RENCANA KESELAMATAN

KONSTRUKSI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi

Rencana Mutu, Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan (RMK3L) Pembangunan Konstruksi
Pembangunan Gedung KRIS RSUD Dr Soetijono Kab. Blora , merupakan acuan untuk memenuhi kepuasan
pelanggan dan seluruh komunitas yang berhubungan dengan seluruh kegiatan pada proyek tersebut dengan
cara mengendalikan setiap resiko terhadap Mutu, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (MK3L)
sehingga akan dihasilkan proses kerja dan produk yang berkualitas, sehat dan aman baik terhadap manusia
maupun lingkungan.

Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L) ini merupakan integrasi
dari Sistem Manajemen Mutu (SMM), Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) dan
Sistem Manajemen Lingkungan (SML) yang sebelumnya dilaksanakan dengan sistem terpisah. Tujuan
dilaksanakannya integrasi sistem manajemen mutu, K3 dan Lingkungan adalah agar dapat diperoleh sistem
manajemen perusahaan yang ringkas, praktis dan efektif serta mengikuti perkembangan teknologi
informatika.

A.1 Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal

Didalam pelaksanaan sistem manajemen mutu, keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan,
untuk mencapai tujuan/ sasaran MK3L, PT. ISFAZUMA SIGMA ENERGY menetapkan kebijakan
sebagai berikut :
PT. ISFAZUMA SIGMA ENERGY dalam hal ini Pembangunan Gedung KRIS RSUD Dr Soetijono Kab.
Blora, mempunyai komitmen untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan seluruh komunitas yang
berhubungan dengan seluruh kegiatan pelaksanaan proyek tersebut di atas dengan cara
mengendalikan setiap resiko terhadp Mutu, Keselamatan Kerja dan lingkungan (MK3L) sehingga akan
dihasilkan proses kerja dan produk yang berkualitas, sehat dan aman baik terhadap manusia dan
lingkungan.
Untuk mencapai komitmen tersebut di atas, PJT PT. ISFAZUMA SIGMA ENERGY menetapkan
sebagai berikut :
a. Mematuhi semua ketentuan peraturan dan persyaratan lain yang relevan, terkait dengan masalah
MK3L
b. Berusaha mengendalikan resiko MK3L yang dapat yang menyebabkan kecelakaan dan sakit
akibat kerja serta pencemaran lingkungan maupun penurunan kepuasan pelanggan
c. Berusaha mencegah terjadinya pencemaran mengendalikan aspek penting MK3L terutama
penggunaan sumber daya manusia, sumber daya alam, pengelolaan kualitas udara, dan
penanganan limbah termasuk aspek lainnya yang berdampak negatif terhadap MK3L
d. Menjamin seluruh karyawan dan pihak terkait lainnya kompeten dengan cra memberikan
pelatihan yang memadai sesuai dengan tugas – tugasnya
e. Menjadikan kebijakan ini sebagai kerangka acuan dalam penetapan Tujuan dan Sasaran MK3L
dalam pelaksanaan proyek tersebut di atas
f. Berusaha agar kebijakan ini dikomunikasikan dan dapat dipahami oleh seluruh karyawan maupun
pihak pemasok dan sub-kontraktor terkait
g. Menjalankan peningkatan berkesinambungan terhadap penerapan Sistem Manajemen MK3L
selama pelaksanaan Proyek tersebut di atas
h. Menjamin agar kebijakan ini tersedia bagi publik yang memerlukannya

A.2 Komitmen Keselamatan Konstruksi

a. Membuat Identifikasi penilaian dan pengendalian potensi bahaya dan resiko
b. Melaksanakan pengendalian sesuai rencana pengendalian terhadap potensi bahaya dan resiko
c. Melaksanakan sosialisasi dan pengarahan K3 kepada seluruh karyawan
d. Melaksanakan pemantauan terjadinya insiden dan kecelakaan
e. Penyediaan tabung APAR pada lokasi – lokasi sesuai dengan prosedur K3
 RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI

f. Pemasangan rambu – rambu pengaman dan peringatan dan rambu – rambu petunjuk jika terjadi
keadaan darurat
g. Pelatihan dalam menghadapi kondisi darurat (kecelakaan, kebakaran, huru hara)

B. Perencanaan keselamatan konstruksi

B.1 Identifikasi bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalian dan Peluang.
Identifikasi semua bahaya baik yang diproduksi oleh lingkungan dan yang berhubungan dengan
prosedur kerja. Tanyakan pada diri masing – masing pertanyaan berikut untuk setiap tahapan :
1. Adakah bahaya mogok, akan mogok atau kontak yang berbahaya dengan objek pekerjaan ?
2. Dapatkah pekerja memegang objek dengan aman ?
3. Dapatkah gerakan mendorong, menarik, mengangkat, menekuk atau memutar yang dilakukan
menyebabkan ketegangan ?
4. Adakah potensi tergelincir atau tersandung ?
5. Adakah bahaya jatuh ketika pekerja berada di tempat tinggi ?
6. Dapatkah pekerja mencegah bahaya saat kontak dengan sumber listrik dan kontak putus ?
7. Apakah lingkungan berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan
8. Adakah konsentrasi gas beracun, asap, kabut, uap, debu, panas atau radiasi ?
9. Adakah bahaya ledakan ?
B.2 Rencana tindakan (sasaran & program)
1. Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, rambu – rambu,
spanduk, banner, peralatan K3)
2. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya
3. Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan
B.3 Standar dan peraturan perundangan
1. Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

C.1 Sumber Daya
Petugas K3 Konstruksi
C.2 Kompetensi
Memiliki Surat Keterangan mengikuti pelatihan / bimbingan teknis SMK3 Konstruksi Bidang PU
C.3 Kepedulian
1. Melakukan sosialisasi K3 secara kontinyu kepada karyawan
2. Mengikutsertakan karyawan dalam organisasi Tim Tanggap Darurat sebagai elemen Konsultasi
dan Komunikasi
3. Melaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen yang membahas masalah – masalah yang berkaitan
dengan K3 secara berkala
C.4 Komunikasi
1. Mengkoordinir bagian – bagian dibawahnya dan melakukan pengawasan bahwa SMK3L dapat
berjalan dengan baik sesuai ketentuan
2. Mengendalikan dan mengevaluasi kesiagaan Tim dalam menangani kondisi darurat /
kecelakaandi proyek
3. Melakukan identifikasi potensi – potensi darurat di proyek
4. Berkoordinasi dengan aparat terkait seperti Kepolisian, Dinas Pemadam Kebakaran, Rumah
Sakit,Pimpinan Daerah setempat, Tokoh Masyarakat dan lain – lain.
C.5 Informasi Terdokumentasi
 RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI

1. Notulen Rapat / Risalah Konsultasi dan Komunikasi

2. Koresponden dengan pihak eksternal

D. Operasi Keselamatan Konstruksi

D.1 Perencanaan Operasi
1. Rencana K3
2. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, dan Penetapan Pengendalian
3. Pengelolaan Peraturan Perundangan K3 dan Persyaratan lainnya
4. Komunikasi
5. Konsultasi K3
6. Ijin Kerja
7. Alat Pelindung Diri
8. Kesiagaan dan Tanggap Darurat
9. Pelaporan dan Penyelidikan Kecelakaan dan Insiden
10. Pemantauan dan Pengukuran K3

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi

E.1 Pemantauan dan evaluasi
1. Mengelola kegiatan inspeksi dan audit K3 secara berkala
2. Mengumpulkan dan menganalisa data K3
3. Mengelola Alat Pelindung Diri (APD)
4. Mengelola dan memantau tindakan perbaikan dan pencegahan
5. Mengelola dan memantau penyelidikan dan pelaporan kecelakaan
6. Mengelola pemantauan dan pengukuran K3
7. Memastikan peralatan untuk pertolongan pertama
8. Memantau kegiatan operasional baik di kantor maupun lapangan

E.2 Tinjauan manajemen

1. Menunjukkan kepemimpinan dan komitmennya di bidang K3
2. Menjamin Sistem Manajemen K3 diterapkan secara efektif untuk mencapai sasaran serta
meninjau ulang secara berkala untuk menjamin efektifitas dan peningkatan secara
berkesinambungan
3. Menyediakan sumber daya dan motivasi yang mencukupi untuk mencapai tujuan dan sasaran
4. Melaksanakan dan memimpin rapat bulanan Panitia K3

E.3 Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

1. Melaksanakan program aktifitas kegiatan olah raga bersama
2. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala
3. Menyediakan tenaga kerja khusus (serbaguna) untuk melaksanakan kegiatan pembersihan di
lingkungan kerja
4. Mengikutsertakan dan melindungi karyawan dalam program BPJS Ketenagakerjaan
5. Melakukan sosialisasi K3 secara kontinyu kepada karyawan
6. Mengikutsertakan karyawan dalam organisasi Tim Tanggap Darurat sebagai elemen Konsultasi
dan Komunikasi
7. Melaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen yang membahas masalah – masalah yang berkaitan
dengan K3 secara terbuka.