Anda di halaman 1dari 17

http://www.ilmuhikmah.

com/

" Berdasarkan Al-Qur'an & As-Sunnah " Seluruh kekuatan yang ada didunia ini, bersumber dari kuasa Allah SWT. Segala usaha pencapaian manusia dalam meningkatkan konsentrasi batinnya kepada Allah, akan memberikan konsesi yang besar berupa pengetahuan dan kemampuan melebihi rata-rata orang lain. ILMU HIKMAH

" Allah ada dalam setiap hembusan nafas kita ", kata salah seorang ahli hikmah, yang juga merupakan Wali Allah, yaitu Imam Al-Ghazali. Beliau dikenal dengan ajaran estoterik-nya mengenai nafas Allah, ungkapan beliau yang terkenal adalah sebagai berikut : " Fayalma'u fil-qulubi min waroo'i sitril-ghoibi syay'un min ghoro'ibil ilmi", yang artinya : Maka bersinarlah dalam hati ini, pengetahuan yang unik dan luar biasa, dari balik dinding kegaiban. Beliau membuktikan bahwa gaibnya Allah adalah kekuatan, dan anugerah Allah ( fadlal Allah ), dapat diberikan kepada orang yang dikehendaki-Nya. Sekarang bagaimana mempraktekkan nafas Allah dalam praktek peningkatan konsentrasi kita kepada Allah ? Para ahli hikmah manafsirkan bahwa berdzikir Allah....Allah....., adalah cara utama untuk mencapai hal tersebut. Selain peningkatan ibadah kepada Allah, juga kita disadarkan ada Allah disetiap nafas kehidupan kita. Kemudian dalam prakteknya inilah yang harus kita kerjakan : > Ambillah nafas yang cukup sebelum berdzikir Allah, kemudian hembuskan nafas kita sambil mengucap, "Allah..." sampai nafas kita habis. > Satu kalimah Allah, dalam satu tarikan dan hembusan nafas. Al ( lah* )........ tarik...... ( Al* ) lah.... buang.

Pada mulanya kita merasakan nafas tersenggal seperti kehabisan nafas, tetapi dengan latihan yang cukup, nantinya kita akan merasakan semacam enerji adikodrati mulai mengisi lorong-lorong pernafasan menuju kepusat diri (pusar) dan akhirnya berjalan keseluruh tubuh. Tubuh terasa ringan, kon-sentrasi kita meningkat, dan tanpa disadari kita telah mengolah kemampuan ilmu hikmah kita kejajaran yang lebih tinggi lagi. Membiasakan bernafas Allah, berarti kita mulai meningkatkan konsentrasi ibadah kita kehadirat Allah. Dan Insya Allah akan memberikan kita anugerah berupa kekuatan-kekuatan dan pengetahuan yang diatas manusia biasa. Kuncinya adalah ikhlas, sabar, tekun & selalu Tawakal kepada Allah SWT. Amin....

Kekuatan Imajinasi
3 April 2012

1 Vote Dunia ini adalah Alam Mimpi atau Alam Imajinasi Yang dibentuk Di dalam Fikiiran Tuhan Atau MainFrame Tuhan Atau Lauhil Mahfudz. Dan kitapun diberi kekuatan oleh Allah untuk membentuk dunia kita sendiri dengan kekuatan alam imajinasi kita. (Mas Eddy s.) Apa perbedaan antara orang-orang cerdas, dengan orang-orang genius yang pikirannya mampu merubah dunia? Orang-orang seperti Einstein, Napoleon, Mozart, atau Sukarno. Orang-orang genius mempunyai impian-impian besar, sebesar seluruh dunia. Mereka belajar dari orang-orang hebat, yang terhebat dalam sejarah, dan menyerap seluruh pengetahuan-pengetahuan besar mereka. Pengetahuan yang besar itu membuat mereka senang bermimpi. Senang bermimpi besar. Berani bermimpi besar. Hal-hal yang tidak terbayangkan oleh manusia-manusia lainnya. Dan impian-impian besar mereka yang ajaib datang dari sebuah kekuatan besar, sesuatu yang hanya dimiliki manusia-manusia terunggul di dunia (or mad men..). Sesuatu yang dinamakan, Imajinasi.. Kekuatan imajinasi sering dilecehkan oleh orang-orang yang mengaku dirinya intelek dan mengaku dewasa. Kekuatan ini acapkali dicap kekanak-kanakan, dan uniknya menurut penelitian, kekuatan ini emang lebih dominan dimiliki oleh anak-anak dibandingkan dewasa. Orang dewasa lebih percaya dengan kekuatan rasio dan matematis. Sehingga kemampuan imajinatif dan kreatif

mereka biasanya terkubur di balik alam rasio yang mereka agung-agungkan. Nah, mengutip apa yang pernah diungkapkan oleh Einstein, bahwa Energi mengikuti Imajinasi. Einstein serius betul dengan ucapannya. Dia sendiri mengaku telah membuktikannya saat dia ditanya bagaimana dia mampu menghasilkan begitu banyak teori spektakuler, dia menjawab imajinasinyalah yang menjadi salah satu bahan bakar dari idenya itu. Persis seperti sebuah pepatah latin Fortis imaginatio generat casum artinya imajinasi yang jelas menghasilkan kenyataan. EINSTEIN Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited, whereas imagination embraces the entire world, stimulating progress, giving birth to evolution. (1879-1955) Terjemahan : Imajinasi lebih penting dari Pengetahuan. Karena pengetahuan itu terbatas, sedangkan imajinasi merangkul seluruh dunia, mendorong perubahan, dan melahirkan kemajuan manusia. (Sekarang anda sudah tahu kenapa Einstein jadi genius). The true sign of intelligence is not knowledge, but imagination. Logic will get you from A to B. Imagination, will take you everywhere. NAPOLEON Salahsatu jenderal terbesar sepanjang sejarah, penguasa Perancis di umur 30 tahun. Imagination rules the world SUKARNO Ceramah di Semarang, 29 Juli 1956. Salahsatu pidato terbaik Sukarno tentang bagaimana menciptakan bangsa besar. (Bangsa) Jang tidak mempunjai imagination, tidak mempunjai konsepsi-konsepsi besar! Tidak mempunjai keberanian Padahal jang kita lihat di negara-negara lain itu, Saudara-saudara, bangsa bangsa jang mempunjai imagination, mempunjai fantasi fantasi besar: mempunjai keberanian ; mempunjai kesediaan menghadapi risiko ; mempunjai dinamika. George Washington Monument misalnja, tugu nasional Washington di Washington, Saudarasaudara : Masja Allah !!! Itu bukan bikinan tahun ini ; dibikin sudah abad jang lalu, Saudarasaudara. Tingginja! Besarnja! Saja kagum arsiteknja jang mempunjai imagination itu, Saudarasaudara. Bangsa jang tidak mempunjai imagination tidak bisa membikin Washington Monument. Pennj-wise tidak ada, Saudara-saudara. Mereka mengerti bahwa kita atau mereka djikalau ingin mendjadi satu bangsa jang besar, ingin mendjadi bangsa jang mempunjai kehendak untuk bekerdja, perlu pula mempunjai imagination,: imagination hebat, Saudara-saudara!.

ROBERT FULGHUM Penulis Bestseller/Filsuf. I believe that imagination is stronger than knowledge myth is more potent than history dreams are more powerful than facts hope always triumphs over experience laughter is the cure for grief love is stronger than death. WOLFGANG AMADEUS MOZART Salahsatu komponis klasik terbesar sepanjang masa. Albert Einstein menganggap Mozart adalah yang terhebat, lebih hebat dari Beethoven. Neither a lofty degree of intelligence nor imagination nor both together go to the making of genius. Love, love, love, that is the soul of genius. Imajinasi yang Anda kembangkan merupakan pemicu yang mendorong Anda untuk bergerak melakukan sesuatu. Anda akan punya kekuatan untuk mencapai imajinasi. Walau Anda tidak langsung dapat meraihnya, tetapi melalui usaha yang bertahap suatu saat imajinasi, mimpi, dan fantasi Anda akan menjadi kenyataan. Imajinasi itu adalah pikiran, yang melahirkan energi, yang menggerakkan tangan, jari, kaki, mata, dan anggota tubuh Anda lainnya. Bukankah sebagian yang telah kita peroleh saat ini pernah kita pikirkan sebelumnya? Tandanya energi itu mulai bekerja ialah ketika Anda akan menyusun langkah dan rencana untuk mencapai fantasi Anda, kemudian bergeraklah seluruh tubuh ini mengerjakan rencana-rencana itu. Jika Anda bisa menggabungkan imajinasi, harapan, rencana, peluang, dan kerja keras, imajinasi Anda akan berubah menjadi sukses yang paling indah dalam hidup Anda. Imajinasi itu gratis, biaya mungkin timbul saat Anda mewujudkannya. Kalau tidak ada biaya, ya imajinasikanlah dulu untuk mendapatkan biaya itu, agar timbul energi untuk mendapatkannya juga, terus susul dengan imajinasi baru lainnya. Tulislah Rencana Kerja yang ada dalam imajinasimu, sehingga tiada satupun yang terlupakan, sehingga akumulasinya memberi Anda tambahan energi. Ada cerita tentang seorang pilot amerika yang tertembak jatuh dan dipenjara di Vietnam Utara pada saat perang Vietnam di tahun 1950-an. Pilot ini memiliki kegemaran untuk bermain golf, sehingga selama berada di penjara, pilot ini selalu ber-visualisasi bahwa dirinya bermain golf di sebuah turnamen dan menang Dia habiskan waktu untuk bermain di 18 holes, berulang kali, ya sekalian menghabiskan waktu di penjara yang membosankan. Mayor James Nesmeth dijebloskan ke penjara yang pengap dan sempit. Dia nggak diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan siapa pun. Situasi pengap, kosong, dan beku itu sungguh menjadi siksaan fisik dan mental yang meletihkan baginya. Untungnya, Nesmeth sadar dirinya

harus menjaga pikirannya agar gak sinting. Dia mulai berlatih mental. Setiap hari, dengan imajinasinya, dia membayangkan dirinya berada di padang golf yang indah dan memainkan golf 18 hole. Dia berimajinasi secara detail. Dia melakukannya rata-rata empat jam sehari selama tujuh tahun. Lantas, tujuh tahun kemudian, dia pun dibebaskan dari penjara. Namun, ada yang menarik saat dia mulai bermain golf kembali untuk pertama kalinya. Ternyata, Mayor James Nesmeth mampu mengurangi rata-rata 20 pukulan dari permainannya dulu. Orang-orang pun bertanya kepada siapa dia berlatih. Tentu saja, tidak dengan siapa pun. Yang jelas, dia hanya bermain dengan imajinasinya. Tetapi, ternyata itu berdampak pada hasil kemampuannya. Nah, inilah kekuatan imajinasi itu. Imajinasi membentuk mimpi, mimpi membentuk cita-cita, dan cita-cita membentuk realita. Jadi awalilah dengan berimajinasi dan bermimpi! Ada cerita lain tentang kekuatan imajinasi dan mimpi. Cerita ini berasal dari zaman Rasulullah dalam Peristiwa Perang Khandaq (Benteng Parit). Dalam peristiwa bersejarah ini banyak terdapat kejadian luar biasa sebagai salah satu tanda kenabian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Dalam riwayat Ahmad dan An-Nasa`i, dari Abu Sukainah radhiyallahu anhu dari salah seorang shahabat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam lainnya dengan sanad yang jayyid, disebutkan: : . : . : . : . : : . : . : . . . : . . . : Ketika Nabi Shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan penggalian khandaq, ternyata ada sebongkah batu sangat besar menghalangi penggalian itu. Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bangkit mengambil kapak tanah dan meletakkan mantelnya di ujung parit, dan berkata: Telah sempurnalah kalimat Rabbmu (Al-Qur`an) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah-ubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terpecahlah sepertiga batu tersebut. Salman Al-Farisi ketika itu sedang berdiri memandang, dia melihat kilat yang memancar seiring pukulan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Kemudian beliau memukul lagi kedua kalinya, dan membaca: Telah sempurnalah kalimat Rabbmu (Al-Qur`an) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah-ubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Pecah pula sepertiga batu itu, dan Salman melihat lagi kilat yang memancar ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memukul batu tersebut. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memukul sekali lagi dan membaca: Telah sempurnalah kalimat Rabbmu (Al-Qur`an) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah-ubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha

Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan untuk ketiga kalinya, batu itupun pecah berantakan. Kemudian beliau mengambil mantelnya dan duduk. Salman berkata: Wahai Rasulullah, ketika anda memukul batu itu, saya melihat kilat memancar. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata kepadanya: Wahai Salman, engkau melihatnya? Kata Salman: Demi Dzat Yang mengutus anda membawa kebenaran. Betul, wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Ketika saya memukul itu, ditampakkan kepada saya kota-kota Kisra Persia dan sekitarnya serta sejumlah kota besarnya hingga saya melihatnya dengan kedua mata saya. Para shahabat yang hadir ketika itu berkata: Wahai Rasulullah, doakanlah kepada Allah agar membukakannya untuk kami dan memberi kami ghanimah rumahrumah mereka, dan agar kami hancurkan negeri mereka dengan tangan-tangan kami. Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pun berdoa. Kemudian saya memukul lagi kedua kalinya, dan ditampakkan kepada saya kota-kota Kaisar Romawi dan sekitarnya hingga saya melihatnya dengan kedua mata saya. Para shahabat berkata: Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar membukakannya untuk kami dan memberi kami ghanimah rumah-rumah mereka, dan agar kami hancurkan negeri mereka dengan tangan-tangan kami. Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pun berdoa. Kemudian pada pukulan ketiga, ditampakkan kepada saya negeri Ethiopia dan desa-desa sekitarnya hingga saya melihatnya dengan kedua mata saya. Lalu beliau berkata ketika itu: Biarkanlah Ethiopia (Habasyah) selama mereka membiarkan kalian, dan tinggalkanlah Turki selama mereka meninggalkan kalian. Sepeninggal Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, terjadilah apa yang diberitakan oleh beliau. Kedua negara adikuasa masa itu berhasil ditaklukkan kaum muslimin, dengan izin Allah. Tentunya Rasul bisa melihat ini melalui perantaraan wahyu dari Allah. Namun menariknya adalah beliau saat itu sebenarnya sedang menanamkan mimpi dan imajinasi kepada para sahabatnya. Ini unik! beliau menanamkan imajinasi di benak mereka bahwa pada waktu yang tidak lama lagi mereka akan menaklukkan 3 negara yang paling berkuasa saat itu, yaitu Persia, Romawi, Mesir. Padahal, saat itu mereka Rasul dan para Sahabat- sedang dalam keadaan paling kritis, yaitu ancaman mematikan, serangan telak dari musuh bebuyutan kafir Quraisy dibantu para sekutunya dari kabilah-kabilah Arab. Hitung-hitungan rasio dan matematis, mustahil mereka bisa selamat. Bahkan kebanyakan berpikir inilah saatnya kaum muslimin menemui ajalnya hancur lebur. Rasulullah sendiri hanya bisa memilih bertahan di Madinah. Namun, kita simak bagaimana beliau memberikan imajinasi kepada para pengikutnya gak alang tanggung, imajinasi yang ditanamkan bukan hanya kemenangan pada perang itu namun kemenangan bahwa mereka setelah ini akan menjelma menjadi umat terhebat, negara mereka menjadi negara paling adidaya, superpower mengalahkan Persia dan Romawi. Imajinasi membentuk mimpi dan mimpi menjelma menjadi nyata. hingga akhirnya terbukti, kata-kata yang disampaikan Rasul di saat-saat kritis itu benarbenar nyata. Satu per satu daerah tadi kemudian akhirnya ditaklukkan oleh kaum muslimin. Imajinasi adalah energi. Energi yang kalau diolah terus-menerus akan wujud dalam apa yang kita imajinasikan itu. Dengan kekuatan imajinasi, masa depan akan menjadi milik kita sesuai yang kita cita-citakan. Dengan imajinasi, kita bisa menjadi tuan atas takdir kita. Stephen Covey dalam 7 Habits mengatakan kita membuat kreasi mental lebih dulu sebelum kreasi fisiknya. Semakin kuat gambaran mental yang kita miliki, semakin besar energi yang kita miliki untuk mewujudkannya.

Sebaliknya, jika kita terlalu banyak membayangkan yang buruk dan negatif, kita menarik energi negatif dan kita semakin ter-demotivasi untuk meraihnya. Pesanku, hati-hatilah dengan kekuatan fikiranmu. Kendalikan fokus perhatian anda hanya pada tujuan yang menunjang kesuksesan anda Dunia Akhirat. Kurangi tertarik pada hal-hal yang kurang berguna. Atau tenggelam di alam imajinasi yang bisa menghancurkan kehidupanmu. Kemana fikiran anda bergerak kesitu energy kesadaran anda menuju. Ketika energy kesadaran anda terus menerus mengalir kepada sesuatu, Maka sesuatu itu akan tercipta dan Maujud dalam kehidupan anda. Apa yang kamu alami adalah hasil perbuatanmu sendiri. Give & Take for The Best. (Mas Eddy S.)
Ali bin Abi Thalib
19 November 2011

Pada suatu ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah menyatakan bahwa dirinya diibaratkan sebagai kota ilmu, sementara Ali bin Abi Thalib adalah gerbangnya ilmu. Mendengar pernyataan yang demikian, sekelompok kaum Khawarij tidak mempercayainya. Mereka tidak percaya, apa benar Ali bin Abi Thalib cukup pandai sehingga ia mendapat julukan gerbang ilmu dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Berkumpullah sepuluh orang dari kaum Khawarij. Kemudian mereka bermusyawarah untuk menguji kebenaran pernyataan Rasulullah tersebut. Seorang di antara mereka berkata, Mari sekarang kita tanyakan pada Ali tentang suatu masalah saja. Bagaimana jawaban Ali tentang masalah itu. Kita bisa menilai seberapa jauh kepandaiannya. Bagaimana? Apakah kalian setuju? Setuju! jawab mereka serentak. Tetapi sebaiknya kita bertanya secara bergiliran saja, saran yang lain. Dengan begitu kita dapat mencari kelemahan Ali. Namun bila jawaban Ali nanti selalu berbedabeda, barulah kita percaya bahwa memang Ali adalah orang yang cerdas. Baik juga saranmu itu. Mari kita laksanakan! sahut yang lainnya. Hari yang telah ditentukan telah tiba. Orang pertama datang menemui Ali lantas bertanya, Manakah yang lebih utama, ilmu atau harta? Tentu saja lebih utama ilmu, jawab Ali tegas. Ilmu adalah warisan para Nabi dan Rasul, sedangkan harta adalah warisan Qarun, Firaun, Namrud dan lain-lainnya, Ali menerangkan. Setelah mendengar jawaban Ali yang demikian, orang itu kemudian mohon diri. Tak lama kemudian datang orang kedua dan bertanya kepada Ali dengan pertanyaan yang sama. Manakah yang lebih utama, ilmu atau harta? Lebih utama ilmu dibanding harta, jawab Ali. Mengapa? Karena ilmu akan menjaga dirimu, sementara harta malah sebaliknya, engkau harus menjaganya.

Orang kedua itu pun pergi setelah mendengar jawaban Ali seperti itu. Orang ketiga pun datang menyusul dan bertanya seperti orang sebelumnya. Bagaimana pendapat tuan bila ilmu dibandingkan dengan harta? Ali kemudian menjawab bahwa, Harta lebih rendah dibandingkan dengan ilmu? Mengapa bisa demikian tuan? tanya orang itu penasaran. Sebab orang yang mempunyai banyak harta akan mempunyai banyak musuh. Sedangkan orang yang kaya ilmu akan banyak orang yang menyayanginya dan hormat kepadanya. Setelah orang itu pergi, tak lama kemudian orang keempat pun datang dan menanyakan permasalahan yang sama. Setelah mendengar pertanyaan yang diajukan oleh orang itu, Ali pun kemudian menjawab, Ya, jelas-jelas lebih utama ilmu. Apa yang menyebabkan demikian? tanya orang itu mendesak. Karena bila engkau pergunakan harta, jawab Ali, jelas-jelas harta akan semakin berkurang. Namun bila ilmu yang engkau pergunakan, maka akan semakin bertambah banyak. Orang kelima kemudian datang setelah kepergian orang keempat dari hadapan Ali. Ketika menjawab pertanyaan orang ini, Ali pun menerangkan, Jika pemilik harta ada yang menyebutnya pelit, sedangkan pemilik ilmu akan dihargai dan disegani. Orang keenam lalu menjumpai Ali dengan pertanyaan yang sama pula. Namun tetap saja Ali mengemukakan alasan yang berbeda. Jawaban Ali tersebut ialah, Harta akan selalu dijaga dari kejahatan, sedangkan ilmu tidak usah dijaga dari kejahatan, lagi pula ilmu akan menjagamu. Dengan pertanyaan yang sama orang ketujuh datang kepada Ali. Pertanyaan itu kemudian dijawab Ali, Pemilik ilmu akan diberi syafaat oleh Allah Subhaanahu wa Taala di hari kiamat nanti, sementara pemilik harta akan dihisab oleh Allah kelak. Kemudian kesepuluh orang itu berkumpul lagi. Mereka yang sudah bertanya kepada Ali mengutarakan jawaban yang diberikan Ali. Mereka tak menduga setelah mendengar setiap jawaban, ternyata alasan yang diberikan Ali selalu berbeda. Sekarang tinggal tiga orang yang belum melaksanakan tugasnya. Mereka yakin bahwa tiga orang itu akan bisa mencari celah kelemahan Ali. Sebab ketiga orang itu dianggap yang paling pandai di antara mereka. Orang kedelapan menghadap Ali lantas bertanya, Antara ilmu dan harta, manakah yang lebih utama wahai Ali? Tentunya lebih utama dan lebih penting ilmu, jawab Ali. Kenapa begitu? tanyanya lagi. Dalam waktu yang lama, kata Ali menerangkan, harta akan habis, sedangkan ilmu malah sebaliknya, ilmu akan abadi. Orang kesembilan datang dengan pertanyaan tersebut. Seseorang yang banyak harta, jawab Ali pada orang ini, akan dijunjung tinggi hanya karena hartanya. Sedangkan orang yang kaya ilmu dianggap intelektual.

Sampailah giliran orang terakhir. Ia pun bertanya pada Ali hal yang sama. Ali menjawab, Harta akan membuatmu tidak tenang dengan kata lain akan mengeraskan hatimu. Tetapi, ilmu sebaliknya, akan menyinari hatimu hingga hatimu akan menjadi terang dan tentram karenanya. Ali pun kemudian menyadari bahwa dirinya telah diuji oleh orang-orang itu. Sehingga dia berkata, Andaikata engkau datangkan semua orang untuk bertanya, insya Allah akan aku jawab dengan jawaban yang berbeda-beda pula, selagi aku masih hidup. Kesepuluh orang itu akhirnya menyerah. Mereka percaya bahwa apa yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam di atas adalah benar adanya. Dan ali memang pantas mendapat julukan gerbang ilmu. Sedang mengenai diri Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sudah tidak perlu diragukan lagi. Dunia jin bukan dunia manusia, bukan pula dunia malaikat. Tapi di antara mereka ada unsur persamaannya, yaitu akal, pengetahuan, dan kemampuan memilih jalan kebaikan dan kejelekan. Mereka berbeda dengan manusia dalam beberapa hal. Yang paling penting adalah asal kejadian jin tidak seperti manusia. Dunia jin disebut jin, karena dunia mereka tersembunyi dan tertutup dari pandangan mata manusia. Ibnu Aqil berkata: Jin disebut jin, karena mereka bersembunyi dan tertutup dari pandangan mata. Seperti itu pula janin. Disebut janin, karena bayi itu masih di dalam rahim. Juga kata-kata Mijann-perisai atau pelindung perajurit dari senjata musuh.Kata-kata itu disebut Mijann,karena menutupi perajurit dan melindunginya dari senjata musuh di dalam pertempuran. Di dalam Al-Quran ditegaskan: Sesungguhnya ia (syaitan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. (QS. Al-Araaf: 27). Allah juga memberitahu kita bahwa jin tersebuat dari api, sebagaimana dalam firman-Nya: Dan Kami telah menciptakan jin sebelumnya (sebelum menciptakan manusia) dari api yang sangat panas.(QS. Al-Hijr: 27). Juga dalam firman-Nya yang lain: dan Dia menciptakan jin dari nyala api. (QS. Ar-Rahman: 15). Ibnu Abbas,Ikrimah, Mujahid, Al-Hasan dan banyak lagi lainnya berkata tentang penafsiran kata-kata maarijin min Naar maksudnya adalah Ujung nyala api.Di dalam riwayat lain disebutkan, makksudnya adalah: Murninya dan paling bagusnya api. An-Nawawi di dalam Syarah Muslim berkata: Al-Maarij artinya: Nyala api yang kehitam-hitaman. Di dalam hadits yang dikeluarkan oleh Muslim dari Aisyah ra berkata, Rasulullah Saw bersabda: Malaikat diciptakan dari nur. Jin diciptakan dari nyala api yang kehitam-hitaman. Dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah diterangkan kepadamu. (HR. Muslim). Jelasnya, jin diciptakan sebelum manusia. Allah Swt berfirman: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelumnya (sebelum menciptakan manusia) dari api yang sangat panas. (QS. Al-Hijr: 26-27). Teks ayat ini menjelaskan dengan tegas, bahwa jin diciptakan sebelum manusia. Menurut sebagian orang dahulu, mereka diciptakan dua ribu tahun sebelum manusia. Tapi keterangan ini tidak berdasarkan dalil, baik dari Al-Kitab atau As-Sunnah. Kita tidak mengetahui naluri, bentuk dan indra mereka, kecuali sebatas apa yang diberitahu Allah kepada kita. Kita tahu dari Allah bahwa mereka mempunyai hati, sebagaimana ditegaskan di dalam firman-Nya: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk Jahannam, kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami dan mereka

mempunyai mata tidak dipergunakannya untuk melihat , dan mereka mempunyai telinga tidak dipergunakannya untuk mendengar . Mereka itu bagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS.Al-Araaf: 179). Allah tabaraka wa taala menjelaskan, bahwa jin mempunyai hati, mata dan telinga, sedangkan syaitan mempunyai suara. Allah berfirman: Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu. (QS. Al-Israa:64). Dengan tegas di dalam hadits-hadits, bahwa syaitan mempunyai mulut, jin makan, minum, tertawa dan lain sebagainya. Nama-nama jin di dalam bahasa Arab: Ibn Abdil Barr berkata: Jin menurut ahli Ilmu Kalam dan ahli Ilmu Bahasa ada beberapa tingkat, yaitu: Kalau mereka menyebutkan jin murni, mereka berkata: Jinni Apabila yang dimaksudkan mereka jin yang tinggal bersama manusia, mereka sebut: Aamir jamakya Ummar. Apabila yang dimaksud jin yang sering datang kepada anak-anak, mereka katakan: Arwaah Jika jahat dan suka menghalang-halangi, mereka sebut: Syaitan. Kalau lebih jahat lagi, mereka sebut: Maarid. Kalau lebih jahat lagi dan keras, mereka sebut: Ifriit. Jamaknya :Afaariit. Rasulullah Saw memberi tahu kita, beliau bersabda: Jin ada tiga golongan. 1. Bersayap berterbangan di udara. 2. Berupa ular dan anjing. Dan 3. Mereka bertempat tinggal dan berjalan, pergi berkelana. (HR. Ath-Thabrani, Al-Hakim dan Al-Bayhaqi dari Abu Tsalabah Al-Khusyani ra) Hadits Shahih. Ada sebagian kecil orang yang menolak seutuhnya akan eksistensi jin. Sebagian orang musyrik berkata, kalau jin itu adalah bintang-bintang. Sekelompok ahli filsafat berkata kalau yang dimaksud jin adalah keinginan dan kemampuan untuk melakukan kejahatan di dalam jiwa seseorang. Sedangkan malaikat adalah keinginan dan kemampuan untuk melakukan kebaikan di dalamnya. Berbeda dengan sekelompok kaum intelek kontemporer yang berkata, bahwa jin adalah kuman dan microba yang ditemukan melalui ilmu-ilmu modern. Lain lagi dengan Dr Muhammad Al-Bahi. Dengan beraninya dia menyeberangi nash-nash AlQuran. Dia berkata: Jin itu malaikat. Jin dan malaikat sama, tak ada bedanya. Alasannya, bahwa malaikat tidak terlihat oleh manusia (juga). Tapi, dia menganggap kalau orang yang menyembunyikan iman, kekufuran, kebaikan dan kejelekannya adalah jin juga. Pada prinsipnya, bahwa mereka yang tidak mempercayai adanya jin itu karena mereka tidak mengetahui eksistensi jin itu sendiri. Ketidaktahuan mereka itu bukanlah merupakan suatu dalil kebenaran. Amatlah jelek akal seseorang yang menafikan sesuatu karena akal itu sendiri tidak tahu. Allah menegaskan di dalam Al-Quran: Bahkan yang sebenarnya, mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan sempurna padahal belum datang kepada mereka penjelasannya. Demikianlah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan . Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang zhalim itu.(QS.Yunus:39). Demikianlah pemikiran-pemikiran modern yang tidak dapat dibantah oleh siapapun. Tapi, bisakah seseorang yang hidup ratusan tahun lamanya menolak kemungkinan terealisasinya keterangan-keterangan ini, kalau yang memberitahukannya seorang yang benar dan jujur? Juga, adakah berita-berita

hangat yang mencuat di seluruh penjuru dunia, hanya karena kita tidak mendengarnya, lalu menunjukkan bahwa berita itu tidak ada? Bahkan, kalau kita buat radio yang mampu menangkap berita yang tidak kita dengar sendiri, apakah dapat kita benarkan? Manusia tidak kuasa melebihi hakikat yang telah ditetapkan Allah secara pasti. Hanya saja, kita berusaha untuk menjelaskannya sesuai imajinasi manusiawi. Dunia yang indah di sekeliling kita penuh misteri dan kekuatan. Begitu pula makhluk-makhluk yang inti, sifat dan bekasnya tidak kita ketahui. Kita hidup dalam pelukan misteri dan kekuatan ini, tapi sedikit yang kita ketahui, banyak sekali yang tidak kita ketahui. Hanya, hari demi hari, baru dapat terungkap sebagian misteri, dan kita ketahui kekuatan ini. Maka tahulah kita sebagian makhluk. Terkadang melalui dzatnya, terkadang sifatnya bahkan hanya tinggal bekas yang ada di sekitar kita. Begitupun, kita baru melangkah di awal perjalanan untuk mengetahui dunia ini. Pada hal areal tempat kita hidup, juga ayah dan kakek-kakek, anak-anak dan anak-anak cucu kita baru sebagian kecil dari dunia yang begitu meraksasa ini dari pada kita yang hanya sebanding atom ketimbang dengan alam ini. Begitu besarnya planet bumi ini dan betapa berat pula timbangannya(ketimbang sosok kita sendiri). Perbandingan pengetahuan kita kini sejak awal kita berangkat meneliti kehidupan dunia, tak ubahnya dengan pengetahuan umat lima abad sebelum ini saja yang telah mengetahui betapa besar keanehan dunia jin. Kalau sebelum lima abad silam ada orang menjelaskan sedikit tentang misteri atom yang kita bicarakan di masa kini, tentu mereka di masa itu orang tersebut dikatakan gila, atau mengira kalau hal itu jauh lebih aneh dari pada membicarakan masalah dunia jin. Begitupun, pengetahuan dan penemuan kita dalam hal ini hanya sebatas kemampuan manusiawi selaku makhluk yang diperuntukkan menjadi khalifah di bumi, dan sesuai tuntutan jabatan khalifah dan areal yang telah dipersiapkan Allah untuk diungkap kita, agar bumi menjadi mudah bagi kita dan kita mudah menjalankan tugas-tugas sebagai khalifah di bumi. Pengetahuan dan penemuan yang kita capai tidak akan lebih dari ketentuan asli dan jenjangnya walaupun telah memakan waktu panjang. Walaupun kekuatan dan misteri dunia ini telah dipermudah untuk kita, maka bekal yang dibutuhkan jabatan khalifah di bumi ini tidak akan melebihi arealnya, sesuai dengan hikmah dan takdir Allah Swt. Begitulah kita terus melakukan penelitian demi penelitian, lalu akan banyak yang kita temukan dan kita ketahui. Dan akan terungkaplah keajaiban-keajaiban yang terkandung di dalam misteri dan kekuatan dunia ini termasuk pula misteri atom. Semuanya itu kalau dibandingkan dengan yang ada dan yang dapat dicapai manusia, tak ubahnya dengan sebuah permainan anak-anak saja. Tapi kita tetap berada di dalam batas-batas areal ketentuan pengetahuan manusiawi dan dalam batasan firman Allah Swt: dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al-Israa: 85). Maksudnya, hanya sedikit ketimbang misteri-misteri dan hal-hal gaib yang ada, yang hanya diketahui Allah Swt Penciptanya. Sedikit karena ilmu makhluk terbatas, dari pada ilmu Allah yang tidak terbatas. Sebagaimana firman Allah: Dan seandainya pohonpohon di bumi menjadi pena dan laut , ditambahkan kepadanya tujuh laut sesudahnya (sebagai tintanya), niscaya tidak akan habis-habisnya kalimat Allah . Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Luqman: 27). Maka dalam situasi dan kondisi seperti ini, kita tidak boleh memastikan eksistensi sesuatu dalam dunia gaib dan yang tidak kita ketahui. Tidak boleh pula menafikannya, membayangkan atau tidak membayangkannya. Sebagaimana pula misterimisteri dunia dan kekuatannya, hanya karena alasan di luar areal kemampuan akal, atau eksperimen-eksperimen kongkret, sedang kita belum mengetahui misteri-misteri tubuh kita sendiri,

perlengkapan-perlengkapan dan kemampuannya. Lebih-lebih untuk mengetahui misteri-msteri akal dan ruh kita. Apabila Allah mengungkapkan kepada kita misteri-misteri dan kekuatan ini sesuai dengan ukuran bagian dan jatah untuk kita melalui firman-Nya, bukan melalui teori eksperimen dan pengetahuan produk kemampuan kita yang diberikan Allah, maka dalam hal ini caranya, kita harus menerima anugerah ini dengan penuh syukur dan pasrah sesuai apa adanya, tidak boleh menambah dan tidak boleh mengurangi. Pendapat yang benar tentang jin adalah, jin alam ketiga setelah malaikat dan manusia. Mereka makhluk berakal, sadar dan tahu. Mereka bukan benda dan bukan pula kuman. Mereka mendapatkan beban syariat, perintah dan larangan, sebagaimana difirmankan Allah Pencipta mereka Yang Maha Agung. Walhamdu lil Laahi Robbil aalamien. Apa itu Khodam? Sharing : Alam Gaib Khodam adalah hal gaib yang sering dibicarakan para praktisi supranatural. Bahkan khodam sering pula dibahas orang awam karena seringnya interaksi manusia dengan khodam. Apa itu Khodam? Hal ini dibahas di http://www.kaskus.us/showpost.php?p=462653408&postcount=83

Apa ada akibat bila kita mengamalkan berbagai ajian, seperti pelet pengasihan, susuk, menggunakan jimat dan benda-benda bertuah bagi hidup kita? Apa sesungguhnya khodam itu? Pertanyaan yang sering diajukan sepertinya sederhana. Namun jawabannya tidak sederhana dan saya merasa cukup rumit untuk menjelaskannya dengan bahasa yang mudah. Sebab akan menjurus pada hakikat dunia gaib yang susah dipahami. Namun akan coba disederhanakan agar bisa diterima oleh kalangan awam. Kitab suci menjelaskan bahwa pengetahuan manusia atas DUNIA GAIB itu sangat sedikit dan yang mampu mengenalinya hanya KESADARAN RUH (DIRI SEJATI/AKU SEJATI) kita. Namun meski pengetahuan tentang ruh ini sangat sedikit tidak berarti manusia tidak boleh tahu apa-apa tentang seluk beluk dunia gaib ini. Alat apa pada diri manusia yang mampu mengenal dunia gaib? Apakah akal,

mata, telinga, kulit, lidah? Tidak. Jawabnya adalah RUH. Kenapa manusia cuma diberi sedikit pengetahuan oleh Tuhan tentang Ruh? Itu karena Tuhan tidak ingin menyusahkan manusia. Tuhan Maha Tahu bahwa manusia biasanya hanya belajar dengan menggunakan akal saja. Padahal, akal/rasio tidak akan mampu membeber sesuatu yang gaib. Kecuali merekayasa dan mengkonstruksikan dugaan-dugaan itu ke dalam sebuah teori. Kecenderungan peradaban saat ini yang dibangun dengan cara berpikir Barat memang akhirnya membuat perkembangan ruhani menjadi mandeg dan mangkrak. Akhirnya, orang meninggalkan aspek ruhani yang metafisis. Diganti dengan aspek gaya hidup pragmatik dan hedonistik. Maka peradaban saat ini disebut juga dengan peradaban post metafisik. Apa yang ada diluar peta pemahaman akal ditolak mentah-mentah, padahal bukankah akal itu hakekatnya adalah metafisik juga? Coba kita pikirkan hal sederhana sebagai berikut: Bagaimana jari tangan kita bergerak? Itu karena perintah dari pikiran untuk mengerakkan jari tangan. Bagaimana perintah pikiran bisa dibaca dan diterjemahkan oleh jari tangan kemudian dituruti kehendak pikiran itu? Dalam khasanah Ilmu Neurologi kira diberitahu bahwa perintah dari otak kemudian dibawa oleh neurotrasmitter yakni semacam energi biolistrik yang mampu menggerakkan syaraf-syaraf jari tangan. Tapi tetap perintah otak itu sumbernya dari mana? Nah, kita akhirnya paham bahwa yang fisik itu dasarnya juga metafisik. Seperti juga seutas kabel yang dialiri energi listrik. Energi listrik tentu saja tidak bisa dilihat mata dan energi listrik bisa diketahui keberadaannya bila dipegang dan kita akhirnya mengalami kesetrum. Pada kesempatan kali ini, ada baiknya kita tanggalkan dulu untuk sementara akal kita. Sebab yang akan kita bahas adalah RUH (DIRI SEJATI/AKU SEJATI) YANG MERUPAKAN BAGIAN PALING INTI SUBSTANSI MANUSIA. Karena ruh itu tidak bisa dilihat, maka kita perlu akan menggunakan pengalaman kesetrum tersebut. Ruh akan nampak jelas saat seseorang itu meninggal. Apa yang terjadi saat orang dinyatakan denyut nadinya tidak lagi bergerak? Maka, orang itu oleh dokter dinyatakan telah MATI. Apa yang terjadi saat jasad fisik kita mati? Yaitu ruh akan keluar dari fisik dan dia ingat semua perbuatan yang pernah dilakukan semasa hidup. Perbuatan yang pernah dilakukan itu tampak seperti album foto panorama yang berjejer bergerak melewati kalbunya. Atau bahkan tampak seperti sebuah film otobiografi tentang diri sendiri. Ingatan yang jadi tajam itu diperlukan karena rekaman film tindakan semasa hidup itu memang

ditunggu oleh ruhnya DI ALAM ASTRAL yaitu alam perpindahan dari alam bumi/jagad fisik sekarang ini ke ALAM ALUSALAM KELANGGENGAN ALAM BARZAKH. Untuk mempermudah pemahaman, maka alam berdimensi bumi ini kita bagi menjadi tiga: ALAM FISIK atau ALAM BUMI, ALAM ASTRAL: alam antara fisik dan alam halus sifatnya sudah gaib. ALAM HALUS: ALAM GAIB di bumi dibagi menjadi ALAM BAIK dan ALAM BURUK ALAM ASTRAL adalah tempat singgah badan halus manusia sudah meninggal namun masih melekat pada ruhnya. Alam astral juga merupakan alam HUKUM PANTULAN berlaku. Yaitu alam bentukan dari perbuatan dan pikiran manusia yang memantul kemudian membentuk energi. SAAT SESEORANG MENJALANI LAKU UNTUK MENDAPATKAN AJIAN-AJIAN, MEMBACA MANTRA ATAU MENGISI KEHENDAKNYA PADA BENDA DALAM BENTUK SUSUK, JIMAT ATAU TOSAN AJI (BENDA-BENDA BERTUAH) MAKA SESUNGGUHNYA ENERGI PIKIRANNYA TERPUSAT DAN MEMBENTUK BENDA/MATERI DI ALAM ASTRAL. INILAH YANG DIMAKSUD DENGAN KHODAM!!!! Jadi Khodam bukan entitas makhluk halus tersendiri. Namun makhluk halus yang dibentuk oleh kehendak kita. DI ALAM ASTRAL INI PULA TEMPAT KEBERADAAN MAKHLUK HALUS SEHINGGA SAAT SESEORANG BERNEGOSIASI/BERDISKUSI DENGAN MAKHLUK HALUS MAKA YANG TERJADI ADALAH SINKRONISASI KEHENDAK ANTARA MANUSIA DAN MAKHLUK HALUS DI ALAM ASTRAL. Alam astral ini sama persis seperti alam fisik. Itu karena alam astral ini adalah ALAM TIRUAN DARI ALAM FISIK. Seperti antara kita dengan bayangan kita di cermin. Sehingga apapun perbuatan kita, apakah itu baik atau buruk akan memantul di alam astral dan ada akibatnya cepat atau lambat. Setiap kegiatan dan kehendak yang kita pantulkan itu menghasilkan pantulan di alam astral bahkan hingga jagad halus. Bedanya, bila di alam fisik kita sekarang bisa merasakan panas karena cahaya matahari maka di alam astral cahaya matahari tidak memberikan panas pada kita. Di alam astral juga tidak ada pergantian siang dan malam. Alam Gaib terbagi menjadi dua yaitu ALAM BAIK dan ALAM BURUK. Kedua alam ini masih ada di bumi. Di antara dua alam yang mengapit bumi dari atas dan dari bawah itu ada alam astral. Digambarkan dengan sederhana sebagai berikut: ALAM GAIB BERDIMENSI DUNIA/BUMI (1). ALAM GAIB BAIK. Berada di atas bumi. terdiri dari tujuh sap/tingkat dari

bawah ke atas: 7 ANDRATASAMIRA, 6 KALASUTRA, 5 MAHARAUNNAWA, 4 RAUNAWA, 3 AMBARISHA, 2 MAHAKALA, 1 LOKANTARIKA (2). ALAM ANTARA atau ALAM ASTRAL: alam pergantian dari alam fisik ke alam gaib. Alam ini dihuni oleh empat jenis makhluk halus namun jumlahnya tidak terhingga: keempat jenis itu adalah JIN API (Salamandala), JIN UDARA (Gandarwa), JIN AIR (Apsara) dan JIN TANAH (Yaksa). (3). ALAM GAIB BURUK berada di dalam tanah/bumi. Alam ini terdiri dari atas ke bawah: 1 JAMBU, 2 KASHA, 3 PLAKSHA, 4 SHAMALIA, 5 KRAUNTSHA, 6 SHAKA, 7 PUSKHARA. Di alam GAIB BURUK, di tingkat 2,3,4 masih terasa cahaya matahari. Namun tingkat 5,6,7 selalu dalam gelap tanpa cahaya. Ini beda bila ruh manusia yang meninggal di alam BAIK. Di alam BAIK ini, semua lapisan mendapat cahaya penerangan. Ruh manusia mendapat tempat yang baik dan menyenangkan. Ini ruh manusia yang semasa hidupnya berbuat baik. Ruh manusia saat berada di alam astral tergantung pada keikhlasannya untuk meninggalkan dunia. Bila dia ikhlas karena kemelekatan terhadap dunia ini sangat ringan, maka ruhnya akan naik ke alam BAIK. Sebaliknya, bila hasrat dan keinginan manusia terhadap dunia ini meluap-luap, kemelekatannya terhadap dunia begitu tinggi dan dia belum ikhlas meninggal dunia maka ruhnya akan sangat berat hingga masuk ke alam gaib alam BURUK. ALAM GAIB BAIK, berada di langit. Langit dibagi ke dalam dua bagian utama yaitu langit luar dan langit dalam. Langit luar masih ada bentuknya (Rupa), sementara langit dalam tidak berbentuk (Arupa/ALAM SUWUNG). Langit yang masih ada bentuknya itu dihuni oleh para malaikat sementara langit tidak bebentuk itu dihuni oleh para Nabi, Utusan Tuhan dan juga manusia-manusia terpilih yang dikasihi Tuhan. Di langit berbentuk ini ada Ruh tertinggi yang mengatur yang alam semesta fisik dan metafisik. Sementara di langit yang tanpa bentuk ada juga ruh tertinggi yang mengendalikan semuanya. ALAM GAIB SEJATI BERDIMENSI AKHIRAT Ada lagi alam gaib setelah dimensi bumi habis. Yaitu selesainya pergelaran alam semesta fisik dan metafisik bumi dan diganti alam gaib berdimensi akhirat. Di alam gaib akhirat ini adalah pantulan dari alam gaib berdimensi bumi. Ada Surga/BAIK dan ada Neraka/BURUK juga. Ruh Manusia dihisab lagi kemudian dimasukkan ke dua tempat gaib terakhir yang abadi. Tidak ada lagi hukum sebab akibat/sunatullah.

ALAM GAIB AKHIRAT berada di kegaiban langit. Langit dibagi ke dalam dua bagian utama yaitu langit luar dan langit dalam. Langit luar masih ada bentuknya (Rupa), sementara langit dalam tidak berbentuk (Arupa, ALAM SUWUNG). Langit yang masih ada bentuknya itu dihuni oleh para malaikat sementara langit tidak bebentuk itu dihuni oleh para Nabi, Utusan Tuhan dan juga manusia-manusia terpilih yang dikasihi Tuhan. Di langit berbentuk ini ada Ruh tertinggi yang mengatur yang alam semesta fisik dan metafisik. Sementara di langit yang tanpa bentuk ada juga ruh tertinggi yang mengendalikan semuanya. KESIMPULAN: Dari penjelasan di atas, kita menjadi tahu bahwa di alam fisik/alam bumi sekarang ini tidak ada yang bisa lepas dari HUKUM SEBAB AKIBAT. Termasuk juga saat ruh kita berada di ALAM ASTRAL yang merupakan adalah tempat singgah badan halus manusia /ruh manusia. Di alam astral berlaku HUKUM PANTULAN. Saat seseorang menjalani laku untuk mendapatkan ajian-ajian, membaca mantra atau mengisi kehendaknya pada benda dalam bentuk susuk, jimat atau tosan aji (benda-benda bertuah) maka sesungguhnya energi pikirannya terpusat dan membentuk benda/materi di alam astral yang disebut dengan KHODAM. Di alam astral ini pula tempat keberadaan makhluk halus tingkat rendah sehingga saat seseorang bernegosiasi/berdiskusi dengan makhluk halus maka yang terjadi adalah sinkronisasi kehendak antara manusia dan makhluk halus di alam astral. Dan SINKRONISASI KEHENDAK INI DIHARAMKAN OLEH AGAMA. Sebab, kebanyakan bertentangan dengan hukum sebab akibat, hukum karma atau sunatullah. Ada konsekuensi atau akibat bila kita suka bermain ajian, menggunakan susuk, jimat atau tosan aji? Jawabnya mereka akan susah meninggal dunia. Jangan heran bila orang yang memasang susuk di tubuhnya sulit mati. Begitu juga dengan mereka yang punya ajian di tubuhnya. Kenapa? Sebab RUH KITA MASIH MEMILIKI KEMELEKATAN KEPADA ALAM NYATA/ALAM BUMI. Apa yang terjadi bila orang sulit mati? Dia akan sangat tersiksa karena jasad fisiknya sudah tidak berdaya dan tubuh ini hanya bertahan hidup secara singkat, sementara ruh ingin terbang menuju alam gaib halus. Ruh bisa masuk ke alam gaib halus karena tidak melekat di dunia fisik/bumi. Ruh yang masih punya hasrat dan keinginan duniawi bisa dipastikan akan menangis kesakitan. Mereka membutuhkan doa agar Tuhan berkenan mengangkat ruh ini lepas menuju alam gaib halus. Maka, akan lebih bijaksana bila kita semua mempertimbangkan kembali dampak baik buruk, positif negatifnya memiliki ilmu-ilmu supranatural tersebut. Bila dirasa tidak/kurang bermanfaat jangan ragu untuk meninggalkan berbagai ajian bila kita merasa tidak membutuhkannya.

Waspadai dengan adanya niat, kehendak, pikiran dan amalan buruk yang kita lakukan sehari-hari. Itu semua akan mempersulit kita untuk menembus dimensi gaib yang halus untuk bersimpuh di kaki TUHAN YANG MAHA HALUS.

Anda mungkin juga menyukai