Anda di halaman 1dari 38

Mekanika

Fluida dan
Hidraulika
ALIRAN PADA SALURAN TERBUKA 1

MINGGU 9
BAGUS ADITYAWAN PH.D.

ALIRAN TERBUKA

ALIRAN TERBUKA

Permukaan bebas (free surface) bersentuhan


dengan gas/udara

Aliran di alam, sungai, banjir, tsunami dll

Aliran buatan, irigasi, drainase dll

1. Pengantar

Aliran dalam saluran dapat berupa aliran saluran terbuka dan aliran pipa.
Aliran dalam saluran terbuka memiliki permukaan bebas yang dipengaruhi
oleh tekanan udara. Sementara aliran pipa terkurung dalam saluran
tertutup yang dipengaruhi oleh tekanan hidrolika.

Gambar 1 Aliran pipa dan aliran saluran terbuka

2. Karakteristik Aliran

Sifat aliran saluran terbuka ditentukan oleh pengaruh kekentalan dan gravitasi
berkaitan dengan gaya-gaya inersia aliran. Tegangan permukaan air dalam
kondisi tertentu dapat mempengaruhi perilaku aliran, biasanya dapat diabaikan.

Pengaruh kekentalan (viskositas), aliran dapat bersifat laminar, turbulen atau


peralihan, tergantung pengaruh kekentalan sehubungan dengan inersia. Aliran
laminar bila gaya kekentalan relatif sangat besar dibandingkan dengan gaya
inersia, sehingga kekentalan berpengaruh besar terhadap perilaku aliran. Aliran
turbulen bila gaya kekentalan relatif kecil dibandingkan dengan gaya inersia.
Sementara aliran peralihan diantara aliran laminar dan aliran turbulen.

Pengaruh kekentalan relatif terhadap iinersia dinyatakan dengan bilangan


Reynolds sebagai berikut:

VL

dimana
V = kecepatan ,

m/det

L = panjang karakteristik, m

= kekentalan kinematik , m2/dt

Aliran saluran terbuka adalah laminar jika bilangan Reynolds R kecil, dan
turbulen bila R besar.

Aliran saluran terbuka adalah laminar jika bilangan Reynolds R kecil, dan
turbulen bila R besar.

500 12500 (Chow, 1995)

KLASIFIKASI

KLASIFIKASI

Waktu

Steady, parameter aliran tidak berubah terhadap


waktu

Unsteady, parameter aliran berubah terhadap waktu

Jarak

Uniform (seragam) aliran tidak berubah terhadap


jarak

Varied (takseragam) aliran berubah terhadap jarak

Gambar 2.2 Aliran seragam steady dan tdak steady

Open-channel flow

Steady flow

Uniform flow

Rapidly
Varied flow

Unsteady flow

Varied flow

Gradually
Varied flow

Unsteady
Varied flow

Rapidly
Varied
Unsteady
flow

Unsteady
Uniform flow

Gradually
Varied
unsteady flow

Open-channel flow

Steady flow

Uniform flow

Rapidly
Varied flow

Unsteady flow

Varied flow

Gradually
Varied flow

Unsteady
Varied flow

Rapidly
Varied
Unsteady
flow

Unsteady
Uniform flow

Gradually
Varied
unsteady flow

UF GVF

RVF
RVF
GVF`

UF GVF
RVF

RVF

APAKAH KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI


ALIRAN ALIRAN BERIKUT
Open-channel flow

Steady flow

Uniform flow

Rapidly
Varied flow

Unsteady flow

Varied flow

Gradually
Varied flow

Laminar Transisi Turbulent

Unsteady
Varied flow

Rapidly
Varied
Unsteady
flow

Unsteady
Uniform flow

Gradually
Varied
unsteady flow

Rheine River Heidelberg, Germany


Open-channel flow

Steady flow

Uniform flow

Rapidly
Varied flow

Unsteady flow

Varied flow

Gradually
Varied flow

Laminar Transisi Turbulent

Unsteady
Varied flow

Rapidly
Varied
Unsteady
flow

Unsteady
Uniform flow

Gradually
Varied
unsteady flow

APAKAH KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI


ALIRAN ALIRAN BERIKUT
Open-channel flow
Cheonggyecheon, Korsel

Steady flow

Uniform flow

Rapidly
Varied flow

Unsteady flow

Varied flow

Gradually
Varied flow

Laminar Transisi Turbulent

Unsteady
Varied flow

Rapidly
Varied
Unsteady
flow

Unsteady
Uniform flow

Gradually
Varied
unsteady flow

APAKAH KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI


ALIRAN ALIRAN BERIKUT
Open-channel flow
Sendai, Japan
Steady flow

Uniform flow

Rapidly
Varied flow

Unsteady flow

Varied flow

Gradually
Varied flow

Laminar Transisi Turbulent

Unsteady
Varied flow

Rapidly
Varied
Unsteady
flow

Unsteady
Uniform flow

Gradually
Varied
unsteady flow

APAKAH KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI


ALIRAN ALIRAN BERIKUT
Open-channel flow

Steady flow
Seine River Paris, France
Uniform flow

Rapidly
Varied flow

Varied flow

Gradually
Varied flow

Laminar Transisi Turbulent

Unsteady flow

Unsteady
Varied flow

Rapidly
Varied
Unsteady
flow

Unsteady
Uniform flow

Gradually
Varied
unsteady flow

APAKAH KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI


ALIRAN ALIRAN BERIKUT
Open-channel flow
Shiroishi Japan

Steady flow

Uniform flow

Rapidly
Varied flow

Unsteady flow

Varied flow

Gradually
Varied flow

Laminar Transisi Turbulent

Unsteady
Varied flow

Rapidly
Varied
Unsteady
flow

Unsteady
Uniform flow

Gradually
Varied
unsteady flow

APAKAH KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI


ALIRAN ALIRAN BERIKUT
Open-channel flow

Steady flow

Uniform flow

Rapidly
Varied flow

Unsteady flow

Varied flow

Gradually
Varied flow

Laminar Transisi Turbulent

Unsteady
Varied flow

Rapidly
Varied
Unsteady
flow

Unsteady
Uniform flow

Gradually
Varied
unsteady flow

APAKAH KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI


ALIRAN ALIRAN BERIKUT
Open-channel flow
LAB EXPERIMENTS
Steady flow

Uniform flow

Rapidly
Varied flow

Varied flow

Unsteady flow

Unsteady
Varied flow

NUMERICAL WORKS
Gradually
Rapidly
Varied flow
Varied
Unsteady
flow

Laminar Transisi Turbulent

Unsteady
Uniform flow

Gradually
Varied
unsteady flow

APAKAH KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI


ALIRAN ALIRAN BERIKUT
Open-channel flow

Steady flow

Uniform flow

Rapidly
Varied flow

Unsteady flow

Varied flow

Gradually
Varied flow

Laminar Transisi Turbulent

Unsteady
Varied flow

Rapidly
Varied
Unsteady
flow

Unsteady
Uniform flow

Gradually
Varied
unsteady flow

3. Karakteristik Hidrolika Saluran


Jenis Saluran

Saluran yang mengalirkan air dan memiliki suatu permukaan bebas disebut saluran
terbuka. Berdasarkan asalnya, saluran dapat digolongkan menjadi saluran alam
(natural) dan saluran buatan (artificial).

Saluran alam meliputi alur air yang terdapat secara alamiah di bumi seperti saluran
alam di pegunungan, kali, sungai kecil dan sungai besar sampai ke muara sungai.
Aliran air di bawah tanah dengan permukaan bebas dapat dianggap sebagai
saluran terbuka alamiah.

Sifat-sifat hidrolika saluran alam dapat menggunakan pedekatan, sehingga dapat


diterima dalam analisis hidrolika teoritis. Perilaku aliran pada saluran alam
memerlukan pengetahuan hidrologi, geomorfologi, angkutan sedimen dsb, yang
merupakan ilmu tersendiri yaitu hidrolika sungai.

Saluran buatan dibentuk oleh manusia, seperti saluran pelayaran, saluran


pembangkit listrik, saluran irigasi dan talang, parit pembuangan, pelimpah tekanan,
saluran banjir, saluran pengangkutan kayu, selokan, dsb termasuk model saluran
yang dibuat di laboratorium untuk keperluan penelitian. Penerapan teori hidrolika
pada saluran buatan dapat memberikan hasil yang sesuai untuk keperluan desain.

Saluran terbuka buatan dapat berupa saluran (canal), talang (flume), got
miring (chute), terjunan (drop), gorong-gorong (culvert), terowongan air
terbuka (open-flow tunnel) dan sebagainya.

Saluran biasanya panjang dan berupa selokan landai, dapat dilapisi


pasangan batu maupun tidak, atau beton, semen, kayu maupun aspal.
Talang merupakan selokan dari kayu, logam, beton atau pasangan batu,
biasanya disangga atau berada diatas permukaan tanah, untuk
mengalirkan air berdasarkan perbedaan tinggi tekanan. Got miring
merupakan selokan yang curam. Terjunan hampir sama dengan got miring,
namun perubahan tinggi air dalam jarak pendek. Gorong-gorong
merupakan selokan tertutup yang pendek, biasanya mengalirkan air
melalui tanggul jalan kereta api dan jalan. Terowongan air terbuka,
merupakan selokan tertutup yang cukup panjang, untuk mengalirkan air
menembus bukit atau setiap gundukan tanah.

3.2 Geometri Saluran

Saluran yang penampang melintangnya tidak berubah-ubah dan kemiringan


dasar tetap disebut saluran prismatik. Sebaliknya disebut saluran tak prismatik.

Penampang saluran (channel section) adalah tegak lutrus terhadap arah aliran.
Penampang vertikal saluran (vertical channel section) merupakan penampang
melintang vertikal melalui titik terbawh atau terendah dari penampang saluran.

Penampang saluran alam sangat tidak beraturan, bentuk bervariasi seperti


parabola sampai trapesium.

Penampang saluran buatan didesain berdasarkan bentuk geometri yang umum,


Tabel 1. Bentuk yang paling umum dipakai untuk saluran berdinding tanah
yang tidak dilapisi adalah bentuk trapesium, berkaitan dengan kestabilan
kemiringan dinding saluran. Untuk persegi panjang, dapat menggunakan bahan
stabil untuk dindingnya seperti pasangan batu, padas, logam, dan kayu.
Penampang segitiga dipakai untuk saluran kecil, selokan, dan penyelidikan
laboratorium. Penampang lingkaran biasanya untuk untuk saluran pembuangan
air kotor dan gorong2 berukuran sedang maupun kecil. Penampang parabola
dipakai sebagai penampang pendekatan untuk saluran alam berukuran sedang
maupun kecil.

3.3 Unsur-unsur Geometri Penampang Saluran

Unsur-unsur geometrik adalah sifat-sifat suatu penampang saluran yang dapat


diuraikan secara geometri penampang dan kedalaman aliran. Unsur-unsur ini
dipakai dalam perhitungan aliran.

Beberapa unsur geometrik dasar yang penting diberikan sebagai berikut.

Kedalaman aliran, y adalah jarak vertikal titik terendah pada suatu penampang
saluran sampai ke permukaan bebas. Untuk saluran dengan sudut kemiringan ,
kedalaman aliran sama dengan kedalaman penampang dibagi dengan cos atau y
= d/cos .

Taraf (stage) adalah elevasi/jarak vertikal dari permukaan bebas di atas bidang
persamaan/referensi/datum.

Lebar puncak (top widht), T adalah lebar penampang saluran pada permukaan
bebas.

Luas basah (water area), A adalah luas penampang melintang aliran yang tegak
lurus arah aliran.

Keliling Basah (wetted perimeter), P adalah panjang garis perpotongan dari


permukaan basah saluran dengan bidang penampang melintang yang tegak lurus
arah aliran.

Jari-jari hidrolik (hydraulic radius), R adalah rasio luas basah dengan keliling
basah, atau R = A/P

Kedalaman hidrolik (hydraulic depth), D adalah rasio luas basah


dengan lebar puncak, T atau D = A/T

Faktor penampang (section factor) untuk perhitungan aliran kritis, Z adalah


hasil perkalian luas basah dan akar kedalaman hidrolik, atau

ZA DA

A
T

Faktor penampang untuk perhitungan aliran seragam adalah hasil kali luas
basah dan akar pangkat dua pertiga dari jari-jari hidrolik

AR

2/3

Gambar 3.5 Unsur-unsur geometri penampang saluran

Penampang saluran segi empat dengan


lebar 4 meter dan kedalaman air normal
2 meter

Debit 40 m3/s

Kinematic viscousity() 1x10-6 m2/s

Hitung kecepatan air dan tentukan


karakteristik aliran
(Laminar/Transisi/Turbulen)

2 meter

4 meter

Aliran saluran terbuka adalah laminar jika bilangan Reynolds R kecil, dan
turbulen bila R besar.

500 12500 (Chow, 1995)

TUGAS 1
No.1

Penampang saluran trapesium dengan


lebar 4 meter dan kedalaman air normal
2 meter, kemiringan 1:2

Debit 40 m3/s

Kinematic viscousity() 1x10-6 m2/s

Hitung kecepatan air dan tentukan


karakteristik aliran
(Laminar/Transisi/Turbulen)

Aliran saluran terbuka adalah laminar jika bilangan Reynolds R kecil, dan
turbulen bila R besar.

500 12500 (Chow, 1995)

Penampang saluran
hidrolik terbaik
Penampang saluran hidrolik terbaik :

Penampang yang mempunyai keliling basah terkecil


atau ekuivalennya, luas terkecil untuk tipe
penampang yang bersangkutan.

Efisien

Saluran segi empat

TUGAS 1
No.2

SALURAN TRAPESIUM PENAMPANG HIDRAULIS


TERBAIK

Anda mungkin juga menyukai