Anda di halaman 1dari 24

Indonesia terkenal sebagai negara dengan sumber daya alamnya yang melimpah.

Sumber daya alam yang melimpah ini membuat negara ini subur. Indonesia adalah negara
maritim yang sebagian besar wilayahnya berupa lautan di mana daratannya dipisahkan oleh
perairan.Oleh karena itu, wilayah teritorial negara ini sangatlah luas. Selain itu, Indonesia
juga memiliki beribu ribu gunung yang tersebar di seluruh penjuru wilayahnya baik aktif
maupun tidak. Geografi Indonesia didominasi oleh gunung api yang terbentuk akibat zona
subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia.
Kita dapat melihat pada salah satu pulau di Indonesia, seperti Pulau Jawa. Di
pulau Jawa ini sendiri terdapat beberapa gunung yang juga terkenal sampai manca negara
karena letusannya yang bisa mencapai ribuan kilo meter. Sekilas mengenai gunung di Pulau
Jawa yang meletus pada tahun 2014 ini, Gunung Kelud. Gunung ini berada di perbatasan
antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang , kira-kira 27 km sebelah
timur pusat Kota Kediri. Gunung Kelud meletus pada hari Kamis 13 Februari 2014 sekitar
pukul 22.00-23.00 WIB dan tepatnya pada pukul 22.49 WIB terjadi letusan yang luar biasa
sangat besar mencapai ketinggian 17 kilometer. Selain itu, Gunung berapi yang paling aktif
adalah Gunung Merapi di Pulau Jawa, yang bertanggung jawab atas ribuan kematian akibat
letusannya di wilayah tersebut. Sejak tahun 1000 M, Kelud telah meletus lebih dari 30 kali,
dengan letusan terbesar berkekuatan 5 Volcanic Explosivity Index (VEI), sedangkan Merapi
telah meletus lebih dari 80 kali.
Dari Gunung gunung tersebut, memiliki karakteristik masing masing, seperti
bentuk gunung, tipe letusan, dan sebagainya. Tulisan ini akan mengajak pembaca untuk
merenungkan sebentar mengapa terdapat perbedaan pada setiap gunung menurut kajian
fisika.

1.

Gunung Semeru (Mahameru) 3676 Meter

Gunung Semeru atau dikenal juga sebagai Mahameru adalah gunung tertinggi
di pulau Jawa terletak 751 811 LS, 11247 11310 BT dan merupakan salah
satu gunung berapi teraktif yang ada di Indonesia. Salah satu keunikan dari gunung ini
ialah kawahnya selalu mengeluarkan letupan secara berkala setiap 15 20 menit
sekali, menimbulkan kepulan asap abu bahkan kadang-kadang bercampur batu kerikil
ke udara. Jalur pendakiannya yang sering dilalui adalah ranupani.
2.

Gunung Slamet (3.428 meter)

Gunung Slamet adalah gunung berapi yang terdapat di Pulau Jawa, Indonesia.
Gunung ini berada di perbatasan Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, dan
Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, dan merupakan yang tertinggi di Jawa
Tengah serta kedua tertinggi di Pulau Jawa. Terdapat empat kawah di puncaknya
yang semuanya aktif.jalur pendakiannya adalah bambangan,kali wadas dan batu
raden.

3.

Gunung Sumbing 3.371 meter

merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung


Sumbing mempunyai ketinggian setinggi 3.371 meter. Gunung ini terletak di tiga
kabupaten yakni kabupaten Magelang, Temanggung dan Wonosobo. Rute pendakian
ada 2 yaitu garung dan cepit.
4.

Gunung Arjuna 3.339 meter

Gunung Arjuno (atau Gunung Arjuna, dalam nama kuna) terletak di Malang,
Jawa Timur, bertipe Strato dengan ketinggian 3.339 m dpl dan berada di bawah
Pengelolaan Tahura Raden Soeryo. Biasanya gunung ini dicapai dari tiga titik
pendakian yang cukup dikenal yaitu dari Lawang, Tretes dan Batu. Gunung Arjuno
dapat didaki dan berbagai arah, arah Utara (Tretes) melalui Gunung Welirang,dan
arah Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta), dan arah selatan
(Karangploso), juga dari kecamatan Singosari melalui desa Sumberawan. Desa
Sumberawan adalah desa pusat kerajinan tangan di kecamatan Singosari, Malang dan
merupakan desa terakhir untuk mempersiapkan diri sebelum memulai pendakian.
5.

Gunung Raung 3332 meter

Gunung Raung adalah sebuah gunung yang besar dan unik, yang berbeda dari
ciri gunung pada umumnya di pulau Jawa ini. Keunikan dari Puncak Gunung Raung
adalah kalderanya yang berbentuk elips dengan kedalaman sekitar 500 meter
dalamnya, yang selalu berasap dan sering menyemburkan api dan terdapat kerucut
setinggi kurang lebih 100m. Gunung Raung termasuk gunung tua dengan kaldera di
puncaknya dan dikitari oleh banyak puncak kecil, menjadikan pemandangannya
benar-benar menakjubkan. Jalur pendakianya kabupaten bondowoso (desa sumber
wringin).
6.

Gunung Lawu 3.265 meter

Gunung Lawu terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan


Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api
istirahat dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya
yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan
uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan
hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan
Ericaceous.Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo
Dumiling dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi. jalur
pendakian yang terkenal cemoro sewu,cemoro kandang dan candi cetho.
7.

Gunung Welirang 3.156 meter

Gunung Welirang (atau Walirang, nama kuna) merupakan sebuah gunung


yang terdapat di Jawa Timur, Indonesia. Welirang dalam bahasa Jawa berarti
belerang. Gunung Welirang mempunyai ketinggian setinggi 3,156 meter dan memiliki
kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan
Ericaceous atau hutan gunung.
8. Gunung Sindoro 3150 meter

Gunung Sindara, biasa disebut Sindoro, atau juga Sundoro merupakan sebuah
gunung volkano aktif yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia, dengan Temanggung
sebagai kota terdekat. Gunung Sindara terletak berdampingan dengan Gunung
Sumbing. Kawah yang disertai jurang dapat ditemukan di sisi barat laut ke selatan
gunung, dan yang terbesar disebut Kembang. Sebuah kubah lava kecil menempati
puncak gunung berapi. Sejarah letusan Gunung Sindara yang telah terjadi sebagian
besar

berjenis

ringan

sampai

sedang

(letusan

freatik).

Hutan di kawasan Gunung Sundoro mempunyai bertipe hutan Dipterokarp Bukit,


hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan
gunung.jalur pendakian kledung dan jalur sigedang tambi.

9. Gunung Merbabu 3142 meter

Gunung Merbabu terletak di jawa tengah dengan ketinggian 3.142M dpl pada
puncak Kenteng Songo. Gunung Merbabu berasal dari kata meru yang berarti

gunung dan babu yang berarti wanita. Gunung ini dikenal sebagai gunung tidur
meskipun sebenarnya memiliki 5 buah kawah: kawah Condrodimuko, kawah
Kombang, Kendang, Rebab, dan kawah Sambernyowo.Terdapat 2 buah puncak yakni
puncak Syarif (3119m) dan puncak Kenteng Songo (3142m). Puncak Gunung
Merbabu dapat ditempuh dari Cunthel, Thekelan, (Kopeng / Salatiga) Wekas
(Kaponan / Magelang) atau dari selo (Boyolali). Perjalanan akan sangat menarik bila
anda berangkat dari jalur Utara (Wekas, Cunthel, Thekelan) turun kembali lewat jalur
selatan (Selo).
10.

Gunung Argopuro 3088 meter

Gunung Argapura merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa,


Indonesia. Gunung Argapura mempunyai ketinggian setinggi 3.088 meter. Gunung ini
sering juga disebut dengan Argopuro.
Gunung Argapura merupakan bekas gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi.
Gunung ini termasuk bagian dari Pegunungan Iyang yang terletak di kabupaten
Probolinggo, Jawa Timur. Berada pada posisi di antara Gunung Semeru dan Gunung
Raung. Ada beberapa puncak yang dimiliki oleh gunung ini. Puncak yang terkenal
bernama Puncak Rengganis/gunung Welirang (topografichen Dienst 1928).
Sedangkan puncak tertingginya berada pada jarak 200 m di arah selatan puncak
Rengganis. Puncak tertinggi ini bernama Argapoera dan ditandai dengan sebuah tugu
ketinggian (triangulasi).
Gunung Argapura mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan
Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.jalur
pendakian bremi.
http://tresnabuana.wordpress.com/2012/01/06/10-gunung-tertinggi-di-pulau-jawa/

TIPE-TIPE GUNUNG API

Berdasarkan bahan lepas yang dihasilkan

Gunung api lava/gunung api tameng (shield volcano) yang menghasilkan lava
basalan. Gunung api tameng dibentuk oleh lava yang sangat cair dari lava basalan
atau andesitan. Ada dua tipe jenis gunung api tameng,yaitu tipe Hawaii dan tipe
Iceland yang dibedakan berdasarkan skala dan jalur retakan yang ada:

a) Tipe Hawaii : Tipe ini akan membentuk gunung api tameng yang dibangun oleh leleran
lava yang keluar dari beberapa retakan dan memencar membentuk suatu jalur celah
yang cukup besar.
b) Tipe Iceland : Dicirikan dengan lavanya yang keluar dari kawah utama dan mempunyai
skala yang lebih kecil dari tipe Hawaii.

Gunung api piroklastik, merupakan gunung api yang dibentuk oleh bahan lepas
gunung api piroklastik. Gunung api gas yaitu gunung api yang terjadi karena
kegiatan magmatik umumnya membentuk mar yaitu suatu lekukan yang disebabkan
oleh letusan tunggal yang bersifat meledak,dikelilingi oleh kawah berbentuk cincin
dan umumnya terisi air.contoh : kaki uatar pegunungan tengger (jawa timur).

BENTUK-BENTUK GUNUNG API

Bentuk kerucut, umumnya dijumpai pada gunung api berlapis. Bentuk kerucut ini
dapat dibangun oleh bahan lepas gunung api. Onggokan batu apung akan membentuk
kerucut batu apung.

Bentuk kubah,biasanya dijumpai pada gunung api lava. Kubah lava merupakan
bentukan dari leleran lava kental yang keluar melalui celah dan dibatasi oleh sisi
curam di sekelilingnya.Bentuk-bentuk kubah sangat dipengaruhi oleh viskositas lava.

Bentuk maar yaitu pada gunung api gas.

Bentuk datar tinggi dijumpai pada gunungapi lava,berupa datar tinggi yang relatif
menonjol pada daerah sekitarnya yang tersusun oleh lava tebal dan umumnya bersifat
basalan sehingga disebut juga dengan basal tinggi. Tapi ada juga yang dikenal dengan
datar tinggi bahan lepas gunungapi,yang tersusun oleh endapan batu apung dan abu
yang diletuskan dari celah dan mempunyai struktur kaldera atau lekuk ambrukan.

Bentuk barangko (barronco), yaitu alur-alur pada tubuh gunung api yang kasar dan
tak teratur yang disebabkan oleh erosi dan sesar.

Cinder Cones, merupakan tipe gunung api yang sederhana yang terbentuk oleh
partikel dan lava yang dikeluarkan oleh vent tunggal. Karena tekanan gas, lava
tersembur keras ke udara dan pecah menjadi fragmen kecil yang padat sehingga jatuh
sebagai cinder di sekitar vent yang kemudian membentuk melingkar atau cone yang
oval. Sebagian cinder cone mempunyai kawah berbentuk mangkok dan jarang muncul
lebih dari seratus kaki atau di bawah lingkungannya, cinder core ini kebanyakan
terdapat di Amerika Utara bagian barat sebagai bagian dari terrain vulkanik dunia.

Cinder cones

Composite Volcanoes, kadang-kadang dinamakan stratovolcanoes,biasanya saling


bersisisan,berbentuk kerucut simetris yang besar sengan lapisan berasal dari aliran
lava,debu vulkanik,cinder,block dan bomb yang dimungkinkan muncul di sekitar
8000 kaki di atas pusatnya.Contoh composite volcano adalah gunung fuji di
Jepang,Gn st Helens,Gunung Merapi,Gunung Agung.Gunung Rinjani. Pada puncak
composite volcano kebanyakan terdapat kawah yang berisikan vent utama atau
kumpulannya. Lava yang mengalir memecah dinding kawah atau melalui sisi cone.
Bagian terpenting dari composite volcano adalah sebuah sistem conduit (saluran),
dimana magma dari reservoir di bawah kerak bumi meningkat ke permukaan volcano
dibangun oleh ekumulasi material yang tererupsi melalui conduit dengan
meningkatnya ukuran lava,cinder,debu serta yang lainnya, yang menambah
kemiringan volcano. Apabila composite volcano sedang tidak aktif, erosi atau
pengikisan terjadi pada cone. Magma yang telah keras/beku mengisi saluran (sumbat
vulkanik) mengikuti jalur pada cone,dan rekahan (dikes) membuka dimana prosesnya
akan berkurang perlahan-lahan oleh adanya erosi. Sampai akhirnya, dari proses

lengkapnya hanya tersisa plug dan dike di bawah permukaan tanah, tinggal volcano
dengan kenampakan bagian yang hilang.

Composite volcano

Shield Volcano, merupakan tipe gunung api yang terbentuk kebanyakan dari aliran
lava cair, aliran setelah tertuang ke segala arah dari vent pusat atau kumpulan vent,
yang meluas,menumpahkan vent dari daratan,domical shape, dengan profil dengan
tameng prajurit.Aliran tsb terbentuk secara perlahan dengan akresi ribuan lava cair
yang disebut lava basalt, yang melebar seiring bertambahnya jarak.lava juga biasanya
bererupsi dari vent selama retakan yang berkembang di pinggir cone.

Shield volcano

Lava Domes, tipe ini terbentuk relative kecil, berbentuk seperti umbi lava,
konsekuensinya, timbunan lava yang berasal dari sekitar vent.Sebuah dome (kubah)
tumbuh besar dengan ekspansi dari dalam.ketika tumbuh, permukaan luarnya dingin
dan keras,kemudian hancur, menumpahkan fragmen di sis-sisinya. Beberapa dome
berbentuk tonjolan karang atau spine yang bentuk lainnya pendek,aliran lava
bersisisan (steep side).Volcanic dome biasanya berada dalam kawah atau pada sisi
composite volcano.
Lava dome

STRUKTUR GUNUNGAPI

Main Vent
Merupakan tempat yang diterobos oleh batuan cair dari magma chamber ke

permukaan.Ini seperti pipa dimana lava dapat mengalir.Terkadang main vent memiliki
cabang, jika mereka

mencapai

permukaan dari bentukan secondary cone

atau

fumarole.Ketika gunungapi meletus, lava, gas, dan fragmen batuan menuju ke main vent dan
bergerak keluar melalui crater.Ketika letusan berhenti,lava dapat turun kembali ke pipa atau
membentuk danau lava di dalam crater.

Lava Flow
Aliran lava merupakan letusan yang berupa molten rock di bawah permukaan bumi

yang keluar dari vulkanik vent (magma).Lava berwarna merah panas saat keluar dari
vent,tetapi secara cepat berubah menjadi warna merah gelap. Abu-abu, hitam atau warna
yang lain berdasarkan pengaruh proses yang dialaminya.Lava yang sangat panas
mengandung gas yang terdiri dari besi dan magnesium berupa cairan, yang mengalir seperti
tar panas.sedangkan yang agak dingin, mengandung silicon, sodium dan potassium yang
berupa

cairan

dan

mengalir

seperti

madu

yang

kental.

Struktur gunungapi

Strata lava dan Abu


Strata lava dan abu merupakan lapisan yang terbentuk pada gunungapi ketika lava dan

abu dari gunungapi aktif terlempar keluar.Abu berisikan fragmen kecil batuan, beberapa
sama baiknya dengan partikel debu kecil, bongkahan lainnya dapat lebih besar dari kepalan
tangan.Abu gunungapi biasanya keluar dari gunung berapi sebelum lava. Abu yang
mengendap ke bawah dan membentuk kumpulan di pinggir yang curam.

Secondary Cone
Merupakan kerucut yang brau terbentuk pada gunungapi, ketika saluran utama

membentuk cabang.Lapisan batuan dan abu yang membentuk gunung berapi sering retak dan
terlemahkan oleh ledakan yang terjadi selama letusan gunung berapi.jika retakan ini
membentuk garis/jalur dari main vent ke permukaan,magma mampu bergerak ke saluran baru
dan mencapai permukaan.Karena letusan, abu dan lava menyebar ke udara seperti air mancur

Magma chamber
Magma chamber atau dapur magma merupakan daerah sebagai tempat induk magma

berada.Ukuran magma chamber baik yang berhubungan langsung dengan gunungapi ataupun
yang terpisah hanya berupa tubuh magma dapat mencapai ratusan ribu kilometer
kubik.Pembentukan magma chamber primer pada kerak sangat dipengaruhi oleh ukuran, pola
dan kecepatan gerak rekahan,disamping macam batuan dan ketebalan kerak bumi.Titik
potong dua rekahan akan mempermudah jalannya magma,sedangkan jalur gerus akan
memperlambat pergerakannya karena selain sifat bidang rekahan yang rapat,juga adanya
milonit.

Fumarole
Fumarole merupakan retak pada terusan permukaan dimana uap panas dan gas dapat

keluar.Magma di bawah permukaan memanaskan air sampai titik dimana air berubah menjadi
uap panas dan mampu melarutkan mineral dari batuan di sekitarnya. Ketika gas mencapai
permukaan maka gas tersebut panas dan bertekanan rendah.Gas ini mendingin dan
mengembang,mengendapkan mineral yang terlarut di sekitar saluran.

Crater
Crater gunungapi merupakan struktur amblesan yang terjadi di permukaan

gunungapi karena kegiatan gunungapi biasanya membuat lubang di bagian atas saluran.
Kawah dibentuk dari lava, gas, dan debu yang meledak ke arah aras dari main vent.materila
jatuh kembali ke bumi di sekitar saluran dan secara perlahan menumpuk membentuk rim di

sekitarnya.Di dalam kawah selalu tetap bersih disebabkan adanya gaya gerakan ke atas
material

yang

secara

konstan

memindahan

runtuhan

yang

jatuh.

LETUSAN GUNUNGAPI
Tipe-tipe letusan Gunungapi

Tipe strombolian Contoh pada gunungapi Irazu di Costa Rica tahun 1965. Material
halus dari lava cair menyembur dari kawah membentuk suatu gugusan cahaya di
langit.terkumpul di cekungan gunung, lava cair tsb kemudian meluncur ke bawah
membentuk suatu aliran yang berapi.

Sebaliknya,aktivitas letusan gunungapi Paricutin pada tahun 1947 menunjukkan tipe


vulcanian, dimana awan tebal yang terdiri dari abu dan letusan gas dari kawah
kemudian timbul hingga di atas puncak. Abu yang terdiri dari gas tersebut
membentuk awan keputih-putihan pada dekat puncak.

Tipe Vesuvian. Tipe letusan vesuvian disesuaikan dengan letusan gunung Vesuvius di
Italia pada tahun 79 Bc, abu seta gas pada kuantitas yang sangat besar keluar pada
saat letusan kemudian terdapat awan yang berbentuk kembang kol melambung tinggi
diatas gunungapi tersebut.

letusan gunung Vesuvius

Tipe Peelean

Letusan Gunung Peele

Di erupsi Pelean atau awan terang seperti yang terjadi di letusan Gunung Mayon
Philipina 1968, material yang sangat besar dan banyak gas seperti debu, abu, gas dan
fragmen-fragmen lava keluar dari tengah kawah, jatuh ke bawah, membentuk seperti
lidah. Massa yang sangat besar dan bercahaya yang meluncur menuruni kemiringan
dengan kecepatan yang sebanding dengan 100 mil per jam. Erupsi semacam itu akan
menyebabkan kerusakan yang sangat besar dan akan menyebabkan kematian pada
populasi area tersebut seperti di St Pierre tahun 1902 saat terjadi letusan Gunung Peele

Tipe Erupsi hawaii


Erupsi tipe Hawaii dapat terjadi sepanjang celah dan retakan yang merupakan vent
yang linier, seperti pada letusan gunung Mauna di Hawaii 1950,Atau letusan dapat
terjadi di tengah vent.Di erupsi tipe celah, lava cair menyembur dari celah di zona rift
gunungapi dan membentuk aliran lava yang menuruni lereng. Sedangkan erupsi di veent
sentral membentuk suatu semburan lava yang membumbung sampai beberapa ratus kaki.

Mauna Loa

Tipe erupsi Phreatik


Erupsi tipe phreatik (semburan Uap) dikendalikan oleh ledakan uap hasil dari tanah

yang dingin atau permukaan air yang bersinggungan dengan hot rock atau magma. Yang
membedakan tipe ini dengan tipe lain adalah tipe ini hanya mengeluarkan fragmen
batuan dari saluran vulkanik, tidak ada magma yang dikeluarkan. Aktivitas phreatik
secara umum lemah tetapi juga beruabh menjadi dahsyat seperti pada tahun 1965 saat
letusan gunungapi Taal di Philipina.

Gunungapi Taal

Tipe Erupsi Plinian


Erupsi yang paling kuat adalah tipe plinian.Tipe ini ditandai dengan ledakan lava

kental.Contoh erupsi Plinian yang paling besar seperti pada 18 mei 1980 di Gunung St.
Helens atau tahun 1991 di Pinatubo PHilipina.letusan tersebut membawa abu dan gas
sejauh 10 mil ke udara, aliran piroklastik yang sangat cepat dan mematikan juga
merupakan ciri letusan dari erupsi Plinian,
http://udhnr.blogspot.com/2009/02/bentuk-dan-tipe-letusan-gunung-berapi.html

Ini letusan 2007. Untuk letusan 2014 silahkan klik kesini :


Gunung Kelud memiliki ciri khusus dengan adanya danau kawah yang terisi
oleh air. Air ini dapat menjadi sumber tekanan yang meyebabkan letusan
selain tekanan magma dari dalam.
1. Status AWAS.
Pada saat status awas, aktifitas magma dari dalam bumi
ini diketahui dari naiknya suhu kawah dan adanya
getaran-getaran gempa volkanik. Temperatur magma
yang sangat tinggi ini akan mendekati sumbat yang
menyebabkan air memanas.

Proses pemanasan ini juga akan mungkin diikuti dengan adanya rekahan-rekahan akibat
tekanan magma, rekahan ini akan sangat mungkin menyebabkan bocornya danau. Kebocoran
danau ini tentunya menyebabkan air danau menjadi uap dibawah kawah yang juga akan
menambah tekanan dari dalam.
Menurut berita Antara hingga kini suhu kawah Gunung kelud mencapai 47,8 derajat Celcius.
Dimana sudah jauh dari suhu ketika meletus tahun 1990. Menurut Umar, seluruh peralatan
pengamatan di PPGA Margomulyo normal, namun tidak ada satupun petugas atau pengamat
di sana. Sehingga peralatan itu hanya mengirimkan data lewat telemetri saja.
2. Awal Letusa Hidrovolkanik
Apabila jumlah air yang bocor masuk kedalam sudah sangat
banyak akan sangat mungkin menimbulkan letusan akibat air
yang mendidih. Letusan ini sering disebut sebagai letusan
hidrovulkanik. Letusan ini memang akan banyak dijumpai
pada gunung api yang berada dilaut, misalnya Gunung
Krakatau, dan gunung-gunung api di Hawai.
Sangat mungkin yang terjadi saat ini adalah letusan-letusan awal akibat proses ini. Sangat
mungkin terdengar dentuman-dentuman serta longsoran-longsoran dinding.
kalau saja tekanan magma ini terus menerus mendorong maka proses letusan akan berlanjut
ke proses selanjutnya.
3. Letusan Semi Magmatik
Pada saat semua air di danau habis masuk dan
bercampur dengan magma membara yang menyembul
dari dalam, akan terjadi proses perubahan fase air
menjadi uap secara mendadak. tentunya kita tahu
ketika terjadi eprubahan fase ini maka akan terjadi
perubahan tekanan. Temperatur magma ini rata-rata
sekitar 600 C hingga 1,170 C (11102140 F).

Sehingga air yang terkena magma panas ini akan serta


merta menjadi uap dalam sekejap. Tekanan uap air ini
akan sangat besar dan mampu menggetarkan dan
bahkan

melemparkan

material-material

vulkanik

diatasnya.
Sumbat kawah serta kerikil dan pasir yang berada disekeliling kepundan akan mungkin
terlempar keluar.
Pada saat ini juga akan terjadi ketidak seimbangan landasan atau fondasi dari dinding-dinding
kawah. Munculnya retakan-retakan pada dinding kawah ini akan membuat dinding kawah
runtuh. Dapat saja runtuh kedalam maupun keluar kerucut gunung api. Tergantng dari arah
retakan yang terbentuk.
Sangat mungkin letusannya akan sangat besar, dan sering disebut phreatic eruption. Air yang
terpanaskan ini dapat saja akhirnya keluar melalui jalan lahar. Karena aliran air berncampur
pasir, kerikil dan lumpur ini panas maka disebut lahar panas.

4. Letusan Magmatik
Ketika letusan preatik (preathic eruption) terjadi
bersamaan dengan aktifitas magmatik, maka akan
sangat mungkin letusannya sangat dahsyat. Namun
kalau saja letusan semi magmatik diatas disehabiskan
terlebih dahulu kemudian diikuti dengan letusan
magmatik, maka mungkin letusannya tidak optimum.
Namun yang ditakutkan justru mengapa kemarin itu
tanda-tanda kejadian pra letusan 1990 sudah terlihat
kok masihjuga belum meletus. Seolah-olah penahannya cukup kuat. Namun kalau suatu saat terlamapaui
justru letusan kali ini dapat saja lebih besar dari letusn
tahun 1990. Ini yang dikhawatirkan.

Ketika letusan magmatik terjadi maka magma dari dalam akan sangat mungkin keluar
melalui kepundan. Juga seandainya ada rekahan yang ditimbulkan mungkin saja magma
meleleh dari samping.
Selain adanya aliran lava itu, letusan-letusan ini akan melemparkan material volkanik berupa
batu kerikil, hingga abu volkanik ke udara.
Menurut data sejarah letusan dari Smithsonian yang digambarkan sebelumnya disini,
menunjukkan beberapakarakteristik jenis letusan yang pernah terjadi di gunung kelud
diantaranya :

- Crater lake eruption, letusan dari kawah

- Explosive eruption , letusan berupa ledakan

- Pyroclastic flow(s), aliran material-material volkanik termasuk awan panas

- Phreatic explosion(s), ledakan akibat bercampuran air kedalam magma

- Lava dome extrusion, lelehan lava atau magma cair pijar yang keluar dari kepundan.

- Mudflow atau lahar, aliran material volkanik bersama dengan air.

Proses letusan itu dapat berlangsung lama


Tentunya saat ini penduduk harus sudah mulai diungsikan. Dan seperti di berita Antara
bahwa yang tidak bersedia dipindahkan akan ditinggal dan dianggap bertanggung jawab
sendiri. Walaupun letusan kali ini relatif kecil, perlu diwaspadai kemungkinan proses
terjadinya letusan-letusan ikutan yang berkelanjutan.
Letusan Gunung Kelud yang terakhir sebelumnya terjadi pada tahun 1990 itu dinyatakan
selesai setelah meletus aktif selama 45 hari Mulai 10 Feb 1990 hingga 13 Maret 1990.
http://rovicky.wordpress.com/2007/11/03/gunung-kelud-meletus/

Penyebabnya gunung merapi meletus karena kerak bumi lapisan tipis pada batuan
padat 10 hingga 70km yang menganbang di lapisan lebih tebal dari batuan cair,
mantel, dimana batu berada pada suhu 1100-1200C C di lapisan paling dangkal dan
lebih panas dan semakin panas dengan meningkatnya kedalaman. Batuan cair ini
adalah cairan magma yang keluar dari gunung berapi pada permukaan kerak bumi dan
menjadi batu lava ketika membeku. Kerak bumi memberikan sebuah tekanan besar

pada mantel magma yang cenderung terhadap keuntungan pada setiap titik lemah
yang berada di atas kerak bumi, yang terbentuk oleh beberapa patahan, untuk naik dan
keluar di atas permukaan. Gunung berapi dengan bentuk kerucut yang khas terbentuk
menjadi

banyak

lapisan

dari

letusan

lava

terpadatkan

selama ratusan ribu tahun. Hal tersebut merupakan kehidupan normal gunung berapi.
Pada titik ini, mengingat banyaknya gunung berapi di dunia, kita bisa bertanya-tanya
bagaimana magma dari mantel bisa begitu mudah keluar melalui kerak bumi.
Jawabannya

terletak

pada

mantel

yang

sama,

hal ini ditunjukkan oleh gerakan-gerakan vkonvektif besar yang menyebabkan


turunnya magma bagian atas yang lebih dingin, digantikan oleh magma bagian dalam
yang lebih panas dalam siklus terus menerus, mirip dengan air mendidih dalam ketel.
Konveksi aliran ini banyak terdapat di dalam mantel dan bergerak seperti ban
berjalan,

mampu

bergerak

seluas

kerak

bumi.

Lahar juga merupakan salah satu ancaman bagi masyarakat yang tinggal di lereng
gunung berapi. Lahar adalah banjir bandang di lereng gunung yang terdiri dari
campuran bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkah. Lahar dapat berupa
lahar panas atau lahar dingin. Lahar panas berasal dari letusan gunung api yang
memiliki danau kawah, dimana air danau menjadi panas kemudian bercampur dengan
material letusan dan keluar dari mulut gunung. Lahar dingin atau lahar hujan terjadi
karena percampuran material letusan dengan air hujan di sekitar gunung yang
kemudian membuat lumpur kental dan mengalir dari lereng gunung. Lumpur ini bisa
panas atau dingin. Awan panas adalah hasil letusan gunung api yang paling berbahaya
karena tidak ada cara untuk menyelamatkan diri dari awan panas tersebut kecuali
melakukan evakuasi sebelum gunung meletus. Awan panas bisa berupa awan panas
aliran, awan panas hembusan dan awan panas jatuhan. Awan panas aliran adalah
awan dari material letusan besar yang panas, mengalir turun dan akhirnya mengendap
di dalam dan di sekitar sungai dan lembah. Awan panas hembusan adalah awan dari
material letusan kecil yang panas, dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90
km per jam. Awan panas jatuhan adalah awan dari material letusan panas besar dan
kecil yang dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang besar. Material berukuran
besar akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang halus akan jatuh mencapai
puluhan, ratusan bahkan ribuan kilometer dari puncak karena pengaruh hembusan
angin. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada bagian tubuh yang terbuka

seperti kepala, lengan, leher atau kaki, dan juga menyebabkan sesak napas sampai
tidak bisa bernapas.Abu letusan gunung berapi adalah material letusan yang sangat
halus. Karena hembusan angin dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya.
Fluida
Fluida adalah suatu zat yang mempunyai kemampuan yang berubah ubah secara
kontinyu suatu cairan yang merupakan kebalikan dari viskositas akan meningkat dengan
makin tingginya temperatur.( Martin,1990 ). Viskositas dipengaruhi oleh :
1. Besar dan bentuk molekul.
2. Viskositas cairan semakin berkurang dengan bertambahnya suhu tapi tak cukup
banyak dipengaruhi oleh perubahan tekanan.
3. Adanya koloid dapat memperbesar viskositas sedang adanya elektrolit akan sedikit
menurunkan viskositas dari cairan
Dalam keadaan diam atau dalam keadaan setimbang, fluida tidak mampu menahan gaya
geser yang bekerja padanya. Oleh karena itu, fluida mudah berubah bentuk tanpa pemisahan
massa. Pada aliran fluida terjadi karena adanya gaya yang diberikan pada fluida yang
menyebabkan adanya pergerakan pada kecepatan tertentu dan besarnya gaya yang tergantung
dari suatu viskositas. Aliran fluida terjadi juga jika suatu molekul molekul suatu fluida
saling bergeseran antara satu dengan yang lainnya pada arah tertentu disuatu bidang datar.
Sifat sifat zat cair :
a.

Berat jenisnya adalah berat zat persatuan volume

b. Kerapatan merupakan massa persatuan volume


c.

Spesifik gravity adalah suatu zat cair dengan perbandingan berat jenisnya terhadap air.
Viskositas
Viskositas adalah suatu pernyataan tahanan untuk mengalir dari suatu sistem yang
mendapatkan suatu tekanan. Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan
untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Hubungan antara bentuk dan viskositas
merupakan refleksi derajat solvasi dari partikel.( Moechtar,1990). Bila viskositas gas
meningkat dengan naiknya temperatur, maka viskositas cairan justru akan menurun jika
temperatur dinaikan.

Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasi adalah sebagai berikut : system
Newton dan system Non-Newton. Pemilihan bergantung pada sifat-sifat alirannya Viskositas
dipengaruhi oleh :
1. Besar dan bentuk molekul
2. Viskositas cairan semakin berkurang dengan bertambahnya suhu tapi tak cukup
banyak dipengaruhi oleh perubahan tekanan.
3. Adanya koloid dapat memperbesar viskositas sedang adanya elektrolit akan sedikit
menurunkan viskositas dari cairan

http://sigfridgeofret.blogspot.com/2013/01/viskositas.html

TEKANAN
Konsep Tekanan pada Fluida
Dalam ilmu fisika, Tekanan diartikan sebagai gaya per satuan luas, di mana arah gaya
tegak lurus dengan luas permukaan. Secara matematis, tekanan dapat dinyatakan dengan
persamaan berikut ini :

P = tekanan, F = gaya dan A = luas permukaan. Satuan gaya (F) adalah Newton (N),
satuan luas adalah meter persegi (m2). Karena tekanan adalah gaya per satuan luas maka
satuan tekanan adalah N/m2. Nama lain dari N/m2 adalah pascal (Pa). Pascal dipakai sebagai
satuan Tekanan untuk menghormati om Blaise Pascal. Kita akan berkenalan lebih dalam
dengan om Pascal pada pokok bahasan Prinsip Pascal.
Ketika kita membahas Fluida, konsep Tekanan menjadi sangat penting. Ketika fluida
berada dalam keadaan tenang, fluida memberikan gaya yang tegak lurus ke seluruh
permukaan kontaknya. Misalnya kita tinjau air yang berada di dalam gelas; setiap bagian air
tersebut memberikan gaya dengan arah tegak lurus terhadap dinding gelas. jadi setiap bagian
air memberikan gaya tegak lurus terhadap setiap satuan luas dari wadah yang ditempatinya,
dalam hal ini gelas. Demikian juga air dalam bak mandi atau Air kolam renang. Ini
merupakan salah satu sifat penting dari fluida statis alias fluida yang sedang diam. Gaya per
satuan luas ini dikenal dengan istilah tekanan.

Mengapa pada fluida diam arah gaya selalu tegak lurus permukaan ? masih ingatkah
dirimu dengan eyang Newton ? nah, Hukum III Newton yang pernah kita pelajari
mengatakan bahwa jika ada gaya aksi maka akan ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi
berlawanan arah. Ketika fluida memberikan gaya aksi terhadap permukaan, di mana arah
gaya tidak tegak lurus, maka permukaan akan memberikan gaya reaksi yang arahnya juga
tidak tegak lurus. Hal ini akan menyebabkan fluida mengalir. Tapi kenyataannya khan fluida
tetap diam. Jadi kesimpulannya, pada fluida diam, arah gaya selalu tegak lurus permukaan
wadah yang ditempatinya.
Sifat penting lain dari fluida diam adalah fluida selalu memberikan tekanan ke semua
arah. Masa sich ? Untuk lebih memahami penjelasan ini, silahkan masukan sebuah benda
yang bisa melayang ke dalam gelas atau penampung (ember dkk) yang bersisi air. Jika air
sangat tenang, maka benda yang anda masukan tadi tidak bergerak karena pada seluruh
permukaan benda tersebut bekerja tekanan yang sama besar. Jika tekanan air tidak sama besar
maka akan ada gaya total, yang akan menyebabkan benda bergerak (ingat hukum II Newton)
Pengaruh kedalaman terhadap Tekanan
Pada penjelasan di atas, gurumuda sudah menjelaskan kepada dirimu tentang dua sifat
fluida statis (fluida diam), yakni memberikan tekanan ke segala arah dan gaya yang
disebabkan oleh tekanan fluida selalu bekerja tegak lurus terhadap permukaan benda yang
bersentuhan dengan fluida tersebut. Ilustrasi yang kita gunakan adalah zat cair (air). Nah,
bagaimana pengaruh kedalaman (atau ketinggian) terhadap tekanan ? apakah tekanan air laut
pada kedalaman 10 meter sama dengan tekanan air laut pada kedalaman 100 meter, misalnya
?
Semua penyelam akan setuju jika gurumuda mengatakan bahwa tekanan di danau atau
di lautan akan bertambah jika kedalamannya bertambah. Silahkan menyelam dalam air kolam
atau air sumur hehe.. lebih keren dirimu pernah mandi air laut dan bahkan pernah
menyelam ke bagian laut yang dalam. Semakin dalam menyelam, perbedaan tekanan akan
membuat telinga kita sakit. Gurumuda pernah mencobanya di kampoeng. Kok bisa ? Agar
dirimu lebih memahami penjelasan gurumuda, mari kita tinjau tekanan air pada sebuah
wadah sebagaimana tampak pada gambar. Tinggi kolom cairan adalah h dan luas
penampangnya A. Bagaimana tekanan air di dasar wadah ?
Keterangan : w adalah berat air, h = ketinggian kolom air dalam wadah yang
berbentuk silinder, A = luas permukaan dan P adalah tekanan.

Massa kolom zat cair adalah :

Jika kita masukan ke dalam persamaan Tekanan, maka akan diperoleh :

Pa = tekanan atmosfir. Pada gambar di atas tidak digambarkan Pa, tapi dalam
kenyataannya, bila wadah yang berisi air terbuka maka pada permukaan air bekerja juga
tekanan atmosfir yang arahnya ke bawah. Tergantung permukaan wadah terbuka ke mana.
Jika permukaan wadah terbuka ke atas seperti pada gambar di atas, maka arah tekanan
atmosfir adalah ke bawah. Mengenai tekanan atmosfir selengkapnya bisa dibaca pada
penjelasan selanjutnya. Tuh di bawah
Berdasarkan persamaan di atas, tampak bahwa tekanan berbanding lurus dengan
massa jenis dan kedalaman zat cair (percepatan gravitasi bernilai tetap). Jika kedalaman zat
cair makin bertambah, maka tekanan juga makin besar. Ingat bahwa cairan hampir tidak
termapatkan akibat adanya berat cairan di atasnya, sehingga massa jenis cairan bernilai
konstan di setiap permukaan. Jika perbedaan ketinggian sangat besar (untuk laut yang sangat
dalam), massa jenis sedikit berbeda. Tapi jika perbedaan ketinggian tidak terlalu besar, pada
dasarnya massa jenis zat cair sama (atau perbedaanya sangat kecil sehingga diabaikan).
Kita juga bisa menggunakan persamaan di atas untuk menghitung perbedaan tekanan
pada setiap kedalaman yang berbeda. Kita oprek lagi persamaan di atas menjadi :

Tekanan Atmosfir (Tekanan Udara)


Sadar atau tidak setiap hari kita selalu diselimuti oleh udara. Ketika kita menyelam
ke dalam air, semua bagian tubuh kita diselubungi oleh air. Semakin dalam kita menyelam,
semakin besar tekanan yang kita rasakan. Nah, sebenarnya setiap hari kita juga diselubungi
oleh atmosfir yang selalu menekan seluruh bagian tubuh kita seperti ketika kita berada di
dalam air. Seperti pada air laut, permukaan bumi bisa kita ibaratkan dengan dasar laut
atmosfir. Jika benar atmosfir juga menekan seluruh bagian tubuh kita setiap saat, mengapa
kita tidak merasakannya, sebagaimana jika kita berada di dasar laut ? jawabannya adalah
karena sel-sel tubuh kita mempertahankan tekanan dalam yang besarnya hampir sama dengan
tekanan luar. Hal ini yang membuat kita tidak merasakan efek perbedaan tekanan tersebut.
Pada pembahasan sebelumnya, telah dijelaskan bahwa kedalaman zat cair
mempengaruhi besarnya tekanan zat cair tersebut. Semakin dalam lautan, semakin besar
tekanan air laut pada kedalaman tertentu. Bagaimana dengan atmosfir alias udara ?
Sebagaimana setiap fluida, tekanan atmosfir bumi juga berubah terhadap kedalaman
(atau ketinggian). Tetapi tekanan atmosfir bumi agak berbeda dengan zat cair. Perubahan
massa jenis zat cair sangat kecil untuk perbedaan kedalaman yang tidak sangat besar,
sehingga massa jenis zat cair dianggap sama. Hal ini berbeda dengan massa jenis atmosfir
bumi. Massa jenis atmosfir bumi bervariasi cukup besar terhadap ketinggian. Massa jenis
udara di setiap ketinggian berbeda-beda sehingga kita tidak bisa menghitung tekanan atmosfir
menggunakan persamaan yang telah diturunkan di atas. Selain itu tidak ada batas atmosfir
yang jelas dari mana h dapat dukur. Tekanan atmosfir juga bervariasi terhadap cuaca. Jika
demikian, bagaimana kita mengetahui besarnya tekanan udara ? untuk mengetahui tekanan
atmosfir, kita melakukan pengukuran.
http://wizardh6lic.blogspot.com/2010/04/tekanan.html
Tekanan dan viskositas lava dapat mempengaruhi letusan Gunungapi. Berdasarkan
tekanan gas, derajat kecairan magma dan kedalaman dapur magma :
1.

Tipe Hawaii, ciri-cirinya : lava cair, dapur magma yang dangkal, tekanan gas rendah.

2.

Tipe stromboli, ciri-cirinya : lava cair, dapur magma dangkal tapi lebih dalam dari tipe
Hawaii, tekanan gas sedang.

3.

Tipe Volcano, ciri-cirinya : lava agak cair, terbentuk awan debu berbentuk bunga kol,
tekanan gas sedang. Contoh : Gunung Raung.

4.

Tipe Merapi, ciri-cirinya : lava agak kental, dapur magma agak dangkal, tekanan gas
rendah, terdapat sumbat lava dan kubah lava.

Gunung Merapi
5.

Tipe Peele, ciri-cirinya : viskositas lava hampir sama dengan tipe merapi, tekanan gasnya
cukup besar, peletusan mendatar.

6.

Tipe Vincent, ciri-cirinya : lava agak kental, tekanan gas sedang, kawahnya terdapat
danau. Contoh : gunung kelud.
7.

Tipe Perret, ciri-cirinya : tekanan gas sangat kuat, lava encer, penyebab

kaldera. Contoh : gunung krakatau.

Anda mungkin juga menyukai