanaman paku yang baru.

3. Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cara Umbi Lapis

Umbi lapis adalah daun yang berlapis-lapis dan tebal sehingga membentuk seperti batangnya.
Pada bagian dasar tumbuh akar serabut.

Di antara lapisan-lapisan umbi lapis, terdapat bakal tunas. Jika umbi lapis ditanam, bakal tunas
akan tumbuh menjadi tunas, dan tumbuh jadi tanaman baru.

4. Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cara Umbi Batang

Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan digunakan untuk menyimpan
cadangan makanan dan membentuk umbi.

Jika umbi ditanam, tunas bisa tumbuh dan membentuk tumbuhan baru.

Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah kentang dan ubi jalar.

5. Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cara Geragih

Geragih adalah banyak yang tumbuh dan menjalar di permukaan tanah. Tumbuhan baru akan
tumbuh pada buku-bukunya dan tidak tergantung pada induknya.

Contohnya adalah pohon stroberi, pegagan, dan rumput teki.

6. Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cara Tunas

Tunas adalah bagian tumbuhan yang baru muncul dari kecambah atau kuncup yang berada di
atas permukaan tanah.

Tunas bisa terdiri dari batang, daun muda, calon bunga, atau calon buah.

Contohnya adalah pohon tebu, pisang, dan bambu.

7. Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cara Tunas Adventif

Tunas adventif adalah tunas liar yang tumbuh di luar bagian batang. Biasanya ia tumbuh di tepi
daun.

Contohnya adalah tumbuhan cocor bebek.

Selain itu, tunas adventif juga bisa muncul pada akar, seperti pada tanaman sukun dan
kesemek.
Manfaat Perkembangbiakan dengan Cara Vegetatif Buatan

1. Mencangkok

Tumbuhan hasil cangkokan lebih cepat berbuah jika dibandingkan dengan tumbuhan yang
ditanam dari biji.

Selain itu, tanaman cangkokan juga akan memiliki sifat yang sama dengan induknya.

2. Menyambung dan Menempel

Kelebihan cara ini adalah bisa menggabungkan sifat-sifat dari dua tanaman.

Hal inilah yang pada akhirnya membuat kita mendapatkan satu tanaman yang memiliki
gabungan sifat unggul.

HORMON

Hormon adalah senyawa kimia yang diproduksi oleh sistem endokrin yang terdiri dari beberapa
kelenjar dalam tubuh. Manusia memiliki berbagai jenis hormon, yang masing-masing memiliki
peran penting dalam menunjang kinerja tubuh.

Bagian di dalam tubuh yang termasuk dalam sistem endokrin dan memproduksi hormon
adalah:

Kelenjar hipotalamus.

Kelenjar hipofisis.

Kelenjar pineal.

Kelenjar tiroid.

Kelenjar paratiroid.

Kelenjar adrenal.

Namun tidak hanya sistem endokrin, beberapa hormon juga diproduksi dan dilepaskan oleh
jaringan tubuh lainnya, seperti:

Sistem pencernaan (pankreas, lambung, usus halus).

Organ reproduksi.

Ginjal.

Hati.

Jaringan lemak (adiposa).

Plasenta.

Fungsi Hormon
Setelah diproduksi di dalam tubuh, hormon akan disalurkan ke berbagai organ yang
membutuhkannya agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Secara umum, fungsi hormon
adalah sebagai berikut:

Mendukung proses reproduksi dan fungsi seksual.

Mendukung fungsi kognitif.

Mendukung pertumbuhan dan perkembangan.

Mencerna makanan.

Membantu penyerapan gizi.

Mengatur siklus tidur.

Membantu kinerja organ jantung.

Memengaruhi suasana hati (mood).

Mengatur keseimbangan dalam tubuh, termasuk keseimbangan tekanan darah, gula darah,
elektrolit, cairan, dan suhu tubuh.

Di samping itu, tubuh memanfaatkan hormon untuk melakukan dua jenis komunikasi. Pertama,
komunikasi antara dua kelenjar endokrin. Pada proses ini, satu kelenjar akan melepaskan
hormon yang kemudian merangsang kelenjar lain untuk melepaskan hormon-hormonnya.

Contohnya adalah komunikasi antara kelenjar tiroid dan pituitari. Kelenjar pituitari akan
melepaskan hormon perangsang tiroid atau thyroid-stimulating hormone (TSH). Hormon
tersebut berfungsi untuk memicu kelenjar tiroid melepaskan hormonnya untuk membantu
mendukung kinerja tubuh.

Jenis komunikasi yang kedua adalah antara kelenjar endokrin dan organ target. Misalnya,
pankreas melepaskan hormon insulin yang bekerja pada otot dan hati dalam memproses
glukosa.

Jenis-Jenis Hormon

Setiap tubuh manusia memiliki puluhan hormon yang diproduksi oleh berbagai kelenjar tubuh.
Berikut adalah masing-masing jenis hormon berdasarkan kelenjar yang memproduksinya.

1. Kelenjar Hipotalamus

Kelenjar hipotalamus adalah bagian kecil di otak yang terhubung dengan kelenjar pituitari
melalui tangkai/batang hipofisis. Bagian ini melepaskan beberapa hormon yang berfungsi untuk
mengontrol kinerja kelenjar pituitari.

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipotalamus adalah sebagai berikut:

Hormon pelepas hormon pertumbuhan.

Hormon pelepas kortikotropin.

Dopamin.

Hormon pelepas gonadotropin.

Somatostatin.
Hormon pelepas tirotropin.

Oksitosin (hipotalamus menghasilkan oksitosin, tetapi kelenjar pituitari yang akan menyimpan
dan melepaskannya ke aliran darah).

2. Kelenjar Pituitari

Kelenjar pituitari adalah kelenjar yang menghasilkan hormon yang sebagian besar digunakan
untuk mengontrol fungsi kelenjar endokrin lainnya. Berikut adalah beberapa hormon yang
diproduksi oleh kelenjar pituitari:

Hormon adrenokortikotropik (ACTH).

Hormon perangsang folikel (FSH).

Oksitosin.

Hormon pertumbuhan (GH).

Hormon luteinizing (LH).

Prolaktin.

Hormon perangsang tiroid (TSH).

Hormon antidiuretik (ADH, atau vasopressin).

3. Kelenjar Tiroid

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur
proses metabolisme (proses untuk mengolah makanan menjadi energi yang dibutuhkan dalam
menjalani aktivitas sehari-hari) dalam tubuh. Adapun jenis-jenis hormon yang dihasilkan adalah:

Triiodothyronine (T3).

Thyroxine (T4).

Calcitonin.

Reverse triiodothyronine (RT3).

4. Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal adalah kelenjar yang terletak di tengah otak dan berfungsi memproduksi
hormon melatonin. Hormon tersebut bermanfaat dalam mengatur siklus tidur.

5. Kelenjar Paratiroid

Tugas utama kelenjar paratiroid adalah melepaskan hormon paratiroid (parathyroid


hormone/PTH) yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan kadar kalsium dalam darah dan
mengatur penyerapan kalsium oleh tulang.

6. Kelenjar Adrenal

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal adalah sebagai berikut:

DHEA dan androgen.


Kortisol.

Aldosteron.

Adrenalin (epinefrin).

Noradrenalin (norepinefrin).

7. Organ Pankreas

Organ pankreas berperan dalam memproduksi hormon insulin dan glukagon untuk membantu
mengendalikan kadar gula dalam darah agar tetap terjaga normal.

8. Kelenjar Timus

Kelenjar timus menghasilkan hormon yang berkaitan dengan proses pembentukan sel limfosit
T, yaitu komponen sel darah putih yang berperan sebagai ‘pertahanan’ tubuh dari serangan
penyakit.

8. Organ Reproduksi

Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda, sehingga hormon yang dihasilkan pun juga
berbeda. Berikut masing-masing penjelasannya:

Ovarium (wanita), memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon tersebut
berperan dalam pembentukan payudara, mengatur siklus menstruasi dan menunjang
kehamilan.

Testis (pria), memproduksi hormon testosteron yang berperan dalam menghasilkan sel sperma
dan merangsang pertumbuhan rambut di wajah dan kemaluan saat mencapai masa pubertas.

Penyakit akibat Gangguan Hormon

Perubahan hormon dapat memberikan dampak signifikan bagi tubuh. Adapun beberapa
masalah kesehatan yang bisa dipicu oleh gangguan hormon adalah sebagai berikut:

Hipertiroidisme: Penyakit ketidakseimbangan hormon di mana kelenjar tiroid memproduksi


terlalu banyak hormon tiroid.

Hipopituitarisme: Ketidakmampuan kelenjar pituitari dalam memproduksi hormon secara


normal.

Hipotiroidisme: Kondisi di mana kelenjar tiroid tidak dapat memproduksi hormon tiroid dalam
jumlah yang cukup.

Insufisiensi adrenal: Kondisi ketika kelenjar adrenal tidak mampu memproduksi jumlah hormon
yang penting bagi proses metabolisme, terutama hormon kortisol dan aldosteron.

Penyakit cushing: Kondisi ketika kelenjar adrenal memproduksi hormon kortisol secara
berlebihan.

Akromegali: Gangguan hormon yang terjadi karena kelenjar pituitari memproduksi terlalu
banyak hormon pertumbuhan.

Diabetes: Terjadi karena adanya gangguan pada hormon insulin sehingga tidak dapat
mengendalikan kadar gula darah atau glukosa dalam tubuh. Akibatnya, kadar gula dalam tubuh
menjadi terlalu tinggi.

Kekurangan hormon pertumbuhan (growth hormone deficiency): Kondisi ini terjadi karena
kelenjar hipofisis tidak memproduksi hormon pertumbuhan dalam jumlah yang cukup sehingga
menyebabkan pertumbuhan terhambat.

Anda mungkin juga menyukai