Anda di halaman 1dari 15

koneksi

antar materi
PEMBELAJARAN SOSIAL
EMOSIONAL TOPIK 3

RESKI AMALIA
105461150623
EXPERIENTIAL
LEARNING
Experiential learning adalah proses yang
melibatkan konstruksi pengetahuan dimana
guru sebagai agen harus kreatif dan juga
harus bisa mendorong kreativitas peserta
didik. Guru juga harus bisa memberikan
materi sesuai dengan tuntutan zaman.
Selain itu guru adalah fasilitator, sehingga proses pembelajarannya melalui 4 tahapan
yaitu
Tahap Pengalaman Nyata
(Concrete Experience)

Tahap ini merupakan tahap belajar melalui


berbagai pengalaman yang konkrit, juga peka
terhadap situasi.
Tahap Observasi Refleksi
(Reflective Observation)
Tahap ini merupakan tahap untuk melakukan observasi
sebelum membuat suatu keputusan, mengamati lingkungan
dari berbagai perspektif yang berbeda, dan melihat
berbagai hal untuk mendapatkan suatu makna.
Tahap Konseptualialisasi
(Abstract Conceptualization)

Tahap konseptualisasi merupakan tahap melakukan


analisa logis dari sejumlah gagasan, dan melakukan
tindakan yang sesuai dengan pemahaman atas sebuah
situasi.
Tahap Implementasi atau Eksperimen
(Active Experimentation)
Tahapini akan menguji kemampuan peserta didik untuk
melakukan berbagai hal dengan orang lain, dan melakukan
tindakan yang berdasar pada sebuah peristiwa,
termasuk mengambil resiko.
Hubungan dengan Modul Sebelumnya

Experiential Learning memberikan pembelajaran yang menekankan


adanya pengalaman belajar bagi peserta didik, di mana hal tersebut
sangat mendukung pelaksanaan pembelajaran yang berpihak bagi
peserta didik karena melalui pengalaman langsung peserta didik dapat
melakukan eksplorasi terhadap pengetahuan yang ingin mereka peroleh
sehingga dapat memberikan pembelajaran bermakna.
Keterkaitan Antara SEL dan Experiential Learning
Kedua konsep tersebut saling terkait dalam hal bahwa experiential
learning dapat digunakan sebagai cara untuk mengembangkan
keterampilan sosial dan emosional. Ketika peserta didik terlibat
dalam kegiatan experiential learning, mereka sering diminta untuk
bekerja dalam tim, berkomunikasi secara efektif, dan
menyelesaikan masalah secara kolaboratif. Pengalaman ini dapat
membantu peserta didik mengembangkan keterampilan sosial dan
emosional seperti komunikasi, empati, dan kesadaran diri.
Keterkaitan antara
(Empathy, Compassion, Mindfulness, Critical
Inquiry dengan Experiential Learning)

Pembelajaran pengalaman atau Experiential Learning


berkaitan ddengan empati, simpati, kesadaran, dan pemikiran
kritis. Hal ini karena experiential learning melibatkan peserta
didik dalam pengalaman langsung dan yang lebih baik tentang
diri mereka dan dunia disekitar mereka
koneksi dengan
matakuliah lain

Pemahaman tentang
Filosofi Pendidikan Prinsip Pengajaran dan
Peserta Dididk dan
Indonesia Asesmen yang Efektif
Pengajarannya
filosofi pendidikan indonesia
Experiential Learning memberikan ruang bagi peserta didik
untuk mengkontruksi pengalaman menjadi pengetahuan sehingga
tercipta kegiatan pembelajaran yang berpihak pada peserta
didik. Guru dapat membantu peserta didik mencapai merdeka
belajar dengan menerapkan pembelajaran yang disesuaikan
dengan pengalaman peserta didik
PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN
YANG EFEKTIF
Eksperiential Learning mendorong guru untuk merancang
modul ajar dan asesmen yang sesuai dengan menerapkan
4 tahapan experiential learning.
PEMAHAMAN TENTANG PESERTA DIDIK
DAN PENGAJARANNYA
Experiential learning memberikan semangat bagi guru
untuk melakukan kegiatan profiling, non kognitif dan
kognitif agar mengetahui pengetahuan awal peserta didik
erima Kasih
T

Anda mungkin juga menyukai