“YUSUP SNACK”
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Kelas B
Tabel diatas menunjukkan bahwa pangsa pasar yang mengalami penurunan pada
bulan November dengan presentase 90% . Hal ini dikarenakan minat masyarakat yang
masih rendah dan kurangnya strategi dalam UMKM YusuP Snack ini. Sehingga
UMKM ini harus lebih berinovasi dan melakukan strategi agar tidak kalah dengan
pesaing luar. Kemudian pada bulan September, Oktober dan Desember mengalami
peningkatan dengan presentase paling tinggi 93,8%. Hal ini menunjukkan bahwa
produk telah berhasil menarik perhatian masyarakat dengan berbagai cara antara lain
seperti promosi di berbagai media social. Perkembangan social media yang begitu
canggih dan cepat sangat bermanfaat dalam pemasaran produk. Sehingga dengan
meningkatnya permintaan konsumen di UMKM Yusup Snack ini terus berproduksi
untuk menghasilkan pangsa pasar yang lebih unggul.
Dari penjelasan di atas Yusuf Snack memilih tempat yang berlokasi di Kota
Karanganyar. Yusup Snack sebuah UMKM yang memproduksi kripik singkok dengan
berbagai varian rasa yang sangat digemari oleh masyarakat,selain rasanya yang
bervariasi tingkat kepedasan kripik juga dapat diatur sendiri oleh konsumen.
Namun dibalik keuntungan dari terpilihnya lokasi tersebut terdapat juga beberapa
kekurangan dalam pemilihan lokasi di Kota Karanganyar, antara lain :
1. Persaingan yang ketat didaerah ini menyebapkan kita harus berusaha lebih keras
jika ingin tetap bertahan dipasar snack.
2. Harus terus memikirkan atau mengeluarkan produk yang inovatif dan juga
kreatif karena persaingan yang ketat didalam bisnis didaerah ini cukup ketat.
3. Sikap kita terhadap masyarakat juga harus diperhatikan dilingkungan Kota
Karanganyar, karena kota ini masih kental akan budaya yang dianutnya.
Beban Operasi
Beban Penjualan
Gaji Bag Penjualan 12.000.000
Keterangan :
NPV : Net Present Value
CFt : Arus kas pada tahun ke – t
Io : Pengeluaran awal
k : Biaya modal/tingkat bunga
n : Umur proyek t : 1,2,3,4, dst
Pada metode NPV, tolok ukur yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) NPV 0, proyek menguntungkan dan layak diusahakan
2) NPV < 0, proyek tidak layak diusahakan
3) NPV = 0, netral atau berada pada Break Event Point (BEP)
Keterangan :
IRR : tingkat pengembalian internal
NPV1 : nilai sekarang bersih discount rate i1
NPV2 : nilai sekarang bersih discount rate i2
i1 : discount rate percobaan pertama
i2 : discount rate percobaan kedua
Berdasar metode IRR, tolak ukur yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) IRR ≥ MARR, maka proyek investasi diterima,
2) IRR < MARR, maka proyek investasi ditolak.
Tabel 4.6 IRR
i1 8% 0,67% NPV 1 Rp48.834.223
i2 5% 0,42% NPV 2 Rp48.099.024