Anda di halaman 1dari 85

ASFIKSIA

NEONATORUM
dan
HIPERBILIRUBINEM
IA
Pembimbing:
dr. Jhonny Silitonga SpA

DEFINISI
Kegagalan bernafas secara
spontan, tidak teratur dan
tidak adekuat segera
setelah lahir

ETIOLOGI
FAKTOR IBU

HIPOKSIA IBU
GANGGUAN ALIRAN DARAH UTERUS

GANGGUAN KONTRAKSI UTERUS


HIPOTENSI MENDADAK PADA IBU KARENA
PERDARAHAN
HIPERTENSI KARENA PENYAKIT, EKLAMPSIA, DLL.

FAKTOR PLASENTA
FAKTOR FETUS
FAKTOR NEONATUS

PEMAKAIAN OBAT ANESTESI / ANALGETIKA


BERLEBIHAN PADA IBU
TRAUMA YANG TERJADI PADA PERSALINAN
KELAINAN KONGENITAL PADA BAYI

PATOFISIOLOGI

APNEU PRIMER
PERIODE APNEU DAN PENURUNAN FREKUENSI
JANTUNG, DIIKUTI USAHA BERNAFAS
(GASPING) DAN PERNAFASAN TERATUR

APNEU SEKUNDER
PADA PENDERITA ASFIKSIA BERAT, DIMANA
USAHA UNTUK BERNAFAS TIDAK TERLIHAT
DAN LANGSUNG DIIKUTI PERIODE APNEU
KEDUA.

PATOFISIOLOGI (2)
Pada saat bayi dilahirkan, alveoli diisi dengan cairan
paru-paru janin. Cairan tersebut harus dibersihkan terlebih
dahulu agar udara dapat masuk ke dalam paru-paru bayi
baru lahir. Dalam kondisi demikian, paru-paru memerlukan
tekanan yang cukup besar untuk mengeluarkan cairan
tersebut agar alveoli dapat berkembang untuk pertama
kalinya. Untuk mengembangkan paru-paru, upaya
pernafasan pertama memerlukan tekanan 2 sampai 3 kali
lebih tinggi daripada tekanan untuk pernafasan berikutnya
agar berhasil.

PEMBAGIAN ASFIKSIA
Vigorus baby
Skor Apgar = 7 10
MildModerate asphyxia (asfiksia sedang)
Skor Apgar 4 6
Asfiksia Berat
Skor Apgar 0-3

SETIAP KRITERIA DI BERI ANGKA TERTENTU DAN PENILAIAN ITU


SEKARANG LAZIM DISEBUT SKOR APGAR.

Tanda

Nilai O

Nilai 1

Nilai 2

Appearace
(warna kulit)

Seluruh tubuh
biru atau putih

Badan
merah
kaki biru

Seluruh tubuh merah

Pulse
(Denyut Nadi)

Tidak ada

< 100x/menit

> 100x/menit

Grimece
(Refleks)

Tidak ada

Perubahan
mimik

Bersin/menangis

Activity
(Tonus Otot)

Lumpuh

Ekstremitas
sedikit fleksi

Gerakan aktif
Ekstremitas fleksi

Respiration
effort
(Usaha
bernafas)

Tidak ada

Lemah

Menangis kuat

PENATALAKSANAAN
Tujuan utama mengatasi asfiksia ialah
untuk mempertahankan kelangsungan
hidup bayi dan membatasi gejala sisa
(sekuele) yang mungkin timbul di
kemudian hari. Tindakan yang
dikerjakan pada bayi lazim disebut
resusitasi bayi baru lahir dengan
memberikan ventilasi yang adekuat
dan pemberian oksigen yang cukup

Komplikasi

Edema otak
Anuria atau oliguria
Hiperbilirubinemia, enterokolikans
netrotikans
Kejang, Koma

Prognosis
Asfiksia Ringan :Tergantung pada
kecepatan
penatalaksanaan.
Asfiksia Berat
: dapat terjadi
kematian atau
kelainan saraf pada
hari-hari
pertama.

HIPERBILIRUBINEMIA
Definisi :
Ikterus dengan konsentrasi bilirubin
serum yang menjurus ke arah
terjadinya kernikterus atau
ensefalopati bilirubin bila kadar
bilirubin tidak dikendalikan.

Ikterus pada bayi baru lahir

Fisiologis (25 50 %) pada NCB,


lebih tinggi lagi pada NKB
Batas kadar bilirubin tertinggi
adalah 5 6 mg/dl (pada hari ke 2
3) dan akan menurun pada minggu l
Biasanya kadar bilirubin tidak > 10
mg/dL pada NKB dan tidak > 12,5
mg/dL pada NCB

METABOLISME BILIRUBIN
Hb

Fe
Globin

ERITROSIT

Sumber lain
Biliverdin
Bilirubin

Bilirubun Indirect

Ambilan

Protein y
Protein z

GLUKORONIL
TRANSFERASE
Konjugasi
Bilirubin direct
Usus
Siklus Entero Hepatik

Hidrolisis
Bilirubin
(B Glukoronil Transferase)
Urobilinogen
Sterkobilin

Metabolisme pada janin


dan neonatus
PATOFISIOLOGI :
Penambahan beban bilirubin pada sel
hepar
Penghancuran eritrosit
Produksi eritrosit
Memendeknya umur etrisosit
siklus enterohepatik
Anoksia / hipoksia
Defiensi G-6-PD

FAKTOR RESIKO
HIPERBILIRUBINEMIA PADA BAYI
BARU LAHIR
FAKTOR IBU :
1.
2.
3.
4.
5.

Inkompabilitas rhesus, ABO


ASI
Obat-obatan : diazepam (valium),oxytocin (pitocin)
Suku bangsa ASIA & AMERIKA
Penyakit dalam kehamilan ( Diabetes Gestasional)

FAKTOR JANIN :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Trauma lahir
Obat-obatan : Acetyl Sulfisoxasol
Infeksi TORCH
Pemberian makanan yang tidak teratur
Polisitemia
Prematuritas

ETIOLOGI
1.
2.

3.
4.

Produksi berlebih
Gangguan uptake dan konjugasi
hepar
Gangguan transportasi
Gangguan dalam ekskresi

HIPERBILIRUBINEMIA
1.
2.
3.

4.

( Monintja dkk, 1981)

Ikterus terjadi dalam 24 jam l


Peningkatan konsentrasi bilirubin 5%
atau lebih setiap 24 jam
Konsentrasi bilirubin serum sewaktu 10
mg% pada NKB dan 12,5 mg% pada
NCB
Ikterus disertai proses hemolisis
(inkompabilitas darah, defisiensi Enzim
G-6-PD dan sepsis)

Ikterus disertai keadaan berikut :


1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

BBL < 2000 gram


Masa gestasi < 36 minggu
Asfiksia, hipoksia, sindrom gangguan
pernapasan
Infeksi
Trauma lahir pada kepala
Hipoglikemia, hiperkarbia
Hiperosmolalitas darah

Pendekatan menentukan kemungkinan


penyebab (Hepar & Yoon (1974)
Ikterus dalam 24 jam l :

Inkompabilitas darah Rh, ABO, atau


golongan yang lain

Infeksi intraurine oleh (virus,


toksoplasma, lues,kadang bakteri

Kadang kadang defisiensi G-6-PD

Ikterus timbul 24-72 jam setelah lahir :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Biasanya ikterus fisiologis


Ada kemungkinan inkompabilitas darah ABO
dan Rh atau golongan lain
Defisiensi G-6-PD
Polisitemia
Hemolisis darah tertutup
Hipoksia
Sferositosis, elipesitosis
Dehidrasi asidosis
Defisiensi enzim eritrosit lainnya

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Ikterus yang timbul setelah 72 jam


pertama sampai akhir minggu
pertama :
Biasanya karena infeksi (sepsis)
Dehidrasi asidosis
Defisiensi enzim G-6-PD
Pengaruh obat
Sindrom Criggler Najjar
Sindrom Gilbert

Ikterus yang timbul pada akhir


minggu pertama dan selanjutnya
:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Biasanya karena obstruksi


Hipotiroidisme
Breasty milk jaundice
Infeksi
Neonatal hepatitis
Galaktosemia

Perkiraan kadar bilirubin menurut


Kramer dengan daerah ikterus
Derajat ikterus :

I
II
III
IV
V

Kadar bilirubin 6
Kadar bilirubin 9
Kadar bilirubin 12
Kadar bilirubin 15
Kadar bilirubin > 15

mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl

Ikterus yang kemungkinan jadi


patologis :
1.
2.
3.
4.
5.

6.

Ikterus yang terjadi pada 24 jam pertama


Ikterus dengan kadar bilirubin melebihi 12,5
mg% pada NCB dan 10 mg% pada NKB
Ikterus dengan peningkatan bilirubin lebih
dari 5 mg%/ hari
Ikterus menetap sesudah 2 minggu l
Ikterus yang mempunyai hubungan dengan
proses hemolitik, infeksi atau keadaan
patologis lain yang telah diketahui
Kadar bilirubin direk melebihi 1 mg%

Mengatasi
Hiperbilirubinemia

Mempercepat proses konjugasi


misalnya dengan pemberian
Fenobarbital
Memberikan substrat yang kurang
untuk transportasi atau konjugasi
contohnya pemberian albumin untuk
mengikat bilirubin yang bebas
Melakukan dekomposisi bilirubin
dengan fototerapi

CASE
CASE

IDENTITAS

Nama
: Bayi Ny. Heppy
Tanggal Lahir
: 10-05-2005
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Pondok Timur Rt 03/02
Bekasi
Agama

: Islam

ORANG TUA

Ayah
Nama
Umur
Suku Bangsa
Alamat
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan

: Tn. A
: 34 Tahun
:Jawa
:Pondok Timur Rt 03/02
Bekasi
: Islam
: S1
: Wiraswasta
: Rp 1.000.000,-/bulan

ORANG TUA

Ibu
Nama
: Ny. H
Umur
: 32 tahun
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Pondok Timur Rt 03/02
Bekasi
Agama : Islam
Pendidikan
: D3
Pekerjaan
: Karyawan
Penghasilan
: Rp 1.000.000 / bulan

RIWAYAT PENYAKIT

Keluhan Utama : Tidak ada usaha


nafas
Keluhan Tambahan : Bayi kebiruan

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT


1 / 2 jam yang lalu (pkl 08.35) lahir bayi
wanita secara seksio cesarea, dari seorang ibu
G2P1A0 hamil 38 minggu atas indikasi CPD
dan bekas seksio 1x, di tolong oleh dokter di
RSU - FKUKI. Pada waktu lahir bayi tidak
lansung menangis, AS 3 / 6 gerakan bayi
sedikit, seluruh tubuh pucat kebiruan, usaha
bernafas tidak ada, frekuensi jantung kurang
dari 100 X / menit, terdapat lilitan tali pusat
kencang dua kali, dilakukan pembersihan jalan
napas, kemudian dilakukan rangsangan taktil
respon (-) dilakukan VTP selama 30 dtk
respon (-) VTP lagi 30 dtk kompresi
jantung luar HR < 100 x / mnt intubasi
VTP respon (+), HR > 100 x / mnt.

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT


Pada massa kehamilan ibu kontrol
kehamilan 5 kali yaitu pada trimester I
1 x periksa, trimester II 2x, dan
trimester III 2x. Selama kehamilan Ibu
cukup mengkonsumsi makanan bergizi.
Ibu juga tidak menkonsumsi obat
obatan dan jamu jamuan. Riwayat
merokok disangkal, penyakit Asma,
jantung, diabetes, hipertensi, hepatitis,
selama kehamilan disangkal.

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN

KEHAMILAN
Perawatan Antenatal : Teratur, ke klinik
bidan oleh
bidan
Trimester I
: 1x / Bulan,
Trimester II
: 2x / Bulan,
Trimester III
: 2x / bulan
Penyakit Kehamilan : Disangkal

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN

KELAHIRAN
Tempat kelahiran
Penolong Persalinan
Cara persalinan
Masa gestasi
Keadaan Bayi

: RSU FKUKI
: Dokter
: Seksio sesarea
: 38 minggu
: - berat badan lahir : 4200 gr
- panjang badan lahir
: 48 cm
- lingkar kepala
: 36 cm
- Tidak langsung menangis
- nilai APGAR
:3/6
- kelainan bawaan : tidak ada

Kriteria neurologis menurut Dubowitz:


sikap
:3
jendela sendi pergeangan tangan
dorsofleksi kaki
:3
rekoil lengan
:2
rekoil tungkai : 1
sudut poplitea : 3
gerakan tumit kekuping
:3
tanda skarf
:2
tonus otot leher
:3
suspensi ventral
:4+
26

:2

Karakteristik eksternal menurut Dubowitz:


edema
:2
jaringan kulit
warna kulit
:2
keburaman kulit
:3
lanugo
:2
guratan telapak kaki
perkembangan puting susu
besarnya payudara
bentuk telinga
:2
elastisitas daun telinga
genitalia
:1+
24

:3

:3
:2
:2
:2

RIWAYAT KELUARGA

Corak Reproduksi
No

Umur

Jenis
Kelamin

Hidup

1
2

3 tahun
1 / 2 jam

Laki laki
Permpuan

Hidup
Hidup

Lahir
Mati

Abortus

Mati
(Sebab)

Ket.

Sehat
Pasien

DATA KELUARGA

Perkawinan
Umur saat menikah
(30thn)

:1
: Ayah

Ibu (28thn)
Konsanguitas
: Tidak ada
Keadaan kesehatan
: Sehat
Riwayat penyakit pada anggota keluarga
lain/orang lain serumah
: Disangkal

DATA PERUMAHAN
Kepemilikan rumah
sendiri

: milik

Keadaan rumah
: Lantai semen,
ventilasi kurang, dinding papan, kamar
mandi di luar (wc umum)
Keadaan lingkungan : Perumahan
padat, jarak antar rumah berdekatan,
aliran got kurang lancar

PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum
: Tampak
sakit berat
Kesadaran
: Tidak Menangis
Frekuensi pernapasan
: 0 x/mnt
adekuat
Frekuensi jantung
: < 100 x/mnt
(reguler,
tdk adekuat)
Suhu tubuh
: 36 C (rektal)

DATA ANTROPOMETRI

Berat badan
Gram
Panjang badan
Lingkar kepala

: 4200
: 48 cm
: 36 cm

PEMERIKSAAN SISTEM

Kepala
Bentuk dan ukuran
:
Simetris, bulat, mesosefali, UUB
belum menutup, Kaput
suksadenum (-), Sefal hematom
(-)
Rambut dan kulit kepala :
Pertumbuhan rambut merata,
tidak
mudah dicabut

PEMERIKSAAN SISTEM

Mata : Kelopak mata ,


konjungtiva tidak pucat, sklera
tidak ikterik
Hidung
: Biasa, Mukosa tidak
hiperemis, cavum nasi lapang,
concha nasalis tidak hipertrofi,
sekret -/-, pernafasan cuping
hidung (-)

PEMERIKSAAN SISTEM
Telinga
: Daun telinga biasa,
Lubang
telinga lapang, sekret -/Bibir
: Lembab, sianosis
sirkum oral(+)
Gigi geligi
: Belum tumbuh gigi

PEMERIKSAAN SISTEM
Mulut : Lembab, sianosis sirkum oral
(+)

Leher : Trakea di tengah, KGB


tidak
teraba membesar

PEMERIKSAAN SISTEM
Thoraks

Paru-paru

Inspeksi
: Pergerakan dinding
dada (-),
retraksi
suprasternal (-),
retraksi intercostal (-)
Palpasi
: Stem fremitus (-)
Auskultasi : Bunyi nafas dasar (-)

PEMERIKSAAN SISTEM

Jantung
Inspeksi
terlihat

: Ictus cordis tidak

Palpasi
: Ictus cordis teraba
pada
IC IV garis midclavicula
kiri
Auskultasi
: BJ I, II murni,
murmur(-),
gallop(-)

PEMERIKSAAN SISTEM

Abdomen :
Inspeksi
: Datar, retraksi
epigastrium (-),
perawatan tali pusat (+)
Auskultasi : Bising usus (+) N 3x/menit
Palpasi : Lemas
Perkusi
: Tympani
Anus dan rektum : Dalam batas normal
Genitalia : Perempuan, labia mayor
menutupi labia minor

PEMERIKSAAN SISTEM
Anggota gerak : Akral dingin,
sianosis (+),
Deformitas -/Tulang belakang
: Kifosis(-),
lordosis(-),
skoliosis(-)
Kulit : kuning (-)

PEMERIKSAAN SISTEM
Rambut : Rambut aksila dan pubis
belum tumbuh
Reflek : Moro (-) lemah, Hisap (-),
Rooting (-),Genggam (-)

RESUME

Pasien seorang Bayi perempuan


umur 1 / 2 jam, BB : 4200 gr, PB : 48
cm datang ke RS FKUKI dengan
keluhan utama : Tidak ada usaha
napas dan keluhan tambahan : bayi
biru

RESUME
Dari pemeriksaan fisik didapatkan :
Keadaan umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Tidak menangis
Frekuensi Jantung : < 100 x/mnt
(regular , tidak
adekuat)
Frekuensi pernapasan
: 0 x/mnt

RESUME

Mata
: Dalam batas normal
Mulut
: Dalam batas normal
Thoraks : Inspeksi
: Pergerakan
dinding dada (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal (-)
Palpasi
: Stem fremitus (-)
Auskultasi : BND (-)
Jantung : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Kulit : Turgor cukup

PEMERIKSAAN LAB
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah tepi: Hb : 19,7g/%, Leuko :
17400/l, Ht : 59 %, Trombosit :
116.000/L
Gula darah sewaktu : 49 mg/dl
AGD : pH:7,29, PCO2:41,1 mmHg, PO2:
72,0 mmHg, Sat O2:91,5%,[ ]O2:19,3 vol
%, BE:-6,8 mmol/L, BB:41,1mmol/L, HCO3
: 19,3mmol/L

DIAGNOSIS

DIAGNOSIS

KERJA

- NCB-BMK
- Asfiksia berat

ANJURAN PEMERIKSAAN
LENGKAP
AGD

PROGNOSIS
Ad Vitam
: Dubia Ad malam
Ad Sanationum:
: Dubia ad
malam
Ad Fungsionam : Dubia ad malam

PENATALAKSANAAN

Rawat perina (inkubator)


Diet : TMO
O2 Nasal 2 ltr/mnt
CIV : D 10% 10 tts/mnt (mikro)

MM/: - Kalfoxim 2 x 200 mg (IV)


- Oradexon 3 x 0,3 mg (IV)
- vit K 1 x 1 mg (im)

SOAP 10/05/2005 (3 jam)

S : Sianosis (-), sesak (-)


O :KU : Tampak sakit sedang
Kes : komposmentis (menangis kuat)
HR :
144 x/mnt ( reguler,
adekuat)
RR :
64 x/mnt ( reguler,
adekuat )
S
:
37oC (rectal)

Kepala : Bulat,mesocepali , UUB


Belum Menutup, Kaput
Suksadenum(-)
Mata
: konjungtiva tidak anemik,
sklera tidak ikterik
Hidung : Lapang, Sekret - /-,
pernapasan cuping hidung (-)
Telinga : Lapang, Sekret -/Mulut : Mukosa bibir lembab
Sianosis sirkum oral (-)

Thoraks :
I : Pergerakan dinding dada
simetris
P : Stemfremitus kanan = kiri
A :Bunyi Nafas Dasar
Bronkovesikuler, Ronhki -/-,
Wheezing -/-, BJ I,II murni,
murmur
(-), gallop (-)
Abdomen :
I :Datar
A : BU (+) 3x/mnt
Pa : Lemas

Ekstremitas : akral dingin, sianosis


(-), capillary refill < 2 dtk
Relek : Moro (+), Hisap (+), Rooting (+),
Genggam (+)
A : - NCB BMK
- Asfiksia berat dalam perbaikan
P : - rawat perina (inkubator)
- Diet : TMO
- O2 Nasal 2 LPM
- CIV : D 10 % 10 tts/mnt (mikro)
- MM / :- Kalfoxim 2 x 200 mg (IV)
- Oradexon 3 x 0,3 mg (IV)
- Vit K 1 x 1 mg (IM)

SOAP 11/05/2005

S : Sianosis (-), sesak (-)


O :
KU : tampak sakit sedang
Kes: komposmentis (menangis
kuat)
HR :
132 x/mnt ( reguler,
adekuat)
RR :
48 x/mnt ( reguler,
adekuat )
S
:
37oC (rectal)

Kepala : dalam batas normal


Mata
: dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Telinga : dalam batas normal
Mulut : - Mukosa bibir lembab,
- Sianosis sirkum oral (-)
Thoraks :
I : Pergerakan dinding dada simetris
P : Stem fremitus kanan =kiri
A : Bunyi Nafas Dasar
Bronkovesikuler, Ronki -/- ,wheezing -/-,
BJ I,II murni, murmur (-), gallop (-)

Abdomen :

I : Datar

A : BU (+) 3x/mnt

Pa : Lemas
Ekstremitas : akral hangat, sianosis
(-), capillary refill < 2 dtk
Relek : Moro (+), Hisap (+), Rooting (+),

Genggam (+)

Lab AGD : pH:7,37, PCO2:31,5 mmHg, PO2: 81,1 mmHg, Sat O2:95,2%,
[ ]O2:20,1 vol%, BE:-6,1 mmol/L, BB:41,8mmol/L, HCO3 : 17,9 mmol/L
Foto Thoraks : kesan broncopneumonia
A : - NCB BMK
- Asfiksia berat dalam perbaikan
P : - rawat perina (inkubator)
- Diet : TMO
- O2 Nasal 2 LPM
- CIV : D 10 % 10 tts/mnt (mikro)
- MM / :- Kalfoxim 2 x 200 mg (IV)
- Oradexon 3 x 0,3 mg (IV)
- Vit K 1 x 1 mg (IM)

SOAP 12/05/2005

S :
O :

Bayi kuning
KU : Tampak sakit sedang
Kes: komposmentis (menangis
kuat)
HR : 110 x/mnt ( reguler,
adekuat)
RR : 44 x/mnt ( reguler,
adekuat)
S : 36,3o C (rectal)

Kepala : dalam batas normal


Mata
: dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Telinga : dalam batas normal
Mulut : - Mukosa bibir lembab,
- Sianosis sirkum oral (-)
Thoraks :
I : Pergerakan dinding dada simetris
P : Stem fremitus kanan = kiri
A : Bunyi Nafas Dasar
Bronkovesikuler, Ronki -/- ,wheezing -/-,
BJ I,II murni, murmur (-), gallop (-)

Abdomen :
I
:Datar
A : BU (+) N 4x/mnt
Pa : Lemas
Ekstremitas : akral hangat, sianosis
(-), capillary refill < 2 dtk
Relek : Moro (+), Hisap (+), Rooting (+),
Lab : Bilirubin total :13,7 mg/dl
A : - NCB BMK
- Hiperbilirubinemia
P : - rawat perina (inkubator)
- Diet : TMO
- O2 Nasal 2 LPM
- CIV : D 10 % 10 tts/mnt (mikro)
- MM / :- Kalfoxim 2 x 200 mg (IV)
- Oradexon 3 x 0,3 mg (IV)
- Vit K 1 x 1 mg (IM)
- Questran 4 x 1/6 sachet (po)

Genggam (+)

SOAP 13/05/05

S :
O :

Bayi kuning
KU : Tampak sakit ringan
Kes: komposmentis (menangis
kuat)
HR : 120 x/mnt ( reguler,
adekuat)
RR : 44 x/mnt ( reguler,
adekuat)
S
: 36,4oC (rectal)

Kepala : dalam batas normal


Mata
: dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Telinga : dalam batas normal
Mulut : - Mukosa bibir lembab,
- Sianosis sirkum oral (-)
Thoraks :
I : Pergerakan dinding dada simetris
P : Stem fremitus kanan =kiri
A : Bunyi Nafas Dasar
Bronkovesikuler, Ronki -/- ,wheezing -/-,
BJ I,II murni, murmur (-), gallop (-)

Abdomen :
I
:Datar
A : BU (+) N 4x/mnt
Pa : Lemas
Ekstremitas : akral hangat, sianosis
(-), capillary refill < 2 dtk
Relek : Moro (+), Hisap (+), Rooting (+),

Genggam (+)

A : - NCB BMK
- Hiperbilirubinemia
P:
- Diet ASI atau PASI 8 x 80 cc
- Blue light
- MM / :- Questran 4 x 1/6 sachet (po)10 mg (po)
- Cefspan 2 x 10 mg (po)

SOAP 14/05/05

S :
O :

Bayi kuning
KU : Tampak sakit ringan
Kes: komposmentis
(menangis
kuat)
HR : 128 x/mnt ( reguler,
adekuat)
RR: 30 x/mnt ( reguler,
adekuat)
S : 37oC (rectal)

Kepala : dalam batas normal


Mata
: dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Telinga : dalam batas normal
Mulut : - Mukosa bibir lembab,
- Sianosis sirkum oral (-)
Thoraks :
I : Pergerakan dinding dada simetris
P : Stem fremitus kanan =kiri
A : Bunyi Nafas Dasar
Bronkovesikuler, Ronki -/- ,wheezing -/-,
BJ I,II murni, murmur (-), gallop (-)

Abdomen :
I
: Datar
A
: BU (+) N 4x/mnt
Pa
: Lemas
Ekstremitas : akral hangat, sianosis
(-), capillary refill < 2 dtk
Relek : Moro (+), Hisap (+), Rooting (+),

Genggam (+)

Lab : Bilirubin total :14,4 mg/dl


A : - NCB BMK
- Hiperbilirubinemia
P:
- Diet ASI atau PASI 8 x 80 cc
- Blue light
- MM / : - Questran 4 x 1/6 sachet (po)10 mg (po)
- Cefspan 2 x 10 mg (po)

SOAP 15/05/05

S :
O :

Bayi kuning
KU : Tampak sakit ringan
Kes: komposmentis
(menangis kuat)
HR : 120 x/mnt (reguler)
RR : 30 x/mnt
S : 36,6oC
(rectal)

Kepala : dalam batas normal


Mata
: dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Telinga : dalam batas normal
Mulut : - Mukosa bibir lembab,
- Sianosis sirkum oral (-)
Thoraks :
I : Pergerakan dinding dada simetris
P : Stem fremitus kanan =kiri
A : Bunyi Nafas Dasar
Bronkovesikuler, Ronki -/- ,wheezing -/-,
BJ I,II murni, murmur (-), gallop (-)

Abdomen :
I
: Datar
A
: BU (+) N 4x/mnt
Pa
: Lemas
Ekstremitas : akral hangat, sianosis
(-), capillary refill < 2 dtk
Relek : Moro (+), Hisap (+), Rooting (+),

Genggam (+)

Lab : Bilirubin total :13,7 mg/dl


A : - NCB BMK
- Hiperbilirubinemia
P:
- Diet ASI atau PASI 8 x 80 cc
- Blue light
- MM / : - Questran 4 x 1/6 sachet (po)10 mg (po)
- Cefspan 2 x 10 mg (po)

Analisa Kasus
Pada pasien ini (By. Ny. Heppy) Diagnosis
awal NCB BMK + Asfiksia berat
D/ berdasarkan :
Klasifikasi neonatus menurut BATTAGLIA
& LUBBCHENCO (1967), dengan :
- Masa gestasi 38 minggu
- BBL 4200 gram
Akan didiagnosis : NCB BMK

Asfiksia berat nilai APGAR : 3 / 6


(1 mnt sesudah lahir lengkap)
- frekuensi jantung < 100 x/mnt
- usaha bernafas tidak ada
- tonus otot ekstremitas fleksi sedikit
- reflek gerakan sedikit
- warna biru pucat
(5 mnt sesudah lahir lengkap)
- frekuensi jantung > 100 x/mnt
- usaha bernafas lambat
- tonus otot ekstremitas fleksi sedikit
- reflek gerakan sedikit
- warna tubuh kemerahan, tangan dan kaki
biru

Untuk penatalaksanaan sesuai dengan


kriteria asfiksia berat :
- bayi lahir rangsangan taktil
respon (-) tindakan resusitasi aktif
- rawat perina inkubator
- O2 nasal 2 LPM
- Asidosis pemeriksaan AGDkoreksi
dengan pemberian NaHCO3
- mm: antibiotik, kortikosteroid, vit K

Hari ke-3 (12/05/05), didiagnosis :


Hiperbilirubinemia
D/ berdasarkan:
- follow up : bayi kuning
- Pemeriksaan bilirubin total : 13,7
mg/dl
Penatalaksanaan :
- Blue light selama 100 jam
- MM / : kolesteramin

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai