Resume Nanda-1710420290514
Resume Nanda-1710420290514
DISUSUN OLEH
NPM 22031101
KELAS : MANAJEMEN A
2024
PENDAHULUAN
Ragam kuliner di Provinsi Riau sama beragamnya dengan lokasinya yang strategis di jalur
perdagangan dunia. "The Homeland of Malays" adalah tujuan pemerintah daerah, yang
bertujuan untuk memasarkan daerah tersebut sebagai tujuan wisata hingga tahun 2020.
Fokusnya adalah mengembangkan pariwisata berbasis Budaya Melayu di Asia Tenggara
(Kusumawaty, 2018).
Suvenir yang terbuat dari makanan lokal adalah salah satu makanan khas daerah tersebut.
Menjamurnya toko-toko yang menjual barang-barang asli Riau menunjukkan
meningkatnya permintaan akan makanan khas Riau. Salah satu sektor yang paling
menjanjikan, tepat di belakang pertanian, adalah industri ritel makanan.
Sebagai oleh-oleh, makanan ringan, terutama keripik, sangat populer. Keripik yang renyah,
berlemak, dan kering adalah makanan ringan yang digemari. Tekstur keripik yang unik,
rasa yang lezat, dan mudah dibawa membuat keripik disukai banyak orang.
Keripik nanas yang dibuat di desa Kualu Nenas di Kabupaten Kampar merupakan salah
satu industri yang berkembang pesat di Provinsi Riau. Budidaya nanas berpusat di
Kabupaten Kampar. Sekitar 1.050 hektar lahan digunakan untuk pertanian nanas di desa
Kualu Nenas, dan produksi tahunan mencapai 2.150 ton, menurut statistik. Sekitar dua
puluh usaha rumahan yang berbeda di dusun tersebut menangani pengolahan nanas
(Kusumawaty, 2018).
Selain nanas, singkong merupakan tanaman lain yang memiliki banyak potensi di Riau.
Singkong dapat ditanam di lahan kering dan, meskipun pertumbuhan kelapa sawit
mengurangi area panen, potensi tanaman ini dapat ditingkatkan dengan mengolahnya
menjadi produk bernilai tambah yang lebih baik.
Masalah dalam memasarkan produk makanan skala kecil hanyalah salah satu dari sekian
banyak tantangan yang dihadapi oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), seiring
dengan terbatasnya kapasitas produksi dan akses terhadap sumber daya. Bersaing dengan
perusahaan besar dalam industri makanan merupakan hal yang sulit bagi usaha kecil dan
menengah (UMKM) karena keterbatasan yang ada, termasuk kemasan yang buruk, masalah
perizinan, dan kurangnya produk bernilai tambah. Peningkatan produktivitas dan ekspansi
ke pasar baru diyakini dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap omzet
penjualan dan profitabilitas, sehingga perlu dilakukan untuk meningkatkan daya saing.
Menurut Kusumawaty (2018),
Terlepas dari kenyataan bahwa, dengan pemasaran yang sukses, bahkan penggunaan
teknologi dasar dapat menimbulkan reaksi yang baik dari pelanggan, usaha mikro, kecil,
dan menengah (UMKM) tidak selalu dapat bersaing dengan industri besar. Oleh karena itu,
karena makanan ringan dan oleh-oleh keripik nanas dan rengginang singkong adalah fokus
dari proyek ini, yang bercita-cita untuk memberikan alternatif pemasaran untuk keduanya
(Kusumawaty, 2018)
Metode penelitian
Keripik Nanas "Berkat Bersama" dari Desa Kualu Nenas dan Rengginang Ubi, dua usaha
rumah tangga di Riau, merupakan subjek dari studi kasus deskriptif ini. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data tentang makanan ringan khas Riau dengan
mengidentifikasi masalah-masalah yang ada, mendeskripsikannya secara akurat, dan
kemudian mendukung deskripsi tersebut dengan analisis yang rasional. Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan memilih pelanggan secara acak dari toko makanan
tradisional Riau tersibuk di Kota Pekanbaru, Al-Mahdi, untuk melakukan pengambilan
sampel secara purposif terhadap pemasar produk keripik nanas dan rengginang singkong.
Data sekunder yang berkaitan dengan fitur produk dan prosedur pemasaran diperoleh dari
lembaga dan publikasi terkait, sedangkan data primer dikumpulkan melalui wawancara
kuesioner dengan pembuat dan pemasar produk (Tjiptono, 1995)
• Pembahasan
1. Strategi Produk : mencakup semua bentuk yang diciptakan oleh bisnis untuk menarik
minat, permintaan, pencarian, pembelian, penggunaan, atau konsumsi pasar untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. Produk makanan seperti rengginang
singkong serta keripik nanas, menurut Kotler (2009), termasuk dalam kategori barang
tidak tahan lama yang cepat habis dikonsumsi.(Ratnawati, 2020)
6. Strategi Harga mencakup penentuan nilai jual produk oleh penjual kepada konsumen
guna mencapai profit. Umumnya, konsumen memilih produk dengan harga yang sebanding
dengan kualitasnya. Harga dapat menjadi indikator tidak langsung dari kualitas produk, di
mana produk berkualitas tinggi tentu pula diiringi dengan tingginnya harga. Selain itu,
harga juga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
7. Strategi Promosi ialah kampanye iklan yang mencoba untuk menyebarkan berita
tentang produk perusahaan dengan harapan orang akan menerima, membeli, dan setia
pada produk tersebut. Bentuk strategi promosi mencakup periklanan, penjualan pribadi,
promosi penjualan, dan publisitas.
8. Strategi Distribusi : merujuk pada jalur yang dipilih untuk mengarahkan produk dari
produsen ke konsumen melalui perantara. Ini mencakup saluran distribusi, lokasi
penjualan, dan sarana transportasi. Sebagai elemen dalam pemasaran, distribusi
memfasilitasi pengiriman barang dari produsen kepada konsumen secara efisien. Perannya
sangat vital dalam pemasaran karena memastikan produk tersedia secara cepat bagi
konsumen, yang pada gilirannya dapat meningkatkan penjualan dan konsumsi produk.
Kusumawaty, Y. (2018). Strategi pemasaran produk makanan ringan khas Riau (keripik
nenas dan rengginang ubi kayu). Jurnal Agribisnis, 20(2), 124–138.
Kusumawaty, Y. (2019). Strategi Pemasaran Produk Makanan Ringan Khas Riau (Keripik
Nenas Dan Rengginang Ubi Kayu). Jurnal Agribisnis, 20(2), 124–138.
https://doi.org/10.31849/agr.v20i2.2235
Nisak, Z. (2013). Analisis SWOT untuk menentukan strategi kompetitif. Jurnal Ekbis, 9(2),
468–476.
Ratnawati, S. (2020). Analisis SWOT dalam menentukan strategi pemasaran (studi kasus di
kantor pos Kota Magelang 56100). Jurnal Ilmu Manajemen, 17(2), 58–70.
Tjiptono, F. (1995). Strategi pemasaran. Andi offset.
Kusumawaty, Y. (2018). Strategi pemasaran produk makanan ringan khas Riau (keripik
nenas dan rengginang ubi kayu). Jurnal Agribisnis, 20(2), 124–138.
Kusumawaty, Y. (2019). Strategi Pemasaran Produk Makanan Ringan Khas Riau (Keripik
Nenas Dan Rengginang Ubi Kayu). Jurnal Agribisnis, 20(2), 124–138.
https://doi.org/10.31849/agr.v20i2.2235
Nisak, Z. (2013). Analisis SWOT untuk menentukan strategi kompetitif. Jurnal Ekbis, 9(2),
468–476.
Ratnawati, S. (2020). Analisis SWOT dalam menentukan strategi pemasaran (studi kasus di
kantor pos Kota Magelang 56100). Jurnal Ilmu Manajemen, 17(2), 58–70.
Tjiptono, F. (1995). Strategi pemasaran. Andi offset.