Anda di halaman 1dari 8

Design Thinking

-Demonstrasi Konstektual Topik 6-

Kelompok 1 :
Agustina Fajar Rini Aulia Fitri D.
Amin Dwi Cahyanti Aza Ayunda D. PPG PRAJABATAN 2022
Andarista Diaz A. Bregas Dede A.
Perkenalan dan gambaran proyek Design Thingking
Design Thinking merupakan pendekatan untuk pemecahan masalah yang mempertimbangkan manusia, proses dan konteks.
DT berorientasi pada pengguna dan menekankan pada empati agar memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan
membuat ide, rancangan. DT memberikan kebebasan untuk berkolaborasi dan meningkatkan kreatifitas, berpusat pada
peserta didik.

FASE DT ada 5;
1. Fase empathize
Membangun empati contohnya membentuk pemahaman terhadap karakteristik dan
kebutuhan peserta didik. Seperti mendengarkan, bertanya, menggali pengalaman.
2. Fase define
Merumuskan tujuan disesuiakn dengan kebutuhan spesifik peserta didik.
3. Ideate
Menciptakan solusi berdasarkan tujuan.
4. Prototype
Mengembangkan prototipe. Waktu bagi pendidik untuk mewujudkan ide dalam bentuk
model yang menunjukkan fitur2 dari solusi. Prototipe yang baik mudah dibuat tidak
membutuhkan upaya besar dan cukup representatif.
5. Test / evaluate
Menguju coba prototipe untuk diperiksa efektivitasnya untuk menemukan kekuatan dan
kelamahan serta mendapatkan umpan balik dari peserta didik.
2
Kelima fase tidak harus dilakukan secara berurutan.
Pertanyaan Ringan
Nama :
NIP :
Mata Pelajaran :

1. Apakah anda sudah mengetahui tentang design thinking sebelumnya?


2. Apa saja kegiatan yang biasa anda gunakan selama mengajar di kelas?
3. Berapa lama anda mengajar ?
4. Dimana kegiatan pembelajaran sering Anda lakukan?
5. Apa metode pembelajaran yang sering Anda gunakan?
6. Bagaimana karakteristik peserta didik yang Anda ajar?
7. Bagaimana cara menangani peserta didik yang ramai?

3
Pertanyaan Inti

1. Apa media yang sering Anda gunakan ketika proses


pembelajaran?
Ucapan Terimakasih & Penutup
2. Kapan saja biasanya anda melakukan asesmen?

3. Apakah Anda sering berinteraksi dengan guru mata pelajaran Terimakasih atas waktunya telah bersedia menjawab
lain terkait tugas atau media pembelajaran yang digunakan? dengan sepenuh hati. Tetap semangat dalam
mengajar, generasi muda masa kini.
4. Apakah sekolah mendukung pembelajaran dengan media
interaktif?

5. Hal apa yang dilakukan sebelum merancang pembelajaran?

6. Bagaimana hasil dari metode yang diterapkan?

7. Bagaimana respon peserta didik dg metode pembelajaran


yang dilakukan? 4
hasil wawancara

Metode IDI : Google Form

Berdasarkan hasil survey angket IDI terhadap guru, diperoleh hasil bahwa sebagian guru telah mengetahui design thinking
sebelumnya. Dalam merancang pembelajaran, responden menyebutkan dengan memperhatikan tingkat kesulitan materi
dan memahami karakteristik peserta didik. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru bervariasi diantaranya
ceramah, praktikum, games, proyek, penayangan video, presentasi dan penugasan. Seluruh responden menyebutkan
bahwa kegiatan pembelajaran
l dilaksanakan di dalam kelas. Kemudian, metode yang sering digunakan melalui kegiatan
diskusi. Responden mengutarakan bahwa karakteristik peserta didik beragam dan lebih menyukai kegiatan pembelajaran
yang berbasis IT maupun proyek.
Dalam menangani peserta didik yang ramai, guru mengambil tindakan dengan kegiatan penugasan dan mengajak
peserta didik agar aktif saat kegiatan diskusi. Selain itu, memberikan tugas individu dan mengarahkan untuk
menyimak sebuah video. Penerapan hasil metode yang telah dilaksanakan oleh responden menunjukkan bahwa
hasilnya berdampak dan bervariasi tergantung dari karakteristik masing-masing peserta didik di kelas. Respon
peserta didik menunjukkan senang dan meningkatkan motivasi belajar serta rasa kompetitif muncul terutama
dalam pembelajaran berbasis IT. Media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran diantaranya
power point, gambar/poster dan papan tulis. Seluruh responden juga menyebutkan terkait tugas atau media
pembelajaran yang digunakan sering berinteraksi dengan guru lain. Media pembelajaran yang interaktif sangat
didukung oleh pihak sekolah dalam pembelajaran. Selanjutnya, responden menyebutkan bahwa pelaksanaan
asesmen dilaksanakan di akhir pembelajaran

5
Peluang & Tantangan
Penerapan Design Thinking di
Sekolah

Peluang :
Penerapan DT disekolah dapat menjadi solusi
dalam merancang peoses pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik peserta
didik, hal tersebut dikarenakan DT belum
Tantangan :
banyak diketahui oleh guru berdasarkan hasil
Penerapan Design Thinking belum banyak diketahui
observasi
oleh masyarakat khususnya di sekolah. Sehingga
diperlukan bimbingan atau sosialisasi terhadap guru
terkait implementasi design thinking dalam
pembelajaran.

6
SIMPULAN

Design Thinking merupakan pendekatan untuk pemecahan masalah yang


mempertimbangkan manusia, proses dan konteks. DT berorientasi pada pengguna
dan menekankan pada empati agar memiliki peran penting dalam pengambilan
keputusan membuat ide, rancangan. DT memberikan kebebasan untuk berkolaborasi
dan meningkatkan kreatifitas, berpusat pada peserta didik. Berdasarkan hasil
kegiatan IDI terhadap guru, peluang penerapan design thinking di sekolah cukup
besar dan diperlukan sosialisasi terlebih dahulu terhadap guru agar implementasi
design thinking dalam pembelajaran berjalan optimal.
7

Anda mungkin juga menyukai