representation of force
distribution and occlusion
contact in the masticatory cycle
Bernd Koos1,2, Johanna Hller2, Christine Schille3, Arnim Godt2
J Orofac Orthop 2012; 73:204-214
Norma Avanti
PROBLEM
Sampai saat ini, kekuatan oklusi dan distribusi titik
kontak selama oklusi belum dianalisis secara detail.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan
dengan tepat dan menganalisis hubungan kekuatan
dalam lengkung gigi dan korelasi titik kontak gigi
antagonis, menggunakan instrument analisis oklusal (TScan III; Cumdente, Tbingen, Jerman).
Oklusi dibagi 2:
1. Oklusi statik: tanpa pergerakan mandibular
2. Oklusi dinamis: ada pergerakan mandibular (lateroatau mediotrusi)
Definisi ini didasari oleh titik awal sentrik, habitual
occlusion, maximum intercuspation
KESIMPULAN
Hingga saat ini, "oklusi ideal" digambarkan dalam
literatur sebagai peningkatan kekuatan pengunyahan
secara simultan dan seragam dan hubungan titik kontak
antara gigi antagonis di rahang atas dan rahang bawah
dari waktu ke waktu.
Dengan instrument analisis fungsional menggunakan TScan III dapat menunjukkan gambaran oklusi dengan
menganalisis distribusi kontak gigi antagonis secara
kualitatif dan kuantitatif.
- Pada t1, 44% dari subyek oklusi pertama kali di regio molar; 40% di regio
anterior. Kontak sirkular yang seragam di awal oklusi terjadi hanya 16%.
- Dilihat dari waktu ke waktu, gigi insicive sentral mengalami oklusi awal
lebih sering. Seiring waktu berjalan, oklusi bergeser dari depan ke
belakang. Pada t10 (setelah 0,1 s), molar dan premolar berkontak lebih
sering daripada gigi insicive sentral.
- Distribusi gaya pengunyahan relative juga berubah dari waktu ke waktu:
di awal pengunyahan ada gaya relatif besar di insisivus sentral yang
kemudian bergeser ke regio molar.
- Asimetri distribusi gaya pengunyahan (kanan lebih besar dari kiri)
menurun dengan terbentuknya oklusi statis, secara statistic signifikan
9,6% (di t10: 47,4% di sisi kiri dan 52,6% di sisi kanan).