- Mengajar tidak hanya tentang materi dan mengejar nilai atau kognitif siswa, tetapi juga bagaimana menyentuh hati serta psikologi anak. - Sosial emosional penting diajarkan secara terus menerus dan kontinyu bagi peserta didik. - Hasil belajar sangat dipengaruhi oleh kestabilan emosi peserta didik. 2. Apakah ada hal baru yang dapat Anda terapkan dalam kegiatan mengajar nantinya? - Pembelajaran berbasis psikologi peserta didik. - Penerapan teori humanistik yang lebih memanusiakan peserta didik. - Keseimbangan antara kognitif, psikomotorik dan sosial emosional peserta didik. 3. Apakah tantangan yang akan Anda hadapi dalam proses pembelajaran materi ini? Mengapa? - Penerapan pembelajaran sosial emosional yang kontinyu bagi peserta didik yang membutuhkan koordinasi dengan pihak keluarga. - Penyamaan persepsi bagi guru-guru serta pendidik agar dalam mendidik peserta didik juga menekankan pada psikologis dan karakter peserta didik. - Kekooperatifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. 4. Sebutkan tiga hal menarik yang telah Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan atau contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda. - Penyeimbangan kemampuan peserta didik, selain kognitif juga psikis dan emosi yang stabil. - Kemampuan sosial peserta didik yang perlu ditingkatkan, berupa interaksi dengan teman sebaya, lebih menghargai guru, mengingat gen Z kental akan digitalisasi dan besar di era pandemi. - Kestabilan emosi peserta didik sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. 5. Sebutkan dua hal penting yang Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan atau contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda. - Pentingnya menyentuh hati peserta didik. - Selalu ada sebab dan akibat apabila ditemukan peserta didik yang kurang maksimal dalam mencapai tujuan pembelajaran. 6. Sebutkan satu hal yang Anda ingin coba dan terapkan dalam kelas! Jelaskan alasan Anda! Pembelajaran sosial emosional dimana peserta didik lebih banyak berinteraksi dengan teman dan guru serta meminimalkan penggunaan gadget. Karena , peserta didik saat ini lebih banyak berinteraksi dengan dunia maya, meskipun pembelajaran sudah berbasis teknologi dengan memanfaatkan gadget atau smartphone , tetapi pada kenyataannya peserta didik tetap sering membuka hal lain di luar pembelajaran.