12/05/2023

Metode Numerik
NUMERICAL METHOD

sistem persamaan linier simultan:

eliminasi gauss jordan & iterasi gauss seidel

Kuliah ke-6 & 7

Rafki Imani
rafki_imami@upiyptk.ac.id

Teknik Sipil Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

Gauss Jordan
Metode ini merupakan pengembangan metode Eliminasi Gauss, hanya saja
augmented matrik, pada sebelah kiri diubah menjadi matrik diagonal

 a 11 a 12 a 13 ... a 1n b1  1 0 0 ... 0 d1 
a a 22 a 23 ... a 2n b 2  0 1 0 ... 0 d2 
 21  
Vca 31x a 32 a 33 ... a 3n b3  0 0 1 ... 0 d3 
   
 ... ... ... ... ... ...   ... ... ... ... ... ... 
 a n 1 an2 a n3 ... a nn b n   0 0 0 ... 1 dn 

Penyelesaian dari persamaan linier simultan diatas adalah nilai d1, d2, d3,…, dn
dan atau:
x 1  d 1 , x 2  d 2 , x 3  d 3 ,...., x n  d n

Teknik Sipil Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

1
 12/05/2023

Contoh. 1:
Selesaikan persamaan linier simultan:
x1  x 2  3
2 x1  4 x 2  8
■ Augmented matrik nya:
1 1 3
 2 4 8 
■ Lakukan operasi baris elementer
 2 b1  1 1 3 
B 2
 0 2 2  Solusi persamaan linier simultan :
B 2 / 2 1 1 3  x1 = 2 dan x2 = 1
 0 1 1 

B1  B 2 1 0 2 
 0 1 1 

Contoh. 2

Teknik Sipil Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

2
 12/05/2023

Teknik Sipil Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

Teknik Sipil Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

3
 12/05/2023

Teknik Sipil Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

Metode Gauss-Seidel
Merupakan salah satu metode iterasi, dimana nilai-nilai variabel x yang diperoleh
pada iterasi ke-k, langsung dipakai pada iterasi ke-(k+1). Iterasi dianggap selesai jika
nilai x hasil iterasi ke-k mendekati nilai x hasil iterasi ke-(k+1). Metode Iterasi Gauss-
Seidel sebaiknya digunakan untuk sistem persamaan linier simultan yang banyak
mempunyai koefisien nol.
Bentuk Umum:
x1( k 1) 
1
a11

b1  a12 . x 2 ( k )  a13 . x 3 ( k )    a1n . x n ( k ) 
x 2 ( k 1) 
1
a 22
b 2  a 21 . x1( k 1)  a 23 . x 3 ( k )    a 2 n . x n ( k ) 

x n ( k 1) 
1
a nn

bn  a n1 . x1( k 1)  a n 2 . x 3 ( k 1)    a ( n 1)( n 1) . x ( n 1)( n 1) ( k 1) 
Catatan: Nilai awal x2(0), x3(0) dan seterusnya sampai xn(0) diambil sama dengan nol.

Teknik Sipil Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

4
 12/05/2023

Iterasi ke-1:
 0; x3  0; x4 0
(0) (0) (0)
x2

x1( k 1) 
1
a11
  1
4
 1
4

b1  a12 . x 2 ( k )  x1(1)  2  1 . x 2 ( 0 )  2  1 .0   0,5

x2
( k 1)

1
a 22

b2  a 21 . x1
( k 1)
 1
  1
 a 23 . x3  x 2 (1)  5  (  1). x1  (  1). x3  5  x1  x3
(k )

4
(1) (0)

4
(1) (0)

1
 (5  0,5  0 )  1,375
4
x3
( k 1)

1
a33

b3  a32.x2
( k 1)
 
 a34.x4  x3  14 6  1.x2  x4
(k ) (1) (1) ( 0)

 14 6  1,375 0  1,84375

x 4 ( k 1) 
1
a 44
  1

b4  a 43 . x 3 ( k 1)  x 4 (1)   2  (  1). x 3 (1)
2

 (-2  1,84375 )   0,07813

Teknik Sipil Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

Contoh:
Selesaikan persamaan linier simultan berikut dengan Metode Gauss-Seidel:
4x1–x2=2
-x1+4x2–x3=5
-x2+4x3–x4=6
-x3+2x4=-2
Solusi:
Dalam bentuk matriks:
[A](x)=[B]
1 2 3 4
1 4 -1 0 0 x1 2
2 -1 4 -1 0 x2 5
3 0 -1 4 -1 x3 = 6
4 0 0 -1 2 x4 -2

Teknik Sipil Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

5
 12/05/2023

Iterasi ke-2:
(1) (1) (1)
x2  1,375; x3  1,844; x4   0,0078

x1(2)  1
4
2  1.x  2
(1) 1
4
2  1,375  0,844
 
x 2(2)  14 5  x1(2)  x 3(1)  14 5  0,844  1,844  1,922

x 3(2)  14 6  x 2
(2)

 x 4 (1)  14 6  1,922 0,078  1,961

x 4 (2)  1
2
 2  x   3
(2) 1
2
 2  1,961  0,0195

Teknik Sipil Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

Iterasi ke-3:

x 2 (2)  1,922; x 3 (2)  1,961; x 4 (2)  0,0195

x 1(3)  1
4
2  1.x   2  1,922  0,981
2
(2) 1
4

x 2(3)  1
4
5  x  x   5  0,981 1,961  1,986
1
(3)
3
(2) 1
4

x 3(3)  1
4
6  x  x   6  1,986  0,0195  1,992
2
(3)
4
(2) 1
4

 
x 4 (3)  12  2  x 3(3)  12  2  1,992  0,004

Teknik Sipil Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

6
 12/05/2023

misal batas toleransi = 15%, maka Galat hampirannya adalah:

x1(3)  x1(2) (0,981- 0,844)

εa1   100%   100%  14%  15%
x1(3) 0,981

Catatan:
Jika belum terpenuhi, maka iterasi dilanjutkan dengan cara yang
sama, sampai terpenuhi kriteria kontrol kesalahan.

Teknik Sipil Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang