Abstrak
Dewasa ini tuntutan untuk membuat sebuah kegiatan bisnis yang makin terintegrasi makin tinggi, ini disebabkan oleh makin kompleksnya proses bisnis dan kegiatan usaha yang makin berkembang. Selain terintegrasi, aliran data dan proses bisnis harus cepat mengalir dari satu bagian ke bagian yang lain yang mempunyai kepentingan akan proses dan data tersebut, misalnya kegiatan penjualan mengalirkan data dari bagian penjualan, ke bagian persediaan barang, kemudian ke bagian keuangan, kemudian ke bagian pembelian dan pengadaan barang, dan berakhir hingga ke tangan pembeli barang. Untuk menjawab tuntutan tersebut maka berkembanglah SOA (Service Oriented Architecture), maka itu saya mencoba untuk menganalisa mengenai apa itu SOA, bagaimana cara kerjanya, dan sejauh mana peran SOA terhadap perusahaan. Metode penelitian dimulai dengan studi perpustakaan dengan mencari sumber sumber referensi untuk menganalisis apa itu SOA, mencari tahu tingkat pelayanan perusahaan setelah mengimplementasikan SOA, dan bagaimana cara kerja SOA. Kemudian dilanjutkan dengan studi kasus, baik melalui referensi buku di perpustakaan dan referensi kasus yang ada di internet. Nantinya diharapkan hasil studi ini dapat memperjelas pihak pihak yang tertarik dengan SOA terhadap pengertian dan gambaran SOA, cara kerjanya, manfaat, dan peran SOA yang diimplementasikan dalam perusahaan. Kata kunci : proses, bisnis, pelayanan, integrasi, mengalir, service, SOA.
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
SOA atau Service Oriented Architecture adalah istilah di dunia TI yang banyak dibicarakan. Sesuai dengan namanya SOA adalah sebuah pendekatan dalam merancang (arsitek) suatu aplikasi dengan menggunakan kembali (reuse) komponen komponen yang sudah ada sebelumnya. Dalam hal ini, komponen komponen tersebut memberikan suatu jenis layanan bisnis (service) tertentu seperti antara lain: mengecek credit rating, mencari data customer, mengecek status inventori, melakukan transfer dana, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, SOA adalah sebuah arsitektur kerangka kerja berbasis standar terbuka yang memungkinkan perusahaan perusahaan untuk saling mengintegrasikan data yang sebelumnya hanya tersimpan rapat di markas para pelanggan, mitra, atau pemasok. Dengan kata lain, SOA merupakan arsitektur yang mendukung integrasi bisnis sebagai layanan yang terhubung dan menjadi jalan menuju inovasi (SOA juga menjadi strategi bisnis berbasis teknologi dan hasil evolusi untuk mengintegrasi berbagai sumber informasi dari sumber kode atau platform yang berbeda beda).
Bab II Pembahasan
2.1 Karakteristik dari SOA
(Mcgovern et al, 2006, p3) SOA adalah suatu cara perancangan aplikasi dengan menggunakan komponen komponen atau pelayanan yang sudah ada. Dengan kata lain, suatu aplikasi dibangun secara modular. Sebenarnya pendekatan modular ini bukanlah sesuatu yang baru. Teknik teknik pemrograman masa kini seperti object oriented programming, telah mengedepankan pendekatan modular dalam pembangunan aplikasi. Namun yang membuat SOA berbeda adalah komponen atau service tersebut dibangun dan berinteraksi satu sama lain secara bebas dan lepas (loose coupled). (Mcgovern et al, 2006, p15)Dengan bersifat loose coupled, sebuah service dapat dipanggil oleh program / service lainnya tanpa program pemanggil tersebut perlu memperhatikan di mana lokasi service yang dipanggil berada dan platform / teknologi apa yang digunakan oleh service tersebut. Loose coupling sangat penting bagi SOA karena dengan demikian pemanggilan sebuah service oleh service lainnya dapat dilakukan pada saat run-time. (Mcgovern et al, 2006, p17) Misalnya sebuah aplikasi core banking menyediakan sebuah service Fund Transfer, maka aplikasi aplikasi banking lainnya seperti treasury, payment gateway, ATM switching dan sebagainya dapat memanggil service Fund Transfer tersebut tanpa perlu memusingkan di mana Fund Transfer tersebut berada di dalam jaringan dan teknik pemanggilan yang harus digunakan. Hal ini kontras dengan pendekatan tight coupling di mana dalam hal ini setiap aplikasi perbankan di atas masing masing harus mempunyai fungsi Fund Transfer di dalamnya sehingga akan menyulitkan dan membutuhkan biaya / resource besar jika perlu merubah logic dari Fund Transfer ke requirement bisnis yang baru di dalam setiap aplikasinya.
Gambar 2 : integrasi SOA pada Kegiatan bisnis Bank (Mcgovern et al, 2006, p45) Karakteristik lainnya adalah service dalam SOA disusun atas 2 hal : Service Interface dan Service Implementation. Service Interface menyatakan bagaimana service tersebut dapat dipanggil seperti parameter input / output dan lokasi ia berada. Misalkan, service interface untuk Customer Lookup menyatakan 4
berbagai cara untuk mendapatkan informasi tentang seorang customer (dari id customer atau nama dan sebagainya) dan struktur data customer yang dikembalikan. Service Implementation adalah bagaimana logic dari service Customer Lookup tersebut dijalankan. Service implementation sangat terkait dengan teknologi pemrograman yang digunakan. SOA tidak perlu memperdulikan bagaimana sebuah service diimplementasikan. Entah ditulis dengan bahasa Java atau COBOL, yang penting adalah bagaimana service tersebut dapat dipanggil dan memberikan informasi sesuai dengan Service Interfacenya.
Gambar 3 : ilustrasi Service Interface dan Service Implementation (Endrei et al, 2004, p20) Karakteristik SOA yang terakhir adalah service tersebut harus business oriented. Dalam arti, setiap service yang didefinisikan harus melakukan suatu aktifitas bisnis tertentu, misalkan Customer Lookup, Fund Transfer, Check Inventory, dan sebagainya. Tidak dapat dipungkiri pula bahwa keberhasilan SOA belakangan ini ikut dimotori oleh tingginya penerimaan teknologi web services di kalangan pengembang aplikasi. Walaupun ide tentang SOA telah ada sebelum web services dilahirkan, web services dan SOA saat ini telah menjadi suatu sinergi dan bahkan beberapa kalangan menganggap dengan menggunakan web services maka ia telah menerapkan SOA.
Gambar 5 : Bagaimana service mengenkapsulasi logic (Endrei et al, 2004, p107) Saat ini, SOA merupakan sebuah solusi yang baik untuk permodelan sistem di perusahaan atau organisasi besar. Sebab, permodelan ini memiliki banyak kelebihan, diantaranya : 1. Dapat menyatukan berbagai sistem yang memiliki platform berbeda, seperti J2EE dan dotNET. sebab dengan pendekatan ini, beberapa pengembang yang akan memilih untuk membangun sebuah layer di atas suatu sistem, tidak akan mendapatkan masalah. Sistem tersebut nantinya akan dapat dimungkinkan untuk saling berkomunikasi dengan pesan yang sudah distandardisasi, misalnya menggunakan teknologi XML atau teknologi lainnya. Dalam sudut pandang SOA, kedua sistem itu masing masingnya akan dianggap sebagai service. 2. Tahan terhadap perubahan. Perusahaan atau organisasi besar seringkali berubah struktur untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja. Akibatnya, perangkat lunak juga terkena imbas untuk menyesuaikan diri terhadap proses bisnis yang baru. Permodelan perangkat lunak dengan SOA akan mengurangi effort untuk modifikasi perangkat lunak tersebut. Sebab, karena seluruh logic dari sistem sudah terpartisi secara bersih menjadi sekumpulan services, kita hanya perlu menyusun ulang seluruh service tersebut dan jika perlu menambahkan yang baru. Hal ini jelas mengurangi biaya, tenaga, dan waktu.
(Endrei et al, 2004, p116) Web Services seringkali dikaitkan atau bahkan disamakan dengan SOA. Namun sebenarnya keduanya adalah hal yang sangat berbeda. SOA adalah sebuah konsep untuk pengembangan perangkat lunak, sementara Web Services adalah sebuah aplikasi web yang berinteraksi dengan aplikasi web lainnya untuk pertukaran data. Pembangunan SOA tidak harus menggunakan Web Services, sebab ada bermacam macam teknologi lain yang memungkinkan, tapi menggunakan Web Services untuk membangun sebuah sistem SOA adalah langkah yang baik.
Gambar 6 : ilustrasi cara kerja sebuah web service (Endrei et al, 2004, p120) Web Services adalah sebuah teknik pemrograman di mana sebuah service menggunakan standar-standar berbasis XML dalam menjelaskan interface dan protocol yang harus digunakan untuk memanggil service tersebut. (Endrei et al, 2004, p121) Standar-standar tersebut adalah : SOAP (Simple Object Access Protocol) : Menjelaskan protokol tentang bagaimana sebuah web service dapat dipanggil. WSDL (Web Services Deinition Language) : Sebuah format XML yang menjelaskan interface dari sebuah web service (parameter input dan output). UDDI (Universal Description, Discovery and Integration) : Sebuah direktori yang berisi daftar web service yang dapat ditemukan dan dipanggil oleh aplikasi lainnya.
Gambar 7 : Perbedaan SOA dengan Web Service Dengan standar di atas, web services sangat mendukung implementasi SOA di mana karakteristik SOA seperti loose coupling dan service interface disediakan oleh teknologi web services.
Gambar 8 : keuntungan yang ditawarkan SOA dalam berbagai level (Endrei et al, 2004, p37) Dengan membangun suatu koleksi Services, penghematan dapat dimulai. Jika pada proyek yang pertama, waktu dan tenaga yang dihabiskan paling besar, maka proyek selanjutnya, usaha yang dikeluarkan akan makin kecil karena sudah banyak tersedia services sebagai hasil dari proyek sebelumnya yang dapat di-reuse. Selain itu, waktu pengerjaannya juga semakin cepat sehingga memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan bisnis yang makin responsif terhadap tuntutan pasarnya. Dan bila hal ini menyangkut meningkatnya jumlah transaksi atau pelanggan, maka nilai kembalian secara inansial dari proyek SOA akan semakin nyata.
Gambar 9 : Beberapa Service yang tergabung menjadi satu yang mendukung perusahaan
mengikat data dan alat pemrosesnya dalam satu rangkaian. Tentu saja, semakin banyak software yang dibutuhkan akan membuat perusahaan mengeluarkan uang dan tenaga lebih banyak lagi. Demikian pula dengan semakin banyaknya lalu lintas data antar software tersebut yang secara otomatis akan meningkatkan ongkos perusahaan. Teknologi SOA bertugas untuk meringankan masalah tersebut dengan cara mengurangi hambatan integralisasi. (Endrei et al, 2004, p83) Melihat karakternya, SOA saat ini banyak diminati perusahaan perusahaan keuangan dan perbankan. Namun, industri asuransi dan telekomunikasi juga banyak yang mengadopsi teknologi SOA. Hal ini disebabkan fleksibilitas dan arsitektur yang ditawarkan SOA cukup handal untuk mengurangi berbagai hambatan interaksi antar software dan memotong rangkaian proses dalam sebuah jaringan yang kadang cukup berbelit.
Gambar 10 : ilustrasi alur kerja SOA melewati lintas Service dalam perusahaan Untuk menggambarkan bagaimana SOA bekerja dalam sebuah perusahaan atau institusi bisnis, dapat mengambil contoh transaksi pembelian barang melalui internet yang dilakukan seorang netter (pengguna internet) atau pelanggan. Dalam sistem TI pengecer yang menggunakan sebuah SOA, pembelian barang secara online itu memicu serangkaian transaksi lainnya. Misalnya, kartu kredit pelanggan diverifikasi, bagian pengiriman barang diberi tahu, gudang diminta untuk menyesuaikan persediaan barang, dan catatan catatan pembukuan diperbaharui. Transaksi transaksi tersebut berupa input informasi yang dikirim melalui sistem atau software software yang berlainan, yang kadang tidak sesuai dan tidak bisa berhubungan satu sama lain. Namun, teknologi SOA telah memungkinkan infrastruktur yang mendukung transaksi tersebut untuk dibaurkan dan dikombinasikan secara integral.
11
Gambar 11 : Diagram Logic dalam menghubungkan proses dan service dalam suatu kegiatan bisnis (Endrei et al, 2004, p104) Di atas kertas, semuanya memang terlihat semudah membalik telapak tangan. Faktanya, membangun sebuah SOA memiliki berbagai tantangan yang tidak mudah. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pelanggan adalah menentukan dari mana harus memulai SOA. Banyak departemen TI yang menerapkan layanan Web dalam sebuah SOA, mereka memulai dari yang paling mudah lalu meningkat ke bagian yang lebih sulit dan kompleks. Yang perlu diingat, membangun sebuah SOA yang baik haruslah menyelaraskan tujuan utama bisnis perusahaan dengan teknologi yang tepat sasaran. Jaringan yang baik dan terpadu merupakan salah satu kunci keberhasilan penerapan SOA. Tentu saja dengan biaya yang sesuai dengan kebutuhan. Service Oriented Architecture (SOA) membantu perusahaan mengakomodasi perubahan secara lebih baik dengan menyediakan fleksibilitas untuk pemanfaatan sumber daya TI yang lebih baik pula. Lebih khusus, perencanaan ini menawarkan pendekatan arsitektural dalam lingkungan komputasi terencana dan teratur yang dibangun pada layanan yang secara bebas berangkaian, dapat digunakan kembali, dan berbasis standar serta dapat berubah sesuai dengan bergesernya kebutuhan bisnis. Inilah kebutuhan dan proses bisnis yang fokusnya membantu enterprise / perusahaan untuk dapat mencapai sukses dan bersaing dengan makin meningkatnya standar TI, yang berarti fleksibelitas bisnis tergantung fleksibilitas TI.
Ekstensi kemampuan mengkolaborasikan bagian dalam dan luar bisnis. Fleksibelitas dan efisiensi. Inovasi. Penggalan laporan TI, kekurangan dan resikonya. Pemakaian ulang fungsi dan interface. Reduksi kompleksitas. Reduksi biaya. Menjaga ketentraman kompetisi global, karena nantinya tidak ada vendor yang dapat benar benar berkuasa dan dapat memaksa klien perusahaannya untuk terus menerus membeli produk mereka secara terpisah sesuai kegunaan masing masing, dan membeli jasa untuk mengintegrasikannya.
(Anonym 5) Saat teknologi, metodologi, dan standar industri SOA matang, SOA menjadi lebih praktis bagi semua kalangan industri. Hasilnya, jenis perusahaan, kapasitas dan industri apapun saat ini dapat mendistribusikan SOA, dengan potensi hasil yang sangat besar. Tetapi di regional lain, khususnya perusahaan di kawasan Asia harus berhati-hati dalam mengimplementasikan SOA dengan tepat sebagai sebuah perjalanan dan bukan keputusan buru-buru.
Gambar 12 : SOA berbasis Enterprise Content Management (ECM) Menggunakan web service, Business Process Query Language, dan Business Process Execution Language.
(Anonym 2, Anonym 3) Beberapa pertimbangan akan penerapan SOA : SOA belum memiliki standar yang matang. Saat ini hanyalah sekedar menggunakan konsep konsep dari beberapa vendor besar yang mendukung pengembangan SOA dalam pembuatannya. Misalnya konsep SOA hasil kerja sama Sun Microsystem dengan IBM. Membangun SOA dari awal akan memakan biaya yang amat besar. 13
Tidak semua sistem lama dari perusahaan dapat dimodifikasi untuk mengikuti konsep SOA untuk melakukan migrasi ke penerapan SOA. Konsep dan pola pikir sumber daya manusia perusahaan yang juga harus ikut berubah mengikuti konsep SOA yang terintegrasi, dimana data diharuskan mengalir dengan secepat dan seakurat mungkin. Perusahaan harus membuat konsep proses bisnisnya selaras dengan konsep SOA. Perlunya dilakukan BPR (Business Process Redesigning) terlebih dahulu. Menentukan sejauh mana kebutuhan perusahaan. Melihat tren pasar produk - produk perusahaan dan pesaing perusahaan. Mencari sumber daya manusia yang tepat untuk mengimplementasikan SOA. Melihat seberapa banyak pakar pakar SOA di Indonesia.
Gambar 13 : konsep Reuse (penggunaan kembali) service yang pernah dibuat Sebelumnya, tanpa harus membuat kembali. Sehingga menghemat sumber daya.
layanan dari hasil merger ini. Agar hal ini bisa berjalan lancar, organisasi harus mengadopsi sebuah pendekatan Service Oriented Architecture (SOA). (Anonym 11) Seiring dengan persiapan perusahaan di Indonesia untuk menghadapi persaingan keras dari perusahaan perusahaan besar internasional dan dengan komoditas TI dan pengembangan teknologi baru, semakin banyak organisasi telah mulai dengan serius mengeksplorasi penggunaan TI inovatif untuk membantu mereka berkembang. Tahun 2008 yang lalu ditandai dengan munculnya dan menjadi dewasanya alat alat khusus TI seperti solusi software sebagai sebuah layanan, komputasi grid, business intelligence, CRM, dan HCM. Tidak hanya organisasi organisasi besar yang akan mengadopsi teknologi teknologi baru ini, bahkan UKM di Indonesia akan memintanya. Peningkatan baru ini bisa diatribusikan ke peningkatan lingkungan usaha yang bersaing dan juga garis batas yang ketat diatur oleh pembuat kebijakan dalam memastikan good governance. Hasilnya adalah masalah masalah yang berhubungan dengan kepatuhan, transparansi, dan pembobolan keamanan informasi pun menjadi titik - titik perhatian. Karena semakin banyak perusahaan Indonesia berpartisipasi sebagai penyedia, kontraktor atau pelanggan pelanggan dalam ekosistem perdagangan global, pengertian akan penggunaan norma norma kepatuhan global menjadi penting bagi perusahaan perusahaan. Saat ini, tanpa melihat di mana perusahaan tersebut berada, jika melakukan usaha dalam skala global, yang sekarang banyak dilakukan perusahaan Indonesia, mereka perlu mengerti dalam praktik praktik terbaik dan ukuran kepatuhan yang diadopsi oleh perusahaan di berbagai tempat. Menjadi semakin penting bagi mereka untuk mampu melakukan usaha dengan perusahaan perusahaan lain di seluruh dunia secara mulus dan bertanggung jawab.
Perusahaan akan mendapatkan pemandangan pemandangan usaha yang lebih lengkap dan tepat waktu dan juga mendorong aksi dan proses yang lebih efektif, melalui kombinasi database dan aplikasi aplikasi analisis dan juga memasukkan alat alat BI dalam proses proses usaha. Organisasi terkemuka di wilayah ini menggunakan alat alat BI dan aplikasi data warehousing. Oracle adalah vendor paltform BI stand-alone dengan pertumbuhan tercepat di Asia Pasifik, tidak termasuk Jepang. Menurut sebuah laporan Gartner 15 Januari 2007 baru baru ini, Oracle mencatat pertumbuhan pendapatan 64,8% di pasar BI stand-alone di Asia Pasifik di tahun 2005, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan pasar rata rata dalam pasar platform BI stand alone adalah 12,1%. 4. Peningkatan penerimaan dan permintaan untuk software sebagai sebuah layanan : Software sebagai sebuah layanan adalah istilah yang menjelaskan generasi berikutnya dari penghantaran, implementasi dan manajemen software. Semakin banyak organisasi di Asia Pasifik menemukan nilai software sebagai sebuah layanan. Organisasi organisasi ingin orang orang TI mereka berfokus dalam aktivitas yang memiliki Return On Investment (ROI) yang bisa diperlihatkan. Dengan melakukan outsourcing elemen elemen kunci dari operasi TI mereka ke sebuah penyedia layanan yang sudah berpengalaman, usaha usaha mencapai efisiensi yang lebih besar, mengurangi pengeluaran pengeluaran TI ke sebuah biaya bulanan yang bisa diperkirakan dan meningkatkan kehandalan, skalabilitas, dan keamanan sistem TI mereka. (Anonym 10) Solusi solusi yang di-host (software sebagai sebuah layanan atau software as a service) telah mendapatkan banyak perhatian di tahun sebelumnya sebagai salah satu teknologi yang menjanjikan fleksibilitas dengan set-up yang lebih cepat dan biaya implementasi yang lebih rendah, sementara solusi on-premise terus menjadi sebuah pilihan deployment yang penting. Berkembangnya solusi solusi yang di-host memberikan opsi bagi pelanggan pelanggan untuk memilih dari kombinasi kombinasi hybrid dari kedua solusi di-host (SaaS) dan on-premise untuk memenuhi kebutuhan usaha yang spesifik.
(Anonym 11) Bayangkan juga sebuah agen perjalanan yang menyediakan jasa wisata liburan. Perusahaan ini harus bekerjasama dengan hotel dan jasa angkutan yang ada di lokasi wisata. Solusi yang umum dilakukan adalah membuat sistem integrasi untuk aplikasi yang ada. Itu berarti untuk setiap pembukaan lokasi wisata baru atau penambahan hotel baru, sistemnya harus di set-up agar dapat menyesuaikan dengan tambahan proses yang baru. Proses setup ini jelas memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit jika tidak menggunakan prinsip SOA. 16
17
Menariknya di pemerintahan yang biasanya menghindari risiko kini sudah mulai cepat mengadopsi SOA. Dari mereka dapat diketahui, mereka seperti sektor lainnya sudah menyadari perlu pendekatan arsitektur evolusi yang minim risiko dari pada harus berganti ganti aplikasi di sana sini untuk menjamin TI mereka di lintas organisasi dapat melayani warga negaranya termasuk bertukar data dalam rangka penegakan hukum dengan baik. Komunikasi antar instansi pun dapat berjalan dengan baik. Sektor asuransi pun kini berpikir bahwa dengan menerapkan SOA, ke depannya akan dapat membantu mereka dengan kemampuan menggunakan sistem secara tepat, cepat, dan efisien.
18
(Anonym 15) SOA juga menjadi strategi bisnis berbasis teknologi dan hasil evolusi untuk mengintegrasi berbagai sumber informasi dari sumber kode atau platform yang berbeda beda. Maklum saja, departemen yang berbeda di organisasi memilih paket CRM, SAP atau lainnya untuk manufaktur. Di bagian penjualan atau fungsi finansial ada software aplikasi lainnya. Setiap departemen mempunyai aplikasi dan database, kadang ada database pelanggan di satu titik dan ada aplikasi lain di bagian database. Aplikasi aplikasi ini dasarnya berbeda termasuk tekniknya. Peran CIO adalah melakukan perubahan agar menjadi lebih baik dan mengintegrasi ratusan program dan data. Sehingga saling terintegrasi dan mereka semua dapat saling berkomunikasi. Tentu saja SOA lebih luas dari contoh yang dijelaskan. SOA itu saat ini terkadang dipaksakan mengikuti produk yang dikeluarkan vendor, yang oleh vendor besar disebut SOA Suite, tetapi sebenarnya lebih luas dari yang kita bayangkan. Ini mirip dengan istilah ERP atau CRM dalam dunia operasional, yang sebenarnya lebih luas dari sekedar aplikasi software belaka. SOA memang digembor gemborkan oleh perusahaan vendor penyedia software, yang dianggap sebagai kartu as untuk memenangkan persaingan didunia terkolaborasi saat ini. Contoh SOA di dunia non digital adalah cara melayani dari bagian customer services kepada pelanggannya, atau sebuah server yang berjalan secara otomatis yang melakukan sebuah kegiatan untuk menghasilkan kegiatan sendiri secara otomatis.
4. Measure Mengukur sejauh mana efektifitas dan efisiensi SOA dalam pencapaian tujuan Memonitor SOA Menganalisa hasil sebelum dan sesudah menggunakan SOA.
Ada beberapa standar lainnya yang dapat digunakan untuk membuat sebuah implementasi SOA menjadi lebih aman, diantaranya SAML untuk identity management (di Indonesia populer disebut Single Identity Number), XACML, XKMS, XML-Sig, WS-Federation, WS-I Basic Profile.
2.
3. 4. 5.
tenaga, dan sumber daya yang dihemat menjadi sangat banyak. Hal ini dimungkinkan dengan otomatisasi dan terintegrasinya setiap departemen / bagian dalam satu arsitektur. Pengaruh implementasi SOA pada awalnya kurang terasa, namun setelah keseluruhan sistem berjalan, secara perlahan lahan perusahaan akan merasakan manfaatnya melalui setiap efisiensi yang dihasilkan. Pelayanan terhadap pelanggan akan meningkat, sumber daya yang terpakai dapat dihemat, dan pada akhirnya keuntungan akan meningkat. Walaupun SOA memiliki manfaat yang cukup banyak, sayang nya SOA belum memiliki standar global. Yang ada hanya standar yang dibuat oleh koalisi perusahaan perusahaan pembuat sistem SOA, seperti IBM dan Sun Microsystem. SOA sangat cocok diterapkan di pemerintahan Indonesia agar pelayanannya semakin cepat, akurat, dan bebas dari pungutan liar. Sebab campur tangan orang semakin dibatasi, digantikan dengan otomatisasi sistem. SOA cocok diterapkan pada perusahaan yang kegiatan bisnisnya selalu melintasi berbagai lintas departemen / bagian serta berhubungan dengan pihak eksternal. Seperti dengan suppliernya, rekan bisnis perusahaan, dan pelanggan perusahaan.
Daftar Pustaka
Anonym 1 : http://www-01.ibm.com/software/solutions/soa/index.html . Anonym 2 : http://www-01.ibm.com/software/solutions/soa/gov/ . Anonym 3 : http://www-01.ibm.com/software/solutions/soa/gov/lifecycle/ . Anonym 4 : http://www-01.ibm.com/software/solutions/soa/gov/quality/ . Anonyim 5 : http://www-01.ibm.com/software/solutions/soa/gov/management/ . Anonym 6 : http://mmsi.imanuelrevelino.com/?p=20 . 23
Anonym 7 : http://www.opengroup.org/projects/soa-governance/ . Anonym 8 : http://soalifecycle.blogspot.com/2007/08/SoA Lifecycle.htm . Anonym 9 : http://en.wikipedia.org/wiki/SOA_Lifecycle . Anonym 10 : http://en.wikipedia.org/wiki/Service-oriented_architecture . Anonym 11 : http://id.wikipedia.org/wiki/SOA . Anonym 12 : http://www.sun.com/products/soa/index.jsp . Anonym 13 : http://www.zdnetasia.com/techguide/soa/0,3800011296,61984597,00.htm . Anonym 14 : http://www.researchandmarkets.com/reports/573630/ service_oriented_architecture_in_asia_pacific . Anonym 15 : http://www.vnunet.com/vnunet/news/2206685/asia-soa-market-reach-2bn . Bell, Michael. (2008). SERVICE-ORIENTED MODELING. JOHN WILEY & SONS. Bieberstein, Norbert ...[et al.]. (2008).Executing SOA : a practical guide for the service-oriented architect. IBM Corporation Pub Erl, Thomas. (2005). Service-oriented architecture : concepts, technology, and design. Prentice Hall Endrei, Mark ...[et al.]. (2004). Patterns: Service-Oriented Architecture and Web Services. Redbooks IBM Press. Khoshafian, Setrag. (2007). Service oriented enterprises. Auerbach. Mcgovern, James ...[et al.]. (2006). Enterprise Service Oriented Architectures Concepts, Challenges, Recommendations. Springer.
: Laki-laki : Jalan Cucur Timur V Blok A8/15 Bintaro Jaya Sektor 4 Tangerang 15225.
: Universitas Bina Nusantara Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Strata-1 (S1), Jakarta Barat
: SMA Gonzaga, Jakarta Selatan : SMP Pangudi Luhur, Jakarta Selatan. : SD Strada Bhakti Utama, Jakarta Selatan. : ---
25
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka Abstrak Bab I Pendahuluan 1.1 1.2 1.3 1.4 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12 2.13 2.14 Daftar Pustaka Latar Belakang Masalah Identifikasi masalah Ruang Lingkup Tujuan dan Manfaat Karakteristik dari SOA Otomatisasi Logic SOA dan Web Services ................................................................................ ................................................................................ ................................................................................. ................................................................................. ................................................................................. ................................................................................. ................................................................................. 2 2 3 3 4 6 8 11 12 14 15 16 17 18 ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ii 1
Bab II Pembahasan
Kelebihan dan Keuntungan yang Dijanjikan dan Bagaimana Memulainya Perubahan Besar SOA Inovasi Tanpa Batas (SOA) SOA dan Integrasi
......... 9
Bagaimana Cara Kerja SOA ................................................................................. ................................................................................. ................................................................................. ..................................................................... ..................................................................... .................................................................................
Sejauh mana adopsi SOA di Asean? ..................................................................... SOA Lifecycle................................................................................. Bagaimana SOA Muncul 20
. 23 .....................................................................................................................
ii
Analisis Penggunaan Service Oriented Architecture Dalam Mengintegrasikan dan Mempercepat Proses Proses Bisnis Perusahaan