KEJADIAN PLEBITIS DIRUANG RAWAT INAP PUSKESMAS RANCABANGO KABUPATEN SUBANG TAHUN 2012
Disusun
Latar Belakang Mutu
pelayanan puskesmas rawat inap dapat
diukur dengan adanya indikator mutu pelayanan puskesmas. Jenis indikator mutu pelayanan puskesmas terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah angka kejadian infeksi, sekurang-kurangnya 72 jam sejak mulai dirawat, yang terdiri dari infeksi luka operasi, infeksi saluran kemih, infeksisaluran pencernaan, infeksi saluran pernafasan, dekubitus dan plebitis, karena plebitis merupakan faktor resiko terjadinya bakteremia
Rumusan Masalah Dengan
memperhatikan uraian latar
belakang diatas, untuk mengarahkan agar tujuan penelitian ini tercapai, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Bagaimanakah hubungan antara teknik pemasangan infus dengan kejadian plebitis di ruang rawat inap Puskesmas Rancabango Kabupaten Subang tahun 2012 ?.
Kerangka Konsep Sebagian
besar pasien yang dirawat
di puskesmas dilakukan tindakan pemasangan infus diantaranya pasien dalam keadaan kritis, pasien dengan gangguan keseimbangan cairan elektrolit (dehidrasi), malnutrisi, pasien yang mendapat nutrisi parental, pasien yang mendapat pemberian terapi intravera yang rutin
Bagan Kerangka Konsep
Teknik pemasangan infus
Plebitis
Jenis Penelitian Jenis
penelitian ini adalah deskriftif
Analitik Korelasional Yang memungkinkan untuk menggunakan obyek atau peristiwa pada saat sekarang yang mempengaruhi suatu fenomena.
Populasi Penelitian Dalam
penelitian ini populasi yang akan
diteliti adalah semua pasien yang terpasang infus yang dirawat di ruang perawatan puskesmas Rancabango Kabupaten Subang dan jumlah tindakan pemasangan infus di IGD pada pasien yang akan dirawat diruang perawatan selama satu bulan. Rata-rata kunjungan pasien selama bulan juni 2012 adalah 100 pasien, jadi jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 100 pasien
Sampel Penelitian Sampel
dalah sebagian individu
(populasi) yang akan diteliti yang dipandang menggambarkan keadaan populasi, atau sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sampel adalah subyek analisis yang diambil dari populasi