Anda di halaman 1dari 7

Sebagai 

metode pengembangan perangkat lunak lifecycle untuk mengembangkan solusi
berbasis SOA, atau solusi dengan menggunakan prinsip
berorientasi  layanan,  SOMA  mendefinisikan  teknik  kunci  dan  menjelaskan  peran pada
sebuah proyek SOA dan Work Breakdown Structure (WBS). SOMA sendiri dikemukakan
oleh IBM (IBM Global Services, 2004, p2-3). WBS meliputi tugas, input dan hasil output,
serta prescriptive guidance yang diperlukan untuk rincian
analisis, desain, implementasi, dan deployment of services, komponen, dan flow yang
dibutuhkan untuk membangun lingkungan SOA kuat dan dapat digunakan kembali. 

Metode SOA dalam SOMA meliputi tujuh fase utama ditunjukkan pada Gambar Fractal
phases menjelaskan kapabilitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dalam
berbagai situasi. SOMA mengaplikasikan metode komponen dengan cara
rekursif  kepada  dirinya  sendiri  dalam  rilis  kecil  atau  siklus  iterasi,  dan  juga  fokus pada
pengelolaan resiko teknis dan menghasilkan perangkat lunak yang berguna secara bisnis.)
Realisasinya, sebagai contoh pengembangan semua tahap.  

Tidak ada urutan yang baku. Dalam fractal model, fase akan terdiri dari kapabilitas yang


mungkin dipergunakan oleh fase lainnya. SOMA memberikan dukungan dan
hubungan   terhadap   dua   aspek   utama   pengelolaan, yaitu  desain-
waktu   dan   tata   olah runtime.

https://media.neliti.com/media/publications/165970-ID-studi-kasus-implementasi-service-
oriente.pdf
Kemampuan SOA yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis yang memerlukan unit pendukung
yang fleksibel dan menjadi jembatan yang mengintegrasikan bisnis dan layanan dengan
menggunakan teknologi yang sudah ada, membuat BNI akhirnya mempertimbangkan untuk
mulai mengadopsi SOA dari IBM pada Desember 2006. Implementasi SOA di BNI kemudian
dijalankan secara bertahap dan berkelanjutan.

Secara garis besar implementasi SOA ini dilakukan dalam empat fase.

1. Fase pertama, perubahan pola pikir (mind set change).


2. Fase kedua, penetapan blueprint arsitektur SOA.
3. Fase ketiga, memperkuat infrastruktur SOA dan mengimplementasi komponen blueprint
arsitektur.
4. Fase keempat, mengintegrasikan antara bagian (user) kelompok bisnis dan teknologi.
Pada tahap awal, departemen yang terlibat meliputi departemen yang ada di Divisi Teknologi
(mulai dari Departemen  Governance, Pengembangan, QA, hingga Operasional).

Saat ini, BNI telah mengalihkan layanan Internet banking, mobile banking dan ATM-nya ke
dalam infrastruktur SOA. Inilah yang membuat bank ini mampu menambahkan dengan cepat
fitur-fitur baru ke pembagai saluran elektroniknya.

Tahap selanjutnya dari proyek ini adalah mengimplementasi WebSphere Service Register
&Repository, yang akan mengatur berbagai jenis layanan. Tool ini berfungsi mengelola gudang
layanan yang sudah didefinisikan dan digunakan di BNI.Peranti lunak ini juga dapat melacak
versi dari program tertentu. Jika tim pengembangan bisnis meminta Divisi TI membuat aplikasi
baru untuk sebuah produk baru, hal pertama yang dilakukan programmer adalah memeriksa
apakah ada layanan  yang dapat digunakan kembali – dengan atau tanpa modifikasi – sebelum
mereka memutuskan untuk membuat program (aplikasi) baru.

Manfaat :

 Proses pengembangan sistem TI dipercepat dari sekitar tiga bulan menjadi satu bulan hingga
dua minggu.
 Dari sisi time to market, BNI dapat mengirim produk baru ke pasar rata-rata 60% lebih cepat dari
sebelumnya. Untuk penambahan fitur produk yang sudah ada, development time-nya bisa lebih
cepat rata-rata 70%. Dari sisi utilisasi sumber daya, bisa ditingkatkan hingga 50%.
 Pengembangan aplikasi menjadi lebih terarah dan terdefinisi sejak awal.
 Perhitungan cost-benefit aplikasi yang hendak dikembangkan lebih akurat.
 Memperkecil kesenjangan antara unit bisnis dan unit TI.
Pertumbuhan fungsionalitas bisnis Credit Suisse yang tidak bisa lagi didukung oleh
infrastruktur IT telah mendorong dikenalkannya sebuah arsitektur yang terintegrasi
berdasarkan Service-Oriented Architecture (SOA) ke dalam perusahaan. Pindah dari sistem
mainframe ke arsitektur berorientasi layanan (SOA) yang menggunakan layanan web
menarik dilakukan, tetapi menakutkan (Rodriguez et al., 2013). Implementasi SOA pun
diterapkan pada level organisasi

Penerapan Service Oriented Architecture Menggunakan Web Service Pada Sistem


Informasi Akademik

Penerapan Service Oriented Architecture Mengginakan Web Service pada Sistem


Informasi Akademik

Web service merupakan salah satu bentuk implementasi Service Oriented


Architecture yang dapat memberikan banyak keuntungan bagi sebuah organisasi.
Sebuah aplikasi berbasis teknologi Web service dapat menyediakan data maupun
fungsi tertentu bagi aplikasi lain meskipun berbeda sistem operasi, perangkat keras,
maupun bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangunnya. Keunggulan
web service ini dapat dimanfaatkan untuk memecahkan permasalahan integrasi
sistem informasi dalam suatu organisasi. Institusi pendidikan merupakan sebuah
organisasi yang di dalamnya terdapat beberapa entitas/unit yang memiliki fungsi
khusus. Setiap unit dapat memiliki satu atau lebih sistem perangkat lunak yang
berbeda-beda. Dalam menjalankan suatu fungsi tertentu, suatu perangkat lunak bisa
jadi memerlukan data atau fungsi dari unit lain. Menerapkan konsep Service
Oriented Architecture pada pengembangan sistem informasi akademik sehingga
memiliki interoperability lintas platform dan mampu berkomunikasi dengan unit lain
dengan menyediakan service yang dapat diakses oleh aplikasi lain.
1. REST (REpresentational State Transfer) adalah suatu
arsitektur metode komunikasi yang sering diterapkan dalam pengembangan
layanan berbasis web.

Arsitektur REST, yang umumnya dijalankan via HTTP (Hypertext Transfer


Protocol), melibatkan proses pembacaan laman web tertentu yang memuat
sebuah file XML atau JSON. File inilah yang menguraikan dan memuat
konten yang hendak disajikan. Setelah melalui sebuah proses definisi
tertentu, konsumen akan bisa mengakses antarmuka aplikasi yang
dimaksudkan.

Kekhasan REST terletak pada interaksi antara klien dan server yang


difasilitasi oleh sejumlah tipe operasional (verba) dan Universal Resource
Identifiers (URIs) yang unik bagi tiap-tiap sumberdaya. Masing-masing verba
– GET, POST, PUT dan DELETE – memiliki makna operasional khusus untuk
menghindari ambiguitas.

REST sering dipergunakan dalam mobile application, situs web jejaring


social.

Source: https://ekajogja.com/arsip/definisi/rest-representational-state-transfer/

Keuntungan REST

 bahasa dan platform agnostic, lebih sederhana/simpel untuk dikembangkan ketimbang SOAP
 mudah dipelajari, tidak bergantung pada tools
 ringkas, tidak membutuhkan layer pertukaran pesan (messaging) tambahan
 secara desain dan filosofi lebih dekat dengan web
Kelemahan REST

 Mengasumsi model point-to-point komunikasi - tidak dapat digunakan untuk lingkungan


komputasi terdistribusi di mana pesan akan melalui satu atau lebih perantara
 Kurangnya dukungan standar untuk keamanan, kebijakan, keandalan pesan, dll, sehingga
layanan yang mempunyai persyaratan lebih canggih lebih sulit untuk dikembangkan
("dipecahkan sendiri")
 Berkaitan dengan model transport HTTP
 https://www.codepolitan.com/mengenal-restful-web-services
SOAP
 
SOAP (Simple Object Access Protocol) dibuat pada tahun 1998 oleh Dave Winer et al. bekerja
sama dengan Microsoft. Dikembangkan oleh perusahaan perangkat lunak besar, protokol ini
membahas tujuan mengatasi kebutuhan pasar perusahaan. Cara kerjanya adalah dengan
mengubah data menjadi layanan - layanan (verb + noun). contohnya "getUser" atau
"postRegion". SOAP memiliki kelebihan - kelebihan yaitu dapat menggunakan segala macam
protokol dan juga memiliki pendekatan secara Enterprise menjadikan data lebih aman. Oleh
karena itu, SOAP sering dipakai di perusahaan di bidang keuangan. SOAP juga memiliki
kelemhan yaitu menggunakan bandwith yang sangat tinggi dan sulit diimplementasikan di dalam
aplikasi Web dan Mobile  
 
REST API
 
REST (Representational State Transfer) dibuat pada tahun 2000 oleh Roy Fielding di UC, Irvine.
Dikembangkan dalam lingkungan akademik, protokol ini mencakup filosofi dari Open Web
dimana transparansi dan keterbukaan sangat dijunjung tinggi. Cara kerjanya adalah dengan
mengubah data menjadi bagian bagian dengan kata benda (noun). contohnya seperti "User"
atau "Admin". REST memiliki kelebihan - kelebihan yaitu sangat mudah digunakan dan dapat
menerima format - format seperti JSON dan XML. Namun juga memiliki kelemahan di bagian
security dan hanya berguna pada Protokol HTTP. REST sampai sekarang masih digunakan
untuk pertukaran data tidak sensitif yang terjadi di media sosial seperti LinkedIn dan Twitter.
REST juga memiliki ciri khas khusus dimana semua operasi menggunakan kata kerja seperti :
POST, GET, PUT, DELETE
 
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa SOAP dan REST API dapat memiliki fungsi dan
kelemahan masing - masing. Dimana SOAP lebih mementingkan kemananan dan fungsi yang
berbasis service. Dan REST API yang mementingkan fleksibilitas dan juga basis dari Open Web
dimana semua orang bisa memakai REST API lebih bebas dan leluasa daripada SOAP. SOAP
juga memiliki kerumitan yang lebih daripada REST API sehingga membuat REST API lebih
populer terutama di kalangan Web Developer dan Mobile Developer.
 
Resources :
 
1. Patni, Sanjay., “Pro RESTful APIs: Design, Build and Integrate with REST, JSON, XML and
JAX-RS”, 2017 Apress.
SOA merupakan sebuah konsep, arsitektur atau pendekatan terhadap sebuah
sistem yang dapat menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan transaksi data
antar aplikasi yang direpresentasikan ke bentuk web-service. Sehingga fungsi dari
SOA tidak hanya sekedar membuat web-service tetapi dapat memberikan solusi
terhadap permasalahan dengan tingkat kompleksitas yang relatif tinggi. SOA tidak
tergantung pada satu jenis teknologi atau metodologi saja. SOA memanfaatkan
web-service dengan protocol SOAP (Simple Object Access Protocol), dan bisa
diimplementasi dengan berbagai teknik dan teknologi.

REST (Representional State Transfer) adalah suatu arsitektur metode komunikasi yang
menggunakan protokol HTTP untuk pertukaran data dan metode ini sering diterapkan
dalam pengembangan aplikasi. Dimana tujuannya adalah untuk menjadikan sistem yang
memiliki performa yang baik, cepat dan mudah untuk di kembangkan (scale) terutama
dalam pertukaran dan komunikasi data.
API (Application Protocol Interface) adalah kumpulan dari subroutine definitions,
protocol dan juga tools untuk berkomunikasi data antar aplikasi software.

Jadi bisa diartikan bawah REST itu adalah salah satu dari desain arsitektur di
dalam API

1. Rest API berasosiasi dengan JSON, sedangkan SOA berasosiasi dengan


XML dan SOAP.

2. Rest API dapat digunakan secara internal dan external. Rest API lebih
terbuka dan terdokumentasi. SOA / XML lebih sering di pakai untuk kasus
internal, dan kadang-kadang di pakai di kasus external

3. Rest API berhubungan dengan JSON.

4. Rest API dan SOA harus di jaga ketat (agar informasi tidak tersebar), di
monitor status nya dan di audit.

5. Rest API dan SOA bergantung pada aplikasi dan jasa yang di kelola oleh
developer, organisasi, dan providers (supplier?). Jika terjadi perubahan, maka
harus di monitor dan di jaga kualitas data nya, karena perubahan yang kurang
cocok akan memberik dampak yang kurang sesuai terhadap Rest API dan
SOA.

6. Rest API dan SOA memiliki lifecyle yang mempunyai lifespan yang Panjang.
Harus mempunyai alat-alat yang mendukung development cycle.

7. REST API biasanya berhubungan dengan JSON sedangkan SOA biasanya berhubungan
dengan XML dan SOAP, SOA juga lebih dari sebuah protocol.
8. Rest API dapat digunakan untuk kasus eksternal dan internal, Bisa dikatakan REST API lebih
open dan terdokumentasi. SOA dan XML lebih banyak digukanan untuk kasus internal, tetapi
mereka juga lazim dalam skenearo B2B eksternal.
9. REST API biasanya berhubungan dengan JSON, tetapi ada juga protocol lain seperti web-
sockets, MQTT, dll. 
10. REST API dan SOA harus memiliki sekuritas yang aman, termonitor, ter-orkestra, termediasi dan
teraudit.
11. REST API dan SOA keduanya adalah services tetapi tergantung dari aplikasi dan services yang
dikelola oleh developer, organisasi dan beberapa vendor. Untuk mengubahnya harus lebih
dimanaged ulang karena akan ber-impact pada services yang lain. Arsitektur seperti security,
compliance, policy, monitoring dan analisa adalah sama.
12. REST API dan SOA memiliki lifecycle yang harus dikelola jika sudah memiliki rencana. Untuk
mengelolanya dibutuhkan tools

Source:
https://www.i-3.co.id/2018/04/20/oracle-service-oriented-architecture-soa/
https://medium.com/@kiddy.xyz/restful-api-apaan-tuh-dbcfa434761e
https://ngide.net/posts/apa-itu-rest-api
https://www.akana.com/blog/api-vs-soa-are-they-different

Anda mungkin juga menyukai