Anda di halaman 1dari 2

MODUL PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


Kelas/Semester : XI / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2023 / 2024
Tema : berfikir kritis
Waktu : 4 pertemuan (4 x 45 menit)

Kompetensi Inti:

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan


metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Kompetensi Dasar:

Menjelaskan konsep berfikir kritis dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Mengidentifikasi penerapan berfikir kritis dalam memahami ilmu pengetahuan dan teknologi.

Melakukan diskusi kelompok tentang manfaat berfikir kritis dalam mengatasi permasalahan sehari-hari.

Menyusun contoh penerapan berfikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator:

Siswa mampu menjelaskan konsep berfikir kritis secara lisan atau tertulis.

Siswa dapat mengidentifikasi penerapan berfikir kritis dalam konteks ilmu pengetahuan dan teknologi.

Siswa aktif berpartisipasi dalam diskusi kelompok tentang manfaat berfikir kritis.

Siswa berhasil menyusun contoh penerapan berfikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.

Pertemuan 1: Pengenalan Konsep Berfikir Kritis (Waktu: 1 x 45 menit)

Kegiatan:

Guru memperkenalkan konsep berfikir kritis dan pentingnya dalam kehidupan sehari-hari.

Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat poin-poin penting.

Diskusi kelas tentang contoh situasi di mana berfikir kritis diperlukan.

Tugas rumah: Siswa diminta mencari contoh situasi di kehidupan sehari-hari yang membutuhkan berfikir
kritis.
Pertemuan 2: Penerapan Berfikir Kritis dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Waktu: 1 x 45 menit)

Kegiatan:

Guru mengajarkan penerapan berfikir kritis dalam memahami ilmu pengetahuan dan teknologi.

Siswa membaca beberapa artikel ilmiah atau berita tentang perkembangan teknologi dan menulis
kesimpulan serta pendapat kritisnya.

Diskusi kelompok tentang kesimpulan yang diperoleh dan penerapan berfikir kritis dalam membaca
informasi ilmiah.

Pertemuan 3: Manfaat Berfikir Kritis dalam Mengatasi Masalah (Waktu: 1 x 45 menit)

Kegiatan:

Guru membimbing diskusi kelompok tentang manfaat berfikir kritis dalam mengatasi masalah sehari-
hari, baik di bidang pribadi, sosial, atau lingkungan.

Setiap kelompok diminta untuk menyajikan temuan dan kesimpulannya di depan kelas.

Guru memberikan umpan balik dan memperkuat pentingnya berfikir kritis dalam mengatasi
permasalahan.

Pertemuan 4: Menyusun Contoh Penerapan Berfikir Kritis dalam Kehidupan Sehari-hari (Waktu: 1 x 45
menit)

Kegiatan:

Siswa diminta untuk menyusun contoh penerapan berfikir kritis dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
bentuk tulisan maupun presentasi. Presentasi contoh penerapan berfikir kritis dilakukan oleh siswa
secara bergantian. Guru memberikan umpan balik dan menilai presentasi siswa.

Penutup:

Pada akhir rangkaian pertemuan, guru melakukan refleksi bersama dengan siswa tentang pembelajaran
yang telah dilakukan. Guru juga memberikan kesimpulan dan penegasan kembali tentang pentingnya
berfikir kritis dalam kehidupan sehari-hari serta aplikasinya dalam memahami ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Tempursari, Juli 2024

Anda mungkin juga menyukai