Topik 1 - Demonstrasi Kontekstual - Iffa Faiza CH

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Nama : Iffa Faiza Choirunnisa

NIM : 2398011957
Mata Kuliah : Design Thinking
Topik :1

Topik 1 Demonstrasi
Kontekstual
1. Adakah benang merah dari pengalaman setiap kelompok? Apa saja?
Jawab:
Benang merah dari pengalaman melakukan design thinking adalah setiap kelompok
merancang suatu hadiah dengan melewati keseluruhan fase design thinking Hal ini
membuat anggota kelompok sebagai perancang menjadi lebih fokus dan terarah
dalam memberikan rancangan hadiah kepada pengguna sesuai dengan kebutuhannya
Selain berfokus pada pengguna, proses design thinking juga mengutamakan
kreatifitas dan inovasi, proses berulang ( kolaboratif, fleksibel, dan fokus pada
prototipe serta pengujian Semua elemen ini saling terkait dan memperkuat dalam
memberikan pengalaman dalam proses merancang dan menciptakan solusi yang
efektif.
2. Berdasarkan benang merah tersebut, kesimpulan apa yang dapat Anda tarik
mengenai Design Thinking sebagai metodologi?
Jawab:

Design thinking dapat diterapkan pada proses pemecahan masalah yang berorientasi
pada kebutuhan manusia atau penggunanya, sehingga metodologi ini dapat diterapkan
di berbagai bidang termasuk pendidikan, bisnis, pengembangan produk, dan lain-lain.
Pada design thinking membutuhkan banyak partisipan untuk semakin memperkaya ide
agar tercipta solusi yang beragam dan luas. Untuk kemudian dikerucutkan dan dipilih
yang paling tepat setelah melalui beberapa tahapan. Metodologi design thinking sangat

fleksibel karena mengikuti kebutuhan penggunanya dengan empati sebagai dasar


pemahaman dan dapat menerima hasil yang efektif dan efisien.
3. Jika diterapkan dalam ranah pendidikan, bagaimana Design Thinking dapat
membantu menciptakan pembelajaran yang lebih berpusat pada peserta didik?

Jawab:

Design thinking merupakan kerangka berpikir dalam mendefinisikan masalah yang


berfokus pada manusia (berpusat pada peserta didik), yaitu:

a. Melakukan observasi terkait karakteristik peserta didik agar lebih tajam dalam
merumuskan masalah berdasarkan temuan bukan asumsi atau persepsi pribadi.
Mengetahui apa yang peserta didik butuhkan untuk mencapai capaian
pembelajaran. Data temuan dirumuskan menjadi tujuan pembelajaran dan
menciptakan gagasan inovatif pada RPP/Modul Ajar maupun perangkat ajar
lainnya menggunakan teknik-teknik design thinking.

b. Menguji coba RPP/Modul Ajar/Perangkat ajar kepada peserta didik.

c. Melakukan kegiatan refleksi pembelajaran melalui umpan balik yang didapatkan


untuk dilakukan perbaikan dan merencanakan tindak lanjut.

Anda mungkin juga menyukai