0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
481 tayangan43 halaman
Pemasaran BBM
Merencanakan dan mengevaluasi kebutuhan BBM
Merencanakan kebutuhan BBM seluruh Indonesia
Melakukan evaluasi dan mengembangkan sarana infrastruktur
Membuat perhitungan kebijakan harga BBM (pricing Strategy)
Koordinasi dengan Pemerintahan
Produk BBM Pertamina
Premium
Solar
Kerosene
Pertamina Dex
Pertamax
Pertamax Plus
BioSolar
BioPremium
BioPertamax
Kedua jenis Pricing tersebut dikenakan 2 jenis pajak:
PPN yaitu Pajak Pertambahan Nilai
PBBKB yaitu Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
”Harga keekonomian” BBM (Harga Beli Pemerintah) adalah :
Harga yang dihitung berdasarkan formulasi yang dikaitkan dengan MOPS serta ditambahkan dengan biaya operasi, margin serta pajak.
Pemasaran BBM
Merencanakan dan mengevaluasi kebutuhan BBM
Merencanakan kebutuhan BBM seluruh Indonesia
Melakukan evaluasi dan mengembangkan sarana infrastruktur
Membuat perhitungan kebijakan harga BBM (pricing Strategy)
Koordinasi dengan Pemerintahan
Produk BBM Pertamina
Premium
Solar
Kerosene
Pertamina Dex
Pertamax
Pertamax Plus
BioSolar
BioPremium
BioPertamax
Kedua jenis Pricing tersebut dikenakan 2 jenis pajak:
PPN yaitu Pajak Pertambahan Nilai
PBBKB yaitu Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
”Harga keekonomian” BBM (Harga Beli Pemerintah) adalah :
Harga yang dihitung berdasarkan formulasi yang dikaitkan dengan MOPS serta ditambahkan dengan biaya operasi, margin serta pajak.
Pemasaran BBM
Merencanakan dan mengevaluasi kebutuhan BBM
Merencanakan kebutuhan BBM seluruh Indonesia
Melakukan evaluasi dan mengembangkan sarana infrastruktur
Membuat perhitungan kebijakan harga BBM (pricing Strategy)
Koordinasi dengan Pemerintahan
Produk BBM Pertamina
Premium
Solar
Kerosene
Pertamina Dex
Pertamax
Pertamax Plus
BioSolar
BioPremium
BioPertamax
Kedua jenis Pricing tersebut dikenakan 2 jenis pajak:
PPN yaitu Pajak Pertambahan Nilai
PBBKB yaitu Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
”Harga keekonomian” BBM (Harga Beli Pemerintah) adalah :
Harga yang dihitung berdasarkan formulasi yang dikaitkan dengan MOPS serta ditambahkan dengan biaya operasi, margin serta pajak.
RETAIL DALAM MENGHADAPI ERA KOMPETITIF 1 PERUBAHAN To Hanya sebagai pemain Masih bertanggung jawab atas PSO
Untuk PSO adalah (MOPS + ) Non PSO dengan harga pasar
Mendistribusikan dan sebagai pemasar atau marketing dari produk sendiri
Dari monopoli dan regulator
Pola "Cost-plus"
Mendistribusikan produk From PEMASARAN BBM 3 Pemasaran BBM Merencanakan dan mengevaluasi kebutuhan BBM Merencanakan kebutuhan BBM seluruh Indonesia Melakukan evaluasi dan mengembangkan sarana infrastruktur Membuat perhitungan kebijakan harga BBM (pricing Strategy) Koordinasi dengan Pemerintahan 4 Pemasaran BBM lanjutan Merencanakan dan mengembangkan jaringan retail serta keagenan BBM Memasarkan produk-produk baru dan evaluasi terhadap produk eksisting Menyiapkan strategi untuk program-program promosi dan menyiapkan pembinaan pasar serta koordinasi dengan pihak-pihak terkait Melakukan pembinaan SDM yang berada dijajaran Pemasaran Pusat, Unit serta jaringan distribusi.
5 Produk BBM Pertamina Premium Solar Kerosene Pertamina Dex Pertamax Pertamax Plus
BioSolar BioPremium BioPertamax
6 Kualitas Produk Mengikuti standard yang dikeluarkan Dirjen Migas dan juga mengacu WWFC
Produk yang sudah memenuhi EURO II Pertamina Dex (Diesel) Pertamax Pertamax Plus 7 PENJUALAN BBM DOMESTIK (berdasarkan jenis BBM) 0 10,000 20,000 30,000 R i b u
K i l o
L i t e r Premium 16,442 17,515 17,067.20 M. Tanah 11,936 11,404 10,032.03 M. Solar 27,479 27,896 25,113.46 M. Diesel 1,223 1,000 573.43 M. Bakar 6,036 5,202 5,017.02 2004 2005 2006 Dalam RB KL 8 Refinery location and Distribution BITUNG SABANG KRUENG RAYA LHOK SEUMAWE UP. I - PKL. BRANDAN LAB. DELI UP. II - DUMAI SIAK MEULABOH SIBOLGA G. SITOLI TT. TLK. KABUNG BENGKULU JAMBI PANJANG UP. III - PLAJU P. NATUNA P. BATAM SEMARANG SURABAYA CAMPLONG MENENG TT. TLK MANGGIS AMPENAN BIMA BADUNG REO ENDE WAINGAPU MAUMERE L. TUKA KALABAHI ATAPUPU DILI KUPANG SAUMLAKI DOBO TUAL FAK - FAK NABIRE MERAUKE JAYAPURA BIAK SERUI MANOKWARI SORONG BULA MASOHI NAMLEA SANANA PABUHA UP. IV CILACAP PONTIANAK SINTANG SAMPIT CILIK RIWUT PKL.BUN P. PISANG BANJARMASIN BALIKPAPAN SAMARINDA TARAKAN TOLI - TOLI MOUTONG DONGGALA PARIGI POSO GORONTALO KOLONDALE PALOPO TAHUNA KOTA BARU PARE - PARE P. SAMBU TT. TG. GEREM/MERAK BONTANG PLUMPANG UP.VI BALONGAN LUWUK KENDARI KOLEKA RAHA BAU -BAU UJ. PANDANG SUBUNG TT. WAY AME TOBELO TERNATE BANGGAI KALBUT IMPOR T. SEMANGKA PRICING STRATEGY 10 BBM Pricing Keekonomian PSO (Jenis Tertentu = PKS)
Kedua jenis Pricing tersebut dikenakan 2 jenis pajak: 1. PPN yaitu Pajak Pertambahan Nilai 2. PBBKB yaitu Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Besarnya PPN adalah 10% sedangkan PBBKB diatur dengan nilai maksimal 5% 11 Harga keekonomian BBM (Harga Beli Pemerintah) adalah :
Harga yang dihitung berdasarkan formulasi yang dikaitkan dengan MOPS serta ditambahkan dengan biaya operasi, margin serta pajak.
HARGA KEEKONOMIAN Catatan : MOPS adalah Mean Oil Platts Singapore 12 Harga Subsidi dan mekanisme perhitungan Subsidi Subsidi BBM adalah Selisih kurang antara hasil penjualan bersih jenis BBM tertentu dikurangi Pajak] dengan harga keekonomian (MOPS + ) BBM Harga jual eceran BBM kepada masyarakat yang ditetapkan oleh Pemerintah (Perpres) adalah besaran yang ditentukan pemerintah yaitu 14.1 % yang mencakup: Biaya distribusi Biaya Storage Losses Margin Agen/SPBU Margin Pertamina dll
PROMOSI DAN IKLAN 14 PROMOSI Dirancang untuk merangsang pembelian produk tertentu lebih cepat atau lebih banyak
Contoh: kupon produk Potongan harga hadiah pameran dagang
15 IKLAN Adalah segala bentuk penyajian non personal dan promosi ise, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran
Contoh: Iklan Pertamax Iklan Pertamina Dex
Pengendalian Kualitas 17 Pengendalian Kualitas Produk yang sudah ada di Depot sudah sesuai dengan Spesifikasi pelanggan, akan tetapi diperlukan kontrol secara periodik agar mutu produk dapat dipertahankan.
Pengujian diutamakan untuk spesifikasi yang kritis misalnya : Distilasi dan Octane Number untuk Mogas Flash Point dan Sulfur content Kandungan air untuk produk Bio dll PROGRAM DAN RENCANA 19 KEY SUCCESS STRATEGI PEMASARAN BBM INDUSTRI HARGA DAN DISTRIBUSI : 1. POLA SUPPLY DAN DISTRIBUSI VS LANDED COST 2. SUMBER PRODUK : EKS. KILANG DAN IMPORT 3. STRUKTUR BIAYA DAN HARGA
MUTU LAYANAN : 1. SEGMENTASI PELANGGAN . 1. PELANGGAN BESAR STRATEGIS : VHS/KONSINYASI 2. PELANGGAN MENENGAH : FRANCO 3. PELANGGAN KECIL : LEMBAGA KEAGENAN 2. PERUBAHAN MENJADI MENJUAL JASA (BUKAN KOMODITAS) 1. Q &Q STANDART 2. DUKUNGAN TEKNIS PURNA JUAL 3. KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PEMBAYARAN 4. LAYANAN PELANGGAN 3. PROMOSI PENJUALAN
ORGANISASI : 1. ORGANISASI JASA YANG LEBIH FLEKSIBLE 2. MEMPERKUAT JARINGAN (NETWORK) SEBAGAI OUTSOURCING
20 HARGA JUAL DAN DISTRIBUSI Harga Pertamina secara total bersaing dibandingkan dengan kompetitor karena tetap mengedepankan security of supply kepada pelanggan.
Security of supply mengharuskan Pertamina Mengoperasikan Depot/terminal/foating storage mendekati pelanggan. Menyiapkan inventory stock dalam jumlah yang cukup Resiko terhadap kemungkinan perubahan harga untuk jangka waktu tertentu.
Pertamina sebagai BUMN berperan untuk membantu pemerintah dalam kebijakan perpajakan (PPN, PBBKB, PPh Impor). Peran ini oleh sebagian pelanggan dianggap menambah cost mereka.
21 MUTU LAYANAN Pertamina bukan hanya menjual komoditi BBM untuk industri, namun menjual jasa memenuhi kebutuhan BBM secara lebih efektif dan efisien.
Model layanan yang ditawarkan :
1. Penyerahan BBM : FOB/Loco Depot/terminal/floating storage. Franco/CNF/DES/DEQ di titik serah yang disepakati. Vendor Held Stock/Consigment 2. Layanan purna jual : Q & Q, technical support, Pertamina contact Centre 3. Term of Payment : Kredit dengan jaminan, 4. Lainnya : bersifat taylor made, B to B. 22 Pola Pemasaran Retail (baru) Perbaikan jaringan distributor dan agen Menutup kesenjangan antara keiinginan pertamina dengan realitas layanan yang ada Menjaga Sinergi dengan distributor dan agen Memperbaiki pemasaran dengan meminimalisasi depot kritis Perbaikan sistem transportasi Menekan loss Membuat SPBU pola baru Bekerjasama langsung dengan kusomer besar Membuat standarisasi distribusi (SPBU, Mobil Tanki, Tongkang/tanker
PENGEMBANGAN PRODUK BIOFUEL 24 PROSES PEMASARAN PRODUK BARU Melakukan penelitian teknis bekerja sama dengan BPPT, Lemigas, ITB dan perusahan lainnya Ide baru (internet, BBM Dunia, diversifikasi dll) Penelitian kebutuhan Pasar / ATPM
Melakukan Penetrasi Pasar Mempertahankan Pasar Menciptakan inovasi baru lainnya
Selalu melakukan evaluasi
25 BAHAN BAKAR NABATI Pada saat ini Solar BioSolar Premium BioPremium BioPertamax IMPROVEMENT 27 Perbaikan di semua Lini Memberikan Pelayanan Pelanggan Berkelas Dunia Membangun Rantai Suplai dan Perkapalan yang Efisien Meningkatkan kemampuan SDM Mengembangkan Aliansi Strategis untuk Pertumbuhan 28 a Ritel Pertamina Way/Pasti Pas Jaringan & format baru b c Business-to-Business Key account mgt. Agents & salesforce Pricing Memberikan Pelayanan Pelanggan Berkelas Dunia Perbaikan di semua Lini cont 29 BTP Phase I Transportation loss control Reduce number of critical depot Retail outlet for lube Jakarta SPBU performance On time payment to third parties Efficiency in tickets, hotels, medicine, travel
30 Hasil BTP selama 100 hari BTP Target Result Kontrol kerugian Biaya transportasi Penurunan transportation loss (R2) menjadi 0.1% Realisasi transportation loss pada 20 pilot project tanker sebesar 0.08% Mengurangi jumlah depot kritis Jumlah depot kritis yang dapat ditolerir
Meningkatnya stock Kenaikan stock di 16 Depot Utama sebesar 55.88% Pengurangan jumlah depot kritis Average national stock sebelum BTP 24 hari menjadi 23.7 hari tetapi pada saat BTP stock mencapai nilai tertinggi yaitu 25.3 hari pada 10 Oktober 2006. Pengembangan Material Balance yang efektif dan efisien Outlet retail untuk Lubes 15 kontrak baru 10 unit outlet siap operasi Target tercapai On time payment to third party Pembayaran tepat waktu ke pihak III
Penyelesaian internal keuangan dalam waktu 10 hari dan usulan revisi SK 023 dan 018 dalam persetujuan Efisiensi tiket, hotel, pengobatan, perjalanan
Penghematan di bidang Pengobatan Penghematan biaya tiket Penurunan biaya tiket 5% - 10% Penurunan biaya hotel 20% Penurunan biaya obat 10% Perbaikan performance SPBU
Peningkatan indeks survey kepuasan pelanggan
Definisi Pertamina Way, Marketing Campaign, Pelatihan operator SPBU, Audit SPBU, Zero losses program, Hardware improvement. 31 Rekap Usulan BTP Wave II Marketing & Trading NO BTP NO BTP NO BTP 1 Pengadaan Kapal Milik dengan membeli kapalSecond Hand 12 Penerapan top down budget 23 Otomatisasi Belawan, ISG, Semarang 2 Penyediaan data base P&N (Pembenahan system informasi supply chain : control room), incl MIP, Port Information 13 Pengembangan web site P&N 24 Optimalisasi Penggunaan tenaga outsourcing 3 Penyelesaian depot depot bermasalah : Jambi, Bitung, Siak, B. Masin & Sorong 14 Efisiensi kapal kapal ringan 25 Mengurangi tembusan pada proses surat menyurat int & eks 4 Penurunan Biaya Operasi Sistem Aviasi melalui: a.Global procurement untuk material operasi ttt. b.Efisiensi biaya distribusi Avtur melalui perubahan pola supply dan revisi ongkos angkut darat 15 Performance Appreciation 26 Pengadaan material kapal melalui e- commerce 5 Pembuatan LTSA (Long Term Service Agreement) untuk metring system, pompa, painting/coating, SPM 16 Program pengembangan HSE Security 27 Peningkatan kehandalan kapal milik 6 Reevaluasi Lembaga Retail BBM PSO: PSPD & Pook Konsumen ke APMS & Jobber 17 Waktu tender jastek 28 Percepatan Launching LGV 7 Electronic Payment System 18 Memperkuat Supply Point Industri 29 Upgrade SDM Frontline dam sarana pela- yanan bunker sehingga memenuhi Q&Q 8 Memanfaatkan Tanki Timbun 19 Pengembangan Produk 30 Perbaikan Pola Suplai Pelumas Angkutan Laut menggunakan National Courier / Shipping Company 9 Simplifikasi Kontrak Niaga 20 Optimasi dan Efisiensi Pabrik Tabung Plumpang 31 Pembuatan Marine Agent Network 10 Penentapan surveyor melalui kontrak berjangka per area 21 KSO untuk bottling unit di LPG Plant 32 Sales Support System for quick decision 11 Penerapan Manajemen Resiko melalui Hedging 22 Transportasi LPG Balongan - Jakarta 32 MELUNCURKAN "PERTAMINA WAY", SEBUAH PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN DI SPBU Staf yang terlatih dan bermotivasi Peralatan yang terawat Format fisik yang konsisten Produk dan layanan tambahan Jaminan kualitas dan kuantitas
Sumber: Tim Operasi Ritel Definisi prosedur standar operasional Sistem pendukung implementasi dan pengawasan + Pelatihan dan sosialisasi formal Sosialisasi dengan dealer Pelatihan operator Pelatihan & penataran Wira Penjualan
Sertifikasi dan audit oleh auditor profesional independen
Distribusi software:aksesori operator, alat tes kualitas & kuantitas, formulir manajemen
Kampanye pemasaran 1 2 3 4 33 PROGRAM INI TELAH DITERIMA BAIK OLEH PUBLIK TUJUAN KAMI ADALAH MEMPEROLEH 1000 SPBU PASTI PAS PADA TAHUN 2009 FAKTA SINGKAT (14 Nopember 2007) 98% konsumen yang disurvei mengenali perubahan positif pada SPBU yang mengikuti program 740+ SPBU di 70+ kota yang berpartisipasi dalam program, dan kini sedang melakukan transformasi 172 disertifikasi PASTI PAS oleh auditor independen ~10,000 operator dilatih, ~140,000 aksesori* didistribusikan 2 8 5 6 10 6 7 9 21 9 49 31 TARGET 1000 SPBU PASTI PAS pada 2009 3 2 * Seragam, topi, tas uang, badge, formulir, sticker, tiang Sumber: Tim Pertamina Way Jumlah SPBU bersertifikasi Kota koordinasi XX 34 WALAU PERJALANAN MASIH PANJANG, USAHA INI MULAI MENDAPAT PERHATIAN MEDIA DAN PUBLIK 35 Road Map Clean Fuel Dunia Regulasi Kualitas Bahan Bakar Minyak 36 2020
2019
2018
2017
2016
2015
2014
2013
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
1. KepMen LH 141-2003 2005 2. Migas Spec 3674 / 3675- 2006 3. AAF Specification. 4. Bio Fuel Inpres no.1 - 2006 1. BBM Spec WWFC I & EURO II 2. Kero & LPG Balance 3. Green Fuel Plant 1.BBM Spec Euro III. 2.BBM Spec Euro IV. 4.Energi Gas & Batu Bara 1. Energi Gas dan Batu Bara meningkat dan mulai menggantikan energi Minyak Bumi 2. BBM EURO IV dipakai secara Luas. 3. Energi terbarukan. 1/3 2 1 2 4 43 O p e r a t i o n E x c e l l e n t 2 1 2 3 1 3 2 FORMULASI STRATEGI, KEBIJAKAN DAN PROGRAM 37 Thank you 38 Strategi:
Memperbaiki Spesifikasi Fuel untuk memenuhi Spec Migas serta WWFC-I dan EURO II pada akhir tahun 2008 didaerah tertentu wilayah Indonesia (Jawa, Bali, dan Batam). Sedangkan untuk BBK mulai WWFC II dan EURO 3 A. Sasaran dan Strategi Jangka Pendek (2006 2008) Sasaran yang akan dicapai : Produk BBM memenuhi standard Spec Migas, WWFC-I dan EURO II 39 Strategi : Modifikasi kilang untuk memenuhi regulasi standard emisi gas buang sesuai Euro III & IV Gasoline 91 dan 95 sebagai Branded Fuel Pertamina di SPBU Pertamina di wilayah Indonesia, dengan RON 88 phase out pada tahun 2010. Pengenalan Spesifikasi Branded Fuel Pertamina untuk standar emisi kendaraan bermotor EURO IV pada akhir tahun 2011. B. Sasaran dan Strategi Jangka Menengah ( 2009 2011 ) Sasaran yang akan dicapai : Produk BBM memenuhi standard emisi EURO III di Jawa dan Bali pada tahun 2012 dan persiapan untuk memenuhi standard emisi EURO IV pada tahun 2014. Minimize Produk Kerosene untuk mendukung program pengalihan Kero ke LPG 40 C. Sasaran dan Strategi Jangka Panjang ( 2012 2014 ) Sasaran yang akan dicapai : Produk BBM memenuhi standard emisi EURO IV Operasi kilang Bio fuel Strategi Memperbaiki Spesifikasi Branded Fuel Pertamina untuk memenuhi standar emisi kendaraan bermotor EURO IV di Indonesia dan menggunakan produk BIO. 41 Konsep Dasar Perhitungan Harga BBM Harga Dengan Basis MOPS
Transportasi laut Storage / Depo Transportasi Darat SaranaR etail Faktor dan batasan penentuan harga : Harga BBM dengan basis MOPS ditambah alpha agar dapat menutup semua biaya distribusi termasuk margin (belum termasuk pajak) Harga Pesaing Price Build Up di beberapa negara
Kilang / Import Distribusi 42 60 68 53 56 45 2 60 50 59 55 51 3 Bensin Solar Pajak/subsidi yang diperhitungkan GST: 10% Excise duty: AUD 0.38143 Harga rata-rata Amerika Serikat Tax: 10 sen/ MOPS + subsidi 14.1% Subsidi rata-rata 4 Bensin: 28% Solar: 25% GST: 5% Excise duty (untuk bensin): 44 SGD-sen/ EVALUASI HARGA Harga Benchmark 1 Australia Indonesia Malaysia Singapore Sepadan dengan Alpha rata-rata sekitar ~30%
1 Harga eceran benchmark diperhitungkan dengan mengurangi pajak dari harga eceran di Amerika Serikat; pasar Amerika Serikat dapat dianggap sebagai tolok ukur yang baik karena sangat kompetitif dan mempunyai jaringan logistik yang sangat efisien termasuk jaringan pipa dan sungai
2 MOPS = USD 39 sen per liter
3 MOPS = USD 44.7 sen per liter
4 Berdasarkan informasi press release Sumber: International fuel prices, GTZ 2007 Rata-rata Pendapatan per Liter USD sen/liter disesuaikan dengan efek pajak dan subsidi negara masing-masing, November 2006
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar