Manajeen Aset Wakaf
Manajeen Aset Wakaf
Untuk memosisikan aset wakaf kepada peran sosialekonomi yang lebih besar, setidaknya tiga poin di bawah
ini dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan aset wakaf.
Pertama, Diperlukan paradigma baru
Sebuah paradigma menjadikan manfaat aset wakaf bukan saja
untuk kepentingan ibadah atau sosial semata (membangun masjid,
panti asuhan, atau untuk tanah pekuburan), namun juga harus bisa
membangun ekonomi untuk kemaslahatan yang lebih besar,
khususnya mengentaskan masyarakat dari kubangan kemiskinan.
Cara pandang masyarakat yang masih tradisional tentang wakaf
perlu diubah. Pengelolaan wakaf produktif yang profesional harus
terus digalakkan.
Seperti pengembangan unit-unit usaha yang lebih variatif yang
hasilnya nanti diperuntukkan bagi kemaslahatan umat. Indonesia
seyogianya belajar dari negara-negara yang pengelolaan aset
wakaf produktifnya dikelola dengan profesional.
1. perencanaan (planning),
2. pengorganisasian (organizing),
3. pengimplementasian (directing
pengendalian dan
4. pengawasan (controlling).