Anda di halaman 1dari 37

MACAM MACAM ADAPTASI MAKHLUK HIDUP

Pengertian Adaptasi dan Macam-Macam Adaptasi


Adaptasi adalah penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya. Lingkungan dapat berubah-
ubah. Agar dapat bertahan hidup, makhluk hidup harus beradaptasi. Proses adaptasi seringkali tidak
dapat diamati karena berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Yang dapat diamati adalah hasil
adaptasi. Adaptasi menghasilkan perubahan pada makhluk hidup. Berdasarkan hasil perubahan
tersebut, adaptasi dapat dibedakan menjadi adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi
tingkah laku.

A. ADAPTASI MORFOLOGI
Adaptasi morfologi artinya penyesuaian bentak atau struktur organ tubuh makhluk hidup terhadap
lingkungannya.

Ciri-ciri morfologi pada tumbuhan misalnya :


a) bentuk dan ukuran daun
b) struktur jaringan
c) daun, bentuk akar,
d) bentuk dan struktur batang,
e) bentuk alat perkembangbiakan.
Ciri-ciri morfologi pada hewan contohnya
a) ukuran tubuh,
b) warna tubuh,
c) bentuk paruh,
d) bentuk kaki dan alat gerak yang lain,
e) susunan gigi,
f ) alat pencernaan makanan.

Berikut ini akan dijelaskan bentuk adaptasi morfologi pada beberapa makhluk hidup.

1. Teratai dan Eceng Gondok


Teratai dan eceng gondok merupakan tumbuhan yang hidup di air. Keduanya memiliki daun
yang tipis dan lebar. Teratai mempunyai akar yang melekat di dasar perairan, sedangkan daunnya
mengapung di permukaan air. Tangkai daunnya berongga. enzirn percerna.

Berbeda dengan teratai, seluruh tubuh tumbuhan eceng gondok dapat terapung di permukaan
air. Eceng gondok dapat terapung karena mempunyai tangkai daun menggembung yang berisi udara.
Selain untuk mengapungkan tumbuhan, rongga udara tersebut juga berfungsi untuk bernapas atau
pertukaran gas.

2. Kaktus
Berbeda dengan teratai dan eceng gondok yang hidup di air, kaktus hidup di daerah yang kurang
air. Oleh karena itu, bentuk adaptasi kaktus berbeda dengan bentuk adaptasi teratai dan eceng gondok.
Kaktus mempunyai sistem akar yang panjang dan tumbuh menyebar sehingga dapat menyerap
air dan daerah yang luas. Batang kaktus dapat menyimpan air (sukulen) dan daun kecil berbentuk duri.
Bentuk daun demikian berfungsi mengurangi penguapan untuk menghemat air.

3. Kaki Burung
Bentuk kaki berbagai kelompok burung bermacam-macam, tergantung cara hidupnya. Misalnya,
kaki itik mempunyai selaput yang menghubungkan jari-jari kakinya. Kaki berselaput seperti ini sesuai
untuk hidup di air. Kaki berselaput memudahkan itik berenang dan berjalan di tanah berlumpur.
Contoh lainnya, burung pelatuk mempunyai empat jari kaki. Dua jari kaki menghadap ke depan,
sedangkan dua jan kaki lainnya menghadap ke belakang. Bentuk kaki seperti ini membuat burung
pelatuk dapat memanjat pohon secara tegak lurus.

4. Paruh Burung
Bentuk paruh burung bermacam-macam tergantung cara hidup dan jenis makanannya. Misalnya,
burung elang mempunyai paruh yang besar, kuat, dan ujung runcing untuk merobek daging
mangsanya.

Bebek mempunyai paruh pipih dan lebar. Bentuk paruh bebek sesuai untuk menjaring makanan
di air. Contoh lainnya, paruh burung kakaktua pendek, kuat, dan melengkung. Paruh seperti ini sesuai
untuk memecah biji-bijian yang merupakan makanannya.

5. Mulut Serangga
Bentuk mulut serangga bermacam-macam. Berbagai bentuk mulut serangga merupakan hasil
adaptasi terhadap jenis makanannya. Misalnya, serangga pemakan daun mempunyai rahang atas dan
bawah yang kuat. Serangga pengisap tidak mempunyai rahang, tetapi mempunyai alat pengisap.
Berdasarkan jenis makanannya, mulut serangga dibedakan menjadi empat tipe sebagai berikut:

a. mulut penggigit pengunyah, misalnya pada belalang


b. mulut penusuk pengisap, misalnya pada nyamuk
c. mulut penjilat, misalnya pada lalat
d. mulut pengisap, misalnya pada kupu-kupu

Ada beberapa bentuk adaptasi morfologi yang lain. Misalnya, hewan-hewan yang hidup di
daerah dingin memiliki bulu yang tebal untuk melindungi tubuhnya dan pengaruh suhu udara yang
dingin. Perhatikan gigi-gigi kucing dan bandingkan dengan gigi-gigi kambing.

B. ADAPTASI FISIOLOGI
Seperti halnya bentuk morfologi organ tubuh, proses fisiologi di dalam tubuh makhluk hidup juga
disesuaikan dengan lingkungannya. Kemampuan menyesuaikan diri tersebut merupakan hasil
perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang lama. Proses penyesuaian diri itu sendiri dapat
berlangsung secara cepat. Berikut ini adalah beberapa contoh adaptasi fisiologi yang terjadi pada
makhluk hidup.

1. Penyesuaian terhadap Intensitas Cahaya


Jika kita berada di ruang yang gelap atau remang-remang, maka pupil mata kita akan terbuka
lebar. Sebaliknya, jika kita berada di ruang yang terang, maka pupil mata kita akan menyempit. Melebar
atau menyempitnya pupil mata merupakan upaya untuk mengatur jumlah sinar yang masuk ke mata.
Sinar yang kekuatannya (intensitasnya) tinggi dapat mengganggu atau merusak sistem kerja mata.
Sebaliknya, jika sinar yang masuk terlalu lemah atau kurang, maka kita sulit untuk melihat. Proses
melihat melibatkan banyak proses fisiologi. Artinya, upaya mata kita mengatur jumlah sinar yang masuk
melalui pupil merupakan proses adaptasi fisiologi. Adaptasi fisiologi semacam ini merupakan contoh
adaptasi yang sifathya reveksibel atau dapat balik.

2. Penyesuaian terhadap Kadar Oksigen


Jika seseorang yang biasa hidup di daerah pantai berpindah ke daerah pegunungan yang tinggi
(misalnya pada ketinggian lebih dan 2.000 meter di atas permukaan laut), maka akan terjadi perubahan
fisiologi di tubuh orang tersebut. Mula-mula pernapasannya menjadi lebih cepat. Hal ini merupakan
upaya tubuh untuk mencukupi kebutuhan oksigen karena kadar oksigen di udara pegunungan lebih
rendah jika dibandingkan kadar oksigen di daerah pantai. Dalam jangka waktu yang lebih lama, kondisi
ini akan teratasi dengan meningkatnya jumlah butir-butir sel darah merah (eritrosit) di dalam darah
Eritrosit merupakan bagian darah yang berguna untuk mengangkut oksigen. Semakin banyak jumlah
eritrosit,

3. Penyesuaian terhadap Kadar Garam


Ikan air laut menghasilkan urin lebih pekat dibandingkan ikan air tawar. ini disebabkan kadar
garam air laut lebth tinggi daripada kadar garam air tawar. Tingginya kadar garam air laut menyebabkan
ikan air laut kekurangan air. Air dan dalam sel tubuh ikan laut keluar melalui proses osmosis. Karena
kekurangan air, ikan harus banyak minum air laut.

Akibatnya, kadar garam dalam darahnya menjadi tinggi (pekat). Untuk mengurangi kepekatan
cairan tubuhnya, ikan mengeluarkan urin yang pekat pula. Untuk mengimbangi banyaknya air yang
keluar dan tubuhnya, ikan air laut hanva mengeluarkan sedikit urin.

Hal sebaliknya terjadi pada ikan air tawar. Karena cairan di lingkungan lebih encer daripada
cairan di dalam tubuh ikan, air dan lingkungan masuk ke tubuh ikan secara osmosis. Untuk mengatur
keseimbangan osmotik dan ion, rnsang menyerap garam (NaC1). Untuk membuang kelebihan air, ikan
air tawar banyak mengeluarkan urin yang encer. Peristiwa semacam ini merupakan adaptasi fisiologi
ikan terhadap lingkungannya.

C.ADAPTASI TINGKAH LAKU


Adaptasi tingkah laku berhubungan dengan perilaku makhluk hiudp untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Berikut ini akan diuraikan beberapa contoh adaptasi tingkah laku pada beberapa
makhluk hidup

1. Rayap
Di usus rayap terdapat Flagellata penghasil enzim selulase yang dapat mencerna selulosa.
Anak-anak rayap yang baru menetas menjilati dubur induknya untuk mendapatkan Flagellata tersebut.
Rayap dewasa yang berganti kulit memakan kembali kulit yang terkelupas itu untuk mendapat
Flagellata.
Tingkah laku rayap tersebut merupakan contoh adaptasi tingkah laku.

2. Predator
Hewan-hewan predator (karnivor) umumnya mampu bergerak cepat. Mengapa demikian?
Hewan-h ewan karnivor harus bergerak cepat karena mereka harus mengejar dan menangkap
mangsanya. Jika tidak demikian,

3. Kucing
Kucing biasanya mengincar mangsanya, misalnya tikus, cecak, kadal atau yang lain, dengan
cara mendekam. Begitu mangsa mendekat dan lengah, maka kucing tersebut akan meloncat dan
menerkam mangsanya. Tingkah laku demikian merupakan cara untuk menghemat energi. Peristiwa
semacam mi merupakan contoh adaptasi perilaku pada kucing

4. Paus
Paus bukanlah ikan, melainkan hewan menyusui yang hidup di air. Paus bernapas dengan paru-
paru, sehingga paus harus menyembul ke permukaan air untuk bernapas. Pada saat muncul ke
permukaan air, paus mengeluarkan sisa pernapasan dan menghirup udara untuk disimpan di paru-paru
saat menyelam ke dalam air.
Contoh adaptasi tingkah laku lainnya yang dilakukan hewan adalah serangga berbunyi nyaring
untuk memikat pasangannya, migrasi burung ke wilayah lain di belahan dunia karena pengaruh musim,
ikan mujair memasukkan anak-anaknya ke dalam mulut untuk melindunginya dan gangguan hewan lain,
dan ular menjulurkan lidahnya untuk mengenali bau mangsanya.

5. Tumbuhan
Sebagian tumbuhan menunjukkan adaptasi tingkah laku dalam hidupnya. Misalnya, daun putri
malu (mimosa mudica ) segera menutup jika disentuh. Hal tersebut merupakan adaptasi untuk
melindungi diri dari serangan hewan. Dengan menutupnya daun, maka hewan herbivora sulit
membedakan antara ranting berduri dengan daun. Ada tumbuhan yang membelokkan tubuhnya ke arah
datangnya cahaya ini. Merupakan adaptasi tingkah laku terhadap pengaruh cahaya

Ciri-ciri khusus beberapa jenis hewan


1. Alat pendeteksi benda pada kelelawar
Kelelawar memancarkan bunyi berfrekuensi tinggi melalui mulutnya.bunyi tersebut akan dipantulkan
oleh benda-benda disekitarnya seperti cabang pohon atau serangga. Dengan mendengar gemanya
kelelawar dapat memperkirakan jauhnya tintangan atau makanan. Kemampuan kelelawa ini disebut
ekolokasi.
2. Kaki lengket pada cecak dan tokek
Pada kaki cecak dan tokek terdapat lapisan berupa struktur seperti rambut yang lengket. Lapisan
yang lengket ini memungkinkan cecak dan tokek memanjat di dinding yang tegak lurus atau berjalan
terbalik di atas langit-langin rumah. Hal ini untuk memudahkannya dalam menankap serangga
makanannya.
3. Perubahan warna kulit Lidah panjang dan lengket pada bunglon
Bunglon dapat mengubah warna kulit menyamai sekelilingnya. Kemampaun bunglon ini disebut
mimikri. Selain itu untuk mendapatkan makanan, bunglon menggunakan lidahnya yang panjang
dan lengket. Lidah bunglon panjangnya hampir sepanjang tubuhnya.
4. Punuk pada unta
Punuk unta berisi lemak sebagai tempat penyimpanan cairan. Saat perjalanan jauh unta
menggunakan lemak pada punuknya sebagai sumber energi dan air.
5. Memiliki misai atau kumis di bibir atas dan bibir bawah
Contoh hewan yang memiliki misai di bibir atas dan bibir bawah adalah ikan lele. Misai ini digunakan
untuk mengenali mangsanya yang bersembunyi di dasar sungai berlumpur
6. Mata dan pendengaran yang tajam pada Burung hantu
Burung hantu menggunakan mata dan telinganya yang sangat tajam dan peka untuk menemukan
mangsanya. Kepala burung hantu dapat berputar 180o.
7. Semburan air Ikan Pemanah
Ikan pemanah hidup di air tawar. Akan tetapi makanan ikan pemanah berupa serangga-serangga
kecil, seperti laba-laba, lalat, dan capung. Untuk mendapatkan makanannya ikan pemanah
menyemburkan tetes-tetes air tepat pada serangga yang bergantung tersebut. Ketika serangga
jatuh dari ranting dan merosot
8. Memiliki kaki berselaput Pada bebek
Kaki berselaput pada bebek memudahkan bebek berenang.
9. Antena pada semut Semut memiliki dua buah antena di kepalanya.
Antena pada semut digunakan untuk menyentuh, membau, dan merasakan getaran bunyi. Selain itu
antena semut juga digunakan untuk berkomunikasi dengan semut lainnya. Semut mengeluarkan
bau yang khusus sebagai tanda bahaya. Semut juga mengeluarkan bau untuk menunjukkan
keberadaan makanannya.
10. Tinta hitam pekat pada cumi-cumi Tinta hitam pekat yang dikeluarkan cumi-cumi adalah untuk
mengelabuhi mangsanya.
11. Kulit berduri pada landak.
Landak memiliki bulu yang keras di bagian atas tubuhnya. Jika tidak sempat melarikan diri, landak
akan menggulung tubuhnya. Bulu kerasnya kemudian mengembang. Seluruh tubuh landak pun
dipenuhi duri tajam.
12. Bunga karang (koral)
Memperoleh makanan dari air yang melewati lubang-lubang halus pada sisi-sisi tubuhnya

Ciri Khusus Pada Tumbuhan


1. Tumbuhan Teratai
Teratai memiliki daun yang lebar yang berfungsi untuk mempercepat penguapan. Batan pohon
teratai berongga tujuannya agar bunga teratai dapat mengapung di air, selain itu batang yang
berongga digunakan untuk bernafas. Bunga teratai memiliki akar yang panjang ini bertujuan
untuk menjaga keseimbangan agar bunga teratai tidak terbalik.
2. Bunga Mawar
Bunga mawar memiliki duri pada batangnya. Duri ini untuk melindungi diri dari musuh.
3. Kantong semar
Tumbuhan kantong semar tumbuh di rawa-rawa. Sebagai tempat tumbuh, kandungan nitrogen di
rawa-rawa sangat kurang, sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan. Untuk
memnuhi kebutuhan nitrogen, tumbuhan kantung semar bergantung pada serangga sebagai
makanannya.
Tanaman kantong semar memiliki kantong di bagian ujung daun. Kantong tersebut sebenarnya
adalah ujung daun yang berubah bentuk. Fungsi kantong ini untuk menangkap hewan, terutama
serangga.
4. Tumbuhan Venus
Sama dengan tumbuhan kantong semar, tumbuhan venus juga memakan serangga. Daun venus
berengsel dan berbulu. Tumbuhan venus memakan serangga untuk memenuhi kebutuhan
nitrogennya.
Tumbuhan pemakan serangga disebut insektivora
5. Bunga Raflesia Arnoldi
Tumbuhan raflesia tidak memiliki klorofil. Tumbuhan ini hidup sebagai parasit pada akar
tumbuhan lain. Raflesia adalah bung terbesar di dunia. Bunga ini mengeluarkan bau seperti
daging busuk (bangkai). Bau busuk itu dimaksudkan untuk menarik lalat, dan lalat juga yang
mmebantu penyerbukan bunga raflessia. Selain itu untuk memandu lalat yang datang bunga ini
memantulkan warna yang sangat cerah.
6. Kaktus
Kaktus memiliki daun yang menyerupai duri ini bertujuan untuk memperkecil penguapan. Kaktus
juga menyimpan air pada batangnya. Kaktus memiliki batang yang tebal untuk mengurangi
penguapan air.
7. Enceng gondok
Memiliki batang yang berongga. Batang berongga ini berisi udara sehingga tanaman enceng
gondok dapat mengapung di air.
8. Putri Malu
Putri malu memiliki daun yang dapat mengatup apabila disentuh. Selain itu putri malu memiliki
batang yang berduri.

CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP PERANANNYA DI LINGKUNGAN

1. Bernapas

Ciri-ciri Makhluk HidupBernapas adalah ciri-ciri makhluk hidup yang paling umum dan yang paling
utama. Bernapas adalah proses menghirup dan mengeluarkan. Seluruh makhluk hidup pasti bernapas,
karena itu adalah salah satu cara untuk bertahan hidup. Meskipun tidak semua makhluk hidup bernapas
dengan cara yang sama.

Proses bernapas akan melibatkan oksigen dan karbondioksida. Bagi manusia, mereka bernapas dengan
menggunakan hidung. Menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dengan beberapa proses.
Tubuh akan mengalami oksidasi biologi, terjadi pada sel-sel tubuh yang butuh oksigen. Proses tersebut
akan menghasilkan karbondioksida karena terjadi proses pembakaran zat makanan oleh oksigen. Organ
tubuh yang berperan untuk pernapasan adalah paru-paru.

Pada tumbuhan, proses bernapas dinamakan dengan proses fotosintesis. Pada proses fotosintesis,
karbondioksida akan diolah bersamaan dengan air dan sinar matahari. Proses tersebut berlangsung di
stomata. Akan ada glukosa padat yang dikonsumsi oleh tumbuhan dari proses itu. Setelah itu oksigen
akan dikeluarkan oleh tumbuhan melalui stomata.

Proses pernapasan pada hewan terjadi berbeda-beda. Tergantung jenis hewan dan jenis lingkungan
tempat tinggalnya. Contohnya seperti mamalia yang berpanas menggunakan hidung dan paru-paru.
Berbeda lagi dengan ikan, ikan berpanas menggunakan insang.
2. Membutuhkan Nutrisi

Ciri-ciri Makhluk HidupCiri-ciri makhluk hidup selanjutnya adalah membutuhkan sebuah nutrisi. Setiap
makhluk hidup pasti membutuhkan nutrisi. Nutrisi dari luar tubuh yang masuk ke dalam tubuh akan
diolah dan diproses di dalam tubuh. Pengolahan tersebut akan menghasilkan zat-zat yang nantinya
akan digunakan oleh tubuh. Setelah itu akan dihasilkan sebuah energi atau tenaga supaya tubuh bisa
bekerja secara semestinya.

Nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh meliputi makanan dan minuman. Minuman juga memiliki peran
penting dalam perolehan nutrisi. Minuman atau air akan digunakan tubuh untuk zat pelarut di dalam
tubuh.

Bagi manusia dan hewan, mereka tidak bisa menghasilkan makanan sendiri melalui tubuh. Akan tetapi,
berbeda dengan tumbuhan. Tumbuhan bisa menghasilkan makanan melalui tubuhnya sendiri.

3. Bergerak

Bergerak yang dimaksud pada ciri-ciri tumbuhan adalah bukan berarti berpindah-pindah tempat, atau
melakukan mobilitas. Hewan dan manusia memiliki sistem gerak. Seperti otot, sendi, dan tulang yang
bisa digunakan untuk bergerak.Hewan dan manusia menggunakannya untuk bergerak seperti berjalan
dan berlari. Berbeda dengan tumbuhan, tumbuhan bergerak atas reaksi terhadap lingkungan.

Gerak yang terjadi pada tumbuhan pun hanya terjadi pada beberapa bagiannya saja, yaitu terbatas.
Contohnya seperti gerak pada bunga dari kuncup menjadi mekar, ketika tumbuhan bergerak mencari air
atau sinar matahari. Ada beberapa jenis gerak pada tumbuhan, yaitu Gerakan taksis, Gerak nasti, dan
Gerakan tropisme. Gerakan-gerakan tersebut terjadi karena adanya reaksi hormone pada tumbuhan,
contohnya seperti hormone auksin.

4. Bereaksi pada Rangsang atau Iritabilitas

Ciri-ciri makhluk hidup juga akan bereaksi pada rangsang. Dalam hal ini makhluk hidup memiliki nervous
system. Ini adalah kemungkinan makhluk hidup ketika merasakan sesuatu saat terjadi suatu perubahan
yang ada di lingkungan.

Setiap makhluk hidup pasti bisa menanggapi atau menerima suatu rangsangan. Rangsangan yang
dapat dirasakan oleh makhluk hidup seperti bunyi, cahaya, rasa, sentuhan, bau, dan lain-lain.

Reaksi pada rangsangan yang dapat dirasakan oleh hewan dan tumbuhan terjadi karena memiliki
sebuah sistem khusus. Sistem tersebut ialah sistem saraf, sistem hormon, sistem otot dan sistem indra.
Hal tersebut membuat hewan dan manusia dapat mendengar, mencium, melihat, menyentuh atau
meraba, dan dapat merasakan sebuah rasa.

Berbeda dengan tumbuhan. Tumbuhan tidak memiliki sistem-sistem yang ada pada hewan dan
manusia. Akan tetapi, tubuhan tetap bida mereaksi pada rangsangan. Seperti ketika adanya cahaya
matahari, gaya Tarik bumi, sentuhan, keberadaan zat kimia dan air.

5. Tumbuh dan Berkembang

Ciri-ciri selanjutnya yang ada pada makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Setiap makhluk
hidup pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan pada
manusia dan hewan terjadi hampir memiliki kemiripan. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi
meliputi bertumbuhnya dan perkembangan tubuh. Seperti bertambahnya tinggi badan manusia dan
hewan, bertambahnya berat badan, volume, dan lain-lain.

Pada hewan dan manusia pertumbuhan dan perkembangan tidak terjadi secara terus menerus, suatu
saat dapat berhenti. Sedangkan pertumbuhan pada tumbuhan tidak terbatas. Selama tumbuhan masih
hidup, maka pertumbuhan dan perkembangan akan terus terjadi.

Pada manusia dan hewan, pertumbuhan dimulai ketika masih menjadi janin. Janin akan keluar sehingga
mengalami perkembangan dan pertumbuhan sedikit demi sedikit. Sedangkan pada tumbuhan berbeda.
Perkembangan dan pertumbuhan tumbuhan dimulai ketika tumbuhan masih menjadi benih. Kemudian
tumbuh dan berkembang hingga tumbuhan tersebut mati.

6. Bereproduksi atau Berkembang Biak

Setiap makhluk hidup mengalami reproduksi sehingga dapat berkembang biak. Cara berkembang biak
pada setiap makhluk hidup berbeda. Manusia berkembang biak hanya secara beranak. Akan tetapi,
hewan berkembang biak melalui beberapa cara. Cara-cara tersebut antara lain beranak, bertelur,
membelah diri, beranak dan bertelur dan lain-lain.

Pada manusia, proses reproduksi berawal dari pembuahan sel telur dan berlanjut mengalami proses
fertilisasi. Umumnya proses reproduksi pada hewan sama dengan proses yang terjadi pada manusia.
Sedangkan tumbuhan berkembang biak dengan cara yang berbeda. Tumbuhan dapat berkembang biak
dengan sendirinya atau dengan bantuan manusia.

Proses yang terjadi pada tumbuhan dapat berlangsung secara vegetatif (tidak kawin) dan generatif
(kawin). Contoh secara vegetatif adalah melalui tunas, umbi, geragih, akar tinggal, spora, atau
membelah diri. Sedangkan contoh secara generatif melalui proses penyerbukan.

7. Mengeluarkan Zat Sisa

Seluruh makhluk hidup akan mengeluarkan zat-zat sisa yang ada di dalam tubuh. Ketika tubuh sudah
mendapatkan nutrisi dan sudah diproses maka akan menghasilkan zat-zat untuk tubuh. Zat-zat yang
sudah tidak terpakai akan dikeluarkan oleh tubuh. Zat-zat tersebut ada yang memiliki racun.

Hewan dan manusia memiliki cara yang sama untuk mengeluarkan zat-zat sisa. Zat sisa tersebut
dikeluarkan secara dalam bentuk gas, zat cair, dan zat padat. Berbeda dengan tumbuhan. Tumbuhan
mengeluarkan zat sisa melalui stomata.

8. Beradaptasi

Ciri-ciri selanjutnya yaitu makhluk hidup akan beradaptasi. Setiap makhluk hidup harus bisa beradaptasi
terhadap lingkungannya. Adaptasi adalah proses penyesuaian diri. Proses ini diperlukan untuk menjaga
keseimbangan sekaligus bertahan hidup.

Ketika makhluk hidup tidak bisa beradaptasi dengan lingkungannya, ia harus berpindah tempat.
Berpindah ke tempat lain untuk beradaptasi. Jika makhluk hidup tersebut tidak berpindah tempat tetapi
tidak dapat beradaptasi juga, maka ia akan mati.

9. Memerlukan suhu lingkungan tertentu

Setiap makhluk hidup memerlukan suhu lingkungan tertentu. Suhu lingkungan tersebut disesuaikan
dengan kebutuhan tubuhnya. Manusia yang hidup di daerah pegunungan akan berbeda dengan
manusia yang hidup di daerah pesisir pantai.

Begitu pula dengan hewan. Contohnya seperti beruang kutub yang tinggal di daerah kutub dengan suhu
rendah atau dingin. Jika beruang kutub ditempatkan di lingkungan dengan suhu hangat pasti tidak dapat
bertahan. Tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab, akan memiliki daun yang berbeda yaitu tipis dan
lebar seperti tumbuhan semanggi.

10. Mengalami Metabolisme

Proses metabolisme pada tubuh yang menjadi ciri-ciri makhluk hidup sedikit berhubungan dengan
bernapas. Hal ini karena pada proses metabolisme tubuh, diperlukan oksigen untuk bermetabolisme.
Oksigen dihasilkan melalui proses bernapas.

Selain oksigen, bahan dasar yang dibutuhkan saat melakukan metabolisme adalah substrat. Substrat
adalah nutrisi yang berasal dari zat makanan atau zat minuman. Pada proses metabolisme ini, zat-zat
makanan yang masuk ke dalam tubuh dan dicerna akan dipecah. Zat tersebut akan mengalami berbagai
macam proses. Setelah itu akan terbagi menjadi berbagai macam energi dan senyawa untuk tubuh.

PENYAKIT PADA MATA

1. Rabun Jauh
Rabun jauh atau miopia adalah kondisi ketika mata tampak samar melihat benda jarak jauh. Kelainan ini
umumnya disebut dengan kelainan mata minus.

Rabun jauh umumnya disebabkan oleh faktor genetik atau kebiasaan menonton sesuatu dalam jarak
dekat. Untuk mengatasi rabun jauh, diperlukan penggunaan kacamata berlensa cekung, lensa kontak,
atau operasi laser mata (LASIK).

2. Rabun Dekat
Rabun dekat adalah kebalikan dari rabun jauh, yaitu ketika mata tampak samar melihat objek dari jarak
dekat.
Umumnya disebabkan faktor genetik dari orang tua yang menderita rabun dekat dan kebiasaan melihat
benda yang jauh.

Penanganan rabun dekat bisa dengan menggunakan kacamata cembung, lensa kontak, dan operasi
laser mata.

3. Rabun Senja
Rabun senja adalah kelainan mata yang terjadi saat seseorang tidak bisa melihat dengan baik dalam
pencahayaan yang minim, di tempat gelap, atau di malam hari.

Beberapa penyebab rabun senja yang masih dapat diatasi oleh dokter, kok. Rabun senja ini termasuk
katarak, kekurangan vitamin A dan ada kaitannya dengan rabun dekat.

Namun hingga saat ini, belum ada penyembuhan untuk kasus rabun senja yang dialami sejak lahir
karena kelainan genetik.

4. Astigmatisme
Astigmatisme merupakan kelainan mata yang disebabkan oleh melengkungnya kornea atau lensa mata
yang tidak rata.

Kondisi ini mengakibatkan perubahan letak jatuhnya cahaya pada retina, sehingga menyebabkan
penglihatan menjadi samar atau berbayang. Astigmatisma biasanya terjadi karena faktor keturunan
(genetik).

5. Buta Warna
Penderita kelainan ini dinyatakan mengalami buta warna jika tidak dapat melihat warna tertentu atau
tidak mampu membedakan satu warna dengan warna yang lain.

Biasanya penderita buta warna tidak bisa membedakan warna merah hijau, merah dan pink, atau kuning
dengan pink.

Kondisi ini terjadi ketika sel kerucut atau sel warna dalam mata tidak bekerja normal. Umumnya buta
warna diderita sejak lahir, tapi buta warna juga dapat terjadi di usia dewasa akibat pengaruh obat-obatan
atau dampak penyakit tertentu.

6. Glaukoma
Glaukoma adalah penyakit gangguan saraf penglihatan yang disebabkan meningkatnya tekanan di
dalam bola mata.

Peningkatan tekanan ini diduga terkait dengan tekanan darah tinggi, adanya sumbatan di saluran air
mata, atau penggunaan obat mata tertentu secara berlebihan.

7. Konjungtivitis
Konjungtivitis atau sering disebut pink-eye (mata pink/mata merah) merupakan kelainan mata yang
terjadi karena peradangan pada konjungtiva, yaitu selaput tipis yang melapisi bola mata dan kelopak
mata bagian dalam).

Penyakit ini biasanya disebabkan infeksi bakteri, virus, alergi, hingga paparan asap rokok, debu atau
barang kosmetik tertentu.

Oleh sebab itu, untuk mencegah konjungtivitis, biasakan mencuci tangan dengan baik, ya. Sebab
kebiasaan mengucek mata dengan tangan kotor bisa sangat berbahaya.

8. Katarak
Katarak adalah kelainan mata yang terjadi akibat penumpukan protein tertentu pada lensa mata yang
menyebabkan penglihatan samar.

Tumpukan protein ini dapat terjadi akibat proses penuaan, radiasi sinar ultraviolet, diabetes, obesitas,
cedera mata, atau bisa juga faktor bawaan dari lahir. Katarak ini bisa disembuhkan dengan cara operasi.

GAYA

Gaya adalah tarikan atau dorongan

Gaya dapat mempengaruhi perubahan gerak, posisi atau perubahan bentuk benda. Gaya merupakan
bagian yang tidak dapat terlepas di dalam kehidupan manusia sehari-hari. Gaya dapat dimulai dari
berbagai hal, Seperti pergerakan tubuh, memindahkan barang sampai melakukan sebuah pekerjaan.
Dapat dikatakan bahwa gaya adalah sesuatu yang selalu mengiringi aktivitas manusia.

Berdasarkan prinsip Newton pertama, benda yang masih diam atau bergerak dengan laju seragam di
dalam garis lurus, akan tetap dalam keadaan seperti itu. Sampai adanya sebuah gaya yang diterapkan
kepadanya.

Hukum kedua, mengatakan bahwa saat gaya eksternal bekerja pada tubuh akan menghasilkan
percepatan. Percepatan atau perubahan kecepatan tubuh di dalam arah gaya. Besarnya percepatan
tersebut akan berbanding lurus dengan besarnya gaya luar. Serta akan berbanding terbalik dengan
jumlah materi yang ada di dalam benda.

Hukum ketiga Newton, menyatakan bahwa saat suatu benda diberikan sebuah gaya dari benda lain,
maka kedua benda akan memberikan gaya. Gaya tersebut sama dengan gaya benda pertama. Prinsip
aksi serta reaksi ini akan menjelaskan sesuatu. Menjelaskan mengapa sebuah gaya akan cenderung
mengubah bentuk benda. Terlepas dari apakah gaya tersebut akan menyebabkan benda tersebut
bergerak atau tidak.

Sifat-sifat Gaya
Berikut ini adalah beberapa sifat dari gaya. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Gaya dapat mengubah bentuk benda
Sifat ini adalah salah satu sifat gaya yang utama. gaya dapat mengubah bentuk benda atau sebuah
objek tertentu. Contohnya seperti pada tanah liat. Melalui gaya, tanah liat bisa dijadikan sebuah bentuk.
Itu adalah contoh sifat gaya dalam mengubah bentuk benda.

2. Gaya dapat mengubah arah benda


Tidak hanya bentuk benda, gaya juga dapat mengubah arah benda. Gaya dapat mengubah arah benda
yang bergerak. Benda yang bergerak dapat berubah kea rah lain melalui gaya.

Contohnya seperti permainan sepak bola. Ketika seseorang menendang bola ke arah kipper, kipper
dapat mengubah kembali arah bola tersebut. Melalui gaya tendangan, kipper dapat membuat bola
menjauh dari gawang dan dirinya.

3. Gaya dapat mengubah benda yang diam menjadi bergerak


Sifat dari gaya berikutnya adalah dapat mengubah benda yang diam menjadi bergerak. Contohnya
seperti benda-benda di sekitar kita. Seperti sebuah meja yang diam. Melalui gaya tarikan atau dorongan,
meja tersebut dapat berubah menjadi bergerak.

4. Gaya dapat mengubah benda bergerak menjadi benda yang diam


Sifat gaya kali ini adalah sifat sebaliknya dari poin sebelumnya. Melalui gaya, benda yang bergerak
dapat menjadi diam. Contohnya seperti permainan baseball. Ketika seseorang menangkap bola, maka
bola yang semula bergerak menjadi diam. Inilah salah satu contoh sifat gaya dapat mengubah benda
yang bergerak menjadi benda yang diam.

5. Gaya dapat mengubah kecepatan gerak benda


Sifat gaya yang kelima adalah dapat mengubah kecepatan pada gerak benda. Melalui gaya, benda yang
bergerak dapat diatur batas kecepatannya. Bisa dibuat melambat atau bahkan lebih cepat.

Contohnya seperti sedang mengendarai mobil. Melalui gaya, mobil bisa diatur kecepatannya. Mobil bisa
berjalan dengan sangat cepat maupun sangat lambat. Semua itu tergantung pada gaya yang diberikan
oleh orang yang menyetir mobil.

Jenis-jenis Gaya
Terdapat beberapa jenis gaya. Jenis-jenis gaya tersebut dibagi lagi menjadi gaya sentuh dan gaya tak
sentuh. Gaya sentuh adalah jenis gaya yang terjadi ketika sumber gaya tersebut tersentuh. Maksudnya
adalah sumber dari gaya tersebut bersentuhan langsung dengan objek yang akan menerima gaya
tersebut.

Contoh dari gaya sentuh antara lain gaya otot, gaya gesek dan gaya pegas. Sedangkan gaya tak sentuh
adalah jenis gaya yang terjadi ketika sumber gayanya tidak bersentuhan. Maksudnya adalah sumber
dari gaya tersebut tidak mengalami sentuhan langsung dengan objek yang menerima gaya itu. Contoh
dari gaya tak sentuh adalah gaya gravitasi, gaya magnet dan gaya listrik.

Macam-macam Gaya
Berikut ini adalah penjelasan dari macam-macam gaya yang ada:
1. Gaya normal
Gaya normal adalah sebuah gaya reaksi yang timbul saat sebuah benda diletakkan. Posisi benda
tersebut tegak lurus di atas permukaan yang bidang. Besarnya gaya normal yang terjadi pada sebuah
benda ditentukan oleh besar gaya lain.

Gaya tersebut juga bekerja pada benda di saat yang bersamaan. Contohnya seperti buku-buku yang
bertumpu di suatu permukaan. Maka permukaan tersebut akan mengerahkan gaya ke arah atas pada
buku itu.

Tujuannya adalah untuk menopang bobo dari buku-buku. Terkadang, gaya normal yang diberikan
secara horizontal antara dua benda yang satu sama lainnya saling bersentuhan. Contoh, seseorang
yang sedang bersandar ke arah dinding.

Maka dinding tersebut akan mendorong orang yang bersandar tersebut. dorongan yang diberikan akan
dilakukan secara horizontal. Itu adalah contoh dari gaya normal.

2. Gaya Otot
Gaya otot adalah jenis atau macam gaya yang dimiliki oleh makhluk hidup yang memiliki otot. Gaya otot
ini timbul karena adanya sebuah koordinasi. Koordinasi tersebut terjadi di antara struktur otot dan
rangka tubuh.

Gaya otot masuk ke dalam kelompok gaya sentuh. Contohnya ketika ada seseorang yang mengangkat
beban. Untuk dapat mengangkat beban, otot yang ada di dalam tubuh akan berkoordinasi.

Hal itulah yang dapat membantu seseorang dapat mengangkat beban tersebut. Otot-otot di dalam tubuh
akan berkoordinasi. Hal itu akan membuat tangan dapat bergerak sehingga beban yang ada akan
terangkat.

3. Gaya pegas
Gaya pegas merupakan gaya yang dihasilkan oleh sebuah pegas. Pegas yang dimaksud disini adalah
pegang yang memiliki sifat elastis. Gaya pegas dapat muncul karena pegas tersebut bergerak.

Seperti merenggang atau merapat. Itu membuat bentuknya dapat kembali seperti semula setelah
terjadinya gaya tersebut. Contohnya seperti orang yang sedang memanah. Ketika hendak memanah,
seseorang akan mengeluarkan gaya berupa menarik anak panas. Anak panah tersebut tentu akan
merenggang dan memunculkan gaya.

4. Gaya gravitasi
Gaya gravitasi merupakan macam-macam dari gaya tarik. Gaya gravitasi ini akan menarik pada
keseluruhan benda bermassa. Tarikan tersebut akan mengarah ke permukaannya.

Contoh yang paling sederhana adalah gaya gravitasi terhadap bumi. Seandainya tidak ada gaya
gravitasi bumi, seluruh benda yang ada di bumi tentu akan melayang. Hal itu sama seperti di luar
angkasa. Maka dari itu, bumi menarik semua benda-benda yang ada sehingga benda tersebut
mengarah pada permukaan bumi.

5. Gaya gesek
Gaya gesek adalah mecam-macam gaya yang muncul karena ada sebuah sentuhan. Sentuhan tersebut
terjadi secara langsung di antara dua permukaan benda. Gaya gesek memiliki arah yang selalu
berlawanan.

Arah gaya gesek akan berlawanan dengan arah benda tersebut bergerak. Adapun besar atau kecilnya
gaya gesek akan ditentukan oleh permukaan benda. Seperti halusnya atau kasarnya permukaan benda.
Semakin halus permukaan benda, maka gaya gesekan yang muncul akan semakin kecil. Sebaliknya,
semakin kasar permukaan benda, maka gaya gesekan yang muncul akan semakin besar. Gaya
gesekan juga dibagi menjadi dua, yaitu gaya gesek kinetik dan gaya gesek statis.

6. Gaya listrik
Gaya listrik adalah jenis gaya yang berasal dari benda dengan muatan listrik. Benda-benda yang
bermuatan listrik tersebut akan menghasilkan medan listrik. Contohnya seperti sebuah kipas angin.
Melalui aliran listrik, maka kipas angin dapat menjadi energi gerak yang kemudian akan berputar.

7. Gaya magnet
Macam-macam gaya selanjutnya adalah gaya magnet. Gaya magnet adalah konsekuensi dari adanya
gaya elektromagnetik. Salah satu dari empat gaya pada dasar alam.

Gaya magnet disebabkan karena sebuah gerakan muatan. Dua benda yang di dalamnya mengandung
muatan dengan arah yang sama dalam bergerak. Kedua benda tersebut masing-masing memiliki gaya
tarik magnet .

Demikian pula, benda-benda yang bermuatan gerak ke arah berlawanan akan memiliki gaya tolak pada
masing-masingnya. Besarnya gaya magnet antara kedua benda tersebut tidak menentu. Tergantung
pada seberapa jauh jarak kedua benda tersebut. arah gaya juga tergantung pada arah gerak relatif pada
muatan di dalam setiap kasus.

CONTOH KASUS PENERAPAN HUKUM NEWTON PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Sebagai disiplin ilmu, hukum newton tentu dapat kita temukan dalam dalam kehidupan sehari-hari
penerapannya. Berikut ini contoh kasus hukum newton 1, 2, dan 3 yang perlu diketahui:

Penerapan Hukun Newton 1


Contoh kasus pada penerapan Hukum Newton 1 adalah ketika naik mobil yang bergerak cepat lalu tiba-
tiba direm, maka penumpang di kursi mobil akan otomatis terdorong ke depan. Sebaliknya, saat mobil
berjalan pelan lalu tiba-tiba digas mendadak maka penumpang di kursi mobil dalamnya akan terdorong
ke arah belakang.

Contoh Newton 1 lainnya saat meletakan sebuah koin di atas kain, kemudian kain ditarik dengan cepat,
maka koin tersebut akan tetap berada di tempat asalnya.
Hukum ini sudah dibuktikan oleh para astronot saat berada di luar angkasa mencoba mendorong
sebuah pensil (pensil mengambang karena tidak ada gaya gravitasi), maka pensil tersebut bergerak
lurus dengan kecepatan yang tetap, kemudian baru berhenti bergerak setelah menabrak dinding
pesawat luar angkasa. Hal ini terjadi karena di luar angkasa tidak ada udara, sehingga tidak
menimbulkan adanya gaya gesek yang menghambat pensil tersebut untuk bergerak.

Contoh Penerapan Hukum Newton 2


Contoh kasus pada penerapan Hukum Newton 2 adalah terlihat saat mencoba melempar batu secara
vertikal ke atas. Pada awalnya batu akan melaju dengan kecepatan konstan ke atas, kemudian akan
melambat dan berhenti karena adanya gaya gravitasi. Batu itu akan turun ke permukaan bumi dengan
kecepatan dari massa batu ditambah dengan gaya gravitasi yang mempengaruhi percepatan geraknya.
Contoh lainnya saat memiliki sebuah mobil mainan, kemudian coba tarik mobil mainan itu ke belakang,
maka mobil mainan tersebut akan mulai bergerak. Semakin kuat menarik mobil mainannya, maka akan
semakin cepat mobil itu bergerak ke depan. Jadi dapat dikatakan bahwa hukum newton 3 menunjukan
semakin besar gaya yang diberikan pada benda, maka percepatan benda juga akan semakin besar.
Kemudian jika mencoba memberi beban pada mobil mainan tersebut, maka gerak mobil tersebut
semakin melambat. Jadi dapat dikatakan pula bahwa semakin besar massa suatu benda, maka juga
akan mempengaruhi kecepatan benda tersebut menjadi lebih kecil.

Contoh Penerapan Hukum Newton 3


Contoh kasus pada penerapan Hukum Newton 3 adalah saat mencoba memukul paku dengan palu,
maka palu sebagai benda yang memberi gaya aksi dan menghasilkan gaya dari paku yang merupakan
gaya reaksi dari pemukulan melalui palu tersebut.
Contoh lainnya dari Hukum 3 adalah saat mendayung perahu di air. Saat menggerakkan dayung ke arah
belakang, maka perahu akan bergerak ke depan. Begitupun sebaliknya, jika mendayung kea rah depan,
maka perahu akan bergerak mundur. Hal ini terjadi karena ada gaya aksi yang diberikan lewat dayung
untuk memberi gaya aksi, sehingga perahu akan memberikan gaya reaksi yang sama besar dengan
arahnya yang berlawanan.
Unsur-Unsur Dalam Hukum Newton
Dalam praktiknya, hukum ini juga melibatkan kajian ilmu fisika yang lebih luas yang dipertemukan
menjadi teori baru untuk menghasilkan persamaan tertentu. Berikut ini unsur-unsur dalam hukum
newton yang perlu diketahui:

1. Gaya
Gaya adalah bentuk tarikan atau dorongan yang mengarahkan sebuah benda tertentu terhadap benda
yang lainnya. Dalam MKS, satuan gaya adalah Newton ( N ), dan dalam cgs adalah dyne. Gaya bisa
dihitung langsung menggunakan neraca pegas. Sedangkan besarnya gaya yang dihitung akan
ditunjukkan oleh jarum penunjuk yang ada pada neraca pegas tersebut. Gaya kemudian dibedakan
menjadi dua, yakni gaya sentuh dan tak sentuh. Gaya Sentuh adalah bentuk gaya yang bekerja pada
benda karena adanya sentuhan. Contoh gaya sentuhan yang bisa kita temukan adalah gaya otot dan
gaya gesek. Sedangkan Gaya Tak Sentuh adalah gaya yang bekerja pada benda tanpa adanya
sentuhan pada benda tersebut, misalnya pada gravitasi bumi dan gaya listrik yang bisa membuat gaya
benda tanpa menyentuhnya.
Berikut ini jenis-jenis gaya yang perlu diketahui kaitannya dengan hukum newton:
 Berat Benda (w)
Berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada benda tertentu dengan rumus w = m.g
Keterangan m = massa benda, g = percepatan gravitasi bumi (g = 10 m/s2 )
 Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya kontak atau gaya sentuh yang bekerja dengan arah tegak lurus pada bidang
sentuh tertentu jika dua benda tersebut saling bersentuhan
 Gaya Gesek (f)
Gaya gesek adalah bentuk gaya yang berlawanan arah dengan gerak benda tertentu, yakni ada dua
jenis gaya gesekan, seperti gaya gesekan kinetis dan gaya gesekan statis. Gaya gesekan kinetis (fk)
adalah gaya gesekan yang timbul saat benda sedang bergerak, sedangkan gaya gesekan statis (fs)
adalah ketika benda sedang diam.
Dalam praktiknya gaya gesekan ada yang merugikan, seperti gesekan antar permukaan mesin, mesin
cepat aus, gesekan udara dengan mobil, laju mobil terhambat. Sedangkan contoh gaya gesekan yang
menguntungkan seperti yang terjadi pada gaya gesekan antara alas kaki dengan jalan agar orang tidak
mudah terpeleset saat berjalan dan gesekan jalan dengan permukaan ban motor agar ban tidak slip
ketika berjalan.
 Tegangan Tali (t)
Tegangan tali adalah bentuk gaya tegang yang bekerja pada ujung-ujung tali. Kemudian gaya tegang
pada kedua ujungnya tali tersebut sama besar dan beratnya akan diabaikan.

2. Kelajuan Dan Kecepatan


Dalam kajian ilmu fisika, kelajuan dan kecepatan memiliki arti yang berbeda, yakni kelajuan adalah
cepat lambatnya benda bergerak yang memiliki besaran skalar atau nilai pada jarak tertentu terhadap
waktu tempuh. Sedangkan kecepatan adalah cepat lambatnya perubahan posisi atau perpindahan
benda pada waktu tempuh tertentu dengan besaran vektor, yakni memiliki nilai dan arah.
Jadi akan salah besar jika menyamakan kelajuan dan kecepatan dalam ilmu fisika. Dalam persamaan
rumusnya kelajuan berarti jarak dibagi waktu, sedangkan kecepatan adalah perpindahan dibagi waktu.
Pada hukum newton, kelajuan dan kecepatan digunakan semua karena hukum ini berkaitan dengan
benda yang bergerak yang pasti memiliki kelajuan atau percepatan.
3. Massa Dan Berat
Massa adalah sifat dari benda itu sendiri, yaitu ukuran kelembaman sebuah benda atau “jumlah zat’-nya.
Sedangkan berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada sebuah benda tertentu untuk bergerak.
Contohnya ketika sebuah batu dibawa ke bulan, maka akan tetap menjadi batu dengan ukuran yang
sama. Bedanya adalah beratnya alias gaya gravitasi yang bekerja pada batu tersebut akan berkurang
karena di bulan tidak ada gravitasi.
Hubungan antara massa dan berat dapat ditunjukan dari suatu benda dengan massa tertentu yang jatuh
bebas ke bumi hanya akan dipengaruhi oleh satu gaya, yakni gaya tarik bumi atau gaya gravitasi. Hal ini
kemudian disebut berat W dari benda. Itulah sebabnya F = m a memberikan hubungan F = W, a =g dan
m; menjadi w=mg. Jadi g=10 m/s 2 di bumi, maka 1 kg benda beratnya 10 N di bumi.

KECEPATAN
PENGERTIAN GAYA MAGNET

Magnet adalah salah satu elemen yang memiliki kemampuan untuk menarik elemen lain di sekitarnya
yang memiliki sifat-sifat khusus untuk menghasilkan reaksi gaya. Jadi setiap magnet pasti memiliki gaya
yang bersifat kemagnetan untuk menarik benda-benda lain di sekitarnya. Dari berbagai jenis gaya, ada
gaya magnet yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari, contohnya peniti yang menempel pada
magnet.

Jadi, gaya magnet adalah bentuk gaya yang memiliki kemampuan menarik benda berbahan khusus
yang ditimbulkan akibat adanya magnet di dalamnya. Magnet memiliki kemampuan untuk menolak
benda sekaligus bisa menarik dan mempertahankan benda lain tersebut tetap menempel. Magnet akan
menarik benda magnetis, sedangkan benda yang tidak dapat ditarik adalah benda tidak magnetis atau
juga disebut dengan diamagnetik.

Gaya magnet merupakan salah satu bagian dari gaya elektromagnetik, dimana empat gaya lainnya
menjadi gaya dasar alam yang disebabkan oleh gerakan- gerakan muatan. Karena magnet hanya
menarik benda khusus, maka magnet juga bisa tidak bekerja atau tidak bergaya sama sekali, atau
bahkan bisa terjadi penolakan pada beberapa benda khusus pada magnet. Dalam hal ini akan terjadi
Tarik menarik jika mengandung muatan dengan arah gerak yang sama.
Sedangkan akan bergerak berlawan arah jika memiliki gaya tolak diantara dua benda tersebut. Hal ini
dianggap sebagai bentuk energi Tarik dan tolak yang ada di antara kutub magnet dan partikel gerak
yang bermuatan listrik. Muatan gerak ini kemudian akan menciptakan medan magnet yang berinteraksi
untuk menimbulkan magnet.

Sifat Gaya Magnet


Berdasarkan penjelasan pengertian gaya dan magnet di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa gaya
magnet juga memiliki sifat-sifat yang menandai gejala gaya magnet. Berikut ini sifat-sifat gaya magnet
yang perlu ketahui:
1. Memiliki Medan Magnet
Dalam praktiknya, gaya magnet memiliki medan magnet yang merupakan daerah sekitar sumber
magnet yang masih terpengaruh gaya magnet benda tersebut. Kekuatan yang dimiliki gaya magnet
pada medan magnet tidaklah sama karena semakin ke luar medan magnet akan semakin lemah.

2. Dapat Menembus Benda


Gaya yang dihasilkan magnet dapat menembus partikel benda non magnetic meskipun terhalang oleh
benda lain sekalipun. Daya tembus magnet juga bisa hilang jika penghasilan tersebut terlalu tebal dan
mengalahkan kekuatan gaya magnet yang tidak sepadan.

3. Memiliki Gaya Tolak dan Gaya Tarik


Magnet memiliki gaya tarik sekaligus kaya tolak karena memiliki dua kutub, yakni kutub utara dan
selatan. Jika kutub kedua didekatkan yang sama maka akan tolak menolak, sebaliknya jika didekatkan
dengan kutub yang berbeda maka akan saling Tarik menarik.

4. Hanya Menarik Benda Tertentu Disekitarnya


Karena memiliki medan magnet maka magnet hanya bisa menarik benda-benda yang ada di sekitarnya
saja. Jarak magnet dapat menarik lain juga bergantung pada besar magnet yang juga dapat
menciptakan medan magnet yang lebih besar.
5. Sifat Kemagnetan Dapat Melemah
Gaya magnet juga bisa melemah karena memiliki medan magnet dan memiliki kekuatan magnet
tertentu. Medan magnet akan semakin rapat jika didekatkan ke magnet, sebaliknya medan magnet akan
memudar jika semakin dijauhkan dari magnet tersebut.

Jenis-Jenis Magnet
Dari sifat-sifat yang dimiliki magnet di atas, maka magnet memiliki beberapa jenis bahan yang bisa
menghasilkan gaya magnet berbeda-beda. Berikut ini jenis-jenis magnet yang perlu ketahui:

1. Ferromagnetik Atau Bahan Magnetik


Ferromagnetik adalah salah satu bentuk benda yang bisa ditarik dengan kuat oleh magnet atau memiliki
gaya magnet yang sangat kuat. Apabila jenis benda ini berada di dekat magnet maka akan tertarik
dengan benda magnet tersebut. Saking kuatnya gaya magnet pada ferromagnetik, bahan ini juga dapat
dijadikan suatu magnet itu sendiri. Contoh benda berbahan magnetic atau ferromagnetic ini adalah besi,
nikel, baja, dan kobalt.

2. Paramagnetik
Paramagnetik adalah salah satu bahan nonmagnetik namun masih tetap bisa ditarik oleh magnet
meskipun memiliki gaya magnet yang lemah. Benda berbahan paramagnetik memiliki elektron yang
tidak berpasangan bebas sehingga tidak bisa menyelaraskan momen magnetnya ke segala arah. Itulah
sebabnya kekuatan magnetnya sangat lemah dihadapan medan magnet eksternal sekalipun. Momen
magnet ini akan cenderung menyesuaikan diri searah dengan medap yang sudah diterapkan, sehingga
bisa lebih memperkuatnya. Contoh benda berbahan paramagnetik ini adalah Oxygen, Mangan,
Alumunium, Platinum, Lithium, dan sebagainya.

3. Diamagnetik
Diamagnetik adalah bahan non magnetik yang menolak magnet. Itu artinya benda berbagai diamagnetic
tidak dapat ditarik oleh magnet sama sekali meskipun letaknya berada dekat dengan magnet yang
sangat kuat. Diamagnetik adalah bahan yang tidak memiliki elektron yang tidak saling berpasangan.
Hampir semua material itu memiliki bahan diamagnetik sehingga memiliki kecenderungan melawan
medan magnet yang ada. Material tersebut pun akhirnya ditolak oleh medan magnet. Contoh benda
berbahan non magnetik atau diamagnetik ini adalah seng, merkuri, emas, dan sebagainya.
Dari jenis-jenis magnet diatas, magnet kemudian dibedakan menjadi beberapa macam bentuk seperti
berikut ini:
 Magnet batang berbentuk seperti batangan atau balok atau kubus
 Magnet silinder berbentuk seperti tabung panjang
 Magnet jarum berbentuk seperti jarum kompas dengan kedua ujung atau kutub magnet yang lebih
runcing
 Magnet U (magnet ladam) berbentuk menyerupai tapal kuda atau seperti bentuk huruf U
 Magnet cincin berbentuk bulat seperti cincin
 Magnet keping berbentuk seperti kepingan logam

Manfaat Gaya Magnet


Perlu ketahui bahwa kajian ilmu fisika terkait gaya magnet dapat kita jumpai dengan mudah di sekitar
lingkungan pemanfaatannya. pasti sudah tidak saing dengan manfaat gaya magnet karena bisa
menjumpainya dalam kebutuhan sehari-sehari. Berikut ini manfaat gaya magnet dalam kehidupan
sehari-hari yang perlu ketahui agar bisa memanfaatkannya dengan maksimal:

1. Menarik Benda Lain


Magnet memiliki manfaat utama adalah menarik benda lain terutama benda-benda yang memang
berbahan khusus, seperti baja dan besi. Gaya magnet ini bisa dimanfaatkan untuk industri besi untuk
memudahkan besi dari satu ke tempat lain menggunakan katrol besi dengan gantungan besar yang
terbuat dari magnet bisa menarik benda berbahan besi.

2. Pembangkit Tenaga Listrik


Magnet dapat digunakan untuk mendukung pembangkitan tenaga listrik dalam skala kecil sampai skala
besar sekalipun. Contoh magnet dapat membangkitkan tenaga listrik dalam skala kecil adalah magnet
yang ada di dinamo sepeda yang bermanfaat untuk memancarkan lampu sepeda. Contoh dalam skala
besar adalah pada generator pembangkit listrik yang membutuhkan gaya magnet yang besar.

3. Penunjuk Arah
Magnet dapat dimanfaatkan untuk petunjuk arah karena memiliki dua kutub, yakni kutub utara dan kutub
selatan. Sifat magnet tersebut dapat digunakan dalam bentuk magnet buatan dengan ciri- ciri
menyerupai jarum yang akan menunjuk kearah utara dan selatan. Salah satu manfaat magnet sebagai
penunjuk arah dapat kita temukan pada benda kompas yang akan mengarahkan jarum jam ke arah
kutub magnet.
4. Sebagai Pengubah Getaran Menjadi Suara
Magnet juga dapat bermanfaat sebagai pengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Salah satu
contoh pemanfaat magnet ini bisa kita temukan pada alat-alat pengeras suara seperti speaker atau
headset. Di dalam alat-alat tersebut pasti terdapat magnet yang merupakan jenis magnet buatan. Itulah
sebabnya bagian sisi headset jika dipertemukan satu sama lain akan saling tolak menolak karena kutub
magnet keduanya adalah sama.

5. Sebagai Parekat Pada Mekanisme Penutupan


Magnet dapat bekerja untuk perekat pada mekanisme penutupan yang diaplikasikan dengan mekanisme
seperti pada penutup tas atau dompet dan pada penutup pintu kulkas. Cara kerja gaya magnet tersebut
adalah pada bagian kutub magnet akan dihadapkan pada kutub magnet yang berbeda jenis sehingga
pertemuan keduanya dapat saling tarik menarik dan berhasil menciptakan mekanisme penutupan yang
efektif dan efisien.

6. Alat Ukur Listrik


Magnet dapat diterapkan dalam alat ukur listrik seperti amperemeter atau voltmeter. Pada alat tersebut
membutuhkan magnet untuk memainkan arah gaya magnet atau medan magnet dengan lilitan kawat
dengan bagian tengahnya terdapat magnet. Cara kerja gaya magnet pada alat pengukur listrik tersebut
adalah akan menghasilkan arah yang dapat memutar kumparan dan kemudian akan ditahan oleh pegas
agar kumparan tidak bergerak. Sehingga petunjuk ukuran akan menyimpang dan sesuai dengan arus
listrik yang melaju.

7. Produk Motor Listrik


Magnet juga dapat bermanfaat untuk produk teknologi seperti motor listrik yang menggunakan energy
listrik yang kemudian diubah menjadi gerak. Di dalam material motor listrik pada komponen kumparan
kawat yang melilit magnet. Komponen tersebut akan menghasilkan gaya magnet yang berlawanan arah,
sehingga komponen kumparan tersebut akan berputar sesuai porosnya dan akhirnya menghasilkan
gerakan.

8. Untuk Menemukan Jarum


Magnet bisa manfaatkan untuk menemukan jarum yang mungkin saja jatuh di tempat yang susah untuk
dijangkau. Karena ukurannya yang kecil membuat jarum sulit ditemukan jika hilang. Selain itu ujung
jarum yang runcing dapat berbahaya jadi harus segera ditemukan jika jatuh atau hilang.

9. Kereta Api Maglev


Penemuan modern tentang kereta api maglev atau magnetic levitation sempat heboh dan popular di
masanya. Kereta api tersebut bergerak di atas rel magnet yang artinya menggunakan gaya magnet
pada sisi kutub magnet yang saling tolah menolak jika sejenis. Sehingga kereta dapat berjalan di atas rel
magnet dengan kecepatan yang lebih daripada kecepatan kereta biasanya.

Contoh Gaya Magnet Dalam Kehidupan Sehari-Hari


Setelah mengetahui manfaat magnet, bisa menyimak contoh-contoh benda yang menggunakan gaya
magnet dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini penjelasan detail cara kerja gaya magnet pada benda-
benda yang mungkin saja sering temukan sehari-hari:

1. Kompas
Kompas adalah salah satu benda yang menggunakan magnet dalam melakukan fungsinya untuk
menunjukan arah mata angin. Kompas memiliki jarum yang bisa dengan bebas berputar dan kemudian
akan selalu mengarah ke utara dan selatan. Nah gerak jarum itulah yang menggunakan gaya magnet
untuk bisa menunjukan kutub selatan dan utara.

2. Pemindai MRI
Pemindai Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah bentuk teknik pencitraan medis yang banyak
digunakan oleh pusat diagnostic di dunia. Pemindai MRI ini memanfaatkan medan magnet yang sangat
kuat, gradient medan magnet, dan gelombang radio untuk menghasilkan gambaran organ dalam tubuh
manusia.

3. Motor Listrik
Motor listrik bergerak berkata adanya energi listrik yang berubah menjadi energy gerak berkat gaya
magnetik. Motor listrik ini menghasilkan medan magnet melalui kumparan dengan arus listrik. Gaya
magnet ini kemudian menimbulkan gerakan untuk putaran yang akhirnya menjalankan motor.

4. Komputer
Komputer yang biasanya kita gunakan juga menggunakan magnet yakni pada bagian data yang
tersimpan pada hard disk drive pada komputer yang menggunakan dasar magnet. Pada sidang tersebut
ada lapisan bahan magnet yang terdiri dari milyaran bahkan triliunan magnet-magnet kecil.
Menggunakan kepala elektromagnetik maka data bisa tersimpan di dalam disk.
5. Oven Microwave
Alat oven microwave sekarang sudah banyak digunakan sebagai alat rumah tangga untuk memasak
atau memanaskan makanan. Alat ini menggunakan bantuan gaya magnet untuk bekerja yakni
menggunakan material megatron untuk menghasilkan tenaga untuk memasak dan mengeluarkan
panas.
Material megatron merupakan bentuk tabung vakum yang dirancang khusus untuk menimbulkan
elektron bersirkulasi dalam lingkaran di dalam tabung tersebut. Magnet kemudian diletakan pada sekitar
tabung agar memberikan gaya yang menyebabkan elektron menjadi bergerak dalam satu lingkaran alat
tersebut.

6. Mobil
Mobil bersifat elektromagnetik yang dihasilkan dari mesin mobil untuk menciptakan gerakan. Mesin yang
berbahan bakar fosil kemudian menghasilkan energy dari perapian. Energi tersebut akan memutar
kumparan magnet yang menempel pada poros roda mobil, sehingga roda mobil pun ikut berputar,
begitupun mobil yang ikut bergerak.

7. Lemari Es Atau Kulkas


Kulkas menggunakan magnet yang terletak pada pintunya agar lemari es tersebut dapat tertutup
sempurna. Gaya magnet yang digunakan dalam pintu magnet sangat kuat karena kulkas harus dalam
keadaan tertutup sempurna agar bisa bekerja sesuai fungsinya.

8. Kipas
Kipas juga menggunakan gaya magnet agar bisa bekerja sesuai fungsinya dengan adanya magnet pada
rotor kipas yang ditolak oleh magnet yang ada di stator. Proses yang terus berulang itulah yang
membuat setiap siklus rotor terus bergerak, sehingga kipas bisa bergerak dan menghasilkan angin
dengan energi listrik.

ROTASI DAN REVOLUSI BUMI

Rotasi Bumi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) rotasi merupakan perputaran bumi pada porosnya dari
arah barat ke timur. Peristiwa ini terjadi selama 24 jam dan menyebabkan terjadinya siang dan malam.
Perputaran Bumi pada porosnya ini terjadi selama 23 jam 56 menit. Namun untuk mempermudah
diketahui semua orang, maka waktu rotasi menjadi 24 jam.

Rotasi Bumi ini dihitung setelah matahari terbit hingga matahari selanjutnya terbit kembali.

Jadi, saat proses rotasi Bumi terjadi, kita seperti melihat matahari dan bulan yang berjalan dari timur ke
barat.

Padahal sebenarnya Matahari hanya diam, sedangkan Bumi yang berputar pada porosnya sendiri.

Selain berputar pada porosnya, Bumi juga memiliki kemiringan sebanyak 23,5 derajat.

Jadi, saat berotasi, Bumi tidak dalam keadaan tegak tapi miring. Posisi miring ini disebut karena pada
miliaran tahun lalu, Bumi ditabrak oleh bongkahan luar angkasa.

Dampak Rotasi Bumi


Rotasi Bumi ternyata memberikan beberapa dampak bagi kehidupan, seperti :

1. Terjadinya siang dan malam


2. Membelokan arah angin dan arus laut
3. Adanya gerak semu matahari
4. Dibuatnya zona waktu

1. Terjadi Siang dan Malam


Seperti disebut sebelumnya, rotasi Bumi menyebabkan terjadi siang dan malam.
Pada peristiwa ini, teman-teman bisa memperhatikan adanya pergantian antara matahari dan bulan.
Selain itu, perubahan siang dan malam ini juga menyebabkan perubahan suhu udara pada siang dan
malam hari.
Umumnya pada siang hari, teman-teman akan merasakan suhu panas, sedangkan malam menjadi lebih
dingin.

2. Membelokan Arah Angin dan Arus Laut


Dampak lain yang terjadi akibat rotasi Bumi adalah adanya arah angin dan arus laut yang berubah atau
membelok.
Pembelokan angin akan sangat bermanfaat karena manusia bisa merasakan udara yang sejuk.

Selain itu, peristiwa pembelokan angin juga mengurangi kecepatan dari angin hingga mengurangi
kemungkinan adanya kerusakan karena gerakan angin yang cepat.

Gerakan rotasi juga membuat arus laut bergerak sesuai dengan pembelokan angin yang terjadi.

3. Adanya Gerak Semu Matahari


Rotasi juga menyebabkan terjadinya gerak semu matahari yang membuat matahari seperti bergerak
sepanjang hari.

Jadi, saat pagi atau siang, teman-teman akan melihat posisi matahari berbeda.

Walau matahari terlihat bergerak, sebernya yang bergerak adalah Bumi dengan melakukan rotasi.

4. Adanya Zona Waktu


Gerakan rotasi Bumi juga membuat adanya zona waktu yang berbeda dari tempat satu dengan tempat
lainnya.

Seperti di Indonesia yang dibagi menjadi tiga zona waktu, yaitu WIB, WITA, dan WIT.

Perbedaan zona waktu tentu tidak hanya terjadi di Indonesia tapi di seluruh negara di dunia.

Revolusi Bumi

Selain mengalami rotasi, Bumi juga mengalami revolusi. Menurut KBBI, revolusi Bumi adalah peredaran
Bumi dan berbagai planet dalam mengelilingi matahari. Jadi, revolusi merupakan peristiwa pergerakan
Bumi mengelilingi matahari. Dalam melakukan revolusi, Bumi bergerak dengan kecepatan 30 km/detik.

Dengan kecepatan itu, Bumi bisa mengelilingi matahari hanya selama 365 1/4 hari saja. Lama waktu itu
kemudian dijadikan hitungan setahun dalam kalender masehi

Bila rotasi menyebabkan siang dan malam revolusi yang terjadi juga memberikan beberapa dampak
pada Bumi.

Dampak Revolusi Bumi


Revolusi yang dialami Bumi memberikan beberapa dampak pada kehidupan manusia, seperti:

1. Menjadi acuan dalam pembuatan kalender


2. Adanya pergantian musim
3. Adanya perbedaan waktu siang dan malam hari

1. Acuan Membuat Kalender


Gerakan revolusi Bumi ini menjadi acuhan dalam pembuatan kalender Masehi yang sering kita gunakan.

Pada satu kali revolusi akan dihitung selama satu tahun atau selama 365 1/4 hari atau umumnya
menjadi 365 hari.

Tapi dalam tahun Kabisat, jumlah hari akan bertambah satu hari. Perubahan terjadi pada bulan Februari,
yang pada tahun kabisat akan berjumlah 29 hari bukan 28 hari seperti biasanya.

2. Pergantian Musim
Revolusi ternyata juga berpengaruh pada pergantian musim yang terjadi di Bumi, lo.

Jadi, secara sederhana pergantian musim terjadi karena Bumi mengelilingi Matahari, hingga suatu
wilayah mengalami musim panas atau musim lainnya.

3. Perbedaan Lama Waktu Siang dan Malam


Gerakan revolusi Bumi juga menyebabkan adanya perbedaan lama waktu siang dan malam yang
berubah-ubah.

SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN

Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme dimana suatu makhluk hidup memproses sebuat zat
dalam rangka untuk mengubah zat tersebut secara kimia ataupun mekanik menjadi nutrisi.

1. Sistem Pencernaan pada Invertebrata


Sistem pencernaan pada hewan berbeda – beda, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat
organisasi sel hewan tersebut serta jenis makananya. Pada invertebrata cara memperoleh makanan
dengan cara yang bervariasi tergantung bagaimana susunan dan kemampuan alat-alat pencernaan
makanan yang mereka miliki. Pada hewan invertebrata umumnya dilakukan secara intrasel, seperti
protozoa, porifera, dan coelenterata. Pencernaan pada invertebrata dilakukan dalam alat khusus berupa
vakuola makanan, sel koanosit, dan rongga gastrovaskuler. Selanjutnya, pada cacing parasit seperti
cacing pita alat pencernaannya belum sempurna dan tidak memiliki mulut dan anus, maka dengan itu
pencernaannya dilakukan dengan cara absorbs langsung melalui kulit.

a. Sistem Pencernaan pada Protozoa

Protozoa memperoleh makanan melalui proses


penyerapan atau pinositosis. Jadi, apabila ada
makanan maka protozoa ( amoeba) akan bergerak
mendekati makanan tersebut kemudian mengelilingi
makanan tersebut menggunakan kaki semunya dan
akan terbentuk vakuola makanan. Di dalam vakuola
makanan akan terjadi proses pencernaan makanan.
Sari-sari makanan akan diedarkan ke seluruh tubuh
oleh sitoplasma sedangkan sisa makanan yang tidak
diserap oleh sel akan dikeluarkan melalui membran
plasma.

Protozoa mempunyai mulut yang berguna untuk


memasukkan makanan kemudian makanan bergerak
menuju kerongkongan melalui sitofaring yang berakhir
pada vakuola non kontraktil (vakuola makanan),
Sedangkan protozoa yang tidak mempunyai mulut akan langsung menelan makanan atau mangsanya
secara utuh melalui permukaan selnya. Sisa sisa makanan yang tidak diserap oleh tubuh akan
dikeluarkan melalui lubang ektoplasma. Pencernaan intraseluler ciri khas dari protozoa seperti
Paramecium dan Amoeba.

b. Sistem Pencernaan pada Cacing Tanah


Sistem pencernaan makanan pada cacing tanah sudah sempurna. Cacing tanah memiliki alat-alat
pencernaan mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Proses pencernaannya dibantu
oleh enzim-enzim yang dikeluarkan oleh getah pencernaan secara eksternal. Makanan cacing tanah
berupa daun-daunan serta sampah organik yang sudah lapuk. Cacing tanah dapat mencerna senyawa
organik tersebut menjadi molekul yang sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya.

Pencernaan pada cacing tanah mencakup faring berotot yang menghisap makanan melalui mulut.
Kemudian makanan melewati esofagus dan disimpan serta dibasahi di dalam tembolok. Digesti
mekanisme terjadi didalam empedal yang berotot, yang menggiling makanan dengan bantuan pasir dan
krikil yang berukuran kecil. Disgesti dan absorpsi lebih lanjut terjadi didalam usus yang memiliki lipatan
dorsal yang disebut tiflosol yang meningkatkan area permukaan untuk absorpsi nutrien. Kemudian sisa
pencernaan makanan dikeluarkan melalui anus.

c. Sistem Pencernaan pada Serangga


Terdapat dua jenis pencernaan pada serangga yaitu:
1) Pencernaan di luar saluran usus (Ekstrainstestinal Digestion)
Jenis pencernaan dimana makanan sebelum masuk ke dalam perut terlebih dahulu telah
mendapat perlakuan pencernaan sebelumnya. Karena air liur mengandung enzim, seringkali
pencernaan dimulai sebelum makanan ditelan. Hal ini terjadi pada serangga seranggga pengisap
cairan. Enzim disemprotkan pada makanan sehingga larut sebelum ditelan.
2) Pencernaan dibagian dalam usus (Intrainstestinal Digestion)
Jenis pencernaan ini kebanyakan dilakukan oleh mahluk hidup dimana pencernaanterjadi
didalam perut setelah makanan dimakan. Saluran pencernaan berperan terutama untuk pencernaan
dan penyerapan makanan. Pada umumnya pencernaan terjadi sebagian besar di dalam usus
bagian tengah, dimana enzim-enzim pencernan bayak diproduksi. Enzim-enzim ini berfungsi
memecahkan subtansi yang komplek di dalam makanan menjadi subtansi yang lebih sederhana
sehingga dapat diserap dan kemudian diasimilasi oleh serangga.
Kebanyakan pencernaan terjadi di dalam usus tengah tempat dimana enzim
disekresikan,tetapi karena cairan-cairan usus bagian tengah dimuntahkan kembali,
sejumlahpencernaan dapat terjadi juga di tembolok. Enzim yang berkaitan dengan pencernaan
terdapat dalam air liur dan sekresi usus bagian tengah. Enzim yang terdapat di bagian usus tengah
disesuaikan dengan makanan.

Saluran pencernaan pada serangga dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :
 Saluran pencernaan depan (Stomodeum)
 Saluran pencernaan tengah (Mesenteron)
 Saluran pencernaan belakang (Proktodeum)
Saluran-saluran pencernaan tersebut berasal dari turunan yang berbeda, saluran pencernaan
depan dan belakang berasal dari jaringan ektodermal dan saluran pencernaan tengah berasal dari
jaringan endodermal.

2. Sistem Pencernaan pada Vertebrata


Sistem pencernaan pada vertebrata merupakan sistem pencernaan yang sudah sempurna,
dimana sistem pencernaannya terjadi secara ekstrasel. Organ pencernaan pada hewan vertebrata
meliputi saluran pencernaan (tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (glandula digestoria).
a. Pencernaan pada Ruminansia (Hewan Pemamah Biak)
Hewan pemamah biak atau Ruminansia adalah sekumpulan hewan pemakan tumbuhan
(herbivora) yang mencerna makanannya dalam dua langkah: pertama dengan menelan bahan mentah,
kemudian mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dari perutnya dan mengunyahnya lagi.
Lambung hewan-hewan ini tidak hanya memiliki satu ruang (monogastrik) tetapi lebih dari satu ruang
(poligastrik, harafiah: berperut banyak).

Proses pencernaan pakan pada ternak ruminansia terdiri dari:

 Pencernaan Mekanis, dilakukan di dalam mulut.


 Pencernaan Fermentatif, dilakukan oleh mikroba dalam rumen.
 Pencernaan Hidrolisis, dilakukan oleh enzim-enzim pencernaan

Proses pengolahan pakan dilakukan dengan cara memamah biak (ruminasi). Pakan berserat
(hijauan) akan disimpan sementara di dalam rumen. Pada saat hewan beristirahat pakan akan ditarik
kembali ke mulut (proses regurgitasi),untuk dikunyah (proses remastikasi). Selanjutnya pakan akan
ditelan (proses redeglutasi), untuk dicerna oleh enzim-enzim mikroba. Di dalam perut, pakan akan diolah
di 4 kompartemen perut, yaitu:

1) Retikulum

Retikulum sering disebut sebagai perut jala atau hardware stomach. Retikulum berbatasan
langsung dengan rumen, akan tetapi diantara keduanya tidak ada dinding penyekat. Pembatas
diantara retikulum dan rumen yaitu hanya berupa lipatan, sehingga partikel pakan menjadi
tercampur.
2) Rumen
Rumen pada sapi dewasa merupakan bagian yang mempunyai proporsi yang tinggi
dibandingkan dengan proporsi bagian lainnya. Rumen terletak di rongga abdominal bagian kiri.
Rumen sering disebut juga dengan perut beludru. Hal tersebut dikarenakan pada permukaan
rumen terdapat papilla. Pada retikulum dan rumen terjadi pencernaan secara fermentatif, karena
pada bagian tersebut terdapat mikroba dengan jumlah bermilyar-milyar.
3) Omasum
Omasum sering juga disebut dengan perut buku, karena permukaannya berbuku-buku.
Derajat Keasaman (pH) omasum berkisar antara 5,2 sampai 6,5. Antara omasum dan abomasum
terdapat lubang yang disebut omaso abomasal orifice. Fungsi omaso abomasal orifice adalah
untuk mencegah digesta yang ada di abomasum kembali ke omasum.
4) Abomasum
Abomasum sering juga disebut dengan perut sejati. Derajat keasaman (pH) pada abomasum
asam yaitu berkisar antara 2 sampai 4,1. Permukaan abomasums dilapisi oleh mukosa yang
berfungsi untuk melindungi dinding sel agar tidak tercerna olehenzim yang dihasilkan oleh
abomasum.

b. Pencernaan pada Amfibi


Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran
pencernaan. Contoh salah satu amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewanhewan kecil
(serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:
1) Rongga mulut, terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk
menangkap mangsa.
2) Esofagus, berupa saluran pendek.
3) Ventrikulus, berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar
4) Lambung, dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esophagus dan saluran keluar
menuju anus.
5) Intestinum (usus), dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal.
 Usus halus, duodenum, jejunum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
 Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka,
6) Kloaka, merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi dan
urin. Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas.
7) Hati, berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus.
Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empeduyang berwarna
kehijauan dan pancreas bewarna kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari
(duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada
duodenum.

c. Pencernaan pada Aves


Hewan unggas memiliki pencernaan monogastrik (perut tunggal) yang berkapasitas kecil.
Makanan ditampung di dalam crop kemudian empedal/gizzard terjadi penggilingan sempurna hingga
halus. Makanan yang tidak tercerna akan keluar bersama ekskreta, oleh karena itu sisa pencernaan
pada unggas berbentuk cair (Girisenta, 1980). Unggas mengambil makanannya dengan paruh dan
kemudian terus ditelan. Makanan tersebut disimpan dalam tembolok untuk dilunakkan dan dicampur
dengan getah pencernaan proventrikulus dan kemudian digiling dalam empedal. Tidak ada enzim
pencernaan yang dikeluarkan oleh empedal unggas. Fungsi utama alat tersebut adalah untuk
memperkecil ukuran partikel-partikel makanan.

Dari empedal makanan yang bergerak melalui lekukan usus yang disebut duodenum, yang
secara anatomis sejajar dengan pankreas. Pankreas tersebut mempunyai fungsi penting dalam
pencernaan unggas seperti hanya pada spesies-spesies lainnya. Alat tersebut menghasilkan getah
pankreas dalam jumlah banyak yang mengandung enzimenzim amilolitik, lipolitik dan proteolitik. Enzim-
enzim tersebut berturut-turut menghidrolisa pati, lemak, proteosa dan pepton. Empedu hati yang
mengandung amilase, memasuki pula duodenum. Bahan makanan bergerak melalui usus halus yang
dindingnya mengeluarkan getah usus. Getah usus tersebut mengandung erepsin dan beberapa enzim
yang memecah gula.
Erepsin menyempurnakan pencernaan protein, dan menghasilkan asam-asam amino, enzim
yang memecah gula mengubah disakharida ke dalam gula-gula sederhana (monosakharida) yang
kemudian dapat diasimilasi tubuh. Penyerapan dilaksanakanmelalui villi usus halus.Unggas tidak
mengeluarkan urine cair. Urine pada unggas mengalir ke dalam kloaka dan dikeluarkan bersama-sama
feses.Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan.Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
1) Paruh, merupakan modifikasi dari gigi.
2) Rongga mulut, terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan
tanduk.
3) Faring dan Esofagus. Faring : berupa saluran pendek, dan esofagus: pada burung terdapat
pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang
dapat diisidengan cepat,
Gbr. Pencernaan Burung
4) Lambung terdiri atas:
- Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan, dindingototnya tipis.
- Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burungpemakan biji-
bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan yangberguna untuk membantu
pencernaan dan disebut sebagai ” hen’s teeth”.
5) Intestinum, terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.Usus halus pada
burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Sedangkan kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas.Tetapi
pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu.

d. Pencernaan pada Pisces


Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut
terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang
tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari
rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang.

Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilaluimakanan
lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk kelambung, lambung pada umum-
nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Padabeberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu
untuk memperluas bidang penyerapan
makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelokkelokdan sama
besarnya. Usus bermuara pada anus.

Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang
berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan ronggabadan dan mengelilingi
usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobuskiri, serta bagian yang menuju ke arah
punggung. Fungsi hati menghasilkan empeduyang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu
proses pencernaan lemak.Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di sebelah
kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk
menyimpanempedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ yangberukuran
mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lainmenghasilkan enzim – enzim
pencernaan dan hormon insulin.

e. Pencernaan pada Reptil


Sebagaimana pada ikan dan amfibi, sistem pencernaan makanan pada reptil meliputisaluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptil umumnya karnivora (pemakandaging). Secara berturut-
turut saluran pencernaan pada reptil meliputi:
1) Rongga mulut, bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah, masingmasingmemiliki
deretan gigi yang berbentuk kerucut, gigimenempel pada gusi dan sedikit melengkung ke arah
rongga mulut. Pada rongga mulutjuga terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung
bercabang dua.
2) Esofagus (kerongkongan)
3) Ventrikulus (lambung)
4) Intestinum, terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.

Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati padareptilian
memiliki dua lobus (glambir dan yang berwarna kemerahan). Kantung empeduterletak pada tepi sebelah
kanan hati. Pankreas berada di antara lambung dan duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan.

RANGKAIAN LISTRIK

Rangkaian listrik merupakan media yang berfungsi sebagai jalur lintasan agar arus listrik dapat
mengalir. Disinilah peran penghantar diperlukan, yakni supaya arus listrik bisa mengalir ke komponen
tertentu.

Penghantar atau konduktor dalam hal ini biasanya menggunakan kabel sebagai medianya. Jadi, kabel
disini memiliki peran sebagai media yang digunakan untuk menghantarkan arus listrik.

Dimana dengan bantuan kabel, maka arus listrik dapat mengalir dan didistribusikan pada seluruh
rangkaian. Setelah itu akan disambungkan dengan perangkat elektronik yang membutuhkan.

Seberapa panjang kabel nantinya bisa menentukan luas jangkauan aliran listrik ke suatu tempat.

Prinsip Kerja Rangkaian Listrik

Untuk dapat disebut sebagai rangkaian listrik, maka sebuah instalasi harusnya memenuhi beberapa
standar yang berlaku.
Adapun cara kerja yang berlaku pada sebuah rangkaian listrik adalah sebagai berikut:

 Rangkaian listrik membutuhkan sumber tegangan. Dimana sumber tegangan ini fungsinya adalah
untuk menghasilkan arus listrik.
 Rangkaian listrik harus memiliki beban yang nantinya akan di supply dari sumber tegangan menuju
perangkat lain.
 Selanjutnya, rangkaian listrik harus memiliki konduktor yang berfungsi untuk menghantarkan arus
dari sumber tegangan menuju perangkat lain yang membutuhkan.
 Untuk dapat menyalakan perangkat elektronik, rangkaian listrik haruslah berbentuk sebuah
rangkaian yang tertutup.

Jenis – jenis Rangkaian Listrik

Berdasarkan jenis atau macamnya, instalasi listrik ini dibedakan menjadi 3 jenis rangkaian listrik,
diantaranya adalah:

1. Rangkaian seri.
2. Rangkaian paralel.
3. Rangkaian campuran.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai ketiganya, berikut akan kami bahas dengan lebih spesifik jenis
rangkaian tersebut.

1. Rangkaian Listrik Seri

Jenis instalasi yang pertama adalah rangkaian listrik seri. Model yang satu ini bisa dibilang memiliki
bentuk yang paling sederhana dibandingkan dengan yang lainnya. Mengapa bisa demikian?

Hal tersebut dikarenakan pada rangkaian seri, setiap komponen-komponennya akan dirangkai secara
berurutan dan dalam satu garis lurus. Jadi pada rangkaian tersebut, tidak akan menemukan susunan
yang bercabang pada instalasinya.

Adapun beberapa karakteristik yang sering ditemukan pada rangkaian listrik seri diantaranya
adalah:

 Model susunan jenis rangkaian listrik seri relatif lebih mudah karena tidak terdapat percabangan.
 Karena tidak memiliki percabangan, metode penyusunan rangkaian ini biasanya tetap berada dalam
satu jalur.
 Arus yang mengalir pada rangkaian seri nilainya adalah sama. Artinya tegangan masuk dan
keluarnya memiliki jumlah yang tetap.
 Apabila ada jalur yang terputus, maka seluruh lintasan akan terhenti atau tidak dapat beroperasi.

2. Rangkaian Listrik Paralel


Model instalasi listrik yang berikutnya adalah rangkaian listrik paralel. Untuk instalasi paralel, metode
penyusunannya juga diposisikan secara sejajar. Namun bedanya, rangkaian tersebut memungkinkan
untuk memiliki beberapa titik percabangan.

Meskipun penyusunannya tidak sesederhana rangkaian seri. Namun sistem paralel ini memiliki lebih
banyak keunggulan dibandingkan dengan versi yang sebelumnya. Oleh karenanya, pemakaiannya pun
lebih populer dan banyak digunakan.

Adapun karakteristik untuk rangkaian listrik paralel antara lain adalah:

 Jenis rangkaian listrik ini disusun dalam posisi sejajar dan memiliki beberapa titik percabangan.
 Secara teknis, metode penyusunan untuk jenis rangkaian listrik ini lebih rumit dibandingkan dengan
instalasi seri.
 Karena memiliki beberapa titik percabangan, maka jumlah arus yang mengalir pada masing-masing
cabang nilainya tidak sama.
 Instalasi pararel akan menghasilkan arus dengan nilai yang berbanding terbalik dengan
hambatannya.
 Hambatan total yang dihasilkan pada jenis rangkaian ini biasanya jumlahnya lebih kecil. Terutama
jika dibandingkan dengan hambatan yang terdapat pada cabang penyusun instalasi paralel.

3. Rangkaian Listrik Campuran

Rangkaian listrik campuran bisa dikatakan sebagai inovasi perpaduan antara dua macam rangkaian
listrik sebelumnya. Jadi, versi ini merupakan penggabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis rangkaian listrik ini, berikut beberapa karakteristik dari
rangkaian listrik campuran adalah:

 Model penyusunan untuk instalasi campuran merupakan perpaduan dari rangkaian paralel dan seri.
 Jenis rangkaian listrik ini memiliki susunan yang paling rumit dibandingkan dengan instalasi seri
maupun paralel.
 Lebih unggul dan fleksibel. Inilah mengapa jenis rangkaian ini terbilang paling sering digunakan
karena dapat menyesuaikan dengan jenis medan yang ada.
 Mempunyai hukum yang berlaku pada rangkaian seri maupun paralel. Hal ini dipengaruhi juga oleh
komponen penyusunnya.
Macam-Macam Rangkaian Listrik

Arus listrik baru dapat digunakan apabila terhubung dalam sebuah rangkaian listrik dengan perantara
suatu penghantar.

Berdasarkan kondisinya, terdapat dua macam jenis instalasi listrik, diantaranya adalah rangkaian listrik
terbuka dan tertutup.
1. Rangkaian Listrik Terbuka
Rangkaian listrik terbuka merupakan kondisi dimana kutub positif dan negatifnya tidak saling
tersambung.

Karena arus listrik pada rangkaian tidak terhubung, maka pada kondisi tersebut bola lampu listrik tidak
akan menyala

2. Rangkaian Listrik Tertutup


Pada rangkaian tertutup arus listrik mengalir melalui perantara kabel. Inilah mengapa nantinya kutub
positif dan negatifnya akan saling terhubung satu sama lain.

Oleh karenanya, ketika rangkaian listrik dalam keadaan tertutup maka lampu bohlam akan menyala.

Rumus Rangkaian Listrik

1. Rumus Rangkaian Listrik Seri

Untuk instalasi dengan model seri, kebanyakan nilai dari kuat arus listrik yang mengalir mempunyai
kesamaan porsi. Mudahnya yakni jumlah arus masuk dan keluarnya bernilai tetap.

Jika dijabarkan dalam sebuah rumus, berikut ini cara penghitungannya.

2. Rumus Rangkaian Listrik Paralel

Berbeda dari rangkaian seri, justru nilai dari kuatnya arus listrik yang mengalir akan mempunyai nilai
berbeda. Hal ini terutama berlaku pada setiap cabang yang dilalui nantinya. Intinya, pada setiap cabang
yang ada akan mempunyai nilai dengan besaran berbanding terbalik dengan kuat arusnya.

Dari cara kerjanya di atas, maka rumus untuk rangkaian listrik paralel adalah sebagai berikut :
3. Rumus Rangkaian Listrik Campuran
Rumus rangkaian listrik campuran menggunakan hukum yang berlaku pada rangkaian seri dan paralel.
Apabila dijabarkan, rumusnya adalah sebagai berikut:

Perbedaan Rangkaian Listrik Seri dan Paralel


Pada rangkaian seri dan paralel, keduanya dibedakan oleh rumus mencari hambatan total. Sementara
untuk mencari kuat arus (I) dan tegangan (v) totalnya sama.

Berikut ini rumus rangkaian seri dan paralel

Keterangan:
Itotal = kuat arus listrik total (A)
I1 = kuat arus listrik 1 (A)
I2 = kuat arus listrik 2 (A)
I3 = kuat arus listrik 3 (A)

Rumus di atas digunakan untuk mencari besar kuat arus listrik total (I). Sedangkan untuk menghitung
tegangan total pada rangkaian dapat dicari dengan rumus berikut ini.

Keterangan:
Vtotal = tegangan total (V)
V1 = tegangan 1 (V)
V2 = tegangan 2 (V)
V3 = tegangan 3 (V)

PEMBIASAN DAN PEMANTULAN CAHAYA

Sifat-sifat Cahaya
Suatu cahaya juga memiliki sifat berdasarkan arah rambatnya. Beberapa sifat yang dimiliki oleh cahaya :

1. Cahaya Merambat Menurut Garis Lurus


Matahari merupakan sumber cahaya terbesar yang ada di bumi. Yang mana matahari memiliki pancaran
sinar lurus. Karena adanya rambatan cahaya dari matahari ke bumi bisa mengakibatkan peristiwa siang
dan malam.
2. Cahaya Dapat Merambat Menembus Benda Bening
Benda yang memiliki sifat bening atau transparan bisa ditembus oleh cahaya. Benda yang memiliki
partikel tak berwarna atau transparan dapat dirambati oleh cahaya dengan lebih mudah. Hal ini terjadi
karena benda bening atau transparan bisa dengan mudah melakukan meneruskan cahaya yang datang.

Contohnya adalah peristiwa cahaya menembus kaca bening jendela. Di mana kaca jendela tersebut
tidak bisa menghalangi datangnya cahaya matahari dan bisa langsung masuk ke dalam rumah. Bahkan
kita bisa melihat ke area luar jendela kaca karena pada dasarnya cahaya masih bisa merambat masuk
ke luar kaca bening dan dapat tertangkap oleh mata kita.

3. Cahaya Dapat Dipantulkan


Cahaya dapat dipantulkan dengan cara pemantulan atau terpancarnya kembali cahaya dari bagian
permukaan benda yang sebelumnya terkena cahaya. Sifat pemantulan yang dimiliki oleh cahaya ini bisa
dibagi menjadi dua yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur atau difus.

Pada proses pemantulan teratur, berkas cahaya akan melakukan pemantulan secara sejajar. Hal ini
seperti ketika kalian bermain pada siang hari dengan membawa cermin yang digunakan untuk
memantulkan cahaya. Saat kalian mengarahkan cermin ke arah datangnya cahaya. Maka cahaya bisa
dipantulkan ke segala arah dari cahaya yang dipantulkan.

Sedangkan untuk pemantulan baur atau difus merupakan suatu peristiwa pemantulan cahaya yang
terjadi pada permukaan yang tidak rata. Sebagai contohnya adalah pemantulan cahaya pada air, batu,
pohon, aspal dan sepatu. Cermin juga memiliki sifat refleksi cahaya akan dibagi menjadi beberapa jenis
yaitu cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung.

4. Cahaya Dapat Dibelokkan


Cahaya dapat dibiaskan ketika cahaya mengalami pergerakan miring melalui medium yang berbeda
kondisi kepadatannya. Contohnya adalah cahaya dari udara kemudian akan melewati air. Karena hal
tersebutlah cahaya akan mengalami pembiasan dan pembelokan dalam medium tersebut.

Sifat cahaya yang bisa dibiaskan atau dibelokkan juga banyak dimanfaatkan dalam berbagai macam
alat optik. Contohnya adalah ketika kalian melihat kolam tampak dangkal karena memiliki air yang jernih,
padahal kolam tersebut bisa saja memiliki kedalaman yang lebih dalam daripada yang kalian lihat di atas
permukaan.

Penerapan Pembiasan Cahaya dalam Kehidupan


Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya yang bisa terjadi ketika cahaya yang
melewati suatu bidang batas antara dua medium yang berbeda.

Dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa peristiwa pembiasan cahaya. Apa saja penerapan
pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari? Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya akan hal
tersebut.

1. Pensil atau Sedotan yang Terlihat Patah

Mungkin kalian pernah melakukan eksperimen secara pribadi menggunakan bahan pensil atau sedotan
dan air. Dimana ketika pensil atau sedotan dimasukkan ke dalam air yang ada di sebuah gelas akan
tampak seperti patah. Hal ini bisa terjadi karena disebabkan oleh adanya perbedaan medium yang
dilalui oleh cahaya.
2. Air Laut Terlihat Dangkal

Jika kalian pernah ke pantai, mungkin kalian juga pernah melihat air laut yang begitu dangkal dan ingin
berenang di dalamnya. Padahal air laut tersebut tidaklah dangkal.

Air laut yang bisa terlihat dangkal tersebut tak lain karena adanya cahaya yang melewati dua medium
yang berbeda yaitu dari udara ke air. Prinsip yang digunakan hampir sama dengan eksperimen pensil
yang seolah terlihat patah ketika dimasukkan ke dalam air.

3. Pembiasan Pada Lensa

Lensa memang memiliki banyak manfaat pada kehidupan ini. Misalnya adalah lensa dapat digunakan
pada kacamata, teropong, lup dan juga mikroskop.

Pengertian Pemantulan Cahaya


Pemantulan cahaya pada dasarnya adalah proses terpancarnya kembali cahaya apabila mengenai
permukaan benda yang terkena cahaya tersebut. Cahaya yang jatuh pada bidang pembatas dua
material mengalami pemantulan dengan sudut pantul yang sama persis dengan sudut datang.

Sifat Pemantulan Cahaya


Sifat pemantulan cahaya yang memenuhi sudut datang sama dengan sudut pantul memunculkan
peristiwa pemantulan yang berbeda ketika permukaan pembiasnya rata atau tidak rata.
 Cahaya yang dipantulkan sejajar ketika berkas cahaya sejajar yang jatuh pada bidang pembatas
yang permukaannya rata. Peristiwa ini biasa disebut pemantulan teratur.
 Cahaya yang dipantulkan memiliki arah yang tidak teratur ketika bekas cahaya sejajar jatuh pada
bidang pembatas yang permukaannya tidak rata. Peristiwa ini biasa disebut pemantulan baur
(difus).
Pemantulan teratur biasanya terjadi pada cermin, memiliki sifat yang menyilaukan dan ukuran bayangan
yang terbentuk sesuai dengan ukuran benda. Cermin memantulkan hampir seluruh cahaya yang
mengenainya. Macam-macam cermin ada tiga yaitu cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung.
Sedangkan pada pemantulan baur, berkas cahaya pantulnya tidak menyilaukan dan tempat yang tidak
terkena cahaya secara langsung masih dapat terlihat terang.

Mudahnya, perbedaan pemantulan teratur dan pemantulan baur yaitu saat kamu bercermin di cermin
yang bersih itulah yang disebut pemantulan teratur, sedangkan saat kamu bercermin di cermin yang
kotor itulah yang disebut pemantulan baur.

PROSES FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN HIJAU

1. Pengertian Proses Fotosintesis


Proses fotosintesis adalah proses pengolahan makanan yang terjadi dalam tumbuhan hijau.
Agar proses fotosintesis dapat berjalan dengan lancar, maka dibutuhkan bahan-bahan yang beragam.

Bahan-bahannya antara lain air (H2O), gas karbondioksida (CO2), sinar matahari, dan unsur hara yang
ada dalam tanah.

Unsur hara dalam tanah biasanya diserap dan didistribusikan melalui akar. Lebih tepatnya, rambut akar.

Sedangkan gas karbondioksida diperoleh dari mulut daun (Stomata) dan lubang kecil pada batang
(Lentisel).

2. Proses Fotosintesis
Proses fotosintesis ini berlangsung di bagian daun tanaman. Namun, tidak semua bagian daun bisa
melakukannya.

Hanya bagian daun yang memiliki klorofil yang bisa melakukan proses fotosintesis. Klorofil adalah zat
hijau daun, yang berperan dalam proses fotosintesis.

Klorofil berperan mengikat sinar matahari selama fotosintesis berlangsung. Hal ini karena sinar matahari
bisa mengubah air dan gas karbondioksida.

Sinar matahari mengubah air dan karbondioksida (CO2) menjadi karbohidrat (cadangan makanan) dan
gas oksigen (O2).

Setelah proses fotosintesis selesai, karbohidrat segera diedarkan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan
hijau.

Karbohidrat membantu proses pertumbuhan, perkembangan, hingga perkembangbiakan pada


tumbuhan.

Namun, tidak semua di karbohidrat dihabiskan. sebagian akan disimpan sebagai cadangan makanan.

3. Penyimpanan Cadangan Makanan

Cadangan makanan hasil fotosintesis bisa disimpan bagian tubuh tertentu. Penggunaan cadangan
makanan ini bila bahan-bahan di dalam tanah mulai menipis.
Berikut ini contoh tumbuhan hijau yang menyimpan cadangan makanan di tubuhnya antara lain
a. Kentang, singkong, dan ketela menyimpan cadangan makanan di bagian umbinya.
b. Mangga, apel, jeruk dan pepaya menyimpan cadangan makanan di bagian buahnya
c. Kacang tanah, kacang kedelai, dan jagung menyimpan cadangan makanan di bagian bijinya
d. Tanaman tebu dan sagu menyimpan cadangan makanan di bagian batangnya

SISTEM GERAK TUMBUHAN

Tumbuhan termasuk makhluk hidup yang memiliki dapat bergerak. Tumbuhan bergerak secara pasif
dan tidak berpindah tempat.
Lalu bagaimana bisa tumbuhan bergerak?
Gerak tumbuhan dapat terjadi karena adanya ransangan pada sebagian atau seluruh bagian tubuh
tumbuhan. Adanya rangsangan atau biasa disebut sebagai iritabilita ini akan direspon oleh tumbuhan
dengan bergerak menuju rangsangan tersebut. Tapi di beberapa kasus, tumbuhan malah akan bergerak
menjauhi titik rangsangan atau bergerak tanpa ada arah ke titik rangsangan.
Macam Gerak Tumbuhan
Gerak tumbuhan berdasar pada sumber ransangannya, maka dari itu gerak tumbuhan terbagi menjadi
tiga macam, yaitu gerak higroskopis, gerak edonom, dan gerak esionom. Inilah penjelasan lengkapnya.

Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak yang disebabkan oleh perubahan kadar air dalam sel yang tidak
merata. Contohnya membukanya kacang polongan seperti kedelai, ketika kedelai sudah lama atau tua,
akan terjadi penurunan kadar air dalam sel yang tidak merata sehingga membuat kedelai mengkerut.
Karena semakin mengkerut, membuat kulitnya terbuka dengan sendirinya.

Gerak Endonom
Gerak endonom adalah gerak yang terjadi secara spontan dan berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu
sendiri. Contohnya gerak rotasi sitoplasma atau plasma sel di dalam tumbuhan.

Gerak Esinom
Gerak esionom adalah gerakan tumbuhan yang disebabkan oleh adanya ransangan dari luar tubuh atau
lingkungan tempat tumbuhan berada. Contohnya adalah ketika daun putri malu disentuh maka akan
menutup. Gerak esinom sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak
taksis. Berikut penjelasannya:

Gerak tropisme
Gerak tropisme adalah gerakan pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Arah
gerak tumbuhan bisa mendekati arah datangnya rangsangan, hal ini disebut tropisme positif dan gerak
yang menjauhi arah datangnya rangsangan disebut tropisme negatif.

Contohnya adalah tumbuhan yang bergerak tumbuh mengikuti arah datangnya cahaya matahari dan
akar tumbuhan yang bergerak menuju pusat bumi.

Terdapat beberapa macam ransangan gerak tropisme, yaitu:

 Fototropisme
Ransangan tumbuhan yang berupa cahaya, hal ini membuat tumbuhan mengarahkan kuncupnya ke
arah cahaya matahari.
 Hidrotropisme
Ransangan tumbuhan yang berupa sumber air, seperti akar yang selalu bergerak menuju ke tempat
basah atau berari. Ini adalah salah satu contoh hidrotropisme.
 Geotropisme
Ransangan yang berupa gravitasi bumi, jika gerak respon tumbuhan mengarah menuju ke bumi
maka ini disebut geotropisme positif, sedangkan jika responnya tumbuhan menjauhi bumi, maka
akan disebut geotropisme negatif.
 Kemotropisme
Ransangan yang berupa zat kimia, contohnya adalah gerak akar yang menuju unsur hara atau
pupuk di dalam tanah.
 Tigmotropisme
Ransangan yang berupa sentuhan, seperti gerak pada tumbuhan sulur, jika sulur atau batang
tumbuhan menyentuh benda keras seperti tongkat kayu, maka batang tumbuhan akan melilit
tongkat kayu tersebut.
Gerak nasti
Gerak nasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi ransangan, namun arah responnya tidak
dipengaruhi oleh arah datangnya ransangan. Contohnya seperti putri malu yang menutup saat daunnya
tersentuh. Berdasarkan sumber ransangannya, gerak nasti dibedakan menjadi fotonasti, termonasti,
niktinasti, seismonasti, dan nasti kompleks.

 Fotonasti
Merupakan ransangan yang berupa cahaya, misalnya bunga pukul sembilan yang mekar sekitar
pukul sembilan dan bunga pukul empat yang akan mekar pada sore hari dan menutup esok
paginya.
 Termonasti
Ialah ransangan yang berupa suhu, seperti bunga tulip yang mekar jika berada di suhu udara yang
sesuai.
 Niktinasti
Merupakan ransangan yang disebabkan oleh keadaan gelap. Contohnya adalah gerak tidur daun
pohon turi di malam hari, yang mengatupkan daunnya
 saat hari mulai gelap.
 Seismonasti
Adalah ransangan yang berupa sentuhan, seperti kantung semar yang menutup ketika bersentuhan
dengan serangga.
 Nasti kompleks
Adalah gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa macam ransangan, seperti ransangan cahaya,
matahari, suhu, air, dan zat kimia. Contoh gerak nasti kompleks adalah gerakan membuka dan
menutup stomata.
Gerak taksis
Gerak taksis merupakan gerak seluruh atau sebagian tubuh tumbuhan yang bebas berpindah tempat,
namun arahnya perpindahannya dipengaruhi oleh datangnya ransangan.
Dari berbagai macam sumbernya, gerak taksis dibedakan menjad dua, yaitu fototaksis dan kemotaksis.

 Fototaksis
Adalah gerak ransang yang disebabkan oleh cahaya. Contohnya Klorofil atau zat hijau daun yang
bergerak menuju arah datangnya cahaya.
 Kemotaksis
merupakan gerak ransang yang disebabkan oleh zat kimia. Contohnya spermatozoa yang bergerak
menuju sel telur pada peristiwa pembuahan tumbuhan lumut atau bryophyta.

PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF DAN GENERATIF PADA TUMBUHAN

Cara perkembangbiakan pada tumbuhan ada dua macam, yaitu generatif dan vegetatif.

Generatif artinya perkembangbiakan yang memalui proses perkawinan. Sedangkan Vegetatif tidak
melalui proses perkawinan.

Perkembangbiakan vegetatif kemudian terbagi lagi menjadi dua, yaitu vegetatif alami dan vegetatif
buatan.

Vegetatif alami adalah proses perkembangbiakan secara vegetatif tanpa bantuan manusia.

Contohnya, tumbuhan yang berkembangbiak dengan akar tinggal (Rhizoma), spora, umbi lapis, umbi
batang, geragih (stalon), tunas, dan tunas adventif.

Vegetatif Alami
1. Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cara Akar Tinggal
Batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau biasa disebut dengan akar tinggal, akar rimpang, atau
akar tongkat.

Conton tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah lengkuas, jahe, kunyit, dan temulawak.

2. Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cara Spora


Spora adalah inti sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembiakan.

Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah tanaman paku. Pada tanaman paku,
spora dibentuk pada daun.

Spora terletak pada kotak spora (sporanium) yang berkumpul di dalam sorus yang merupakan kumpulan
kotak spora.

Sorus terletak di tepi bawah daun yang berupa seperti bintik-bintik kecokelatan.

Saat sporanium pecah, maka spora akan keluar dan jatuh pada tempat yang coco. Barulah akhirnya
tumbuh tanaman paku yang baru.
3. Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cara Umbi Lapis

Umbi lapis adalah daun yang berlapis-lapis dan tebal sehingga membentuk seperti batangnya. Pada
bagian dasar tumbuh akar serabut.

Di antara lapisan-lapisan umbi lapis, terdapat bakal tunas. Jika umbi lapis ditanam, bakal tunas akan
tumbuh menjadi tunas, dan tumbuh jadi tanaman baru.

4. Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cara Umbi Batang


Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan digunakan untuk menyimpan cadangan
makanan dan membentuk umbi. Jika umbi ditanam, tunas bisa tumbuh dan membentuk tumbuhan baru.
Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah kentang dan ubi jalar.
5. Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cara Geragih
Geragih adalah banyak yang tumbuh dan menjalar di permukaan tanah. Tumbuhan baru akan tumbuh
pada buku-bukunya dan tidak tergantung pada induknya.

Contohnya adalah pohon stroberi, pegagan, dan rumput teki.

6. Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cara Tunas


Tunas adalah bagian tumbuhan yang baru muncul dari kecambah atau kuncup yang berada di atas
permukaan tanah.

Tunas bisa terdiri dari batang, daun muda, calon bunga, atau calon buah.

Contohnya adalah pohon tebu, pisang, dan bambu.

7. Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cara Tunas Adventif


Tunas adventif adalah tunas liar yang tumbuh di luar bagian batang. Biasanya ia tumbuh di tepi daun.

Contohnya adalah tumbuhan cocor bebek.

Selain itu, tunas adventif juga bisa muncul pada akar, seperti pada tanaman sukun dan kesemek.

Vegetatif Buatan

1. Mencangkok

Tumbuhan hasil cangkokan lebih cepat berbuah jika dibandingkan dengan tumbuhan yang ditanam dari
biji.

Selain itu, tanaman cangkokan juga akan memiliki sifat yang sama dengan induknya.

2. Menyambung dan Menempel

Kelebihan cara ini adalah bisa menggabungkan sifat-sifat dari dua tanaman.

Hal inilah yang pada akhirnya membuat kita mendapatkan satu tanaman yang memiliki gabungan sifat
unggul.

HORMON

Hormon adalah senyawa kimia yang diproduksi oleh sistem endokrin yang terdiri dari beberapa kelenjar
dalam tubuh. Manusia memiliki berbagai jenis hormon, yang masing-masing memiliki peran penting
dalam menunjang kinerja tubuh.
Bagian di dalam tubuh yang termasuk dalam sistem endokrin dan memproduksi hormon adalah:
Kelenjar hipotalamus., Kelenjar hipofisis., Kelenjar pineal., Kelenjar tiroid., Kelenjar paratiroid., Kelenjar
adrenal.
Namun tidak hanya sistem endokrin, beberapa hormon juga diproduksi dan dilepaskan oleh jaringan
tubuh lainnya, seperti:
Sistem pencernaan (pankreas, lambung, usus halus).
Organ reproduksi., Ginjal., Hati., Jaringan lemak (adiposa)., Plasenta.

Fungsi Hormon

Setelah diproduksi di dalam tubuh, hormon akan disalurkan ke berbagai organ yang membutuhkannya
agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Secara umum, fungsi hormon adalah sebagai berikut:
Mendukung proses reproduksi dan fungsi seksual., Mendukung fungsi kognitif., Mendukung
pertumbuhan dan perkembangan., Mencerna makanan., Membantu penyerapan gizi., Mengatur siklus
tidur., Membantu kinerja organ jantung., Memengaruhi suasana hati (mood)., Mengatur keseimbangan
dalam tubuh, termasuk keseimbangan tekanan darah, gula darah, elektrolit, cairan, dan suhu tubuh.

Di samping itu, tubuh memanfaatkan hormon untuk melakukan dua jenis komunikasi. Pertama,
komunikasi antara dua kelenjar endokrin. Pada proses ini, satu kelenjar akan melepaskan hormon yang
kemudian merangsang kelenjar lain untuk melepaskan hormon-hormonnya.

Contohnya adalah komunikasi antara kelenjar tiroid dan pituitari. Kelenjar pituitari akan melepaskan
hormon perangsang tiroid atau thyroid-stimulating hormone (TSH). Hormon tersebut berfungsi untuk
memicu kelenjar tiroid melepaskan hormonnya untuk membantu mendukung kinerja tubuh.

Jenis komunikasi yang kedua adalah antara kelenjar endokrin dan organ target. Misalnya, pankreas
melepaskan hormon insulin yang bekerja pada otot dan hati dalam memproses glukosa.

Jenis-Jenis Hormon

Setiap tubuh manusia memiliki puluhan hormon yang diproduksi oleh berbagai kelenjar tubuh. Berikut
adalah masing-masing jenis hormon berdasarkan kelenjar yang memproduksinya.

1. Kelenjar Hipotalamus

Kelenjar hipotalamus adalah bagian kecil di otak yang terhubung dengan kelenjar pituitari melalui
tangkai/batang hipofisis. Bagian ini melepaskan beberapa hormon yang berfungsi untuk mengontrol
kinerja kelenjar pituitari.

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipotalamus adalah sebagai berikut:

Hormon pelepas hormon pertumbuhan., Hormon pelepas kortikotropin., Dopamin., Hormon pelepas
gonadotropin., Somatostatin., Hormon pelepas tirotropin., Oksitosin (hipotalamus menghasilkan
oksitosin, tetapi kelenjar pituitari yang akan menyimpan dan melepaskannya ke aliran darah).

2. Kelenjar Pituitari

Kelenjar pituitari adalah kelenjar yang menghasilkan hormon yang sebagian besar digunakan untuk
mengontrol fungsi kelenjar endokrin lainnya. Berikut adalah beberapa hormon yang diproduksi oleh
kelenjar pituitari:

Hormon adrenokortikotropik (ACTH)., Hormon perangsang folikel (FSH)., Oksitosin., Hormon


pertumbuhan (GH)., Hormon luteinizing (LH)., Prolaktin., Hormon perangsang tiroid (TSH)., Hormon
antidiuretik (ADH, atau vasopressin).

3. Kelenjar Tiroid

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur proses
metabolisme (proses untuk mengolah makanan menjadi energi yang dibutuhkan dalam menjalani
aktivitas sehari-hari) dalam tubuh. Adapun jenis-jenis hormon yang dihasilkan adalah:

Triiodothyronine (T3)., Thyroxine (T4)., Calcitonin., Reverse triiodothyronine (RT3).

4. Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal adalah kelenjar yang terletak di tengah otak dan berfungsi memproduksi hormon
melatonin. Hormon tersebut bermanfaat dalam mengatur siklus tidur.

5. Kelenjar Paratiroid

Tugas utama kelenjar paratiroid adalah melepaskan hormon paratiroid (parathyroid hormone/PTH) yang
berfungsi untuk menjaga keseimbangan kadar kalsium dalam darah dan mengatur penyerapan kalsium
oleh tulang.

6. Kelenjar Adrenal

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal adalah sebagai berikut:

DHEA dan androgen., Kortisol., Aldosteron., Adrenalin (epinefrin)., Noradrenalin (norepinefrin).


7. Organ Pankreas

Organ pankreas berperan dalam memproduksi hormon insulin dan glukagon untuk membantu
mengendalikan kadar gula dalam darah agar tetap terjaga normal.

8. Kelenjar Timus

Kelenjar timus menghasilkan hormon yang berkaitan dengan proses pembentukan sel limfosit T, yaitu
komponen sel darah putih yang berperan sebagai ‘pertahanan’ tubuh dari serangan penyakit.

8. Organ Reproduksi

Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda, sehingga hormon yang dihasilkan pun juga berbeda. Berikut
masing-masing penjelasannya:

Ovarium (wanita), memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon tersebut berperan
dalam pembentukan payudara, mengatur siklus menstruasi dan menunjang kehamilan.

Testis (pria), memproduksi hormon testosteron yang berperan dalam menghasilkan sel sperma dan
merangsang pertumbuhan rambut di wajah dan kemaluan saat mencapai masa pubertas.

Penyakit akibat Gangguan Hormon

Perubahan hormon dapat memberikan dampak signifikan bagi tubuh. Adapun beberapa masalah
kesehatan yang bisa dipicu oleh gangguan hormon adalah sebagai berikut:

Hipertiroidisme: Penyakit ketidakseimbangan hormon di mana kelenjar tiroid memproduksi terlalu


banyak hormon tiroid.

Hipopituitarisme: Ketidakmampuan kelenjar pituitari dalam memproduksi hormon secara normal.

Hipotiroidisme: Kondisi di mana kelenjar tiroid tidak dapat memproduksi hormon tiroid dalam jumlah
yang cukup.

Insufisiensi adrenal: Kondisi ketika kelenjar adrenal tidak mampu memproduksi jumlah hormon yang
penting bagi proses metabolisme, terutama hormon kortisol dan aldosteron.

Penyakit cushing: Kondisi ketika kelenjar adrenal memproduksi hormon kortisol secara berlebihan.

Akromegali: Gangguan hormon yang terjadi karena kelenjar pituitari memproduksi terlalu banyak
hormon pertumbuhan.

Diabetes: Terjadi karena adanya gangguan pada hormon insulin sehingga tidak dapat mengendalikan
kadar gula darah atau glukosa dalam tubuh. Akibatnya, kadar gula dalam tubuh menjadi terlalu tinggi.

Kekurangan hormon pertumbuhan (growth hormone deficiency): Kondisi ini terjadi karena kelenjar
hipofisis tidak memproduksi hormon pertumbuhan dalam jumlah yang cukup sehingga menyebabkan
pertumbuhan terhambat.

POLUSI / PENCEMARAN

1. Definisi Pencemaran

Pencemaran lingkungan (environmental pollution) adalah segala sesuatu termasuk bahan – bahan fisika
dan kimia yang dapat mengganggu ekosistem. Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor
yang menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan.

Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 : pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain kedalam lingkungan oleh manusia sehingga kualitasnya
turun yang menyebabkan lingkungan tidak sesuai peruntukannya.

Di lingkungan terdapat faktor biotik dan abiotik, apabila tidak ada keseimbangan antar keduanya maka
tidak ada keseimbangan alam. Pencemaran terjadi akibat kegiatan kumpulan manusia (populasi) dan
faktor alam seperti gunung meletus yang menimbulkan abu vulkanik.
Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup
disebut polutan. Polutan dapat berupa zat kimia, debu, suara, radiasi dan panas.

Ciri -ciri dari polutan :

1). Kadarnya melebihi diatas normal (melebihi ambang batas)

2). Berada pada waktu yang tidak tepat

3). Berada pada tempat yang tak semestinya

Manusia tidak dapat mencegah pencemaran akibat faktor alam, tetapi dapat mencegah pencemaran
akibat kegiatannya sendiri seperti limbah rumah tangga, industri, zat – zat kimia berbahaya, tumpahan
minyak, asap hasil pembakaran hutan, minyak bumi dan limbah nuklir.

2. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain kedalam air yang
menyebabkan air tidak berfungsi sesuai peruntukannya. Pencemaran air merupakan kondisi air dalam
keadaan normal. Ciri – ciri air tercemar : warna, bau dan rasanya berubah; pH kurang dari 7 atau lebih
dari 7 (pH air = 7).

Air dapat tercemar oleh komponen – komponen anorganik seperti logam berat yang berasal dari
industri : tekstil, pelapisan logam, cat/tinta warna, percetakan, bahan agrokimia dan sebagainya.
Kualitas air menentukan kehidupan di perairan laut dan sungai, apabila perairan tercemar maka
keseimbangan ekosistem didalamnya akan terganggu.

Limbah industri : air limbah industri mengandung zat berbahaya. Kegiatan industri menghasilkan produk
utama yaitu bahan jadi dan produk yang tidak terpakai yaitu limbah.

Jenis limbah yang berasal dari hasil industri yaitu :

1). Limbah organik yang bau : hasil industri tekstil dan kertas

2). Limbah anorganik berupa cairan panas, berbuih, berwarna, mengandung asam belerang dan berbau
menyengat : hasil industri baja, emas, cat, pupuk organik, farmasi dan sebagainya.

Berikut contoh limbah pabrik :

limbah pabrik . Apabila limbah tersebut dibuang ke saluran air, sungai atau laut akan merusak
ekosistem didalamnya. Limbah industri berupa logam berat sering dialirkan ke sungai dan mencemari
sungai tersebut. Jenis – jenis logam berat tersebut adalah raksa, timbal, kadmium yang apabila
terkonsumsi manusia akan sangat berbahaya.

Contoh pencemaran limbah yaitu pencemaran raksa di Teluk Minamata, Jepang. Para nelayan dan
penduduk disekitar teluk memakan ikan yang tercemar raksa tersebut sehingga mengalami kerusakan
saraf yang dinamakan penyakit Minamata. Korban yang meninggal akibat penyakit Minamata yaitu lebih
dari 80 ribu orang.

Limbah Rumah Tangga adalah limbah yang berasal dari kegiatan perumahan, pasar, perkantoran,
penginapan puing – puing bahan bangunan, dan besi tua bekas mesin atau kendaraan. Limbah rumah
tangga berupa bahan organik, anorganik, bahan berbahaya dan beracun (B3).

Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme, contohnya kulit buah
sayuran, sisa makanan, kertas, kayu dan daun. Limbah anorganik adalah limbah yang tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme, contohnya kaca, plastik, besi, alumunium, kaleng susu, kaleng cat,
minyak wangi dan sebagainya.

Limbah Pertanian : Air limbah pertanian tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, namun
penggunaan pertisida secara berlebihan menimbulkan kerusakan ekosistem perairan. Limbah bahan
berbahaya dan beracun timbul akibat adanya kegiatan pertanian.

Contoh limbah pertanian :

pencemaran lingkungan
Kegiatan pertanian menggunakan obat – obat pembasmi hama seperti insektisida dan pupuk yang
berlebihan. Pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan suburnya ekosistem perairan. Sehingga, terjadi
blooming algae atau tumbuh sumbuh suburnya ganggang di permukaan air.

Ganggang di permukaan air menutupi seluruh permukaan sehingga mengurangi sinar matahari yang
masuk kedalam perairan tersebut. Akibatnya proses fotosintesis oleh fitoplankton terganggu dan kadar
oksigen yang larut dalam air menurun sehingga meruikan organisme didalamnya.

Penurunan kualitas lingkungan : apabila air tercemar, maka kandungan oksigen didalamnya berkurang
dan mengganggu ekosistem didalamnya. Apabila ekosistem perairan terganggu, maka menyebabkan
kualitas lingkungan menurun.

Gangguan kesehatan : air limbah yang tidak dikelola terlebih dahulu sebelum dibuang, kemungkinan
mengandung kuman, bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit. Air limbah juga digunakan sebagai
sarang nyamuk dan lalat yang membawa (vektor) penyakit tertentu.

Pemekatan hayati : bahan beracun yang mencemari perairan mengakibatkan terkontaminasinya racun
dalam tubuh organisme. Organisme didalam perairan juga memiliki rantai makanan seperti : apabila
ganggang terkontaminasi racun maka zooplakton yang memakan gangang juga terkontaminasi racun.

Kemudian zooplankton dimakan oleh ikan kecil, ikan kecil dimakan ikan besar, ikan besar ditangkap
manusia dan dimakan manusia. Sehingga, manusia terkontaminasi racun tersebut dan sangat
mengganggu kesehatan.

Mengganggu pemandangan : perairan yang tercemar kadang tidak berbau, tetapi berubah warna. Hal ini
mengganggu pemandangan karena air sudah tidak asri lagi.

Mempercepat proses kerusakan benda : sebagian air limbah mengandung zat yang dapat diuraikan oleh
bakteri anaerob menjadi gas yang dapat merusak seperti H2S. H2S dapat mempercepat perkaratan
pada besi.

Penanggulangan Pencemaran Air : pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan –
bahan tersuspensi dan terapung, menguraikan bahan organik biodegradable (bahan organik yang dapat
terurai oleh aktiviats makhluk hidup), meminimalkan bakteri patogen (bakteri penyebab penyakit),
memperhatikan estetika dan lingkungan.

Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan cara : Pembuatan Kolam Stabilisasi, Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Pengelolaan Excreta.

Pembuatan Kolam Stabilisasi : air limbah diolah secara alami untuk menetralisasi polutan sebelum air
limbah dibuang ke sungai. Kolam stabilisasi yang digunakan yaitu kolam anaerobik, kolam fakultatif
(pengolahan air limbah yang tercemar bahan organik pekat) dan kolam maturasi (pemusnahan
mikroorganisme patogen).

Kolam stabilisasi dapat digunakan oleh semua kalangan karena mudah memilikinya dan harganya
murah.

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) : pengolahan ini dilakukan melalui 3 tahap yaitu

1). Primary treatment (pengolahan pertama) yaitu memisahkan zat cair dan zat padat menggunakan
filter (saringan) dan bak sedimentasi.

2). Secondary treatment (pengolahan kedua) yaitu mengkoagulasikan, menghilangkan koloid dan
menstabilisasi zat organik dalam limbah.

3). Tertiary treatment (pengolahan lanjutan) yaitu penghilangan nutrisi atau unsur hara khususnya nitrat
dan fosfat, penambahan klor untuk memusnahkan organisme patogen.

Pencemaran Lingkungan

Pengelolaan Excreta : excreta terdapat dalam air limbah rumah tangga, mengandung bakteri patogen,
jika tidak dikelola terlebih dahulu menimbulkan berbagai penyakit. Pengolahan excreta dapat dilakukan
dengan menampung dan mengolahnya pada jamban atau septictank disekitar tempat tinggal, dialirkan
ke tempat pengolahan, dapat dilakukan secara kolekif.

Untuk mencegah meresapnya air limbah excreta ke sumur atau resapan air, jamban yang dibuat harus
sehat. Syarat jamban harus sehat : tidak mengotori permukaan tanah, tidak mengotori permukaan air
tanah, tidak berbau, sederhana, jauh dari serangga (lalat, nyamuk, kecoa), murah dan bisa diterima
masyarakat.

Recycle (daur ulang) : untuk sampah yang dapat terurai dan dapat diolah menjadi hal yang bermanfaat,
contohnya sebagai kompos yang dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah. Kompos untuk pupuk
dan cacing tanah dapat menyuburkan tanah.

Reuse (penggunaan ulang) : untuk sampah yang tidak dapat terurai dan dapat digunakan ulang.
Contohnya botol sirup dapat digunakan lagi untuk menyimpan air minum.

Reduce (pengurangan) : melakukan pengurangan bahan atau penghematan. Contohnya jika akan
berbelanja ke pasar atau supermarket, sebaiknya membawa tas dari rumah untuk megurangi sampah
plastik.

Repair (pemeliharaan) : menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama
di perairan.

3. Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kondisi udara mengandung senyawa – senyawa kimia atau substansi fisik
atau biologi yang berdampak buruk bagi kesehatan : manusia, hewan, tumbuhan, merusak : keindahan
alam, kenyamanan, properti.

Udara mengandung oksigen yang penting untuk kehidupan organisme. Di atmosfer bumi, terkandung
sekitar 20% oksigen yang dibutuhkan semua organisme. Oksigen berperan dalam pembakaran
karbohidrat melalui pernapasan. Pembakaran juga sering dilakukan di lingkungan pembakaran seperti
pembakaran sampah, kayu dan sebagainya.

Hasil samping dari pembakaran adalah karbon (CO2 dan CO) yang dibuang ke udara. CO2 sangat
penting untuk tumbuhan dalam proses fotosintesis. Namun, semakin banyaknya populasi manusia
kebutuhan tempat tinggal pun meningkat membuat lahan yang ditumbuhi pepohonan berkurang serta
adanya illegal loging (penebangan liar) yang membuat tumbuhan berkurang.

Pencemaran udara ada 2 yaitu 1). Primer : disebabkan langsung dari sumber pencemar. Contohnya
peningkatan CO2 yang disebabkan oleh aktivitas pembakaran manusia. 2). Sekunder : disebabkan oleh
reaksi antar substansi pencemar udara primer yang terjadi di atmosfer. Contohnya pembentukan ozon
yang terjadi dari reaksi kimia partikel yang mengandung oksigen.

Faktor Penyebab Pencemaran Udara ada 2 yaitu

1). Aktivitas Alam : aktivitas alam seperti bencana alam contohnya gunung meletus menimbulkan abu
vulkanik yang mencemari udara sekitar dan merugikan organisme dan kebakaran hutan yang
menghasilkan karbondioksida dalam jumlah banyak.

2). Aktivitas Manusia : pembakaran sampah, asap – asap industri, asap kendaraan, asap rokok,
senyawa kima buangan seperti CFC dan sebagainya. Pencemaran udara dapat berdampak pada
kesehatan, tumbuhan, efek rumah kaca dan rusaknya lapisan ozon.

Kesehatan : pencemaran udara menurunkan kualitas udara sehingga menimbulkan banyak penyakit
seperti infeksi saluran pernapasan (ISPA) yaitu Emfisema. Emfisema adalah gejala kesulitan
pengangkutan oksigen karena CO2 di udara lebih banyak dari O2. Sehingga, tubuh akan kekurangan
oksigen dan menjadi sesak napas, pusing, berlanjut pada kematian.

Bagi tumbuhan : abu vulkanik dan hujan asam mengandung sulfur yang tidak bagus untuk tumbuhan
karena bisa menyebabkan kematian. Efek rumah kaca : peningkatan suhu bumi yang diakibatkan
meningkatnya CO2 dan CO di atmosfer. CO2 dan CO di atmosfer membentuk lapisan yang
menghalangi panas bumi keluar, sehingga panas bumi tetap berada didalam bumi.

Rusaknya lapisan ozon : CFC adalah senyawa dalam produk pendingin (freezer, AC, dan aerosol).
Ketika CFC terurai di atmosfer, ozon terurai dan lapisan ozon berlubang. Lapisan ozon berfungsi
sebagai pelindung bumi dari panas dan sinar UV matahari. Apabila lapisan ozon berlubang, pemanasan
global meningkat.

4. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan
alami tanah. Pencemaran tanah terjadi karena kebocoran limbah atau bahan industri, penggunaan
pestisida, kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia atau limbah, air limbah dari penimbunan
sampah dan limbah industri.

Faktor penyebab pencemaran tanah ada 3 yaitu : limbah domestik, limbah industri dan limbah pertanian.

Limbah domestik : berasal dari pedagang, tempat usaha, hotel, kantor – kantor pemerintahan dan
tempat wisata. Limbah domestik berupa limbah padat dan cair. Limbah cair berupa tinja (feses),
deterjen, oli dan cat. Apabila meresap ke tanah dapat merusak kandungan air tanah dan membunuh
mikroorganisme tanah.

Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat diuraikan (tidak terbiodegradasi)
mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng dan bekas bahan bangunan yang dapat
mengurangi kesuburan tanah. Limbah padat akan tetap utuh hingga 300 tahun.

Limbah industri : berasal dari sisa produk industri, berupa limbah padat dan cair. Limbah padat
merupakan hasil buangan industri berupa padatan, lumpur dan bubur yang berasal dari proses
pengolahan. Contohnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan ikan,
daging, buah dan sebagainya.

Limbah cair merupakan sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga,
timbal, perak, krom, arsen dan boron adalah zat – zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan
logam seperti Hg, Zn, Pb dan Cd.

Limbah pertanian : karena pengetahuan petani kurang, menggunakan pupuk sintetik melebihi ketentuan
atau caranya tidak tepat. Akibatnya, limbah pertanian berupa sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan
tanah membuat tanah tercemar. Misalnya, pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman.

Penggunaan pupuk yang terus menerus akan merusak struktur tanah. Akibatnya, kesuburan tanah
berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang.
Penggunaan juga mematikan mikroorganisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah
tergantung pada jumlah organisme di dalamnya.

Dampak pencemaran tanah : Contohnya kromium dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk
semua organisme. Timbal berbahaya bagi anak-anak, menyebabkan kerusakan otak dan kerusakan
ginjal pada seluruh organisme. Raksa dan siklodiena menyebabkan kerusakan ginjal. PCB dan
siklodiena mengakibatkan kerusakan hati ditandai dengan keracunan.

Organofosfat dan karmabat menyebabkan gangguan saraf otot. Pelarut yang mengandung klorin
merangsang perubahan hati, ginjal dan penurunan sistem saraf pusat. Gejalanya sakit kepala, pusing,
letih, iritasi mata, dan ruam kulit. Pada dosis tinggi, menyebabkan kematian.

Pencemaran tanah juga memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah timbul dari
bahan kimia beracun dan berbahaya. Perubahan ini menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan Arthropoda yang hidup di dalamnya. Akibatnya, memusnahkan spesies
primer rantai makanan, memberi akibat predator atau tingkatan lain.

Penanggulangan Pencemaran Tanah : remidiasi dan bioremidiasi. Remidiasi adalah kegiatan


membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada 2 jenis remidiasi tanah yaitu in situ (on – site) dan
ex situ (off – site).

Pembersihan off – site meliputi penggalian tanah yang tercemar kemudian dibawa ke daerah aman dan
dibersihkan dari pencemar. Caranya : disimpan di bak atau tanki yang kedap kemudian diolah dengan
IPAL. Pembersihan off – site lebih mahal dan rumit.

Bioremidiasi adalah pembersihan pencemaran tanah menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).


Bioremidiasi bertujuan memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun
atau tidak beracun (CO2 dan H2O).

Mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza,
berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah, berperan langsung menyerap unsur
logam dari tanah, menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu,
jamur spesies lain, dan sebagainya.

LISTRIK STATIS

Konsep Dasar Listrik Statis


Kejadian potongan kertas kecil bisa berinteraksi dengan penggaris yang telah digosok-gosok dapat
dijelaskan dengan konsep dasar listrik statis (muatan listrik). Membahas tentang listrik tentu tidak akan
lepas dari muatan listrik, listrik statis (electrostatic) membahas muatan listrik yang ada dalam keadaan
statis (diam).

Ada dua muatan listrik yaitu muatan positif dan muatan negatif, dikatakan bermuatan positif jika proton
lebih banyak daripada jumlah elektron, dan sebaliknya. Sedangkan benda yang tidak memiliki muatan
disebut netral.

Benda yang bermuatan sejenis akan tolak-menolak saat didekatkan dan sebaliknya, jika berbeda
muatan akan tarik-menarik.

Medan Listrik

Medan listrik adalah daerah yang ada di sekitar benda yang bermuatan listrik, yang masih mengalami
gaya listrik. Lebih singkatnya, medan listrik adalah suatu daerah di mana gaya listrik masih bekerja.
Medan listrik merupakan efek yang timbul oleh muatan listrik dalam suatu benda.

Arah medan listrik suatu benda bermuatan listrik bisa digambarkan dengan garis-garis gaya listrik.
Sebuah muatan positif memiliki garis gaya listrik menjauhi (keluar) dari muatan dan muatan negatif
memiliki garis gaya listrik mendekati (masuk) muatan negatif.

Contoh Listrik Statis

1. Saat menyisir rambut, tanpa disadari terkadang rambut akan terbawa berdiri sendiri beriringan
dengan gerakan sisir. Hal tersebut terjadi karena ada interaksi muatan antarsisir dengan rambut.

2. Penggaris atau sisir yang digosok-gosok ke rambut atau tangan kering akan menarik potongan kertas
kecil.

3. Debu yang tertempel pada layar tv.

4. Kain sutra yang digosok-gosok dengan batang kaca. Akan terjadi reaksi tarik-menarik antara dua
benda tersebut karena elektron dari batang kaca akan berpindah ke kain sutera sehingga batang kaca
akan memiliki muatan positif dan batang kaca akan memiliki muatan negatif

5. Menggosokan balon dengan tangan.

6. Ketika mendekatkan tangan ke layar tv yang baru saja dimatikan. Perhatikan bulu atau rambut yang
ada di tangan akan berdiri.

7. Penggaris plastik digosok dengan kain wol. Kedua benda tersebut memiliki muatan netral. Namun,
saat dua benda tersebut digesekkan maka akan ada perpindahan elektron dari kain wol ke penggaris
plastik sehingga penggaris plastik memiliki muatan negatif dan kain woll memiliki muatan positif.

Anda mungkin juga menyukai