Arsitektur pasca modern atau Post-Modern berakar pada 1950-1960 dengan mulai hilangnya nilai dasar arsitektur modern dan penolakan terhadap arsitektur modern dan International Style, walau gerakan arsitektur Post-Modern sendiri bermula pada 1970-an yang secara kasar dipelopori oleh Charles Moore di Amerika dan Ralph Erskine serta Lucien Kroll di Eropa. Salah satu penanda gerakan Post-Modern yang paling terkenal adalah ketika Charles Jencks merujuk kepada penghancuran dari apartemen Pruitt-Igoe di St. Louis sebagai The Death of Modernism dalam bukunya The Language of Post Modern Architecture. Frase tersebut menjadi sebuah pengingat bagi masyarakat dan Penghancuran apartemen Pruitt-Igoe pada tahun 1972 arsitek atas kegagalan arsitektur modern dan pemicu
Fredric Jameson berpendapat bahwa lebih tepat jika
postmodernisme bukan dianggap sebagai langgam tetapi sebagai cultural dominance; budaya yang memungkinkan koeksistensi berbagai fitur yang berbeda. Robert Venturi berpendapat serupa dalam bukunya Complexity and Contradiction in Architecture dimana ia mendukung kekontrasan dan pentingnya memadukan selera Buku tersebut mempopulerkan istilah-istilah seperti ambiguitas, kompleksitas dan kontradiksi yang dapat dikatakan menjadi inti dari postmodernisme. Sebagai antitesis dari International Style yang hitam-putih, sederhana, dan sombong, arsitektur postmodern jauh lebih vulgar, berani, lucu, ornamental, dan colorful, tanpa mengabaikan nilai lokal, historis dan konteks dari bangunan Arsitektur postmodern melawan hilangnya identitas lokal dan stereotyped architecture yang dibawa arsitektur modern
Le Corbusier,Villa Savoye,Poissy, 192931
Le Corbusier,Chapel of Ntre Dame du
Haut,Ronchamp, 19505
Le Corbusier dikenal sebagai salah satu Modernis, tetapi ia juga
salah satu pendorong Post-Modernisme ketika menurutnya arsitekarsitek modernis tua mulai menjadi sklerotik dan kehilangan semangat revolusionernya. Perbedaan modernisme dan postmodernisme dapat terlihat dari dua bangunan yang dirancang Le Corbusier. Villa Savoye (kiri) yang dibangun pada masa keemasan modernisme lebih simpel dan hitam-putih sementara Chapel of Ntre Dame du Haut (kanan) yang dianggap salah satu bangunan postmodern pertama lebih berwarna, lucu, dan ornamental
Bangunan Robert Venturi, Mothers House, merupakan salah satu bangunan post-modern pertama. Dapat dilihat --terutama dari denahnya permainan kompleksitas dan kontradiksi dari pintu depan rumah yang merupakan elemen multi fungsi
Robert Venturi, Mother's House, Chestnut
Hill, Philadelphia, Pennsylvania, 19614
Michael Graves & Associates,Portland
Building,Portland, Oregon, 19803
Walter Gropius,Pan Am Buildin
Park Avenue, 1958
Dibandingkan dengan modernisme PAN AM Building (kanan)
yang monoton , minimalis dan hitam-putih, bahkan menghalangi pemandangan ke Park Avenue, Portland Building (kiri) yang postmodern lebih menonjolkan permainan warna dan bentuk serta abstraksi rasio klasik. Portland Building adalah sebuah permainan dibandingkan PAN AM Building yang monoton.
Jameson, Fredric. The Cultural Logic
of Late Capitalism. Rethinking Architecture. London: Routledge. 1997 Jencks, Charles. The Story of PostModernism: Five Decades of Ironic, Iconic, and Critical in Architecture. Chichester:John Wiley & Sons Ltd. 2011