Anda di halaman 1dari 7

. 2010-Manajemen & Teknologi Akuakultur Ringkasan Pemahaman Studi Lapangan Dosen: Dr. Asmi Citra Malina,S.Pi, M.Sc.

RINGKASAN PEMAHAMAN HATCHERY


(vannamei & bandeng)

AKBAR MARZUKI TAHYA, MARIA IMACULATA RUME, DARMAWATI, HUSAIN LATUCONSINA, FIKRI RIZKY MALIK, ABDUL MALIK, & ANDI NUR A MASSISENG
(P3300209003, P3300209006, P3300209014, P3300209018, P3300209029, P3300209033, & P3300209039)

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN PROGRAM PASCASARJANA (MAGISTER) UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2010

UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei)

Gambar 1. Udang Vannamei hasil pembenihan (dok. Hasil Studi Lapang).

Pembenihan udang vannamei dinilai lebih mudah dibandingkan udang lainnya. Udang ini bisa dibenihkan secara alami. Namun, pemijahan alami tersebut akan menghasilkan benih dalam jumlah yang sedikit sehingga untuk udang vannamei dianjurkan menggunakan pemijahan intensif secara massal dengan konsekuensi membutuhkan induk dalam jumlah banyak. Target Produksi yang diinginkan dalam 1 siklus produksi adalah 15.000.000 ekor larva ukuran 5-8 mm. Dalam 1 tahun terjadi 8 kali siklus produksi.udang Vannamei mempunyai Fekunditas rata-rata 150.000-300.000 butir/induk setiap kali pemijahan. Analisis Kebutuhan : Kebutuhan Induk o Perbandingan jantan betina adalah 1 : 2 o Target Produksi = 15.000.000 ekor o Untuk Larva : SR 30 %, Jumlah Larva ukuran 1-3 cm = 15.000.000 = 50.000.000 ekor larva 0,3 o Jumlah telur : HR 40% = 50.000.000 = 125.000.000 butir 0,4 o Tingkat Pemijahan : Fekunditas = 150.000 butir 125.000.000 = 833 ekor 150.000 o Jumlah total betina ( 60%) 833 = 1388 ekor 0,6 Untuk jantan : 1388 / 3 = 694ekor Jadi, total induk = 1388 + 694 = 2082 ekor.

Analisis Kebutuhan Bak a. Untuk Karantina Induk Jumlah Bak 5, Ukuran 20m x 20 m = 400 m2. b. Bak Pemijahan Padat tebar induk = 2 ekor/m2, perbandingan 1:2. Ukuran Bak = 20m x 20m = 100m2. Penebaran untuk 1 bak = 250 ekor betina+ 150 ekor jantan Total induk = 2082 ekor / bak Jumlah Bak yang dibutuhkan = 20824/400 = 5 bak Lama Pemijahan 10 minggu setelah penebaran Lama penetasan 4 minggu. c. Bak Pemeliharaan + pendederan Ukuran bak 500 m x 500 m = 2500 m2 . Kedalaman = + 30 cm Padat tebar 500 1.000ekor (ukuran 5 mm)/m2 Lama pemeliharaan = 2 minggu. Larva yang di hasilkan = 50.000.000 ekor Larva dalam 1 bak = 2500m2 x 1.000 ekor = 2.500.000 ekor. Jumlah bak yang dibutuhkan = 50.000.000 / 2.500.000 = 20 bak Kebutuhan Pakan Untuk induk : Berat Induk : 70 100 gr/ekor Berat rata-rata = 85 gram / ekor Pakan yang di berikan adalah Pellet Biomassa untuk bak I : 85 x 400 = 34.000gram Biomassa untuk bak II : 85 x 100 = 34.000 gram Biomassa untuk bak III : 85 x 100 = 34.000 gram Biomassa untuk bak IV :85 x 100 = 34.000 gram Dosis pakan 4 % dari biomassa = 4/100 x 34.000 = 1.360 gram demikian juga untuk bak II -IV Frekuensi 3 kali / hari, dosis yang diberikan = 1360 gr / 3 = 340 gram = 0,34 kg Biomassa untuk bak V : 85 x 410 = 34.850 gram Dosis pakan 4 % dari biomassa = 4/100 x 34.850 = 1394 gram Frekuensi 4kali/hari , dosisnya = 1394 / 4 = 349gram =0,35 kg. Total pakan untuk 5 bak = 6.834 gram = 6,8 kg Lama pemberian 1 minggu,setelah 1 minggu,dosis pakan dikurangi karena saat merawat telur, induk betina puasa makan. Dosis pakan dikurangi sebesar 25 % dari dosis pakan awal. Sisa pakan yang diberikan : Untuk Bak I = II = 25 / 100 x 1360 gram = 340 gram. Sehingga sisanya = 1360 gr 340 gr = 1020 gram Frekuensi pemberian 3kali/hari,dosisnya = 1020/3 =340gr= 0,34 kg/1 pemberian. Pakan yang digunakan dalam 1 tahun: Lama pemberian pakan awal = 10 minggu = 70 hari Jumlah pakan = 6834 gram x 70= 478.380 gram Lama pemberian pakan sisa = 4 minggu = 28 hari Jumlah pakan = 1020 gram x 28 = 28.560 gram

Jumlah pakan selama 1 tahun = 478.380 + 28.560 = 506.940 gram = 506,94 kg. Untuk Pemeliharaan Benih : Untuk 1 bak : Bobot rata-rata = 2 gram/ekor ukuran 5 mm Biomassa = 2 gram x 2.500.000 ekor = 5.000.000 gram = 500 kg. Jumlah pakan = 4 % dari biomassa = 4/100 x 500 kg = 200 kg Frekuensi pemberian = 5 kali/hari = 200 / 5 = 40 kg setiap pemberian. Lama pemberian = 16 minggu = 112 hari. Jumlah pakan untuk 1 tahun = 112 x 40 kg x 20bak = 89.600 kg / tahun.

Pemupukan Kolam Induk : Organik : 0,4 kg / m2 ,untuk 1 bak = 0,4 x 400m2 = 160 kg. Waktu 1 tahun = 160kg x 4 = 640 kg UREA + TSP = 0,05 kg /m2 x 400 m2 = 20 kg Untuk 1 tahun 20 kg x 4 = 80 kg Jumlah pakan total = 640+ 80 = 720 kg. Kolam Pemeliharaan Larva : Pupuk di gunakan untuk menumbuhkan pakan alami dengan dosis 600 gram/m2 Untuk 1 bak : 600 gram x 400 m2 = 240.000 gram = 240 kg. Untuk 16 bak = 240 x 14 = 3360kg Untuk 1 tahun 8 kali pemupukan = 8 x 3360 kg = 26.880 kg. Obat-obatan dan Zat Kimia 1. formalin 25-250 ppm 2. Prefuran 1-2 ppm 3. EDTA 0,5-1 ppm 4. kaporit 5-150 ppm 5. clorin 5-150 ppm 6. natrium toi sulfat 2/3 ppm dari bahan terpakai 7. malachite green < 0,04 ppm

Bandeng (Chanos chanos) Benih bandeng atau lazim dikenal dengan nener, menjadi salah satu sarana penting produksi dalam usaha budidaya. Kegiatan pembenihan menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan nener untuk keperluan budidaya, oleh karena ketersediaan di alam sangat terbatas, sementara kebutuhan pangan menusia terus meningkat. Dalam kegiataan pembenihan, pengumpulan telur dapat memanfaatkan arus air dalam tangki pemijahan, telur yang telah dibuahi tersebut dapat dikumpulkan dalam bak penampungan telur berukuran 1x5,5x0,5 m yang dilengkapi saringan berukuran 40x40x50 cm, biasa disebut egg collector, yang ditempatkan di bawah ujung luar saluran pengeluaran. Pemanenan telur dari bak penampungan dapat dilakukan dengan menggunakan saringan atau filter plankton berukuran 200-300 mikron dengan cara diserok. Telur yang terambil dipindahkan ke dalam akuarium volume 30-100 liter, diareasi selama 15-30 menit dan didesinfeksi dengan formalin 40 % pada dosis 10 ppm selama 10-15 menit sebelum diseleksi. Sortasi telur dilakukan dengan cara meningkatkan salinitas air sampai 40 ppt dan kemudian aerasi dihentikan. Telur yang baik akan mengapung atau melayang dan sebaliknya yang tidak baik akan mengendap. Persentasi telur yang baik untuk pemeliharaan selanjutnya harus lebih dari 50 %. Kalau persentasi yang baik kurang dari 50 %, sebaiknya telur dibuang. Telur yang baik hasil sortasi dipindahkan kedalam pemeliharaan larva atau dipersiapkan untuk didistribusikan ke konsumen yang memerlukan dan masih berada pada jarak yang dapat dijangkau sebelum telur menetas, yakni sekitar 12 jam.

Gambar 2. Induk bandeng dalam bak berbentuk bulat (dok. Hasil Studi Lapang).

Gambar 3. Saluran khusus pada saat panen telur yang dilengkapi dengan egg collector (dok. Hasil Studi Lapang).

Penyusun:

Akbar Marzuki Tahya

Husain Latuconsina

Maria Imaculata

Andi Nur AM

Darmawati

Abdul Malik

C.2010
Fikri R Malik

Anda mungkin juga menyukai