Anda di halaman 1dari 5

Aceh Edukasi: Jurnal Ilmiah Ikatan Guru Indonesia (IGI) Aceh, Vol.4 No.

1 Maret 2023 ISSN: 27454398

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
ELASTISITAS
Siska Ariestia
SMA Negeri 4 Banda Aceh
siskaariestiasyukri@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi elastisitas
dengan menggunakan model pembejaran Project Based Learning. Jenis penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus masing-masingnya
terdapat empat tahapan yaitu: tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi siswa dan tes. Keadaan prasiklus
dilakukan menggunakan metode ceramah. Hasil pretest dan postes siswa yang mencapai angka
ketuntasan pada keadaan prasiklus adalalah 9,3 % dan 22,6%. Penerapan model pembelajaran
Project Based Learning pada siklus I mendapatkan hasil belajar siswa pada saat pretes dan postest
masing-masingnya adalah 25,8% dan 54,8%. Siklus II, hasil tes pretes dan postest siswa sebesar
61,3% dan 90,3%. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa secara signifikan pada setiap siklusnya.
Model pembelajaran Project Based Learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
elastisitas.

Kata kunci: Project Based Learning, hasil belajar, elastisitas

PENDAHULUAN pembelajaran ilmu fisika yang berlangsung di


sekolah-sekolah hingga saat ini cenderung
Fisika merupakan proses dan produk. Proses terjebak pada rutinitas. Rutinitas yang dimaksud
artinya prosedur untuk menemukan produk fisika adalah guru memberikan rumus, contoh soal dan
(fakta, konsep, prinsip, teori, atau hukum) yang latihan-latihan yang dikerjakan siswa, sehingga
dilakukan melalui langkah-langkkah ilmiah siswa akan cepat bosan.
(Indrawati, 2011). Pemahaman konsep fisika Pembelajran fisika pada materi elastisitas
merupakan kemampuan siswa untuk berdasarkan tuntutan kurikulum 2013 adalah
mengetahui, mendefinisikan dan membahasakan cakupan kompetensi dasar yang menuntun
sendiri konsep fisika yang telah dipelajari tanpa analisa dan kerja ilmiah pada sifat benda elastis.
mengurangi maknanya. Pembelajaran fisika pada materi elastisitas juga
Pembelajaran fisika adalah pembelajaran yang menuntut adanya kerja ilmiah agar siswa mampu
menghadapkan siswa pada masalah-masalah di menyelesaikan permasalahan secara konkret
kehidupan sehari-hari (Khaerul, 2013). dalam kehipuan sehari-hari. Permasalahan
Pembelajaran fisika dilaksanakan secara inkuiri pembelajaran fisika dapat di atas dapat diatasi
ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan melalui pemilihan model pembelajaran yang
berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta relevan dalam mengimplemntasikan kurikulum
berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting 2013. Permendikbud No. 65 tahun 2013
kecakapan hidup (Depdiknas, 2006). Namun mengutamakan model Project Based Learning
kenyataannya, sering dijumpai siswa SMA (PjBL) atau pembelajaran berbasis projek.
mengeluh kesulitan belajar fisika sehingga Made Wena (2012) Project Based Learning
muncul anggapan dari mereka bahwa pelajaran merupakan model pembelajaran yang
fisika adalah pelajaran yang paling sulit dan memberikan kesempatan kepada pendidik untuk
membosankan. Menurut Wiyanto (2009), proses mengelola pembelajaran di kelas dengan
7
Aceh Edukasi: Jurnal Ilmiah Ikatan Guru Indonesia (IGI) Aceh, Vol.4 No. 1 Maret 2023 ISSN: 27454398

melibatkan proyek. Project Based Learning METODA


dirancang pada topik yang kompleks dengan
investasi mendalam agar mudah dipahami. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
Target yang ingin dicapai dengan menggunakan kelas yang merujuk kepada Kemmis dan Mc.
Project Based Learning agar siswa mampu Taggard. Menurut Kemmis dan Mc. Taggard
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, masing-masing siklus penelitian PTK terdiri dari
sintesis dan kofirmasi untuk menghasilkan empat komponen yaitu, Perencanaan, tindakan,
berbagai bentuk hasil belajar. Pada model pengamatan dan refleksi. Penelitian dilakukan
pembelajaran Project Based Learning, guru pada semester genap tahun ajaran 2021/2022 di
berperan sebagai fasilitator bagi siswa untuk SMA Negeri 4 Banda Aceh. Subjek penelitian ini
memperoleh jawaban dari sebuah pertanyaan adalah siswa kelas XI-IPA 3 yang berjumlah 31
penuntun, memantau dan mendorong kelancaran orang. Jenis data yang digunakan pada penelitian
kerja kelompok serta mengevaluasi terhadap ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif.
efektivitas proses belajar kelompok. Data kuatitatif berupa lembar observasi siswa.
Langkah-langkah pembelajaran dalam Project Lembar observasi ini digunakan sebagai bahan
Based Learning menurut Eeva Reader (2007) refleksi untuk pembelajaran selanjutnya. Data
adalah: (1) Pertanyaan esessial, yaitu kuantitatif berupa tes yaitu pretes dan postes di
kemampuan guru dalam mengambil topik yang setiap siklusnya. Analisis hasil data yang
sesuai dengan realitas dunia nyata untuk diperoleh dari tes pretes dan postes diubah dalam
mengawali proses investigasi; (2) Perencanaan, bentuk persentase rerata kelas dengan kategori
berisi tentang standar isi yang akan digunakan tuntas atau tidak tuntas. Adapun indikator
untuk menjawab pertanyaan pada tahap pertama; keberhasilan penelitian ini ditandai dengan
(3) Jadwal aktivitas untuk menyelesaikan adanya peningkatan hasil belajar. Ketuntasan
proyek; (4) Monitor, guru bertanggung jawab indikator keberhasilan dalam penelitian ini
untuk monitoring setiap proses dan aktivitas adalah nilai hasil belajar materi elastisitas siswa
siswa serta mencatatnya dalam sebuah rublik sebanyak ≤ 75% dari jumlah siswa kelas XI -IPA
selama mereka menyelesaikan proyek; (5) 3 SMA Negeri 4 Banda Aceh yang telah
Penilaian dilakukan menggunakan assesment mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu ≥70.
autentic; (6) Evaluasi dilakukan pada akhir
proses pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN
Riana Dewi Kurnia sari, dkk. (2017) 1. Prasiklus (sebelum menggunakan PjBL)
menunjukkan bahwa penerapan model Project
Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Pada pertemuan awal, sebelum penerapkan
siswa. Penelitian lanjutan dilakukan oleh model pembelajaran Project Based Learning,
Maulidiyah alawiyah, dkk. (2015) menunjukkan siswa diberikan pretes yang bertujuan unutuk
bahwa keterlibatan model Project Based mengetahui kemampuan awal sebelum
Learning berbasis pemanfaatan barang bekas pembelajaran pada materi elastisitas. Bentuk soal
dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil yang diberikan berupa lima soal pilihan ganda
belajar siswa. Demikian pula dengan hasil dan 3 soal uraian. Model pembelajaran yang
penelitian yang dilakukan oleh Baiq ewik jiniarti, digunakan pada keadaan prasiklus untuk materi
dkk. (2015) menunjukkan bahwa ketuntasan elastisitas adalah ceramah dan pemberian tugas.
pada ranah kognitif mencapai 86,96 % serta Setelah pembelajaran, siswa diberikan postes.
ranah afektif dan psikomotor termasuk kriteria Data hasil ketuntasan belajar siswa pada keadaan
aktif dan terampil dalam proses pembelajaran. prasiklus dimuat dalam Tabel 1. di bawah ini.
Berdasarkan uraian di atas dan gambaran
penelitian terdahulu, penulis mengambil inisiatif Tabel 1. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada
Keadaan Prasiklus
untuk melakukan penelitian dengan judul
”Penerapan Model Pembelajaran Project Based Jum Perse Tingk Ban Perse
Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar lah ntase at yak ntase
Siswa Pada Materi Elastisitas”. sisw ketunt ketunt sisw jumla
a asan asan a h
8
Aceh Edukasi: Jurnal Ilmiah Ikatan Guru Indonesia (IGI) Aceh, Vol.4 No. 1 Maret 2023 ISSN: 27454398

siswa postes dilakukan. Terjadi peningkatan hasil


>75 Tuntas 3 9,3% belajar sebesar 32,3% jumlah siswa yang mampu
Pre tuntas pada siklus I bila dibandingkan dengan
31 Tidak
tes <75 28 90,3% keadaan prasiklus. Namun ketuntasan belajar
Tuntas
>75 Tuntas 7 22,6% 54,8% masih belum mencapai tahap ketuntasan
pos nilai klasikal yang telah ditetapkan yaitu 85%.
31 Tidak
tes <75 24 77,4% Berdasarkan data yang diperoleh pada lembar
Tuntas
observasi kegiatan siswa, terdapat beberapa
Berdasarkan tabel di atas presentase jumlah kesulitan yang dihadapi siswa pada siklus I,
siswa yang tuntas pada saat postes sebesar yaitu: 1) siswa terburu-buru menjawab soal yang
22,6%. Hal itu menunjukkan bahwa hasil belajar diberikan; 2) siswa kesulitan menyelesaikan soal
siswa pada keadaan prasiklus sangatlah rendah. yang terdapat konsep matematika dasar.
Berdasarkan hasil tersebut, penulis melakukan Kesulitan-kesulitan tersebut menjadi bahan
tindakan selanjutnya yaitu siklus I dengan refleksi dan perbaikan pada tahap selanjutnya.
harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran 3. Siklus II
Project Based Learning. Rencana tindakan siklus II hampir sama dengan
rencana tindakan siklus I, namun berbeda pada
2. Siklus I indikator pencapaian dan terdapat perbaikan-
Langkah awal dalam perencanaan model perbaikan pada langkah-langkah pembelajaran
pembelajaran Project Based Learning pada sesuai dengan yang direkomendasikan pada
kegiatan pembelajaran dilakukan dengan siklus I. Tahapan selanjutnya yaitu tindakan dan
mempersiapkan Rencana Pelaksanaan pengamatan dilakukan sesuai dengan rencana
Pembelajaran (RPP), penyusunan instrumen yang terdapat pada tahap perencanaaan siklus II.
penilaian baik berupa tes dan lembar observasi Hasil pengamatan pada siklus II dirangkum
serta Lembar Kerja Siswa (LKS). Selanjutnya, dalam Tabel 3.
dilakukan tindakan sesuai dengan RPP yang
telah dikerjakan diawal siklus. Pengamatan Tabel 3. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada
Keadaan Siklus 2
dilakukan selama kegiatan siklus pertama
Perse
dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan Jum Perse Tingk Ban
ntase
data hasil pembelajaran dan bahan refleksi untuk lah ntase at yak
jumla
kegiatan pembelajaran berikutnya. Data hasil sisw ketunt ketunt sisw
h
belajar siswa dirangkum dalam Tabel 2. a asan asan a
siswa
Tabel 2. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada >75 Tuntas 19 61,3%
Pre
Keadaan Siklus 1 31 Tidak
tes <75 12 38,7%
Perse Tuntas
Jum Perse Tingk Ban >75 Tuntas 28 90,3%
ntase pos
lah ntase at yak 31
jumla Tidak
sisw ketunt ketunt sisw tes <75 3 9,7%
h Tuntas
a asan asan a
siswa
>75 Tuntas 8 25,8% Persentase ketuntasan hasil belajar siklus II yang
Pre tertera di atas adalah 90,3%. Terjadi peningkatan
31 Tidak
tes <75 23 74,2% ketuntasan hasil belajar secara signifikan. Hal ini
Tuntas
>75 Tuntas 17 54,8% telah sesuai dengan kriteria tingkat keberhasilan
pos siswa sebesar 85%. Berikut ini disajikan
31 Tidak
tes <75 14 45,2% persentase ketuntasan siswa dari keadaan
Tuntas
prasiklus, siklus I dan siklus II dalam bentuk
Berdasarkan Tabel 2 di atas, ada 17 siswa yang grafik.
mencapai nilai ketuntasan belajar pada saat

9
Aceh Edukasi: Jurnal Ilmiah Ikatan Guru Indonesia (IGI) Aceh, Vol.4 No. 1 Maret 2023 ISSN: 27454398

DAFTAR PUSTAKA
Persentase ketuntasan
siswa Buku
Dahar, R.W. (1989). Teori-Teori Belajar.
Jakarta: Erlangga.
100,00%

50,00%
Indrawati. (2011). Model-Model Pembelajaran.
Jember: FKIP Universitas Jember.
0,00%
Prasiklus siklus 1 siklus 2 Khadijah. (2013). Belajar dan Pembelajaran.
Grafik 1. Persentase Ketuntasan Siswa Bandung: Citapustaka Media.
Grafik 1 menunjukkan peningkatan hasil belajar
yang signifikan pada setiap siklus pembelajaran. Rusman. (2014). Model- Model Pembelajaran.
Hal tersebut telah sesuai denagn penelitian yang Bandung: PT Raja Grafindo Persada.
dilakukan Pandega Damarjati tahun 2015 yang
mendapatkan kenaikan hasil besar sebesar 94% Wena, Made. (2012). Strategi Pembelajaran
pada pembelajaran yang menerapkan model Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Aksara.
pembelajaran Project Based Learning.
Penerapan model pembelajaran Project Based Jurnal/Prosiding/Disertasi/Tesis/Skripsi
Learning pada penelitian ini juga sesuai dengan Alawiyah, Maulidya. Sudarti dan Trapsilo.
konsep belajar menurut Piaget, pengetahuan (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Project
akan bermakna manakala dicari dan ditemukan Based Learning Berbasis Pemanfaatan Barang
sendiri oleh siswa. Pengetahuan itu dapat Bekas Terhadap Sikap ilmiah dan Hasil Belajar
diperoleh ketika siswa melakukan aksi atau Mata Pelajaran IPA di MTS Kecamatan
tindakan terhadap suatu rangsangan, maka siswa Jenggawah. Jurnal Edukasi UNEJ. 2(1): 37 – 40.
akan memperoleh pengetahuan fisik. Akhirnya ia
mampu mentransfer aktivitas fisiknya menjadi Baiq, E. J. Hairunnisyah dan Sri Putu Verawati.
gagasan atau ide-ide (Wina Sanjaya, 2006). (2015). Implementasi Model Problem Based
Learning Berbantu Alat Peraga Untuk
SIMPULAN DAN SARAN Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar.
Jurnal Pendidikan Otomotif. 20(2): 103.
Berdasarkan hasil dan pembahasan d atas dapat
disimpulkan bahwa penerapan model Eeva, Reeder. (2007). The PBL Launch Pad:
pembelajara Project Based Learning dapat Worth While Projects For High School Students
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Part. 1. http://www.edutopia.org/ (Diakses pada
elastisitas. Peningkatan hasil belajar siswa tanggal 5 Maret 2023).
setelah diterapkan model pembelajaran Project
Based Learning sangat signifikan. Ini Khaerul. (2013). Pengaruh Model Berbasis
menunjukkan bahwa model pembelajaran ini Masalah Menggunakan Bahan Ajar Berbasis E-
sesuai diterapkan untuk materi elastisitas di SMA Materi Terhadap Pemahaman Konsep Fisika
Negeri 4 Banda Aceh. Aktifitas siswa dalam Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bimomaru.
kegiatan pembelajaran juga meningkat. Siswa Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako. 1(3):23-26.
mampu memahami konsep elastisitas dengan
tepat dan mudah. Model Project Based Learning Kurniasari, Riana. Bambang, R. (2017).
membutuhkan waktu pelaksaanaan yang lama. Penerapan Model Pembelajaran Project Based
Diharapkan adanya penelitian lanjutan terkait Learning Untuk Meningkatkan hasil Belajar
penerapan model pembelajaran Project Based Fisika Dan Keterampilan Proses Sains Peserta
Learning terhadap materi fisika lainnya yang Didik Kelas X SMAN 1 Banguntapan. Jurnal
bersifat abstrak. Pendidikan Matematika dan Sains. 6(5):358.

Pamela, Widyatmoko. (2012. Pembelajaran


10
Aceh Edukasi: Jurnal Ilmiah Ikatan Guru Indonesia (IGI) Aceh, Vol.4 No. 1 Maret 2023 ISSN: 27454398

Berbasis Proyek Untuk Mengembangkan Alat


Peraga IPA dengan Memanfaatkan Bahan Bekas
Pakai. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia.
1(1):51.

Susriyanti. (2015). Pengaruh Pembelajaran


Project Based Learning (PjBL) Pada Materi
Ekosistem Terhadap Sikap dan Hasil Belajar
Siswa SMA Negeri 2 Malang. Jurnal Online
Universitas Negeri Malang. 3(2): 24

Wahida, Ferawati. Nurdin dan Tandi. (2015).


Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan
Hasi Belajar Peseta Didik Kelas X SMA Negeri
1 Parigi. Jurnal Sains dan Tekhnologi Tadulako.
4(3): 41.

Wiyanto. (2009). Terjebak Rutinitas Fisika Jadi


Membosankan. Universitas Negeri Semarang.
http://www.fisika.net.lipi.go.id (diakses pada
tanggal 19 Februari 2023).

Lain-lain
Depdiknas. (2006). Permendiknas No. 22 Tahun
2006 Tentang Standarisasi Sekolah Dasar dan
Menengah. Ditjen Dikdasmen. Jakarta.

Permendikbud. (2016). Lampiran Permendikbud


No. 65 Tahun 2013. Jakarta: Lembaga
Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai