Anda di halaman 1dari 15

REFERAT

INFESTASI PARASIT PADA MATA

Disusun oleh:

Riandi Candra Prayoga


G4A015212

Bagian Ilmu Kesehatan Mata


RSUD Prof. Margono Soekarjo
Purwokerto
2016

LATAR BELAKANG
Chorioretinitis
(CR)
adalah
suatu
proses
peradangan yang melibatkan traktus uvealis bagian
posterior, yaitu koroid.
Istilah chorioretinitis sering di sama artikan dengan
uveitis posterior.
Toxoplasma dianggap sebagai penyebab 30-50%
uveitis posterior.
Onchocerca volvulus merupakan nematoda yang
menyebabkan onchocerciasis atau "buta sungai"
sebagian besar di Afrika.

CHORIORETINITIS
DEFINISI
Chorioretinitis (CR) adalah suatu proses peradangan yang
melibatkan traktus uvealis bagian posterior, yaitu koroid dan
retina. Istilah chorioretinitis sering di sama artikan dengan
uveitis posterior. Pada uveitis posterior, retina juga hampir
selalu terinfeksi secara sekunder. Ini dikenal dengan
chorioretinitis
2. ETIOLOGI
a. Virus: CMV, Herpes simpleks, Herpes zooster, Rubella, HIV,
virus epstein barr, virus coxsackie, nekrosis retina akut
b. Bakteri: Mycobacterium tuberculosis, Brucellosis, Sifilis
sporadic dan endemic, Nocardia, Neisseria meningitidis,
Mycobacterium avium-intracellulare, yersinia, dan borrelia
(penyebab penyakit Lyme).
c. Fungi: Candida sp., histoplasma, Cryptococcus, dan Aspergillus
d. Parasit: Toxoplasma, Toxocara, Cysticercus, dan
Onchoherca.
1.

PATOFISIOLOGI
infeksi parasit -> Proses inflamasi -> perubahan strukur
uvea -> Bila peradangan di perifer -> tidak mengganggu
tajam penglihatan.
Infeksi meluas -> penyerbukan sel radang di lensa ->
ganggu penglihatan
Bila radang daerah macula lutea -> penglihatan cepat
menurun tanpa kelainan dari luar
Infeksi kongenital toxoplasmosis -> radang sentral ->
radang sentral -> terbentuknya jaringan fibroblast ->
terbentuk jaringan organisasi yang merusak susunan
jaringan koroid dan retina

PENEGAKKAN DIAGNOSIS

Tanda dan Gejala


penurunan ketajaman penglihatan, hipopion, fotofobia,
pembentukan granuloma, vitritis, morfologi lesi,
vaskulitis, hemoragi retina dan parut lama. Onset
uveitis posterior bisa akut dan mendadak atau lambat
tanpa gejala.
Px penunjang
pemeriksaan funduskopi koroid akan terlihat daerah
yang meradang berwarna kuning akibat tertimbunnya
sel radang.

DIAGNOSIS BANDING
degenerasi retina
kekeruhan badan kaca karena penyakit lain dan
ablasio retina

TATALAKSANA
Prinsip: untuk mempertahankan penglihatan
sentral, mempertahankan lapang pandang,
mencegah atau mengobati perubahan-perubahan
struktur mata yang terjadi seperti katarak,
glaukoma sekunder.
midriatikum, steroid, sitotoksik, dan siklosporin
Indikasi vitrektomi adalah peradangan
intraokular yang tidak sembuh pada pengobatan,
dugaan adanya keganasan dan infeksi pada
mata.

KOMPLIKASI
glaucoma, katarak, dan ablasi retina
PROGNOSIS
Prognosis pasien tergantung pada lokasi dan luasnya
eksudasi dan atrofi daerah lesi. Lesi yang kecil tetapi
jika mengenai daerah makula lutea akan
berpengaruh pada fungsi penglihatan. Sebaliknya
lesi yang meluas sepanjang fundus tidak
mempengaruhi penglihatan apabila tidak mengenai
area makula

ONCHOCERCIASIS
DEFINISI
Onchocerciasis (river blindness) adalah infeksi
oleh cacing gelang Onchocerca volvulus. Hal ini
menyebabkan rasa gatal, ruam, sama seperti
gejala-gejala mata yang membuat kebutaan
ETIOLOGI

parasit Onchocerca volvulus

PATOFISIOLOGI
Onchocerciasis menyebar melalui gigitan lalat hitam betina yang
berkembang biak di sungai yang beraliran cepat.
Siklus infeksi dimulai ketika lalat hitam menggigit orang yang
terinfeksi dengan bentuk prelarva pada cacing yang disebut
microfilarie.
Berkembang menjadi larva pada lalat.
Ketika lalat menggigit orang lain, larva masuk ke dalam kulit
orang tersebut.
Larva tersebut bergerak di bawah kulit dan membentuk
gumpalan.
Cacing betina dewasa bisa hidup sampai 15 tahun di dalam nodul
subkutan.
Setelah kawin, cacing betina dewasa menghasilkan 1.000
microfilaria.
Ribuan microfilariae bergerak melalui jaringan pada kulit dan
mata.

PENEGAKKAN DIAGNOSIS
rasa gatal, ruam dengan kemerahan, kulit bisa
menebal, kasar dan berkerut.
Nodules mengandung cacing dewasa
kemungkinan bisa dilihat atau diraba di bawah
kulit
penglihatan buram sampai kebutaan total. Mata
bisa menjadi meradang dan terlihat merah,
fotofobia, Tanpa pengobatan, kornea bisa menjadi
buram secara total dan bisa tergores penyebab
kebutaan. Struktur lain pada mata, termasuk
iris, pupil, dan retina, kemungkinan terkena.
Syaraf optik bisa menjadi meradang dan mati.

CONT..
nodul subkutan,
kelainan kulit seperti kulit macan tutul (leopard skin),
kelainan pada mata berupa keratitis, limbitis, uveitis
dan adanya mikrofilaria dalam kornea.
Secara parasitologik, dapat dilakukan dengan
menemukan mikrofilaria atau cacing dewasa dalam
benjolan subkutan.
Diagnosis dibuat dengan menemukan mikrofilaria pada
biopsi kulit,
tes serologi untuk menunjang diagnosis onkoserkosis,
Assay enzyme-linked immunosorbent (ELISA) dapat
mendeteksi keberadaan antigen O. Volvulus,
tes PCR yang dikenal sebagai Polymerase Chain Reaction

DIAGNOSIS BANDING
Konjungtivitis Loa loa
Infestasi parasit Mansonella streptocerca
Infestasi parasit Medinensis dracunculus

TATALAKSANA
ivermectin diberikan sebagai dosis tunggal
melalui peroral dan diulang setiap 6 sampai 12
bulan sampai gejala-gejalanya hilang. Ivermectin
membunuhmicrofilariae, mengurangi
jumlahmicrofilariaepada kulit dan mata, dan
mengurangi produksi microfilariaeuntuk
beberapa bulan.
menghindari daerah yang terinfeksi lalat,
menggunakan baju pelindung, dan secara bebas
menggunakan insektisida bisa membantu
mengurangi resiko infeksi
Komplikasi: kebutaan

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai