Anda di halaman 1dari 7

GEOLOGI DASAR

Disusun oleh:
Nama
: Andika Risky Pradana Putra (B)
Prodi
: Teknik Perminyakan
NIM : 16.420.410.1086

GUNUNG LAWU

Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di


perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung Lawu terletak di
antara dua kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan
Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api
"istirahat" (diperkirakan terahkir meletus pada tanggal 28 November 1885)
dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya
yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan
uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan
hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan
Ericaceous. Gunung Lawu adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo
Lawu, kereta api eksekutif yang melayani Solo Balapan-Gambir.
Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan
Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.
Gunung Lawu dilaporkan meletus terakhir pada tanggal 28 November
1885.Selain letusan28 November 1885,Gunung Lawu tak pernah dilaporkan
meletus lagi hingga 2014 ini. Kendati demikian, KepadaBalai Penyelidikan dan
Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta,
Subandriyo, menegaskan bahwa dalam ilmu kegunungapian, tak ada jaminan
gunung berapi akan mati, termasuk Gunung Lawu.
Setiap gunung berapi memiliki karakteristik letusan (erupsi) tertentu yang
dapat dilihat dari material yang dikeluarkan, intensitas erupsi, bentukan alam
hasil erupsi dan kekuatan letusannya.
Gunung Lawu sendiri masuk kedalam Tipe vulkano yang mempunyai ciri-ciri,
yaitu (1) cairan magma yang kental dan dapur magma yang bervariasi dari
dangkal sampai dalam, sehingga memiliki tekanan yang sedang sampai tinggi.
Tipe ini merupakan tipe letusan gunung api pada umumnya.

Tatanan Geologi Gunung Lawu


Pulau Jawa merupakan salah satu daerah jalur subduksi dua lempeng besar
dunia, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian selatan dan lempeng Eurasia
di bagian Utara. Tumbukan kedua lempeng ini menyebabkan pembentukan
jalur gunung api yang mem
anjang dari bagian barat sampai bagian timur. Salah satu gunung api ang
terbentuk akibat tumbukan ini adalah Gunung Lawu di perbatasan Provinsi
Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur.
Gunung Lawu memiliki tipe gunung api strato yang diklasifikasikan ke dalam
gunung api tipe B.
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Ponorogo, Jawa Tengah oleh Sampurno
dan H. Samodra, 1997, batuan yang ada di sekitar Gunung Lawu dari tua ke
muda
terdiri dari:

1. Tma, merupakan satuan batuan terobosan berupa andesit yang menunjukkan tektur
porfiritik, subhedral, berukuran kristal 0,5 1 m.
2. Tmn, Formasi Nglanggran berupa runtuhan batuan gunung api bersusunan
andesitbasal
yang tersusun oleh breksi gunung api dan batupasir.
3. Tmwl, Formasi Wonosari, terdiri dari batugamping terumbu dan kalkarenit,
bersisipan dengan batugamping konglomeratan dan napal.
4. Qvjt, Tuf Jobolarangan, terdiri dari tuf lapilli dan breksi batuapung, masing-masing
memiliki tebal rata-rata 4 5 m.
5. Qvbt, Tuf Butak, terdiri dari tuf bersusunan andesit, berwarna coklat merah, lapuk,
sebagai hasil letusan kerucut parasite G.Butak di tenggara G. Jobolarangan.
6. Qvbl, Lava Butak, tediri dari lava andesit berwarna hitam kelabu dan bersifat
porfiritik. Aliran lava ini diduga berasal dari kerucut parasitik G.Butak dengan
ketebalan lebih dari 2 m.
7. Qvjb, Breksi Jobolarangan, teriri dari breksi gunung api setempat bersisipan dengan
lava yang keduanya tersusun oleh andesit. Sebaran satuan ini terdapat di bagian
puncak kompleks Lawu tua. Tebal satuan ini mencapai puluhan meter.
8. Qvsl, Lava Sidoramping, terdiri dari lava bersusunan andesit berwarna abu-abu tua,
porfiritik. Lava berstrukur alir ini berasal dari kompleks G. Sidoramping, G.
Puncakdalang, G. Kukusan dan G. Ngampiyungan. Aliran lava ini umumnya ke
barat.
9. Qvjl, Lava Jobolarangan, merupakan lava andesit yang mengandung andesin, kuarsa,
feldspar dan sedikit hornblenda. Aliran lava ke barat daya berasal dari G.
Jobolarangan yang merupakan puncak tertinggi di kompleks Lawu Tua.
10. Qvl, Batuan Gunung Api Lawu, terdiri dari tuf dan breksi gunung api, bersisipan
lava; umumnya bersusunan andesit. Tebal lapisan sekitar 1 5 m.

11. Qval, Lava Anak, merupakan lava andsit yang mengalir dari pusat G.
Anak. Aliran
lava mengarah ke timur laut membentuk pematang rendah hingga
kerucut parasitik
G.Mijil. Tebal satuan ini tidak kurang dari 10 m.
12. Qvcl, Lava Condrodimuko, merupakan lava andesit yang dilelerkan dari
kawah
Condrodimuko ke arah barat daya. Pelamparannya ke barat laut dibatasi
oleh sesar
turun yang memotong puncak G.Lawu. Ke selatan oleh Sesar
Cemorosewu.
13. Qlla, Lahar Lawu, komponen andesit, basalt dan sedikit batuapung
beragam ukuran
yang bercampur dengan pasir gunung api. Sebarannya terutama mengisi
wilayah
dataran di kaki gunung api atau membentuk beberapa perbukitan rendah.
Pada satuan
ini ditemukan banyak mata air.
Kesimpulan:
Secara umum, struktur geologi di daerah Gunung Lawu didominasi oleh sesarsesar
dan kelurusan berarah barat timur dan barat laut tenggara yang
dipengaruhi gaya
tektonik regional Pulau Jawa.

Anda mungkin juga menyukai