Anda di halaman 1dari 22

Nama NIM Jurusan Judul

: : : :

Abdul Wahid Kamarullah 60200106002 Teknik Informatika Perancangan dan Implementasi Aplikasi Pelayanan Kesehatan Berbasis Service Oriented Architecture

A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah mengubah manusia dalam menyelesaikan semua pekerjaannya, tidak hanya dalam pekerjaannya saja tetapi dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi. Jika dahulu manusia mencari informasi sebatas pada buku, media cetak, maupun secara lisan, sekarang lebih banyak mencari informasi di internet. Secara tidak langsung dapat dikatakan semua serba terkomputerisasi. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan suatu sistem yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di rumah sakit. Banyaknya variabel di rumah sakit turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan rumah sakit. Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Pengelolaan data yang tidak terorganisir dengan baik dapat mengakibatkan kemungkinan kesalahan dan waktu yang lama dalam pemrosesan. Dengan teknologi yang ada sekarang ini, pengerjaan pengelolaan data dapat diatur dalam suatu sistem

arsitektur yang handal. Selain lebih cepat dan mudah, pengelolaan data juga lebih terorganisasi. Service-Oriented Architecture (SOA) memungkinkan service yang dipakai oleh sebuah aplikasi bisa dipakai juga pada aplikasi lain. Hal ini juga akan memudahkan pengembang dalam melakukan perawatan atau pengembangan lebih lanjut dari aplikasi. SOA bisa direpresentasikan dengan menggunakan banyak teknologi. Teknologi web service dipilih sebagai representasi SOA untuk aplikasi ini. Dalam aplikasi pelayanan kesehatan ini, SOA memudahkan pasien untuk menelusuri rekam medis-nya dari semua rumah sakit yang pernah dia kunjungi tanpa perlu mengunjungi satu per satu rumah sakit-rumah sakit tersebut. Pasien juga akan lebih mudah mendapatkan info dan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan tanpa perlu mengunjungi satu per satu web rumah sakit yang ada.

B. Rumusan Dan Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana membangun suatu service pada setiap aplikasi rumah sakit dengan menggunakan metode Service-Oriented Architecture (SOA)?. 2. Bagaimana mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari database setiap rumah sakit?. 3. Bagaimana service pada aplikasi rumah sakit bisa dipakai oleh aplikasi ini?. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. 2.

Objek penelitian ini dilakukan pada tiga rumah sakit. Sasaran yang mencakup pada penelitian ini dipusatkan pada layanan informasi kepada pasien.

C. Pengertian Judul Untuk menghindari kesalahan pembaca dalam menafsirkan atau memaknai judul skripsi ini, maka penulis dapat menjelaskan beberapa istilah antara lain : 1. Implementasi Merupakan kata yang berasal dari bahasa inggris yaitu implementation yang berarti pelaksanaan1. Jadi yang dimaksud dengan implementasi dalam penelitian ini adalah pelaksanaan atau penerapan. 2. Aplikasi Berasal dari bahasa inggris yaitu application yang berarti software yang dibuat oleh perusahaan computer untuk melakukan tugas-tugas tertentu2. 3. Service-Oriented Architecture (SOA) Menurut Thomas Erl, SOA establishes an architectural model that aims to enhance the efficiency, agility, and productivity of an enterprise by positioning services as the primary means through which solution logic is represented in support of the realization of strategic goals associated with service-oriented computing3.
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Cet. V: Jakarta : PN Balai Pustaka, 1976), h. 377. 2 Andino Maseleno, Kamus Istilah Komputer dan Informatika (Yogyakarta : Ilmu Komputer, 2003), h. 10. 3 Thomas Erl, SOA Principlesof Service Design. (Boston : Prentice Hall, 2008), h. 71.
1

D. Tinjauan Pustaka A. Service Oriented Architectured (SOA) Service Oriented Architecture (SOA) adalah prinsip desain yang diinginkan untuk membangun system terdistribusi yang reliable dan mengirimkan service fungsionalitasnya, dengan menambahkan penekanan pada loose coupling antar pengguna service. Dalam hal ini service mempunyai beberapa karakteristik: 1. Logical view, service yang dilihat dari level operasi bisnis yang diidentifikasi sebagai interface yang independen. 2. Message orientation, Sebuah service yang berhubungan dengan client yang bertukar message. 3. Discription Orientation, Service yang didekripsikan sebagai mesin pengolah metadata. 4. Network Orientation, Service dituntut untuk dipakai di dalam jaringan. Hal ini menenkankan pada kebutuhan service yang secara otomatis serta mudah ditemukan. 5. Platform neutrality, Pesan disampaikan melalui interface yang

menggunakan platform netral (multi platform) dan format data yang standar seperti XML.

Perhatikan gambar1, dalam gambar tersebut mengilustrasikan siklus dari interaksi service dalam arsitektur system SOA. Pada tahap 1 service provider mempublikasikan service yang dimilikinya ke registry public. Tahap ke-2 service

customer mencari service yang dibutuhkan ke registry public (kalau kita kaitkan dengan contoh di atas, maka disini Amazon.com mencari service untuk memvalidasi kartu kredit). Tahap ke-3, registry akan memeberikan respon berupa list service yang tersedia dalam registry yang dilengkapi dengan informasi alamat, cara pemanggilan service, return yang bakal diperoleh dan mengenali protocol yang digunakan. Kemudian tahap ke-4 service memberikan respon.

Gambar 1. Siklus Service SOA Dalam arsitektur SOA, Service dapat didefinisikan sebagai komponen (software component) yang memiliki karakteristik: 1. Dapat dideskripsikan dalam suatu bahasa formal. 2. Dapat dipublikasikan pada suatu registry of service. 3. Dapat ditemukan (discover) menggunakan mekanisme standard. 4. Dapat diminta/diperoleh (invoke) melalui jaringan. 5. Dapat dibangun bersama service lain.

Berdasarkan karakteristik tersebut jika digambarkan dalam model implemnetasinya dapat ditunjukkan dalam gambar2 :

Gambar 2. Breakdown komponen service Ciri utama SOA adalah mempromosikan melalui penggabungan

komponen-komponen perangkat lunak. Diantara komponen perangkat lunak tersebut saling berinteraksi dalam satu kesatuan. Sedangkan keuntungan dari penggunaan Arsitektur SOA adalah flexible, scalable, replacability dan fault tolerance.

B. Teknologi Web Service 1. Definisi Web Service Ada berbagai versi definisi mengenai Web Service, yang pada intinya menggambarkan karakteristik dari Web Service, yaitu antara lain sebagai berikut :

1. Merupakan application logic yang dapat diakses dan dipublikasikan menggunakan standard Internet (TCP/IP, HTTP, SMTP, FTP, JMS, Web). 2. Dideskripsikan dalam format XML. 3. Didentifikasikan dengan Universal Resources Identifier (URI). 4. Bersifat Loosely coupled, self-contained, modular dan terbuka

(nonproprietary). 5. Digunakan untuk menggunaan interoperabilitas interaksi machine to machine melalui jaringan intranet atau internet.

Web Service dapat diimplementasikan pada lingkungan internal (Intranet) untuk kebutuhan integrasi antar sistem aplikasi ataupun pada lingkungan eksternal (Internet) untuk mendukung aplikasi B2B dan B2C (e-business). Kemudian jika dilihat lingkungan kerja web service dapat ditunjukkan pada gambar3 :

Gambar 3. Lingkungan kerja web service

Definisi Web Service menurut W3C adalah A Web service is a software system designed to support interoperable machine-to-machine interaction over a network. It has an interface described in a machine-processable format (specifically WSDL). Other systems interact with the Web service in a manner prescribed by its description using SOAP messages, typically conveyed using HTTP with an XML serialization in conjunction with other Web-related standards. Berdasarkan definisi tersebut ada beberapa terminology yang perlu mendapat perhatian khusus yaitu WSDL, SOAP, HTTP dan XML yang merupakan bagian dari arsitektur web service. Web Service menerapkan arsitektur SOA, maka cycle proses web service akan sama dengan SOA. Dalam web service bekerja pada infrastruktur melayani : mekanisme penemuan lokasi web service, mekanisme deskripsi service yang meliputi bagaimana menggunakan service dan bagaimana format standart dalam komunikasi. Penggunaan infrastruktur ini requester entity dapat mengikat dan menggunakan web service dengan beberapa cara, tetapi cycle interaksi dalam web service akan selalu sesuai dengan cycle SOA. Secara umum dapat di tunjukkan dalam gambar:

Gambar 4. Cycle proses dalam web service

Berdasarkan gambar 4 dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Entitas Requester dan Entitas Provider harus saling mengetahui satu sama lainnya, atau setidaknya salah satu mengetahui yang lainnya. 2. Entitas Requester dan Provider sama-sama setuju atas diskripsi service (Web Service Discription, WSD) dan semantic yang akan mengatur interaksi antar agen (potongan software atau hardware yang mengirim dan menerima pesan) requester dan provider. 3. Deskripsi service dan semantic berdasarkan agen requester dan provider. 4. Agen requester dan provider bertukar pesan.

2. Arsitektur Web Service Konsep arsitektur yang mendasari teknologi Web service adalah Service Oriented Architecure (SOA). Dalam aritektur ini, suatu aplikasi dimodelkan sebagai komposisi dari sekumpulan service yang disediakan oleh suatu

10

komponen. Lokasi keberadaan komponen tersebut dapat ditemukan oleh client secara dinamis, dalam arti tidak dinyatakan secara statis tetapi menggunakan mekanisme discovery untuk mencari keberadaan komponen tersebut. Demikian pula, client dapat meminta (invoke) service tersebut secara dinamis. W3C mengembangkan draft arsitekutr web service yang terdiri dari beberapa teknologi yang saling berhubungan, seperti ditunjukkan dalam gambar5. Berdasarkan gambar tersebut, web service tersusun dari beberapa komponen yang semuanya berbasis XML (eXtensible Markup Language) yaitu SOAP, WSDL dan UDDI.

Gambar 5. Arsitektur web service a. Simple Object Access Protocol (SOAP) SOAP merupakan suatu protokol berbasis XML yang digunakan untuk kebutuhan pertukaran informasi dalam suatu sistem terdistribusi dan terdesentralisasi, seperti halnya IIOP (pada CORBA), ORCP (pada DCOM) dan JRMP (pada RMI). Berbeda

11

dengan RMI, CORBA dan DCOM, SOAP merupakan protokol yang bersifat independent terhadap platform, model pemrograman, dan transport protocol yang digunakan dalam proses pertukaran pesan SOAP. Pesan SOAP dapat dikirimkan melalui HTTP, FTP atau SMTP. Pesan SOAP berbentuk sekumpulan XML Schema yang mendefinisikan format untuk mentransmisikan pesan XML melalui jaringan, termasuk tipe data dan cara menstrukturkan pesan secara tepat sehingga dapat mudah dipahami oleh server atau end-point lainnya. Pesan SOAP terdiri dari 3 bagian, yaitu: 1. SOAP Envelop, suatu selubung yang mendefinsiikan apa yang ada dalam message dan bagaimana message harus diproses. 2. SOAP Header, berisi informasi yang berkaitan dengan keamanan serta routing. Dalam SOAP header bersifat optional. 3. SOAP Body, berisi data yang berhubungan dengan aplikasi tertentun yang sedang dipertukarkan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh pesan SOAP untuk requester berikut: SOAP request <?xml version="1.0" encoding=-"UTF8"?> <S:Envelope xmlns:S="http://schemas.xmlsoap.org/soap/envelope/"> <S:Header/> <S:Body> <ns2:getSalam xmlns:ns2="http://lynweb/"> <nama>budiman</nama> </ns2:getSalam>

12

</S:Body> </S:Envelope> b. Web Service Description Languange (WSDL) Web Service Discription Language (WSDL) merupakan bahasa standard yang menyediakan mekanisme untuk mendeskripsikan Service yang disediakan oleh sistem dalam hal ini Web service, lokasi keberadaan service tersebut dan bagaimana cara memperolehnya, secara terstruktur dalam format XML. WSDL dapat dianalogikan sebagai IDL (Interface Definition Language) dalam CORBA dan COM. Service dedeskripsi kan sebagai koleksi dari entry-point atau port komunikasi. WSDL mendeskripsikan service dengan menggunakan elemen sebagai berikut: 1. Type tipe data yang digunakan sebagai argumen dan return type. 2. Message merepresentasikan definisi data yang ditransmisikan. 3. Port type sekumpulan operasi yang didukung oleh satu atu lebih endpoint. 4. Binding mendefinisikan protokol dan format pertakaran data untuk operasi yang didefinisikan oleh Port type. 5. Port menspesifikasikan end-point yang digunakan untuk binding. 6. Service koleksi endpoint yang berkaitan yang disediakan oleh Web Service. 7. Operation mendefinisikan kemampuan yang didukung oleh servis tertentu.

13

UDDI merupakan sekumpulan spesifikasi yang menunjukkan registry informasi mengenai Webservice. UDDI menyediakan mekanisme untuk mempublikasikan informasi mengenai bisnis dan service pada satu lokasi (repository) yang dikelola secara terpusat dan melakukan query mengenai informasi tersebut secara dinamis dan programatis. Direktory pada UDDI bertindak seperti Yellow Pages dimana service dikategorikan sesuai tujuan utamanya. Direktory UDDI terdiri dari 3 bagian, yaitu: 1. White pages menyediakan informasi rinci mengenai organisasi yang menawarkan service. 2. Yellow pages mencakup pengakatagorian jenis industri berdasarkan standard taxonomi industry. 3. Green pages mendeskripsikan interface dan kebutuhan untuk memperoleh service, seperti return type.

UDDI merupakan file XML Schema yang mendefinisikan struktur data mengenai karakteristik bisnis dan service. Deskrisi service didefinisikan menggunakan dokumen Type Model (tModel). Secara umum UDDI berisi informasi mengenai siapa yang menyediakan service (businessEntity), Service apa yang disediakan (businessService), dimana lokasi service tersedia

(bindingTemplate), referensi mengenai informasi bagaimana service tersebut diperoleh (tModel).

E. Metode Penelitian

14

1.

Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk mengetahui apakah Aplikasi Layanan Kesehatan yang dibangun dengan menggunakan konsep ServiceOriented Architecture sebagai model base-nya dapat memudahkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat atau tidak. 2. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Library Research dengan membaca beberapa buku, jurnal penelitian, dan artikel-artikel yang berkaitan dengan penelitian Service-Oriented

Architecture (SOA). b. Field Research yang terdiri atas : 1) Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian terhadap obyek yang akan diteliti dan dibahas serta mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. 2) Wawancara, yaitu melakukan wawancara dengan sumber informasi yang dianggap perlu untuk diambil keterangannya mengenai masalah-masalah yang akan diteliti. F. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

15

a. Mengembangkan aplikasi rumah sakit dengan menggunakan metode Service-Oriented Architecture agar memudahkan pasien dalam proses pelayanan kesehatan. b. Dengan Adanya Aplikasi Pelayanan Kesehatan dengan menggunakan metode Service-Oriented Architecture diharapkan dapat memudahkan interaksi antara pasien dan dokter. 2. a. Kegunaan Penelitian Kegunaan teoritis, yaitu sebagai referensi bagi mahasiswa lain yang melakukan penelitian dalam rangka pengembangan disiplin ilmu dalam bidang Service Oriented Architecture (SOA). b. Kegunaan praktis, yaitu diharapkan dapat berguna bagi : 1) Pengembang (developer), untuk memberikan kontribusi

berupa sistem yang dapat digunakan untuk memberikan layanan yang lebih efektif dan penggunaannya lebih optimal. 2) Masyarakat, dapat memudahkan dalam proses pencarian

informasi tentang pelayanan kesehatan dari tiap rumah sakit. 3) Universitas, sebagai wujud kepedulian warga Universitas

Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar terhadap kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia, juga sebagai sumbangan Universitas sebagai lembaga pendidikan kepada masyarakat dalam membantu memecahkan masalah yang ada. G. Perancangan

16

D atabase R S

App Rs Wahidin Sudirohusodo .

Service A pp I

S ervice App II

App Pelayanan

S ervice App III A pp R s Ibnu Sina .

App Rs Pelamonia . Database R S

D atabase R S

Gambar 6. Skema Jaringan Aplikasi SOA Aplikasi Pelayanan Kesehatan berada dalam satu dalam suatu komputer server yang bisa ditempatkan secara lokal, maupun di lokasi yang jauh, namun dapat diakses dengan cepat dan mudah lewat jaringan komputer. Skema jaringan Aplikasi Pelayanan Kesehatan dapat kita lihat pada gambar 6.

17

Gambar 7. Arsitektur Aplikasi Pelayanan Kesehatan Berbasis SOA Berdasarkan gambar 7, dapat dilihat bahwa service-service yang digunakan oleh aplikasi pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Dokter Fasilitas Profil Rekam Medis Pasien Appoinment

18

Data Dokter, Fasilitas, Profil Rumah Sakit, Rekam Medis, Appoiment

Pencarian Dokter, Fasilitas, Rekam Medis, Appoinment, Profil Rumah Sakit

Database Aplikasi Pelayanan Kesehatan

Database Rumah Sakit

Proses Pengolahan Informasi

Tampilan Hasil Informasi Pelayanan Kesehatan

Gambar 8. Bagan Alir Sistem Pelayanan Kesehatan H. Pengujian Sistem Pengujian sistem merupakan proses mengeksekusi sistem perangkat lunak untuk menentukan apakah sistem perangkat lunak tersebut cocok dengan spesifikasi sistem dan berjalan sesuai dengan lingkungan yang diinginkan. Pengujian sistem diasosiasikan dengan pencarian bug, ketidak-sempurnaan

19

program, kesalahan baris program yang menyebabkan kegagalan pada eksekusi sistem perangkat lunak Adapun Metode pengujian yang akan digunakan dalam pengujian perangkat lunak Aplikasi Pelayanan Kesehatan ini adalah Black Box. Black-Box merupakan jenis pengujian yang terfokus pada apakah unit program memenuhi kebutuhan (requirement) yang disebutkan spesifikasi. Pada Black-Box Testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan.4 Prosedur pengujiannya yaitu menguji komponen-komponen yang ada pada aplikasi pelayanan kesehatan.

KOMPOSISI BAB
4

Roger S. Pressman. Software Engineering : A Practitioners Approach. Diterjemahkan oleh LN Harmaningrum dengan judul Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan Praktisi (Buku I). (Yogyakarta : Andi Offset, 2002). h. 172.

20

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan dan Batasan Masalah C. Pengertian Judul D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

BAB II

LANDASAN TEORI A. Service Oriented Architectured (SOA) B. Teknologi Web Service 1. Definisi Web Service 2. Arsitektur Web Service

BAB III

METODE PENELITIAN A. Tempat dan Jadwal Penelitian B. Jenis Penelitian C. Metode Pengumpulan Data D. Gambar Rancangan Sistem E. Alur Kerja Sistem

BAB IV

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM A. Rancangan Sistem B. Perancangan Proses C. Perancangan Input dan Output D. Implementasi Sistem

BAB V

PENGUJIAN SISTEM A. Pengujian Perangkat Lunak B. Pembahasan

BAB VI

PENUTUP

21

A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

22

Bell, Michael, SOA Modeling Patterns For Service Oriented Discovery and Analysis.. 2010. Erl, Thomas, SOA Principles of Service Design. 2008 Eric Newcomer, Greg Lomow, Understanding SOA with Web Services. Addison Wesley Professional. 2004. Fani A. Tzima, Pericles A. Mitkas, "Web Services Technology: An Overview", IGI Global. 2008. Lucky, XML Web Service. Jasakom. 2008. Mario Hadiwinata, Pemrograman XML Web Service Dengan VB.NET,Project Otak. 2004. Scott Shot, Building XML Web Service for the Microsoft .NET Platform. Microsoft Perss. 2002. Wiwit Siswoutomo, Membangun Web Service Open Source Menggunakan PHP,ElexmediaKomputindo. 2004.

Anda mungkin juga menyukai