Abstrak
Agronas Gizi Food merupakan industri keripik kentang yang memasarkan produknya di Kota Batu, Malang,
Bandung, Magelang, Surabaya dan Sidoarjo serta membuka gerai di dekat tempat produksi. Agronas Gizi Food
belum menetapkan strategi pemasaran untuk mengembangkan usahanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi sub kriteria yang menjadi prioritas untuk digunakan sebagai acuan merumuskan alternatif strategi
pemasaran serta untuk menentukan prioritas strategi pemasaran di Agronas Gizi Food. Metode yang digunakan
dalam penelitian adalah ANP dan TOPSIS. ANP digunakan untuk mengidentifikasi prioritas sub kriteria. TOPSIS
digunakan untuk menentukan prioritas strategi pemasaran. Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu 5
kriteria dan 15 sub kriteria sumber daya pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan sub kriteria yang memiliki bobot
tertinggi untuk merumuskan alternatif strategi pemasaran di Agronas Gizi Food adalah membangun hubungan
dengan konsumen dengan bobot kepentingan 0,296. Prioritas strategi pemasaran di Agronas Gizi Food adalah
meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan dengan skor sebesar 0,97.
Kata kunci: ANP, keripik kentang, strategi pemasaran, TOPSIS
Abstract
Agronas Gizi Food is the potato chips industry, It markets the products in Batu, Malang, Bandung, Magelang,
Surabaya and Sidoarjo and its store is near the production place. Agronas Gizi Food has not set the marketing
strategy to develop their business. The objective of this research is to identify priorities of the sub-criteria to be
used as a reference to formulate the alternative marketing strategies as well as to determine the priority of marketing
strategy in Agronas Gizi Food. The method used in this research is ANP and TOPSIS. ANP is used to identify the
priority of sub-criteria. TOPSIS is used to determine the priority of the marketing strategy. The variables in this
research are five criteria and 15 sub-criteria of marketing resources. The result shows that the sub-criteria that has
the highest weight to formulate the alternative of marketing strategies in AgronasGizi Food is building the
relationship with consumers, the importance weight is 0.296. The priority of marketing strategy in AgronasGizi
Food is improving the quality service to the customers with scores is 0.97.
Keywords: ANP, marketing strategy, potato chips, TOPSIS
melalui kegiatan wawancara, observasi, dokumen- Technique for Order Preference by Similarity to
tasi, penyebaran kuesioner, dan studi literatur. Ideal Solution (TOPSIS)
Kuesioner digunakan sebagai alat penilaian sub Langkah perhitungan penilaian kinerja de-
kriteria dan alternatif strategi pemasaran. Terdapat ngan TOPSIS adalah sebagai berikut (Arvianto,
empat kuesioner yang digunakan, yaitu: kuesioner Sari, & Olivia, 2014):
hubungan ketergantungan antar sub kriteria, kue- 1. Membuat matriks keputusan ternormalisasi
sioner perbandingan berpasangan, kuesioner Matriks keputusan ternormalisasi dapat dihi-
judgement metode TOPSIS, dan kuesioner terbu- tung dengan persamaan berikut ini:
𝑥𝑖𝑗
ka. Responden yang digunakan adalah responden 𝑟𝑖𝑗 = ;
∑𝑚 2
𝑖=1 𝑥𝑖𝑗
ahli yang terdiri dari 3 orang, yaitu karyawan yang
j = 1,..., J ; i = 1,....,n.
memahami kegiatan pemasaran di perusahaan.
Keterangan :
𝑟𝑖𝑗 = Matriks Ternormalisasi;
Analytical Network Process (ANP) 𝑥𝑖𝑗 = Matriks Keputusan
Analisis data menggunakan metode ANP
2. Membuat matriks keputusan ternormalisasi
untuk memperoleh bobot kepentingan sub kriteria
terbobot
sumber daya pemasaran. Langkah-langkah pem-
Matriks keputusan ternormalisasi terbobot
bobotan dengan metode ANP yaitu (Marimin,
dapat dihitung dengan persamaan berikut:
2006): 𝑣𝑖𝑗 = 𝑤𝑖𝑗 𝑋 𝑟𝑖𝑗 ;
1. Penentuan hubungan saling ketergantungan j = 1,..., J ; i = 1,....,n.
antar sub kriteria Dimana 𝑤𝑖𝑗 adalah bobot dari atribut ke i, dan
Tahap ini ditentukan dengan membuat kuesi- ∑𝑛𝑖=1 𝑤𝑖 = 1
oner hubungan ketergantungan antar sub kri- 3. Menentukan matriks solusi ideal positif dan
teria yang selanjutnya akan dijadikan sebagai matriks solusi ideal negatif
dasar dalam pembuatan model ANP. 𝐴∗ = {𝑣1∗ , … , 𝑣𝑛∗ = {(max 𝑣𝑖𝑗 | i ϵ I’)} , {(min 𝑣𝑖𝑗 |
2. Pembuatan matriks perbandingan berpasangan i ϵ I”)}
antar kriteria dan sub kriteria 𝐴− = {𝑣1− , … , 𝑣𝑛− = {(min 𝑣𝑖𝑗 | i ϵ I’) , {(max 𝑣𝑖𝑗 |
Tahap ini ditentukan dengan membuat kuesi- i ϵ I”)}
oner perbandingan berpasangan antar dua sub Keterangan :
kriteria dengan skala penilaian 1-9. 𝐴∗ = Solusi Ideal Positif
3. Pembuatan Supermatriks 𝐴− = Solusi Ideal Negatif
Supermatriks dibuat berdasarkan data hasil 4. Menentukan jarak antara nilai setiap alter-
perbandingan berpasangan antar kriteria dan natif dengan matriks solusi ideal positif dan
sub kriteria. matriks solusi ideal negatif
a. Supermatriks Tidak Terbobot (Unweighted Persamaan untuk solusi ideal positif:
Supermatrix) dibuat berdasarkan hasil per-
𝑆𝑖+ = √∑𝑛𝑗=1(𝑣𝑖𝑗 − 𝐴𝑗+ )2 ;
bandingan berpasangan antar kriteria dan
sub kriteria dengan memasukkan eigen vek- j = 1 , ... , J
tor ke dalam matriks yang sesuai dengan Persamaan untuk solusi ideal negatif:
selnya. 𝑆𝑖− = √∑𝑛𝑗=1(𝑣𝑖𝑗 − 𝐴𝑗− )2 ;
b. Supermatriks Terbobot (Weighted Super-
matrix) dibuat dengan cara mengalikan nilai j = 1 , ... , J
dari sel matriks kelompok dengan nilai di 5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap
setiap sel supermatriks tidak terbobot. alternatif
c. Supermatriks Limit (Limit Supermatrix) di- Nilai preferensi untuk setiap alternatif dapat
peroleh dengan cara mengalikan superma- dihitung dengan persamaan berikut:
𝑆𝑖−
triks terbobot dengan dirinya sendiri hingga 𝐶𝑖+ = ;
𝑆𝑖− + 𝑆𝑖+
pada beberapa kali iterasi. Apabila setiap j = 1 , ... , J
baris memiliki nilai prioritas yang sama,
maka supermatriks limit telah didapatkan. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Normalisasi Matriks Limit (Limiting Matrix)
Nilai prioritas akhir didapatkan dari limiting Profil Perusahaan
matrix, selanjutnya dilakukan normalisasi ber- Agronas Gizi Food merupakan salah satu
dasarkan kelompok hingga total nilai prioritas industri keripik kentang di Desa Sidomulyo, Batu.
masing-masing kelompok berjumlah satu. Industri ini didirikan pada tahun 2002 oleh Ibu Hj.
kepentingan paling tinggi (0,070) pada kriteria ke- berhasilan pemasaran keripik kentang (0,296).
mampuan manajerial. Perusahaan dalam mema- Karyawan dituntut untuk selalu bersikap ramah
sarkan produknya akan selalu membutuhkan sum- dan komunikatif dengan konsumen agar selalu
ber daya menusia yang berkompeten dan mampu merasa betah berbelanja di gerai Agronas Gizi
menjalankan tugasnya dengan baik. Agronas Gizi Food. Sub kriteria ini menjadi prioritas pertama
Food masih memiliki tenaga kerja yang terbatas karena apabila hubungan perusahaan dengan kon-
dan kurang aktif dalam memasarkan produk, se- sumen terjalin dengan baik, maka konsumen akan
hingga karyawan harus dilatih. Apabila perusaha- merasa nyaman dan dihargai oleh karyawan peru-
an memiliki karyawan yang aktif dan berkompe- sahaan.
ten, maka pemasaran produk akan berjalan lebih Sub kriteria mempertahankan hubungan de-
baik. ngan konsumen mendapatkan urutan prioritas ke-
Sub kriteria manajemen operasi yang baik dua (0,292). Karyawan selalu memberikan kartu
mendapatkan urutan prioritas kedua (0,013). Sela- kecil yang memberikan informasi mengenai no-
ma ini, perusahaan merasa kegiatan pemasarannya mor telepon pemilik Agronas Gizi Food, sehingga
sudah berjalan lancar, namun perusahaan tetap memudahkan konsumen apabila ingin memesan
memerlukan serangkaian rencana kegiatan yang keripik kentang dengan menghubungi kontak
harus disusun, sehingga kegiatan pemasaran men- yang tersedia pada kartu tersebut, sehingga tidak
jadi lebih terarah dan dapat berjalan sesuai dengan perlu datang langsung ke perusahaan.
rencana yang telah disusun. Sub kriteria memahami kebutuhan konsumen
Sub kriteria manajemen pelayanan menda- menempati urutan prioritas ketiga (0,105). Selama
patkan urutan prioritas ketiga (0,011). Perusahaan ini, perusahaan belum pernah menanyakan lang-
selalu menuntut karyawan untuk bersikap ramah, sung kepada pelanggan mengenai kekurangan dan
memiliki sopan santun, dan komunikatif dalam kelebihan keripik kentang dan belum pernah me-
melayani pelanggan. Dengan demikian, pelanggan minta saran dari pelanggan mengenai perbaikan
akan merasa tertarik untuk membeli produk yang yang harus dilakukan terhadap produk keripik
ditawarkan perusahaan. Sub kriteria ini sudah di- kentang agar menjadi lebih baik. Apabila perusa-
jalankan dengan baik oleh karyawannya. haan menerapkan hal-hal tersebut, maka keingin-
an dan kebutuhan konsumen akan terpenuhi de-
Analisis Sub Kriteria Kemampuan Berhu- ngan memperbaiki kekurangan produk.
bungan dengan Pelanggan Sub kriteria hubungan dengan target utama
Berdasarkan Tabel 2, sub kriteria memba- konsumen mendapatkan urutan prioritas keempat
ngun hubungan dengan konsumen mendapatkan (0,049). Karyawan selalu berkomunikasi dengan
urutan prioritas pertama yang mempengaruhi ke- baik agar konsumen utama merasa telah dilayani
Abrams, R. (2008). The Owner’s Manual for Small Sari, P. R. M., Santoso, P. B., & Hamdala, I. (2004).
Business. Yogyakarta: Kanisius. Pengambilan keputusan strategi pemasaran
menggunakan metode ANP dan Fuzzy TOPSIS
Arvianto, A., Sari, D. P., & Olivia, G. (2014). (studi kasus: PT X mojokerto). JRMSI, 2(2), 428–
Pemilihan strategi pemasaran pada PT Nyonya 437.
Meneer dengan menggunakan pendekatan
metode Analytical Network Process (ANP) dan Shimp, T. A. (2003). Periklanan Promosi Aspek
Technique for Order Preference by Similarity to Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu.
an Ideal Solution (TOPSIS). J@ti Undip : Jurnal Jakarta: Erlangga.
Teknik Industri, 9(1), 35–44. https://doi.org/10.
12777/jati.9.1.35-44 Sumiyatun. (2017). Implementasi ANP dan TOPSIS
dalam menentukan prioritas media promosi.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi SPEED (Sentra Penelitian Edukasi Dan
Jawa Timur. (2015). Dokumentasi Hasil Dokumentasi): Jurnal Informatika Dan
Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota Komputer, 9(2), 35–43.
Se-Jawa Timur Tahun 2015. Surabaya: Badan
Sutedja, W. (2017). Panduan Layanan Konsumen.
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Jawa Timur. Jakarta: Grasindo.
Badan Pusat Statistik Kota Batu. (2015). Statistik Wu, C.-S., Lin, C.-T., & Lee, C. (2010). Optimal
Daerah Kota Batu 2015. Batu: Badan Pusat marketing strategy: A decision-making with
ANP and TOPSIS. International Journal of
Statistik Kota Batu.
Production Economics, 127(1), 190–196.
Case Center Departemen Manajemen Fakultas https://doi.org/10.1016/j.ijpe.2010.05.013
Ekonomi Universitas Indonesia. (2008). Cases in
Management Indonesia Business Challenges.