GIGI
Tujuan Pendidikan
1. Mengembangkan pengetahuan tentang obat
yang dapat menunjang keberhasilan
penggunaan obat pada diagnosa, terapi,
rehabilitasi, prevensi dan promosi tingkat
kesehatan.
Terapi dan prevensi penyakit2 yg banyak
ditemukan di masyarakat drg dpt memilih,
meresepkan/memberikan obat dgn tepat,
aman & rasional sesuai dgn situasi &
kondisinya.
bentuk obat
Penetapan dosis obat & waktu pemberian
Meracik obat (bila diperlukan)
Tujuan Pendidikan
2. Memberi pengetahuan dasar tentang
pengelolaan obat yang meliputi :
- Proses pengadaan & distribusi
- Proses penyimpanan
- Proses pengawasan
- Proses pengendalian obat
Untuk perorangan, keluarga maupun
masyarakat.
SEJARAH KEFARMASIAN
Perkembangan farmasi di Indonesia :
Farmakope
Farmasi
OBAT
Penggolongan Obat
1. Menurut kegunaan obat
- Untuk menyembuhkan (terapeutik)
- Untuk mencegah (profilaktik)
- Untuk diagnosis (diagnostik)
Penggolongan Obat
2. Menurut cara penggunaan obat :
- Medicamentum ad usum internum
(pemakaian dalam) : oral etiket putih.
- Medicamentum ad usum externum
(pemakaian luar) : implantasi, injeksi,
membran mukosa, rektal, vaginal, nasal,
opthalmic, aurical, collutio/gargarisma/ gargle
etiket biru.
Penggolongan Obat
3. Menurut cara kerjanya :
- Lokal : obat yang bekerja pada jaringan
setempat seperti pemakaian topikal
- Sistemik : obat yang didistribusikan ke
seluruh tubuh melalui oral.
Penggolongan Obat
4. Menurut bentuk sediaan obat (bentuk sediaan
farmasi)
- Bentuk padat : serbuk, tablet, pil, kapsul, supositoria
- Bentuk setengah padat : salep/unguetum, krim, pasta,
cerata, gel/jelly, occulenta (salep mata)
- Bentuk cair/larutan : potio, sirup, eliksir, obat tetes,
gargarisma, clysma, epithema, injeksi, infus intravena,
douche, lotio, dan mixturae.
- Bentuk gas : inhalasi/spray/aerosol.
Penggolongan Obat
5. Menurut undang-undang memudahkan distribusi &
pengawasan obat.
a) Narkotik (obat bius atau daftar O = opium) :
- Obat keras yg dapat menimbulkan ketergantungan
dan ketagihan (adiksi) jika dipergunakan tanpa
pembatasan dan pengawasan dokter.
- Pembelian obat harus dgn resep dokter & sebaiknya
ditandatangani o/ dokter agar tidak mudah dipalsukan.
- Ex : candu/opium, morfin, petidin, metadon, kodein dll.
Penggolongan Obat
b) Psikotropika : obat keras yg bekerja pada
fungsi psikik atau mempengaruhi fs. Psikik,
kelakuan atau perasaan orang.
Ex : golongan ekstasi, amfetamin, diazepam,
barbital atau luminal.
Penggolongan Obat
c) Obat keras (daftar G = berbahaya):
- Obat yg pemakaiannya harus di bawah pengawasan
dokter.
- Obat dapar dibeli dengan resep dari dokter atau si
pembeli mengisi formulir tanda penerimaan racun.
- Diberi tanda khusus lingkaran bulat berwarna merah
dengan garis tepi hitam dan huruf K yang menyentuh
garis tepinya.
- Ex : - semua obat suntik / infus intravena
- semua kemoterapeutik
- semua antibiotika
- obat yg mengandung adrenalin
Penggolongan Obat
Penggolongan Obat
e) Obat bebas
- Obat yang dapat dibeli secara bebas dan tidak
membahayakan bagi si pemakai dalam batas
dosis yang dianjurkan
- Diberi tanda lingkaran bulat berwarna hijau
dengan garis tepi hitam.
- Ex : * Tab. Vit C 50 mg, Tab. Vit B complex 50 mg
* Tab. Parasetamol, Tab. Efedrin
* Salep ichtyol