Conceptual Framework
dalam Pelaporan
Keuangan
Pelaporan Korporat - Pertemuan 2
Agenda
1
Conceptual Framework
Manajemen Laba
Akuntansi keuangan
Proses menghasilkan
dan menyajikan
laporan keuangan
suatu perusahaan
untuk digunakan baik
oleh pihak internal
maupun eksternal
Fokus akuntansi
keuangan adalah
penggunaan oleh
pihak eksternal
Ekonomi
Huku
m
Politik
Agam
a
Kebijakan Negara
Conceptual framework
ISI
Tingkat
Conceptual framework
Statement 1
Statement 2
Statement 6
Statement 4
Statement 5
Statement 7
Objectives of Financial
Reporting (Business)
Qualitative Characteristics
Elements of Financial
Statements (replaces 3)
Objectives of Financial
Reporting (Non-business)
Recognition and Measurement
Criteria
Using Cash Flows
Conceptual framework
Conceptual framework
10
Karakteristik kualitatif
Karakteristik primer
Relevan
Andal
11
Karakteristik kualitatif
Karakteristik sekunder
Dapat
12
Asumsi dasar
Entitas ekonomi / entity
Kelangsungan usaha / going concern
Satuan mata uang yang stabil /
monetary unit
Periodisasi / periodicity
13
Prinsip dasar
produksi selesai
Saat produksi selesai
Saat penjualan
Ketika uang kas diterima
14
Kendala / constraint
Keseimbangan atas biaya dan
manfaat
Materialitas
Konservatif
Praktek industri
15
16
Financial Reporting
17
ISI
19
Ruang Lingkup
20
Laporan keuangan
neraca
laba rugi
laporan perubahan posisi keuangan
(laporan arus kas atau arus dana)
catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan.
Kerangka ini berlaku untuk semua jenis
perusahaan komersial
Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
21
22
23
Posisi keuangan
24
Kinerja Perusahaan
25
26
27
Asumsi
28
Karakteristik kualitatif
Dapat dipahami
Relevan
Materialitas
Keandalan
Penyajian yang jujur
Substansi mengungguli bentuk
Netralitas
Pertimbangan yang sehat
29
Karakteristik kualitatif
Kelengkapan
Dapat dibandingkan
Kendala informasi yang relevan dan
andal
Tepat
waktu
Keseimbangan antara biaya dan manfaat
Keseimbangan diantara krakateriksik
kualitatif
Penyajian wajar
30
31
32
33
Konsep umum
Aktiva dan utang dicatat saat perolehan
sebesar fair value. Aktiva dan utang muncul
dari arms length transaction.
Pengukuran berikutnya dengan
menggunakan historical cost, beberapa aktiva
perubahan nilai diperkenankan
Semua aktiva merupakan subyek
impairment. Asset diturunkan nilainya jika nilai
carrying value lebih besar dari nilai fair value.
Aktiva yang akan dijual dinilai nilai terendah
antara carrying value atau fair value dikurangi
biaya penjulan.
Historical cost tidak mencerminkan nilai yang
tepat dan sulit dibandingkan walaupun lebih
Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
34
reliable
Pengaruh transaksi
Semua transaksi yang mempengaruhi perusahaan
dalam satu periode
Pertukara
n aktiva
dengan
aktiva
Pertukara
n utang
dengan
utang
Peroleha
n aktiva
dengan
utang
Pembayara
n utang
dengan
aktiva
Revenue
Gains
Expen
ses
Losses
Transfer
pemilik
Invest
asi
Divest
asi
35
36
Agenda
1
Laporan Keuangan
Ilustrasi
37
Hal
Judul Laporan
Definisi
Memberikan definisi
Laba rugi
Pemilik
Penyesuaian Reklasifikasi
Total Laba Rugi Komprehensif
Komponen
Laporan
keuangan
Informasi
komparatif
Penyajian
Disajikan berdasarkan kelompok:
penghasilan
1. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba
komprehensif
rugi
lain
2. Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke
Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
laba rugi
40
41
42
43
45
TUJUAN PSAK 1
PSAK 1
46
RUANG LINGKUP
tidak
berlaku
bagi
penyusunan
dan
penyajian
laporan
keuangan
entitas
syariah.
PSAK 1
47
48
49
Karakteristik Umum
Penyajian
Kelangsungan
usaha
Dasar
akrual
Material dan agregasi
Saling hapus Tidak boleh kecuali disyaratkan atau diizinkan
suatu PSAK
pelaporan
Tahunan
Informasi komparatif
Periode sebelumnya
Konsistensi penyajian Penyajian dan klasifikasi
Frekuensi
50
Informasi Komparatif
51
53
a. sifat reklasifikasi;
b. jumlah masing-masing pos atau gabungan beberapa pos yang
direklasifikasi; dan
c. alasan reklasifikasi.
54
Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
55
56
57
58
59
Aset lancar
Pelaporan
Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
PSAK
1
60
Liabilitas lancar
61
Liabilitas
62
63
64
65
66
67
68
69
70
pendapatan;
biaya keuangan;
bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint
ventures yang dicatat dengan menggunakan metode
ekuitas;
beban pajak;
suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari:
laba rugi;
setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain
yang diklasifikasikan sesuai dengan sifat (selain
jumlah dalam huruf (h));
bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas
71
Pelaporan
Ref:
PSAK
1Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
Ref:Pelaporan
PSAK 1 Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
73
Ref:Pelaporan
PSAK 1 Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
74
76
Pengungkapan lain
Jumlah dividen diumumkan atau diumumkan
sebelum penyelesaian laporan keuangan.
Jumlah dividen preferen yang tidak diakui.
Pengungkapan berikut jika tidak diungkapkan di
bagiian manapun dalam informasi yang dipublikasi
bersama
LK:
Domisili
dan bentuk hukum, negara pendirian,
Ref:Pelaporan
PSAK 1 Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
77
Kerangka Konseptual
Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP)
78
79
80
81
pelayanan
kekuasaaan
Sistem pemerintahan otonomi dan transfer
pendapatan antar pemerintahan
adanya pengaruh proses poltik
Hub. Antara pembayar pajak dgn pelayanan
pemerintahan.
Masyarakat;
Wakil rakyat, lembaga pengawas, dan
lembaga pemeriksa;
Pihak yang memberi atau berperan
dalam proses donasi, investasi, dan
pinjaman
Pemerintah
83
INDIKATO
R
ENTITAS AKUNTANSI
ENTITAS PELAPORAN
Definisi
Unit pemerintahan
pengguna
anggaran/pengguna
barang dan oleh
karenanya wajib
menyelenggarakan
akuntansi dan
menyusun laporan
keuangan untuk
digabungkan pada
entitas pelaporan
Unit pemerintahan
yang terdiri dari
satu atau lebih
entitas akuntansi
atau entitas
pelaporan yang
menurut ketentuan
peraturan
perundangundangan wajib
menyampaikan
laporan
pertanggungjawaba
n berupa laporan
84
keuangan
INDIKATO
R
ENTITAS AKUNTANSI
ENTITAS PELAPORAN
Komponen
1. KPA-K/L yang
mempunyai dokumen
anggaran tersendiri
1. Pemerintah Pusat
2. Bendahara Umum
Daerah (BUD)
2. Pemerintah Daerah
3. Kuasa Pengguna
Anggaran di
lingkungan Pemda bila
mempunyai dokumen
pelaksanaan anggaran
yang terpisah
3. Kementerian
Negara/lembaga di
lingkungan Pemerintah
Pusat
4. Satuan organisasi di
lingkungan
pusat/daerah atau
organisasi lainnya, jika
menurut peraturan
perundang-undangan
85
satuan organisasi
86
87
ASUMSI DASAR
89
KARAKTERISTIK KUALITATIF
LAPORAN KEUANGAN
90
Basis akuntansi;
Prinsip nilai historis;
Prinsip realisasi;
Prinsip substansi mengungguli bentuk
formal;
Prinsip periodisitas;
Prinsip konsistensi;
Prinsip pengungkapan lengkap; dan
Prinsip penyajian wajar.
91
BASIS AKUNTANSI
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan
keuangan pemerintah entitas adalah Basis Akrual
Basis akrual digunakan untuk pengakuan pendapatanLO, beban, aset, kewajiban dan ekuitas
Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan
berdasarkan basis kas maka LRA disusun berdasarkan
basis kas
Nilai
93
PRINSIP REALISASI
KONSISTENSI
Perlakuan akuntansi yang sama harus
ditetapkan pada kejadian yang serupa
dari periode ke periode oleh suatu
entitas (prinsip konsistensi internal).
Metode akuntansi yang dipakai dapat
diubah dengan syarat metode yang
baru diterapkan menunjukkan hasil
yang lebih baik dari metode yang
lama.
Pengaruh atas perubahan penerapan
metode harus diungkapkan dalam
laporan keuangan.
PERIODISITAS
97
PENGUNGKAPAN LENGKAP
98
PENYAJIAN WAJAR
Dalam penyajian dengan wajar posisi
keuangan, kinerja, dan perubahan posisi
keuangan suatu entitas, diperlukan
pertimbangan sehat yang mengandung
unsur-unsur kehati-hatian pada saat
melakukan prakiraan dalam kondisi
ketidakpastian sehingga aset atau
pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi
dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu
rendah
99
100
PENGAKUAN ASET
PENGAKUAN KEWAJIBAN
102
PENGAKUAN PENDAPATAN
103
104
105
Konsep Pervasive
SAK ETAP
106
108
109
Al-Falah
(Kesejahteraan Hakiki
secara material dan
spiritual)
Amana
h
Alam semesta
Sarana
Pencapaia
n
Akuntabilitas
manusia:
Syariah dan
akhlaq
sebagai
indikator
baik/buruk
benar/salah
suatu usaha
Terbentuk
integritas ->
GCG & Market
Discipline
KARAKTERISTIK TRANSAKSI
SYARIAH
Transaksi hanya
dilakukan berdasarkan
prinsip
saling
paham dan
saling ridha Prinsip kebebasan
bertransaksi diakui
sepanjang
objeknya halal
dan baik
(thayib)
113- Departemen Akuntansi FEUI
Pelaporan Korporat
KARAKTERISTIK TRANSAKSI
SYARIAH
Sumber : Wiroso
116
Pelaporan
Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
SAK
KDPPLKS
PSAK Syariah
KDPPLK dan PSAK Lainnya (sepanjang tak bertentangan
dengan prinsip syariah)
Dasar Akrual
kecuali untuk perhitungan bagi hasil
Kelangsungan Usaha
KARAKTERISTIK KUALITATIF
LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
UNSUR-UNSUR LAPORAN
KEUANGAN SYARIAH
Mencerminkan
kegiatan
komersial
Mencerminkan
kegiatan sosial
LKS:
Investor
Manajer Inv.
LKS:
Agen Investasi
LKS:
Pengemban
Fungsi Sosial
NERACA
per 31 Des 200x
ASET
KEWAJIBAN
DANA SYIRKAH
TEMPORER
ASET
Persediaan
Kas
Aset yang dibeli untuk
Penempatan pada BI
Ijarah
Giro pada bank lain
Aset Istisna Dalam
Penempatan pada bank
Penyelesaian.
lain
Penyertaan pada entitas
Investasi pada Surat
lain
Berharga
Aset Tetap dan Akumulasi
Piutang
Penyusutan.
Piutang murabahah
Aset Pajak Tangguhan
Piutang Salam
Aset lain
Piutang istishna
Piutang Ijarah
Pinjaman Qardh
Pembiayaan /Investasi
Pembiayaan
Mudharabah Pelaporan Korporat Pembiayaan Departemen Akuntansi
123
123
Musyarakah FEUI
KEWAJIBAN
Kewajiban Segera
Bagi Hasil yang Belum Dibagikan
Simpanan
Giro Wadiah
Tabungan Wadiah
Simpanan Dari Bank Lain
Giro Wadiah
Tabungan Wadiah
Kewajiban Lain:
Utang Salam
Utang Istishna
Kewajiban Kepada Bank Lain
Pembiayaan Yang Diterima
Hutang pajak
Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
Penjaman Yang Diterima
Kewajiban Lainnya
Pinjaman Subordinasi
Tabungan Mudharabah
Deposito Mudharabah
Dari Bank
Tabungan Mudharabah
Deposito Mudharabah
Musyarakah
EKUITAS
Modal disetor
Tambahan modal
Saldo Laba/Rugi
124
ASET LANCAR
LANCAR
LIABILITAS
125
LAPORAN POSISI
KEUANGAN
126
LABA RUGI
KOMPREHENSIF
127
Sumber : M.Yusuf
Wibisana
20X2
20X1
PENDAPATAN
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai
Mudharib:
Pendapatan jual beli
Pendapatan marjin murabahah
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
128
20X2
20X1
XXX
XXX
(XXX)
(XXX)
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
(XXX)
(XXX)
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
BEBAN PAJAK
(XXX)
(XXX)
ZAKAT*
(XXX)
(XXX)
XXX
XXX
BEBAN USAHA
129
20X2
20X1
XXX
XXX
XXX
XXX
Keuntungan aktuarial
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
(XXX)
(XXX)
XXX
XXX
XXX
XXX
Laba Komprehensif
Laba komprehensif yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Entitas Non Pengendali
130
20X1
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
(XXX)
(XXX)
XXX
XXX
(XXX)
(XXX)
XXX
XXX
(XXX)
(XXX)
ZAKAT
(XXX)
(XXX)
PAJAK
(XXX)
(XXX)
TOTAL
HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DST
PENDAPATAN USAHA LAINNYA
BEBAN USAHA
PENDAPATAN NON USAHA
131
imbalan
sebesar
jumlah
yang
memperhatikan hasil investasi.
disepakati
tanpa
135
Pelaporan
Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
136
136
Laporan Rekonsiliasi Pendapatan untuk Bagi Hasil kepada Nasabah penghimpun dana
TOTAL
PENAMBAH
XXX
(XXX)
(XXX)
(XXX)
(XXX)
(XXX)
(XXX)
XXX
XXX
XXX
TOTAL
PENDAPATAN yang tersedia untuk bagi hasil
XXX
XXX
XXX
XXX
137
137
138
142
Pelaporan
Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
143
Pelaporan
Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
144
Pelaporan
Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
145
Pelaporan
Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
Yang umum
digunakan
146
Pelaporan
Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
147
Pelaporan
Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
148
Pelaporan
Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
149
Pelaporan
Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
150
Pelaporan
Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
151
Pelaporan
Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
152
Pelaporan
Korporat - Departemen Akuntansi FEUI
Terima Kasih
Slide OCW Universitas Indonesia
Oleh : Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
153