Anamnesis
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke RSMS dengan keluhan
demam sejak 1 minggu yang lalu. Demam
dirasakan sepanjang hari meningkat ketika
sore hari. Demam sempat menurun ketika
diberikan
obat
parasetamol
namun
beberapa saat kemudian pasien merasakan
demam kembali. Pasien juga mengeluhkan
nyeri kepala mual,batuk dan nyeri pada
sendi. Tidak ada mimisan, perdarahan pada
gusi, BAB dan BAK normal.
Pemeriksaan Fisikk
Tanda Vital
TD : 120/70 S : 37.5 C
N: 97x/menit RR : 20x/menit
Status Generalis
KU/Kes : sedang/compos mentis
Kepala : mesocephal, ada VT Mata : CA -/-, SI -/Hidung : discharge -/- , NCH -/Mulut : Bibir sianosis (-), mulut kering (-)
Leher : Deviasi trakea (-)
Pulmo
Inspeksi : hemithoraks dekstra=sinistra, ketinggalan gerak
(-)
Palpasi : Vocal fremitus dekstra=sinistra
Perkusi : Sonor di seluruh lapang baru
Auskultasi : SDV (+/+), RBK (-/-), RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Cor : Ictus cordis teraba di SIC V 2 jari medial LMCS
tidak kuat angkat, S1>S2, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani, pekak sisi (-), pekak alih (-)
Palpasi : supel, NT regio epigastrium
Hepar dan lien : tidak teraba
Murphys sign : (-)
Ekstremitas :
Superior : edema (-/-), akral hangat (-/-), sianosis
(-/-)
Inferior : edema (-/-), akral hangat (-/-), sianosis (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
Tes Seroimunologi
Parathypi B-H +, titer 1/320
Usul pemeriksaan
penunjang
Kultur urine
Uji serologi
Terapi
Terapi yang sudah diberikan di IGD
- O2 3 lpm
- Inf RL 20 tpm
- Infus parasetamol 1gr IV (ekstra
lanjut parasetamol 3x500mg PO)
- Inj Ranitidin 2x50 mg IV
Usul terapi
- Inj. Ceftriaxon 2x1gr IV
- Ambroxol 3x1 tab