Anda di halaman 1dari 15

PERKEMBANGAN

PEMIKIRAN
EKONOMI
Angeline Janet Aziz Al Ghifari M Sulthon SW Diky Yulianto
21024010098 21024010113 21024010118 21024010130
Mengapa harus
mempelajari
Sejarah Pemikiran
Ekonomi?
pemikiran pemikiran ahli ekonomi pada suatu
waktu mungkin saja diterima, tetapi jika pemikira
itu dianggap tidak mampu untuk menyelesaikan
masalah sosial dan ekonomi pada waktu itu maka
perlu danya perubahan dan perbaikan.
pandangan ilmu ekonomi kini sudah mulai
berubah ketika memasuki abad era 21 terutama
setelah runtuhnya uni soviet dan negara negara
sosialis sosialis di eropa bagian timur.
apa manfaat mempelajari
sejarah pemikiran ekonomi ?
Dengan mempelajari sejarah pemikran ekonomi dan
sistem sistem perekonomian kita akan mengetahui teori
teori yang digunakan dalam menghadapi masalah
masalah ekonomi tertentu dan mengetahui kelemahan
dan kekuatan setiap pendekatan yang dgunakan dari
setiap teori ekonomi. hal ini dapat digunakan dalam
dasar pengambilan keputusan dalam menghadapi
masalah masalaha ekonomi yang dihadaqpi suatu
negara pada masa yang akan datang.
Pengaruh
Pandagan Adam
Smith
pengaruh pandangan atau pemikirann Adam Smith
sangat luas, hampir semua pembahasan di bidang
ekonomi dikaitkan dengan Adam Smith. Pandangan-
pandangan dan pemikiran-pemikiran yang dilontarkan
banyak diambil dari pemikir terdahulu, sehingga
pemikirann diejek "klasik".
Individualisme dan materialisme adalah contoh ajaran
tidak murni Smith. Paham individualisme sebelumnya
berasal dari paham hedonisme, yang dikembangkan oleh
pemikir ekonomi masa Yunani Kuno dan dirumuskan
pertama kali oleh Kuno Aristippus yang disempurnakan
oleh Epicurus.
Tujuan hidup manusia menurut paham hedonisme adalah
mencari kenikmatan hidup yang sebesar-besarnya.
Paham ini kemudian melahirkan paham utilitarianisme
yang pertama kali dikembangkan oleh Jeremy Bentham
(1748-1832) dan didukung oleh J. S. Mill. Semua aktivitas
manusia baik ekonomi, moral, sosial ata politik, harus
diarahkan demi tercapainya jumlah produksi paling
banyak bagi sebanyak mungkin orang.
Perbedaan paham hedonisme dengan utilitarianisme
yaitu jika paham hedonisme kenikmatan yang setinggi-
tingginya adalah untuk individu-individu, sedangkan
utilitarianisme kenikmatan yang sebesar-besarnya
ditujukan bagi masyarakat banyak.
Paham materialisme dan individualisme sukar dibendung,
bahkan oleh kekuasaan gereja sekalipun. Sebagaimana
mudah dibandingkan, ide bahwa manusia dapat mencari
dan mungkin meraih kebahagiaan di dunia jelas berbeda
dengan ajaran Kristen ortodoks, sebab bagi ajaran
Kristen ortodoks kebahagiaan yang hakiki hanya
mungkin ditemukan di surga.
Karena perbedaan di tersebut, tidak heran kalau pada
mulanya kekuasaan gereja ingin membendung ajaran
materialisme yang lebih memperhatikan kebahagiaan di
bumi ini. Tetapi berbagai usaha yang .dilakukan oleh
pihak gereja untuk membendung ajaran materialisme, di
antaranya oleh Paus Pius IX (1846-1878) tidak berhasil.
Kolaborasi gereja dengan paham individualisme liberal
diatas merupakan momentum baru dalam kehidupan
ekonomi politik masyarakat Eropa. Kolaborasi ini
membuat semua pihak bergembira. Pabrik-pabrik bisa
jalan, pemerintah bisa mengatur soal tenaga kerja
anak-anak, dan gereja meminta agar setiap hari
minggu semua buruh dibebaskan dari kerja agar dapat
beristirahat dan mengikuti acara keagamaan (Brinton,
1981).
Sistem ekonomi pasar tidak membutuhkan perencanaan
dan pengawasan dari pihak mana pun. Serahkan saja
semuanya kepada pasar, dan suatu invisible hand akan
membawa perekonomian tersebut ke arah keseimbangan,
di mana dalam posisi keseimbangan semua sumberdaya
dimanfaatkan sepenuhnya. Kalau terlalu banyak
campur tangan pemerintah, pasar justru akan
mengalami distorsi, yang pada gilirannya akan
membawa perekonomian kepada inefficiency dan
ketidakseimbangan
Ajaran tentang doktrin perekonomian liberal yang
berasal dari Adam Smith menandai adanya suatu
perubahan yang revolusioner dalam pemikiran ekonomi.
Orang sering keliru menganggap bahwa sistem ekonomi
liberal yang didasarkan pada paham individualisme ini
akan mengakibatkan terganggunya harmoni sosial.
tetapi Smith justru berpandangan sebaliknya. Menurut
Smith, walau tiap oranv didorong untuk mengejar
kepentingan masing-masing, adanya persaingan bebas
akan menjamin bahwa masyarakat secara keseluruhan
akan menerima benefit. Dalam doktrin perekonomian
liberal harmoni sosial justru bisa timbul dari konflik
individu-individu.
Paham individualisme Smith tidak sama dengan egoisme. Kedua
sifat tersebut sama-sama mementingkan diri sendiri. akan
tetapi implikasi kedua paham tersebut berbeda jika dikaitkan
dengan perhatian terhadap orang ataun kelompok
masyarakat lain.
Egoisme= mementingkan diri sendiri tanpa memperhatikan
kepentingan orang lain
Individualisme= mementingkan diri sendiri tetapi juga
memperhatikan kepentingan orang lain.
J.S. Mill “orang bisa bersaing disektor ekonomi dan bersifat
sosial di bidang distribusi pendapatan”.
Orang yang berhasil mencapai tujuan pribadi dapat
memberikan sumbangan sosial, sedangkan orang yang tidak
berhasil mencapai tujuan pribadinya tidak mempunyai apa-
apa untuk disumbangkan.
Sistem ekonomi pasar berdasarkan persaingan
sempurna diakui sebagai organisasi masyarakat
terbaik untuk dikembangkan. Terbukti dari jumlah
negara yang menganut semakin banyak. Mulai
awal penerapannya di Eropa dan Amerika yang
ampuh dan efisien diikuti oleh Jepang, empat
macan asia (KorSel, Hongkong, Singapore,
Taiwan), tiga macan kecil (Thailand, Malaysia,
Indonesia), bahkan diadopsi juga oleh negara
penganut sistem sosialis komunis seperti Rusia,
Eropa Timur dan Tengah, Cina, Vietnam, dll.

Negara yang menganut sistem ekonomi pasar


terbukti menikmati tingkat pertumbuhan ekonomi
yang tinggi. Hal itu membuktikan bahwa sistem
perekonomian berlandaskan kekuatan mekanisme
pasar jauh lebih unggul dibanding sistem
ekonomi kemasyarakatan lainnya, yang tidak
lepas dari pemikiran klasik Adam Smith.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai