Anda di halaman 1dari 13

PERDARAHAN POSPARTUM

Dr.Leo Simanjuntak,SpOG.
Medan 2009

Definisi.
Perdarahan pospartum <PPH> adalah:
1. Perdarahan pervaginam 500ml atau
lebih setelah anak lahir.
2. Perdarahan 1000 ml atau lebih
setelah persalinan seksio sesarea.

Pembagian menurut waktu terjadinya.


1.PPH dini <early PPH>,yaitu bila terjadi
dalam 24 jam pertama setelah
persalinan. Sebabnya ialah atonia
uteri,retensio plasenta, laserasi jalan
lahir.
2.PPH lambat <late PPH>, yaitu bila terjadi
setelah 24 jam pertama setelah
persalinan Sebabnya ialah, sisa plasenta.

Definisi fungsional.
Perdarahan yang dapat menyababkan
gangguan hemodinamika. Jumlah darah
yang keluar sehingga terjadi ggn
hemodinamika, sangat tergantung pada
kondisi ibu sebelumnya, misalnya anemia
dll.
Insidens.
Kira-kira 5% dari seluruh kelahiran.

Etiologi.
Terdiri dari 4 T, yaitu:
1. Tone <tonus>, yaitu atonia uteri.
2. Trauma, laserasi jalan lahir.
3. Tissue<jaringan>, plasenta rest, retensio
plasenta.
4. Trombin, yaitu gangguan pembekuan darah.
Penyebab PPH yang terpenting adalah atonia
uteri.

Etiologi
1. Atonia uteri.
2. Retensio plasenta.
3. Laserasi jalan lahir.
4. Plasenta rest/ sisa plasenta.
5. Koagulopati/ggn.pembekuan darah.

Faktor-faktor risiko PPH.


Berhubungan dengan faktor-faktor pada
antepartum,intrapartum,dan pospartum.
1. faktor-faktor risiko antepartum.
>solusio plasenta, terutama perdarahan
tersembunyi disertai kematian janin.
>plasenta previa.
>PE/E.

>overdistensi uterus, misalnya hamil


kembar,makrosomia,polihidramnion.
>riwayat PPH atau riwayat manual
plasenta.
>terdapat gangguan hemostasis.

2.Faktor-faktor risiko intrapartum.


>persalinan operatif, SC,EF,EV.
>Partus lama.
>Partus presipitatus.
>Induksi/augmentasi persalinan.
>Korioamnionitis.
>Distosia bahu.
>Internal podalic version dan ekstraksi
bokong janin B pada gemelli.
>HELLP,DIC.

3.Faktor risiko pospartum.


>Laserasi jalan lahir.
>Retensio plasenta.
>ruptura uteri.
>Ggn.pembekuan darah.

Pencegahan PPH khususnya atonia uteri


dan retensio plasenta adalah dengan
manajemen aktif kala III.
Tujuan adalah utk menghasilkan
kontraksi uterus yang lebih efektif
sehingga dapat mempersingkat waktu,
mencegah perdarahan dan
mengurangi kehilangan darah kala III
jika dibandingkan penatalaksanaan
biasa/fisiologis.

Keuntungan manajemen aktif kala III.


1. Persalinan kala III lebih singkat.
2. Mengurangi jumlah kehilangan
darah.
3. Mengurangi kejadian retensio
plasenta.

Manajemen aktif kala III terdiri dari 3


lang kah yaitu:
1. Pemberian oksitosin dalam 1 menit
pertama setelah bayi lahir.
2. Melakukan penegangan tali pusat
terkendali <PTT>.
3. Masase fundus uteri.
---------------------

Anda mungkin juga menyukai