TAHUN AJARAN 2023/2024 A. Pengertian Kimia Hijau Kimia hijau adalah metode dalam pengurangan pemakaian bahan kimia berbahaya, dengan tetap memungkinkan bagi industri untuk melakukan produksi barang atau jasa secara efektif dan efisien. Langkah ini dinilai bisa menjadi bagian esensial pada program komprehensif dalam upaya melindungi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar di seluruh dunia. Sebelum kimia hijau didengungkan, aktivitas di bidang industri, kesehatan, hingga pertanian telah menyumbang sejumlah besar bahan kimia berbahaya selama bertahun-tahun. Dikutip dari Unesa, hal tersebut akhirnya turut menciptakan polusi lingkungan yang cukup berbahaya. Alasan utama diperlukannya kimia hijau yaitu polutan tersebut hampir bisa ditemukan di semua aspek kehidupan yang berkaitan dengan produk kimia. Perkembangan produk kimia sudah memicu masalah baru bagi lingkungan dan kesehatan, beserta efek-efek lain yang belum sepenuhnya terungkap. konsep kimia hijau bisa diterapkan dalam upaya pengembangan pembangunan berkelanjutan. Pada penerapannya, harus senantiasa dipikirkan pilihan yang lebih aman dan lebih baik untuk bahan hingga proses kimianya. Contohnya penggunaan klorofluorokarbon (CFC) pada alat pendingin udara (AC) mulai ditinggalkan, lalu diganti dengan hidroklorofluorokarbon (HCFC) dan hidrofluorokarbon (HFC) yang lebih aman bagi lapisan ozon Bumi. B. Pendekatan Kimia Hijau Tujuan utama dari pendekatan kimia hijau adalah menciptakan zat-zat kimia yang lebih baik dan aman, sebagaimana dijelaskan dalam jurnal bertajuk Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan oleh Dina Mustafa. Bersamaan dengan hal tersebut, pendekatan ini juga berupaya memilah-milah cara yang paling aman dan efisien untuk menyintesis zat-zat tersebut serta mengurangi sampah kimia yang dihasilkan. Tujuan penghilangan dampak buruk dilakukan sejak pada tahap perancangan. Pencegahan bahaya pada proses pembuatan zat kimia akan memberikan manfaat bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Moto dari pendekatan kimia hijau adalah "lebih baik, lebih mudah, dan lebih murah untuk merancang, dan mengembangkan proses-proses dan senyawa yang ramah lingkungan daripada mengatasi akibat buruk dari proses dan produk kimia yang berbahaya bagi lingkungan" Moto tersebut menjelaskan bahwa mencegah terjadinya polusi lingkungan oleh proses dan produk kimia yang berbahaya jauh lebih baik daripada menangani polusi kimia yang sudah terjadi. Ide kimia hijau merupakan respons atas pengembangan dan pemanfaatan zat-zat kimia yang tanpa kendali sehingga dapat menjadi kontaminan di alam. Zat-zat tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya melalui tanah, air, debu dan udara.
C. Prinsip Kimia Hijau
Prinsip kimia hijau dicetuskan Paul Anastas di tahun 1998. Dirinya dijuluki sebagai Father of Green Chemistry bersama John Warner. Berikut 12 prinsip kimia hijau untuk mendukung tujuan meminimalkan pengaruh bahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. 1. Mencegah limbah Dalam kimia hijau diutamakan mencegah atau meminimalkan terbentuknya limbah, ketimbang menanggulangi atau membersihkannya. 2. Memaksimalkan nilai ekonomi suatu atom Prinsip ini mengusahakan pengurangan limbah di level molekul melalui pemaksimalan jumlah atom dari semua pereaksi menjadi produk akhir. 3. Sintesis kimia yang bahayanya sedikit Prinsip ini dilakukan dengan mendesain reaksi kimia dan rute sintesis seaman mungkin, serta mempertimbangkan semua bahan berbahaya selama reaksi berlangsung hingga ke limbahnya. 4. Mendesain proses yang melibatkan bahan kimia aman Saat memilih bahan kimia dilakukan proses prediksi dan eveluasi aspek yang meliputi sifat kimia, toksisitas, dan lingkungan. 5. Menggunakan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman Dalam proses kimia digunakan pelarut paling aman dan meminimalkan jumlahnya agar persentase limbah tidak besar. 6. Mendesain efisiensi energi Prinsip ini memilih jalan reaksi kimia paling kecil energinya yaitu dengan menghindari pemanasan dan pendinginan, serta tekanan dan kondisi vakum. 7. Menggunakan bahan baku terbarukan Bahan baku terbarukan cenderung lebih minimal dalam risiko kerusakan lingkungan. 8. Mengurangi bahan turunan kimia Pengurangan bahan kimia turunan berguna untuk mengurangi tahapan reaksi, tambahan bahan kimia, dan produksi limbah. 9. Menggunakan katalis untuk efektivitas Pemakaian katalis bisa meningkatkan selektivitas, serta pengurangan limbah, waktu reaksi, dan energi pada suatu reaksi. 10. Mendesain bahan kimia dan produk yang terdegradasi setelah Bahan kimia yang dipakai haruslah mudah terurai dan tidak terakumulasi di lingkungan. 11. Menganalisis secara langsung untuk mencegah polusi Metode analisis secara real time dapat mencegah pembentukan bahan berbahaya untuk lingkungan 12. Mencegah potensi kecelakaan Pemilihan bahan kimia yang dipakai untuk reaksi kimia mesti sesuai prosedur untuk menghindari kecelakaan.
D. FUNGSI KIMIA HIJAU
Fungsi kimia hujau adalah sebagai berikut: 1) Mengurangi limbah dan polusi Fungsi utama kimia hijau adalah mengurangi limbah berbahaya dan polutan melalui perancangan reaksi kimia. 2) Efisien Reaksi Kimia hijau berarti mengembangkan reaksi kimia yang lebih efisien, menggunakan katalis, kondisi reaksi yang lebih ringan dan waktu reaksi yang lebih singkat. 3) Mendorong bahan baku dan energi terbarukan. Kimia hijau diharapkan mampu mendorong penggunaan bahan baku dan energi terbarukan. Bahan baju terbarukan seperti tanaman dan limbah pertanian. 4) Daur ulang dan Penggunaan Ulang. Prinsip kimia hijau mendorong kita untuk melakukan daur ulang bahan kimia dan material, serta menggunakan kembali produk samping atau limbah. 5) Mendorong inovasi dan penelitian. Konsep kimia hijau ak an mendorong banyaknya penelitian dan inovasi dalam mencari solusi yang lebih ramah lingkungan.