RUANG KOLABORASI
PEDOMAN WAWANCARA
https://drive.google.com/drive/folders/12RyU0qt83riEPW1CS5cFl8PBI3sjR0tQ?usp=share_link
Pertanyaan Ringan
Dalam konteks pembelajaran, desain thinking dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan kompetensi yang kritis, kreatif, dan berpikir kritis pada siswa. Pendekatan
desain thinking memperdalam pemahaman peserta didik dan penentuan masalah yang jelas,
sehingga kompetensi abad 21 seperti berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif dapat
terbentuk dengan baik.
Penerapan konsep desain thinking di sekolah menawarkan peluang yang besar, seperti peningkatan
kualitas pembelajaran, penguatan kreativitas dan inovasi peserta didik, keterlibatan siswa secara
aktif, pengembangan keterampilan sosial emosional, dan menciptakan lingkungan pembelajaran
yang lebih kreatif, inovatif, dan berfokus pada kebutuhan siswa. Dengan menerapkan desain
thinking, siswa dapat mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia nyata dan siap
menghadapi tantangan di masa depan.
Untuk mempersiapkan guru dalam menerapkan desain thinking, perlu menyamakan persepsi dan
memperbaiki mindset guru melalui sosialisasi dan dukungan dari kepala sekolah, wakil kurikulum,
dan wakil sarana dan prasarana. Dukungan ini menjadi aset yang mendukung penerapan desain
thinking.
Tantangan utama dalam mengimplementasikan desain thinking di lingkungan sekolah adalah
mengenali dan memperbaiki mindset warga sekolah agar lebih adaptif terhadap pendekatan
tersebut. Sosialisasi menjadi langkah awal yang penting, serta dukungan guru sebagai fasilitator
yang menuntun siswa dalam mengubah kemampuan berpikir menjadi lebih kritis, kreatif, dan tim.
Contoh penerapan desain thinking di SMA Negeri 1 Seulimum telah menunjukkan keberhasilannya
melalui kegiatan project yang berdiferensiasi pada kurikulum Merdeka. Melalui project tersebut,
peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berkolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, dan
menghasilkan karya-karya yang original.
Rekomendasi bagi sekolah yang ingin memulai penerapan desain thinking adalah melakukan
sosialisasi yang baik, mendapatkan dukungan dari semua pihak, terutama kepala sekolah dan wakil,
serta memiliki komitmen bersama seluruh warga sekolah untuk menerapkan pendekatan desain
thinking secara kontinu dengan adanya umpan balik dan evaluasi untuk perbaikan ke depan.
Kolaborasi antara sekolah, industri, dan lembaga lain dalam mengimplementasikan desain thinking
di bidang pendidikan memiliki peluang yang besar. Pemanfaatan aset-aset yang ada di sekitar
lingkungan sekolah dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kolaborasi ini
dapat membawa manfaat yang lebih optimal dalam implementasi desain thinking.