Content
1 2
Pengantar Definisi Hutang dalam Islam Hutang dalam Perekonomian Indonesia Adab & Prinsip Hutang dalam Islam Kesimpulan
3 4 5
Pengantar
KURANG KURANG KURANG
Tersier Sekunder
HUTANG
HUTANG
HUTANG
Primer
Piramida Kebutuhan Manusia
Pengantar
Trapped
Definisi
Hutang (al Qardh) potongan sedang menurut syariah adalah menyerahkan uang kepada orang yang bisa memanfaatkannya, kemudian sang pemberi hutang meminta kembali pengembaliannya sebesar uang tersebut
Definisi
Hai orang-orang yang beriman! Apabila kalian ber-muamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya. (QS Al-Baqarah: 282)
MENENGAH
MISKIN
KAYA
Hutang telah dikemas sedimikian rupa, agar masyarakat tertarik untuk berhutang
Pada tahun 2012, tercatat jumlah kredit yang dibukukan oleh Perbankan adalah 2,707.86 Triliun
122,000
120,000 118,000 116,000 114,000 112,000 Hutang
Memberikan penangguhan waktu kepada orang yang sedang kesulitan dalam melunasi utangnya
Berutang dengan niat baik untuk melunasi Kebaikan sepantasnya dibalas dengan kebaikan bahkan lebih baik Bersegera melunasi utang, tidak boleh menunda pembayaran utang Mahar kepada Istri merupakan hutang Memberikan hutang merupakan sedekah
Pemberi hutang tidak boleh mengambil keuntungan atau manfaat dari orang yang berhutang
Kaidah fikih berbunyi:
Memberikan penangguhan waktu kepada orang yang sedang kesulitan dalam melunasi utangnya
Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahuinya. (QS Al-Baqarah:282)
Kesimpulan
hutang adalah muamalah yang dibolehkan dalam Islam, namun harus sangat hati-hati, dalam keadaan terpaksa dan merupakan alternatif terakhir. Landasan normatif-filosofis akad utang-piutang (al-qardl) dalam perspektif Ekonomi Islam berangkat dari asumsi bahwa utang-piutang adalah akadtabarru (akad sosial). Apabila orang yang berhutang tidak sanggup untuk membayar hutangnya pada saat jatuh tempo maka dianjurkan kepada orang pemberi hutang (piutang) agar memberikan keringan atau bahkan hutang tersebut dibebaskan atau dihapuskan
Dalam melakukan hutang piutang harus mematuhi adab dan prinsip hutang itu sendiri, agar terhindar dari hal hal yang diharamkan.
TERIMA KASIH